TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “TAHU” dan ini terjadi setelah
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang
9
a. Tahu (Know)
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real (sebenarnya).
10
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
11
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
c. Berdasarkan pengalaman
yang lalu.
pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut dengan metode
12
2.3 Defenisi Bayi Prematur
Istilah prematuritas telah diganti dengan berat badan lahit rendah (BBLR)
kerena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan
kurang dari 2.500 gram, yaitu karena umur hamil kurang dari 37 minggu,
berat badan lahir rendah dari semestinya, sekalipun umur cukup, atau karena
Bayi prematur atau bayi pre-term adalah bayi yang berumur kehamilan
bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram adalah bayi prematur
(Surasmi, 2003).
yang cepat dan dapat terjadi insiden komplikasi medik yang lebih besar. Bayi
yang lahir prematur juga diberi vaksinasi agar terhindar dari penyakit menular
mematikan.
dalam 3 kelompok :
minggu.
13
2.4 Persalinan Premature
kehamilan sampai janin maturitas yang cukup agar dapat beradaptasi dengan
kehidupan di luar rahim, yaitu sampai kehamilan aterm (Helen farrer, 2001)
2. Hamil ganda.
3. Perdarahan anterpartum.
1. Catatan bawaan.
14
Abnormalitas kromosom, sindrom dismorfik, infeksi intrauterine,
a. Bayi prematur
terhadap rotasi kepala atau gerakan pasif tungkai tidak ada, kulit
mempunyai garis – garis alur serta ditutupi lanugo yang halus, reflek
tiadak ada atau jelek, reflek menghisap tidak ada atau jelek; reflek
a. Suhu Tubuh
b. Pernapasan
f. Pendarahan diotak
15
2.8 Penatalaksanaan
a. Respiratorik :
Pengaturan posisi bayi untuk mengalirkan secret ; terapi oksigen hanya untuk
c. Digestif :
seting (misalnya, setiap satu sampai dua jam sekali); pemberian dengan
16
f. Mata : Pemberian oksigen sesedikit mungkin menurut kebutuhan yang
g. Suhu tubuh : Bayi dirawat dalam boks dengan alat pemanas; suhu tubuh
bayi diukur tiap jam sekali dan kalau perlu dinaikan secara perlahan –
plastik atau plastic busa penahan panas dapat digunakan; bayi dibungkus
h. Ginjal : Observasi
a. Pengaturan Suhu
17
Jika suhu aksila turun di bawah 36.0oC , hangatkan bayi dengan
keduanya dengan selimut atau kain yang lebih hangat (Iskandar, 2009
b. Makanan Bayi
Refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, lambung kecil daya
badan kurang dari 1500 gr kurang mampu mengisap ASI atau susu
botol, dalam hal ini diberi minuman melalui sonde lambung. Tetapi
bila daya isap kecil ASI dapat dipompa dan diberi dengan sendok.
(Prawirohardjo, 2002).
c. Mencegah Infeksi
infeksi silang melalui para dokter, perawat, bidan, dan petugas lain
pemisahan pada bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak
18
memegang seorang bayi, membersihkan tempat tidur bayi sesudah
waktu tertentu.
jam.
2 faktor pokok, yakni factor perilaku ( behavior causes) dan factor di luar
19
puskesmas, obat–obatan, alat–alat kontrasepsi, jamban dan
sebagainya.
c. Faktor – factor pendorong (renforcing factor) yang terwujud
masyaakat. (Notoadmodjo,2003)
Kerangka Teori
Faktor pendorong
(renforcing factor)
Perilaku petugas
kesehatan
20