Anda di halaman 1dari 21

USUS BESAR

PROYEKSI AP Kolimasi

Image reseptor : 35 x 43cm  Sebesar IR 35 x 43 cm

Posisi pasien Struktur yang tampak


 Pasien dalam keadaan supine
Posisi objek Proyeksi AP memperlihatkan keseluruhan
 MSP tubuh berada dipertengahan colon
 Atur pertengahan kaset setinggi krista Evaluasi kriteria
iliaca
 Gunakan sheildgonad  Penggunaan kolimasi yang tepat
 Respirasi tahan napas  Keseluruhan colon termasuk splenic
Central ray fleksura dan rectum terlihat
 Tegak lurus dengan IR dan sentinggi  Collum Vertebra berada pada
pertengahan sehingga ascending colon
dan discending colon tampak
 Faktor eskposi cukup sehingga mampu
memperlihatkan anatomy

krista iliaka

Fig. 17-104 AP large intestine

Fig. 17-105 Single-contrast AP large intestine, sthenic habitus.

Fig. 17-106 Double-contrast AP large intestine,


asthenic habitus.
PROYEKSI AP AXIAL
Kolimasi
Image reseptor : 35 x 43cm  sesuai IR 35 x 43 cm atau 23 x 35cm
Posisi pasien
 Pasien dalam keadaan supine Struktur yang tampak
Posisi objek Proyeksi AP axial adalah proyeksi yang
disarankan untuk melihat rectosigmoid pada
 MSP tubuh berada dipertengahan
colon.
 Atur pertengahan kaset setinggi krista
iliaca
Note : proyeksi axial terkadang dilakukan
 Gunakan sheildgonad
dalam posisi LPO untuk mengurangi
 Respirasi tahan napas
terjadinya superposisi pada daerah
Central ray
rectosigmoid
 penyudutan 30-40 derajat cephalad
menuju pertengahan tubuh Evaluasi kriteria
 5cm dibawah SIAS
 batas bawah adalah symphysis pubis  Penggunaan kolimasi yang tepat
ketika ingin memelihat bagian sigmoid  Rectosigmoid berada pada
rectum pertengahan IR
 Rectosigmoid terlihat dan tidak dalam
keadaan superposisi
 Colon transversum dan fleksura tidak
kelihatan
 Faktor eskposi cukup sehingga mampu
memperlihatkan anatomy
Proyeksi AP obliq (posisi LPO)

Image reseptor : 35 x 43cm Kolimasi


 sesuai IR 35 x 43 cm
Posisi pasien
 Pasien dalam keadaan supine
Struktur yang tampak
Posisi objek
Posisi LPO memperlhatkan colic fleksura
 Pasien diposisikan miring kekiri kanan dan colon ascending derta sigmoid
sekitar 35- 45 derajat dari meja dengan portion dari colon
tangan kiri berada di sisi tubuh dan
tangan berada didepan dada. Evaluasi kriteria
 Berikan fiksasi pada lutut pasien
 Bagian tengah tubuh pasien berada  Penggunaan kolimasi yang tepat
dipertengahan  Memperlihatkan bagian colon
 Gunakan gonad sheild  Right colic fleksura tidak superposisi
 Respirasi tahan napas atau lebih terbukan dibandikan dengan
proyeksi AP
Central ray  Terlihat ascending colon, cecum, dan
 Tegak lurus IR menuju ke lateral dari sigmoid colon
MCP tubuh sekitar 2.5-5cm setinggi  Faktor eksposi yang tepat dapat
krista iliaka. memperlihatkan anatomi
Proyeksi AP Obliq (Posisi RPO)

Image reseptor : 35 x 43cm Kolimasi


 sesuai IR 35 x 43 cm
Posisi pasien
 Pasien dalam keadaan supine Struktur yang tampak
Posisi objek Posisi RPO memperlhatkan colic fleksura kiri
 Pasien diposisikan miring kekanan dan colon descending dari colon
sekitar 35- 45 derajat dari meja dengan
tangan kanan berada di sisi tubuh dan Evaluasi kriteria
tangan kiri berada didepan dada.
 Berikan fiksasi pada lutut pasien  Penggunaan kolimasi yang tepat
 Bagian tengah tubuh pasien berada  Memperlihatkan bagian colon
dipertengahan  Terlihat left colic fleksura dan
 Gunakan gonad sheild descending colon
 Respirasi tahan napas  Faktor eksposi yang tepat dapat
memperlihatkan anatomi
Central ray
 Tegak lurus IR menuju ke lateral dari
MCP tubuh sekitar 2.5-5cm setinggi
krista iliaka.
POSISI DECUBITUS

Ketika pasien sedang dipersiapkan untuk  Untuk gambaran decubitus laeral,


pemeriksaan posisi decubitud,harus mengikuti pasien yang meletakan punggung atau
pedoman umum yang telah diamati perut dibalik gird vertikal .
kebanyakan pasien akan merasa lebih
 Ambil semua gambar decubitus (1) nyaman untuk meletakan pungggung
dengan pasien berbaring diatas meja mereka dibalik grid yang verikal
floroskopi dan IR diletakan dibelakang  Jika kedua gambar decubitud
tubuh pasien; (2) dengan pasien diminta(sat pemeriksaan kontras
berbaring di cart pasien berlawanan udara), pengambilan gambar pertama
dengan meja; (3) dengan pasien yang bagian depan tubuh pasien dibalik
berbaring diatas meja vertikal yang grid yang vertikal dan pengambilan
dirancang khusus dandiletakan gambar yang kedua bagian belakang
dibelakang pasien tubuh pasien dibalik grid verikal.
 Untuk memastikan sisi mana pasien
berbaring yang akan ditunjukan,harus
didukung dengan radiolusen yang
sesuai. Jika ini tidak dilakukan maka
pada gambar akan terlihat artefak dari
ksur atau dari tepi meja pasien yang
akan superposisi denngan portion dari
colon pasien pada bagian bawah.
 Untuk semua prosedur decubitus,
harus berhatihati dan harus dipastikan
pada cart pasien harus dalam keadaan
terkunci agar pasien tidak jatuh
Proyeksi AP atau PA
(posisi right lateral decubitus)

Image reseptor : 35 x 45 cm Kolimasi


Sesuai dengan IR 35 x 43 cm
Posisi pasien
 Posisikan pasien miring ke kanan Struktur yang tampak
sehingga bagian belakang dari Right Lateral decubitus posisi baik AP
abdomen berada di grid verikal atau PA menunjukkan kontras udara di
 Pastikan pasien tidak jatuh dari meja colon. Proyeksi ini baik digunakan
pemeriksaan; jika mengunakan cart untuk melihat ascending colon pada
pastikan dalam keadaan terkunci bagian medial dan pada bagian lateral
Posisi objek meunjukan discending colon yang
 Pastikan MSP tubuh pasien berada di terisi udara
petengahan verikal grid
 Pastikan bagian krista iliaca berada Evaluasi Kriteria
pada pertengahan  Penggunan kolimasi yang
 Gunakan gonad sheild tepat
 Respirasi tahan napas  Area yang terlihat dari left
Centra ray colic fleksura sampai ke rectum
 Horizontal dan tegak lurus terhadap IR  Tidak ada rotasi dari
dengan pertengahan objek berada di pasien,ditndai dengan simetrinya
peretengahan IR detingggi krista iliaca tulang costae dan pelvis
 Untuk pemeriksaan single
contras , terlihat penterasi barium dan
pada bagian colon yang tersisi udara
sehingga tidak boleh over penetrasi
Proyeksi PA atau AP
(Posisi Left lateral decubitus)

Image reseptor : 35 x 45 cm Kolimasi


Sesuai dengan IR 35 x 43 cm
Posisi pasien
 Posisikan pasien miring ke kiri Struktur yang tampak
sehingga bagian belakang dari Right Lateral decubitus posisi baik AP
abdomen berada di grid verikal atau PA menunjukkan kontras udara di colon.
 Pastikan pasien tidak jatuh dari meja Proyeksi ini baik digunakan untuk melihat
pemeriksaan; jika mengunakan cart ascending colon pada bagian lateral atas dan
pastikan dalam keadaan terkunci pada bagian medial meunjukan discending
Posisi objek colon yang terisi udara
 Pastikan MSP tubuh pasien berada di
petengahan verikal grid Evaluasi Kriteria
 Pastikan bagian krista iliaca berada  Penggunan kolimasi yang
pada pertengahan tepat
 Gunakan gonad sheild  Area yang terlihat dari left
 Respirasi tahan napas colic fleksura sampai ke rectum
Centra ray  Tidak ada rotasi dari
 Horizontal dan tegak lurus terhadap IR pasien,ditndai dengan simetrinya
dengan pertengahan objek berada di tulang costae dan pelvis
peretengahan IR detingggi krista iliaca  Untuk pemeriksaan single
contras , terlihat penterasi barium dan
pada bagian colon yang tersisi udara
sehingga tidak boleh over penetrasi
Proyeksi Lateral
(Posisi R atau L ventral decubitus)
Kolimasi
Image reseptor : 35 x 43 cm Sesuai dengan IR 35 x 43 cm

Posisi pasien Struktur yang tampak


 Posisikan pasien prone dengan Posisi Ventral decubitus dengan
bagian kanan atau kiri berada di depan proyeksi lateral digunakan untu
verkal grid. melihat udara yang terisi pada colon.
Proyeksi ini baik digunakan untu
Posisi objek melihat portion colon pada bagian
 Pastikan MCP pasien beradi di belakang dengan menggunakan
pertengahan pemeriksaan double contrast
 Pertengan IR setara dengan
krista iliaca Evaluasi Kriteria
 Gunakan gonad sheild Bagian yang harus benar tampak
 Respirasi tahan napas  Penggunan kolimasi yang
Central ray tepat
 Horizontal dan tegak lurus ke  Area fleksura sampai rectum
IR menuju ke MCP tubuh  Untuk pemeriksaan single
pasien setinggi krista iliaca contrast ada penetrasi barium
dan untuk double contras
portion dari colon penting dan
tidak boleh overpenetrasi
Proyeksi AP, PA, Obliq dan lateral
(posisi upright)

Posisi Upright AP,PA, obliq dan


lateral adalah proyeksi permintaan.
Posisi pasien objek dan kriteria
sama dengan proyeksi pada pssisi
recumbent atau supine. Namun IR
sedikit diturunkan untuk
kompensasi usus akibat gaya
gravitasi
Axial projection
(chassard lapine method )
Struktur yang tampak
CL method diguankan untuk melihat The chassard lapine image
rectum,rectosigmoid junction dan sigmoid. memperlihatkan rectum, rectosigmoid
Proyeksi ini menggunakan sudut kanan dari dan sigmoid
proyeksi AP. Diaman akan melihatkan bagian
depan belakan dari portion bawh,pemrits coils Evaluasi kriteria
dari sgmoid yang akan bebas overlapping. Bagian yang harus tampak
 Kolimasi yang tepat
Image reseptor : 35 x 43 cm  Rectosigmoid berada
dipertengahan gambar
Posisi pasien  Minimal bgaian yang
 Pasien duduk di meja superposisi adalah
pemeriksaan rectosigmoid
Posisi objek  Penetrasi pada bagian lumbal
 Instruksikan pasien untuk oleh barium
duduuk dengan baik sehingga
dekat dengan meja
pemerikasaan
 Letakan IR di bucky
 Instruksikan pasien untuk
mengabduksikan paha
sehingga tidak menganggu
fleksi dari tubuh
 Pertengahan IR berada di garis
tengah tubuh
 Minta pasien untuk
memebeluk lutut
 Respirasi tahan napas
Central ray
Tegak lurus terhadap bgaian
lumbosacral setinggi trocanter
Colostomy Study Diagnostic enema

Enterostomy (entoron yunani “usus” + stoma Diagnostik enema akan memberikan gambaran
“pembukaan”) adalah istilah yang digunakan colostomy dari pasien. Berikut ada beberapa
pada prosedur bedah untuk membentk tips dalam pemeriksaan yang akan berguna
pembukaan usus buatan,diaman biasanya feses pada 4 ukuran colostomy perut. Tips ini
keluar melalui dinding perut. Istilahnya biasanya digunakan untuk mencegahna
adalah colostomy, cecostomy, ileostomy dan robekan pada pembukaan
jejuestomy. Sebuah erekat ditempatkan diatas flensuntuk
Colon adalah usus yang paling umum meminimalkan reflux. Tabung enema
memiliki penyakit atau kelainan dan dilekatan, sesuai dengan posisi pasien agar
pemebedahan struktur sering dilakukan. seimbang dengan berat badan.
Colostomy loop kadang kadang digunakan Kateter retensi juga digunakan dalam
untuk mengalihkan colom fecal, sementara pemeriksaan kolostomi. Beberapa ahli
atau permanen dari daerah diverticulatis atau radiologi menggunakan dan memasukan
kolitis ulserativa. Colostomy dialkukan karena sendiri. Yang digunaan untuk menampung
keganasaan usus bawah dan dubur. Ketika kotoran yang keluar.
tumor itu ada bagian bawah usus direseksi Perforasi akan terjadi selama penyesipan suatu
danbagian akgir yang tersisa akan ke inflasi
permukaan perut.
 Persiapan pasien
 Persiapan saluran usus Jika pasien menggunakan pakaian khusus atau
Pasca operasi dilakukan pada in terval yang kantong colostomy. Dia harus menukar
memungkinkan. Dokter akan sebelum pemeriksaan.
menentukankemanjuran pengobatan pasien Saat fefes akan emisi diperlukan kantong untu
dengan diverticulitis ata ulseratif kolitis dan ganti
mendetksi baru atau lesi rekuren pada pasien
yang mengalami tumor. Pemberishan usus Radiographer harus mengukuti langkah berikut
sangat penting dalam pemeriksaan colostomy - Pasien menggunakan baju pasien
dengan bagian depan baju dipasang ke
 Peralatan enema colostomy belakang tubuh
Peralatan colostomy harus bersih dan alat - Tempatkan pasien supine selama
alat nya harus disterilkan terlebih dahulu. pemeriksaan colostomy
Alat lat yang untuk mencegah kebocorcan - Sebelum pengambilan foto dengan
juga hraus disterilkan mengunakan sgloves buka bagian stoma
Barium sulfat yang sama masih digunakan - Lakuakn pembersihan sekitaran stoma
ditambahkan dengan gas. Dengan - Letakan perban kassa diatas stoma
menggunakan double contrast dalam untuk menyerap rembesan sampai dokter siap
pemeriksaan satu tahap perangkat hanya dapt untuk memulai pemeriksaan
dipakai sekali saja. - Lumasi kateter stoma dengan baik
Perangkat tersebut hars digunakan untuk denganpelumas watersoluble
mencegah tumpahan tumpahan bahan kontras Spot gambar akan di ambil selama
pada pasien colostomy. Karena tidaknya pemeriksaan.gambar Postfloroskopi juga
adanya kontrol sfingter contras dapat keluar perlu diambil, proyeksi permintaan tergantung
ketika disuntukan. Jika ini terjadi usus tidak pada posisi dari stoma dana anatomy yang
akan terisi barim dan tidak bisa dilakukan akan dilihat
pemeriksaan.
DEFECOGRAPGHY

Defecografi adalah pemeriksaan yang Setelah barium terisi, pasien diminta


digunakan untuk melihat bagian anus untu berposisi duduk dengan bagian
dan dubur yang mengalami difungsi lateran dekat pada bagian yang akan
saat pembuangan . tidak ada persiapan diperiksa
khusus karena air yang terdapat di Proyeksi lateral dilakaukan selama
enema amkan digunakan untu defekasi selama 1 sampai 2 gambar
pencairan media contras dalam 1 detik. Video yang terrekam
mungkin akan berguna karen
Penelitian awal pencampuran terkadang gambar tidak sesuai.
barium sulfat diperlukan penambahan
barium dalam bentuk pasta yang Evaluasi ini juga untuk melihat
lembut untuk memasukan barium ke anorektal dan panjang antara dubur
dalam rectum . barium juga dan rectum. Yang akan dibandingkan
memungkinkan akan mengenai dengan batas nilai normal.
vagina dan fladder
Selain itu akan juga dilihat peruahan
kedekatan dubur dengan vagina dan
kandung kemih sealam buang air besar
akan terus dipantau
SALURAN BILLIARY DAN
GALLBLADDER

Banyak teknik yang dapat digunakan Kemajuan dalam sonografi, CT, MRI dan
untuk pemeriksaan saluran biliary dan kedokteran nuklir telah mengurangi radiogfrafi
glabedder. Dalam beberapa pemeriksaan pada saluran billiar. Terutama
situasi,sonography menjadi modalitas untuk pasien pasca operasi.
pilihan. Diaman pada hasilnya Kontras yang digunakan secara langsung
dinyatakan lebih akurat dengan penyumtikam adalah kontras yang
Berikut beberapa list terkai dengan watersoluble iodinated untuk
sisitem billiary intravenaurography
Cholegrapgy adalah pemeriksan
radiografi pertama yang digunakan
Yang dapat mmeperlihatkan
kespesifikan dari sistem billiary.
PERKUTAN TRANSHEPATIC
CHOLANGIOGRAPHY

PTC adalah pilihan lainnya pada


pemeriksan radiografi untu melihat sistem
billiary. Teknik ini digunakan pada pasien
dengan ikterus saat duktal telah terlihat
melailui CT atau snography namun belum
selesai tentang penyebab nya
Hasil dari pemeriksaan ini sangat bagus
karena menggunakan jarum yang sangat kecil.
PTC juga terkadang digunakan pada
penederita obstruksi ikterus. Ketika kateter
digunakan maka diagnostic dan teknik
drainase juga digunakan pada waktu yang
bersamaan
PTC dilakukan dengan menempatkan pasien PROSEDUR DRAINASE BILIARY
di meja radiografi di terlentang DAN EKSTRAKTIS BATU
posisi. Sisi kanan pasien adalah pembedahan Jika duktus biliaris dilatasi diidentifikasi oleh
disiapkan dan ditampung dengan tepat. CT, PTC, atau sonografi, ahli radiologi,
Setelah anestesi lokal diberikan, setelah berkonsultasi dengan dokter perujuk,
Jarum Chiba dipegang sejajar dengan dapat memilih untuk menempatkan kateter
lantai dan dimasukkan melalui lateral kanan drainase di duktus biliaris. 1,2 Jarum lebih
ruang interkostal dan maju menuju hilus hati. besar dari jarum Chiba yang digunakan di PTC
Stylet jarumnyaditarik, dan jarum suntik diisi prosedur dimasukkan melalui lateral dinding
dengan kontras sedang melekat pada jarum. perut dan masuk ke saluran empedu.
Di bawah kontrol fluoroscopic, jarumnya Sebuah guidewire dilewatkan melalui lumen
perlahan ditarik sampai medium kontras jarum, dan jarum dihapus.
terlihat untuk mengisi saluran empedu. Di Setelah kateter dilewatkan ke atas guidewire,
sebagian besar. contoh, pohon bilier mudah kawat dihapus, meninggalkan kateter di tempat
ditemukan karena duktus umumnya melebar. Kateter dapat dibiarkan di tempatnya
Setelah saluran empedu diisi, jarum drainase berkepanjangan, atau bisa digunakan
sepenuhnya ditarik, dan serial atau untuk mencoba mengekstrak batu yang tersisa
spot AP proyeksi dari area bilier adalah jika mereka diidentifikasi. Batu yang ditahan
diambil adalah diekstraksi menggunakan keranjang
kawat dan kecil kateter balon di bawah
fluoroscopic kontrol. Prosedur ekstraksi ini
biasanya dicoba setelah kateter
berada di tempat untuk beberapa waktu
POSTOPERATIVE (T-TUBE)
CHOLANGIOGRAPHY

Kolangiografi pasca operasi, tertunda, dan T- Kolangiografi pasca operasi dilakukan


tube adalah istilah radiologis yang diterapkan di departemen radiologi. Pendahuluan
untuk pemeriksaan saluran empedu yang persiapan biasanya terdiri dari
dilakukan via berbentuk T atau berbentuk pengikut:
kuncir kateter kiri di hati dan umum saluran 1. Tabung drainase dijepit di siang hari
empedu umum untuk pasca operasi drainase sebelum pemeriksaan untuk membiarkan
(Gambar 17-140). Kateter pigtail diperlukan tabungisi dengan empedu sebagai tindakan
untuk prosedur biliaris laparoskopi karena pencegahanterhadap gelembung udara yang
dapat ditempatkan perkutan. memasuki saluran,di mana mereka akan
Kateter T-tube dapat ditempatkan hanya mensimulasikan kolesterolbatu.
selama prosedur bedah terbuka. 2. Makanan sebelumnya dirahasiakan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menunjukkan 3. Ketika diindikasikan, enema pembersihan
kaliber dan patensi dari saluran, yang status adalah diberikan sekitar 1 jam sebelum
sfingter dari hepatopancreatic ampula, dan pemeriksaan. Premedikasi tidak
keberadaan residual atau batu yang wajib.
sebelumnya tidak terdeteksi ataukondisi Agen kontras yang digunakan adalah salah
patologis lainnya satu darimedia kontras iodinasi yang larut
dalam air.Kepadatan media kontras yang
digunakandi kolangiogram pasca operasi
dianjurkantidak lebih dari 25% hingga 30%
karena batu-batu kecil mungkin dikaburkan
dengan konsentrasi yang lebih tinggi. Setelah
gambar awal dari perut telah diperoleh, pasien
disesuaikan dengan posisi RPO (AP miring
proyeksi) dengan RUQ perut berpusat ke garis
tengah grid
Dengan kewaspadaan universal yang tomic percabangan duktus hati di
digunakan, media kontras disuntikkan di pesawat ini dan mendeteksi kelainan apa pun
bawahkontrol fluoroskopi, dan tempat dan tidak ditampilkan (Gambar 17-142). Itu
konvensional gambar dibuat seperti yang penjepit umumnya tidak dihapus dariT-tube
ditunjukkan. Sebaliknya, IR 10 × 12 inci (24 × sebelum pemeriksaan selesai.Pasien dapat
30 cm) ditampilkan secara berurutan setelah diarahkan ke sisi kanan untuk penelitian ini.
masing-masing dari beberapa injeksi tertentu
hingga sebagian besar dari solusi kontras telah
memasuki usus duabelas jari. Stern et al.1
menekankan pentingnya mendapatkan
proyeksi lateral untuk menunjukkan ana
Gambar. 17-141 AP kolangiogram pasca
operasi oblique, RPO posisi, menunjukkan
beberapa batu di saluran empedu (panah).
Gambar. 17-142 Kolangiogram lateral kanan
yang menunjukkan lokasi AP dari
T-tube (titik), saluran empedu (panah), dan
hepatopancreatic ampulla (saluran Vater)
(panah).
ENDOSCOPIC RETROGRADE
CHOLANGIOPANCREATOGRAPHY

ERCP adalah prosedur yang digunakan untuk Media kontras yang digunakan tergantung
mendiagnosis kondisi patologis empedu dan pada preferensi ahli radiologi atau
pankreas.ERCP adalah metode diagnostik gastroenterolog. Agen kontras padat
yang bergunaketika saluran empedu tidak memperbudak saluran kecil dengan baik, tetapi
melebar danketika tidak ada halangan di mereka mungkin mengaburkan batu-batu
ampula.ERCP dilakukan dengan melewatkan kecil. Jika batu kecil dicurigai, gunakan media
serat optikendoskopi melalui mulut ke kontras yang lebih encer yang disarankan.1
dalamduodenum di bawah kontrol Riwayat sensitivitas pasien terhadap media
fluoroskopik.Untuk memudahkan perjalanan kontras iodinasi pada pemeriksaan lain
endoskopi,tenggorokan pasien disemprot (misalnya urografi intravena) tidak
dengan lokalobat bius. Karena ini kontraindikasi penggunaannya untuk ERCP.
menyebabkan sementaraparesis pharyngeal, Pasien harus diawasi dengan hati-hati, untuk
makanan dan minumanbiasanya dilarang reaksi pada media kontras selama ERCP.
setidaknya 1 jam setelahnyaujian. Makanan ERCP sering diindikasikan ketika temuan
dapat ditahanselama 10 jam setelah prosedur klinis dan radiografi menunjukkan kelainan
untuk meminimalkaniritasi ke perut dan pada sistem empedu atau pankreas. Sonografi
kecilusus.Setelah endoskopi menempatkan bagian atas perut sebelum endoskopi sering
hepatopancreaticampula (ampulla Vater), a dianjurkan untuk meyakinkan dokter bahwa
kanula kecil dilewatkan melalui endoskopi tidak ada pseudocyst pankreas yang hadir.
dan diarahkan ke ampula (Gbr. 17-143). Langkah ini penting karena media kontras
Ketika kanula benarditempatkan, media yang disuntikkan ke dalam pseudokista dapat
kontras disuntikkan ke dalamsaluran empedu menyebabkan peradangan atau ruptur.
umum. Pasien mungkinkemudian
dipindahkan, fluoroskopi dilakukan,dan
gambar spot yang diambil (Gambar 17-144
dan17-145). Gambar spot obyektif mungkin
diambil untuk mencegah tumpang tindih dari
yang umum saluran empedu dan saluran
pankreas. Karenabahan kontras yang
disuntikkan harus mengalir
dari saluran normal dalam waktu kurang
lebih 5 menit, gambar harus diekspos
segera.
FISTULA DAN SINUS PADA
ABDOMINAL

Untuk menunjukkan radiografi asal dan • Ketika refluks media kontras terjadi,
luasnya fistula (bagian abnormal, bersihkan kulit secara menyeluruh
biasanya antara dua organ internal) dan sebelumnya membuat eksposur.
sinus (saluran abnormal menuju • Ketika fluoroskopi tidak digunakan,
abses), langkah-langkah berikut ini diambil: tempatkan pasien pada posisi untuk
• Isi saluran dengan kontras radiopak proyeksi pertama sebelum injeksi mencegah
sedang, biasanya di bawah fluoroscopic drainase zat buramdengan gerakan yang
kontrol. tidak perlu. Sebuahgambar awal diambil dan
Dapatkan proyeksi sudut kanan. Miring dievaluasisebelum pemeriksaan dimulai atau
kadang-kadang diperlukan proyeksi untuk posisi pasien berubah.
tunjukkan sepenuhnya saluran sinus. Untuk menunjukkan fistula yang
• Untuk mengeksplorasi fistula dan sinus di melibatkan usus besar, barium ditanamkan
daerah perut, memiliki usus saluran sebagai oleh enema. Jika fistula yang melibatkan
bebas dari bahan gas dan tinja sebagai usus kecil dicurigai,
mungkin. pasien menelan suspensi barium tipis, yang
• Kecuali injeksi dibuat di bawah diikuti oleh fluoroskopi atau radiografi
fluoroscopic kontrol, ambil gambar pramuka sampai mencapai yang dicurigai
perut untuk memeriksa kondisi saluran usus wilayah. Kandung kemih diisi dengan media
sebelum memulaipemeriksaan. kontras iodinasi ketika keterlibatan struktur
• Ketika lebih dari satu pembukaan sinus ini dievaluasi. Fistula kutaneus
hadir, oklusi setiap pembukaan aksesori dan saluran sinus yang opacified dengan
dengan kemasan kasa steril untuk mencegah pengenalan media kontras iodinasi melalui
refluks dari zat kontras dan kateter berdiameter kecil. Prosedur dilakukan
identifikasi setiap pembukaan dengan menggunakan pengamatan fluoroskopik,
spesifik spidol ditempatkan di atas saus dengan gambar yang diambil seperti yang
(Gambar 17-146 hingga 17-148). ditunjukkan
• Berpakaian dan identifikasi sinus primer
membuka dengan cara yang sama jika kateter
dihapus setelah injeksi.

Anda mungkin juga menyukai