OLEH :
KELOMPOK 3
Om Swastyastu
Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
kami Kami menyadaribahwa
makalahinimasihbanyakkekurangandanjauhdarikesempurnaankarenaketerbatasankem
ampuandanilmupengetahuan yang kami miliki. Makaitu kami
darisangatmengharapkan saran dankritik yang membangun demi tersusunnya
makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memperbaiki kesehatannya, atau menghadapi kematian. Dalam menjalankan fungsi
dan peran perawat maka digunakan ilmu pengetahuan (sains) terapan yang mendasar
dalam melakukan / menerapkan praktik keperawatan sehari-hari (Kalman, 2008).
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori mulai dari meta theory,
grand theory, middle theory, range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup atau tingkat keabstrakannya, dimulai dari
meta theory yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit.
Grand theory merupakan level kedua dari teori keperawatan. Namun grand theory
memberikan latar belakang dalam pengembangan praktek keperawatan karena grand
theory berusaha menjalankan dan memaparkan aspek pengalaman dan respon
manusia dengan sangat komprehensif (Wills, 2011).SedangkanNursing Theories
dibagai menjadi 4 tipe, yaitu tipe 1: Philosophies Theories, Tipe 2: Nursing
Conceptual Models, Tipe 3: Nursing Theories, Tipe 4: Middle RangeTheories(Wills,
2011).
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pada makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui konsep philosophy nursing.
b. Untuk mengetahui konsep grand theory.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat pada makalah ini sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui konsep philosophy nursing.
b. Dapat mengetahui konsep grand theory
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art
(Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk
mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang
dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”.
Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah
komprehensif.
4
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus
selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut
tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial) yang
berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut
perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
b. Kesehatan
Meskipun WHO telah menyatakan bahwa sehat adalah keadaan positif fisik,
mental, sosial, Watson percaya bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Watson
menambahkan tiga elemen yaitu :
Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental, dan fungsi sosial.
Tingkat pertahahan adaptif umum dari fungsi harian.
Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah supaya tidak
ada).
Watson menjelaskan bahwa secara tradisional dinamakan perawatan
kesehatan adalah mitos. Dinamakan perawatan kesehatan, diagnosa
penyakit, perawatan penyakit, dan resep obat adalah perawatan medis.
Perawatan kesehatan yang sebenarnya berfokus pada gaya hidup, kondisi
sosial, dan lingkungan. Watson menambahkan bahwa sehat mengarah pada
kesatuan dan harmoni dalam pikiran, badan dan jiwa.Watson percaya
individu sebaiknya menjelaskan kondisi kesehatan atau penyakit, sejak dia
menujukkan pandangan sehat sebagai keadaan subjektif dalam pikiran orang.
c. Lingkungan sosial
Watson menyatakan bahwa merawat dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang
yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan
dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan
profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
d. Keperawatan
5
Menurut Watson, keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati
penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:
masalah penanganan stress dan penanganan konflik. Hal ini dapat
menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai
dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson
mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat
berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga
perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal
melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.Ada 10 faktor utama
yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain :
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada
orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien (helping
trust)
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negatif.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik
untuk mengambil keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
6
a. Asuhan keperawatan dilakukan secara interpersonal yaitu antar
manusia.
b. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor terapeutik yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
c. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
d. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal – hal yang mungkin
terjadi nantinya.
e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi
seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam
waktu yang telah ditentukan.
f. Asuhan keperawatan lebih bersifat menyehatkan daripada mengobati.
g. Praktik asuhan merupakan pusat keperawatan.
7
4. Kebutuhan tertinggi (kebutuhan interpersonal dan intraperson,
meliputi kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu pendekatan konseptual untuk
memecahkan suatu masalah, karena perencanaan yang baik dapat
memecahkan masalah. Perencanaan membantu menentukan bagaimana
suatu variable dapat diuji atau di ukur.
c. Pelaksanaan
Implementasi merupakan tindakan langsung dari rencana intervensi
dalam proses implementasi juga berlangsung proses pengumpulan
data.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu metode dan proses menganalisa data serta
menilai pengaruh intervensi yang telah diberikan. Selain itu yang
termasuk dalam proses ini adalah interpretasi hasil, kriteria hasil yang
dicapai secara umum.
8
Grand theory didefinisikan sebagai teori yang memiliki cakupan yang
luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-
konsep umum yang relatif abstrak, sulit untuk dibuat definisi operasionalnya dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Grand theory menegaskan fokus
global dengan boardperspective dari praktik keperawatan dan pandangan
keperawatan yang berbedaterhadap sebuah fenomena keperawatan (Fawcett &
DeSanto-Madeya, 2012)
Grand theory disebut juga konseptual model, dalam hal ini termasuk
NursingConceptual Models dan Nursing Theories. Nursing Conceptual Models
adalah konsep - konsep dan hubungan yang melihat secara spesifik dari
fenomena dari keperawatan. Nursing Theories mendeskripsikan, menjelaskan
atau memprediksikan hubungan antara konsep-konsep dalam fenomena
keperawatan. Nursing teori dikembangkan dari berbagai level abstraksi. Nursing
Theories yang berada dalam level yang sama dengan Grand theory memiliki
tingkat keabstrakan yang mendekati Nursing ConceptualModels yang menjadi
acuan pengembangan nursing teori ini. Oleh karena itu ada beberapa literatur
yang menyamakan Nursing Theories dan Nursing ConceptualModels
(Alligood, 2013).
9
lebih umum atau komperhensif pada semua aspek manusia, sedangkan middle
range hanya melihat beberapa aspek saja dan memiliki area yang lebih spesifik,
sehingga middle rangetheory lebih mudah diaplikasikan dalam uji empiris dari
pada grand theory (McEwen& Wills, 2011).
10
tersebut. Berikut ini teori yang termasuk dalam Grand Theory
menurut Alligood :
1. Conceptual Model Theory
Myra E. Levine : The Conservation Model
Martha E. Rogers: Unitary Human Being
Dorathea E. Orem : Self-Care Deficit Theory of Nursing
Imogene M. King: Conceptual System and Middle-Range
Theory of Goal Attainment
Betty Neuman: System Model
Sister Calista Roy: Adaptation Model
Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
2. Nursing Theory
Anne Boykin and Savina O. Schoenhofer: The Theory of
Nursing as Caring: A Model for Transforming Practice
Afaf Ibrahim Meleis: Transitions Theory
Nola J. Pender: Health Promotion Model
Madeleine M. Leininger: Culture Care Theory of Diversity
and Universality
Margaret A. Newman: Health as Expanding Consciousness
Rosemarie Rizzo Parse: Humanbecoming
Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Mary Ann P. Swain:
Modeling and Role-Modeling
Gladys L. Husted and James H. Husted: Symphonological
Bioethical Theory.
b. Pengelompokan Grand Theory Menurut Melanie
Melanie membagi grand theory kedalam tiga kategori. Pembagian ini
berdasarkan paradigma atau sudut pandang keperawatan. Pembagian
ini dipilih untuk mempermudah dalam mempelajari teori karena teori
telah dikelompokan sesuai area atau kekhususannya.Pengelompokkan
11
teori menurut paradigma yang dipilih adalah teori Wills (2002) yang
membagi grand theory menjadi human need theory,interactive theory
dan unitary process.
1. Grand Theory based on human need theory
Florence Nightingale: Nursing: What It Is and What It Is Not
Virginia Henderson: The Principles and Practice of Nursing
Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches to Nursing
Dorothea E. Orem: The Self-Care Deficit Nursing Theory
Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
Betty Neuman: System Model
Terdapat tiga teori yang baru atau tidak disebutkan dalam Alligood
(2013) sebagai grand theory, yaitu: Florence Nightingale: Nursing:
What It Is and What It Is Not; Virginia Henderson: The Principles and
Practice of Nursing dan Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches
to Nursing. Teori Virginia Henderson dan Faye G. abdellah dalam
Alligood (2013) dikelompokkan ke dalam Nursing Theoristsof
Historical Significance karena kedua theorist tersebut dinilai
mempunyai kontribusibesar terhadap perkembangan pengetahuan
keperawatan pada saat pre paradigm. Teori Florence Nightingale dalam
Alligood (2013) dikelompokkan pada Meta theory karena teori Florence
dianggap telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
keperawatan dengan cara memberikan arah bagi disiplin ilmu
keperawatan itu sendiri, serta memberi dasar bagi para professional
dibidang perawatan untuk memahami teori baru. Selain pendapat diatas,
Mcewen & Wills (2010) tidak mengenal meta theory karena meta teori
merupakan teori umum dan bukan bagian dari teori keperawatan,
sehingga ketiga teori tersebut dimasukkan kedalam grand theory.
2. Grand Theory based on interactive theory
Myra Estrin Levine: The Conservation Model
Barbara M. Artinian: The Intersystem Model
12
Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, and Mary Ann P.
Swain: Modeling and Role-Modeling
Imogene M. King: King’s Conceptual System and Theory of
Goal Attainment and Transactional Process
Roper, Logan, and Tierney: Model of Nursing Based on
Activities of Living
Sister Callista Roy: The Roy Adaptation Model
Jean Watson: Caring Science as Sacred Science
3. Grand Theory based on unitary process
Martha Rogers: The Science of Unitary and Irreducible
Human Beings
Margaret Newman: Health as Expanding Consciousness
Rosemarie Parse: The Theory of Human Becoming
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filosofi keperawatan merupakan sistem keyakinan profesional perawat atau
cara pandang keperawatan yang memberikan pandangan unik tentang praktik
keperawatan, fenomena yang menjadi fokus perhatian disiplin keperawatan dan nilai-
nilai yang diyakini perawat dalam melakukan praktik keperawatan. Filosofi
keperawatan juga dikatakan sebagai pernyataan dasar dan universal, nilai dan prinsip
tentang hakikat pengetahuan dan kebenaran tentang sifat alami suatu entitas yang
diwakili dalam metaparadigma. Menurut Jean Watson keperawatan didasarkan pada
human care yang diterapkan dengan langkah-langkah pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Grand theory disebut juga konseptual model,teori ini bersifat formal dan
abstrak dari kerangka disiplin keilmuan yang memerlukan spesifikasi lebih lanjut
dalam banyak kasus, serta pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa
diuji dan dibuktikan secara teoritis.Grand theory dikelompokkan menjadi dua yaitu
conceptual model theory dan nursing theory oleh Alligood, dan menjadi tiga
kelompok menurut Melanie yaitu Grand theory based on human need theory, based
on interactive theory, dan based on unitary process.
3.2 Saran
Pengetahuan perawat mengenai konsep Philosophy Nursing dan Grand
Nursing dapat membatu memecahkan suatu permasalahan pasien yang meliputi
dampak teknologi, sosial budaya, ekonomi, pengobatan alternatif, dan kepercayaan
spiritual. Kedua konsep ini dalam mengimplementasikan ilmu keperawatan secara
langsung ke pasien, dapat menggabungkan beberapa konsep dan teori yang telah
dikembangkan oleh beberapa ahli sesuai dengan situasi dan kondisi pasien ketika di
lapangan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alligood,M.R. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health Sciences.
Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2010). Nursing Theorist and Their
Works,Seventh Edition. St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.
Creasia, J.L., & Parker, B.J. (2007). Conceptual Foundations The Bridge to
Professional Nursing Practice, Fourth Edition St. Louis. Missouri: Mosby
Elsivier.
McEwen, M., & Wills, E.M. (2014). Theoretical Basis for Nursing: Lippincott
Williams & Wilkins.
15