Oleh :
Titian Bagas Nugroho
NIM 161251573
Oleh :
Titian Bagas Nugroho
NIM 161251573
i
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila
surat pernyataan ini tidak benar maka saya akan bersedia mendapatkan saksi
akademik.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam
Stearat Sebagai Emulgator Terhadap Sifat Fisik Krim Sulfur Berdasarkan
Pendekatan Teoritis”disusun oleh Titian Bagas Nugroho NIM 161251573 telah
kami setujui untuk diuji di hadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi
Farmasi Jember pada tanggal 30 September 2020.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Stearat
Sebagai Emlugator Terhadap Sifat Fisik Krim Sulfur Berdasarkan Pendekatan
Teoritis “ disusun oleh Titian Bagas Nugroho NIM 161251573 yang telah
diajukan pada 7 Oktober 2020 di hadapan tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Farmasi Jember dan telah diperbaiki sesuai saran dan masukan yang
diberikan dalam Karya Tulis Ilmiah.
Mengetahui
Akademi Farmasi Jember
Direktur
iv
CURRICULUM VITAE
Pendidikan Formal
SDN Wonoasri Tempurejo : Tamat 2010
Mts Hidayatul Mubtadiin : Tamat 2013
SMK Farmasi Jember ; Tamat 2016
v
MOTTO
Kodrat hidup manusia untuk memiliki sebuah keyakinan yang haqiqi menurutnya
dan memperjuangkan keyakinannya tersebut. Ini berlaku untuk bebagai aspek,
baik keyakinan agama mapun keyakinan prinsip hidup.
( Habiburrahman El-Shirazy )
vi
THE EFFECT OF VARIETY OF STEARIC ACID CONCENTRATION ON
THE PROPETIES PHYSICAL SULFUR CREAM BASED ON
THEORETICAL APPROACH
(Titian Bagas Nugroho)
ABSTRACT
In Indonesia,acne is a problem for almost all teenagers, around 85% of them
suffer for mi;ld acne and 15% severe acne jeravwat or acne vuigaris is an
abnormal skin condition due to excessive irritation production of oil glands
(sebaceus glands), witch cause blockage of the pores of the skin stearic acid is
know to be used as a single and emulgator with tipe M/A which is good if used for
cream preparations, type M/A cream makes it easy when appiled and removes
from the skin and has a function as an anti-acne with active sulfur ingredients.
This research alms to find out the physical properties of sulfur cream by using a
single acid stearic sulfur mineral formula prepared by a single emulgator with
variations concentrations of 6%, 8%, 10%, with a sulfur composition of 5%,
methyl paraben 0,3%, propylen paraben 0,3%, glycerin 15%, propylenglycol
30%, and aquadest ad 50 result observation of the stability of the cream supply
was tested through organoleptic, treatment, homogenety, pH, disperbility,
viscosity, , dispersibility and test data processing using the SPSS (25). The results
of thee observations indicate there is influence on pH, viscosity, disoersibility, the
influence on variation a very significant concentration of stearic acid. Of this
study is that is an effect of variations in the concentration of acid stearuc to the
viscosity of sulfur based anti acne cream theoretical approach but has no effect
on the physical propertis of organoleps homogeneity, pH, dispersibility, sulfur
cream type anti acne based theoretical approach. The concentration of stearic
acid 10% in the sulfur cream preparation meet the requirements of the physical
properties of the cream based on a theoretical approach
Keywords : Sulfur cream, effect of variation in emulgator concentration, physical
efficay test.
vii
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT TERHADAP
SIFAT FISIK KRIM SULFUR BERDASARKAN PENDEKATAN TEORITIS
RINGKASAN
Krim sulfur dengan fungsi anti jerawat untuk menghilangkan ance vulgaris
yang menyebabkan gangguan berlebihan reproduksi kelenjar minyak pada kulit,
sulfur diketahui dapat digunakan sebagai anti jerawat dengan konsentrasi 10%.
Sediaan krim yang dibuat memiliki tipe M/A dengan emulgator tunggal asam
stearat, dapat diketahui asam stearat emulgator baik untuk krim tipe M/A.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi
konsentrasi asam strearat terhadap sediaan krim sulfur, yang ditunjukan untuk
mengetahui sifat fisik krim sulfur, penelitian yang digunakan adalah pra-
eksperimental the one shot case study. formula krim dibuat menggunakan
emulgator tunggal asam stearat dengan variasi konsentrasi 6%, 8%, 10%, pada
pengujian ada tiga kelompok sampel dengan konsentrasi asam stearat yang
berbeda, perlakuan uji sifat fisik organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar,
viskositas, tipe emulsi. Pada uji sifat fisik pada uji viskositas tidak memenuhi
syarat tidak memenuhi syarat kemungkinan adanya pengaruh variasi konsentrasi
asam stearat dan tidak efektiv pada penggunaan emulgator tunggal.
Data hasil penelitian uji sifat fisik organoleptis krim sulfur menunjukkan
bahwa ketiga formula menunjukkan bau sulfur tidak menyengat, warna kuning
sulfur, dan bentuk sedikit kental. Pada hasil uji homogenitas krim sulfur dari 3
formula menunjukkan sediaan krim homogen. pH krim sulfur didapatkan hasil
rata-rata formula 1 , formula 2, dan formula 3 , 5:5,3 dan 5,6 dengan nilai SD dari
formula 2 dan formula 3 memiliki rentang ±0,5. Dari hasil diperoleh maka hasil
uji pH yang diperoleh masih memenuhi persyaratan yang ditentukan Literatur.
Data hasil uji sifat fisik viskositas krim sulfur dari F1 13,3 , F2 23,3, dan F3 36,3
dPas. Data hasil penelitian uji sifat fisik Daya sebar krim untuk formula 1 6,8
dengan rentang ±0,3, formula 2 6,4 dengan rentang ±0,1, dan formula 3 6 dengan
rentang ±0,3. Data hasil penelitian uji sifat fisik tipe emulsi krim sulfur dengan
viii
menggunakan metil biru tersebar merata pada sediaan krim dari 3 formula
menunjukan tipe emulsi krim tipe miyak dalam air ( oil in water ).Kesimpulan
dari penelitian ini adalah Ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap
sifat fisik viskositas krim sulfur anti jerawat berdasarkan pendekatan teoritis
namun tidak berpengaruh pada sifat fisik organolepti, homogenitas, pH, daya
sebar, tipe krim sulfur anti jerawat berdasarkan pendekatan teoritis. Konsentrasi
asam stearat 10% pada sediaan krim sulfur yang memenuhi persyaratan sifat fisik
krim berdasarkan pendekatan teoritis.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul “ Pengaruh Variasi Konsentrasi Asam Stearat Sebagai Emulgator
Terhadap Sifat Fisik Krim Sulfur Berdasarkan Pendekatan Teoritis ”. Tulis Ilmiah
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Diploma III
di Akademi Farmasi Jember. Sesuai dengan batas kemampuan, kami menyadari
bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penelitian kami.
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Sri Handajani P, Apt selaku Direktur Akademi Farmasi Jember yang telah
memberikan ijin penelitian.
2. Dewi Rashati, M.Farm.,Apt. sebagai pembimbing I dan Hadi Barru Hakam
F.S,M.Si sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta
petunjuk yang sangat berharga bagi penulis dari awal hingga akhir penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Orang tua saya dan berbagai pihak yang telah banyak membantu hingga
selesainya Tulis Ilmiah ini.Besar harapan kami semoga Karya Tulis Ilmiah ini
beguna bagi semua pihak dan mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu
pengetahuan.
Penulis
x
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Singkatan :
BM : Bobot Molekul
b/b : berat per berat
C : Celcius
Cm : centi meter
Cps : centi pascal secon
Dirjen POM : Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan
et al : et alia
mm : mili meter
Lambang
- : Sampai
% : Persen
/ : Atau, Per
: : Perbandingan
< : Lebih kecil dari
> : Lebih besar dari
o : Derajat
± : Kurang lebih
xi
DAFTAR ISI
xii
2.4.1 Sulfur..............................................................................16
2.4.2 Asam stearate...................................................................17
2.4.3 Propilen Glikol................................................................18
2.4.4 Metil Paraben...................................................................19
2.4.5 Gliserin............................................................................21
2.4.6 Propil Paraben..................................................................22
2.5 Evaluasi Sediaan Krim.............................................................23
2.6 Hasil Penelitian terdahulu...................................................... 25
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL......................................................27
3.1 Kerangka Konseptual...............................................................27
3.2 Hipotesis.....................................................................................28
BAB 4 METODE PENELITIAN..............................................................29
4.1 Desain Penelitian......................................................................30
4.2 Kerangka Penelitian.................................................................31
4.2.1 Uji sifat fisik organoleptis................................................32
4.2.2 Uji sifat fisik homogenitas................................................33
4.2.3 Uji sifat fisik pH...............................................................34
4.2.4 Uji sifat fisik viskositas....................................................35
4.2.5 Uji sifat fisik daya sebar ..................................................36
4.2.6 Uji sifat fisik tipe emulsi...................................................37
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................38
4.3.1 Tempat penelitian..............................................................38
4.3.2 Waktu penelitian ...............................................................38
4.4 Populasi dan Sampel.................................................................38
4.4.1 Populasi..............................................................................38
4.4.2 Sampel...............................................................................38
4.5 Variabel dan Definisi Operasional..........................................39
4.5.1 Variabel penelitian.............................................................39
4.5.2 Definisi operasional ..........................................................40
4.6 Instrumen Penelitian................................................................42
4.6.1 Alat....................................................................................42
xiii
4.6.2 Bahan ................................................................................42
4.6.3 Formula krim sulfur...........................................................42
4.7 Pengumpulan Data...................................................................42
4.8 Pengolahan Data.......................................................................43
4.9 Etika Penelitian ........................................................................43
BAB 5. HASIL DAN ANALISIS DATA...................................................44
5.1 Gambaran umum......................................................................44
5.2 Gambaran khusus ....................................................................44
5.3 Hasil Penelitian ........................................................................45
5.4 Analisis Data .............................................................................49
BAB 6.PEMBAHASAN .............................................................................52
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................56
7.1 Kesimpulan ...............................................................................56
7.2 Saran .........................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA....................................................................………. 58
LAMPRIRAN ............................................................................................63
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
remaja menderita jerawat ringan dan 15% jerawat berat (Widjaya, 2000). Jerawat
atau acne vulgaris merupakan suatu kondisi kulit yang abnormal akibat gangguan
Jerawat yang timbul dapat menjadi radang karena disebabkan oleh infeksi
Jerawat yang terinfeksi dan tidak segera mendapatkan perawatan dapat merusak
memiliki efek samping seperti resistensi. Bahan-bahan kimia seperti sulfur dan
al.,2006;Adesanya et al.,1992).
10% (Sweetman, 2002). Sulfur dipasaran tersedian dalam bentuk krim, lotion,
1
2
Krim merupakan salah satu bentuk sediaan yang digunakan untuk kulit.
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air tidak
kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Depkes RI 1979).
Krim ada dua tipe yakni krim tipe M/A dan tipe A/M. Krim yang dapat
dicuci dengan air (M/A), ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika.
Sifat umum sediaan krim ialah mampu melekat pada permukaan tempat
pemakaian dalam waktu yang cukup lama sebelum sediaan ini dicuci atau
dan mudah tersebar merata, mudah berpenetrasi pada kulit, mudah atau sulit
pada kulit, memberikan efek dingin karena lambatnya penguapan air pada kulit,
mudah dicuci dengan air, serta pelepasan obat yang baik. (Voight 1994).
pemilihan terhadap emulgator yang sesuai, emulgator harus dapat campur secara
fisika dan kimia dengan zat aktifnya, tidak merusak atau menghambat aksi terapi
dari obat dan dapat melepas obat pada daerah yang diobati (Joenoes, 1998). Asam
stearat dalam sediaan topikal digunakan sebagai emulgator atau zat pengemulsi
Penggunaan asam stearat sebagai emulgator dalam sediaan krim tipe M/A
dapat menjadikan krim lebih lunak sehingga nilai viskositasnya menjadi rendah.
Basis dengan nilai viskositas yang tinggi akan menyebabkan nilai koefisien difusi
obat dalam basis memiliki nilai yang rendah, sehingga obat yang terlepas dari
3
asam stearat terhadap sifat fisik krim sulfur anti jerawat. Konsentrasi asam stearat
a. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
b. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
c. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik pH
d. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
e. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
f. Apakah ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik tipe
teoritis.
teoritis.
teoritis.
teoritis.
fisik tipe krim krim sulfur anti jerawat berdasarkan pendekatan teoritis.
5
Manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat bagi peneliti, instansi dan
ilmu pengetahuan.
berkaitan dengan pengaruh variasi Asam stearat terhadap sifat fisik krim
sediaan krim sulfur untuk mengatasi jerawat dengan sifat fisik yang baik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jerawat Secara Umum
ditandai dengan adanya erupsi komedo, papul, pustul, nodus dan kista
pada tempat predileksinya (muka, leher, lengan atas, dada dan punggung)
(Wasitaatmadja, 1997).
kulit yang timbul secara fisiologis, hal ini dikarenakan tidak ada seorang
pun yang semasa hidupnya sama sekali tidak pernah menderita gangguan
tahun atau bahkan lebih. Pada pria umumnya jerawat lebih cepat
berkurang, tetapi gejala yang lebih berat justru lebih sering terjadi pada
6
7
lain:
a. Genetik.
saudara kandung yang menderita jerawat dan pada lebih dari 60%
b. Hormonal, diantaranya:
1. Hormon Androgen
2. Hormon Estrogen
3. Hormon Progesteron
et al.,1972).
2.1.4 Epidemiologi
perempuan antara usia 12-14 tahun, dan pada anak laki-laki antara 14-16
tahun, serta terkadang dapat terjadi lebih awal (Kubba et al., 2009).
2.2 Krim
Krim adalah emulsi setengah padat dan umumnya kurang kental dan lebih
ringan daripada salep. Krim dianggap mempunyai daya tarik estetik yng lebih
kulit pada penggosokan (Ansel, 2008: 107). Krim mengandung air tidak kurang
dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Dirjen POM, 1979: 8).
10
untuk terapi yang bersifat lokal (Nugroho, 2013). Krim ada dua tipe yaitu krim
tipe M/A dan krim tipe A/M. Krim yang mudah dicuci dengan air yaitu tipe M/A.
monovalen seperti asam stearat (Anief, 2002). Asam stearat merupakan campuran
organik padat yang diperoleh dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam
vanishing cream sebesar 1-20%. Asam stearat merupakan bahan yang stabil dan
beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa krim merupakan obat yang
digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit tubuh. Adapun
definisi dari obat luar sendiri adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui mulut
berikut:
a. Stabil.
b. Lunak.
c. Mudah dipakai.
b. Praktis.
Seperti salep, krim juga mengandung basis atau bahan dasar tertentu. Ada
sebagai berikut:
1. Bahan aktif
2. Emulgator
permukaan antara
bagian aktif berupa anion yang sifatnya stabil dalam kondisi asam.
b. Emulgator kationik.
c. Emulgator nonionik.
yang baik yaitu mencakup asam dan basa. Salah satu karakterisasi
3. Bahan tambahan
a. Bahan pengawet
b. Humektan
c. Peningkat penetrasi
Barry, 2004).
d. Pendapar.
(Widodo,2013).
e. Antioksidan.
f. Pengemulsian.
disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang akan dibuat atau
2.4.1 Sulfur
memiliki berat jenis relatif sebesar 2,07 pada suhu 20°C. Dalam keadaan padat,
struktur sulfur berbentuk belah ketupat dan tetap stabil hingga mencapai suhu
memiliki berat molekul 32,06 yang merupakan serbuk amorf atau serbuk hablur
renik, sangat halus, warna kuning pucat, tidak berbau, dan tidak berasa. Sulfur
memiliki titik lebur pada suhu lebih kurang 115°C berupa cairan encer berwarna
kuning. Pada pemanasan hingga lebih kurang 160°C viskositas sulfur dapat
meningkat dan berwarna gelap. Sulfur praktis tidak larut dalam air, sangat mudah
larut dalam karbon disulfida, sukar larut dalam minyak zaitun, dan praktis tidak
condition atau kelebihan minyak pada kulit kepala dan infeksi jamur pada
17
yang dapat menghilangkan sisik-sisik kulit yang kasar atau mengurangi lapisan
epidermis dalam waktu 2 jam setelah digunakan dan melewati kulit selama 8
topical dari 25% salep sulfur yang dioleskan pada kulit hewan, tetapi tidak terjadi
ketika obat digunakan pada kulit yang tidak rusak (McEvoy, 2002). Sulfur banyak
Kelarutan bebas larut dalam benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dan eter,
larut dalam eter (95%), heksana, dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air.
Luas permukaan Spesifik = 0.51–0.53m2/g
Asam stearate adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari
lemak, sebagian besar terdiri dari oktadekanoat, C18H32O2 dan asam heksadekanoat
C18H32O2. Asam stearat merupakan zat padat yang berwarna putih atau kuning
pucat, keras dan mengkilat, seperti lemak lilin. Kelarutan praktis tidak larut dalam
air namun larut dalam etanol 20 bagian pada etenol 95%. Titik lebur asam stearat
kristal putih atau kekuningan, sedikit berbau dan rasa menyerupai lemak. Asam
propilenglikolstabil dalam wadah yang tertutup baik dan merupakan suatu zat
19
kimia yang stabilbila dicampur dengan gliserin, air atau alkohol (Depkes RI,
(Rowe et al., 2006). Propilen glikol memiliki gugus molekul polar yang sangat
hidrofil yang dapat meningkatkan kelarutan zat dalam air (Voigt, 1994).
Metil paraben merupakan serbuk hablur halus, berwarna putih, hamper tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Metil paraben larut dalam 500 bagian air, 20 bagian air mendidih, 3,5 bagian
etanol (95%), dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam eter dan larutan
20
alkali, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan 40 bagian minyak lemak nabati
panas, jika didinginkan larutan tetap jernih (Depkes RI, 1979; Rowe et al.,2006).
digunakan dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan turunan paraben lain atau
antimikroba lain. Pada kosmetik metil paraben adalah pengawet antimikroba yang
paling sering digunakan. Jenis paraben lainnya efektif pada kisaran pH yang luas
rantai alkil, namun dapat menurunkan kelarutan terhadap air, sehingga paraben
Tabel 2.2 Penggunaan metil paraben dalam sediaan farmasi (Rowe et al.,
2006)
Kegunaan Konsentrasi %
Injeksi (IM, IV, SC) 0,065-0,25
Larutan inhalasi 0,025-0,07
Injeksi intradermal 0,10
Larutan nasal 0,033
Sediaan optalmik 0,015-0,2
Sediaan oral 0,015-0,2
Sediaan rektal 0,1-0,18
Sediaan topical 0,02-0,3
Sediaan vaginal 0,1-0,18
21
2.4.5 Gliserin
kental, terasa manis namun bersifat racun dan tidak berwarna dengan titik didih
29C. Titik didih tinggi yang dimiliki oleh senyawa dengan bobot molekul 92,09
g/mol ini disebabkan adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat antar molekul
gliserol.( Kem,1966)
digunakan sebagai sabun tanpa harus diproses lebih lanjut. Gliserol dapat juga
dikomposkan atau diletakkan di tanah sehingga cepat dikonsumsi oleh bakteri dan
mikroba alami. Gliserol murni digunakan untuk membuat ratusan produk dan
besar katalis dan alkohol yang tidak bereaksi dalam reaksi biodiesel akan turun ke
dan bekas ester asam lemak. Tahap dalam proses ini adalah penambahan asam
22
sulfat untuk mendekomposisi sabun dan membentuk asam lemak bebas. Gliserol
dan pengeringan dengan air, ekstraksi cairan dengan gliserol sebagai pelarut, dan
pemurnian dengan kolom penukar ion. Metode ini dapat menghasilkan suatu
produk yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik dan farmasi
(Syah, 2006). Dengan rentang konsentrasi 30% digunakan untuk topikal (Rowe et
al., 2006).
Kristal,tidak berbau, dan tidak berasa. Propil paraben banyak digunakan sebagai
fenolat.
Paraben lebih aktif terhadap ragi dan jamur dari pada terhadap
0,01-0,6% (Rowe et al., 2009). Propil paraben sangat sukar larut dalam air, mudah
larut dalam etanol, dan dalam eter, sukar larut dalam air mendidih (Depkes RI,
2014).
23
Krim akan diuji untuk mengetahui sifat fisik dari suatu sediaan krim yang
telah dibuat. Ada beberapa pengujian yang berkaitan dengan sifat fisik sediaan
krim :
cara melakukan pengamatan warna, bau, dan bentuk dari sediaan yang telah
berwarna putih dibawah sediaan. Uji organoleptis bentuk dapat diketahui dengan
Uji organoleptis dimaksudkan untuk melihat tampilan fisik suatu sediaan yang
Krim dioleskan tipis merata di atas kaca bening, kemudian kaca tersebut
diarahkan ke cahaya, tidak boleh terlihat adanya bahan padat (Depkes RI, 1979).
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara sediaan ditimbang 0,1 gram dioleskan
tipis pada kaca arloji secara merata. Krim harus menunjukkan susunan yang
dalam sediaan krim dan dibiarkan beberapa detik, lalu warna pada kertas
dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam 0,5 gram krim yang telah
VT-04E RION Co, TLD. Disiapkan alat viskometer dan dipasangkan rotor pada
kemudian alat dihidupkan agar rotor mulai berputar. Jarum penunjuk viskositas
secara otomatis akan bergerak ke kanan. Setelah stabil, kemudian dibaca pada
viskositas yang baik pada sediaan semisolid adalah sebesar 50-1000 dPas.
kulit (Vats, et al., 2012). Sebanyak 1 gram sediaan krim diletakkan dengan hati-
hati di atas kaca berukuran 20 x 20 cm. Selanjutnya ditutupi dengan kaca yang
lain dan digunakan pemberat di atasnya hingga bobot mencapai 100 gram dan
tempat aplikasi. Hal ini berhubungan dengan sudut kontak dari sediaan dengan
bertanggung jawab dalam keefektifan dalam pelepasan zat aktif dan penerima
aksi. Daya sebar yang memiliki konsistensi semisolid yang nyaman dalam
Emulsi yang telah dibuat dimasukkan ke dalam cawan atau gelas beaker,
kemudian diencerkan dengan ditambahkan air. Jika emulsi dapat diencerkan maka
emulsi adalah minyak dalam air (Nonci et al., 2016). Uji tipe krim dilakukan
Pada penelitian terdahulu Nurshalati Taha pada tahun 2019 Sandi Mahesa
Yudhantara dengan judul “formulasi krim esktrak etanol kulit buah manggis
emulgator (asam stearat dan TEA) yang digunakan semakin besar maka semakin
besar viskositas dan daya lekat, serta semakin kecil daya sebar.
Pada penelitian terdahulu Anita Dwi Puspita sari tahun 2018 dengan judul
“Formulasi krim tabir surya ekstrak etanol daun kersen (muntingia calabura
terhadap sifat fisik krim berdasarkan hasil penelitian bahwa krim tabir surya
memenuhi standart krim secara baik secara fisika dan kimia yaitu dilihat dari
krim anti jerawat ekstrak etanol bawang dayak (eleutherina palmifolia L.)
Berdasarkan hasil penelitian krim ekstrak etanol bawang dayak dengan variasi
emulgator asamstearat dan TEA, merupakan krim tipa M/A dengan organoleptis
bentuk semi padat , warna coklat, dan bau khas bawang dayak. Pada uji
dikatakan homogeny, nilai pH krim yang yang dihasilkan semua formulasi aman
untuk wajah. Daya sebar krim formula II memenuhi syarat dan daya sebaryang
baik. Viskositas krim semua formulasi memenuhi syarat viskositas sediaan semi
solid yang baik. Formula III memenuhi syarat mutu krim yang baik.
Asam stearat dalam sediaan topikal digunakan sebagai emulgator atau zat
VariabelBebas
Variasikonsentrasiasam stearat
Variabel Penghubung
a. warna
b. Kelarutan
c. Emulgator
anionik
d. Pengemulsi tipe
M/A
e. Bahan
solubilizing agent
f. pH
Keterangan
Diteliti =
Tidak diteliti =
27
28
3.2 Hipotesis
ini yaitu :
case study. Sebagai obyek penelitian digunakan tiga kelompok sampel dengan
konsentrasi Asam stearat yang berbeda dan tidak adanya kelompok kontrol.
P1 O1 A1
S P2 O2 A2
P3 O3 A3
Keterangan:
S = Krim sulfur dengan emulgator asam stearat
P1 = Perlakuan 1 [menggunakan asam stearat 6%]
P2 = Perlakuan 2 [menggunakan asam stearat 8%]
P3 = Perlakuan 3 [menggunakan asam stearat 10%]
O1 = Observasi 1
O2 = Observasi 2
O3 = Observasi 3
A1 = Analisis 1
A2 = Analisis 2
A3 = Analisis 3
29
30
Pengumpulan data
Analisis data
Timbang semua
bahan
(A1) bahan yang larut air (A2) bahan yang larut (A3) tambahkan
dicampur propilen glikol , minyak dicampur metil aqua dest ad 50
gliserin, propil paraben paraben sulfur P, asam ml
campur gerus sampai stearate gerus sampai
homogen dalam mortir homogeny dalam
hangat mortar hangat
Dilakukan sebanyak
3 kali replikasi
Catat hasil
pengamatan
Analisi data
4.2.4 Uji pH
Dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali replikasi
Power switch dinyalakan pada posisi on. Ketika spindel mulai berputar,
jarum indikator viskositas secara berkala bergerak ke kanan Sampel
Dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali replikasi
Catat hasil
Dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali replikasi
Catat hasil
Dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali replikasi
Catat hasil
Farmasi Jember.
memiliki karakter tertentu dan sama. Sampel adalah bagian dari populasi yang
memiliki karakter dari obyek yang merupakan sumber data. Sampel juga dapat
4.4.1 Populasi
dengan konsentrasi asam stearat yang berbeda, yaitu 6%, 8%, 10%, yang
4.4.2 Sampel
asam stearate dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 6%, 8%, 10%, yang
total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi.
39
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010). Variabel pada
1. Variabel bebas
2010). Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi konsentrasi asam
st earate.
2. Variabel penghubung
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
solubilizing agent.
3. Variabel terikat
pada penelitian ini adalah sifat fisik krim sulfur yang meliputi
4.6.1 Alat
glass, batang pengaduk, gelas ukur, cawan, sudip, pipet,stopwatch, kaca arloji, pH
4.6.2 Bahan
akuadest.
data yang dilakukan dengan cara menggunakan data pendekatan teoritis dari
literatur diuji kemudian hasil data ditulis di Lembar Pengumpulan Data (LPD).
43
dengan parameter yang sesuai dengan pustaka.Data hasil penelitian uji sifat
(6% , 8% , dan 10%) dibandingkan dengan parameter yang sesuai dengan pustaka.
besar dari 0,05. Jika didapatkan data normal maka data selanjutnya di uji
HASIL PENELITIAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh variasi konsentrasi asam stearat
terhadap sifat fisik krim sulfur berdasarkan pendekatan teoritis” bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik krim
sulfurSampel penelitian ini adalah krim sulfur dengan variasi konsentrasi asam
stearat antara 6%,8%, dan 10%. Penelitian yang dilakukan meliputi sifat fisik
organoleptis, homogenitas, tipe emulsi krim, pH, dan viskositas. Hasil data
penelitian sifat fisik organoleptis, homogenitas dan tipe emulsi krim diolah
dengan pendekatan secara teoritis yaitu data yang diperoleh dari pengujian
dibandingkan dengan parameter yang sesuai dengan pustaka. Hasil data penelitian
sifat fisik pH dan viskositas dangan uji One Way Anova (Analisys Of
yang dengan variasi konsentrasi asam stearat sebagai emulgator krim. Formulasi1
total sampling yaitu teknik pengambilan sampel sama dengan populasi dalam tiap
44
45
5.3.1 Hasil penelitian dan analisis data uji sifat fisik organoleptis
Tabel 5.1 Data hasil penelitian uji sifat fisik organoleptis krim sulfur
Keterangan
a. Bau
1.bau sulfur sangat menyengat
2.bau sulfur menyengat
3.bau sulfur tidak menyengat
b. Warna
1.kuning sulfur
2.kuning muda
3.kuning agak putih (pucat)
c. Bentuk
1.sedikit kental
2.kental
3.sangat kental
Data hasil penelitian uji sifat fisik organoleptis krim sulfur seperti bau,
warna dan bentuk (tabel 5.1) menunjukkan bahwa uji organoleptis krim sulfur
dari 3 formula menunjukkan bau sulfur tidak menyengat, warna kuning sulfur,
5.3.2 Hasil penelitian dan analisis data uji sifat fisik homogenitas
Tabel 5.2 Data hasil penelitian uji sifat fisik homogenitas krim sulfur
Formulasi Homogenitas
krim R1 R2 R3
Formula I Homogen Homogen Homogen
Formula II Homogen Homogen Homogen
Formula III Homogen Homogen Homogen
Data hasil penelitian uji sifat fisik homogenitas krim sulfur dapat dilihat pada
tabel 5.2. Tabel tersebut menunjukkan bahwa uji homogenitas krim sulfur dari 3
Tabel 5.3 Data hasil penelitian uji sifat fisik pH krim sulfur
pH Rata-rata
Formulasi krim
R1 R2 R3 ±SD
Formula I 5 5 5 5±0
Formula II 5 6 5 5,3±0,5
Formula III 6 6 5 5,6±0,5
Data hasil penelitian uji sifat fisik pH krim Sulfur dapat dilihat pada tabel
5.3.Tabel tersebut hasil uji sifat fisik pH krim sulfur didapatkan hasil rata-rata
formula 1 , formula 2, dan formula 3 , 5:5,3 dan 5,6 dengan nilai SD dari formula
2 dan formula 3 dengan hasil rata-rata SD ±0,5. Dari hasil diperoleh makan hasil
Diagram batang uji pH krim sulfur dapat dilihat pada gambar 5.1
47
6
5,6
5,5 5,3
pH 5
5
4,5
Formula 1Formula 2Formula 3
5.3.4 Hasil penelitian dan analisis data uji sifat fisik viskosotas
Tabel 5.4 Data hasil penelitian uji sifat fisik viskositas krim sulfur
Data hasil penelitian uji sifat fisik viskositas krim dapat dilihat berdasarkan
tabel 5.4 hasil uji sifat fisik viskositas krim sulfur dari F1 13,3 , F2 23,3, dan F3
36,3 dPas. Hasil nilai SD untuk 3 formula adalah 6%. Diagram batang uji
Viskositas
40 36,666
30 23,333
20 13,333
10
0
1 2 3
5.3.5 Hasil penelitian dan analisis data uji Daya sebar krim sulfur
Tabel 5.5 Data hasil Penelitian Uji sifat fisik daya sebar kirm sulfur
Data hasil penelitian uji sifat fisik Daya sebar krim dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel tersebut menunjukkan hasil uji sifat fisik Daya sebar krim untuk formula 1
6,8 dengan rentang ±0,3, formula 2 6,4 dengan rentan ±0,1, dan formula 3 6
dengan rentang ±0,3. Dari 3 formula memiliki perbedaan signifikan. Data analisis
diperoleh 0,200 (p>0,05) artinya data terdistribusi normal. Data hasil uji One Way
konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik daya sebar krim sulfur. Diagram
batang uji daya sebar krim sulfur dapat dilihat pada gambar 5.3
49
7
6,8
6,8
s 6,6
6,4
d e 6,4
a b
6,2
y a 6
r 6
a
5,8
5,6
Formula 1 Formula 2 Formula 3
5.3.6 Hasil penelitian dan analisis data uji sifat fisik tipe emulsi krim
Tabel 5.6 Data hasil penelitian uji sifat fisik tipe emulsi krim sulfur.
Keterangan :
1. M/A : minyak dalam air (metil biru tersebar merata)
2. A/M : air dalam minyak (hanya bintik-bintik biru)
Data hasil penelitian uji sifat fisik tipe emulsi krim sulfur dapat dilihat pada
tabel 5.3.T menyatakan bahwa hasil uji sifat fisik tipe emulsi krim sulfur dengan
menggunakan metil biru tersebar merata pada sediaan krim dari 3 formula
menunjukan tipe emulsi krim tipe miyak dalam air ( oil in water ).
Data uji sifat fisik organoleptis krim sulfur dengan variasi konsentrasi
asam stearat pada ketiga formula sama yaitu bau sulfur tidak menyengat, warna
kuning sulfur, dan bentuk sedikit kental. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik organoleptis bau,
asam stearat pada ketiga formula dapat diketahui sediaan krim sulfur homogen.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat
Data uji sifat fisik pH krim sulfur dengan variasi konsentrasi asam stearat
pada ketiga formulasi dapat diketahui sediaan krim sulfur kadar pH dari ketiga
formula memenuhi persyaratan yang sesuai dengan Literatur (4,5-7,5). Data hasil
uji One-Way Anova data hasil yang diperoleh hasil signifikansi 0,296 (p>0,05)
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap
Data uji sifat fisik daya sebar krim sulfur dengan variasi konsentrasi asam
stearat pada ketiga formulasi formula 1 adalah 6,8 cm, formula 2 adalah 6,4 cm ,
dan formula 3 adalah 6 cm. Daya sebar yang memiliki konsistensi semisolid yang
51
0,200 (p>0,05) artinya data terdistribusi normal. Data hasil uji One Way
konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik daya sebar krim sulfur.
52
Data uji sifat fisik Viskositas sulfur variasi konsentrasi asam stearat pada ketiga
formulasi formula 1 hasil rata-rata 13,3 dPas dengan nilai SD ±6, dan formula 2
23,3 dPas dengan nilai SD ±6, dan formula 3 hasil rata-rata 36,3 dPas, hasil yang
diketahui tidak memenuhi syarat adanya pengaruh variasi konsentrasi asam stearat
dan tidak efektiv pada penggunaan emulgator tunggal dengan rentan SD ±6. Hasil
dari uji viskositas didapatkan hasil yang signifikan, Data analisis data hasil
0,71 (>0,05) tidak adanya pengaruh distribusi yang signifikan, dan pada uji one
way anova hasil yang diperoleh 0,07 (>0,05) hasil yang diperoleh pada uji One-
Way Anova tidak adanya pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat
stearat pada ketiga formulasi pada ketiga formulasi dapat diketahui sediaan krim
sulfur memiliki tipe krim tipe M/A ( Oil in water ). Hal ini menunjukkan bahwa
ada tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik tipe
PEMBAHASAN
terhadap sifat fisik kirm sulfur berdasarkan pendekatan teoritis” bertujuan untuk
mengetahui variasi konsentrasi asam stearat yang baik pada krim sulfur. Penelitian
sifat fisik krim sulfur meliputi beberapa uji organoleptis, homogenitas, pH,
viskositas, daya sebar, dan tipe krim. Pada penelitian ini terdapat tiga formula dari
setiap formula terdiri dari beberapa campuran bahan aktif, emulgator, pengawet,
10%.
digunakan adalah panel terbatas, dapat diartikan panel/responden yang terdiri dari
3-5 orang (Prianto., 2017). Penelitian ini menggunakan 3 orang responden yang
berbeda. Pada pengujian organoleptis juga bertujuan untuk melihat tampilan fisik
sediaan dengan cara melakukan pengamatan warna, bau, dan tekstur sediaan yang
telah dibuat ( Djajadisastra., 2009). Data uji sifat fisik organoleptis krim sulfur
dengan variasi konsentrasi asam stearat pada ketiga formula sama yaitu bau sulfur
tidak menyengat, warna kuning sulfur, dan bentuk sedikit kental. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap
sifat fisik organoleptis bau, warna, bentuk krim sulfur anti jerawat. Dari hasil
pengamatan pada uji organoleptis bau, warna, dan bentuk menunjukan bahwa F1,
53
54
warna dari bahan aktif. Asam stearat berwarna putih yang tidak mempengaruhi
berbeda. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 3 formula krim sulfur uji
homogenitas dinyatakan homogen karena tidak ada butiran yang terlihat dan
pencampuran bahan dan penggerusan bahan ( Pratiwiet al., 2017). Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap
Uji sifat fisik selanjutnya yaitu uji pH memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat keamanan suatu sediaan krim yang akan digunakan pada kulit terutama
pada wajah, pH yang ideal yang digunakan pada sediaan topikal pada sediaan
krim sulfur memiliki kadar stabilitas pH yang sesuai dengan literatur. Data hasil
uji One-Way Anova data hasil yang diperoleh hasil signifikansi 0,296 (p>0,05)
55
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap
mengetahui sifat penyebaran krim yang digunakan pada sediaan topical. Semakin
besar daya sebar, luas permukaan kulit yang kontak dengan krim kan semakin
luasdan zat aktif akan terdistribusi secara baik. Persyaratan daya sebar yang baik
untuk sediaan topical yaitu 5-7 cm ( Ulean et al., 2012) dari hasil pengujian
rentang daya sebar krim 6 - 6,8 cm dari 3 formula. Data analisis hasil
0,200 (p>0,05) artinya data terdistribusi normal. Data hasil uji One Way Anova
konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik daya sebar krim sulfur.
Pengujian viskositas dilakukan 3 kali replikasi untuk tiap formula krim sulfur
sehingga didapatkan rata-rata viskositas untuk data yang diperoleh dari formulasi
formula 1 hasil rata-rata 13,3 dPas dengan nilai SD ±6, dan formula 2 23,3 dPas
dengan nilai SD ±6, dan formula 3 hasil rata-rata 36,3 dPas. Persyaratan viskositas
artinya data terdistribusi normal. Pada uji one way anovahasil yang diperoleh
mengetahui tipe krim yang sebenarnya (Genatrika et al., 2016). Pada pengujian
ditambahkan dengan metil biru pada setiap formula hasil yang didapatkan
diketahui metil biru tersebar merata pada semua formulasi. Dapat dinyatakan krim
sulfur memiliki sifat tipe krim M/A. Hal ini menunjukkan bahwa ada tidak ada
pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik tipe emulsi krim
7.1 Kesimpulan
a. Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
b. Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik
c. Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik pH
d. Ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik viskositas
e. Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik daya
f. Tidak ada pengaruh variasi konsentrasi asam stearat terhadap sifat fisik tipe
g. Konsentrasi asam stearat 10% pada sediaan krim sulfur yang memenuhi
57
7.2 Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Efendi Z., 2003. Peranan kulit dalam Mengatasi terjadinya Akne
Vulgaris.AvailabelFrom: http://library.usu.ac.id/download/fk
histology zukesti3.pdf.
Garg. A., Deepika A. Sanhay, G., & Anil, K. S ., 2002 , Spreading of
semi Solid Formulations : An Update. Pharmaceutical
Tehnology. USA.
Kim. T. W., Sei J. N., Suh T. H., Park H. J., Kim J.H Kim J. Y et al
2006. Involvement of Lymphocytes in dextran sulgate sodium
-induced experiment colitis. World J. Gastroenterol.
12(2) : 302-305.
60
Kubba R, Bajaj A, Thappa D. Sharma R, Vendamurthy M. et al
Guideline formanagement – AIA consensus document. India
J Dermatol. 2009 : 75(7) : 3.
Lachman, L., Lieberman, H. A., & Kanig, J. L., 1994. Teori dan
praktek Farmasi Industru II. Edisi ketiga. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Martin A. James, S., & Arhut. C. A., 2008. Farmasi Fisik. Edisi
Ketiga. Penerbit UIPress. Jakarta.
61
Putri, R.A. A. P., 2015. Pengaruh Variasi konsentrasi HPMC
sebagai Gelling Agent . Terhadap sifat fisik Gel Sulfur. Karya
Tulis Ilmiah . Akademi Farmasi Jember.
62
Sweetman, A., 2006. Martindle the complete drug reference thirty
thrind edition pharmaceutica l press. London.
Ulean, S. P. J., Banne. Y. S., Ririn, A., 2012. Pembuatan salep anti
jerawat dari ekstrak rimpang temulawak (Curcuma
xanthoriza Roxb.) Jurnal Ilmiah Farmasi 3 (20) : 45-49.
63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji pH
a.) Uji pH krim sulfur normalitas menggunakan program (SPSS) 25
ANOVA
rata
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .667 2 .333 1.500 .296
Within Groups 1.333 6 .222
Total 2.000 8
64
Lampiran 2. Uji Viskositas
ANOVA
rata_rata
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 822.222 2 411.111 12.333 .007
Within Groups 200.000 6 33.333
Total 1022.222 8
65
Lampiran 3. Uji Daya sebar
a.) Uji daya sebar normalitas menggunakan SPSS (25)
ANOVA
rata_rata
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .809 2 .404 8.667 .017
Within Groups .280 6 .047
Total 1.089 8
66