M.FARM., APT
• Merupakan Kromatografi cair
• Fase gerak adalah pelarut/campuran pelarut;
disebut sistem pengembang atau eluen
• Fase diam berupa lempeng tipis umumnya dari
silika gel yang ditebarkan pada permukaan
kaca/aluminium/plastik
• Pemisahan terjadi karena interaksi analit yang
larut di dalam fase gerak dengan fase diam pada
tekanan dan suhu ruang
• Termasuk Kromatografi Planar
Low cost, and minimal amount of equipment is
needed
Short analysis time
Ease of sample preparation
All spots can be visualized
Sample cleanup is seldom necessary
Adaptable to most pharmaceuticals
Uses small quantities of solvents
Reliable and quick
• Waktu analisis lebih cepat
• Fase diam tidak mengandung serabut dapat
mengurangi pelebaran zona
• Diperlukan sampel lebih sedikit
• Lebih sensitif (10-100 kali lebih peka)
• Dapat digunakan pereaksi warna penampak
noda yang korosif
4
What you see is what you get
Forensic
Pharmaceutical Herbal
application Cosmetics
7
Keterbatasan KLT
8
Pemisahan
pada
Kromatografi
Lapis Tipis
1938: Ismailov & Shraiber
Pemisahan ekstrak tanaman pada alumina yang ditebarkan pada
kaca obyek mikroskop (tebal lapisan 2 mm)
Metanol diteteskan dari atas Circular TLC (drop
chromatography)
10
Perkembangan Kromatografi Lapis Tipis
1973: HPTLC
(High Performance Thin Layer Chromatography)
11
Prosedur Analisis Pelat KLT
origin
Bejana KLT diisi fase
gerak
Dibiarkan sampai
jenuh El
Lempeng KLT us
dimasukkan ke dalam i
bejana KLT
Elusi sampai batas
yang ditentukan
15
16
Kromatografi Lapis Tipis
Penotolan Elusi
Pengamatan di bawah sinar ultra violet
Rf of component A =
dA solvent front
dS
component B
Rf of component B =
dS
dB dB
dS
component A
dA
origin
The Rf value is a decimal
fraction, generally only
reported to two decimal
places
Rf X
Y
- - - - - - - - - - - -1- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - 2- - - - - - - - - - - - - -
Y
X1 3
X2
hRf Rf x100 X3
- - - -4- - - - - - - - - - - - - - - - - - -
A B unknown
IEC
Reversed Ion
Phase Exchange
Silica gel
Silica gel-F (Fluorescing indicator
added)
Magnesium Silicate (Florisil)
Polyamides
Starch
Alumina
Silica
• silica gel (unmodified), silica gel bonded phase
Non Silica
• Cellulosa, Aluminium oxide, Kieselguhr, Polyamide
Anorganik
Aluminium oxide, Kieselguhr (Diatomaceous Earth),
Magnesium silicate, silica gel
Organik
Cellulosa, Dextran gels, Cellulosa ion-exchange
powder, Ion-exchange resins, Polyamide.
27
Classical silica plates (unmodified silica)
For routine analysis
High Performance Silica Plates (HPTLC)
For fast and quantitative analysis of complex samples
Ultra Thin Monolithic Silica Plate (UTLC)
For ultra fast and very sensitif analysis of samples in
the nanoliter range
Preparative Layer Plates (PLC)
For enrichment and purification of analytes in mg
quantities
• Tersedia:
• Fase normal (Normal phase)
• Jika fase diam bersifat polar (contoh silika gel) dan
fase gerak pelarut organik/campuran pelarut yang
kurang polar dibandingkan fase diam
• Fase Terbalik (Reversed phase)
• Jika fase diam adalah silika gel termodifikasi (RP 18)
dan fase gerak adalah campuran air dengan pelarut
organik yang lebih polar daripada fase diam
Fase Diam KLT dan mekanisme
Pemisahan
1. Silika gel
Al Al Al Al Al
O O O O O O
Acidic: -Al-OH
Neutral: -Al-OH + -Al-O-
Basic: -Al-O-
F254 atau UV 254 menunjukkan bahwa lempeng KLT mengandung
indikator pendarfluor anorganik
Berwarna hijau terang, kuning atau biru di bawah lampu UV 254
nm.
Indikator yang sering digunakan:
• Uranyl acetate (yellow-green)
• Managanese zinc silicate; Zinc cadmium sulphide; Zinc silicate
(green);
• alkaline earth metal tungstates, tin strontium phosphate (blue)
F366 atau UV 366 menunjukkan bahwa lempeng KLT mengandung
indikator pendarfluor organik
Contoh: hydroxypyrene sulfonates; fluorescein; zat warna
rhodamine
36
FASE DIAM PADA KLT
2. Alumina
3. Kieselgur
coarse 100-300m
medium 50-150m
fine 20-80m
superfine 10-40m
Bentuk:
• pita (band) atau
• noda (spot)
44
45
Development techniques
Isocratic, singledevelopment
Gradient wide polarity range
Circular/anti circular
Orthogonal (2D) complex matrix
Multiple Development complex matrix
Forced Flow increase separation
power
Automatic better reproducibility
Elusi :
49
Post-chromatographic visualisation
Menyemprot/mencelupkan lempeng
setelah elusi dengan/dalam pereaksi
50
Pereaksi untuk senyawa golongan basa
Peraksi van Urk sulfonamida
besi III klorida fenol
raksa I nitrat barbiturat
Kalium permanganat asam ikatan rangkap alifatik
Pereaksi furfural, senyawa netral
54
Prinsip: Pengukuran cahaya radiasi elektromagnetik
pada panjang gelombang tertentu (umumnya
UV/Visibel 190-800 nm) Oleh karena itu disebut
Spektrodensitometer atau spektrofotodensitometer.
55
Spektra UV-Vis dapat direkam dengan
kecepatan tinggi, disimpan dan
dibandingkan dengan spektra library
untuk identifikasi analit.
Dapat dilakukan uji kemurnian zona KLT
pada awal, puncak dan bagian akhir
puncak. Jika spektra identik puncak
bersifat murni
56
[mv]
[nm]
Mampu melakukan pengukuran:
Reflectance paling banyak digunakan
Fluorescence quenching
Fluorescene
Mode Scanning
Single beam, single wavelength
Double beam using a beam splitter dual
wavelength
Double beam combined into single beam
59
Spektrofotometer
Spektrofoto-
• Sampel: larutan densitometer
• Berlaku hukum Beer- • Sampel: lapisan padat
60
Diperlukan zat pembanding autentik
Atas dasar waktu retensi atau harga Rf
Waktu retensi atau Rf bersifat karakteristik,
bukan spesifik
Waktu retensi sampel = waktu retensi zat standar
bukan berarti sampel 100% identik dengan
pembanding
Jika tR atau Rf tidak sama Sampel 100% tidak
identik.
Untuk konfirmasi
lakukan teknik “spiking”,
penggunaan fase gerak yang berbeda;
Overlay spectra sampel dan baku pembanding
Berdasarkan perbandingan peak area
atau peak height analit dengan baku
pembanding pada lempeng KLT yang
sama
Mode Kalibrasi:
- Single calibration
- Multi level calibration
Regresi Linier jika rentang sempit
Regresi non linier jika rentang kalibrasi
relatif lebar
Regresi
Polinomial Jika rentang
konsentrasi sangat lebar
Regresi
Michaelis-Menten: Jika rentang
konsentrasi sangat lebar dan jumlah sampel
yang banyak
64
Peak area
Y = bx + a
Konsentrasi
66