“ OBAT TRADISIONAL ”
Dosen Pembina
Disusun oleh:
JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala 1limpahan
rahmat, taufik, dan Hidayah-Nya. Karena hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ELEKTROFORESIS KAPILER” dengan tepat waktu.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya,
namun penulis berhasil menyelesaikan dengan baik. Dalam penulis makalah ini penulis tidak
lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan makalah.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Kepada para pembaca, penulis mengharapkan kritik dan saran atas makalah
yang sederhana ini.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia
dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses
pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia secara
mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses
pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan
berbagai metode.
Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran.
Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih
dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat,
padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada
berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan
hasil pemisahan yang diinginkan.
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase diam
dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion kompleks.
Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan
partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan
yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat
terlarut.
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium gel kanji
(sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein.
Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai
gel media.
Elektroforesis kapiler (CE), juga dikenal sebagai zona elektroforesis kapiler, dapat
digunakan untuk memisahkan spesies ion oleh muatan mereka dan gesekan kekuatan dan radius
hidrodinamika. Elektroforesis, bermuatan listrik bergerak analit dalam konduktif cairan
menengah bawah pengaruh suatu medan listrik. Diperkenalkan pada tahun 1960-an, teknik
elektroforesis kapiler (CE) dirancang untuk spesies terpisah berdasarkan ukuran mereka untuk
mengisi rasio dalam interior sebuah kapiler kecil penuh dengan elektrolit.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan elektroforesis kapiler?
2. Bagaimana prinsip kerja elektroforesis kapiler?
3. Bagaimana cara kerja elektroforesis kapiler?
4. Apa saja fungsi dari bagian-bagian instrument elektroforesis kapiler?
5. Bagaimana contoh penggunaan metode elektroforesis kapiler?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang metode elektroforesis kapiler
2. Mengetahui prinsip kerja metode elektroforesis kapiler
3. Mengetahui cara kerja metode elektroforesis kapiler
4. Mengetahui fungsi pada tiap bagian elektroforesis kapiler
5. Mengetahui contoh penggunaan metode elektroforesis kapiler
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Elektroforesis adalah suatu teknik yang mengukur laju perpindahan atau pergerakan
partikel-partikel bermuatan dalam suatu medan listrik. Prinsip kerja dari elektroforesis
berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebut DNA,
yang bergerak menuju kutub positif (anode), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif
(kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anode) (Klug & Cummings 1994: A-6).
Elektroforesis digunakan untuk mengamati hasil amplifikasi dari DNA. Hasil elektroforesis
yang terlihat adalah terbentuknya band yang merupakan fragmen DNA hasil amplifikasi dan
menunjukkan potongan-potongan jumlah pasangan basanya (Klug & Cummings 1994: 397).
Elektroforesis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu
partikel baik DNA, RNA dan protein. Selain itu, elektroforesis juga digunakan untuk fraksionasi
yang dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya,
mempelajari fitogenetika, kekerabatan dan mempelajari penyakit yang diturunkan (Klug &
Cummings 1994: A-6). Elektroforesis dalam bidang genetika, digunakan untuk mengetahui
ukuran dan jumlah basa yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu (Klug & Cummings 1994:
A-7). Elektroforesis dapat dibagi menjadi tiga yaitu elektroforesis kertas, elektroforesis gel, dan
elektroforesis kapiler. Dalam makalah ini dibahas elektroforesis kapiler.
Salah satu keuntungan utama dari CE adalah dibutuhkan peralatan yang sederhana. CE
terdiri dari satu daya tegangan tinggi, penyangga reservoir, sebuah kapiler, dan sebuah detektor.
Pengaturan dasar dapat diuraikan dengan peningkatan fitur seperti sampel, peralatan injeksi
ganda, mengontrol suhu kapiler, pengaturan penyediaan daya, detektor ganda, dan kumpulan
fraksi.
• Kolom kapiler (dengan silika, jendela optis agar bisa diamati prosesnya dari luar)
• Dua buah elektroda.
• Power supply (bisa diatur untuk bertegangan tinggi)
• Detector (sinar UV)
• Larutan buffer beserta dua buah tempat penyimpanannya.
Pipa Kapiler.
Media pemisahan kertas atau agar-agar pada elektroforesis konvesional diganti dengan
pipa kapiler yang terbuat dari gelas dengan diameter dalam berkisar antara 25-100 𝜇m dan
panjang antara 50-100 cm. Dimensi pipa kapiler, diameter dan panjang ternyata mempengaruhi
efisiensi (N) pemisahan elektroforesis kapiler.
Semakin kecil ukuran dimeter pipa kapiler maka semakin besar harga N (pada gambar 6)
oleh karena itu, semakin besar diameter (> 100 m) maka pemisahan semakin tidak efisien.
Buffer.
Pipa kapiler diisi dengan larutan buffer dan kedua ujung pipa kapiler tersebut tercelup
dalam larutan buffer selain berfungsi sebagai larutan elektrolit untuk menghantarkan arus listrik
juga berfungsi pengontrol muatan molekul. Karena sutu molekul dapat bermuatan positif, negatif
atau netral bergantung pada pH larutan dan sebagaimana fungsi buffer dapat menahan pH.
Dengan kata lain, pH buffer dapat mengontrok selektifitas pemisahan elektroforesis.
Sumber arus.
Dalam elektroforesis konvensional dialirkan arus searah sekitar 100 Volt tapi dalam
elektroforesis kapiler dialirkan arus searah bertentangan sangat tinggi 10.000-30.000 Volt seperti
pada persamaan, bahwa kecepatan solut menuju katoda berbanding dengan tegangan listrik. Oleh
karena itu tidaklah mengherankan bahwa eksperimen elektroforesis kapiler dapat dilakukan
dalam beberapa menit sementara eksperimen elektroforesis konvesional
Sistem Pemasukan Cuplikan
Cuplikan berupa larutan yang akan dipisahkan dimasukkan melalui ujung pipa kapiler
yang tercelup dalam anoda. Teknik pemasukan cuplikan ke dalam pipa kapiler dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu berdasarkan tekanan dan elektrokinetika yang masing-masing dapat
diformasi dengan persamaan.
Detektor.
Semua solut baik yang bermuatan maupun netral bergerak ke satu arah yaitu kekatoda
maka hal ini mempermudah pendeteksian. Dengan demikian detektor dapat diletakan di salah
satu ujung pipa kapiler yaitu didekat katoda. Berbagai detektor telah digunakan untuk
mendeteksi komponen-komponen hasil pemisahan, antara lain spektrometri (seperti UV, dan
Fluoresen) dan detektor elektrokimia (seperti konduktometri dan amperometri). Detektor UV
diperlihatkan dalam gambar 2.14. Keuntungan penggunaan pipa kapiler yang terbuat dari gelas
silika adalah transparan terhadap sinar UV. Hal ini memungkinkan pendeteksian aliran
komponen hasil pemisahan secara online, artinya tidak perlu mengganggu aliran komponen hasil
pemisahan. Detektor flurosen pada gambar 2.15 dapat digunakan dalam elektroforesis kapiler
dengan teknik penggunaan yang sama detector UV
Catatan :
1. Detektor : Pada dasarnya detektor yang semua detektor yang digunakan pada HPLC dapat
juga diaplikasikan pada CE dan HPCE .Detektor tersebut meliputi: UV, dioda array,
fluorescence, refraktif indeks, elektrokimia dan lainnya.
2. Kolom kapiler : Biasanya digunakan fused silika baik yang dimodifikasi maupun tidak.
Permukaan bermuatan negative
3. Elektroda : Platinum foil
4. Potensial : dc supply 20-30 kV (high voltage) daerah buffer diberi sungkup dari flexiglass ~
V >>>
5. Injeksi: beberapa L (atau nL untuk elektrooresis kapiler kinerja tinggi/HPCE) ke bagian
ujung kapiler yang bermuatan + (positif) dibantu dengan gravitasi
a : Injeksi hidrodinamik: pada sistem ini digunakan bantuan tekanan saat menginjeksikan
sampel pada kolom kapiler.
b : Injeksi elektrokinetik: digunakan bantuan arus listrik saat sampel diinjeksikan pada
kolom kapiler.
Elektroosmosis
Merupakan proses dasar yang mengendalikan CE, peristiwa ini merupakan hasil dari
terdapatnya muatan pada dinding pipa kapiler.
Diameter Kapiler dan Panas Joule
Penggunaan tegangan listrik yang tinggi mengakibatkan terdapatnya panas yang
terhimpun dalam sistem. Ada dua masalah yang cukup besar yang timbul sebagai akibat dari
panas yang dihasilkan, yaitu gradien temperatur yang melintasi kolom kapiler dan pertukaran
temperatur dalam beberapa waktu menjadi tidak efektif terhadap panas yang hilang.
Efek Tegangan dan Temperatur
Aliran elektroosmosis dan kecepatan elektroforesis sebanding dengan kuatnya
medan listrik, sehingga pemberian tegangan begitu tinggi akan mempercepat proses separasi,
umumnya proses separasi terjadi pada kondisi temperatur 25oC (mendekati suhu kamar). Dengan
mendinginnya liquid pada kolom kapiler, maka akan mudah untuk melakukan pengontrolan
temperatur, pada saat buffer yang digunakan tersebut berkonsentrasi tinggi dan dengan lebar
pipa kapiler yang agak besar. Ketika terdapat masalah dalam melakukan pengontrolan
temperatur maka solusi yang biasa ditempuh adalah dengan menggunakan pipa kapiler yang
lebih kecil, karena hal itu bisa menekan pemakaian arus dan mengurangi panas.
B. PRINSIP KERJA
Prinsip elektroforesis, jika suatu fase zat bermuatan, diberi beda potensial, fase tersebut
akan berpindah sepanjang medium yang kontinu ke arah katoda atau anoda sesuai dengan
muatan partikel. Dasar elektroforesis adalah pembentukan suatu ketidakhomogenen atau gradasi
konsentrasi sepanjang sistem. Koloid, protein enzim menunjukan mobilitas elektroforesis
spesifik dan titik isoelektrik yang dapat digunakan untuk identifikasi zat-zat spesifik. Pemisahan
dapat dilakukan bila senyawa-senyawa yang telah terpisah tidak secara spontan bercampur
kembali akibat serkulasi konvektif. Keterbatasan elektroforesis free boundry dapat diatasi secara
parsial dengan melakukan kromatografi pendahuluan sebelum proses elektroforesisnya sendiri.
Ini dilakukan dengan mencampurkan larutan buffer dan memvariasikan konsentrasi non
elektrolit yang larut, kemudian biarkan menyerap vertikal pada tabung elektroforesis yang akan
digunakan, sehingga terbentuk gradien perbedaan kerapatan akibat gravitasi. Di pihak lain bila
perpindahan elektroforesis dilakukan pada suatu medium berpori, wilayah perpindahannya tidak
dipengaruhi oleh gradien kerapatan dan temperatur. Pada medium tersebut aliran cairan dalam
tabung berbanding terbalik terhadap kuadrat dari jari-jari penampang melintang tabung. Kertas
saring, agar, kanji, gelatin, butiran-butiran kaca umumnya digunakan karena memiliki rongga-
rongga kapiler. Kertas penyaringlah yang paling sering digunakan karena pemisahan yang
sempurna dapat dilakukan dan mudah dikelola. Pemisahan dapat dilakuakan baik horizontal
maupun vertikal dan interferensi anomali paling kecil pada boundary. Pada umumnya istilah
elektrokromatografi digunakan untuk pemisahan berdasarkan perbedaan transfor fisik zat terlarut
yang bermuatan didalam medium kertas akibat pengaruh gradien potensial (Kopkar, 2008).
Metode pemisahan elektroforesis didasarkan pada interaksi partikel-partikel bermuatan
oleh medan listrik. Partikel bermuatan listrik negatiaf akan bergerak kekutub positif (anoda).
Sebaliknya , partikel bermuatan listrik positif akan bergerak kekutub negative (katoda).
Sementara partikel netral tidak bergerak . Jadi medan listrik menyebabkan pemisahan pada
metode elktroforesis. (Sumar Hendayana, Ph.D, 2006)
C. CARA KERJA
Dalam biokimia, elektroforesis kapiler (capillary electrophoresis) adalah teknik yang
digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan ukuran dan muatan listrik. Hal ini juga
sering disebut kapiler zona elektroforesis atau gel elektroforesis kapiler. Analisis elektroforesis
kapiler bergantung pada prinsip bahwa molekul memiliki muatan listrik yang berbeda dan bobot
yang berbeda. Dengan demikian, ketika molekul dalam substrat terkena medan listrik, molekul
yang berbeda akan bergerak ke arah yang berbeda dan pada kecepatan yang berbeda dalam
substrat.
Secara umum, spesies bermuatan mulai bergerak di medan listrik. Muatan, viskositas, dan
jari-jari molekul adalah tiga faktor yang menentukan mobilitas elektroforetik suatu molekul
dalam medan listrik.
1. Muatan - Kation (molekul bermuatan positif) bergerak menuju katoda (elektroda negatif)
sementara anion (molekul bermuatan negatif) bergerak menuju anoda (elektroda positif).
2. Viskositas - Viskositas medium berlawanan dengan pergerakan molekul, dan konstan untuk
medium pemisahan tertentu.
3. Radius ion / molekul - Mobilitas elektroforesis menurun dengan meningkatnya radius
molekul.
Oleh karena itu, jika dua molekul dengan ukuran yang sama mengalami elektroforesis,
molekul dengan muatan yang lebih besar akan bergerak lebih cepat. Tingkat migrasi spesies
yang dibebankan meningkat dengan meningkatnya kekuatan medan listrik. Ditunjukkan pada
gambar.
Ketika substrat terkena medan listrik dengan cara mencelupkan satu elektroda pada salah
satu ujung dan satunya lagi pada ujung yang lain, maka molekul bermuatan positif akan bergerak
menuju elektroda negatif, dan molekul bermuatan negatif akan bergerak menuju elektroda
positif. Kecepatan relatif di mana molekul akan bergerak melalui substrat ditentukan oleh
karakteristik yang dikenal sebagai ukuran hidrodinamik molekul. Ukuran hidrodinamik molekul
tergantung pada dua faktor, massa, dan kekuatan muatan positif atau negatif. Sebuah molekul
besar dengan muatan positif yang kuat akan cenderung bergerak relatif cepat menuju elektroda
negatif dalam medan listrik. Sedangkan molekul kecil dengan muatan negatif yang lemah akan
cenderung bergerak lebih lambat ke arah elektroda positif dalam medan listrik.
D. KARAKTERISTIK
Menggunakan pipa kapiler pada pemisahan elektroforesis. Memanfaatkan medan listrik
berkekuatan tinggi, lebih dari 5 V/cm. Menggunakan detektor berteknologi modern,
sebagaimana yang ada pada kromatogram. Efisiensinya kadangkala sama dengan kromatografi
gas kapiler, namun juga bisa lebih besar. Membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengamati
sampel. Mudah diotomatiskan untuk menganalisis dalam segi kuantitatif, dan mudah
digunakan. Terbatas dalam mengkomsumsi (melibatkan) sejumlah reagent. Metode ini lebih
aplikatif untuk menyeleksi dalam ukuran luas, dibandingkan dengan teknik separasi lainnya.
Salah satu keuntungan utama dari CE adalah dibutuhkan peralatan yang sederhana. CE
terdiri dari satu daya tegangan tinggi, penyangga reservoir, sebuah kapiler, dan sebuah detektor.
Pengaturan dasar dapat diuraikan dengn peningkatan fitur seperti sampel, peralatan injeksi
ganda, mengontrol suhu kapiler, pengaturan penyediaan daya, detektr ganda, dan kumpulan
fraksi. Berbagai model elektroforesis kapiler dapat dilakukan menggunakan instrumen CE. Dasar
dari perbedaan model pemisahan dapat dikarenakan bahwa elektroforesis kapiler telah
dikembangkan dari suatu kombinasi elektroforesis dan teknik kromatografi. Istilah umumnya ini
dapat dianggap sebagai pemisahan elektroforesis dari sejumlah senyawa di dalam tabung sempit.
Walaupun sebagian besar aplikasi telah dilakukan menggunakan cairan sebagai media pemisah,
teknik elektroforesis kapiler dimana kapiler berisi elektroforesis gel, lapisan kromatografi.
Pada proses statis, komposisi dari elektrolit dasar tidak konstan. Medan listik dan
keefektifan mobilitas dapat berubah sepanjang jalur perpindahan. Tipe pemisahan ini paling
sering digunakan untuk proses pembentukan gradien pH sepanjang jalur perpindahan. Setelah
selang waktu, komponen tertentu dari sampel seperti ampholytes, akan berhenti untuk berpindah
dan berpusat pada posisi tertentu sesuai pada titik isoelektriknya.
• Isotachophoresis
Pada metode ini aliran elektroosmosis sama dengan 0, sistem pada buffer adalah
heterogen, pipa kapiler diisi dengan larutan elektrolit yang memiliki mobilitas tinggi
dibandingkan sampel-sampelnya yang akan diteliti sebagai leading, kemudian sampel diinjeksi,
kemudian larutan elektrolit kembali dimasukkan kembali sebagai terminating.
Prosedur Kerja
Pengukuran Panjang Gelombang SerapanMaksimum
Larutan induk disiapkan dengan konsentrasi 100 μg/mL. Panjang gelombang maksimum
seftriakson diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada rentang 200 – 400 nm.
Panjang gelombang serapan maksimum seftriakson yang diukur dengan menggunakan
spektrofotometer UV adalah 241,2 nm.
Pembuatan Larutan Buffer
Buffer yang digunakan adalah buffer Natrium tetraborat pH 9 dengan 50 mM dengan
pKa 9,24. Buffer di buat dengan melarutkan 0,3092 natrium tetra borat dalam 80 ml aqua biddest
kemudian di tambahkan NaOH hingga pH buffer 9, cukupkan hingga 100 mL dengan
menambahkan
aquabidestilata.
Pengujian Larutan Standar
Larutan induk standar dibuat dari seftriakson murni. Larutan standar seftriakson
disiapkan dengan melarutkan 50 mg seftriakson murni dalam 50 mL aquadest. Kemudian dari
Iarutan induk diencerkan menjadi beberapa konsentrasi yaitu 2, 5, 8, 10, dan 14 μg/mL .
Sebelum diinjeksikan kapiler dibilas dengan air 0,5 menit, natrium hidroksida selama 2 menit, air
0,5 menit dan buffer 2 menit. Sampel diinjeksikan dengan metode hidrodinamik selama 4 detik
dengan tekanan 0,5 Psi, kemudian ditambahkan buffer Na tetraborat (pH 9) 50 mmol, dengan
potensial 30 KV dan dideteksi dengan UV pada panjang gelombang 241,2 nm.
Pengujian Sampel
Pengumpulan urin dilakukan tiap selang waktu tertentu (urin sewaktu). Urin disimpan
dalam wadah tertutup rapat dan volume dari urin kemudian diukur. Kemudian urin disimpan
dalam refrigerator sebelum dianalisis. Sampel urin disaring menggunakan kertas saring dan 1
mL urin ditambahkan aquadest sampai 5 mL. Sampel yang telah disiapkan, dianalisis dengan
elektroforesis kapiler. Prosedur analisis yang dilakukan sama dengan cara pengujian larutan
standar seftriakson.
Analisis Data
Hasil penelitian di analisis dengan menggunakan persamaan regresi dari kurva kalibrasi
larutan standar. Laju eliminasi diperoleh dari persamaan regresi logaritma antara Jumlah urin
waktu (Du/t) dengan waktu (t) titik tengah pengumpulan sampel. Parameter farmakokinetik lain
seperti fraksi obat, nilai Dmaks, Dmin, Cmaks , Cmin, nilai R, Cp, Cl, AUC˜ dapat dihitung
menggunakan rumus.
KESIMPULAN
Perubahan fungsi organ tubuh seperti gangguan fungsi ginjal dan jantung akan
berpengaruh pada parameter farmakokinetika seperti kecepatan eliminasi, waktu paruh eliminasi,
dan klirens obat. Penurunan laju eliminasi ini dapat dipengaruhi oleh penyakit pasien yang
mengalami gagal jantung dan hipertensi sehingga ekskresi obat menjadi lambat. Dari hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa akumulasi seftriakson pada pasien ini terjadi sampai hari
kesembilan pemberian obat dengan jumlah obat maksimal (Dmaks) adalah 2.985 mg.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Putri.Khrysti.Elektroforesis-kapilerkarakteristik-cekomponen-instrumentskema-instrument-
ceanalisis-quantitative-ce.2019. duniakumu.com
Diakses pada 14 November 2019 pukul 19 : 27 WIB