Anda di halaman 1dari 18

MAKALAHFALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

“KONSEP PHILOSOPHY NURSING DAN KONSEP GRAND THEORY”

OLEH :
KELOMPOK 3

1. NI NENGAH JUNIARTI (183222921)


2. NI KADEK YOPI ANITA (183222924)
3. NI LUH SUTAMIYANTI (183222933)
4. NI MADE SRI DAMAYANTI (183222936)
5. NI PUTU ITA MARTARIANI (183222941)
6. NI PUTU RITA LAKSMI (183222944)
7. NI WAYAN NIA ARDITYA SARI (183222948)
8. NI WAYAN SUMARNI (183222949)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Pujisyukur kami panjatkankepadaTuhan Yang


MahaEsakarenaberkatrahmatdankarunia Beliaulah kami
mampumenyelesaikanmakalah yang berjudul“Konsep Philosophy Nursing dan
Konsep Grand Theory”initepatpadawaktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
kami Kami menyadaribahwa
makalahinimasihbanyakkekurangandanjauhdarikesempurnaankarenaketerbatasankem
ampuandanilmupengetahuan yang kami miliki. Makaitu kami
darisangatmengharapkan saran dankritik yang membangun demi tersusunnya
makalah yang lebih baik lagi.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 20 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 2
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Konsep Philosophy Nursing ................................................................................. 3
2.1.1 Philosophy Nursing ...................................................................................... 3
2.1.2 Keperawatan Menurut Jean Watson........................................................... 3
2.1.3 Konsep Caring .............................................................................................. 4
2.1.4 Komponen Keperawatan ............................................................................. 4
2.1.5 Dasar - Dasar Tentang Teori Watson......................................................... 6
2.1.6 Penerapan Teori Jean Watson ..................................................................... 7
2.2 Konsep Grand Theory ........................................................................................... 8
2.2.1 Definisi Grand Theory ................................................................................. 8
2.2.2 Hubungan dengan Level Teori Lain .......................................................... 9
2.2.3 Kriteria Grand Theory ............................................................................... 10
2.2.4 Pengelompokan Grand Theory ................................................................. 10
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
3.2 Saran....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar terhadap manusia secara utuh
yang menjadi kerangka dasar praktik keperawatan sehingga dibutuhkan pemahaman
mendalam tentang falsafah dan paradigm yang sangat dibutuhkan dalam peningkatan
profesionalisme dalam dunia keperawatan.Sedangkanfilosofi keperawatan merupakan
kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai pedoman untuk
berpikir, mengambil keputusan dan bertindak/berperilaku dalam melaksanakan
praktek keperawatan pada klien dalam rentang sehat-sakit (Creasia, 2007).
Dunia keperawatan saat ini sangat berkembang dengan pesatnya. Banyak teori-
teori keperawatan yang hingga saat ini masih digunakan dan diaplikasikan didalam
praktik keperawatan baik di lingkungan akademisi maupun lingkungan rumah sakit.
Keperawatan merupakan disiplin profesional yang dikenal melalui bidang keilmuan
spesifik dan nilai tentang komitmen sosial dan sifat layanannya. Keperawatan muncul
dengan perspektif unik yang didasarkan pada perkembangan filosofi, riwayat masa
lampau dan cakupan praktik keperawatan yang terus meluas. Selain itu, pandangan
global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmu keperawatan membentuk suatu
susunan yang mengatur hubungan di antara beberapa teori guna mengembangkan
model konseptual dan teori – teori keperawatan sebagai kerangka kerja pemberian
layanan keperawatan secara komprehensif. Teori keperawatan menunjukkan
fenomena yang menarik yang di kemukakan, mengikuti banyak pertimbangan,
sehingga logis, konsisten dan disesuaikan dengan penemuan empiris
dan didefinisikan secara operasional (Artinian, 2011).
Perawat mempunyai fungsi yang unik dalam memberikan asuhan keperawatan
yang memperhatikan perbedaan biopsikososio dan spiritual dari masing-masing
orang. Tindakan keperawatan bersifat membantu orang yang membutuhkan yang
bertujuan untuk meningkatkan aktivitas kemandirian dalam mencegah dari sakit,

1
memperbaiki kesehatannya, atau menghadapi kematian. Dalam menjalankan fungsi
dan peran perawat maka digunakan ilmu pengetahuan (sains) terapan yang mendasar
dalam melakukan / menerapkan praktik keperawatan sehari-hari (Kalman, 2008).
Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori mulai dari meta theory,
grand theory, middle theory, range theory, dan practice theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup atau tingkat keabstrakannya, dimulai dari
meta theory yang paling abstrak, hingga practice theory sebagai yang lebih konkrit.
Grand theory merupakan level kedua dari teori keperawatan. Namun grand theory
memberikan latar belakang dalam pengembangan praktek keperawatan karena grand
theory berusaha menjalankan dan memaparkan aspek pengalaman dan respon
manusia dengan sangat komprehensif (Wills, 2011).SedangkanNursing Theories
dibagai menjadi 4 tipe, yaitu tipe 1: Philosophies Theories, Tipe 2: Nursing
Conceptual Models, Tipe 3: Nursing Theories, Tipe 4: Middle RangeTheories(Wills,
2011).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
a. Bagaimanakah Konsep Philosophy Nursing ?
b. Bagaimanakah Konsep Grand Theory ?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pada makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui konsep philosophy nursing.
b. Untuk mengetahui konsep grand theory.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat pada makalah ini sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui konsep philosophy nursing.
b. Dapat mengetahui konsep grand theory

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Philosophy Nursing

2.1.1 Philosophy Nursing


Filosofi atau falsafah adalah seperangkat nilai atau kepercayaan. Filosofi
diartikan juga sebagai pernyataan tentang fenomena sentral yang menjadi minat
bagi disiplin ilmu, tentang bagaimana proses fenomena tersebut diketahui dan
tentang nilai-nilai yang diyakini anggota disiplin tersebut (Fawcett, 2012).
Filosofi akan mempengaruhi bagaimana akademisi menampilkan tindakannya,
bagaimana mereka menginterpretasikan tujuan yang ingin dicapai dan bagaimana
mereka memandang ilmu dan pengetahuan tersebut. Dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, filosofi berguna untuk menginformasikan kepada anggota disiplin
ilmu dan masyarakat umum tentang nilai dan keyakinan tertentu yang dianut oleh
disiplin tersebut (Tomey & Alligood, 2010).
Filosofi keperawatan juga merupakan sistem keyakinan profesional
perawat atau cara pandang keperawatan. Filosofi memberikan suatu pandangan
yang unik tentang praktik keperawatan, tentang fenomena yang menjadi fokus
perhatian disiplin keperawatan dan nilai-nilai yang diyakini perawat dalam
melakukan praktik keperawatan (Fawcett, 2012).
Filosofi keperawatan dikatakan sebagai pernyataan dasar dan universal,
nilai dan prinsip tentang hakikat pengetahuan dan kebenaran (epistemologi),
tentang sifat alami suatu entitas yang diwakili dalam metaparadigma. (Peterson
& Bredow, 2014).

2.1.2 Keperawatan Menurut Jean Watson


“Human science of person and human health-illness experiences that are
mediated by professional, personal, scientific, esthetic, and ethical human are
transaction”.Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkam pada
asumsi bahwa human science and human care merupakan domain utama dan
menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya

3
mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetika, humanities, dan kiat/art
(Watson, 1985). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk
mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang
dinyatakan oleh Watson (1985) “human care is the heart of nursing”.
Pandangan tentang keperawatan sebagai science tentang human care adalah
komprehensif.

2.1.3 Konsep Caring


Caring sciencemerupakan suatu orientasi human sciencedan kemanusiaan
terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science,
meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam
hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik – dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia, pada
planet Bumi, pada alam semseta (Watson, 2004).Teori human caring yang
dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisaran pada
suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap fenomena
keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap
sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang
lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut
adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok
dengan ide-ide dan era perkembangan teorinya (Watson, 2004).

2.1.4 Komponen Keperawatan


Nilai-nilai yang mendasari konsep keperawatan menurut Jean Watson
meliputi:
a. Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain
dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat memelihara,
menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang
sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang
kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai

4
sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang
sempurna, tetapi dalam fungsi perkembangannya dia harus
selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut
tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama konflik psikososial) yang
berdampak pada terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut
perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
b. Kesehatan
Meskipun WHO telah menyatakan bahwa sehat adalah keadaan positif fisik,
mental, sosial, Watson percaya bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Watson
menambahkan tiga elemen yaitu :
 Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental, dan fungsi sosial.
 Tingkat pertahahan adaptif umum dari fungsi harian.
 Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah supaya tidak
ada).
Watson menjelaskan bahwa secara tradisional dinamakan perawatan
kesehatan adalah mitos. Dinamakan perawatan kesehatan, diagnosa
penyakit, perawatan penyakit, dan resep obat adalah perawatan medis.
Perawatan kesehatan yang sebenarnya berfokus pada gaya hidup, kondisi
sosial, dan lingkungan. Watson menambahkan bahwa sehat mengarah pada
kesatuan dan harmoni dalam pikiran, badan dan jiwa.Watson percaya
individu sebaiknya menjelaskan kondisi kesehatan atau penyakit, sejak dia
menujukkan pandangan sehat sebagai keadaan subjektif dalam pikiran orang.
c. Lingkungan sosial
Watson menyatakan bahwa merawat dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang
yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan
dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan
profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
d. Keperawatan

5
Menurut Watson, keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik.
Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan mengobati
penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:
masalah penanganan stress dan penanganan konflik. Hal ini dapat
menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai
dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson
mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat
berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga
perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal
melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan.Ada 10 faktor utama
yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain :
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada
orang lain.
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien (helping
trust)
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik
positif, maupun negatif.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik
untuk mengambil keputusan.
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu
memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.1.5 Dasar - Dasar Tentang Teori Watson


Beberapa bagian dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut :

6
a. Asuhan keperawatan dilakukan secara interpersonal yaitu antar
manusia.
b. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya faktor terapeutik yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
c. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu dan keluarga.
d. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang
sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal – hal yang mungkin
terjadi nantinya.
e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi
seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam
waktu yang telah ditentukan.
f. Asuhan keperawatan lebih bersifat menyehatkan daripada mengobati.
g. Praktik asuhan merupakan pusat keperawatan.

2.1.6 Penerapan Teori Jean Watson


Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi.
a. Pengkajian
Kegiatan ini meliputi observasi, identifikasi serta peninjauan masalah.
Pengkajian didasarkan atas tingkatan kebutuhan dasar yang dibagi
dalam 4 tingkatan yaitu :
1. Kebutuhan tingkat rendah (biofisik), yang terdiri dari kebutuhan
nutrisi dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi.
2. Kebutuhan tingkat rendah (psikofisik), meliputi kebutuhan
aktifitas dan kebutuhan seksual.
3. Kebutuhan tingkat tinggi (psikososial), meliputi kebutuhan untuk
berprestasi dan kebutuhan untuk diakui sebagai anggota
kelompok.

7
4. Kebutuhan tertinggi (kebutuhan interpersonal dan intraperson,
meliputi kebutuhan untuk aktualisasi diri.
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu pendekatan konseptual untuk
memecahkan suatu masalah, karena perencanaan yang baik dapat
memecahkan masalah. Perencanaan membantu menentukan bagaimana
suatu variable dapat diuji atau di ukur.
c. Pelaksanaan
Implementasi merupakan tindakan langsung dari rencana intervensi
dalam proses implementasi juga berlangsung proses pengumpulan
data.
d. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu metode dan proses menganalisa data serta
menilai pengaruh intervensi yang telah diberikan. Selain itu yang
termasuk dalam proses ini adalah interpretasi hasil, kriteria hasil yang
dicapai secara umum.

2.2 Konsep Grand Theory

2.2.1 Definisi Grand Theory


Teori keperawatan grand theoryadalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan. Teori ini bersifat formal, merupakan sistem teori yang bersifat
abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Grand theory memerlukan spesifikasi
lebih lanjut dalam banyak kasus, serta pemisahan pernyataan-pernyataan
teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan secara teoritis. Para ahli grand
theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis mereka pada tingkat abstraksi yang
sangat umum, dan sering dijumpai kesulitan-kesulitan mengaitkan rumusan-
rumusan itu dengan realitas. Sifat abstraknya ini mengakibatkan, grand
theory terkadang sulit dipahami oleh perawat dan orang yang awam.

8
Grand theory didefinisikan sebagai teori yang memiliki cakupan yang
luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas konsep-
konsep umum yang relatif abstrak, sulit untuk dibuat definisi operasionalnya dan
hubungannya tidak dapat di uji secara empiris. Grand theory menegaskan fokus
global dengan boardperspective dari praktik keperawatan dan pandangan
keperawatan yang berbedaterhadap sebuah fenomena keperawatan (Fawcett &
DeSanto-Madeya, 2012)
Grand theory disebut juga konseptual model, dalam hal ini termasuk
NursingConceptual Models dan Nursing Theories. Nursing Conceptual Models
adalah konsep - konsep dan hubungan yang melihat secara spesifik dari
fenomena dari keperawatan. Nursing Theories mendeskripsikan, menjelaskan
atau memprediksikan hubungan antara konsep-konsep dalam fenomena
keperawatan. Nursing teori dikembangkan dari berbagai level abstraksi. Nursing
Theories yang berada dalam level yang sama dengan Grand theory memiliki
tingkat keabstrakan yang mendekati Nursing ConceptualModels yang menjadi
acuan pengembangan nursing teori ini. Oleh karena itu ada beberapa literatur
yang menyamakan Nursing Theories dan Nursing ConceptualModels
(Alligood, 2013).

2.2.2 Hubungan dengan Level Teori Lain


Grand theory atau di dalam Alligood disebut dengan Nursing Conceptual
Model dan Nursing Theories apabila dibandingkan dengan level teori diatasnya
yaitu meta theory, grand theory memiliki konsep yang lebih spesifik dari pada
meta theory yang berfokus pada pengembangan ilmu atau teori. Grand theory
juga mempunyai tingkat abstraksi yang lebih rendah dari meta theory. Namun,
kedua teori ini belum dapat dibuat definisi operasional sehingga tidak bias secara
langsung dilakukan uji empiris pada kedua teori tersebut (McEwen & Wills,
2011).
Middle range theory merupakan teori yang berada di level bawah dari
grand theory. Apabila dibuat perbadingan dengan middle range theory akan
didapatkan hasilbahwa grand theory memiliki konsep atau sudut pandang yang

9
lebih umum atau komperhensif pada semua aspek manusia, sedangkan middle
range hanya melihat beberapa aspek saja dan memiliki area yang lebih spesifik,
sehingga middle rangetheory lebih mudah diaplikasikan dalam uji empiris dari
pada grand theory (McEwen& Wills, 2011).

2.2.3 Kriteria Grand Theory


Grand theory mempunyai beberapa kriteria yangmembedakannya dengan
level teori lainnya, menurut McEwen & Wills (2011) dan Alligood (2013) grand
theory mempunyai ruang lingkup yang luas, karena grand theory memiliki sudut
pandang yang umum dan komperhensif yangmemperhatikan seluruh aspek dan
respon manusia. Kriteria kedua, grand theory memiliki tingkat abstraksi yang
cukup besar sehingga kurang mampu diterapkan langsung pada penelitian.
Kriteria ketiga, grand theory masih general dan belum terfokus pada area yang
spesifik pada salah satu respon manusia. Kriteria keempat, grand theory tidak
dapatlangsung digunakan dalam uji empirik, hal ini dikarenakan grand theory
masih memiliki konsep yang sangat abstrak sehingga tidak dapat disusun
kedalam definisi operasional.

2.2.4 Pengelompokan Grand Theory


Terdapat perbedaan dalam pengelompokkan grand theory. Alligood
(2013) mengelompokan grand theory berdasarkan ruang lingkup teori, yaitu
Conceptual model theory dan nursing theory. Pengelompokan yang
berbedadipaparkan oleh McEwen & Wills (2011) yang mengelompokkan grand
theory berdasarkan paradigma keperawatan, dengan analisa akan lebih
memudahkan perawat untuk mencari dan memahami grand theory sesuai sudut
pandang dan kebutuhan.
a. Pengelompokan Grand Theory Menurut Alligood
Alligood (2013) membagi grand theory berdasarkan cakupan atau
scope atau ruang lingkup dari teori. Conceptual model theory dan
nursing theory menjadi grand theory berdasarkan dari masing -
masing teori dan ruang lingkup fenomena atau spesifikasi dari teori

10
tersebut. Berikut ini teori yang termasuk dalam Grand Theory
menurut Alligood :
1. Conceptual Model Theory
 Myra E. Levine : The Conservation Model
 Martha E. Rogers: Unitary Human Being
 Dorathea E. Orem : Self-Care Deficit Theory of Nursing
 Imogene M. King: Conceptual System and Middle-Range
Theory of Goal Attainment
 Betty Neuman: System Model
 Sister Calista Roy: Adaptation Model
 Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
2. Nursing Theory
 Anne Boykin and Savina O. Schoenhofer: The Theory of
Nursing as Caring: A Model for Transforming Practice
 Afaf Ibrahim Meleis: Transitions Theory
 Nola J. Pender: Health Promotion Model
 Madeleine M. Leininger: Culture Care Theory of Diversity
and Universality
 Margaret A. Newman: Health as Expanding Consciousness
 Rosemarie Rizzo Parse: Humanbecoming
 Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, Mary Ann P. Swain:
Modeling and Role-Modeling
 Gladys L. Husted and James H. Husted: Symphonological
Bioethical Theory.
b. Pengelompokan Grand Theory Menurut Melanie
Melanie membagi grand theory kedalam tiga kategori. Pembagian ini
berdasarkan paradigma atau sudut pandang keperawatan. Pembagian
ini dipilih untuk mempermudah dalam mempelajari teori karena teori
telah dikelompokan sesuai area atau kekhususannya.Pengelompokkan

11
teori menurut paradigma yang dipilih adalah teori Wills (2002) yang
membagi grand theory menjadi human need theory,interactive theory
dan unitary process.
1. Grand Theory based on human need theory
 Florence Nightingale: Nursing: What It Is and What It Is Not
 Virginia Henderson: The Principles and Practice of Nursing
 Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches to Nursing
 Dorothea E. Orem: The Self-Care Deficit Nursing Theory
 Dorothy E. Jhonson: Behavioral System Model
 Betty Neuman: System Model
Terdapat tiga teori yang baru atau tidak disebutkan dalam Alligood
(2013) sebagai grand theory, yaitu: Florence Nightingale: Nursing:
What It Is and What It Is Not; Virginia Henderson: The Principles and
Practice of Nursing dan Faye G. Abdellah: Patient-Centered Approaches
to Nursing. Teori Virginia Henderson dan Faye G. abdellah dalam
Alligood (2013) dikelompokkan ke dalam Nursing Theoristsof
Historical Significance karena kedua theorist tersebut dinilai
mempunyai kontribusibesar terhadap perkembangan pengetahuan
keperawatan pada saat pre paradigm. Teori Florence Nightingale dalam
Alligood (2013) dikelompokkan pada Meta theory karena teori Florence
dianggap telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
keperawatan dengan cara memberikan arah bagi disiplin ilmu
keperawatan itu sendiri, serta memberi dasar bagi para professional
dibidang perawatan untuk memahami teori baru. Selain pendapat diatas,
Mcewen & Wills (2010) tidak mengenal meta theory karena meta teori
merupakan teori umum dan bukan bagian dari teori keperawatan,
sehingga ketiga teori tersebut dimasukkan kedalam grand theory.
2. Grand Theory based on interactive theory
 Myra Estrin Levine: The Conservation Model
 Barbara M. Artinian: The Intersystem Model

12
 Helen C. Erickson, Evelyn M. Tomlin, and Mary Ann P.
Swain: Modeling and Role-Modeling
 Imogene M. King: King’s Conceptual System and Theory of
Goal Attainment and Transactional Process
 Roper, Logan, and Tierney: Model of Nursing Based on
Activities of Living
 Sister Callista Roy: The Roy Adaptation Model
 Jean Watson: Caring Science as Sacred Science
3. Grand Theory based on unitary process
 Martha Rogers: The Science of Unitary and Irreducible
Human Beings
 Margaret Newman: Health as Expanding Consciousness
 Rosemarie Parse: The Theory of Human Becoming

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filosofi keperawatan merupakan sistem keyakinan profesional perawat atau
cara pandang keperawatan yang memberikan pandangan unik tentang praktik
keperawatan, fenomena yang menjadi fokus perhatian disiplin keperawatan dan nilai-
nilai yang diyakini perawat dalam melakukan praktik keperawatan. Filosofi
keperawatan juga dikatakan sebagai pernyataan dasar dan universal, nilai dan prinsip
tentang hakikat pengetahuan dan kebenaran tentang sifat alami suatu entitas yang
diwakili dalam metaparadigma. Menurut Jean Watson keperawatan didasarkan pada
human care yang diterapkan dengan langkah-langkah pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Grand theory disebut juga konseptual model,teori ini bersifat formal dan
abstrak dari kerangka disiplin keilmuan yang memerlukan spesifikasi lebih lanjut
dalam banyak kasus, serta pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa
diuji dan dibuktikan secara teoritis.Grand theory dikelompokkan menjadi dua yaitu
conceptual model theory dan nursing theory oleh Alligood, dan menjadi tiga
kelompok menurut Melanie yaitu Grand theory based on human need theory, based
on interactive theory, dan based on unitary process.

3.2 Saran
Pengetahuan perawat mengenai konsep Philosophy Nursing dan Grand
Nursing dapat membatu memecahkan suatu permasalahan pasien yang meliputi
dampak teknologi, sosial budaya, ekonomi, pengobatan alternatif, dan kepercayaan
spiritual. Kedua konsep ini dalam mengimplementasikan ilmu keperawatan secara
langsung ke pasien, dapat menggabungkan beberapa konsep dan teori yang telah
dikembangkan oleh beberapa ahli sesuai dengan situasi dan kondisi pasien ketika di
lapangan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alligood,M.R. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health Sciences.

Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2010). Nursing Theorist and Their
Works,Seventh Edition. St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.

Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret Conger,


E.D. (2011). The Artinian Intersystem Model: Integrating Theory and
Practice for the Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing
Company.

Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta.

Creasia, J.L., & Parker, B.J. (2007). Conceptual Foundations The Bridge to
Professional Nursing Practice, Fourth Edition St. Louis. Missouri: Mosby
Elsivier.

Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Contemporary Nursing Knowledge:


Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A.
DavisCompany.

Kalman, M. (2008). The Clinical Nurse Specialist Role : Could it be for


you.American Journal of Nursing, Vol 108.

McEwen, M., & Wills, E.M. (2011).Theoretical Basis for Nursing:


WoltersKluwer/Lippincott Williams & Wilkins.

McEwen, M., & Wills, E.M. (2014). Theoretical Basis for Nursing: Lippincott
Williams & Wilkins.

Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. http://www2.uchsc.edu/son/caring.


Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008
:147-150

15

Anda mungkin juga menyukai