Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca didefinisikan sebagai
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan
atau dalam hati. Arti dari membaca sendiri yang ditarik dari kesimpulan
beberapa ahli adalah suatu proses melisankan dan atau memahami sumber
tertulis yang didukung pengalaman pembaca sehingga teks memiliki makna
untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya
Pada era globalisasi saat ini kemahiran membaca merupakan suatu
kebutuhan yang mutlak untuk menyongsong perkembangan jaman agar tidak
tertinggal. Kemahiran membaca yang dimaksud, pembaca dapat menangkap
isi dari bacaan/teks yang telah dibaca. Sehingga untuk membaca diperlukan
beberapa teknik khusus. Pada dasarnya, membaca pun memiliki metode yang
berbeda-beda. Masing-masing orangpun memiliki metode yang berbeda pula,
ada yang terbiasa dengan mnggunakan metode membaca yang cepat, namun
ada pula yang lebih paham dengan menggunakan metode membaca yang
perlahan dengan memahami keseluruhan isi bacaan. Pada lesempatan ini,
penulis akan memberikan teknik yang digunakan dalam penggunaan metode
membaca yang intensif dan ekstensif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi membaca?
2. Bagaimana metode membaca yang efektif?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi membaca.
2. Mengetahui metode membaca yang efektif.

1
1.4 Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai definisi membaca.
2. Memberikan informasi mengenai metode membaca yang efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Membaca


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca didefinisikan sebagai
melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara lisan
atau dalam hati. Henry Guntur Tarigan, seorang doktor dari Fakultas Sastra
Universitas Indonesia, menyatakan bahwa membaca merupakan proses
pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan.
Sedangkan menurut Poerwodarminto, seorang bapak penyusun kamus Bahasa
Indonesia yang ternama berpendapat bahwa membaca adalah melihat sambil
melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Farris (1993:
304) mengemukakan bahwa membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep,
informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang.
Dari berbagai definisi membaca tersebut, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa membaca adalah suatu proses melisankan dan atau memahami sumber
tertulis yang didukung pengalaman pembaca sehingga teks memiliki makna
untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya.

2.2 Metode Membaca

Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca, secara garis besar
membaca dapat kita golongkan menjadi dua metode yang dapat dilakukan,
yaitu :

2.2.1 Membaca ekstensif

Membaca ekstensif merupakan program membaca secara luas, baik


jenis maupun ragam teksnya dan tujuannya sekadar untuk memahami isi
yang penting-penting saja dari bahan bacaan yang dibaca dengan
menggunakan waktu secepat mungkin. Terutama pada era sekarang ini,

3
kita dituntut untuk aktif membaca. Banyak bacaan yang harus kita baca
setiap hari. Surat kabar, buku, surat-surat, memo, proposal, laporan, draft
presentasi, diktat-diktat pelatihan sampai e-mail. Namun, keterbatasan
waktu, tidak memungkinkan kita melahap semua bacaan dalam waktu
singkat. Maka membaca cepat, pada akhirnya membaca cepat menjadi
kebutuhan mutlak.

Menurut Drs. Nurhadi (1987) ,membaca cepat yaitu membaca yang


mengutamakan kecepatan dengan tidak mengabaikan pemahamannya.
Biasanya kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan membaca dan bahan
bacaan. Pada dasarnya untuk membaca cepat dibutuhkan 2 hal penting
yaitu kemampuan membaca lebih cepat dalam waktu singkat dan
kemampuan men-scan isi tulisan. Berikut ini diuraikan teknik membaca
cepat :

a. Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana
bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan melibatkan
asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut
kita dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata
sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca.
Biasanya kata-kata kunci yang menjadi perhatian pembaca. Sebagai
gambaran nyata, teknik ini biasa diilustrasikan seperti kita sedang
membaca koran, mencari judul-judul atau topic berita yang dianggap
menarik.
b. Teknik Skimming

Teknik membaca skiming artinya menyapu halaman buku dengan


cepat untuk menemukan sesuatu yang dicari. Dengan demikian
orang yang sedang membaca dengan teknik skiming tidak melihat
kata demi kata, Kalimat demi kalimat atau paragraf, tetapi menyapu
halaman secara menyeluruh.

4
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam teknik membaca
skiming adalah sebagai berikut:

 Pertanyaan dulu “ Apa yang akan kita perlukan dari buku ini?.”
 Dengan bantuan daftar isi atau kata pengantar, carilah
kemungkinan bahwa informasi yang anda butuhkan itu ada dalam
buku tersebut.
 Telusuri setiap garis yang baca dengan kecepatan tinggi.

Setiap orang mempunyai kecepatan membaca yang berbeda-beda. Kecepatan


membaca tersebut dapat dihitung menggunakan rumus :
KPM = Jumlah nkata yang dibaca x 60
Jumlah detik yang dibutuhkan
Nurhadi (1987) membagi kecepatan membaca menjadi tiga tingkatan, yaitu:
 Rendah : 175-250 kata per menit
 Sedang atau cukup memadai : 250-350 kata per menit
 Tinggi atau efektif : 400-500 kata per menit atau lebih
Untuk kalangan mahasiswa, standar minimal kecepatan membaca adalah 325
Kpm. Sedangkan untuk kalangan Pascasarjana adalah 400 Kpm.

2.2.2 Membaca Intensif

Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang


dilakukan secara seksama. Dalam membaca intensif ini bertujuan untuk
menumbuhkan serta mengasah kemampuan membaca secara kritis. Agar
setiap aktivitas membaca yang dilakukan dapat berjalan efektif,
efisien,dan tersimpan di sistem memori otak jangka panjang, kiranya
diperlukan teknik tertentu.

Sistem PQRST adalah suatu teknik membaca yang diperkenalkan


oleh Thomas, Ellen Lamar, Robinson dan H. Alan dalam buku mereka
yang bertajuk "Improving Reading In Every Class".

5
Berikut adalah 5 langkah yang menjadi tunjang Teknik Membaca
PQRST ini.

a. Preview
Meninjau tajuk-tajuk utama pada keseluruhan buku atau bab tertentu
dengan memberi perhatian kepada tajuk-tajuk besar dan kecil.
Meninjau dapat dilakukan dengan melihat daftar isi. Tujuan utama
proses meninjau ini untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
tentang isi-isi penting pada buku atau bab-bab dalam buku itu.
Dengan mendapat gambaran segera tentang kandungan buku itu,
fikiran akan lebih tertumpu kepada isu-isu utama yang diutarakan
pada buku tersebut.
b. Question
Membuat pertanyaan setelah membaca tajuk-tajuk dari buku/bab.
Misalnya, tajuk bagi sesi ini ialah ”Meningkatkan Mutu
Pembacaan”. Jadi, bentuk pertanyaan yang bisa dibuat ialah
“Bagaimana saya dapat meningkatkan mutu pembacaan saya?”
Dengan adanya pertanyaan itu ketika membaca tumpuan fikiran akan
lebih fokus mencari jawaban.
c. Read
Baca secara keseluruhan untuk mencari jawaban pertanyaan yang
telah dibuat. Sambil membaca bahan bacaan, tumpukan perhatian
untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat. Ini
merupakan suatu pembacaan yang aktif. Oleh karena itu, carilah
tempat di mana anda membaca dengan konsentrasi penuh. Hal ini
akan meningkatkan proses pemahaman serta pengingatan terhadap
ide-ide utama bahan yang dibaca.
d. Self-Recitation
Merupakan suatu proses mencoba mengingat fakta-fakta utama bab
atau bahan yang telah dibaca. Lebih berkesan jika menyebutkan
fakta-fakta kepada diri sendiri secara lisan. Tujuan utamanya ialah
untuk mengingat semula apa yang anda telah dibaca yaitu dengan

6
menggabungkan semua proses preview, question, read dan self-
recitation secara bersama.
e. Test
Menguji diri sendiri setelah selesai membaca keseluruhan bab.
Fikirkan berapa banyakkah ide-ide yang dapat diingat dan dipahami.
Pada proses inilah yang harus dimulai menyimpan apa yang telah
dipelajari ke dalam ingatan jangka panjang.

Meski terkesan sangat mekanistik, tetapi membaca dengan


menggunakan “PQRST” ini dianggap lebih efisien, karena dengan teknik
ini dapat mendorong seseorang untuk lebih memahami apa yang
dibacanya, terarah pada intisari atau kandungan-kandungan pokok yang
tersirat dan tersurat dalam suatu buku atau teks. Selain itu, langkah-
langkah yang ditempuh dalam teknik ini terlihat sudah menggambarkan
prosedur ilmiah, sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari
dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang
seseorang.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Membaca merupakan suatu proses melisankan dan atau memahami sumber


tertulis yang didukung pengalaman pembaca sehingga teks memiliki makna
untuk memperoleh pesan atau gagasan yang ingin disampaikan penulisnya.
Untuk memperoleh pesan atau gagasan yang disampaikan penulisnya, perlu
adanya beberapa teknik membaca. Teknik membaca tergantung pada
kebutuhan pembaca pada konteks bacaan. Membaca secara intensif yang
bertujuan untuk penyimpanan pada memori jangka panjang dengan
menggunakn teknik “PQRS” dan atau membaca secara ektensif yang
bertujuan untuk memahami isi yang penting-penting saja dari bahan bacaan
yang dibaca dengan menggunakan waktu secepat mungkin dengan
menggunakan teknik scanning dan skimming.
Setiap orang memiliki kecepatan membaca yang berbeda-beda, untuk
menghitung kecepatan membaca masing-masing individu dapat
menggunakan rumus
KPM = Jumlah kata yang dibaca x 60
Jumlah detik yang dibutuhkan

Dimana dikatan kecepatan itu standar bila memenuhi 250-350 kata per
menit.Sedangkan untuk kalangan mahasiswa, memiliki standar 325 Kpm.

3.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Harjasujana, A., Vismaia, Damaianti. 2003. Membaca dalam Teori dan Praktik.
Bandung: Penerbit Mutiara.

Djiwatampu, Meithy. 2008. Membaca untuk Belajar. Jakarta: Balai Pustaka.

Soedarso. 2001. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai