4
Contoh kontras media negatif adalah udara, CO2 dan gas
lainnya.
Contoh kontras media positif :
A. Media Kontras Non – Iodinated (Barium sulfat)
- Microbar
- Microbar Cat 2
B. Media Kontras Iodinated (mengandung yodium).
- Golongan larut dalam air
- Golongan tidak larut dalam air
5
Golongan larut dalam air :
- Pyridone
- Asam alkil sulfonik yodium
- Derivat asam triiodinated aromatic, dibagi lagi menjadi : Ionik
dan Non-Ionik.
6
Bahan Kontras Ionik
Ion-ion penyusun media kontras terdiri dari kation (ion bermuatan
positif) dan anion (ion bermuatan negatif).
Jenis kation yg digunakan :
1. Bahan Kontras Ionik Monomer
2. Bahan Kontras Ionik dimer
Contohnya : Angiografin
7
Bahan Kontras Non-ionik
Susunan kimia media kontras non-ionik yang sudah tidak
dijumpai lagi adanya ikatan ion antar atom penyusun molekul.
Dalam bahan kontras non-ionik hanya ada satu partikel
penyusun molekul.
Jenis Bahan Kontras Non-ionik :
1. Bahan kontras Non-ionik Monomer
2. Bahan Kontras Non-ionik Dimer
Contohnya : Iopamiro
8
Golongan tidak larut dalam air :
- Vehikel berupa minyak tumbuhan (poppy-seed, sesame-seed)
9
1. Osmolalitas
2. Protein Binding
3. Lipophylisity
4. Viscosity ( kekentalan )
10
1. Pemberian Media Kontras per oral (barium meal)
2. Pemberian Media Kontras per anal (barium enema untuk usus
besar & usus halus)
3. Pemberian Media Kontras intravascular (umumnya media
kontras iodium)
4. Pemberian Media Kontras intra arterial, intrathecal (tulang
belakang) dan intraabdominally (hampir pada seluruh rongga
tubuh atau ruang yang potensial)
11
Dalam penggunaan bahan kontras terdapat beberapa jenis
reaksinya, yaitu:
1. Neutrotoksisitas
2. Nyeri dan Rasa Sakit
3. Efek terhadap Jantung (Cardiac Effect)
4. Reaksi Pseudoalergik
12
A. Shehadi (1985)
Semua reaksi fatal terjadi dalam waktu 15 menit Injeksi bahan
kontras
B. Almen & Aspelin (1995)
- Reaksi Ringan : Tidak perlu terapi
- Reaksi Sedang : Perlu terapi, tidak perlu dirawat
- Reaksi Berat : Rawat Intensif
C. Alur Terapi:
A : Assesment, Alternatif, Airway, Assistance
B : Basics, Breathing, Be Wise, Be Ware
C : Comfort, Circulation, CPR 13
D. Terapi Spesifik dalam Menangani Reaksi Bahan Kontras
1) Reaksi Alergoid Akut Urticaria, edema, sakit kepala, muntah,
diare, asthma rhinoconjunctivitis
a. Epinephrin 0,5 mg (1 mg/ml) subcutan
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Diphenhydramine 50 mg i.m
2) Reaksi Anafilaktoid Reaksi alergoid, ditambah takhikardia,
hipotensi dan pucat
a. Epinephrin 0,3 – 0,5 mg (0,1 mg/ml i.v)
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Infus NaCl atau Ringer 14
3) Anafilaktoid Syok Tidak sadar, status asthmatis, henti napas,
kolaps sirkulasi, henti jantung
a. Epinephrin 0,3 – 1,0 mg (0,1 mg/ml i.v)
b. Oksigen 2-6 liter/menit
c. Hidrokortison 250 mg i.v
d. Intubasi dan ventilasi
e. Infus NaCl atau ringer
15
4) Reaksi Vagal Hipotensi Brachikardia
a. Letak kaki ditinggikan
b. Infus NaCl atau Ringer
c. Oksigen 2-6 liter/menit
d. Atrofin 0,6-0,8 mg i.v, di ulang tiap 3-5 menit
5) Reaksi Bronchospastik, Ringan – Sedang
a. Oksigen 3 liter/menit
b. Inhalasi bronchodilator, atau
c. Epinephrin 1 : 1000 sebanyak 0,1 – 0,2 ml subkutan, atau
d. Epinephrin 1 : 10000 sebanyak 1 ml i.v
16
Presentation
Tagline
Month
20XX
A. Oesofagografi
Oesafagografi merupakan pemeriksaan dengan
memasukkan bahan kontras.Umumnya dilakukan dengan bahan
kontras tunggal (+) tetapi dapat dilakukan juga dengan kontras
ganda.
Oesafaogografi ialah pemeriksaan sinar-X yang digunakan
unutk menentukan anatomi dan traktur digestif bagian atas.
18
Tujuan
Untuk menilai kelainan yang terjadi pada esofaghus.
Indikasi
a. Atresia Esofagus
b. Fistula Trakeo-Esofageiialah
Kontra Indikasi:
a. Megaesofagus
b. Regurgitasi
c. Pasien dengan suspek perforasi 19
Media Kontras
Kontras Positif : Barium Sulfate
Kontras Negatif : Kristal-kristal carbon dioksida, missal Ez Gas
21
Persiapan Alat:
a. Kontras media Barium Sulfate
b. Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
c. Baju Pasien
d. Gonad Shield
e. Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
f. Grid
g. X-Ray marker
h. Tissue / Kertas pembersih
i. Bahan kontras
j. Air Masak 22
Tujuan
Untuk menggambarkan usus besar yang berisi media kontras
sehingga dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan
yang terjadi baik pada mucosanya
maupun yang tedapat pada lumen usus.
23
Indikasi Pemeriksaan
1) Colitis: peradangan pada mucosa colon.
2) Polip, lesi, tumor, carsinoma
3) Diverticulitis
4) Megacolon
5) Invaginasi: masuknya lumen usus bagian proximal ke dalam
usus bagian distal yang diameternya lebih besar.
24
Metode Pemeriksaan
Kontras media(+): barium sulfat dengan viskositas 1:8
Kontras media(-) : udara
rectum.
f. Dengan dikontrol fluoroscopy, dibuat spot view untuk daerah
yang dicurigai ada kelainan.
g. Bila pengisian BaSO₄telah mencapai illeocaecal, klem ditutup
kembali,dibuat foto full filling dari colon.
h. Pasien disuruh evakuasi di kamar kecil atau bila menggunakan
irigator set disposable, bags direndahkan sehingga barium
akan keluar dan ditampung dengan receiver.
i. Setelah evakuasi, dibuat foto post evakuasi.
j. Posisi-posisi yang dibuat: ap/pa, ap axial, pa axial, lateral, rao,
lao
28
2) Metode Kontras Ganda
30
Metode Dua Tahap
a. Prosedur awal pemasukan media kontras positif (+) dan
pengambilan foto sama dengan metode satu tahap.
b. Bila media kontras telah mencapai illeocaecal, klem selang
irigator ditutup, kemudian dibuat foto “full filling” dengan
posisi pasien supine.
c. Kemudian pasien evakuasi ke kamar kecil atau enema bag
direndahkan posisinya sampai lebih rendah dari meja
pemeriksaan, media kontras dari dalam colon akan
mengalir kembali ke dalam enema bag.
d. Setelah colon kosong, pompakan udara melalui anus, sampai 31
Tujuan
1. Untuk menggambarkan anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem
Calyces serta seluruh Traktus Urinarius dengan penyuntikan
media kontras positif (+) secara intra vena.
2. Dapat mengetahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan
dan mengekskresikan media kontras tersebut. 32
Indikasi Pemeriksaan
a. Nephrolitiasis.
b. Hydronephrosis.
c. Urolithiasis.
d. Pyelonephritis.
e. Renal Failure.
f. Haematuria.
g. Massa pada ginjal.
33
Persiapan Alat dan Bahan
1) Peralatan Steril
a. Wings Needle No. 21 G 1 buah
b. Spuit 20 cc 2 buah
c. Kapas alkohol atau wipes
d. Tourniquet
2) Peralatan Un-Steril
a. Plester
b. Marker R/L
c. Media Kontras (Omnipaque, Urografin, Iopamario)
d. Obat-obatan emergency 34
Penggunaan Media Kontras
Kontras media(+):
- Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium,
dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien,
yakni 1-2 cc/kg berat badan. (contoh : iopamiro, ultravist,
omnipaque)
- Urografin 20cc/lopamiro
- Media kontras disuntikkan secara intra vena, biasanya pada
vena cubiti dengan pasien dalam posisi supine.Volume media
kontras sebagai berikut:
35
1) Media kontras yang digunakan adalah yang berbaham
iodium, dimana jumlahnya disesuaikan dengan berat
badan pasien, yaitu 1-2 cc/kg berat badan.
2) Untuk anak-anak kira-kira 2 ml/kg berat badan.
3) Bila ada dugaan kegagalan ginjal, dosis Bila ada dugaan
kegagalan ginjal, dosis 4 ml/ kg berat badan.
36
Pengambilan Gambar Radiografi
1) Single Technique
a. Menggunakan film ukuran besar yaitu ukuran 35 cm x 43 cm.
b. Membutuhkan dua kali penyuntikan kontras yang masing-
masing digunakan untuk menggambarkan arteri femoralis
dan arteri tibia sampai dorsalia.
39
2) Serial Technique
a. Menggunakan film ukuran 35 cm x 35 cm.
b. Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan
pergantian film, termasuk rol film, cut film, dan kaset charger
yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit.
c. Hanya memerlukan satu kali penyuntikan bahan kontras.
40