Anda di halaman 1dari 4

METODE KERJA

PORTAL JALAN

A. PERSIAPAN

Persiapan lokasi dan lahan adalah hal terpenting dalam pembuatan portal
dengan melihat fungsi dan kebutuhan di masing- masing area yang akan di
pasang portal.kegiatan ini harus sudah mengamankan kendala kendala yang
akan terjadi dalan proses berlalulintas

B. UKURAN DAN BAHAN

1. Plat Alumunium

Plat alumunium memiliki ketebalan minimal 2,0 mm (termasuk reflective

sheeting)

2. Bahan logam lainnya

Bahan logam lainnya merupakan bahan logam tertentu selain alumunium

dengan syarat :

a) Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat, termasuk bagian

berlubang untuk baut

b) Mempunyai tebal minimal 0,8 mm

3. Bahan Non Logam

Bahan non logam merupakan bahan non logam tertentu dengan syarat-syarat
bahan :

a) Mempunyai ketahanan terhadap :

− cuaca, dengan metode uji setara ASTM G.53-88:

− kelembapan nisbi, dengan metode uji setara ASTM D.2247-87:

− asam, dengan metoda uji setara ASTM D.1308-87

− kelapukan

− uji mekanik meliputi, daya lengkung dan patah.

b) Mempunyai tebal minimal 2,0 mm

C. TIANG PORTAL

1. Bahan Tiang Portal

a. Bahan logam dengan syarat :

1) Berbentuk pipa bulat, pipa segi delapan, besi profil H atau besi profil U;
2) Bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat;

3) Harus berbentuk batangan utuh atau tidak bersambung dengan panjang

minimal 3.000 mm.

b. Bahan Beton dengan syarat :

a) berbentuk bulat atau H;

b) Ukuran sesuai dengan bahan besi atau sesuai standar konstruksi

Indonesia

Campuran semen, pasir dan batu split perbandingan (1 : 2 : 3), sesuai

standar konstruksi Indonesia beton K 250

c. Bahan Kayu dengan syarat :

a) Jenis kayu yang tahan air, misalnya kayu besi, kayu ulin, kayu bengkirai

dan lain-lain;

b) Ukuran penampang minimal 80 x 60 mm;

c) Angkur bawah terdiri dari 4 buah pasak

D. TATA CARA PENEMPATAN

Penempatan Portal lalu lintas jalan harus memperhatikan hal sebagai berikut :

1. Daerah

Daerah tempat dipasangnya Portal dihitung dengan cara mengaitkan jarak

kebebasan pandangan terhadap waktu alih gerak (manuver) kendaraan yang

diperlukan. Kecepatan yang digunakan dapat berupa kecepatan rencana, batas

kecepatan atau jika suatu masalah yang bersifat praktis telah diidentifikasikan

maka berdasarkan survai dapat ditetapkan kecepatan setempat atas dasar

presentile ke 85.

2. Penempatan

Portal ditempatkan di sebelah kiri Kanan menurut arah lalu lintas, di luar jarak
tertentu

dari tepi paling luar bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan dan tidak
merintangi lalu lintas kendaraan atau pejalan kaki serta dapat dilihat dengan
jelas

oleh pemakai jalan. Dalam keadaan tertentu dengan mempertimbangkan lokasi

dan kondisi lalu lintas, Portal dapat ditempatkan di sebelah kanan atau di atas

daerah manfaat jalan.

Jarak penempatan antara Portal yang terdekat dengan bagian tepi paling luar

bahu jalan atau jalur lalu lintas kendaraan minimal 0,60 meter, sedangkan Portal

yang dipasang pada pemisah jalan (median) ditempatkan dengan jarak 0,30 m

dari bagian paling luar dari pemisah jalan.

Penempatan Portal di sebelah kanan jalan atau di atas daerah manfaat jalan

harus mempertimbangkan faktor – faktor antara lain geografis, geometris jalan,

kondisi lalu lintas, jarak pandang dan kecepatan rencana.

Anda mungkin juga menyukai