Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

“ANALISA KRITIS IMPLIKASI TEORI SELF CARE (DOROTHEA


OREM) PADA LANSIA”

Oleh :

1. Ahyar Rosidi 196070300111015


2. Dinar Yuni Awalia 196070300111038
3. Lintang Puspita Prabarini 196070300111013
4. Nurul Aisyiyah Puspitarini 196070300111048
5. Puguh Raharjo 196070300111030
6. Whaisna Switaningtyas 196070300111033
7. Yanli Everson Tuwohingide 196070300111054
8. Yustina Emi Setyobudi 196070300111009

PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua orang pasti akan mengalami masa penuaan menjadi lansia. Pada
masa lansia ini terjadi penurunan fungsi tubuh secara menyeluruh mulai dari
fisik, mental, spritual dan sosial. Lansia yang berusia 60 tahun keatas beresiko
mengalami masalah kesehatan, sehingga orang yang berada dimasa lansia ini
cenderung mudah mengalami penyakit yang bersifat kronis. Penyakit kronis
yang terjadi pada lansia menyebabkan masalah medis, psikologi, sosial yang
akan membatasi aktivitas lansia sehingga menurunnya kualitas hidup pada
lansia (Departemen kesehatan, 2013). Menurut Rinajumita (2011),
mengatakan lansia yang mempunyai penyakit kronis kesulitan melakukan
perawatan diri terhadap penyakit yang dideritanya sehingga berpengaruh pada
kualitas hidup.
Self care sangat dibutuhkan untuk manajemen serta kontrol dari penyakit.
Lansia yang menderita penyakit cenderung kurang mengetahui perawatan
tentang penyakit yang dideritanya. Menurut Pusat data dan Informasi
Kementerian Kesehatan (2014), proporsi penduduk lansia yang sakit tahun
2014 sebesar 25,05% atau 100 orang lansia terdapat 25 orang diantaranya
mengalami sakit. Penyakit yang sering diderita yaitu hipertensi, atritis,
diabetes mellitus, penyakit paru obstruksi kronik, dan sekitar 50-80% lansia
mengalami penyakit kronis. Menurut data PUSDATIN (2013), penyakit yang
sering terjadi pada masa lansia adalah hipertensi 57.6%, artritis 51.9%, stroke
46,1%, penyakit paru obstruksi kronik 8,6%, diabetes melitus 4,8%, kanker
3,9% penyakit jantung koroner 3,6%, dan batu ginjal 1.2%.
Pada masa lansia ini mengalami penurunan segala fungsi tubuh secara
menyeluruh (Dewi, 2013). Bertambahnya usia maka secara alamiah akan
mempengaruhi penurunan kemampuan salah satunya adalah perawatan diri
sendiri dan semakin bergantung pada orang lain Orem (1995 dalam Aligood
2013). Menurut Rinajumita (2011), lansia yang menderita penyakit
mempunyai masalah dalam kemandirian dalam pelaksanaan perawatan
dirinya. Jika lansia memiliki status kesehatan yang baik dapat meningkatkan
kualitas hidup (Orem 1995 dalam Aligood 2013). Oleh karena itu dalam
makalah ini diuraikan bagaimana teori keperawatan dari Dorothea Orem atau
Self care dapat diterapkan pada lansia.

1.2 Tujuan
Mengidentifikasi teori keperawatan menurut Dorothea Orem pada
Lansia.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Keperawatan Komunitas
Menambah pengetahuan serta penerapannya dalam teori
keperawatan menurut Dorothea Orem pada Lansia.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan untuk mengetahui teori keperawatan
menurut Dorothea Orem pada Lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood,M.R. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health


Sciences.

Departemen Kesehatan. (2013). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi


Petugas Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Dewi, Putri Rossyana & I Wayan Sudhana. (2013). Gambaran Kualitas Hidup
pada Lansia dengan Normotensi dan Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Gianyar I Periode Bulan November Tahun 2013. Jurnal
Medika Udayana vol. 3 no 9 (2014).

Kemenkes RI. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 2014.

PUSDATIN.Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI;


2017.

Rinajumita, 2011, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Lansia


Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbuh Utara
Tahun 2011, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Anda mungkin juga menyukai