A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) PEMBUATAN PAGAR SEMENTARA DARI SENG GELOMBANG TINGGI 2 M
➢ Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Tang
- Gergaji
- Kakatua (Gegep)
- Palu
- Gunting Seng
➢ Tenaga
- Tukang batu terampil
- Tukang pipa
- Buruh lapangan terlatih
- Staf pelaksana proyek
➢ Bahan
- Kayu kaso 5/7
- Semen PC type I @ 50 kg Product Tiga Roda
- Bahan atap seng gelombang BJLS 28
- Pasir beton
- Batu split
- Kayu jenis balok kelas II
- Paku rata-rata
- Residu
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan pagar pengaman proyek dilaksanakan sebelum aktivitas pelaksanaan dilapangan
dilakukan. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan
sekaligus sebagai pemisah aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat
berdinding seng dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh, dibangun mengitari
lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai pengaman.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mempersiapkan peralatan yang digunakan.
- Melakukan pengukuran untuk menentukan batas-batas yang termasuk kedalam wilayah
proyek.
- Pemasangan papan kayu dan seng gelombang sebagai bahan utama pembuatan pagar
pengaman.
- Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian dalam pagar akan diberikan
kayu penopang sebagai tumpuan.
9) DOKUMENTASI PROYEK
➢ Peralatan
- Camera
- Printer
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
- Kertas A4 da F4
- Kertas Cetak Foto
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk
melihat hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis
menulis, kertas A4 dan F4 Untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan Harian,
Mingguan dan Bulanan.
- Pengambilan dokumentasi berupa foto keadaan lokasi proyek, sebelum (0%),
sementara (25%), (50%), (75%) dan setelah proyek berlangsung (100%), diperlukan
sebagai bukti dan pengendalian berlangsungnya suatu proyek.
10) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
- Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi
terjadinya kecelakaan konstruksi yang membahayakan keselamatan pekerja,
keselamatan publik, keselamatan harta benda, dan keselamatan lingkungan sehingga
untuk menjamin keselamatan pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite
Keselamatan Konstruksi.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja pada pekerjaan konstruksi.
- Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan
konstruksimaka dibentuklah Komite Keselamatan Konstruksi.
- Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi
sesuai dengan Permen PU Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
meliputi:
a. potensi bahaya tinggi;dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum yang selanjutnya disingkat SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari
sistem manajemenorganisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian
risikoK3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Protokol tersebut berlaku pada proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan, Instruksi Menteri tersebut
memuatmekanisme tentang protokol pencegahan Covid-19 dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
yaitu:
Pertama, membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa
danpenyedia jasa;
Kedua, menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa
pekerjaankonstruksi;
Ketiga, mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas;
Keempat, mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh
penyediajasa konstruksi.
Kelima, membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan Puskesmas
setempatyang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
Keenam, menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar
Covid-19yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
Ketujuh, melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor danlapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.
11) MOBILISASI
➢ Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi makaketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan
baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari
setelah mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebutdi atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan
pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi
kerusakan pada alat yang akan digunakan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai
denganrencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang
akandikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas
maksimalbeban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis
material dan warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap
memperhatikan batas tumpukanmaterial dan ketentuan penyimpanan.
B. PEKERJAAN TANAH
1) GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang
sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.
5) URUGAN PASIR
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Pasir Urug
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan pondasi batu, perlu dilakukan penaburan pasir urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk menghindari tercampurnya adukan spesi dan tanah liat.
Ketebalan urugan minimal sekitar 5 cm dan selebar galian.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan.
C. PEKERJAAN PONDASI
1) TIANG BOR BETON Ø300 MM
Pekerjaan Mobilisasi Tiang Bor Beton Ø300 mm
➢ Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi maka
ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan tersebut
di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan dijaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya
tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat
yang akan digunakan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai dengan
rencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas maksimal
beban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis material dan
warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan batas tumpukan
material dan ketentuan penyimpanan.
Pekerjaan Pengeboran
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
- Pipa
- Stang
- Mata bor
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Proses pengeboran dilakukan secara manual yaitu dengan mengebor tanah menggunakan mata
bor diberi tekanan dan diputar. Hal ini dilakukan hingga mata bor dipenuhi dengan tanah.
Setelah itu, mata bor diangkat untuk dikeluarkan tanahnya. Proses ini terus diulangi hingga
mencapai kedalaman (sesuai gambar dan RAB).
Pekerjaan Beton
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pasang bekisting untuk pondasi
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 5 cm – 10 cm
- Membuat beton dengan mutu K350
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat sehingga
tidak ada rongga.
- Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 7 hari.
Pekerjaan Pembesian
➢ Peralatan
- Bar bender
- Bar cutter
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pembesian dengan besi polos
- Besi U-40 t. 6 m
- Kawat Beton
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, konsultan pengawas
dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan sistem penulangan yang akan dikerjakan sudah
sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak,
dan genangan air
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama-tama dilakukan pengadaan material besi
- Kemudian harus dipastikan untuk penyimpanan material besi tidak langsung bersentuhan
dengan tanah , yaitu dengan cara memakai balok atau beton sebagai dasar/ alas, hal ini
bertujuana agar besi tidak berkarat
- Kemudian dilakukan pemotongan besi sesuai dengan mix desain yang telah ditentukan yaitu
berupa pemotongan maupun pembengkokkan besi
- Selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan pada elemen struktur
- Terakhir tidak lupa untuk dilakukan pengecekan seluruh tulangan yang sudah terpasang oleg
QC apakah jumlah dn posisi tulangan sudah terpasang dengan benar seuai dengan gambar kerja
D. PEKERJAAN BETON
1. MEMBUAT BETON MUTU F'C = 7,4 MPA (K100), SLUMP (12 ± 2) CM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Membuat beton dengan mutu K100
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat sehingga
tidak ada rongga.
- Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 7 hari.
F. PEKERJAAN DINDING
1. PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA, 1 PC : 3 PS
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Batu Bata 5 X 11 X 22
- Semen Portland
- Pasir Pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol kesetimbangan
horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan semen (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap
sambungan atas dan bawah.
- Bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Usahakan potongan bata yang besarnya
kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.
- Pasang sesuai gambar.
G. PEKERJAAN PLESTERAN
1. PLESTERAN DINDING CAMPURAN MORTAR, TEBAL 10 MM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Semen Instan L500
- Semen Instan 100
- Semen Instan 260
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari area yang
akan diplester.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan dengan air sampai basah secara merata ( curing ).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 5 ps.
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.
Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 5 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang baik.
Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar –
benar rata dan halus.
L. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PENGECATAN TEMBOK BARU (1 LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT
PENUTUP)
➢ Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
➢ Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat untuk interior jenisnya sesuai
denganspesifikasi teknis
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicatdengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata
denganplamir, tunggu sampai kering.
- Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untukbidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai
finish danhasilnya benar - benar rata.
M. PEKERJAAN SANITASI
1. KLOSET DUDUK/MONOBLOK
➢ Peralatan
- Waterpass
- Obeng
- Kunci pas
- Gun sealant
- Screw
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kloset duduk/monoblok
- Baut
- Stop kran
- Fisher
- Sealant
- Perlengkapan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan kloset duduk dilaksanakan setelah dimensi dan posisi ruangan serta
level ketinggian kloset duduk untuk tempat meletakkan kloset duduk siap. Saluran
pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
- Cocokan spesifikasi kloset dengan rks
- Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
- Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset yang akan dipasang. Tandai
lubang yang akan dibor. Sesuaikan mat abos dengan baut yang akan dipakai.
- Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan lantai keramik.
- Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tape pada
penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk memastikan tidak ada
kebocoran.
- Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
- Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yang telah dipasang
seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang dengan baik dan benar.
- Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed, kemudian kencangkan
sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang berlebihan.
- Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikan sealnya sudah
terpasang dengan benar.
- Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obeng untuk
mengencangkanya.
2. WASTAFEL
➢ Peralatan
- Kunci pas
- Gun sealant
- Gerinda
- Bor
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Wastafel
- Perlengkapan
- Semen abu-abu
- Pasir pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan washtafel dilaksanakan setelah pemasangan urinor selesai.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
- Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
- Marking lokasi yang akan dipasang wastafel
- Posisikan wastafel pada dinding sesuai gambar rencana, di mana lubang sekrup wastafel
berada tepat pada lubang bor di dinding. Berikutnya pasang sekrup fischer pada lubang dinding
untuk mencengkeram wastafel. Selanjutnya kencangkan sekrup fischer menggunakan screw
driver sehingga posisi wastafel benar-benar stabil.
- Kemudian memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk wastafel yang terdiri dari
pipa sambungan keran, pipa leher angsa, dan keran air. Pasang pipa sambungan keran dan
keran air dengan menyambungkannya ke pipa saluran air bersih, begitu pula dengan pipa leher
angsa dihubungkan dengan pipa saluran air kotor dan lubang pembuangan air wastafel.
- Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada wastafel tersebut terlebih dahulu,
dengan membuka kran untuk mengetes alirannya. Jika masih ada bagian-bagian pipa yang
bocor lalu mengencangkan kembali pipa tersebut.
3. MEMASANG PIPA PENYALUR AIR LIMBAH JENIS PIPA BETON, DIAMETER 1/2 20 CM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Tukang las
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pipa Beton Dia ½ 20 Cm
- Semen Portland
- Pasir Pasang
- Pasir Urug
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan pipa beton untuk saluran.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o Pekerjaan persiapan
- Melakukan pengukuran longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran dan batas
pembebasan dan pengukuran cross section yang berfungsi mencari elevasi saluran.
- Setelah menemukan lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan, selanjutnya
mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti tata letak material, peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
o Pekerjaan penggalian
- Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan cara manual (digali oleh
para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau menggunakan excavator dengan system
trimming slope, yaitu area urugan memakai tanah dari hasil galian. Agar kemiringan lahan
yang digali sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi
cross section. Setelah proses penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak masuk
kembali ke dalam galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga elevasi sesuai
rencana.
o Pekerjaan pemasangan pipa beton
- Dalam pemasangan pipa beton dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan alat berat
seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa dan banyak berat gravel beton yang akan
dipasang. Dalam pemasangan gravel beton dipasang berjajar dan saling disambungkan antara
satu dengan yang lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus
disambungkan dengan cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah
itu sambungan perlu di nat dengan semen agar lebih kuat.
o Pekerjaan Finishing
- Jika pipa beton untuk saluran telah semua terpasang dengan sempurna, proses paling akhir
adalah melakukan perurugan kembali galian yang ada ditiap samping saluran. Dalam proses
pengurugan, jangan sampai gravel beton yang sudah dipasang bergeser akibat dorongan
ketika sedang mengurug dan memadatkan. Kemudian area penggalian untuk gravel beton
dibersihkan dari semua bekas tanah galian, berbagai material lainnya.
9. FLOOR DRAIN
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Floor Drain
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan floor drain dilaksanakan setelah dimensi dan posisi untuk tempat meletakkannya
siap. Saluran pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan
Management Konstruksi.
- Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan
rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
10. KRAN BESI
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kran air besi
- Pipa AW ½”
- Seal tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa dan posisi kran besi itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Matikan aliran air dengan menutup bagian stop keran atau mematikan pompa air. Buka keran
air untuk mengosongkan air di dalam pipa.
- Siapkan keran baru. Sesuaikan bentuk dan ukuran dengan fungsi keran. Jika memiliki leher
angsa, lepaskan bagian itu agar tidak mengganggu.
- Lekatkan/gulungkan isolasi keran di drat di pangkal keran. Arah gulungan sebaiknya searah
jarum jam. Isolasi pipa untuk mencegah rembesan air dari celah-celah drat, selain untuk
membantu mengarahkan lubang keran kea rah semestinya.
- Pasang keran ke pipa air. Putar searah jarum jam. Kencangkan memakai kunci pipa. Sambil
mengencangkan, perhitungkan arah lubang air.
- Buka kembali stop kran atau nyalakan pompa air. Amati kerja keran baru. Jika air mengalir
lancar, kran dapat digunakan.
12. SHOWER
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Shower
- Pipa AW ½”
- Seal tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa dan posisi kran besi itu
diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Matikan aliran air dengan menutup bagian stop keran atau mematikan pompa air.
- Siapkan shower. Sesuaikan bentuk dan ukuran dengan fungsi shower.
- Lekatkan/gulungkan isolasi keran di drat di pangkal keran. Arah gulungan sebaiknya
searahjarum jam. Isolasi pipa untuk mencegah rembesan air dari celah-celah drat,
selain untuk membantu mengarahkan lubang shower rah semestinya.
- Pasang shoer ke pipa air. Putar searah jarum jam. Kencangkan memakai kunci pipa.
Sambil mengencangkan, perhitungkan arah lubang air.
- Buka kembali stop kran atau nyalakan pompa air. Amati kerja shower baru. Jika air
mengalir lancar, shower dapat digunakan.
13. ROOF DRAIN DRAIN
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Roof Drain
- Seal Tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan roof drain dilaksanakan setelah dimensi dan posisi untuk tempat meletakkannya
siap. Saluran pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air hujan serta jalurnya.
- Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
- Sambungan harus betul-betul rapat.
- Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan gerakan
arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan
jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa
minimum 4 baris/alur/drat.
- Tes Commisionning
- Melaksanakan tes commisionning (tes fungsi) untuk mengecek apakah pemasangan pipa sudah
benar, tidak ada kebocoran, dan dapat berfungsi dengan baik sesuai ketentuan. Menguji
keseluruhan sistem dan kelaikan jalur.
14. PASANGAN MENARA TANDON AIR 1000 LTR + RANGKA BESI LENGKAP
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Besi Siku 60.60.6
- Tangga Besi
- Meni Besi Zincromate
- Angkur Baut Dia =16 mm
- Besi Plat dudukan menara t =10 mm
- Pengecatan besi
- Pasang batu kali 1:2
- Tangki air kapasitas 1000 Ltr stainless
- Pondasi cor beton K225
- Pipa Dan aksesoris
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemasangan toren air.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain :Toren air kapasitas 300 liter, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, reevet, selang air,
dll.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Melakukan pengukuran tempat perletakan tangki dengan menggunakan waterpass
- Pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata.
- Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabil.
- Rakit besi siku sesuai desain yang berfungsi sebagai menara dan tangga untuk naik.
- Lebar pondasi harus lebih besar daripada diameter tangki.
- Memasang toren air pada pondasi yang telah dipersiapkan.
- Setelah toren air terpasang lakukan pengecekan apakah toren air sudah terpasang dengan kokoh
dan stabil.
N. PEKERJAAN LISTRIK
1. PENYAMBUNGAN DAYA LISTRIK (BP) DAN UJL
➢ Peralatan
- Tespen
➢ Tenaga
- Pekerja PLN
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Tentukan besaran kwh yang akan diinstal
- Pergi ke kantor PLN untuk mengajukan pemasangan listrik baru
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Tes Comisioning, melakukan tes commissioning setelah meteran listrik terpasang
2. PERIJINAN SERTIFIKAT LAYAK OPERASI (SLO)
➢ Peralatan
-
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Pergi ke instansi terkait untuk pengurusan sertifikat laik operasional
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pergi ke instansi terkait untuk pengurusan sertifikat laik operasional, kemudian urus sertifikat
laik operasional
3. LAMPU DOWNLIGHT
➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Lampu downlight PL - C 18 W
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANG LAMPU
- Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng,
cutter, gunting dan lainnya.
- Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang,
jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
- Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel
terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan
kabel sudahterisolasi dengan rapat/
- Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
- Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
- Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja
R. PEKERJAAN EKSTERIOR
1. SIGN GUDANG LOGISTIK KPU
➢ Peralatan
- Cutter
- Obeng
- Meteran
- Bor listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang besi
➢ Bahan
- Huruf timbul, signage, kombinasi Kopong, Bahan dasar acrylic
- 3d sign 10cm, stainless steel
- Bracket
- Instalasi set
- Baut
- Lem
- Paku
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapkan hurup dan signage yang sudah dibentuk
- Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan hurup dan signage,
serta penentuan ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk
menandai area pemasangan agar hurup- hurup dapat diletakan dengan lurus
- Atur rencana peletakan sesuai keinginan . Apabila telah menemukan susunan dan
peletakan yang tepat , gambar pola cetakan pada media dengan pensil. Ukur jarak
masing-masing hurup dengan menggunakan meteran . Buat pola hurup pada tembok
dengan pensil satu persatu sampai semua hurup selesai
- Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan.
Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless.Ini
merupakan salah satu tahapan paling penting
- Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-
per satu hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat
- Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada
dinding, Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang
didinding, sampai penuh
- Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan
ke dalam lubang didinding yang sudah diberi lem tadi
- Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-
tiap huruf agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Dimulai dengan pekerjaan persiapan alat dan bahan dan kemudian dilanjutkan
pelaksanaan pekerjaan
Keterangan Peralatan:
1. Concrete Mixer : digunakan di seluruh pekerjaan Beton Site Mix
2. Bar Bender : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
3. Bar Cutter : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
4. Stamper : digunakan di seluruh pekerjaan Urugan dan Pemadatan
5. Generator Set : digunakan di pengadaan listrik kerja sebagai sumber listrik kerja.
6. Mobil Pickup : digunakan untuk mobilisasi dan demobilisasi