Abstrak
Murbei merupakan salah satu obat yang penting didalam pengobatan tradisional Cina. Murbei
mengandung berbagai macam senyawa diantaranya fenol dan flavanoid yang umunya
berfungsi sebagai antioksidan alami dan juga memiliki fungsi antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik, aktivitas antioksidan dan antikanker ekstrak
batang murbei (Morus alba L.). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi
menggunakan pelarut etanol. Penetapan kadar fenolik menggunakan reagen Folin-Ciocalteu,
pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS dan pengujian aktivitas
antikanker menggunakan metode MTT terhadap sel kanker WIDR dan sel vero. Hasil
pengujian menunjukkan kadar total fenolik ekstrak batang murbei sebesar 35,9%. Nilai
aktivitas antioksidan ekstrak batang murbei adalah 83,18 µg/mL. Aktivitas antikanker pada
sel WIDR menunjukkan nilai IC50 71,24 µg/ml dan pada sel vero memiliki nilai IC50 154,241
µg/ml. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol batang murbei (Morus alba L.) memilki
aktivitas antioksidan yang kuat dan berpotensi sebagai antikanker alami yang bekerja selektif
terhadap sel kanker.
Kata kunci : Murbei (Morus alba L.), batang, IC50, antioksidan, antikanker
Abstract
Keywords: Mulberry (Morus alba L.), stem extract, IC50, antioxidant, anticancer
Burhan, dkk.
18 KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 17-21
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.173
Burhan, dkk.
KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 17-21 19
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.173
Suspensi sel diinkubasikan kembali selama flavanoid, alkaloid, fenol dan saponin.
2-4 jam dalam inkubator CO2. SDS 100 μL Adanya kandungan senyawa flavonoid
ditambahkan saat formazan telah jelas menyebabkan ekstrak batang murbei (Morus
terbentuk dan dibungkus kertas. Kemudian alba L.) memiliki potensi antioksidan. Hal
disimpan selama semalam pada suhu kamar ini dikarenakan senyawa flavanoid memiliki
di tempat yang gelap. Setelah inkubasi, banyak gugus hidroksi (OH), atom hidroksi
dilakukan pembacaan serapan dengan dapat didonorkan pada senyawa radikal yang
ELISA reader pada panjang gelombang 595 tidak stabil sehingga senyawa radikal dapat
nm. stabil. Senyawa alkoloid juga memiliki
gugus OH sehingga dapat juga mendonorkan
Hasil dan Pembahasan kepada senyawa radikal begitu pula dengan
senyawa fenol.
Proses ekstraksi dilakukan dengan cara
Uji total fenolik dilakukan engan uji
maserasi dengan menggunakan pelarut
kuantitatif menggunakan metode Folin–
etanol dengan nilai rendemen 4,91 %. Pada
Ciocalteu dan pembanding asam galat. Asam
percobaan yang dilakukan oleh Burhan dan
galat digunakan karena asam galat
Aisyah (2018), menunjukkan hasil rendamen
merupakan turunan dari asam
yang diperoleh pada ekstraksi batang murbei
hidrosibenzoad yang tergolong asam fenolik
pada 3 pelarut yakni n-Hesan, Etil Asetat dan
sederhana dan juga sebagai standar yang
Etanol 70%, yakni 0,34%, 0,859% dan
stabil dan murni (Rahmawati, 2009). Dari uji
1,51%. Hal ini menunjukkan bahwa pelarut
total fenolik didapatkan ekstrak batang
polar lebih besar menghasilkan rendamen,
murbei (Morus alba L.) sebesar 35,9%. Hasil
tetapi banyaknya rendamen yang didapatkan
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
belum tentu berbanding lurus dengan
oleh Radojkovic et al. (2012), bahwa murbei
kualitas ekstrak yang diperoleh, sehingga
memiliki kadar fenol yang besar. Semakin
perlu dilakukan penentuan lebih lanjut.
besar total fenol yang ditunjukkan maka
Skrining senyawa fitokimia bertujuan
semakin besar potensi sebagai antioksidan.
untuk mengetahui golongan senyawa yang
Pengujian aktivitas antioksidan dengan
terkandung didalam ekstrak batang murbei
metode ABTS (2,2 Azinobis (3-
(Morus alba L.). Skrining fitokimia untuk
Etilbenzotiazolin)-6-Asam Sulfonat), dimana
ekstrak batang murbei (Morus alba L.) yang
aktivitas antioksidan diketahui dengan
dilakukan diantaranya uji fenol, alkaloid,
melihat seberapa besar IC50 yang dihasilkan
flavanoid tanin dan saponin. Hasil skrining
oleh ekstrak batang murbei (Morus alba L.)
fitokimia ekstrak batang murbei (Morus alba
dalam meredam seyawa radikal bebas
L.) dapat dilihat pada tabel 1.
ABTS. IC50 menunjukan peredaman 50%
Tabel 1. Hasil Skrining fitokimia ekstrak batang terhadap radikal bebas, semakin kecil IC50
murbei (Morus alba L.) yang didapatkan maka semakin besar potensi
Kandungan Kimia Ekstrak Batang Murbei ekstrak tersebut sebagai antioksidan.
Alkaloid + Pembanding yang digunakan adalah vitamin
Fenol + C sebagai mana diketahui bahwa vitamin C
Flavonoid + adalah senyawa yang digunakan sebagai
Tanin - salah satu antioksidan alami.
Saponin +
Keterangan :
+ = Mengandung senyawa yang dilakukan
pengujian
- = Tidak mengandung senyawa yang dilakukan
pengujian
Burhan, dkk.
20 KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 17-21
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.173
Tabel 2. Hasil uji aktivitas sitotoksik ekstrak batang murbei (Morus alba L.) terhadap sel kanker
WIDR dan sel normal vero.
% kematian Nilai IC50 (µg/ml)
Konsentrasi
Sel normal
(ppm) Sel WIDR Sel normal vero Sel WIDR
vero
7,8125 22,89744266 1,7337
15,625 30,49037701 8,3576
31,25 36,07962035 18,3033
62,5 44,04165568 35,2965
71,24044 154,24106
125 58,41022937 43,8393
250 75,03295544 66,2123
500 93,45504877 70,2157
1000 97,66016346 88,3536
Pengukuran Vitamin C mendapatkan hasil nilai IC50 ≥ 30 µg/ml dan dikatakan tidak
IC50 sebesar 1,02 µg/mL. Pengukuran IC50 aktif apabila IC50 >100 µg/ml. Hasil
ekstrak batang murbei (Morus alba L.) perhitungan nilai IC50 didapatkan ekstrak
didapatkan hasil sebesar 83,18 µg/mL. batang murbei (Morus alba L.) terhadap sel
Menurut Blois (1985), suatu senyawa kanker WIDR menunjukkan moderate aktif
memiliki antioksidan yang sangat kuat bila terhadap sel kanker WIDR dan ekstrak
nilai IC50 < 50 ppm, kuat bila IC50 bernilai batang murbei (Morus alba L.) tidak aktif
50 - 100 ppm, sedang bila IC50 bernilai 101 - tehadap sel vero karena memilki nilai IC50
150 ppm, dan lemah bila >100 µg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa
IC50 bernilai 151 – 200 ppm. Berdasarkan ekstrak batang murbei (morus alba L.)
klasifikasi diatas, ekstrak etanol batang bekerja selektif pada sel WIDR.
murbei (Morus alba L.) memiliki aktivitas
antioksidan yang tergolong sedang. Kesimpulan
Uji aktivitas antikanker ekstrak batang
Dapat disimpulkan bahwa ekstrak batang
murbei dilakukan dengan metode MTT (3- murbei (Morus alba L.) mengandung
(4,5- dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil senyawa alkaloid, fenol, flavanoid dan
tetrazolium bromida) dengan menggunakan saponin. Ekstrak batang murbei (Morus alba
sel WIDR dan sel Vero. Aktivitas antikanker L.) berpotensi sebagai antioksidan dan
diketahui dengan melihat nilai IC50. IC50 sebagai antikanker yang bekerja selektif
diperoleh dengan menggunakan analisis terhadap sel kanker.
probit dan regresi linear, analisis probit
biasanya digunakan untuk mengetahui
Daftar Pustaka
respon subjek yang diteliti. Hasil
perhitungan yang didapatkan dalam Ahmad, H., Suprianto., Marhamah.,
pengujian aktivitas antikanker ekstrak Rasmidar., 2014, Aktivitas Antikanker
murbei (Morus alba L.) dengan sel WIDR dan Antiproliferasi fraksi etanol sarang
dan sel Vero dapat dilihat pada Tabel 2. semut(Myrmecodya pendans) pada sel
Hasil uji toksistas ekstrak batang murbei kanker lidah manusia SP-C1, Dentofasial,
(Morus alba L.) terhadap sel WIDR dan sel Vol. 13, No.1, 1-6
vero menunjukkan nilai IC50 untuk sel Anam, S., Yuliet., Agus, R., Firmanita,
WIDR 71,24 µg/ml dan untuk sel vero D.,Dewi, R., Muhammad, S.Z., 2014,
memiliki nilai IC50 154,241 µg/ml. Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Metanol
Penetapan batas toksik penelitian ini Benalu Batu (Begonia sp.): ethnomedicine
menggunakan kriteria National Cancer Suku Wana Sulawesi Tengah, Jurnal Ilmu
Institute (NCI) 2009 yang menyebutkan Kefarmasian Indonesia, Vol.12 No.1, 10-
bahwa suatu ekstrak dinyatakan aktif 16
memiliki aktivitas apabila memiliki nilai IC50
< 30 µg/ml, moderate aktif apabila memilki
Burhan, dkk.
KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2019, 7(1), 17-21 21
DOI: 10.26874/kjif.v7i1.173
Burhan, dkk.