Anda di halaman 1dari 81

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBANGUNAN GUDANG LOGISTIK KPU KABUPATEN


BEKASI
Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan / arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan waktu. Metode Kerja
ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal proyek hingga selesainya proyek serta
hubungan unsur-unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Dengan adanya
perencanaan metode yang tetap / baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan dengan baik.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1) PEMBUATAN PAGAR SEMENTARA DARI SENG GELOMBANG TINGGI 2 M
➢ Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Tang
- Gergaji
- Kakatua (Gegep)
- Palu
- Gunting Seng
➢ Tenaga
- Tukang batu terampil
- Tukang pipa
- Buruh lapangan terlatih
- Staf pelaksana proyek
➢ Bahan
- Kayu kaso 5/7
- Semen PC type I @ 50 kg Product Tiga Roda
- Bahan atap seng gelombang BJLS 28
- Pasir beton
- Batu split
- Kayu jenis balok kelas II
- Paku rata-rata
- Residu
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan pagar pengaman proyek dilaksanakan sebelum aktivitas pelaksanaan dilapangan
dilakukan. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan
sekaligus sebagai pemisah aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat
berdinding seng dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh, dibangun mengitari
lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai pengaman.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mempersiapkan peralatan yang digunakan.
- Melakukan pengukuran untuk menentukan batas-batas yang termasuk kedalam wilayah
proyek.
- Pemasangan papan kayu dan seng gelombang sebagai bahan utama pembuatan pagar
pengaman.
- Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian dalam pagar akan diberikan
kayu penopang sebagai tumpuan.

2) PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


➢ Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Palu Kambing
- Palu Bodem
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
- Kayu Jenis Balok Kelas II
- Paku rata-rata
- Kayu jenis papan Borneo Super
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebagai patokan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dilaksanakan pengukuran menggunakan
alat ukur di lokasi. Pekerjaan ini juga sebagai pekerjaan MC0 pelaksanaan pekerjaan. As dan
peil bangunan menentukan letak/posisi dan orientasi bangunan dgn alat ukur.
- Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Pengukuran:
- Posisi As bangunan diukur dari titik acuan yang telah ditentukanAs bangunan harus ditandai
dengan jelas (umumnya dengan warna merah) dan diletakan pada ketinggian referensi
(mis. + 0,00)
- As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi pondasi,
kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat.
Pemasangan Bowplank:
- Kayu yang digunakan adalah kayu jenis Balok dan kayu Papan Borneo Super
- Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat
untuk menarik benang-benang as.
- Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan
(lantai, pintu, jendela, dll).
- Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan
pekerja.

3) PEMBUATAN GUDANG SEMEN DAN PERALATAN


➢ Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kayu dolken dia. 8-10 cm Panjang 4 m – 5 m
- Kayu jenis balok
- Paku rata-rata
- Semen PC type I @ 50 kg
- Pasir beton
- Batu split 2x3
- Bahan atap seng Gelombang BJLS 28
- Bahan atap seng Gelombang BJLS 28
➢ Metode Pelaksanaan
- Bangunan Gudang Material dan Peralatan, berfungsi untuk melindungi material dari
pengaruh cuaca seperti material semen dan insulasi atap, triplek, perlengkapan kerja,
Semen, material finishing yang memerlukan tempat penyimpanan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bedeng Buruh/los kerja, gudang bahan dan alat-alat kerja sesuai kebutuhan
PelaksanaPekerjaan uk. 5x6 (30 m2).
- Bedeng Buruh/los kerja, gudang bahan dan alat-alat kerja merupakan bangunan
sementara dengan konstruksi utamamemakai kayu meranti atau sejenisnya.
Penutup atap memakai asbes gelombang, dinding ditutup multiplex 4
mm,rangka kayu kalimantan 5/7, 5/10 cm diserut halus. Penutup dinding dan
rangka harus difinish cat tembok, plafondmemakai cat triplex 4mm finish.
Daunpintu dilapis triplex finish cat, jendela memakai kaca polos, lantaidifloor.
- Dengan tidak mengabaikan keamanan, kebersihan, dan bahaya kebakaran, serta
dilengkapitabung pemadamkebakaran serta perlengkapan K3.
- Los kerja dibuat batas pemisi terhadap gudang material/alat-alat kerja.
- Khusus untuk tempat bahan- bahan seperti pasir pasang, pasir beton, spmenyala,
harus dibuatkan kotak simpanyang dibatasidengan papan yang cukup rapat
dankuat, sehinggamasing - masing bahan tidak tercampur.
- Alas lantai untuk gudang semen, harus dinaikkan setinggi 30cm atau lebih,
memakai kayulapis atau lainnya,rangkadibuat sedemikian rupa supaya kuat.
Lokasi Bedeng Buruh/los kerja, gudangbahan dan alat-alat kerja atas
persetujuanKonsultanPengawas terlebih dahulu

4) PEMBUATAN DIREKSI KEET DAN LOS KERJA


➢ Peralatan
- Palu
- Bor listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang kayu
- Tukang batu
- Kepala tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kayu Dolken Ø 8-10cm panjang 4m - 5m
- Kayu Jenis Balok
- Paku rata - rata
- Semen PC type I @ 50 kg
- Pasir Pasang
- Pasir beton
- Batu Split 2x3
- Bata Merah Kelas 1
- Bahan atap Seng Gelombang BJLS 28
- Glass block 20 x 20 mm
- Kaca polos tebal 5 mm
- Kunci pintu tanam Double slaag
- Multiplek 6 mm
➢ Metode Pelaksanaan
- Salah satu sarana untuk dapat mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi
pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi keet
- Membuat laporan, mempelajari gambar , membuat gambar kerja dan semua administrasi
proyek
- Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan / komunikasi antara pemilik, pengawas dan
kontraktor dapat berjalan dengan baik
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan digunakan
- Bersihkan tempat yang akan didirikan direksi keet, diusahakan tempatnya tidak menggangu
aktivitas pekerjaan proyek
- Ukur ruangan sesuai dengan luas yang dibutuhkan
- Dirikan bangunan direksi keet dengan rapi dan teratur

5) PASANG PAPAN NAMA PROYEK


➢ Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
- Banner Digital Printing
➢ Metode Pelaksanaan
- Papan nama proyek sebagai papan informasi yang bertuliskan keterangan terkait proyek yang
sedang berlangsung kegiatan konstruksinya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Papan nama proyek dibuat setelah pelaksana selesai mendapat surat perintah mulai kerja dari
pemilik proyek.
- Papan nama proyek merupakan papan informasi pekerjaan yang dilaksanakan. Pada papan
nama tercantum nama pemilik proyek, nama perusahaan pelaksana, nama perusahaan
pengawas pekerjaan, angka / nilai kontrak pekerjaan, jangka waktu pekerjaan.
- Pembuatan papan nama proyek dibuat 1 buah di lokasi pekerjaan.
- Papan nama ditempatkan didepan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat terlihat dan
terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek.
6) MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERATAAN
➢ Peralatan
- Gergaji tebang pohon
- Alat pemotong semak/rumput
- Peralatan yang digunakan untuk membersihkan peralatan kerja misal lap kain
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
- Bahan-bahan yang digunakan untuk pembersihan misal air atau cairan pembersih khusus
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon,
halangan-halangan, semak-semak, sampah, dan bahan lainnya yang keberadaannya
mengganggu kegiatan konstruksi.
- Pembersihan peralatan adalah pekerjaan membersihkan peralatan-peralatan yang akan
digunakan untuk pelaksanaan pembangunan sehingga peralatan-peralatan tersebut bersih dari
noda atau dari sesuatu yang kotor dan mengganggu akibat penggunaan peralatan pada proyek
sebelumnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pembersihan lapangan/lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat mengganggu atau
menghambat pelaksanaan pembangunan.
- Penebangan pohon/pembersihan pohon dan semak-semak harus tuntas sampai pada akar-
akarnya sehingga selanjutnya tidak akan merusak bangunan.
- Permbersihan peralatan dari hal-hal yang mengganggu supaya siap kembali digunakan untuk
pelaksanaan pembangunan.

7) PEMBUATAN JALAN SEMENTARA


➢ Peralatan
-
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Batu Belah / Batu Kali / Batu Gunung
- Batu Krop / Batu pecah 10:15
- Pasir Pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan jalan sementara yaitu dengan menaburkan batu belah pada dasar jalan secara merata
- Kemudian dilanjutkan dengan menaburkan batu krop atau batu pecah
- Terakhir menaburkan pasir pasang dan diratakan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Teknis pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan metode pelaksanaan secara
berurutan dan merata
- Fungsi jalan sementara agar jalan dapat dilalui kenderaan berat , teringat bahwa jalan yang
sebelumnya masih berupa tanah lembut, dan jika hujan terjadi maka jalanan sering menjadi
licin dan berlubang

8) PEKERJAAN BONGKARAN BANGUNAN LAMA


➢ Peralatan
- Alat-alat yang digunakan untuk pembongkaran sesuai dengan komponen bangunan misal
palu, alat bobok tembok, alat bobok keramik, dan lain-lain
- Pahat beton
- Alat pemotong besi
- Pahat nut
- Grenda keramik
- Cement remover
- Pisau dempul
- Palu
- Lap basah / vacum debu
- Tangga kerja
- Safety belt
- Tali
- Palu bodem
- Cetok
- Cangkul/pacul
- Pengki
- Skop
➢ Tenaga
- Tukang batu
- Tukang kayu
- Pekerja
- Mandor
- Kepala tukang
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan bongkaran merupakan pekerjaan yang perlu dilakukan sebagai bagian dari
pekerjaan rehab. Komponen bangunan yang perlu dibongkar harus dicocokan dengan
rencana gambar kerja rehab. Pekerjaan bongkaran existing harus jelas batasannya dan
dilakukan dengan hati- hati agar tidak merusak area yang akan tetap dipertahankan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan digunakan.
- Tandai area bangunan yang akan dibongkar sesuai dengan gambar kerja rehab.
- Bongkar area bangunan dengan peralatan yang digunakan sesuai dengan komponen
bangunan yang akan dibongkar.
- Perhatikan posisi instalasi mekanikal dan instalasi elektrikal pada bidang yang akan
dibongkar, lebih berhati-hati pada area tersebut.
- Pembongkaran kusen ( seluruh kusen pintu dan jendela ) dilakukan dengan membobok sisi
pasangan bata yang mengikat kusen dengan pahat beton, angkur dilepas, kusen diangkat
dan ditumpuk dengan sebaik-baiknya
- Pekerjaan bongkaran lantai keramik terdiri dari 3 tahap yaitu melepas nut, membuka
keramik dan membersihkan adukan semen lama
- Pekerjaan bongkaran penutup atap dilakukan dengan membongkar yang dimulai dari sudut
tepi bawah, menurunkan atap dan menyortir atap
- Pekerjaan bongkaran pasangan batu bata dimulai dari bagian atas ke bawah
- Setelah pembongkaran selesai, bersihkan area. Buang bongkahan pembongkaran ke area
yang aman

9) DOKUMENTASI PROYEK
➢ Peralatan
- Camera
- Printer
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
- Kertas A4 da F4
- Kertas Cetak Foto
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk
melihat hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penyediaan perlengkapan untuk keperluan administrasi proyek, seperti alat tulis
menulis, kertas A4 dan F4 Untuk membuat laporan kemajuan pekerjaan Harian,
Mingguan dan Bulanan.
- Pengambilan dokumentasi berupa foto keadaan lokasi proyek, sebelum (0%),
sementara (25%), (50%), (75%) dan setelah proyek berlangsung (100%), diperlukan
sebagai bukti dan pengendalian berlangsungnya suatu proyek.
10) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
- Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi
terjadinya kecelakaan konstruksi yang membahayakan keselamatan pekerja,
keselamatan publik, keselamatan harta benda, dan keselamatan lingkungan sehingga
untuk menjamin keselamatan pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite
Keselamatan Konstruksi.
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja pada pekerjaan konstruksi.
- Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan
konstruksimaka dibentuklah Komite Keselamatan Konstruksi.
- Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi
sesuai dengan Permen PU Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
meliputi:
a. potensi bahaya tinggi;dan/atau
b. mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum yang selanjutnya disingkat SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari
sistem manajemenorganisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka pengendalian
risikoK3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.

Berdasarkan IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN yang telah


dibuat makadidapatkan data keperluan APD Sebagai Berikut:
1. Sarung Tangan
2. Sarung Tangan Karet untuk Pekerjaan kelistrikan
3. Helm Proyek
4. Rompi Proyek
5. Sepatu Boot
6. Kaca mata pengaman
7. Penutup Telinga
8. Masker
9. Sabun Cuci Tangan
Kemudian terkait dengan Instruksi Menteri No. 02/IN/M/2020 merupakan bagian
darikeseluruhankebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi, kesehatan kerja, keselamatan
publik, dan keselamatanlingkungan setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi.

Protokol tersebut berlaku pada proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, maupun investasi swasta dan atau gabungan, Instruksi Menteri tersebut
memuatmekanisme tentang protokol pencegahan Covid-19 dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
yaitu:

Pertama, membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna jasa
danpenyedia jasa;
Kedua, menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa
pekerjaankonstruksi;
Ketiga, mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas;
Keempat, mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan oleh
penyediajasa konstruksi.
Kelima, membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan Puskesmas
setempatyang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi;
Keenam, menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang terpapar
Covid-19yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa pekerjaan;
Ketujuh, melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor danlapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi.

11) MOBILISASI
➢ Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
konstruksi makaketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan
baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari
setelah mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan
tersebutdi atas di simpan di lokasi pekerjaan dan di jaga sehingga dapat dipergunakan
pada waktunya tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi
kerusakan pada alat yang akan digunakan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai
denganrencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang
akandikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas
maksimalbeban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis
material dan warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap
memperhatikan batas tumpukanmaterial dan ketentuan penyimpanan.

B. PEKERJAAN TANAH
1) GALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang
sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.

2) URUGAN KEMBALI TANAH BIASA (BEKAS GALIAN 1 M)


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Tanah Biasa
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan galian selesai, perlu dilakukan pengurugan tanah urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan di bekas galian.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material Tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan.

3) URUGAN TANAH MERAH


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Tanah Merah
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan galian selesai, perlu dilakukan pengurugan tanah urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan di bekasgalian.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material Tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan.

4) MEMADATKAN TANAH (PER 20 CM)


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Tanah Merah
➢ Metode Pelaksanaan
- Perlu dilakukan pekerjaan timbunan tanah merah yang dipadatkan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kepadatan agar struktur stabil dan siap untuk pembangunan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material tanah diangkut ke lapangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan dan dipadatkan.

5) URUGAN PASIR
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Sekop
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Pasir Urug
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan pondasi batu, perlu dilakukan penaburan pasir urug disepanjang lubang
galian. Hal ini dilakukan untuk menghindari tercampurnya adukan spesi dan tanah liat.
Ketebalan urugan minimal sekitar 5 cm dan selebar galian.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan.

C. PEKERJAAN PONDASI
1) TIANG BOR BETON Ø300 MM
Pekerjaan Mobilisasi Tiang Bor Beton Ø300 mm
➢ Peralatan
- Alat angkut yang dibutuhkan untuk mobilisasi, misal troli
➢ Tenaga
- Pelaksana Lapangan
- Pekerja
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Peralatan merupakan hal yang sangat vital dalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi maka
ketepatan waktu mobilisasi sangat penting untuk dijadwalkan dengan baik.
- Mobilisasi alat dilakukan setelah mendapat ijin dari Direksi atau maksimal 7 hari setelah
mendapat surat perintah mulai kerja (SPMK).
- Peralatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan. Peralatan tersebut
di atas di simpan di lokasi pekerjaan dan dijaga sehingga dapat dipergunakan pada waktunya
tanpa ada kendala yang dapat mengganggu pekerjaan, misalkan terjadi kerusakan pada alat
yang akan digunakan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan material dan peralatan yang akan dimobilisasi.
- Siapkan alat angkut yang dapat memuat material dan peralatan yang butuh dipindahkan.
- Pindahkan material dan peralatan dari titik awal ke lokasi yang telah ditentukan (sesuai dengan
rencana peletakan material), biasanya dekat dengan tahap pekerjaan yang akan dikerjakan.
- Material dan peralatan dipindahkan dengan hati-hati dan diangkut dengan batas maksimal
beban setiap mobilisasi.
- Material dan peralatan yang sudah dipindahkan disusun sesuai dengan jenis material dan
warna material atau sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan batas tumpukan
material dan ketentuan penyimpanan.

Pekerjaan Pengeboran
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki Tanah
- Pipa
- Stang
- Mata bor
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik, dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Proses pengeboran dilakukan secara manual yaitu dengan mengebor tanah menggunakan mata
bor diberi tekanan dan diputar. Hal ini dilakukan hingga mata bor dipenuhi dengan tanah.
Setelah itu, mata bor diangkat untuk dikeluarkan tanahnya. Proses ini terus diulangi hingga
mencapai kedalaman (sesuai gambar dan RAB).
Pekerjaan Beton
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pasang bekisting untuk pondasi
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 5 cm – 10 cm
- Membuat beton dengan mutu K350
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat sehingga
tidak ada rongga.
- Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 7 hari.

Pekerjaan Pembesian
➢ Peralatan
- Bar bender
- Bar cutter
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pembesian dengan besi polos
- Besi U-40 t. 6 m
- Kawat Beton
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin. Sebelum pengecoran dimulai, konsultan pengawas
dan pelaksana harus memeriksa ukuran besi dan sistem penulangan yang akan dikerjakan sudah
sesuai dengan gambar kerja. Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak,
dan genangan air
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama-tama dilakukan pengadaan material besi
- Kemudian harus dipastikan untuk penyimpanan material besi tidak langsung bersentuhan
dengan tanah , yaitu dengan cara memakai balok atau beton sebagai dasar/ alas, hal ini
bertujuana agar besi tidak berkarat
- Kemudian dilakukan pemotongan besi sesuai dengan mix desain yang telah ditentukan yaitu
berupa pemotongan maupun pembengkokkan besi
- Selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan pada elemen struktur
- Terakhir tidak lupa untuk dilakukan pengecekan seluruh tulangan yang sudah terpasang oleg
QC apakah jumlah dn posisi tulangan sudah terpasang dengan benar seuai dengan gambar kerja

Pekerjaan Bobok Kepala Pondasi


➢ Peralatan
- Palu Godam
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Mandor
➢ Bahan
- Kawat las
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembobokan kepala borepile dilakukan sampai cut off level yang telah ditentukan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Setelah pengecoran selesai dilakukan dan beton telah mengeras pada umur yang telah
ditentukan , maka dilakukan pengerukan/penggalian pada lokasi bored pile yang dibuat
- Kedalaman penggalin ini sesuai dengan yang telah ditentukkan pada perencanaan
- Dan setelah penggalian selesai , maka dilakukan pengecekan oleh tim surveyor untuk
menentukan apakah kedalaman yang dibuat sudah pas atau belum
- Setelah kedalaman sesuai , maka dilakukan pemotongan kepala bored pile oleh pekerja dengan
palu godam 9 palu besar )
- Biasanya dalam pemotongan satu kepala bored pile dikerjkan paling sedikit 2 orang
- Pada saat pemotongan ini biasanya digunakan alat las api untuk memotong begel pada tulangan
kepala bored pile
- Setelah itu dilakukan pengangkatan kepala bored pile yang sudah dipotong menggunakan alat
berat untuk dikeluarkan dari lokasi galian kepala bored pile
- Selanjutnya tulangan dibengkokkan dan dilakukan pembuatan lapisan lean concrete agar
mempermudah pekerjaan pembesian pilecap serta menahan faktor air semen pada pengecoran
pilecap terserap ke dalam tanah

Pekerjaan Tes PDA


➢ Peralatan
• Hammer dan Monitor PDA
• Strain transducer 2 pcs
• Sensor Accelerometer 2 pcs
• Kabel penghubung
➢ Tenaga
- Pekerja
- Penguji
- Pembaca grafik
➢ Bahan
➢ Metode Pelaksanaan
- PDA (Pile Driving Analyzer) merupakan metode yang dilakukan untuk menguji tiang pancang
yang akan dijadikan pondasi suatu bangunan. Tujuan utama dari PDA Test yaitu mendapatkan
beberapa data valid seputar integritas tiang pancang, daya dukung aksial tiang dan juga tingkat
efisiensi energi yang dapat ditransfer.
- Semua peralatan atau instrument PDA disiapkan terlebih dahulu pada titik atau lokasi tiang
yang akan diuji. Kemudian pasang dua buah sensor accelerometer dan strain transducer pada
bagian atas tiang yang akan diuji. Pemasangan kedua sensor ini dilakukan dengan cara
membuat lubang kecil pada kepala tiang dengan dibor. Pastikan bagian kepala tiang sudah rata
agar memudahkan pengujian.
- Selanjutnya, palu dipukul pada kepala tiang. Nantinya, gelombang yang dipancarkan oleh
kedua sensor tersebut akan terbaca pada monitor grafik. Pengujian ini bersifat dinamis karena
menggunakan beban yang bergerak yaitu palu.
- Dalam melakukan pengujian PDA Test tentu saja tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang,
karena dibutuhkan keahlian dalam membaca grafik dan nilai pengujian.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Nilai daya dukung aksial berdasarkan karakteristik pantulan gelombang dari reaksi tanah.
Nantinya, hasil pantulan gelombang akan dikonveksi menjadi tampilan grafik pengujian yang
bisa dijadikan acuan dalam pembuatan laporan
- Biasanya, tiang sering mengalami kerusakan pada saat proses pengangkatan dan juga
pemancangan. Untuk menganalisa kerusakan tersebut maka dilakukan pengujian PDA. Bukan
hanya dapat mendeteksi lokasi kerusakan, PDA juga berfungsi untuk mengukur luas
penampang sisa yang tersedia
- Salah satu fungsi dari tiang pancang adalah untuk mentrasfer energi dari beban yang diterima.
PDA dapat digunakan utnuk mengukur energi besaran energi pemancangan aktual yang terus
ditransfer selama pengujian berlangsung.
- Semua peralatan tersebut biasanya terhubung dalam satu kotak khusus yang tahan terhadap
getaran dan benturan sehingga tetap aman ketika dibawa ke lapangan atau lokasi proyek.

2) PEKERJAAN PASANGAN PONDASI BATU KALI 1PC ; 4 PS


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Palu Bodem
- Sendok Spesi
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Batu Belah/Batu kali/ Batu gunung
- Semen Portland Type I @ 50 kg
- Pasir Pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi
atau pondasi batu belah dengan spesi perekat dan kemudian diplester kasar.
- Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya hinga
rapat.
- Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk sloof, kedalaman anker ± 20
cm dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 10 cm.
- Cor stek kolom dan rapikan Kembali
- Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali untuk pondasi telapak terbuat dari
beton bertulang yang letaknya dibawah kolom (tiang), untuk kedalamannya disesuaikan
dengan gambar.

3) PASANG PONDASI BATU KOSONG (AANSTAMPING)


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Palu Bodem
- Sendok Spesi
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Batu belah/Batu Kali/Batu Gunung
- Semen PC type I @ 50 kg
- Kapur pasang
- Pasir pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Galian harus memenuhi ketentuan dari spesifikasi Galian, termasuk kunci pada tumit yang
diperlukan untuk pasangan batu kosong dan bronjong. Landasan harus dipasang sesuai
dengan Spesifikasi. Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan sebelum penempatan pasangan batu kosong atau bronjong.
- Terkecuali diletakkan untuk membentuk lantai (apron) mendatar, pasangan batu kosong
harus dimulai dengan penempatan lapis pertama dari batu yang paling besar dalam galian
parit di tumit lereng.
- Batu harus ditempatkan dengan mobil derek (crane) atau dengan tangan sesuai dengan
panjang, tebal dan ke dalaman yang diperlukan. Selanjutnya batu harus ditempatkan pada
lereng sedemikian hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap permukaan
lereng, jika tidak maka dimensi yang demikian akan lebih besar dari tebal dinding yang
disyaratkan.
- Pembentukan batu tidak diperlukan bilamana batu-batu tersebut telah bersudut, tetapi
pemasangan harus menjamin bahwa struktur dibuat sepadat mungkin dan batu terbesar
berada di bawah permukaan air tertinggi. Batu yang lebih besar harus juga ditempatkan
pada bagian luar dari permukaan pasangan batu kosong yang telah selesai.
- Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai jenuh sebelum ditem-
patkan. Beton harus diletakkan di atas batu yang telah dipasang sebelumnya selanjutnya
batu yang baru akan diletakkan di atasnya. Batu harus ditanamkan secara kokoh pada
lereng dan dipadatkan sehingga bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan sampai
membentuk ketebalan pasangan batu kosong yang diperlukan.
- Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baji atau batu-batu kecil,
sedemikian hingga sisa dari rongga-rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai padat
dan rapi dengan ketebalan tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-batu tersebut.
- Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
- Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama tidak kurang dari 3 hari
setelah selesai dikerjakan.
- Pekerjaan pasangan batu kosong ini dilaksanakan pada dasar box culvert sebelum
dilakukan pekerjaan beton fc’ 10 Mpa untuk lantai kerja.
- Pekerjaan ini dilakukan secara manual oleh pekerja.
- Batu belah disusun pada tanah dasar yang kondisi tanahnya lembek sehingga didapatkan
suatu lapisan yang kokoh dan stabil untuk menahan beban di atasnya.

D. PEKERJAAN BETON
1. MEMBUAT BETON MUTU F'C = 7,4 MPA (K100), SLUMP (12 ± 2) CM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Membuat beton dengan mutu K100
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai dengan ukuran
berdasarkan perhitungan mix desain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
- Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
- Konsultan pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan
layak pakai. Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan.
- Apabila campuran beton sudah siap, dimana kekentalan campuran harus sesuai denga
persetujuan dari direksi lapangan. Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember
cor. Setelah dituangkan kemudoan diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhi syarat sehingga
tidak ada rongga.
- Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 7 hari.

2. PEK. PONDASI PILE CAP 90X90X50


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pembesian
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
o Bekisting Pondasi
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 5 cm – 10 cm
- Minyak bekisting
o Pengecoran Beton Mutu K-225
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada pelaksanaan pekerjaan harus ada dokumentasi dan laporan administrasi untuk melihat
hasil kemajuan pekerjaan.
- Pengecoran untuk tie beam. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua tie beam pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke balok tie beam berikutnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o GALIAN
- Galian tanah untuk pondasi harus sesuai dengan ukuran dalam gambar pelaksanaan atau
sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk mencapai daya dukung yang baik,dasar galian
harus dipadatkan/ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun kembali dan dipadatkan
sampai kepadatan maksimum
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkut langsung ke tempat yang
sudah direncanakan dan disetujui oleh Direksi.
o URUG TANAH
- Pertama material pasir diangkut ke papangan dan menumpukkan material pada lokasi
tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan urugan.
- Setelah itu material dihampar dengan menggunakan alat sesuai ketebalan dan kemiringan yang
direncanakan.
o LANTAI KERJA
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan peralatan
lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran. Pengawas
dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan layak pakai.
- Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran. Persiapkan jumlah pekerja
sebaik mungkin.
- Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak, dan genangan air.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana memerintahkan
dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material yang harus
dituangkan. Apabila campuran beton sudah siap.
- Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember cor. Setelah dituangkan kemudian
diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhhi syarat
sehingga tidak ada rongga.
o PEKERJAAN BETON
- Penuangan spesi beton ke tie beam beton dengan menggunakan talang cor / atau mengunakan
pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready mix)
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Menyiapkan bak ukur untuk takaran pada proses pencampuran material beton
2) Sebelum pengecoran, pastikan area yang akan di cor bersih dari kotoran
3) Mempersiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin.
- Bahan cor yang telah disiapkan kemudian dituang ke bekisting, setelah dituangkan kemudian
diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat sehingga tidak ada rongga.

3. PEKERJAAN PEDESTAL 30X50


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Membuat beton dengan mutu f'c = 19,3 Mpa (K275), slump (12+/-2)cm
- Semen Portland
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
o Bekisting, Pas. 1/2 Bata 1PCC:5PP
- Batu bata 5x11x22 cm
- Pasir pasang
- Semen portland
o Pembesian dengan besi polos
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
➢ Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah
pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran
dilakukan serentak untuk semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan
mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng
balok berikutnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku
sesuaigambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong
sesuaidengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan
dengangambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi
pergeseran pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah
kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian
diratakandan dipadatkan.

4. PEK. BETON SLOOF S1 30X50


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pembesian
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
o Bekisting
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 2”-5”
- Minyak bekisting
o Pengecoran Beton Mutu K-275
- Semen Portland
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk sloof balok. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua balok sloof pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Penuangan spesi beton ke balok sloof beton dengan menggunakan talang cor / atau
mengunakan pump concrate dan dalam pelaksanaan ini kami menngunakan beton jadi (Ready
mix)
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1) Meyiapkan bak ukur untuk takaran pada proses pencampuran material beton
2) Sebelum pengecoran, pastikan area yang akan di cor bersih dari kotoran
3) Mempersiapkan jumlah pekerja sebaik mungkin.
- Bahan cor yang telah disiapkan kemudai dituang ke bekisting, setelah dituangkan kemudian
diratakan dan dipadatkan. Pemadatan harus padat sehingga tidak ada rongga. Pembukaan
bekisting minimal 7 hari.

5. PEK. KOLOM K1 20X20


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pembesian
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
o Bekisting
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 2”-5”
- Minyak bekisting
- Balok kayu borneo
- Plywood tebal 9 mm
- Dolken kayu 8-10 / 4 mm
o Pengecoran Beton Mutu K-225
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi pergeseran
pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.

6. PEK. RING BALOK RB (20/25)


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pembesian
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
o Bekisting
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 2”-5”
- Minyak bekisting
- Balok kayu borneo
- Plywood tebal 9 mm
- Dolken kayu galam 8-10/4 mm
o Pengecoran Beton Mutu K-225
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok
dibuat untukmenahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan
usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
- Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
- Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban
dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.
- Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk
yangbiasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan (besi beton)
sesuai gambar kerja.

7. PEK. BETON B2 DAN RING BALOK (15/20)


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pembesian
- Besi beton polos SNI
- Kawat Beton
o Bekisting
- Kayu Kelas III
- Paku biasa 2”-5”
- Minyak bekisting
- Balok kayu borneo
- Plywood tebal 9 mm
- Dolken kayu galam 8-10/4 mm
o Pengecoran Beton Mutu K-225
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir Beton
- Kerikil (Maks 30 mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok
dibuat untukmenahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan
usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.
- Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan
dan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting.
- Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding
bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban
dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.
- Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk
yangbiasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan (besi beton)
sesuai gambar kerja.

8. PEK. KOLOM PRAKTIS KP 15X15


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Alat Pemadat Beton
- Sendok SemenRambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Tukang Batu
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kayu kelas III
- Paku biasa 2" - 5"
- Minyak beksisting
- Balok kayu borneo
- Plywood tebal 9 mm
- Dolken kayu 8-10 / 4 mm
- Besi beton polos SNI
- Kawat beton
- Semen Portland type I @ 50 kg
- Pasir beton
- Koral beton
➢ Metode Pelaksanaan
- Pengecoran untuk kolom beton. Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk
semua kolom beton pada ketinggian tertentu sehingga akan mempercepat waktu, dimana
pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut ke reng balok berikutnya.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Diawali dengan pembuatan bekisting menggunakan kayu untuk menopang, dipaku sesuai
gambar dan petunjuk sesuai direksi lapangan.
- Setelah pekerjaan bekisting selesai, dilanjutkan dengan pembesian. Besi dipotong sesuai
dengan ukuran dan fungsi yaitu tulangan utama dan tulangan geser.
- Setelah dipotong, besi diikat dengan kawat beton jarak dan tumpuan disesuaikan dengan
gambar dan petunjuk direksi lapangan.
- Pemasangan pembesian harus dilakukan dengan cermat dan tepat agar tidak terjadi pergeseran
pada saat pengecoran dan diikat dengan kawat beton pastikan ikatan telah kuat.
- Apabila campuran beton telah siap kemudian tuangkan pada bekisting. Kemudian diratakan
dan dipadatkan.
9. PEKERJAAN PLAT LANTAI BETON S1 T=150 MM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Gegep
- Pompa Beton
- Alat Pemadat Beton
- Sendok Semen
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Tukang Besi
- Tukang Vibrator
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
o Pemasangan Plat Bondek
- Kayu kelas III
- Paku biasa 2" - 5"
- Minyak beksisting
- Balok kayu borneo
- Plywood tebal 9 mm
- Dolken kayu galam 8-10 / 4 mm
- Besi jaring kawat baja / Wire mesh
- Kawat beton
- Semen Portland
- Pasir beton
- Kerikil (maks 30mm)
➢ Metode Pelaksanaan
- Sebelum dilakukan pengecoran rabat, pertama menyiapkan bak ukur, dibuat sesuai
denganukuran berdasarkan perhitungan mix desain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Bak ukur ini akan dipergunakan sebagai takaran pada proses pencampuran material beton.
Selanjutnya penempatan material (Semen, Pasir, dan Kerikil) dan juga penempatan
peralatan lain sehingga memudahkan mobilisasi material campuran beton saat pengecoran.
Pengawas dan pelaksana memastikan kondisi peralatan dalam keadaan baik dan layak
pakai.
- Kondisi peralatan akan mempengaruhi kecepatan pengecoran. Persiapkan jumlah pekerja
sebaik mungkin.
- Semua area yang akan dicor harus bersih dari kotoran, minyak, dan genangan air.
- Ketika pengadukan beton sudah dimulai, konsultan pengawas dan pelaksana
memerintahkan dan mengingatkan secara tegas ke pekerja komposisi campuran material
yang harus dituangkan. Apabila campuran beton sudah siap.
- Bahan cor dibawa dengan menggunakan alat bantu ember cor. Setelah dituangkan
kemudian diratakan dan dipadatkan.
- Pemadatan harus padat dan merata sehingga kepadatan beton dapat memenuhhi syarat
sehingga tidak ada rongga.
E. PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM
1. PASANG RANGKA GORDING CANAL C BAJA
➢ Peralatan
- Kunci Torsi
- Mesin gerinda
- Scaffolding
- Waterpass
- Meteran
- Selang air
- Bor listrik
- Cutting well
- Benang
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Gording Atap dari Baja C 100x50x5x7.5
- Aluminium Foil Bubble + Roofmesh
- Besi Plat Penahan Gording T = 6 mm
- Baut 335N
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang. Pelaksanaan rangka atap baja dilakukan setelah pekerjaan balok baja
telah selesai.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o Pekerjaan Fabrikasi
- Potong rangka baja sesuai gambar dan RAB.
- Bor lubang baut sambungan.
- Join kuda-kuda baja dengan baut.
- Buat nomor kuda-kuda baja agar memudahkan sortir pada saat erection.
o Pekerjaan Leveling dan Marking
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
- Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
- Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda, sesuai dengan gambar rencana atap.
- Mengukur jarak antar kuda-kuda.
o Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda
- Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian
kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
- Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate,
berdasarkan gambar kerja.
- Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-
kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang
berada disebelah kanannya adalah sisi kanan.
- Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan
benang dan lot (unting-unting).
- Mengencangkan kuda-kuda dengan End Plate, dengan menggunakan baut 335N.
- Mengencangkan End Plate dengan ring balok menggunakan baut 335N dan menambahkan
balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
- Mengulangi langkah ke – 1 sampai ke – 6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
- Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum ketinggian sesuai gambar
dan RAB).
- Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok
memiliki ketinggian yangsama (datar).
- Memasang balok nok.
- Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang
di atas top-chord dan di bawah reng.
- Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan.
Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai baut 335N.
- Memasang Gording atap dari baja C. Pada atap jenis pelana, Gording atap dari baja C dapat
dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal sesuai gambar dan RAB dari kuda-kuda
terluar, dan jarak antar Gording atap dari baja C sesuai gambar and RAB. Out rigger harus
diletakkan dan di-baut dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

2. PASANG BAJA IWF


➢ Peralatan
- Kunci Torsi
- Mesin gerinda
- Scaffolding
- Waterpass
- Meteran
- Selang air
- Bor listrik
- Cutting well
- Benang
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kolom1 WF 300 x 150 x 6,5 x 9
- Rafter WF 250 x 125 x 6 x 9
- Balok WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.5,25
- Balok WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.8,50
- Bubung WF 200 x 100 x 5,5 x 8
- Voute WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.5,25
- Voute WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.5,25
- Voute WF 200 x 100 x 5,5 x 8
- Voute WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.8,50
- Voute WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.8,50
- Voute WF 250 x 125 x 6 x 9 EL.8,50
- Voute Bubung WF 200 x 100 x 5,5 x 8
- Baut 335N
- Besi Plat Penahan Gording T = 6 mm
- Concealed Gutter
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang. Pelaksanaan rangka atap baja dilakukan setelah pekerjaan balok baja
telah selesai.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o Pekerjaan Fabrikasi
- Potong rangka baja sesuai gambar dan RAB.
- Bor lubang baut sambungan.
- Join kuda-kuda baja dengan baut.
- Buat nomor kuda-kuda baja agar memudahkan sortir pada saat erection.
o Pekerjaan Leveling dan Marking
- Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
- Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan
tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
- Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda, sesuai dengan gambar rencana atap.
- Mengukur jarak antar kuda-kuda.
o Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda
- Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian
kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
- Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan
gambar kerja.
- Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-
kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web
dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang
berada disebelah kanannya adalah sisi kanan.
- Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan
benang dan lot (unting-unting).
- Mengencangkan kuda-kuda dengan End Plate, dengan menggunakan baut 335N.
- Mengencangkan End Plate dengan ring balok menggunakan baut 335N, dan menambahkan
balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.

3. PASANG BASE PLATE T = 20 MM


➢ Peralatan
- Blender potong besi
- Mesin bor
- Meteran
- Drip penitik
- Kapur besi
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Base Plate 500x300 t = 20 mm
- At flange 100, tebal 9 mm
- At web 80, tebal 9 mm
- Meni Besi
➢ Metode Pelaksanaan
- Base plate merupakan salah satu komponen pokok pada baja yang menjadi penghubung
struktur baja bagian atas dengan struktur pondasi di sisi bawah untuk menambah kekuatan
untuk bagian dasar bangunan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Angkat plat landas dan arahkan pada garis as, yang tersedia pada baja WF.
- Lakukan las titik pada setiap sudut profil baja. Agar base plat melekat pada WF.
- Periksa sudut pertemuan antara base plat dengan baja WF. Harus 90º. Supaya tumpuan kolom
baja tegak lurus.

4. PASANG MUR/BAUT/ANGKUR BAJA


➢ Peralatan
- Blender potong besi
- Mesin bor
- Meteran
- Drip penitik
- Kapur besi
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Mur Baut D24
- Angkur D20 Panjang = 1100 mm
➢ Metode Pelaksanaan
- Pelaksanaan pekerjaan pemasangan angkur baut memerlukan ketelitian dalam melakukan
pengukuran atau marking untuk menentukan posisi pemasangan angkur yang tepat
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Semua angkur baja harus berada ditengah besi tulangan kolom atau balok beton,
- Sisa ulir untuk plat landasan mur (S1) sesuai ketentuan ukuran
- Masing-masing angkur baut dipasang 2 buah mur, yaitu dibagian atas dan bawah mal.
- Mal harus membentuk sudut 90º terhadap garis as benang
- Permukaan mal harus rata (tidak miring),
- Melakukan pengelasan agar benar-benar menyatu dengan besi tulangan kolom atau balok
beton. Bila perlu diperkuat dengan menambah stek/pengaku.

5. COVER KOLOM BAJA


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Sethok
- Pengki
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kawat Ram Galvanized
- Kolom baja WF 300x150x9x12
- Mortar
- Plesteran dinding campuran mortar, tebal 10 mm
- Dinding bata merah, tebal 1 bata
➢ Metode Pelaksanaan
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk agar
semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding dengan
menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding

6. PASANG TALANG, SENG BJLS 28 LEBAR 90 CM


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Sethok
- Pengki
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amlplas Halus
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Seng plat 3' x 6' bjls 28
- Paku biasa 1/2" - 1"
- Kayu borneo, papan
- Flincote/menie besi
➢ Metode Pelaksanaan
- Biasanya posisi/lokasi yang paling pas untuk dibuat talang adalah bagian pinggir atap.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Lakukan pengukuran mulai dari titik awal dari titik akhir pemasangan talang. Tambahkan
panjangnya sedikit sebagai toleransi untuk mengantisipasi dampak pemuaian dan penyusutan
material seng.
- Lakukan pengukuran ke bidang yang lain
- Buat garis penanda/batas pemotongan seng.
- Pasang kayu untuk meratakan permukaan seng dan membantu menguatkan posisi seng
sehingga tidak mudah berubah.
- Berikan lapisan cat meni besi anti karat sebagai finishing untuk mencengah kebocoran

F. PEKERJAAN DINDING
1. PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1 BATA, 1 PC : 3 PS
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Batu Bata 5 X 11 X 22
- Semen Portland
- Pasir Pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol kesetimbangan
horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan semen (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap
sambungan atas dan bawah.
- Bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Usahakan potongan bata yang besarnya
kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.
- Pasang sesuai gambar.

2. PASANGAN BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA, 1 PC : 3 PS


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Batu Bata 5 X 11 X 22
- Semen Portland
- Pasir Pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata dan di kontrol kesetimbangan
horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
- Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
- Beri adukan semen (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara bata dan pada setiap
sambungan atas dan bawah.
- Bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal. Usahakan potongan bata yang besarnya
kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.
- Pasang sesuai gambar.

3. PASANGAN DINDING PARTISI DOUBLE GYPSUM TEBAL 9 MM


➢ Peralatan
- Waterpass
- Meteran
- Steiger
- Gerindas
- Gergaji
- Bor screw driver
- Cutter
- Selang air, dll.
- Hammer
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang Kayu
- Mandor
➢ Bahan
- Gypsum 9 mm
- Balok Kayu Borneo Super
- Paku Baso
- Paku Gypsum
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasnagan sekat partisi kelas, termasuk
pemasangan rangka sesuai yang disebutkan / ditujukan dalam gambar dan
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Menyiapkan balok kayu sesuai dengan gambar kerja.
- Memotong kayu menjadi beberapa potongan sesuai ukuran yang dibutuhkan.
- Pastikan dan cek rangka sudah terpasang tegak lurus (siku).
- Tiang kayu yang berdiri tegak dipasang setiap jarak 1,5 m. Sementara untuk kayu
yang horizontal dipasang dengan jarak 50 cm.
- Pasang Gypsum dengan perkuatan memakai paku. Pasang paku untuk Gypsum
dengan jarak 8-10 cm.
- Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi.
- Sambungan antar Gypsum diberi compound kemudian digosok dengan ampelas halus
untuk mendapat permukaan yang rata/flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound kemudian gosok dengan ampelas biar
permukaan rata.

G. PEKERJAAN PLESTERAN
1. PLESTERAN DINDING CAMPURAN MORTAR, TEBAL 10 MM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Jidar
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Semen Instan L500
- Semen Instan 100
- Semen Instan 260
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari area yang
akan diplester.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siram permukaan dengan air sampai basah secara merata ( curing ).
Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc : 2 ps)
- Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan
jarak lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan 15
~ 20 mm.
- Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman
(curing) selama 3 hari; pagi, siang & sore.
- Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 5 ps.
Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.
Pastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
Buat adukan 1 pc : 5 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ).
- Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar dari jarak ± 50 cm.
Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan.
- Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai
halus & rata.
- Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai permukaan plesteran
benar – benar basah seluruhnya.
- Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari.
Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus.
- Plamir bidang-bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang baik.
Lakukan sebanyak 3 lapis ( tiga kali pelaksanaan ) sampai dinding benar –
benar rata dan halus.

2. PEKERJAAN ACIAN DENGAN MORTAR


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Sendok Semen
- Amplas Halus
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Semen Instan 200
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan-bahan yang lainnya
sesuai kebutuhan
- Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat atau tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk menampung air
- Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja jangan diaduk agar
semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering
- Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga permukaan dinding dengan
menggunakan sethok
- Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus
- Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. Karena
pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.

H. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


1. PASANG LANTAI UBIN GRANIT UKURAN 60X60 CM
➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Alat Potong Keramik
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Ubin Granite Unpolish Uk. 60X60
- Semen Portland
- Pasir Pasang
- Semen Warna
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, presisi, warna.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan dinding granit. Rendam granite tile terlebih dahulu dalam air sampai
jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang granite tile. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan
permukaan granite tile yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang granite tile kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan granite tile lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan granite tile atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan dinding granite tile yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan dinding granite
tile dengan waterpass.
- Setelah pemasangan dinding granite tile selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan dinding granite. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Untuk pemasangan granite tile nat lebih kecil atau
bahkan dipasang rapat antar granite tile. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan
dinding granite tile dari kotoran.

2. PASANG LANTAI KERAMIK 20 X 20 CM ANTI SLIP


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Alat Potong Keramik
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Ubin Keramik 20 x 20 cm , antislip
- Semen Portland
- Pasir Pasang
- Semen Warna
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, presisi, warna.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan
permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass.
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai
keramik dari kotoran.

3. POLISHED CONCRETE FLOOR, TROWEL FINISH


➢ Peralatan
- Mesin Trowel
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Sika Curehard 24
- Sikaproseal 22
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan ini di lakukan pada saat lantai beton berumur ±28 hari setelah di lakukan pengecoran,
dan setelah di lakukan pekerjaan finishing lantai trowel floor hardener.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Langkah pertama adalah menyiapkan permukaan beton dengan mengamplas. Selain itu juga
menghilangkan lapisan yang ada di atasnya.
- Dempul retakan atau sambungan pada permukaan beton dengan menggunakan pengisi (semi-
grid) atau epoxies
- Amplas menggunakan abrasive diamond
- Padatkan permukaan dengan menggunakan pengeras kimia
- Pemolesan dengan gunakan diamond pad
- Finishing akhir di sarankan untuk menggunakan pelindung noda pada permukaan beton
4. LANTAI PARKET
➢ Peralatan
- Palu karet
- Meteran
- Bor listrik
- Jig saw
- Palu dari besi
- Masker
- Pull bar
- Obeng
- Cutter
- Guillotine
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Parket
- Lem vinil
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan lantai parket merupakan lapisan permukaan lantai yang berfungsi untuk menambah
keindahan dengan pola dan corak yang beragam
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapkan alat dan bahan
- Pastikan lantai dalam kondisi yang layak
- Pasang sudut ruangan terlebih dahulu
- Menentukan pola pemasangan
- Gunakan jig saw
- Saat memasang lantai kayu parket ini, perhatikan pula pemasangan pada area pinggir. Pada
bagian ini, kita harus mengukurnya dan memotongnya dengan jig saw untuk memastikan
penampilannya rapi dan indah
- ahap terakhir dari pemasangan lantai parket ini adalah memastikan bahwa lantai ini sudah rapi
dan terkunci dengan sempurna. Terutama penguncian bagian pinggir yang berbatasan dengan
ruang lain dalam rumah yang harus mendapat perhatian lebih

5. PASANG DINDING KERAMIK 20 X 40 CM


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Alat Potong Keramik
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Keramik 20 x 40 cm
- Semen abu-abu
- Pasir Pasang
- Semen Warna
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, presisi, warna.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan
permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass.
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai
keramik dari kotoran.

6. PASANG DINDING KERAMIK 30 X 60 CM


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Alat Potong Keramik
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Keramik 30 x 60 cm
- Semen abu-abu
- Pasir Pasang
- Semen Warna
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
- Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, presisi, warna.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan
permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
- Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass.
- Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan
perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai
keramik dari kotoran.
I. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. LANGIT-LANGIT GYPSUM BOARD, UK. (120 X 240) TEBAL 9 MM + RANGKA HOLLOW
40X40 MM (60X60) TERMASUK PENGGANTUNG
➢ Peralatan
- Gergaji
- Palu Kambing
- Bor Listrik
- Mata Bor Sekrup Baja Ringan
- Mata Bor Sekrup
- Ember
- Cape Scrapper
- Meteran
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Scaffolding / Steger
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Hollow 40 x 40 mm
- Paku Sekrup
- Gypsum Board ( 120 x 240 x 9 ) mm
- Compound
- Gypsum Tape
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan plafon dikerjakan setelah dilaksanakan pekerjaan rangka plafon.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Teknis pelaksanaan pemasangan plafond adalah sebagai berikut :
- Level plafon diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu menggunakan selang
air.
- Untuk mempermudah dalam pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau
kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai
- Setelah posisi plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow pada
bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofon.
- Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton dengan
menggunakan penggantung. Perkuatan antara rangka hollow dengan menggunakan skrup .
- Penempatan jarak rangka hollow. Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan
dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
- Pemasangan plafon . Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta
instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang.
- Untuk pertemuannya diatur secara menyilang. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor
sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan
lembaran .
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran sebelum menjalankan mesin bor
untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafon.
- Finishing plafon , sambungan antara pertemuan diberi seal tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata / flat.
- Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
- Setelah plafon selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafon.

J. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1. PASANG ROOF LIGHT FIBREGLASS (180 X 90) CM
➢ Peralatan
- Tangga
- Spidol
- Roll Meter
- Kapur Line
- Waterpass
- Bor Listrik
- Mata Bor
- Kunci Socket
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Roof Light Fiberglass
- Paku Biasa ½” – 1”
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapakan bahan dan peralatan sesuai kebutuhan
- Lalu pasang penutup atap sesuai gambar kerja
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum instalasi yaitu,menentukan tata letak
pemasangan kanopi
- Ukur dan tandai posisi pada area yang akan dipasangkan perangkat
- Gunakanlah Kapur line (kapur tulis) untuk menandai garis lurus sepanjang area yang akan
dipasangkan kanopi
- Kemudian gunakan waterpass untuk mengukur tingkat kedataran garis agar tetap dalam posisi
yang rata
- Rakit rangka atap dan terakhir pasang penutup atap transparan dengan kemiringan sesuai
gambar

2. PASANG ATAP GENTENG METAL


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata KepalaBajaRingan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Genteng metal
- Paku biasa 2” – 5”
➢ Metode Pelaksanaan
- Penutup merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah
ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada berbagai pilihan penutup atap dengan
pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihannya adalah faktor keringanan material agar tidak terlalu membebani struktur
bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain adalah
kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari penutup atap juga
memberi pengaruh pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut
kemiringan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pasang reng ke-1 dan ke-2 dengan jarak 27 cm (as ke as), selanjutnya pasang reng dengan jarak
32 cm (as ke as).
- Pasang atap Onduvill, mulai dengan lembar ke-1. • Overlap ke samping = 1 gelombang. •
Overlap ke atas = 8 cm. • Jarak menggantung dari lisplank (overhang) = max. 5 cm • Jumlah
sekrup per lembar = 5 pcs. • Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, sampai 1 baris
penuh.
- Pasang atap genteng metal di baris ke-2, mulailah dengan ½ lembar atap, agar terbentuk pola
zig-zag / susun bata (lembar ke-4).
- Lanjutkan dengan pemasangan lembar berikutnya, hingga baris ke-2 penuh.
- Untuk baris ke-3, (lembar ke-8 – 10) mengulang sama seperti baris ke-1.
- Untuk baris ke-4, (lembar ke-11 – 14) mengulang sama seperti baris ke-2, dst

3. PASANG NOK GENTENG METAL


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata Kepala Baja Ringan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Palu
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Baja
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Genteng decra bond
- Paku biasa 2” – 5”
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan nok harus sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan nok seng
dilakukan setelah pekerjaan pemasangan kuda-kuda, atap dan gording. Pekerjaan dilaksanakan
harus mendapat persetujuan direksi proyek (pemilik proyek, konsultan pengawas dan seluruh
pihak terkait dalam pelaksanan pekerjaan).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Gunakan nok pada puncak atap antar genteng. Diletakkan berlawanan dengan arah angin.
- Gunakan nok tepi (closure cap) untuk menyempurnakan hasil pemasangan

4. PASANG ALUMUNIUM FOIL TERMASUK ROOFMESH


➢ Peralatan
- Mesin Gerinda
- Mesin Bor
- Mata Bor Besi
- Mata Kepala Baja Ringan
- Tang
- Tang Baja Ringan
- Palu
- Rambu Ukur
- Waterpass
- Meteran
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Sisalation / Aluminium Foil
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan alumunium foil adalah berfungsi untuk mencegah rembesan air hujan
dan mengurangi panas serta untuk meredam suara juga
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pekerjaan pelapisan alumunium foil dilakukan sebelum pemasangan genteng metal
- Dipastikan pemasangan alumunium rata dan menempel dengan atap genteng metal
K. PEKRJAAN KUNCI PINTU & JENDELA
1. KUSEN/PINTU & JENDELA, ALUMINIUM PJ-1
➢ Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kusen Alumunium 4” warna
- Daun pintu alumunium panel
- Daun jendela aluminium
- Kaca tebal 8 mm
- Engsel pintu
- Door holder
- Kunci silinder
- Engsel casement
- Excutecheon
- Rambuncis dekson
- Paku keling
- Fischer
- Alat bantu
- Sealant
➢ Metode Pelaksanaan
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

2. KUSEN/PINTU & JENDELA, ALUMINIUM PJ-2


➢ Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kusen Alumunium 4” warna
- Daun pintu alumunium panel
- Daun jendela aluminium
- Kaca tebal 8 mm
- Engsel pintu
- Door holder
- Kunci silinder
- Engsel casement
- Escutecheon
- Rambuncis dekson
- Paku keling
- Fischer
- Alat bantu
- Sealant
➢ Metode Pelaksanaan
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

3. KUSEN/JENDELA, ALUMINIUM J-1


➢ Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kusen Alumunium 4” warna
- Kaca tebal 8 mm
- Plat Jalusi
- Paku keling
- Fischer
- Alat bantu
- Sealant
➢ Metode Pelaksanaan
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk jendela, kaca
dan hardwere. Frame jendela dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel
yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

4. KUSEN/JENDELA, ALUMINIUM P-1


➢ Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kusen Alumunium 4” warna
- Daun pintu aluminium panel
- Engsel pintu
- Door holder
- Kunci silinder
- escutecheon
- Paku keling
- Fischer
- Alat bantu
- Sealant
➢ Metode Pelaksanaan
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen
aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu
pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher
menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen
alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal
dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone
sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk pintu dan
hardwere. Frame pintu dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang
disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada
lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.
5. ROLLING DOOR + AUTOMATIC
➢ Peralatan
- Gergaji
- Mesin Bor Beton
- Mata Bor Beton
- Pendulum / Bandul
- Obeng / Mata obeng untuk mesin bor
- Palu
- Pistol Sealant
- Isolasi Kertas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Besi
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Rolling door besi
- Mesin automatic rolling door
- Kelengkapan dan instalasi
➢ Metode Pelaksanaan
- Pada dasarnya, cara kerja untuk rolling door sistem manual dan otomatis adalah sama, yakni
menggulung seluruh slat daun pintu ke atas dan menurunkannya kembali pada saat pintu
ditutup.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Cara kerja rolling door otomatis sebenarnya sama dengan rolling door jenis lainnya
seperti rolling door one sheet dan rolling door slat yaitu dengan cara menggulung daun pintu
ke atas pada saat pintu di buka dan menurunkannya kembali pada saat pintu di tutup, daun
pintu menggulung pada besi As dengan bantuan per dan katrol atau pulley.

L. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PENGECATAN TEMBOK BARU (1 LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2 LAPIS CAT
PENUTUP)
➢ Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
➢ Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat untuk interior jenisnya sesuai
denganspesifikasi teknis
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicatdengan kertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata
denganplamir, tunggu sampai kering.
- Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untukbidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai
finish danhasilnya benar - benar rata.

2. PENGECATAN TEMBOK BARU EXTERIOR (1 LAPIS PLAMIR, 1 LAPIS CAT DASAR, 2


LAPIR CAT PENUTUP)
➢ Peralatan
- Kuas
- Kape
- Bak cat
- Kuas rol dan tongkatnya
- Amplas
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Cat
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Plamir
- Cat Dasar
- Cat Penutup 2X
➢ Metode Pelaksanaan
- Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior jenisnya sesuai
denganspesifikasi teknis
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
- Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
- Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengankertas semen, koran dan lakban.
- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata
denganplamir,tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir
tapi digunakan sealer.
- Haluskan plamIr/sealer yang telah kering dengan amplas.
- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
- Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untukbidang yang sempit
- Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai
finish danhasilnya benar - benar rata.

M. PEKERJAAN SANITASI
1. KLOSET DUDUK/MONOBLOK
➢ Peralatan
- Waterpass
- Obeng
- Kunci pas
- Gun sealant
- Screw
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kloset duduk/monoblok
- Baut
- Stop kran
- Fisher
- Sealant
- Perlengkapan
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pemasangan kloset duduk dilaksanakan setelah dimensi dan posisi ruangan serta
level ketinggian kloset duduk untuk tempat meletakkan kloset duduk siap. Saluran
pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
- Cocokan spesifikasi kloset dengan rks
- Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
- Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset yang akan dipasang. Tandai
lubang yang akan dibor. Sesuaikan mat abos dengan baut yang akan dipakai.
- Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan lantai keramik.
- Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tape pada
penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk memastikan tidak ada
kebocoran.
- Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
- Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yang telah dipasang
seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang dengan baik dan benar.
- Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed, kemudian kencangkan
sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang berlebihan.
- Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikan sealnya sudah
terpasang dengan benar.
- Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obeng untuk
mengencangkanya.

2. WASTAFEL
➢ Peralatan
- Kunci pas
- Gun sealant
- Gerinda
- Bor
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Wastafel
- Perlengkapan
- Semen abu-abu
- Pasir pasang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan washtafel dilaksanakan setelah pemasangan urinor selesai.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
- Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
- Marking lokasi yang akan dipasang wastafel
- Posisikan wastafel pada dinding sesuai gambar rencana, di mana lubang sekrup wastafel
berada tepat pada lubang bor di dinding. Berikutnya pasang sekrup fischer pada lubang dinding
untuk mencengkeram wastafel. Selanjutnya kencangkan sekrup fischer menggunakan screw
driver sehingga posisi wastafel benar-benar stabil.
- Kemudian memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk wastafel yang terdiri dari
pipa sambungan keran, pipa leher angsa, dan keran air. Pasang pipa sambungan keran dan
keran air dengan menyambungkannya ke pipa saluran air bersih, begitu pula dengan pipa leher
angsa dihubungkan dengan pipa saluran air kotor dan lubang pembuangan air wastafel.
- Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada wastafel tersebut terlebih dahulu,
dengan membuka kran untuk mengetes alirannya. Jika masih ada bagian-bagian pipa yang
bocor lalu mengencangkan kembali pipa tersebut.
3. MEMASANG PIPA PENYALUR AIR LIMBAH JENIS PIPA BETON, DIAMETER 1/2 20 CM
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Tukang las
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pipa Beton Dia ½ 20 Cm
- Semen Portland
- Pasir Pasang
- Pasir Urug
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan pipa beton untuk saluran.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o Pekerjaan persiapan
- Melakukan pengukuran longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran dan batas
pembebasan dan pengukuran cross section yang berfungsi mencari elevasi saluran.
- Setelah menemukan lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan, selanjutnya
mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti tata letak material, peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
o Pekerjaan penggalian
- Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan cara manual (digali oleh
para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau menggunakan excavator dengan system
trimming slope, yaitu area urugan memakai tanah dari hasil galian. Agar kemiringan lahan
yang digali sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi
cross section. Setelah proses penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak masuk
kembali ke dalam galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga elevasi sesuai
rencana.
o Pekerjaan pemasangan pipa beton
- Dalam pemasangan pipa beton dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan alat berat
seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa dan banyak berat gravel beton yang akan
dipasang. Dalam pemasangan gravel beton dipasang berjajar dan saling disambungkan antara
satu dengan yang lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus
disambungkan dengan cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah
itu sambungan perlu di nat dengan semen agar lebih kuat.
o Pekerjaan Finishing
- Jika pipa beton untuk saluran telah semua terpasang dengan sempurna, proses paling akhir
adalah melakukan perurugan kembali galian yang ada ditiap samping saluran. Dalam proses
pengurugan, jangan sampai gravel beton yang sudah dipasang bergeser akibat dorongan
ketika sedang mengurug dan memadatkan. Kemudian area penggalian untuk gravel beton
dibersihkan dari semua bekas tanah galian, berbagai material lainnya.

4. PIPA PVC TIPE AW DIAMETER 3/4"


➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lem Pipa
- Pipa PVC tipe AW diameter 3/4 ”
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
- Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
- Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaanplesteran diselesaikan.
- Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
- Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
- Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
- Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
- Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan
gerakanarah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi
sambunganjangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi
tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat

5. PIPA PVC TIPE AW DIAMETER 1"


➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lem Pipa
- Pipa PVC tipe AW diameter 1”
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
- Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
- Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaanplesteran diselesaikan.
- Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
- Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
- Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
- Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
- Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan
gerakanarah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi
sambunganjangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi
tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat

6. PIPA PVC TIPE AW DIAMETER 3"


➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lem Pipa
- Pipa PVC tipe AW diameter 3”
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
- Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
- Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaanplesteran diselesaikan.
- Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
- Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
- Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
- Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
- Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan
gerakanarah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi
sambunganjangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi
tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat
7. PIPA PVC TIPE AW DIAMETER 4"
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Pipa
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lem Pipa
- Pipa PVC tipe AW diameter 4”
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
- Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan
acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk
instalasi dalam bangunan).
- Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaanplesteran diselesaikan.
- Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
- Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah
lepas(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
- Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
- Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
- Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris
dengan luas keramik.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan
gerakanarah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi
sambunganjangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi
tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat

8. BAK CUCI PIRING STAINLESS STEEL


➢ Peralatan
- Palu Karet
- Sendok Semen
- Ember
- Rambu Ukur
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Bak cuci piring stainless steel
- Water drain + aksesoris
- Semen
- Pasir Pasang
- Air
- Sealant
➢ Metode Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
- Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Periksa terlebih dahulu kondisi meja. Pastikan ukuran lubang yang tersedia benar-benar sesuai
dengan ukuran kitchen yang telah Anda beli. Sebab kalau tidak sesuai akan membentuk celah
yang berpotensi menimbulkan kebocoran.
- Umumnya digunakan bahan perekat berupa adonan semen untuk menyambung kithcen sink
dengan meja dapur. Adonan ini dibuat dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan
1:2. Namun Anda juga bisa memakai bahan perekat lainnya sesuai jenis kitchen sink yang
dipilih.
- Tuangkan adonan semen secukupnya pada lubang tempat pemasangannya di meja dapur.
Pasanglah kitchen sink pada lubang tersebut. Kemudian berikan adonan semen di sekeliling
sambungan kitchen sink dan meja.
- Cek sekali hasil pemasangan kitchen sink. Apakah bagian pinggirannya masih bercelah atau
tidak? Celah-celah yang tidak terdeteksi akan berpotensi membuat air dari kitchen sink
merembes keluar.
- Jika Anda menemukan masih ada celah di sela-sela pemasangan kitchen sink, maka Anda harus
segera menambalnya lagi menggunakan adonan semen. Tunggu beberapa saat sampai
tambalan ini mengering, berikutnya Anda bisa melapisinya dengan sealant.
- Sealant sangat bagus untuk mencegah terjadinya rembesan akibat air yang mengalir melalui
pori-pori meja dapur. Bahan ini akan menahan rembesan air. Berikan sealant agak banyak di
seluruh permukaan sambungan, kemudian ratakan.
- Dibutuhkan waktu selama 3 x 24 jam sebelum kitchen sink ini siap untuk digunakan. Anda
harus menunggu adonan semen dan sealant benar-benar kering terlebih dahulu. Sebab jika
menggunakannya terlalu cepat, semen yang belum mengering sempurna akan cepat rusak
akibat terus-menerus terkena air.

9. FLOOR DRAIN
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Floor Drain
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan floor drain dilaksanakan setelah dimensi dan posisi untuk tempat meletakkannya
siap. Saluran pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan
Management Konstruksi.
- Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan
rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
10. KRAN BESI
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kran air besi
- Pipa AW ½”
- Seal tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri
dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa dan posisi kran besi itu diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Matikan aliran air dengan menutup bagian stop keran atau mematikan pompa air. Buka keran
air untuk mengosongkan air di dalam pipa.
- Siapkan keran baru. Sesuaikan bentuk dan ukuran dengan fungsi keran. Jika memiliki leher
angsa, lepaskan bagian itu agar tidak mengganggu.
- Lekatkan/gulungkan isolasi keran di drat di pangkal keran. Arah gulungan sebaiknya searah
jarum jam. Isolasi pipa untuk mencegah rembesan air dari celah-celah drat, selain untuk
membantu mengarahkan lubang keran kea rah semestinya.
- Pasang keran ke pipa air. Putar searah jarum jam. Kencangkan memakai kunci pipa. Sambil
mengencangkan, perhitungkan arah lubang air.
- Buka kembali stop kran atau nyalakan pompa air. Amati kerja keran baru. Jika air mengalir
lancar, kran dapat digunakan.

11. SEPTICTANK DAN REMBESAN 2 X 1,5 X 1.5M


➢ Peralatan
- Cangkul
- Raskam
- Ember
- Sekop
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pasir urug
- Pasir pasang/ beton
- Koral beton
- Batu bata
- Semen PC
- Pipa PVC 4” AW
- Pipa GIP 1,5 “
- Ijuk
- Besi beton polos rata- rata
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan membuat septiktank ini akan dilakukan, yaitu dengan membuat lubang
septiktankny dan lubang sumur resapannya
- Septiktank dipastikan jauh dari sumber air bersih atau sumur jetpump

➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan


- Tentukan lokasi penggalian sebagai tempat tanki biotech sesuai gambar kerja.
Sebaiknya dietakkan berdekatan dengan parit pembuangan air kotor.
- Lakukan penggalian tanah dengan ukuran lebih besar sekitar 50 cm dari ukuran tanki.
Hal ini berguna untuk memudahkan kita saat memasukkan tanki ke dalam lubang.
Kedalaman galian disesuaikan dengan saluran pipa WC/kloset. Dalam pemasangan
tanki dan kloset, usahakan agar posisi kloset lebih tinggi dari septic tank jadi kotoran dapat
mengalir lancar ke tanki. Dasar penggalian harus rata dan padat, jika mengandung air,
usahakan buang terlebih dahulu.
➢ Pasang pondasi pada dasar galian sebagai penopang tanki bio.
- Setelah pondasi kering, turunkan tanki ke dalam lubang galian dan atur posisi pipa inlet
mengarah ke kloset/WC, sedangkan pipa outlet mengarah ke parit saluran pembuangan
air kotor.
- Sebelum tanah diisikan disekeliling dinding tanki, lebih baik isi dahulu tanki bio septic
menggunakan air sampai separuh. Lakukan penimbunan dibagian samping tanki dengan
tanah,lalu padatkan.
- Isi lagi tanki hingga penuh dan lakukan penimbunan hingga batas tutup tanki, dengan
syarat pipa inlet dan outlet telah disambungkan dengan pipa sesuai bagiannya.
- Cekan setiap sambungan, usahakan agar tidak bocor di masing-masing sambungan.
- Tutup tanki dengan penutupnya, putar dengan kencang sehingga tidak bocor.
- Jika bagian atas tanki hendak dibebani dengan beban yang berat, maka lakukan
pengecoran dengan beton bertulang dengan ketebalan 10 cm.
- Lakukan pengetesan dengan menyiram air dari kloset/WC, dan bio septic tank siap
digunakan.

12. SHOWER
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Shower
- Pipa AW ½”
- Seal tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometridimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa dan posisi kran besi itu
diletakkan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Matikan aliran air dengan menutup bagian stop keran atau mematikan pompa air.
- Siapkan shower. Sesuaikan bentuk dan ukuran dengan fungsi shower.
- Lekatkan/gulungkan isolasi keran di drat di pangkal keran. Arah gulungan sebaiknya
searahjarum jam. Isolasi pipa untuk mencegah rembesan air dari celah-celah drat,
selain untuk membantu mengarahkan lubang shower rah semestinya.
- Pasang shoer ke pipa air. Putar searah jarum jam. Kencangkan memakai kunci pipa.
Sambil mengencangkan, perhitungkan arah lubang air.
- Buka kembali stop kran atau nyalakan pompa air. Amati kerja shower baru. Jika air
mengalir lancar, shower dapat digunakan.
13. ROOF DRAIN DRAIN
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Roof Drain
- Seal Tape
- Lem pipa PVC
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan roof drain dilaksanakan setelah dimensi dan posisi untuk tempat meletakkannya
siap. Saluran pembuangan dan lubang pembuangannya pun harus sudah disediakan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air hujan serta jalurnya.
- Hindari /jangan terlalu banyak percabangan.
- Sambungan harus betul-betul rapat.
- Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
- Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan
dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan gerakan
arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan
jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.
- Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya
pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.
- Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa
minimum 4 baris/alur/drat.
- Tes Commisionning
- Melaksanakan tes commisionning (tes fungsi) untuk mengecek apakah pemasangan pipa sudah
benar, tidak ada kebocoran, dan dapat berfungsi dengan baik sesuai ketentuan. Menguji
keseluruhan sistem dan kelaikan jalur.

14. PASANGAN MENARA TANDON AIR 1000 LTR + RANGKA BESI LENGKAP
➢ Peralatan
- Gergaji Besi
- Palu
- Kunci Pipa
- Kikir
- Bor Listrik
- Mata Bor Besi
- Mata Bor Beton
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Besi Siku 60.60.6
- Tangga Besi
- Meni Besi Zincromate
- Angkur Baut Dia =16 mm
- Besi Plat dudukan menara t =10 mm
- Pengecatan besi
- Pasang batu kali 1:2
- Tangki air kapasitas 1000 Ltr stainless
- Pondasi cor beton K225
- Pipa Dan aksesoris
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemasangan toren air.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain :Toren air kapasitas 300 liter, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, reevet, selang air,
dll.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Melakukan pengukuran tempat perletakan tangki dengan menggunakan waterpass
- Pondasi untuk alas tangki harus bersih, datar, rapat dan rata.
- Tempat untuk membuat pondasi harus dalam kondisi padat dan stabil.
- Rakit besi siku sesuai desain yang berfungsi sebagai menara dan tangga untuk naik.
- Lebar pondasi harus lebih besar daripada diameter tangki.
- Memasang toren air pada pondasi yang telah dipersiapkan.
- Setelah toren air terpasang lakukan pengecekan apakah toren air sudah terpasang dengan kokoh
dan stabil.

15. PENGEBORAN + POMPA AIR 250 WATT + PIPA LENGKAP


➢ Peralatan
- Alat Ukur/Meteran Pita Roll
- Amplas
- Gergaji pipa
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pek. Pengeboran + pompa air 250 watt + pipa lengkap
➢ Metode Pelaksanaan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan instalasi air bersih
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja
- Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu kerja disiapkan
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
- Pasang pipa PVC dari sumber air ke pompa
- Pasang pipa PVC dari pompa ke torrent

N. PEKERJAAN LISTRIK
1. PENYAMBUNGAN DAYA LISTRIK (BP) DAN UJL
➢ Peralatan
- Tespen
➢ Tenaga
- Pekerja PLN
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Tentukan besaran kwh yang akan diinstal
- Pergi ke kantor PLN untuk mengajukan pemasangan listrik baru
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Tes Comisioning, melakukan tes commissioning setelah meteran listrik terpasang
2. PERIJINAN SERTIFIKAT LAYAK OPERASI (SLO)
➢ Peralatan
-
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
-
➢ Metode Pelaksanaan
- Pergi ke instansi terkait untuk pengurusan sertifikat laik operasional
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pergi ke instansi terkait untuk pengurusan sertifikat laik operasional, kemudian urus sertifikat
laik operasional

3. LAMPU DOWNLIGHT
➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Lampu downlight PL - C 18 W
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANG LAMPU
- Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng,
cutter, gunting dan lainnya.
- Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang,
jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
- Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel
terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan
kabel sudahterisolasi dengan rapat/
- Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
- Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
- Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja

4. PASANG TITIK STOP KONTAK TUNGGAL


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Stop kontak Tunggal
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

o PEKERJAAN PASANGAN STOP KONTAK


- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam
dari kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop
kontak dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi
korsleting pada listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya stop kontak
dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan
pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan.

5. PASANG TITIK SAKLAR


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Saklar lampu
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR LAMPU
- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di
checkkembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis
muatam dari kabel tersebut.
- Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel
sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik.
Setelah kabel padasaklar terpasang, selanjutnya saklar dipasang pada dinding sesuai
dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar
tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

6. PASANG TITIK SAKLAR TUNGGAL


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Pipa listrik EGA ½”
- Saklar single/tunggal
- Kabel listrik NYY tunggal
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR TUNGGAL
- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di
checkkembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis
muatam dari kabel tersebut.
- Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel
sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik.
Setelah kabel padasaklar terpasang, selanjutnya saklar dipasang pada dinding sesuai
dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar
tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

7. PASANG TITIK SAKLAR SERI


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Saklar seri/ganda
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN SAKLAR GANDA
- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam
dari kabel tersebut.
- Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan pastikan kabel
sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi korsleting pada listrik.
Setelah kabel padasaklar terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang pada dinding
sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati
agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

8. PASANG TITIK BOX SEKERING


➢ Peralatan
- Bor sekrup
- Palu
- Gergaji
- Kunci pas/ring
- Tespen
- AVO meter
- Solder
- Tang
- Obeng +/-
- Crimping tool kit
- Waterpass
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang listrik
- Kepala tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Box sekring
- Kabel NYY Tunggal
- MCB 8 Ampere / 200 V
➢ Metode Pelaksanaan
- Listrik adalah suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box
pembagi tegangan.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit
ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika
dinding diplester.
- Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit
nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
- Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian
dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.
- Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak
terjadi bongkar pasang.
- Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara
pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
- Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
- Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
- Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan
tidak miring.
- Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan
Swicth grounding system.
- Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
- Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang
dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada
panel.
- Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
- Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x 24
jam.

9. PASANG BOX PANEL MCB 20 X 20


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Box Panel MCB 20x20
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran. Semua hantaran (kabel)
yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama, pastikan tidak ada aliran listrik dengan mematikan sumber listrik.
- Tentukan dan ketahui mana kabel Fase mana kabel Netral pada kabel keluaran MCB utama ,
dapat menggunakan test pen atau juga kode warna dari kabel tersebut.
- Pasang Box MCB atau Box panel pada tempat yang diinginkan, usahakan tempatkan di lokasi
yang mudah dilihat.
- Buatlah jalur pipa di tembok dari Plafon menuju lokasi Box MCB yang telah dipasang
- Pasang kabel keluaran (output) dari MCB utama menuju Box MCB tambahan (pembagi) di
dalam ruang.
- Pasang dan dudukkan MCB pada Box MCB, dan pastikan terjepit dengan baik dan benar.
- Pasang dan sambungkan kabel dari keluaran (output) MCB utama pada terminal kabelmasukan
(Input) MCB Tambahan, pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat pada baut
terminal MCB dengan kencang.
- Untuk kabel netral dan ground dapat dihubungkan ke masing-masing terminal netral dan
terminal grpund. Kedua terminal tersebut memiliki fungsi sebagai titik penyambungan sebelum
menuju beban

10. PASANG MCB 6 AMPERE / 220 V


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- MCB 6 Ampere/220 V
- Kabel Listrik NYY tunggal
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan pasang Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran. Semua hantaran (kabel)
yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama, pastikan tidak ada aliran listrik dengan mematikan sumber listrik.
- Tentukan dan ketahui mana kabel Fase mana kabel Netral pada kabel keluaran MCB utama ,
dapat menggunakan test pen atau juga kode warna dari kabel tersebut.
- Pasang Box MCB atau Box panel pada tempat yang diinginkan, usahakan tempatkan di lokasi
yang mudah dilihat.
- Buatlah jalur pipa di tembok dari Plafon menuju lokasi Box MCB yang telah dipasang
- Pasang kabel keluaran (output) dari MCB utama menuju Box MCB tambahan (pembagi) di
dalam ruang.
- Pasang dan dudukkan MCB pada Box MCB, dan pastikan terjepit dengan baik dan benar.
- Pasang dan sambungkan kabel dari keluaran (output) MCB utama pada terminal kabelmasukan
(Input) MCB Tambahan, pastikan kabel telah terpasang dengan benar dan terikat pada baut
terminal MCB dengan kencang.
- Untuk kabel netral dan ground dapat dihubungkan ke masing-masing terminal netral dan
terminal ground. Kedua terminal tersebut memiliki fungsi sebagai titik penyambungan sebelum
menuju beban.
- Tutup Box MCB

11. PASANG TITIK STOP 2 LUBANG


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA ½”
- Stop kontak 2 lubang
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN STOP KONTAK
- Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih dahulu di check
kembali.Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis muatam
dari kabel tersebut. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop
kontak dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi
korsleting pada listrik. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya stop kontak
dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja. Lakukan
pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan.

12. LAMPU HIGHBAY LED155, 124W, 15500LM


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lampu Highbay Led 155, 124 W, 155500 Lm
- Kabel Listrik NYY Tunggal
- Pipa Listrik EGA ½ “
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANG LAMPU
- Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng,
cutter, gunting dan lainnya.
- Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang,
jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
- Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel
terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan
kabel sudahterisolasi dengan rapat/
- Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
- Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
- Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja

13. LAMPU LOWBAY LED40, 40W, 3200LM


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Lampu Lowbay Led40, 40W, 3200Lm
- Kabel Listrik NYY Tunggal
- Pipa Listrik EGA ½ “
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
plesteran dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua
hantaran (kabel) yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari
luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANG LAMPU
- Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, obeng,
cutter, gunting dan lainnya.
- Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan dipasang,
jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll.
- Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi pda kabel
terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu bawaan, perhatikan
kabel sudahterisolasi dengan rapat/
- Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik
- Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut
- Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 8 Watt sesuai gambar rencana kerja

O. PEKERJAAN TATA UDARA


1. HVLS FAN, 2.48 METER, 500W, 84000 CMH
➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- HVLS FAN, 2.48 Meter, 500W, 84000CMH
- Kabel listrik NYY tunggal
- Pipa listrik EGA 1/2"
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua hantaran (kabel)
yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o PEKERJAAN PASANGAN INSTALASI LISTRIK
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak
dariluar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik
yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum
pengecoran,kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
- Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian
dikerjakan.
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai
untukperbaikan (perawatan).
- Sambungan haSrus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik
sehinggatidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
- Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada
balok kayu rangka langit-langit.
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem
ataudengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
- Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar
dipasangsetinggi.
- 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan
saklar harus rata dengan dinding.
- Untuk pemasangan kipas besarnya sendiri adalah dengan menempelkan kipas di atas
dengan mengutamakan keselamatan, yang artinya dipastikan posisinya pas dan kuat serta
kokoh
- Kemudian rakit perkabelan dengan ukuran yang mencapai sumber listrik dengan metode
stop kontak atau saklar
- Lakukan test commissioning setelah kipas terpasang untuk memastikan keamanan
penggunaan kipas

2. ROOF VENTILATOR TURBINE 610 MM


➢ Peralatan
- Palu
- Tang Potong
- Tang Listrik
- Tespen
- Lasdop
- Obeng +
- Tee Dos
- Isolasi Tape Listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Listrik
- Kepala Tukang
- Mandor
➢ Bahan
- Roof Ventilator Turbine 610 mm
➢ Metode Pelaksanaan
- Pekerjaan Pasangan Instalasi Listrik bisa dilakukan bersamaan dengan pekerjaan plesteran
dinding, agar kabel dari intsalasi listrik tertutup dengan plesteran.Semua hantaran (kabel)
yangditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Tentukan posisi perletakkan turbin ventilator pada atap sesuai gambar
- Rakit turbin kemudian sambung ke kabel listrik yang kemudian untuk dihubungkan ke
sumber listrik dengan metode saklar maupun stop kontak

P. PEKERJAAN FIRE SUPPRESSION


1. APAR 20L 6KG POWDER
➢ Peralatan
- Palu
➢ Tenaga
- Pekerja
➢ Bahan
- APAR 20 L 6 Kg set lengkap
➢ Metode Pelaksanaan
- Tentukan titik perletakkan APAR
- Pasang penggantung APAR
- Pastikan posisi APAR menggantung, rata dan jauh dari bahan yang mudah meledak
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pastikan titik pemasangan APAR dipasang di tempat yang mudah diraih , jika suatu saat terjadi
kebakaran
Q. PEKERJAAN DRAINASE
1. U-DITCH 300X400
➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Mandor
➢ Bahan
- U-ditch STU 30.40.120
- Semen perekat
- Plat penyambung
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan gravel beton untuk saluran.
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
o Pekerjaan persiapan
- Melakukan pengukuran longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran dan batas
pembebasan dan pengukuran cross section yang berfungsi mencari elevasi saluran.
- Setelah menemukan lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan, selanjutnya
mempersiapkan semua yang dibutuhkan seperti tata letak material, peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
o Pekerjaan penggalian
- Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan cara manual (digali oleh
para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau menggunakan excavator dengan system
trimming slope, yaitu area urugan memakai tanah dari hasil galian. Agar kemiringan lahan
yang digali sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi
cross section. Setelah proses penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak masuk
kembali ke dalam galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga elevasi sesuai
rencana.
o Pekerjaan pemasangan saluran air
- Dalam pemasangan saluran air dapat dilakukan dengan manual atau menggunakan alat berat
seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa dan banyak berat gravel beton yang akan
dipasang. Dalam pemasangan gravel beton dipasang berjajar dan saling disambungkan antara
satu dengan yang lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus
disambungkan dengan cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah
itu sambungan perlu di nat dengan semen agar lebih kuat.
o Pekerjaan Finishing
- Jika saluran telah semua terpasang dengan sempurna, proses paling akhir adalah melakukan
perurugan kembali galian yang ada ditiap samping saluran. Dalam proses pengurugan, jangan
sampai gravel beton yang sudah dipasang bergeser akibat dorongan ketika sedang mengurug
dan memadatkan. Kemudian area penggalian untuk gravel beton dibersihkan dari semua
bekas tanah galian, berbagai material lainnya.

2. COVER UDITCH 300


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Mandor
➢ Bahan
- Tutup U-ditch STU 30.60 CM HD
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan tutup saluran beton dilakukan sepanjang saluran
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pemasangan tutup saluran beton dilakukan setelah pekerjaan saluran u-ditch selesai dilakukan
- Dipastikan agar tutup yang dipasang rata dan rapih

3. SUMUR RESAPAN, TYPE BUIS BETON BERLUBANG, DIAMETER 100, KEDALAMAN 3 M


➢ Peralatan
- Cangkul/Pacul
- Pengki
- Ember Cor
- Palu Kambing
- Sendok Semen
- Benang Bangunan
- Rambu Ukur
- Meteran
- Alat las
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang Batu
- Mandor
➢ Bahan
- Sumur Resapan, Type Buis Beton Berlubang, Diameter 100, Kedalaman 3 M
➢ Metode Pelaksanaan
- Pemasangan sumur resapan tipe buis beton berlubang dilakukan untuk menyediakan
penyerapan air yang berlebih saat musim hujan, hal ini agar tidak terjadi banjir
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Pertama gali tanah sesuai titik yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan gambar kerja
dan sesuai ukuran sumur resapan buis betonnya
- Letakkan buis betonnya dengan rapih dan pas
- Kemudian tutup agar aman

R. PEKERJAAN EKSTERIOR
1. SIGN GUDANG LOGISTIK KPU
➢ Peralatan
- Cutter
- Obeng
- Meteran
- Bor listrik
➢ Tenaga
- Pekerja
- Tukang besi
➢ Bahan
- Huruf timbul, signage, kombinasi Kopong, Bahan dasar acrylic
- 3d sign 10cm, stainless steel
- Bracket
- Instalasi set
- Baut
- Lem
- Paku
➢ Metode Pelaksanaan
- Persiapkan hurup dan signage yang sudah dibentuk
- Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan hurup dan signage,
serta penentuan ketinggian letak pemasangan. Lalu pasang paku dan tali untuk
menandai area pemasangan agar hurup- hurup dapat diletakan dengan lurus
- Atur rencana peletakan sesuai keinginan . Apabila telah menemukan susunan dan
peletakan yang tepat , gambar pola cetakan pada media dengan pensil. Ukur jarak
masing-masing hurup dengan menggunakan meteran . Buat pola hurup pada tembok
dengan pensil satu persatu sampai semua hurup selesai
- Tandai dan lubangi dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan.
Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless.Ini
merupakan salah satu tahapan paling penting
- Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-
per satu hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat
- Setelah baut terpasang dengan baik pada huruf, cocokkan baut dengan lubang pada
dinding, Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem pada lubang
didinding, sampai penuh
- Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut-baut ditanamkan
ke dalam lubang didinding yang sudah diberi lem tadi
- Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-
tiap huruf agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering
➢ Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Dimulai dengan pekerjaan persiapan alat dan bahan dan kemudian dilanjutkan
pelaksanaan pekerjaan

Keterangan Peralatan:
1. Concrete Mixer : digunakan di seluruh pekerjaan Beton Site Mix
2. Bar Bender : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
3. Bar Cutter : digunakan di seluruh pekerjaan Pembesian
4. Stamper : digunakan di seluruh pekerjaan Urugan dan Pemadatan
5. Generator Set : digunakan di pengadaan listrik kerja sebagai sumber listrik kerja.
6. Mobil Pickup : digunakan untuk mobilisasi dan demobilisasi

Anda mungkin juga menyukai