Pressed PDF
Pressed PDF
NIM
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA 1
BUKU PANDUAN SKILL'S LAB
BLOK 12K
OROMAKSILOFACIAL SURGERY
AND REHABILITATION 1
SEMESTER VI
TAHUN AKADEMIK 2016-2017
Penyusun :
Fredy Mardiyantoro, drg, Sp.BM
2
TOPIK SKILL'S LAB
BLOK 12K
3
SKILLS
LAB
BM-‐1
CUCI
TANGAN
BEDAH
DAN
PEMAKAIAN
SARUNG
TANGAN
BEDAH
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
pemakaian
baju
OK,
masker
dan
headcap
yang
baik
dan
benar.
2. Melakukan
cuci
tangan
bedah
secara
urut
dan
benar
3. Melakukan
pemakaian
sarung
tangan
dengan
urut
dan
benar
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Masker
karet
/
bertali
35
buah
(disposible)
2.
Headcap
disposible
35
buah
3.
Sabun
antiseptik
1
botol
mengandung
clorhexidine
glukonat
4%
4.
Tisu
towel
200
lembar
5.
Sarung
tangan
ukuran
"S"
35
pasang
Instruksi
kerja
1. Pahami
urutan
kerja
pada
OK
BM
2. LAKUKAN
Cuci
tangan
bedah
yang
benar
(tanpa
air
dan
sabun
sungguhan)
3. LAKUKAN
Pemakaian
sarung
tangan
steril
yang
benar
4. Penilaian
SL
per
individu
Urutan
kerja
pada
OK
BM
No.
Tindakan
Tahapan
1.
Pemakaian
baju
khusus
OK
Memilih
yang
sesuai
ukuran
badan
2.
Pemakaian
masker
1.
Memilih
masker
karet
4
atau
masker
bertali
disposible
2.
Memposisikan
masker
agar
menutup
mulut
dan
hidung
3.
Menekan
plat
logam
dimasker
mengikuti
lengkung
hidung
agar
nyaman
digunakan
3.
Pemakaian
head
cap
menggunakan
head
cap
disposible
4.
Pemakaian
sandal
/
sepatu
Memilih
sandal
atau
khusus
OK
sepatu
yang
sesuai
dengan
ukuran
kaki
5.
Cuci
tangan
dengan
sabun
1.Menggunakan
tehnik
furbringer
2.
Menggunakan
sabun
cuci
tangan
mengandung
bahan
antiseptik
mis.
chlorhexidine
gluconat
4%
atau
triclosan
0,3%
3.
Tahapan
cuci
tangan
dijelaskan
dibawah.
6.
menggunakan
Sarung
Gunakan
sarung
tangan
tangan
steril
yang
sesuai
ukuran
tangan
Tahapan
penggunaan
sarung
tangan
dijelaskan
dibawah
TAHAPAN
KERJA
CUCI
TANGAN
BEDAH
LAKUKAN
DAN
VERBALKAN
!!
Tahapan
cuci
tangan
bedah
1.
Lepas
semua
perhiasan,
termasuk
cincin
dan
jam
tangan
5
2.
Basahi
tangan
dengan
air
mulai
telapak
tangan,
lengan
hingga
siku
3.
Ambil
sabun
antiseptik
mengandung
chlorhexidine
gluconat
4%
atau
triclosan
0,3%
secukupnya
4.
Gosok
dan
putar
di
telapak
tangan
Hingga
ke
sela-‐sela
jari
5.
Gosok
punggung
tangan
bergantian
hingga
ke
sela-‐
sela
6
6.
Gosok
punggung
jari
bergantian
7
11.
Mengeringkan
tangan
dengan
handuk
steril,
satu
arah
dari
ujung
jari
ke
arah
siku,
setelah
satu
tangan
selesai
lanjut
tangan
yang
lain.
8
SKILLS
LAB
BM
-‐
2
ARMAMENTARIUM
BEDAH
MULUT
1
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
identifikasi
bentuk
dan
fungsi
set
diagnostik
2. Melakukan
identifikasi
bentuk
dan
fungsi
tang
rahang
atas
3. Melakukan
identifikasi
bentuk
dan
fungsi
elevator
dan
cryer
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
tang
cabut
dewasa
15
set
2.
Elevator
15
buah
3.
Crayer
15
pasang
4.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. excavator
e. tray
5.
Set
B
@35
buah
a. Handle
scalpel
b. rasparatorium
c. Needle
holder
d. pinset
chirurgis
e. gunting
benang
6.
Set
C
@35
buah
a. Bone
file
b. Knabel
tang
c. Klem
bengkok/
lurus
d. Suction
tip
e. Bone
curret
9
f. Mangkok
stainless
7.
Set
D
@35
buah
a. Needle
holder
/
#untuk
klem
bengkok
tdk
mattew
perlu
disiapkan
lagi
b. Lidah
ular
c. Klem
bengkok
/
lurus
d. Gunting
wire
8.
Benang
silk
3.0
roll
2
roll
(preview)
9.
Jarum
jahit
1/2
circle,
15
buah
(preview)
panjang
jarum
18/21/24
10.
Cairan
irigasi
:
1
buah
(preview)
NaCl
9%
atau
Aquades
for
irigation
11.
Blade
no.
11,12,15
@
35
buah
12.
Madipack
35
buah
13.
wire
0.4
2
roll
(preview)
14.
Karet
pelindung
dari
slang
35
buah
kecil
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
dan
identifikasi
alat
ekstraksi
rahang
atas
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
bein,
crayer
dan
alat
diagnostik
3. Penilaian
SL
per
individu
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
dan
identifikasi
alat
ekstraksi
rahang
atas
No.
Kegiatan
Keterangan
1.
Pilih
dan
identifikasi
ciri
tang
Silahkan
mahkota
anterior
rahang
atas
:
membuka
materi
1. Beak
lurus
terhadap
handle
ppt
kuliah
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
armamentarium
10
lebar
3. Handle
membuka
ke
arah
samping
4. Ujung
beak
terpisah
2.
Pilih
dan
identifikasi
ciri
tang
sisa
akar
anterior
rahang
atas
:
1. Beak
lurus
terhadap
handle
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
pipih
3. Handle
membuka
ke
arah
samping
4. Ujung
beak
bertemu
3.
Pilih
dan
identifikasi
tang
premolar
mahkota
rahang
atas
:
1. Membentuk
45
derajat
terhadap
handle
(Huruf
“S”)
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
lebar
3. Handle
membuka
kearah
samping
4. Ujung
beak
terpisah
4.
Pilih
dan
identifikasi
tang
mahkota
molar
rahang
atas
kanan
:
1. Beak
membentuk
45
derajat
terhadap
handle
(Huruf
“S”)
2. Memiliki
1
beak
tumpul
yang
lebar
di
bagian
palatinal
(kiri)dan
1
beak
tajam
pada
bagian
bukal
(Kanan)
3. Handle
membuka
ke
arah
samping
4. Ujung
beak
terpisah
5.
Pilih
dan
identifikasi
tang
mahkota
molar
rahang
atas
kiri
:
1. Beak
membentuk
45
derajat
terhadap
handle
(Huruf
“S”)
2. Memiliki
1
beak
tumpul
yang
11
lebar
di
bagian
palatinal
(kanan)dan
1
beak
tajam
pada
bagian
bukal
(Kiri)
3. Handle
membuka
ke
arah
samping
4. Ujung
beak
terpisah
6.
Pilih
dan
identifikasi
tang
sisa
akar
posterior
rahang
atas
:
1. Beak
membentuk
2
sudut
terhadap
handle
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
tipis
3. Handle
membuka
dengan
arah
samping
4. Ujung
beak
bertemu
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
bein,
crayer
dan
alat
diagnostik
No.
Kegiatan
Keterangan
13
7.
Set
D
@35
buah
e. Needle
holder
/
#untuk
klem
bengkok
tdk
mattew
perlu
disiapkan
lagi
f. Lidah
ular
g. Klem
bengkok
/
lurus
h. Gunting
wire
8.
Benang
silk
3.0
roll
2
roll
(preview)
9.
Jarum
jahit
1/2
circle,
15
buah
(preview)
panjang
jarum
18/21/24
10.
Cairan
irigasi
:
1
buah
(preview)
NaCl
9%
atau
Aquades
for
irigation
11.
Blade
no.
11,12,15
@
35
buah
12.
Madipack
35
buah
13.
wire
0.4
2
roll
(preview)
14.
Karet
pelindung
dari
slang
35
buah
kecil
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
dan
identifikasi
alat
ekstraksi
rahang
bawah
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
set
flap
suturing
dan
set
splinting
3. Penilaian
SL
per
individu
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
dan
identifikasi
alat
ekstraksi
rahang
bawah
No.
Kegiatan
Keterangan
1.
Pilih
dan
identifikasi
ciri
tang
Silahkan
mahkota
anterior
rahang
bawah
:
membuka
materi
1. Membentuk
90
derajat
ppt
kuliah
terhadap
handle
armamentarium
14
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
tipis
3. Handle
membuka
arah
atas
bawah
4. Ujung
beak
terpisah
2.
Pilih
dan
identifikasi
ciri
tang
mahkota
premolar
rahang
bawah
:
1. Membentuk
90
derajat
terhadap
handle
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
lebar
3. handle
membuka
arah
atas
bawah
4. Ujung
beak
terpisah
3.
Pilih
dan
identifikasi
tang
mahkota
molar
rahang
bawah
:
1. Membentuk
90
derajat
terhadap
handle
2. Memiliki
2
beak
tajam
3. Handle
membuka
arah
atas
bawah
4. Ujung
beak
terpisah
4.
Pilih
dan
identifikasi
ciri
tangsisa
akar
rahang
bawah
:
1. Membentuk
90
derajat
terhadap
handle
2. Memiliki
2
beak
tumpul
yang
tipis
3. Handle
membuka
arah
atas
bawah
4. Ujung
beak
bertemu
15
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemilihan
set
flap
dan
suturing,
set
splinting
1.
Identifikasi
Set
flap
dan
suturing
Silahkan
a. Handle
scalpel
membuka
materi
b. Blade
no.
11/12/15
ppt
kuliah
c. Rasparatorium
armamentarium
d. Needle
holder
e. Jarum
jahit
1/2
circle
f. Pinset
chirurgis
g. Benang
silk
3.0
h. Gunting
benang
2.
Identifikasi
set
splinting
#Pastikan
a. Set
diagnostik
membedakan
b. Mattew
atau
dpt
diganti
fungsi
needle
needle
holder
holder
dan
klem
c. Lidah
ular
lurus.
d. Klem
bengkok
/
lurus
e. Gunting
wire
#Klem
lurus
f. Wire
0.3/0.4
tidak
untuk
jarum
dan
wire
16
SKILLS
LAB
BM
-‐
4
ANASTESI
LOKAL
RONGGA
MULUT
1
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
anastesi
2. Memasukkan
cairan
anastesi
ke
dalam
syringe
3. Melakukan
desinfeksi
sebelum
anastesi
4. Melakukan
tehnik
anastesi
paraperiosteal
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Syringe
3
cc
35
buah
2.
Cairan
anastesi
ampul
35
buah
lidocain
2%
dengan
adrenalin
1:80.000
3.
Tampon
35
buah
4.
Set
diagnostik
35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
5.
Larutan
antiseptik
ditaruh
di
dapenglass
per
Povidone
iodine
10%
meja
6.
Phantom
anastesi
35
buah
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
persiapan
anastesi
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
paraperiosteal
17
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
persiapan
anastesi
No.
Kegiatan
1.
Mempersiapkan
alat
dan
bahan
anastesi
a. Syringe
3
cc
b. Cairan
anastesi
ampul
lidocain
2%
dengan
adrenalin
1:80.000
c. Tampon
d. kacamulut
e. pinset
dental
f. sonde
halfmoon
g. tray
h. Larutan
antiseptik
Povidone
iodine
10%
2.
Mempersiapkan
syringe
anastesi
A.
Memastikan
syringe
3cc
tersegel
dan
tidak
ada
sobekan,
serta
memeriksa
tanggal
kadaluarsa
18
B.
Mengeratkan
jarum
pada
barrel
terlebih
dahulu
sebelum
membuka
pembungkusnya
dengan
memutar
hub
searah
jarum
jam.
C.
Mendorong
handle
pada
syringe
hingga
plunger
menyentuh
ujung
barrel
D.
Membuka
pembungkus
syringe
dari
sisi
yang
bebas
19
3.
Mempersiapkan
ampul
anastesi
A.
Memeriksa
ampul
cairan
anestesi
lokal
:
kandungan,
konsentrasi,
dan
volume
larutan
anestesi
lokal,
kandungan
dan
konsentrasi
bahan
vasokonstriktor,
dan
tanggal
kadaluarsanya
B.
Memastikan
seluruh
cairan
berada
di
bawah
leher
ampul,
apabila
ada
cairan
yang
masih
berada
di
atas
leher
ampul
lakukan
ketukan
pada
dinding
ampul
dengan
jari
tangan
C.
Menurunkan
cairan
dari
atas
leher
ampul
dapat
juga
dengan
gerakan
sentrifugal
sampai
seluruh
cairan
berada
di
bawah
leher
ampul
20
D.Mematahkan
ampul
anastesi
pada
leher
ampul
dengan
hati-‐
hati
4.
Membuka
penutup
syringe,
kemudian
larutan
anestesi
lokal
di
dalam
ampul
tersebut
dihisap
dengan
jarum
injeksi
sampai
seluruh
cairan
anestesi
lokal
berpindah
ke
dalam
barrel
tanpa
ujung
jarum
menyentuh
dinding
ampul
5.
Menutup
ujung
jarum
dan
memeriksa
apakah
ada
gelembung
udara
di
dalam
syringe,
apabila
terdapat
gelembung
udara
dilakukan
ketukan
pada
dinding
barrel
sampai
semua
gelembung
udara
keluar
dari
cairan
di
posisi
atas
21
6.
Mendorong
handle
untuk
mengeluarkan
udara
sampai
terlihat
ada
sedikit
cairan
yang
keluar
dari
ujung
jarum
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
paraperiosteal
INJEKSI
PARAPERIOSTEAL
REGIO
LABIAL
1.
Persiapan
:
Mengeringkan
area
yang
akan
didesinfeksi
2.
Persiapan
:
Daerah
yang
akan
dilakukan
injeksi
diolesi
dengan
antiseptik
melingkar
dari
tengah
keluar
3.
Menusukkan
jarum
dengan
sudut
sekitar
45°
pada
mucolabial
atau
mucobuccal
fold
,
sekitar
1-‐
1,5
cm
dari
leher
gigi
yang
bersangkutan
dengan
bevel
menghadap
ke
tulang
22
4.
Jarum
diinsersikan
sampai
ujung
jarum
terasa
menyentuh
tulang
setinggi
apeks
gigi
yang
bersangkutan
5.
Setelah
jarum
masuk,
dilakukan
aspirasi
yaitu
menarik
sedikit
handle
pada
syringe
sesaat
untuk
memastikan
jarum
tidak
masuk
ke
pembuluh
darah.
6.
Apabila
terlihat
darah
masuk
ke
dalam
syringe
maka
tariklah
jarum
keluar
dari
mukosa
dan
injeksikan
lagi.
7.
Apabila
pada
aspirasi
tidak
terlihat
terhisapnya
darah
maka
injeksikan
cairan
anestesi
lokal
sebanyak
kira-‐kira
1
ml
secara
perlahan-‐lahan
dengan
mendorong
menggunakan
ibu
jari
8.
Menarik
jarum
di
daerah
kerja
secara
perlahan-‐
lahan
dan
bertahap
untuk
23
mencegah
timbulnya
perdarahan
di
tempat
tusukan
jarum,
9.
Melakukan
pengecekan
apakah
obat
anastesi
sudah
bekerja
atau
belum
1. saraf
yang
teranestesi:
cabang
saraf
terminal
dari
setelah
minimal
5
menit
suatu
saraf
sensorik
injeksi,
dengan
cara
:
2. daerah
yang
teranestesi:
menanyakan
kepada
pulpa
gigi
rahang
atas
yang
pasien
apakah
sudah
bersangkutan,
ligamen
terasa
tebal,
kebas,
periodontal,
tulang
kesemutan
pada
daerah
alveolaris
dan
periosteum,
yang
dianastesi
serta
dan
mukosa
gingiva
sisi
memastikan
dengan
labial
atau
bukal
dari
gigi
palpasi
dgn
alat
tumpul
tersebut
pada
area
yang
SEHARUSNYA
TERANASTESI
24
SKILLS
LAB
BM
-‐
5
ANASTESI
LOKAL
RONGGA
MULUT
2
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
tehnik
anastesi
nasopalatine
nerve
block
2. Melakukan
tehnik
anastesi
anterior
palatine
nerve
block
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Syringe
3
cc
35
buah
2.
Cairan
anastesi
ampul
35
buah
lidocain
2%
dengan
adrenalin
1:80.000
3.
Tampon
35
buah
4.
Set
diagnostik
35
buah
e. kacamulut
f. pinset
dental
g. sonde
halfmoon
h. tray
5.
Larutan
antiseptik
ditaruh
di
dapenglass
per
Povidone
iodine
10%
meja
6.
Phantom
anastesi
35
buah
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
nasopalatine
nerve
block
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
anterior
palatine
nerve
block
25
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
nasopalatine
nerve
block
INJEKSI
NASOPALATINE
NERVE
BLOCK
1.
Mengeringkan
area
yang
akan
didesinfeksi
2.
Daerah
yang
akan
dilakukan
injeksi
diolesi
dengan
antiseptik
melingkar
dari
tengah
keluar
26
menarik
sedikit
handle
pada
syringe
sesaat
untuk
memastikan
jarum
tidak
masuk
ke
pembuluh
darah.
5.
Menginjeksikan
cairan
anestesi
sekitar
0,25
-‐
0,5
ml
dengan
perlahan-‐lahan
6.
Melakukan
pengecekan
baca
kuliah
tentang
saraf
apakah
obat
anastesi
yang
teranastesi
dan
daerah
sudah
bekerja
atau
belum
yang
teranastesi
dari
setelah
minimal
5
menit
masing-‐masing
tehnik
injeksi,
dengan
cara
:
anastesi
menanyakan
kepada
1. Saraf
yang
teranestesi:
pasien
apakah
sudah
nervus
nasopalatinus
yang
terasa
tebal,
kebas,
keluar
dari
foramen
incisivus
kesemutan
pada
daerah
2. Daerah
yang
teranestesi:
yang
dianastesi
serta
mukoperiosteum
memastikan
dengan
sepertiga
anterior
palatum
palpasi
dgn
alat
tumpul
durum
dan
mukosa
palatal
pada
area
yang
gigi-‐gigi
anterior
rahang
SEHARUSNYA
atas
TERANASTESI
27
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
anterior
palatine
nerve
block
INJEKSI
ANTERIOR
PALATINE
NERVE
BLOCK
1.
Mengeringkan
area
yang
akan
didesinfeksi
2.
Daerah
yang
akan
dilakukan
injeksi
diolesi
dengan
antiseptik
melingkar
dari
tengah
keluar
3.
Menusukkan
jarum
dengan
bevel
menghadap
ke
tulang
pada
mukosa
di
atas
foramen
palatinus
majus
yang
secara
klinis
terletak
di
antara
gigi
molar
kedua
dan
ketiga
rahang
atas
sejauh
kira-‐kira
10
mm
dari
gingival
marginal
bagian
palatal
gigi
tersebut,
28
4.
Setelah
jarum
masuk,
lakukan
aspirasi
yaitu
menarik
sedikit
handle
pada
syringe
sesaat
untuk
memastikan
jarum
tidak
masuk
ke
pembuluh
darah.
5.
Menginjeksikan
cairan
anestesi
sekitar
0,25
-‐
0,5
ml
dengan
perlahan-‐lahan
6.
Melakukan
pengecekan
baca
kuliah
tentang
saraf
apakah
obat
anastesi
yang
teranastesi
dan
daerah
sudah
bekerja
atau
belum
yang
teranastesi
dari
setelah
minimal
5
menit
masing-‐masing
tehnik
injeksi,
dengan
cara
:
anastesi
menanyakan
kepada
1. Saraf
yang
teranestesi:
pasien
apakah
sudah
nervus
palatina
anterior
terasa
tebal,
kebas,
atau
nervus
palatinus
majus
yang
keluar
dari
kesemutan
pada
daerah
foramen
palatinus
majus
yang
dianastesi
serta
2. Daerah
yang
teranestesi:
memastikan
dengan
mukoperiosteum
dan
palpasi
dgn
alat
tumpul
mukosa
palatal
duapertiga
pada
area
yang
posterior
palatum
durum,
SEHARUSNYA
mulai
dari
pertengahan
TERANASTESI
kaninus
atas
sampai
dengan
batas
posterior
palatum
durum
29
SKILLS
LAB
BM
-‐
6
ANASTESI
LOKAL
RONGGA
MULUT
3
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
tehnik
anastesi
inferior
alveolar
nerve
block
2. Melakukan
tehnik
anastesi
lingual
nerve
block
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Syringe
3
cc
35
buah
2.
Cairan
anastesi
ampul
35
buah
lidocain
2%
dengan
adrenalin
1:80.000
3.
Tampon
35
buah
4.
Set
diagnostik
35
buah
i. kacamulut
j. pinset
dental
k. sonde
halfmoon
l. tray
5.
Larutan
antiseptik
ditaruh
di
dapenglass
per
Povidone
iodine
10%
meja
6.
Phantom
anastesi
35
buah
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
inferior
alveolar
nerve
block
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
lingual
nerve
block
30
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
inferior
alveolar
nerve
block
INFERIOR
ALVEOLAR
NERVE
BLOCK
1.
Mengeringkan
area
yang
akan
didesinfeksi
2.
Melakukan
Daerah
yang
akan
dilakukan
injeksi
diolesi
dengan
antiseptik
melingkar
dari
tengah
keluar
Melibatkan
daerah
untuk
injeksi
mandibular
block
dan
injeksi
paraperosteal
3.
Lakukan
perabaan
dengan
jari
telunjuk
pada
mucobuccal
fold
gigi-‐gigi
molar
rahang
bawah,
kemudian
tulang
ditelusuri
sampai
teraba
linea
oblique
externa
dan
batas
anterior
ramus
ascendens,
dari
situ
ujung
jari
telunjuk
digeser
ke
posterior
sejauh
kira-‐
kira
10
mm
untuk
mendapatkan
cekungan
yang
disebut
dengan
coronoid
notch.
Untuk
tindakan
pada
sisi
kiri
perabaan
di
atas
menggunakan
ibu
jari
kiri
catatan:
coronoid
notch
terletak
pada
garis
horizontal
yang
sama
31
dengan
foramen
mandibularis
yang
merupakan
tempat
sasaran
prosedur
anestesi
ini
4.
Memasukkan
jarum
dari
sisi
berlawanan
yakni
antara
premolar
pertama
dan
kedua
rahang
bawah
kontralateral
dengan
bevel
menghadap
ke
arah
tulang,
kemudian
jarum
ditusukkan
tepat
di
pertengahan
ujung
jari
telunjuk
tadi
sampai
ujung
jarum
menyentuh
tulang
5.
Jarum
ditarik
sedikit
kemudian
arah
syringe
diubah
sehingga
menjadi
sejajar
dengan
gigi-‐gigi
posterior
rahang
bawah
pada
sisi
yang
sama,
kemudian
jarum
dimasukkan
ke
arah
posterior
sejauh
kira-‐kira
10
mm
sambil
menyusuri
tulang
linea
oblique
interna
32
6.
Kemudian
syringe
diubah
lagi
posisinya
dengan
arah
kontralateral,
langkah
terakhir
masukkan
lagi
jarum
ke
dalam
jaringan
sampai
ujung
jarum
terasa
menyentuh
tulang
7.
Jarum
ditarik
sedikit,
dilakukan
aspirasi,
kemudian
larutan
anestesi
lokal
diinjeksikan
secara
perlahan-‐lahan
sebanyak
1,0
ml.
33
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
injeksi
lingual
nerve
block
LINGUAL
NERVE
BLOCK
1.
Setelah
injeksi
pada
inferior
alveolar
nerve
block
maka
dilanjutkan
dengan
injeksi
lingual
nerve
block
2.
Menarik
jarum
sejauh
kira-‐
kira
10
mm
dari
posisi
terakhir
inferior
alveolar
nerve
block
3.
Dilakukan
aspirasi
untuk
memastikan
tidak
masuk
pembuluh
darah,
kemudian
larutan
anestesi
lokal
diinjeksikan
secara
perlahan-‐lahan
sebanyak
0,5
ml,
setelah
selesai
jarum
ditarik
ke
luar
dari
mukosa
dengan
perlahan
4.
Melakukan
pengecekan
baca
kuliah
tentang
saraf
apakah
obat
anastesi
yang
teranastesi
dan
sudah
bekerja
atau
daerah
yang
teranastesi
belum
setelah
minimal
5
dari
masing-‐masing
menit
injeksi,
dengan
tehnik
anastesi
cara
:
menanyakan
kepada
pasien
apakah
Mandibular
anesthesia
adalah
sudah
terasa
tebal,
kebas,
gabungan
teknik
inferior
34
kesemutan
pada
daerah
alveolar
nerve
block
dan
yang
dianastesi
serta
lingual
nerve
block
dalam
satu
memastikan
dengan
kesatuan
prosedur
tindakan
palpasi
dgn
alat
tumpul
1. saraf
yang
teranestesi:
nervus
alveolaris
inferior
pada
area
yang
dan
cabang-‐cabangnya
SEHARUSNYA
yaitu:
rami
dentalis,
nervus
TERANASTESI
mentalis
dan
nervus
incisivus,
dan
nervus
lingualis
beserta
cabang-‐
cabangnya
2. daerah
yang
teranestesi:
sama
dengan
daerah
yang
teranestesi
oleh
teknik
inferior
alveolar
nerve
block
tersebut
di
atas,
ditambah
dengan
daerah
yang
dilayani
oleh
nervus
lingualis
yaitu:
dua
pertiga
anterior
lidah,
mukosa
dasar
mulut,
dan
mukosa
gingiva
dan
alveolaris
sisi
lingual
mulai
region
retromolar
sampai
dengan
linea
mediana
35
SKILLS
LAB
BM
-‐
7
PENCABUTAN
GIGI
1
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
anterior
rahang
atas
2. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
anterior
rahang
bawah
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
Tang
cabut
dewasa
15
set
2.
Phantom
pencabutan
35
buah
3.
Phantom
kepala
besi
35
buah
CATATAN
:
lihat
kuliah
armamentarium
untuk
pemilihan
alat
36
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
anterior
rahang
atas
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
anterior
rahang
bawah
3. Penilaian
SL
per
individu
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
anterior
rahang
atas
No Tahapan Ilustrasi
1. Posisi
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
kanan
depan
2. Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
Ibu jari di
palatum, Telunjuk
di tulang labial
3. Masukkan paruh
tang cabut
mengarah ke
apikal dari
cemento-enamel
junction
4. Tangan memegang
37
bagian luar handle
5. Lakukan gerakan
rotasi secara
perlahan hingga
terasa longgar
6. Setelah dirasakan
longgar lakukan
gerakan penarikan
gigi
7. Memastikan akar
sudah keluar
semua dan tidak
ada fraktur akar
yang tertinggal di
soket
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
anterior
rahang
bawah
No Tahapan Ilustrasi
1. Posisi
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
kanan
depan
38
2. Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
Ibu jari di
palatum, Telunjuk
di tulang labial
3. Masukkan paruh
tang cabut
mengarah ke
apikal dari
cemento-enamel
junction
4. Tangan memegang
bagian luar handle
5. Lakukan gerakan
luksasi secara
perlahan ke arah
labial lingual hingga
terasa longgar
6. Setelah dirasakan
longgar lakukan
gerakan penarikan
gigi ke arah labial
7. Memastikan akar
sdh keluar semua
dan tdk ada fraktur
akar yang
tertinggal di soket
39
SKILLS
LAB
BM
-‐
8
PENCABUTAN
GIGI
2
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
posterior
kanan
rahang
atas
2. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
posterior
kanan
rahang
bawah
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
Tang
cabut
dewasa
15
set
2.
Phantom
pencabutan
35
buah
3.
Phantom
kepala
besi
35
buah
CATATAN
:
lihat
kuliah
armamentarium
untuk
pemilihan
alat
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
kanan
rahang
atas
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
rahang
bawah
3. Penilaian
skills
lab
40
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
kanan
atas
No Tahapan Ilustrasi
1. Posisi
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
kanan
depan
2. Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
Ibu jari di
bukal, Telunjuk di
palatal
3. Masukkan paruh
tang cabut
mengarah ke
apikal dari
cemento-enamel
junction
4. Tangan memegang
bagian luar handle
5. Lakukan gerakan
luksasi dengan arah
bukal lebih banyak
secara perlahan
hingga terasa
longgar
41
6. Setelah dirasakan
longgar lakukan
Gigi ditarik keluar
mengarah kebukal
mengikuti kurva
dari akar
palatal.sedikit
gerakan rotasi ke
mesial kemudian
ditarik
7. Memastikan akar
sdh keluar semua
dan tdk ada fraktur
akar yang
tertinggal di soket
No Tahapan Ilustrasi
1. Posisi
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
samping
kanan
2. Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu Ibu jari
dilingual, Telunjuk
bukal
42
3. Masukkan paruh
tang cabut
mengarah ke
apikal dari
cemento-enamel
junction
4. Tangan memegang
bagian luar handle
5. Lakukan gerakan
luksasi secara
perlahan ke arah
bukal lingual, yang
lebih banyak ke
arah lingual,hingga
terasa longgar
6. Setelah dirasakan
longgar lakukan
gerakan penarikan
gigi ke arah bukal
7. Memastikan akar
sdh keluar semua
dan tdk ada fraktur
akar yang
tertinggal di soket
43
SKILLS
LAB
BM
-‐
9
PENCABUTAN
GIGI
3
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
kiri
atas
2. Melakukan
tehnik
pencabutan
gigi
posterior
(premolar)
kiri
bawah
Alat
dan
Bahan
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
Tang
cabut
dewasa
15
set
2.
Phantom
pencabutan
35
buah
3.
Phantom
kepala
besi
35
buah
CATATAN
:
lihat
kuliah
armamentarium
untuk
pemilihan
alat
Instruksi
kerja
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
kiri
rahang
atas
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(premolar)
kiri
rahang
bawah
3. Penilaian
skills
lab
44
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(molar)
kiri
rahang
atas
No
Tahapan
Keterangan
1.
Posisi
operator
Ka
pada
tempat
yang
benar
yaitu
kanan
depan
2.
Ka
Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu Ibu jari di
palatal, Telunjuk di
bukal
3.
Masukkan
paruh
tang
cabut
mengarah
ke
apikal
dari
cemento-‐enamel
junction
4.
Tangan
memegang
bagian
luar
handle
45
5.
Lakukan
gerakan
luksasi
dengan
arah
bukal
lebih
banyak
secara
perlahan
hingga
terasa
longgar
46
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pencabutan
gigi
posterior
(premolar)
kiri
rahang
bawah
No Tahapan Ilustrasi
1. Posisi
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu
kanan
depan
2. Fiksasi
tangan
operator
pada
tempat
yang
benar
yaitu Ibu jari
menahan dagu, jari
telunjuk ada di
bukal dan jari
tengah ada di
lingual
3. Masukkan paruh
tang cabut
mengarah ke
apikal dari
cemento-enamel
junction
4. Tangan memegang
bagian luar handle
47
5. Lakukan gerakan
luksasi secara
perlahan ke arah
labial lingual hingga
terasa longgar
6. Setelah dirasakan
longgar lakukan
gerakan penarikan
gigi yang
dikombinasi dengan
gerakan rotasi
7. Memastikan akar
sdh keluar semua
dan tdk ada fraktur
akar yang
tertinggal di soket
48
SKILLS
LAB
BM
-‐
10
INSISI
FLAP
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemasangan
blade
pada
handle
scalpel
dan
melepasnya
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pembuatan
insisi
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Handle
scalpel
b. rasparatorium
c. pinset
chirurgis
5.
Blade
no.15
@
35
buah
6.
Kain
flanel
dan
tempat
35
buah
tatakan
untuk
penjahitan
CATATAN
:
lihat
kuliah
ekstraksi,
flap
dan
suturing
Instruksi Kerja :
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemasangan
blade
pada
handle
scalpel
dan
melepasnya
2. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pembuatan
insisi
3. Penilaian
skills
lab
49
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
pemasangan
blade
pada
handle
scalpel
;
membuat
insisi
flap
,dan
melepas
blade
NO.
TAHAPAN
1.
Menyiapkan
alat
insisi
:
handle
scalpel,
blade
no.15
,
pinset
chirurgis
dan
rasparatorium
2.
Membuka
blade
no
15
dari
wadah
nya
3.
Mengambil
menggunakan
klem
note
:
jangan
menyentuh
bagian
yang
tajam
blade
4.
Menjepit
punggung
blade
dengan
klem
lurus
note
:
jangan
menyentuh
bagian
yang
tajam
blade
50
5.
Memasukkan
lubang
di
blade
ke
sela-‐sela
handle
scalpel
yaitu
:
Sisi
miring
blade
sejajar
dengan
sisi
miring
handle
scalpel
6.
Scalpel
dipegang
seperti
memegang
pena
(pens
grap)
dengan
menggunakan
jari
I,
II
dan
III.
Tekanan
difokuskan
pada
sisi
blade
sesuai
desain
dan
kebutuhan
7a.
PRINSIP
INSISI
FLAP
:
membuat
insisi
tegak
lurus
dengan
dasar
yang
akan
dipotong
51
7c.
Dasar
flap
harus
lebih
lebar
dari
tepi
bebasnya
8.
Dilakukan
pemisahan
flap
dengan
tulang
menggunakan
rasparatorium
dengan
sisi
tajam
rasparatorium
menghadap
ke
tulang
9.
Sebagian
flap
yang
sudah
terlepas
dipegang
dengan
pinset
chirurgis
10.
Setelah
selesai
menggunakan
blade,
cara
melepasnya
adalah
dengan
menjepit
bagian
belakang
blade,
kemudian
diangkat
sedikit
lalu
di
dorong
kedepan
52
MACAM-‐MACAM
BENTUK
FLAP
A. INCISI
LINEAR
• Biasanya
digunakan
pada
incisional
biopsi,
incisi
pada
ekstirpasi
mukokel,
incisi
pada
enukleasi
kista,
operasi
sinus,dsb
• Kedalaman
incisi
berkaitan
dengan
batas
dasar
tempat
operasi,
tergantung
pada
operasi
yang
akan
dikerjakan.
Batas
dasar
pada
incisi
di
jaringan
lunak
adalah
daerah
yang
normal
didasar
lesi
patologis,
sementara
pada
bentukan
kista,
batas
dasar
incisinya
adalah
lokasi
dimana
kista
tersebut
melekat
B. INCISI
ELIP
• Biasanya
digunakan
pada
saat
hendak
melakukan
open
biopsi
atau
pengambilan
tumor
epitelial
seperti
fibroma,
papiloma,
lipoma
dsb
53
C. INCISI
SIRKULER
• Digunakan
pada
saat
melakukan
operasi
marsupialisasi
mandibula
D. INCISI
MARGINAL
• Insisi
flap
paling
sederhana
yg
sering
digunakan
dlm
Ilmu
Bedah
Mulut
adalah
“Insisi
Marginal”.
• Bentuknya
berupa
garis
lurus
yg
ditarik
pada
sepanjang
gingival
margin
bagian
bukal/labial
atau
lingual/palatal,
memotong
serabut
periodontal
&
papila
interdental.
• Syarat
utama
untuk
jenis
insisi
marginal
ini
adalah
gusi
&
periodontal
dalam
keadaan
sehat.
54
E. INCISI
ANGULAR
• Insisi
angular
atau
sayatan
bersudut
adalah
insisi
marginal
yg
dikombinasikan
dgn
insisi
obliqie/sayatan
miring.
• Sayatan
miring
dpt
dibuat
di
sisi
mesial
atau
distal
sesuai
keperluan,
yg
dimulai
dari
ujung
insisi
marginal
menuju
ke
arah
forniks
(muko-‐
bukal/labial
fold),
membentuk
sudut
+
120°
dgn
insisi
marginal.
• Flap
angular
yang
diperoleh
dari
insisi
angular.
• Flap
jenis
ini
sering
digunakan
utk
odontektomi
gigi
molar
bungsu
rahang
bawah.
• Flap
angular
hanya
dilakukan
di
bagian
bukal
ataun
labial.
• Kontra
indikasi
utk
bagian
lingual
atau
palatal,
karena
resiko
terpotongnya
arteri,
vena
&
saraf
penting.
55
F. INCISI
TRAPESOID
• Insisi
trapezoid
atau
sayatan
trapesium
adalah
insisi
marginal
yg
dikombinasikan
dgn
2
insisi
oblique
pada
kedua
ujungnya.
• Sering
digunakan
pada
bagian
anterior
maksila
&
mandibula,
seperti
pada
ekstirpasi
kista,
apikoektomi,
apeks
reseksi,
odontektomi
gigi
premolar,
kaninus,
insisif
&
gigi
supernumerary.
•
G. INCISI
U
SHAPE
• Insisi
ini
tidak
melibatkan
gingival
margin
sehingga
tidak
mengganggu
jaringan
periodontal
di
sekitar
margin
gusi.
• Insisi
dilakukan
berbentuk
huruf
“U”
pada
jarak
yg
cukup
dari
gingival
margin
dgn
maksud
agar
tidak
merusak
suplay
darah
gingiva
&
membran
periodontal.
• Flap
“U”
juga
hanya
diindikasikan
untuk
bagian
anterior
maksila
&
mandibula.
56
• Sering
digunakan
untuk
apikoektomi,
apeks
reseksi
&
pengambilan
ujung
akar
yg
patah.
H. INCISI
SEMILUNAR
• Merupakan
insisi
berbentuk
melengkung
setengah
lingkaran
atau
sering
disebut
insisi
semilunar
atau
semisirkuler.
• Insisi
semilunar
dibuat
untuk
keperluan
bedah
yg
membutuhkan
lapangan
operasi
tidak
terlalu
luas
dan
hanya
pada
bagian
bukal/labial,
kadang
dilakukan
di
bagian
median
palatal.
• Indikasi
utk
apikoektomi
&
apeksreseksi
57
SKILLS
LAB
BM
-‐
11
SUTURING
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
suturing
2. Melakukan
pemasangan
benang
jahit
3. Melakukan
penjahitan
simple
interupted,
matras
horizontal,
matras
vertikal,
figure
eight
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Needle
holder
b. pinset
chirurgis
c. gunting
benang
d. Klem
lurus
3.
Benang
silk
3.0
roll
@
30cm
sebanyak
35
4.
Jarum
jahit
1/2
circle
,
35
buah
panjang
18/21/24
6.
Kain
flanel
dan
tempat
35
buah
tatakan
untuk
penjahitan
CATATAN
:
lihat
kuliah
ekstraksi,
flap
dan
suturing
58
3. gunting
benang,
4. klem,
5. jarum
jahit
1/2
circle,
6. benang
silk
3.0
2.
Jarum
dipegang
dengan
needle
holder
pada
1/3
belakang
3.
Benang
dimasukkan
ke
dalam
bagian
belakang
jarum
dengan
memutar
terlebih
dahulu
benang
pada
needle
holder
ditahan
oleh
ibu
jari
tangan
kiri
agar
tegang
4.
Needle
holder
dipegang
oleh
jari
ke
I
dan
IV
seperti
tampak
pada
gambar,
jari
II
dan
III
digunakan
sebagai
stabilisator
59
5.
1. Melakukan
penusukan
jarum
secara
tegak
lurus
pada
sisi
flap
dengan
jarak
antara
setengah
sekitar
0,5-‐1
cm
dari
tepi
luka
dan
sekaligus
mengambil
jaringan
subkutannya
2. Memegang
flap
harus
dengan
pinset
chirurgis
6.
Dilanjutkan
penusukan
jarum
secara
tegak
lurus
pada
sisi
yang
stabil
dengan
jarak
antara
setengah
sekitar
0,5-‐1
cm
dari
tepi
luka
dan
sekaligus
mengambil
jaringan
subkutannya
dibantu
pinset
chirurgis
Lakukan
suturing
simple
interupted
yaitu
:
sisi
benang
yang
terdapat
jarum
diputar
1x
kedepan
needle
holder,
kemudian
beak
needle
holder
menjepit
benang
yang
bebas,
selanjutnya
benang
ditarik
hingga
membentuk
simpul
(1)
7b.
Selanjutnya
sisi
benang
yang
terdapat
jarum
diputar
1x
kebelakang
needle
holder,
kemudian
60
beak
needle
holder
menjepit
benang
yang
bebas,
kemudian
benang
ditarik
hingga
membentuk
simpul
(2)
7c.
Buat
sekali
lagi
simpul
dengan
arah
kebalikan
dari
sebelumnya,
sehingga
terdapat
3x
simpul
8.
KERAPAIAN
SUTURING
:
1. Jarak
simpul
satu
dengan
yang
lain
harus
simetris
2. Simpul
di
letakkan
ditepi
luka
pada
salah
satu
tempat
tusukan
3. Benang
dipotong
kurang
lebih
0,5
cm-‐
1
cm
dari
pangkal
simpul
4. Pada
flap
yang
lebar
lakukan
suturing
bagian
tengah
dahulu
kemudian
dibagi
sama
rata
pada
sisi
sampingnya
61
MACAM-‐MACAM
BENTUK
JAHITAN
Teknik
:
Melakukan
penusukan
jarum
dengan
jarak
antara
setengah
sampai
1
cm
ditepi
luka
dan
sekaligus
mengambil
jaringan
subkutannya
sekalian
dengan
menusukkan
jarum
secara
tegak
lurus
pada
atau
searah
garis
luka.
Simpul
tunggal
dilakukan
dengan
benang
absorbable
denga
jarak
antara
1cm.
Simpul
di
letakkan
ditepi
luka
pada
salah
satu
tempat
tusukan
Benang
dipotong
kurang
lebih
1
cm.
2.
Jahitan
matras
Horizontal
Panduan
:
arah
benang
yang
ada
diluar
sejajar
dengan
garis
insisi
Jahitan
dengan
melakukan
penusukan
seperti
simpul,
sebelum
disimpul
dilanjutkan
dengan
penusukan
sejajar
sejauh
1
cm
dari
tusukan
pertama.
62
Memberikan
hasil
jahitan
yang
kuat.
63
5.
Jahitan
figure
of
eight
• Merupakan
jahitan
situasional
untuk
kasus-‐kasus
yang
membutuhkan
penahan
sementara.
• Harus
dipastikan
posisi
silang
ada
diluar
soket,
apabila
posisi
silang
ada
didalam
soket,
maka
debris
akan
ikut
masuk
kedalam
soket.
• Tehnik
:
jarum
ditusukkan
dimulai
dari
mesiobukal
-‐-‐>
menuju
ke
mesiolingual
-‐-‐>
kemudian
jarum
ditusukkan
dari
arah
distobukal
-‐-‐>
berlanjut
ke
distolingual
-‐-‐>
benang
yang
keluar
kemudian
disimpul
di
mesiobukal.
TUGAS
TAMBAHAN
UNTUK
DITUNJUKKAN
HASILNYA
:
BUAT
2
INSISI
LINEAR
KEMUDIAAN
LAKUKAN
-‐
2
JAHITAN
FIGURE
OF
EIGHT
-‐
1
JAHITAN
MATRAS
VERTIKAL
-‐
1
JAHITAN
MATRAS
HORIZONTAL
64
SKILLS
LAB
BM
-‐
12
ALVEOLEKTOMI
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mereview
kembali
cara
pembuatan
flap
2. Mereview
kembali
cara
melakukan
suturing
3. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
alveolektomi
4. Menggunakan
bone
file
dengan
benang
5. Menggunakan
bor
tulang
dengan
benar
6. Memahami
tahapan
alveolektomi
dengan
benar
7. Melakukan
alveolektomi
dengan
benar
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. Ekskavator
e. Bone
file
f. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Handle
scalpel
b. rasparatorium
c. Needle
holder
d. pinset
chirurgis
e. gunting
benang
f. Klem
lurus
3.
Blade
no
15
@35
(preview)
4.
Model
exostosis
@35
buah
65
Alveolektomi
merupakan
salah
satu
tindakan
bedah
preprostetik
dimana
tindakannya
adalah
mereduksi
atau
mengambil
sebagian
processus
alveolaris
yang
mengalami
penonjolan
,
misalnya
kasus
eksostosis
(penonjolan
tulang)
atau
torus.
Exostosis
adalah
kelainan
tumor
yang
bersifat
jinak
dan
asimptomatik,
pada
dasarnya
tidak
memerlukan
tindakan
operasi,
kecuali
pada
kondisi-‐kondisi
tertentu
sebagai
berikut
:
Instruksi
kerja
:
1.
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
tehnik
alveolektomi
2.
Penilaian
skills
lab
INSTRUKSI
TAMBAHAN
:
SAAT
MAHASISWA
DINILAI
HARUS
SUDAH
DENGAN
HASIL
YANG
SESUAI
PETUNJUK
BPSL
66
PERAGAKAN
DAN
VERBALKAN
ALVEOLEKTOMI
PADA
EKSOSTOSIS
DI
MODEL
NO
TAHAPAN
KET
1.
1. Membuat
insisi
linear
tandas
tulang
yang
menghasilkan
expose
tulang
2. Insisi
dilakukan
diatas
tulang
sehat
dan
bukan
diatas
torus
sesuai
prinsip
insisi
flap
2.
Memisahkan
lapisan
mucoperiosteum
dari
tulang
menggunakan
rasparatorium
3.
Lakukan
pengurangan
massa
tulang
dengan
bur
tulang
dan
teririgasi
4.
Pengurangan
tulang
juga
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
bone
file
dengan
gerakan
yang
sama,
searah
sudut
tajam
bone
file.
5.
Lakukan
pengurangan
hingga
sedatar
tulang
normal
disekitarnya
6.
Rasakan
juga
apakah
sudah
halus
atau
belum
7.
Bersihkan
serpihan
tulang
menggunakan
cairan
irigasi
8.
Setelah
bagian
tulang
selesai,
lapisan
mucoperiosteum
dikembalikan
ditempatnya,
dapat
digunting,
dirapikan,
disesuaikan
dengan
dasar
tulang
yang
baru
9.
Dilakukan
penjahitan
dengan
menyesuaikan
flap
yang
sudah
dibuat
67
SKILLS
LAB
BM
-‐
13
INSISI
ABSES
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mereview
kembali
cara
pembuatan
flap
2. Mereview
kembali
cara
melakukan
suturing
3. Mereview
indikasi
dan
prinsip
tindakan
insisi
abses
4. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
insisi
abses
5. Melakukan
tahapan
insisi
abses
dengan
benar
6. Memberikan
instruksi
post
insisi
abses
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Handle
scalpel
b. Rasparatorium
c. Needle
holder
d. pinset
chirurgis
e. gunting
benang
f. Klem
lurus
3.
Blade
no
11
35
buah
4.
Phantom
insisi
abses
35
buah
5.
Drain
karet
35
buah
6.
Jarum
jahit
35
buah
7.
Benang
jahit
silk
3.0
35
buah
ukuran
20
cm
8.
Larutan
antiseptic
per
depenglas
9.
Larutan
irigasi
preview
10.
Syringe
3
cc
(yang
sudah
35
buah
terbuka)
68
Instruksi
kerja
:
1.
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
tahapan
insisi
abses
intra
oral
2.
Penilaian
skills
lab
69
2. Insisi
pada
titik
terendah
dari
akumulasi
pus
dg
tujuan
mengurangi
nyeri
dan
memfasilitasi
keluarnya
pus
mengikuti
gravitasi.
4.
Melakukan
drainase
abses
dgn
:
1. memasukkan
klem
pada
kavitas
abses
dengan
beak
tertutup,
2. kemudian
membuka
beak
didalam
kavitas
3. kemudian
mengeluarkannya
dengan
beak
terbuka
4. Tindakan
diseksi
tumpul
dilakukan
ke
segala
arah
secara
bertahap
untuk
memfasilitasi
keluarnya
pus.
5.
Tindakan
diseksi
tumpul
pada
nomer
4
dilakukan
ke
segala
arah
secara
bertahap
untuk
memfasilitasi
keluarnya
pus.
70
Catatan
:
drain
karet
tidak
perlu
dipasang
apabila
area
abses
kecil
8.
KIE
pasien
paska
insisi
:
1. Minum
antibiotik
dan
antinyeri
secara
teratur
2. Menjaga
OH
3. Kontrol
1-‐2
untuk
melepas
drain
4. Kontrol
7
hari
untuk
eliminasi
fokus
infeksi
71
SKILLS
LAB
BM
-‐
14
TEHNIK
SEPARASI
PADA
PENCABUTAN
SULIT
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mereview
kembali
cara
pembuatan
flap
2. Mereview
kembali
cara
melakukan
suturing
3. Mereview
tindakan
insisi
flap
4. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
open
methode
5. Melakukan
tahapan
insisi
flap
dengan
benar
6. Melakukan
pengurangan
tulang
dengan
benar
7. Melakukan
tehnik
separasi
dengan
benar
8. Melakukan
tehnik
suturing
dengan
benar
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Klem
lurus
b. Bein
c. tang
sisa
akar
3.
Phantom
pencabutan
35
buah
4.
Mikromotor
18
buah
(
1
untuk
2
mahasiswa)
5.
Handpiece
straight
18
buah
(
1
untuk
lowspeed
2
mahasiswa)
6.
bur
fisure
18
buah
7.
bur
round
18
buah
72
Instruksi
kerja
:
1.
LAKUKAN
dan
VERBALKAN
tahapan
insisi
abses
intra
oral
2.
Penilaian
skills
lab
PERAGAKAN
DAN
VERBALKAN
TEHNIK
SEPARASI
GIGI
36
TANPA
MENGGUNAKAN
FLAP
NO
TAHAPAN
KET
1.
1. Menggunakan
panduan
bukal
grove
gigi
2. apabila
tidak
teridentifikasi,
perkirakan
posisi
median
dari
mesiodistal
gigi
tsb
2.
menggunakan bur fissure
atau round bur dan harus
teririgasi cairan
3
Separasi
gigi
molar
rahang
bawah
:
1. Gunakan
panduan
bukal
grove
gigi,
2. apabila
tidak
teridentifikasi,
perkirakan
posisi
median
dari
mesiodistal
gigi
tsb.
3. Membagi
dua
antara
mesial
dan
distal
gigi
menggunakan
bur
fissure
atau
round
bur
dan
harus
teririgasi
cairan
4. Lakukan
separasi
hingga
mengenai
bifurkasi
5. Hindari
mengurangi
tulang
bukal
gigi
73
4.
Masukkan
bein
di
celah
separasi
tersebut,
kemudian
rotasikan
sedikit
agar
terpisah
antara
bagian
mesial
dan
distal
5.
Goyang
kan
masing-‐masing
fragmen
gigi
secara
perlahan
baik
dari
median
atau
dari
lateral
hingga
agak
ke
superfisial
6.
Lakukan
pengambilan
fragmen
gigi
yang
sudah
terangkat
ke
superfisial
dengan
tang
sisa
akar
TAMBAHAN
Apabila
melakukan
pembuatan
flap,
kembalikan
flap
dengan
suturing
simple
interupted
pada
bagian
mesial
dan
bagian
distal
dari
soket
gigi
yang
diambil
74
SKILLS
LAB
BM
-‐
15
ODONTEKTOMI
DENGAN
TEHNIK
SEPARASI
Sasaran
Pembelajaran
:
Pada
akhir
kegiatan
pembelajaran
SL
diharapkan
mahasiswa
dapat:
1. Mereview
kembali
cara
pembuatan
flap
2. Mereview
kembali
cara
melakukan
suturing
3. Mereview
tindakan
insisi
flap
4. Mempersiapkan
alat
dan
bahan
open
methode
5. Melakukan
tahapan
insisi
flap
dengan
benar
6. Melakukan
pengurangan
tulang
dengan
benar
7. Melakukan
tehnik
separasi
dengan
benar
8. Melakukan
tehnik
suturing
dengan
benar
No.
Alat
/
Bahan
Jumlah
1.
Set
A
@35
buah
a. kacamulut
b. pinset
dental
c. sonde
halfmoon
d. tray
2.
Set
B
@35
buah
a. Handle
scalpel
b. Rasparatorium
c. Needle
holder
d. pinset
chirurgis
e. gunting
benang
f. Klem
lurus
g. Bein
h. Tang
sisa
akar
3.
Blade
no
15
35
buah
4.
Phantom
pencabutan
35
buah
5.
Jarum
jahit
35
buah
7.
Benang
jahit
silk
3.0
35
buah
panjang
20
cm
75
8.
Larutan
antiseptic
per
depenglas
9.
Larutan
irigasi
preview
10.
Syringe
10
cc
35
buah
11.
Mikromotor
18
buah
(
1
untuk
2
mahasiswa)
12.
Handpiece
straight
18
buah
(
1
untuk
lowspeed
2
mahasiswa)
13.
bur
fisure
18
buah
14.
bur
round
18
buah
INSTRUKSI
KERJA
:
1. LAKUKAN
dan
VERBALKAN
tahapan
odontektomi
M3
bawah
kelas
IA
mesioangular
2. Penilaian
skills
lab
LAKUKAN
DAN
VERBALKAN
TAHAPAN
ODONTEKTOMI
M3
BAWAH
KELAS
IA
MESIOANGULAR
NO
TAHAPAN
KET
1.
Membuat
insisi
marginal
mulai
dari
distal
M3
hingga
mesial
M2
2.
Apabila
akses
ke
daerah
operasi
dirasa
kurang
setelah
melewati
mesial
M2,
dapat
dilakukan
insisi
angular.
3.
Melakukan
pemisahan
flap
mukoperiosteal
dengan
tulang
menggunakan
rasparatorium
76
4.
Dengan
menggunakan
handpiece
straight
lowpseed,
bur
round
dan
irigasi,
lakukan
pengurangan
tulang
bukal
dan
distal
yang
menyebabkan
retensi
gigi
M3
5.
Lakukan
separasi
dengan
arah
bukal
lingual
untuk
memisahkan
sisi
mesial
dan
distal
gigi
M3
77
10.
Lakukan
irigasi
soket
dengan
larutan
irigasi
atau
normal
saline
untuk
menghilangkan
serpihan
tulang
atau
fragmen
gigi
11.
Lakukan
pengembalian
flap
dengan
suturing
simple
interupted
sesuai
panjang
insisi
pada
distal
M2
12.
Lakukan
pengembalian
flap
dengan
suturing
matras
vertikal
pada
mesial
M2
78