TUMOR/KISTA OVARIUM
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
RSUD ABDUL AZIZ SINGKAWANG
DISUSUN OLEH:
RIZKI NURFITRI
NIM. I4051191043
2. Etiologi
Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab
inilah yang nantinya akan menentukan tipe dari kista. Menurut Nugroho
(2010) kista ovarium disebabkan oleh gangguan pembentukan ataupun
ketidakseimbangan hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium.
Kista folikuler dapat timbul akibat hipersekresi dari FSH dan LH yang
gagal mereabsorbsi cairan sehingga menyebabkan pertumbuhan folikel
ovarium yang tidak terkontrol. Folikel sendiri merupakan suatu rongga
cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal,
folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk
melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka
sehingga menimbulkan bendungan cairan yang nantinya akan menjadi kista.
Kista granulosa lutein dapat terjadi akibat terjadinya penimbunan darah
yang berlebihan saat fase perdarahan pada siklus menstruasi. Kista
granulosa lutoin dapat terjadi didalam korpus luteum indung telur yang
fungsional dan dapat membesar. Kista granulosa lutein bersifat bilateral
dan berisi cairan bening, berwarna seperti jerami. Penyebab lain dari kista
granulosa lutein adalah adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali di
ovarium, misalnya pertumbuah abnormal dari folikel ovarium, korpus
luteum ataupun sel telur.
3. Manifestasi klinis
Oovorektomi
i Risiko perdarahan
Kurang informasi Luka operasi
Ansietas Pembatasan
Pengetahuan Nutrisi Anastesi Resiko cidera
Resiko infeksi
Penurunan Penurunan
Metabolisme Peristaltik usus Nervus vagus
Hipofisis
Absorbsi Reflek menelan
Komplikasi air dikolon menurun
peritonia
Keletihan
Konstipasi Resiko aspirasi
Peritonitis
Gg. Metabolisme
Resiko
Nyeri Akut
Perdarahan Defisit Perawatan
Diri
7. Penatalaksanaan
a. Medis
Pengobatan kista ovari yang besar biasanya adalah pengangkatan
melalui tindakan bedah. Jika ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan
tampak terisi oleh cairan atau fisiologis pada pasien muda yang sehat,
kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi, maka
tindakan operasi harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak ada 22
gejala akut, tindakan operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan
seksama.
Kista berukuran besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya
memerlukan operasi pengangkatan. Selain itu, wanita menopause yang
memiliki kista ovarium juga disarankan operasi pengangkatan untuk
meminimalisir resiko terjadinya kanker ovarium. Wanita usia 50-70
tahun memiliki resiko cukup besar terkena kenker jenis ini. Bila hanya
kistanya yang diangkat, maka operasi ini disebut ovarian cystectomy.
Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium termasuk tuba fallopi,
maka disebut salpingo oophorectomy.
Faktor-faktor yang menentukan tipe pembedahan, antara lain
tergantung pada usia pasien, keinginan pasien untuk memiliki anak,
kondisi ovarium dan jenis kista. Prinsip pengobatan kista dengan
pembedahan (operasi) menurut Yatim, (2005) yaitu:
1) Apabila kistanya kecil (misalnya, sebesar permen) dan pada
pemeriksaan sonogram tidak terlihat tanda-tanda proses
keganasan, biasanya dokter melakukan operasi dengan
laparoskopi. Dengan cara ini, alat laparoskopi dimasukkan ke
dalam rongga panggul dengan melakukan sayatan kecil pada
dinding perut, yaitu sayatan searah dengan garis rambut kemaluan.
2) Apabila kistanya besar, biasanya pengangkatan kista dilakukan
dengan laparatomi. Teknik ini dilakukan dengan pembiusan total.
Dengan cara laparotomi, kista bisa diperiksa apakah sudah
mengalami proses keganasan (kanker) atau tidak. Bila sudah dalam
proses keganasan, operasi sekalian mengangkat ovarium dan
saluran tuba, jaringan lemak sekitar serta kelenjar limfe.
b. Prinsip Keperawatan
Pada prinsipnya yang harus dilakukan perawat adalah tindakan
keperawatan seperti melakukan asuhan keperawatan yang holistik dan
sesuai dengan prioritas masalah klien. Jika kista tidak menimbulkan
gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1 -2 bulan, karena kista
fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua
siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker)
(Nugroho, 2010).
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, agama dan alamat, serta data penanggung jawab
b. Keluhan klien saat masuk rumah sakit: biasanya klien merasa nyeri
pada daerah perut dan terasa ada massa di daerah abdomen, menstruasi
yang tidak berhenti-henti.
1) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang: Keluhan yang dirasakan klien
adalah nyeri pada daerah abdomen bawah, ada pembengkakan
pada daerah perut, menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual
dan muntah.
b) Riwayat kesehatan dahulu: Sebelumnya tidak ada keluhan.
c) Riwayat kesehatan keluarga: Kista ovarium bukan penyakit
menular/keturunan.
d) Riwayat perkawinan: Kawin/tidak kawin ini tidak memberi
pengaruh terhadap timbulnya kista ovarium.
e) Riwayat kehamilan dan persalinan: Dengan kehamilan dan
persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk tumbuh atau
tidaknya suatu kista ovarium.
f) Riwayat menstruasi: Klien dengan kista ovarium kadang-
kadang terjadi digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea.
2) Pemeriksaan Fisik: Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas
bawah secara sistematis.
a) Kepala
1) Hygiene rambut
2) Keadaan rambut
b) Mata
1) Sklera: ikterik/tidak
2) Konjungtiva: anemis/tidak
3) Mata: simetris/tidak
c) Leher
1) Pembengkakan kelenjer tyroid
2) Tekanan vena jugolaris.
d) Dada
1) Jenis pernapasan
2) Bunyi napas
3) Penarikan sela iga
e) Abdomen
1) Nyeri tekan pada abdomen.
2) Teraba massa pada abdomen.
f) Ekstremitas
1) Nyeri panggul saat beraktivitas.
2) Tidak ada kelemahan.
g) Eliminasi, urinasi
1) Adanya konstipasi
2) Susah BAK
3) Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan
berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum
menopause.
4) Data Spritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan
kepercayaannya.
5) Data Psikologis
Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium
tersebut sementara pada klien dengan kista ovarium yang
ovariumnya diangkat maka hal ini akan mempengaruhi mental klien
yang ingin hamil atau punya keturunan.
6) Pola kebiasaan Sehari-hari
Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam
aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri
7) Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium
b. Ultrasonografi
2. Diagnosa