RANCANGAN OBAT
Kelompok 3 :
Amina 18040010
Ana Atika Surur 18040011
Anzalna Auliya Putrie F. 18040013
Aprilia Permata Sanny 18040014
Aquilla Hasinta Aulia M. 18040015
Aurelia Firjanti Syafiq 18040016
Ayu Sri Indah Tamami 18040017
Bagus Yoga Pradana 18040018
Beta Putri Ananda 18040019
Chantica Gisca Kurniawati 18040020
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM ELUSIDASI
STRUKTUR
A. Spektrofotometer Inframerah
Prediksikan gugus fungsi dan prediksikan senyawa apakah yang dimaksud!
Senyawa A
Senyawa B
Senyawa C
Senyawa D
Senyawa Bilangan gelombang Prediksi gugus Prediksi Senyawa
A C-O (500-1000 cm−1) C-O Butanoic Acid
CH2 (1000-1500 cm−1) CH2
C=O (1500-2000 cm−1) C=O
C-H (2000-4000 cm−1) C-H
B. Spektroskopi Massa
Ato Analisi
m s
Analisis kimia pada dasarnya terbagi menjadi dua pekerjaan utama yang dikenal dengan analisis
secara kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk
mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung dalamsampel uji. Metode yang dipakai untuk tujuan ini
bisa secara klasik atau instrumen, metodaklasik yang paling utama adalah analisis warna atau reaksi
warna, metode ini dipakai untuksenyawa anorganik (kation dan anion), atau juga untuk senyawa organik
seperti seringdigunakan untuk skrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan.
Metodalain dalam tujuan ini adalah uji nyala warna, kedua metoda tersebut diawali dengan
analisisorganoleptis. Instrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar dapat melakukananalisis
kualitatif tergantung dari spesifikasi instrumen. Contohnya Spektrofotometer UVuntuk senyawa
organik yang memiliki gugus kromofor,AASuntuk logam-logam (walau jarang untuk kualitatif), HPLC
untuk senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untukanalisis gugus fungsi senyawa organik, dll
( S.Hamdani, 2011 ).
Analisis kuantitatif adalah pekerjaan yang bertujuan untuk mengetahui kadar suatusenyawa dalam
sampel. Metoda klasik yang paling populer adalah titrasi(metoda volumetri)dan gravimetri. Instrumen
analisis yang saat ini paling banyak digunakan adalahHPLC sedangkan untuk logam -AAS masih menjadi
pilihan utama, dan instrumen lain tergantungdari sifat senyawa yang akan ditentukan. (S. Hamdani,2011)
G. Kesimpulan
Dengan menggunakan tahap identifikasi senyawa obat, dilakukan identifikasi pada sampel yang
telah disiapkan. Golongan asam seperti asam sitrat yang berbentuk kristal putih, rasa asam dan tidak
berbau, dan asam salisilat yang merupakan serbuk halus, putih keabuan, tidak berasa dan tidak berbau saat
direaksikan dengan pereaksi umum FeCl3menghasilkan warna kuning pada asam sitrat dan warna ungu
pada asam salisilat. Pada sampel golongan sulfa seperti fasiprim merupakan serbuk berwarna putih, tidak
berbau dan mempunyai rasa yang pahit, dantrisulfa yang merupakan serbuk berwarna putih, tidak berbau
dan tidak berasa, pada saat direaksikan dengan pereaksi umum HCl encer lalu ke dalamnya di celupkan
korek api menghasilkan endapan putih( tidak terjadi perubahan ) pada sampel tersebut.
H. Daftar Pustaka
Mukhriani, 2014. Esktraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makasar. Makasar Hal 361-367
Veronica Pricilia, 2013. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA X EKSTRAK ETANOL BIJI
KENARI (Canarium indicum L.) YANG DIPEROLEH DARI PASAR DI MANADO. Fakultas
Farmasi Universitas Surabaya.