Anda di halaman 1dari 40

Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan

ke dalam tubuh pasien untuk membantu pemeriksaan radografi,


sehingga media yang dimasukkan tampak lebih radioopaque
atau lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa.

Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan


untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal
pada sebuah pencitraan diagnostik medik.
2
1. Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-
jaringan yang tidak dapat terlihat dalam radiografi.
2. Kontras media digunakan memperlihatkan bentuk anatomi
dari organ atau bagian tubuh dan fungsi yang diperiksa.

Secara terperinci fungsi dari kontras media adalah:


a. Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika dan saluran kemih).
b. Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung,
ginjal).
c. Visualisasi saluran empedu (kandung empedu dan saluran
empedu). 3

d. Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus).


Jenis media kontras ada dua yaitu :
1. Kontras media negatif (mempunyai nomor atom rendah).
2. Kontras media positif (mempunyai nomor atom tinggi).

4
Contoh kontras media negatif adalah udara, CO2 dan gas
lainnya.
Contoh kontras media positif :
A. Media Kontras Non – Iodinated (Barium sulfat)
- Microbar
- Microbar Cat 2
B. Media Kontras Iodinated (mengandung yodium).
- Golongan larut dalam air
- Golongan tidak larut dalam air
5
Golongan larut dalam air :
- Pyridone
- Asam alkil sulfonik yodium
- Derivat asam triiodinated aromatic, dibagi lagi menjadi : Ionik
dan Non-Ionik.

6
Bahan Kontras Ionik
Ion-ion penyusun media kontras terdiri dari kation (ion bermuatan
positif) dan anion (ion bermuatan negatif).
Jenis kation yg digunakan :
1. Bahan Kontras Ionik Monomer
2. Bahan Kontras Ionik dimer
Contohnya : Angiografin

7
Bahan Kontras Non-ionik
Susunan kimia media kontras non-ionik yang sudah tidak
dijumpai lagi adanya ikatan ion antar atom penyusun molekul.
Dalam bahan kontras non-ionik hanya ada satu partikel
penyusun molekul.
Jenis Bahan Kontras Non-ionik :
1. Bahan kontras Non-ionik Monomer
2. Bahan Kontras Non-ionik Dimer
Contohnya : Iopamiro
8
Golongan tidak larut dalam air :
- Vehikel berupa minyak tumbuhan (poppy-seed, sesame-seed)

9
1. Osmolalitas
2. Protein Binding
3. Lipophylisity
4. Viscosity ( kekentalan )

10
1. Pemberian Media Kontras per oral (barium meal)
2. Pemberian Media Kontras per anal (barium enema untuk usus
besar & usus halus)
3. Pemberian Media Kontras intravascular (umumnya media
kontras iodium)
4. Pemberian Media Kontras intra arterial, intrathecal (tulang
belakang) dan intraabdominally (hampir pada seluruh rongga
tubuh atau ruang yang potensial)

11
Dalam penggunaan bahan kontras terdapat beberapa jenis
reaksinya, yaitu:
1. Neutrotoksisitas
2. Nyeri dan Rasa Sakit
3. Efek terhadap Jantung (Cardiac Effect)
4. Reaksi Pseudoalergik

12
A. Shehadi (1985)
Semua reaksi fatal terjadi dalam waktu 15 menit Injeksi bahan
kontras
B. Almen & Aspelin (1995)
- Reaksi Ringan : Tidak perlu terapi
- Reaksi Sedang : Perlu terapi, tidak perlu dirawat
- Reaksi Berat : Rawat Intensif
C. Alur Terapi:
A : Assesment, Alternatif, Airway, Assistance
B : Basics, Breathing, Be Wise, Be Ware
C : Comfort, Circulation, CPR 13
D. Terapi Spesifik dalam Menangani Reaksi Bahan Kontras
1) Reaksi Alergoid Akut Urticaria, edema, sakit kepala, muntah,
diare, asthma rhinoconjunctivitis
a. Epinephrin 0,5 mg (1 mg/ml) subcutan
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Diphenhydramine 50 mg i.m
2) Reaksi Anafilaktoid Reaksi alergoid, ditambah takhikardia,
hipotensi dan pucat
a. Epinephrin 0,3 – 0,5 mg (0,1 mg/ml i.v)
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Infus NaCl atau Ringer 14
3) Anafilaktoid Syok Tidak sadar, status asthmatis, henti napas,
kolaps sirkulasi, henti jantung
a. Epinephrin 0,3 – 1,0 mg (0,1 mg/ml i.v)
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Hidrokortison 250 mg i.v
d. Intubasi dan ventilasi
e. Infus NaCl atau ringer

15
4) Reaksi Vagal Hipotensi Brachikardia
a. Letak kaki ditinggikan
b. Infus NaCl atau Ringer
c. Oksigen 2-6 liter/menit
d. Atrofin 0,6-0,8 mg i.v, di ulang tiap 3-5 menit
5) Reaksi Bronchospastik, Ringan – Sedang
a. Oksigen 3 liter/menit
b. Inhalasi bronchodilator, atau
c. Epinephrin 1 : 1000 sebanyak 0,1 – 0,2 ml subkutan, atau
d. Epinephrin 1 : 10000 sebanyak 1 ml i.v
16
Presentation
Tagline

Month
20XX
A. Oesofagografi
Oesafagografi merupakan pemeriksaan dengan
memasukkan bahan kontras.Umumnya dilakukan dengan bahan
kontras tunggal (+) tetapi dapat dilakukan juga dengan kontras
ganda.
Oesafaogografi ialah pemeriksaan sinar-X yang digunakan
unutk menentukan anatomi dan traktur digestif bagian atas.

18
Tujuan
Untuk menilai kelainan yang terjadi pada esofaghus.

Indikasi
a. Atresia Esofagus
b. Fistula Trakeo-Esofageiialah

Kontra Indikasi:
a. Megaesofagus
b. Regurgitasi
c. Pasien dengan suspek perforasi 19
Media Kontras
Kontras Positif : Barium Sulfate
Kontras Negatif : Kristal-kristal carbon dioksida, missal Ez Gas

Kontras media positif untuk orang dewasa diencerkan dengan air


sesuai kebutuhan.
Pada esofagus, lumen dengan aliran kuat dan cepat, konsentrasi
kontras harus tinggi (1:1 atau 1:2) atau pekat agar aliran cepat
dan perlumuran dinding esofagus menjadi tepat sehingga
adanya defek dapat terdeteksi.
20
Pada bayi kurang dari setahun, keluhan muntah dan proyektil,
digunakan cairan yang mudah diserap (water soluble),
dimasukkan lewat dot/sendok/sonde misalnya gastrografin.
Dilakukan pada posis supine sehingga perlumuran bagus.
Esofagus normal memiliki dinding lumen yang sangat jelas dan
outline jelas.

21
Persiapan Alat:
a. Kontras media Barium Sulfate
b. Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
c. Baju Pasien
d. Gonad Shield
e. Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
f. Grid
g. X-Ray marker
h. Tissue / Kertas pembersih
i. Bahan kontras
j. Air Masak 22

k. Sendok / Straw ( pipet )


B. Colon In Loop
Pemeriksaan Colon In Loop adalah pemeriksaan radiografi
dari usus besar dengan menggunakan media kontras yang
dimasukkan per anal.

Tujuan
Untuk menggambarkan usus besar yang berisi media kontras
sehingga dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan
yang terjadi baik pada mucosanya
maupun yang tedapat pada lumen usus.
23
Indikasi Pemeriksaan
1) Colitis: peradangan pada mucosa colon.
2) Polip, lesi, tumor, carsinoma
3) Diverticulitis
4) Megacolon
5) Invaginasi: masuknya lumen usus bagian proximal ke dalam
usus bagian distal yang diameternya lebih besar.

24
Metode Pemeriksaan
Kontras media(+): barium sulfat dengan viskositas 1:8
Kontras media(-) : udara

1) Metode kontras tunggal


2) Metode kontas ganda :
a. Metode satu tahap: pemasukan media kontras
negatif (-) dilakukan setelah pemasukan media kontras
positif (+) tanpa evakuasi terlebih dahulu.
b. Metode dua tahap: pemasukan media kontras
negatif (-) dilakukan setelah pemasukan media kontras 25

positif (+) setelah evakuasi terlebih dahulu.


Persiapan Alat dan Bahan
1) Pesawat sinar-x dengan fluoroscopy.
2) Irigator set atau disposable soft-plastic enema tips dan
enema bags.
3) Receiver
4) Vaselin sebagai pelumas
5) Rectal canule/tube
6) Handscoen
7) Laken/kain penutup meja pemeriksaan
26
1) Metode Kontras Tunggal
a. Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan, dibuat
foto pendahuluan.
b. Kemudian miring ke arah kiri, sehingga bagian tubuh kanan
terangkat dengan kemiringan 35°-40°, lutut kanan fleksi dan
diletakkan di depan lutut kiri yang diatur sedikit fleksi.
c. Irigator dipasang dengan tinggi kira-kira 24 inci di atas
ketinggian anus, volume BaSO₄kira-kira 2000 mL.
d. Rectal tube dioleskan vaselin, dimasukkan melalui anal ke
dalam rectum.
e. Klem irigator dibuka, barium akan mengalir masuk ke dalam 27

rectum.
f. Dengan dikontrol fluoroscopy, dibuat spot view untuk daerah
yang dicurigai ada kelainan.
g. Bila pengisian BaSO₄telah mencapai illeocaecal, klem ditutup
kembali,dibuat foto full filling dari colon.
h. Pasien disuruh evakuasi di kamar kecil atau bila menggunakan
irigator set disposable, bags direndahkan sehingga barium
akan keluar dan ditampung dengan receiver.
i. Setelah evakuasi, dibuat foto post evakuasi.
j. Posisi-posisi yang dibuat: ap/pa, ap axial, pa axial, lateral, rao,
lao
28
2) Metode Kontras Ganda

Metode Satu Tahap


a. Dibuat foto pendahuluan Abdomen posisi AP
b. Prosedur pemasukan media kontras positif (+) sama dengan
metode kontras tunggal.
c. Klem selang irigator dibuka, media kontras positif (+) akan
mengalir, kirakira 300-350 mL masuk ke dalam rectum dikontrol
dengan fluoroscopy.
29
d. Bila media kontras positif (+) telah mencapai colon
transversum, klem ditutup, meja pemeriksaan diposisikan
horizontal, lalu pompakan udara dengan menggunakan
Regular Sphygmomanometer Bulb dengan memposisikan
pasien lateral kiri, LAO, prone, RAO, lateral kanan, RPO, dan
supine, masing-masing 7 pompaan.
e. Foto dibuat dengan posisi AP/PA, LAO, RAO, AP/PA axial,
lateral.

30
Metode Dua Tahap
a. Prosedur awal pemasukan media kontras positif (+) dan
pengambilan foto sama dengan metode satu tahap.
b. Bila media kontras telah mencapai illeocaecal, klem selang
irigator ditutup, kemudian dibuat foto “full filling” dengan
posisi pasien supine.
c. Kemudian pasien evakuasi ke kamar kecil atau enema bag
direndahkan posisinya sampai lebih rendah dari meja
pemeriksaan, media kontras dari dalam colon akan
mengalir kembali ke dalam enema bag.
d. Setelah colon kosong, pompakan udara melalui anus, sampai 31

terjadi distensi usus.


e. Dibuat foto evakuasi dengan posisi pasien supine.
C. BNO-IVP
Pemeriksaan BNO-IVP adalah pemeriksaanradiografi dari
Traktus Urinarius (Renal, Ureter, Vesica Urinaria dan Urethra)
dengan penyuntikan media kontras positif (+) secara intra vena.

Tujuan
1. Untuk menggambarkan anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem
Calyces serta seluruh Traktus Urinarius dengan penyuntikan
media kontras positif (+) secara intra vena.
2. Dapat mengetahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan
dan mengekskresikan media kontras tersebut. 32
Indikasi Pemeriksaan
a. Nephrolitiasis.
b. Hydronephrosis.
c. Urolithiasis.
d. Pyelonephritis.
e. Renal Failure.
f. Haematuria.
g. Massa pada ginjal.

33
Persiapan Alat dan Bahan
1) Peralatan Steril
a. Wings Needle No. 21 G 1 buah
b. Spuit 20 cc 2 buah
c. Kapas alkohol atau wipes
d. Tourniquet
2) Peralatan Un-Steril
a. Plester
b. Marker R/L
c. Media Kontras (Omnipaque, Urografin, Iopamario)
d. Obat-obatan emergency 34
Penggunaan Media Kontras
Kontras media(+):
- Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium,
dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien,
yakni 1-2 cc/kg berat badan. (contoh : iopamiro, ultravist,
omnipaque)
- Urografin 20cc/lopamiro
- Media kontras disuntikkan secara intra vena, biasanya pada
vena cubiti dengan pasien dalam posisi supine.Volume media
kontras sebagai berikut:
35
1) Media kontras yang digunakan adalah yang berbaham
iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat
badan pasien, yaitu 1-2 cc/kg berat badan.
2) Untuk anak-anak kira-kira 2 ml/kg berat badan.
3) Bila ada dugaan kegagalan ginjal, dosis Bila ada dugaan
kegagalan ginjal, dosis 4 ml/ kg berat badan.

36
Pengambilan Gambar Radiografi

Foto menit ke-5 setelah disuntikkan media kontras


Foto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem
Calyces pada ginjal.
Foto menit ke-10 atau ke-15
Untuk melihat gambaran Pelviocalyseal, Ureter, dan
Bladder mulai terisi media kontras
Foto menit ke-30
Foto ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal
mengsekresikan media kontras. 37
Foto menit ke-60
Setelah masuk menit ke-60 dibuat foto BNO lagi dengan
kaset dan film ukuran 30 x 40 cm. Setelah hasil rontgen
dikonsultasikan pada radiolog dan dinyatakan normal
maka pasien diharuskan mixi kemudian difoto kembali.
Jika radiolog menyatakan ada ganguan biasanya
dilakukan foto 2 jam.
Foto Post Void
Yang terakhir adalah melakukan foto post void dengan
posisi AP supine atau erect untuk melihat kelainan kecil
yang mungkin terjadi di daerah bladder. 38
Teknik Pengambilan Gambar

1) Single Technique
a. Menggunakan film ukuran besar yaitu ukuran 35 cm x 43 cm.
b. Membutuhkan dua kali penyuntikan kontras yang masing-
masing digunakan untuk menggambarkan arteri femoralis
dan arteri tibia sampai dorsalia.

39
2) Serial Technique
a. Menggunakan film ukuran 35 cm x 35 cm.
b. Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan
pergantian film, termasuk rol film, cut film, dan kaset charger
yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit.
c. Hanya memerlukan satu kali penyuntikan bahan kontras.

40

Anda mungkin juga menyukai