org/Bookshelves/Analytical_Chemistry/Supple
mental_Modules_(Analytical_Chemistry)/Analytical_Sciences_Digita
l_Library/JASDL/Courseware/Analytical_Electrochemistry%3A_Pot
entiometry/03_Potentiometric_Theory/04_Reference_Electrodes
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karuani-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Pemicu II Potensiometri
Kimia Analitik ini tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas PBL Kimia Analitik dan juga sebagai media pembelajaran yang mandiri untuk dapat
lebih memahami topik mengenai Potensiometri beserta isu-isu yang biasa kami hadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam proses penulisan makalah ini, kami menemui banyak kesulitan. Namun, berkat
bantuan dan bimbingan berbagai pihak, makalah ini akhirnya dapat terselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan kepada:
1. Dr. Dianursanti, S.T., M.T. selaku fasilitator dan pembimbing kami dalam
penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman kelompok 11 yang selalu kompak walaupun dihadapkan oleh
situasi yang sesulit apapun itu.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu
Selain itu, kami juga menyadari bahwa baik dalam segi sistematika penyusunan
maupun materi yang dipaparkan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
berharap agar adanya kritik dan saran yang sekiranya dapat membantu kami untuk perbaikan
di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bisa bermanfaat.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Costume Jewelry atau perhiasan palsu adalah pengganti perhiasan asli untuk
wanita yang berharga murah. Costume Jewelry tidak hanya digemari oleh wanita saja,
tetapi juga oleh anak anak kecil terutama balita, pasalnya ukuran perhiasan yang besar
dan tak kalah berkilau dibandingkan perhiasan bahan asli membuat anak anak
semakin tertarik untuk memainkannya dan memasukkannya ke mulut.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dasar teori dan cara kerja dari metode analisis elektrokimiawi,
terutama potensiometri.
C. Rumusan Masalah
JAWABAN PEMICU
Arsen
Arsen (As) atau sering disebut arsenik adalah suatu zat kimia
yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar arsen di
alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa
substansi inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air
Gambar 1. Arsen atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut
http://www.lookchem.com/Period
ic-Table/Arsenic/ National Institute for Occupational Safety and Health (1975),
arsen inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis,
terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat kuat
bagi tubuh.
Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah logam yang ada secara
alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu
kamar berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan,
Gambar 2. Merkuri cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai
http://www.lookchem.com/Periodic
-Table/Mercury/ suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk kegiatan
penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam
produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi dan baterai. Hg dapat
meracuni manusia dan merusak sistem saraf otak, serta menyebabkan cacat bawaan
seperti yang terjadi pada kasus Teluk Minamata, Jepang (bila dalam proporsi yang
besar).
Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan
banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling
banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Bahaya
Gambar 3. Timbal dari timbal ialah dapat merusak sistem saraf, mengganggu
http://www.washingtonpost.co
m/blogs/wonkblog/files/2013/0 sistem peredaran darah, ginjal dan perkembangan otak anak.
4/lead.jpg
Kadmium (Cd)
Gambar 4. Kadmium terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid yang dapat
http://images-of- menyebabkan hipertensi.
elements.com/cadmium-4.jpg
Kromium (Cr)
a. Memiliki sensitivitas yang tinggi bahkan pada jumlah zat pada sampel dan
konsenterasi analit (ion target) yang kecil. Jika dibandingkan dengan metode
Titimetri, metode analitis elektrokimiawi memiliki sensitivitas pada konsenterasi zat
yang jauh lebih besar.
b. Alatnya relatif tidak terlalu mahal. Jika dibandingkan dengan spektroskopi, metode
analisis elektrokimiawi membutuhkan alat yang harganya lebih murah, akurasi dan
presisi dari data yang didapat pun sebanding dengan jika kita menggunakan metode
spektroskopi.
c. Mempunyai selektivitas yang tinggi, dengan metode analitis lain seperti titimetri,
respons yang didapat tidak spesifik untuk suatu zat. Lain halnya dengan metode
analisis elektrokimiawi yang memiliki selektivitas yang tinggi, respons yang
dihasilkan pasti akan menunjukan adanya ion Cr karena potensial yang diukur (jika
menggunakan metode potensiometri dengan ISE), karena membrane ion selektif dari
ISE dapat menahan ion ion lain dan membiarkan ion Cr untuk bereaksi, sehingga data
yang dihasilkan hanyalah respons dari ISE terhadap keberadaan ion Cr, bukan ion
lain.
d. Dapat dilaksanakan dengan langsung dan cepat, tidak seperti metode titimetri yang
prosesnya cenderung lama.
Jenis ISE membrane cair yang digunakan adalah neutral-carriers electrode. Yaitu
elektroda yang menggunakan carrier netral seperti polyester siklik yang dapat menyerap ion
target secara lebih efektif dan tentunya dapat digunakan pada sampel zat biologis seperti
darah. Carrier netral yang digunakan juga tentunya berbeda untuk setiap ion target. Untuk
mendeteksi ion lithium, digunakan 14-crown-4-ether sebagai carrier netral, dan untuk
mendeteksi ion natrium, digunakan monensin sebagai carrier netral. Tentunya hal tersebut
membuktikan tingginya selektivitas dari metode ISE
Dengan menggunakan ISE, dapat dihasilkan data yang lebih akurat daripada
menggunakan metode titimetri atau penambahan reagen (seperti pendeteksi keberadaan
protein pada makanan dengan penambahan biuret) karena memiliki sensitivitas pada
konsentrasi zat yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode tersebut.
Gambar 7: Beberapa jenis ISE dan struktur membrannya, diambil dari:
http://mmadou.eng.uci.edu/classes/biomems/Biomems%204.Ion%20Selective%20Electrode.ppt
Dari persamaan Nerst dan hasil pengukuran kedua potensial, kita dapat
menentukan konsentrasi spesi kimia dalam larutan uji dengan melihat adanya aktivitas
atau perubahan yang terjadi. Metode analisis potensiometri langsung memiliki kelebihan
diantara metode lainnya, antara lain teknik ini hanya memerlukan pengukuran potensial
sebuah indikator elektron ketika dicelupkan dalam larutan yang mengandung konsentrasi
yang tidak diketahui & diketahui dari sebuah analit, selain itu metoda ini juga tidak
merusak komposisi larutan uji. Hanya saja, untuk mendapatkan potensial yang stabil
sangat sulit apabila dilakukan pengukuran menggunakan voltmeter.
Elektroda acuan
Elektroda acuan adalah elektroda yang potensial standarnya diketahui dan bernilai
konstan pada temperatur konstan selama pengukuran berlangsung. Jenis-jenis elektroda
acuan dapat berupa elektroda Ag / AgCl, elektroda kalomel jenuh, dan elektroda
hidrogen standar.
Elektroda indikator
Elektroda indicator adalah elektroda yang potensialnya ikut berubah seiring adanya
perubahan aktivitas dalam larutan uji atau potensial dari elektroda indikator ikut
merespon setiap adanya perubahan. Elektroda indikator terbagi atas elektroda logam
(elektroda jenis pertama, elektroda jenis kedua, elektroda jenis ketiga), elektroda inert,
serta elektroda membran (elektroda kaca)
Voltmeter
Voltmeter adalah alat untuk mengukur potensial listrik
Gambar 8. Potensiometri
http://www.lookchem.com/Potentiometer
Untuk elektroda referensi (yang akan digunakan), kita dapat menggunakan tiga
jenis elektroda yang telah disebutkan sebelumnya, namun masing-masing dari ketiga
elektroda tersebut pasti mempunyai kelebihan maupun kekurangan dalam
penggunaannya. Kita harus menyesuaikan hal tersebut dengan kebutuhan atau pilih yang
paling cocok untuk menganalisis ion logam Cr ini.
Elektroda hidrogen standar sebaiknya digunakan pada skala yang besar dan
jumlah sampel yang banyak karena elektroda ini membutuhkan tangki gas yang berat,
bertekanan tinggi dan kaku untuk beroperasi. Apabila kita menganalisis menggunakan
elektroda ini maka ada kemungkinan terbentuknya senyawa yang eksplosif (mudah
meledak) dalam proses penggunaan. Dengan demikian, elektroda hidrogen standar tidak
sesuai untuk digunakan sebagai instrumen analisis ion logam Cr.
Biasanya yang umum digunakan untuk analisis kimia skala laboratorium yaitu
elektroda kalomel dan elektroda Ag / AgCl. Namun keduanya tentu memiliki perbedaan.
Elektroda Ag/AgCl biasanya digunakan pada kisaran suhu yang lebih tinggi
dibandingkan elektroda kalomel jenuh. Untuk menganalisis ion logam Cr tidak
membutuhkan suhu tinggi. Jadi lebih baik menggunakan elektroda kalomel jenuh.
Elektroda ini memiliki beragam konsentrasi. Namun, yang biasa dijual di pasaran
menggunakan larutan KCl. Instrumen yang digunakan untuk analisis ion logam Cr ini
adalah elektroda kalomel jenuh dengan larutan KCl berada pada keadaan jenuh.
Walaupun dengan konsentrasi jenuh, elektroda jenis ini menjadi lebih peka terhadap
perubahan suhu. Elektroda kalomel jenuh juga jauh lebih mudah untuk dirangkai.
Sampel perhiasan akan dianalisis dalam laboratorium yang suhunya cenderung konstan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan elektroda kalomel jenuh sebagai elektroda
acuan telah sesuai dengan yang dibutuhkan.
Selanjutnya, dalam pemilihan elektroda indikator juga harus sesuai untuk metode
analisis ion logam Cr ini. Berdasarkan ke-kompleks-an komposisi larutan dalam uji
sampel perhiasan ini, tidak dianjurkan menggunakan elektroda logam jenis pertama,
elektroda jenis kedua, elektroda jenis ketiga maupun elektroda inert sebagai elektroda
indikator. Hal ini diakibatkan karena sifat keempat elektroda tersebut yang kurang
selektif. Elektroda indikator yang dibutuhkan yaitu elektroda yang tidak hanya
mereduksi kation namun juga mereduksi atau menseleksi ion-ion yang hanya
dibutuhkan. Hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi keakuratan dalam pengukuran.
Dalam hal ini, elektroda indikator yang lebih dianjurkan adalah elektroda membran
selektif ion (ISE). Pada elektroda membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau
kepada membran tersebut. Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-ion jenis
tertentu menembusnya, namun melarang ion-ion lain untuk menembusnya juga.
4. Bagaimana anda menjelaskan tentang yang anda baca di beberapa literatur bahwa
menggunakan teknik potensiometri langsung perlu penambahan senyawa penjaga
kekuatan ion dalam larutan atau TISAB (Total Ionic Strength Adjusment Buffer)
kapan tidak diperlukan TISAB dan untuk apa dilakukan teknik penambahan larutan
standar atau larutan sampel tak diketahui (standard addition atau sample addition
method)?
Larutan TISAB merupakan senyawa buffer (penjaga) yang memiliki kekuatan ion
dalam larutan untuk tingkat yang relatif tinggi, biasanya mempunyai nilai pH yang tetap,
dan pada saat yang sama dapat menghilangkan ion-ion pengganggu dari larutan sampel.
𝒂=𝒇×𝒄
Dengan
f = koefisien aktivitas
𝑬𝟐 −𝑬𝟏 𝑪𝒖. 𝑽𝒖
(𝑽𝒖 + 𝑽𝒔) × 𝟏𝟎 𝒔 = 𝑽𝒔 +
𝑪𝒔
dengan
𝒂𝟐
𝑬𝒔𝒆𝒍 = 𝑺 𝒍𝒐𝒈
𝒂𝟏
dengan
𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 + 𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
=
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
di mana : 𝒏𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 = 𝑪𝒔 . 𝑽𝒔
𝑛𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 = 𝐶𝑢 . 𝑉𝑢
𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑉𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 + 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 = 𝑉𝑠 + 𝑉𝑢
𝑪𝒔.𝑽𝒔+𝑪𝒖.𝑽𝒖
sehingga: 𝒂𝟐 = 𝑽𝒔+𝑽𝒖
Nilai Esel merupakan nilai perubahan potensial yang terjadi setelah dan
sebelum pencampuran, sehingga :
𝑬𝒔𝒆𝒍 = 𝑬𝟐 − 𝑬𝟏
Dengan nilai aktifitas yang sudah diketahui dari masing-masing larutan, yaitu
nilai a1 dan a2 serta nilai Esel, maka dapat disubtitusikan ke persamaan (14) sehingga
menjadi :
𝑪𝒔. 𝑽𝒔 + 𝑪𝒖. 𝑽𝒖
𝑬𝟐 − 𝑬𝟏 𝑽𝒔 + 𝑽𝒖
= 𝐥𝐨𝐠 ( )
𝑺 𝑪𝒔
𝑬𝟐 − 𝑬𝟏 𝑪𝒔. 𝑽𝒔 + 𝑪𝒖. 𝑽𝒖
= 𝐥𝐨𝐠
𝑺 (𝑽𝒔 + 𝑽𝒖)𝑪𝒔
𝐄𝟐 −𝐄𝟏 𝐂𝐮. 𝐕𝐮
(𝐕𝐬 + 𝐕𝐮). 𝟏𝟎 𝐒 = 𝐕𝐬 +
𝐂𝐬
𝑹𝑻
𝑬 = 𝑬𝒐 − 𝟐. 𝟑𝟎𝟑 𝐥𝐨𝐠 𝑪
𝒏𝑭
(Persamaan Nernst)
Dengan nilai n=1 (konstanta electron yang terlibat adalah 1 buah seperti (Na+)
nilai m adalah -59.16. Karena S hanya dipengaruhi oleh nilai R, T, n, dan F yang
merupakan konstan, akurasi dari suatu elektroda potensiometri, termasuk ISE (ION-
SELECTIVE ELECTRODES), dapat diukur dengan cara mengitung kemiringannya Pada
kasus ini, penambahan nilai logaritmik dari volume akan mengasilkan nilai slope yang
sama.. Jika nilai dari S mendekati nilai standar, maka ISE dalam kondisi yang baik dan
kurang terpengaruh oleh ion yang tidak terlibat (intervensi ion minim).
Pada kasus ini, kation pada larutan standar yang digunakan adalah Cr. Adapun
data dari penambahan volume (dalam mL), dan bacaan tegangan (dalam mV) adalah
sebagai berikut:
Dan grafik hubungan antara nilai logaritmik dari volume dan tegangan yang
dihasilkan dapat didapatkan persamaan Nernst dari data tersebut dengan metode regresi
linear. Dengan metode tersebut, dapat diketahui slope dari kurva kalibrasi dan akurasi
dari ISE, berikut ini adalah grafiknya:
KURVA KALIBRASI
200
150
TEGANGAN (MV)
y = -59.377x + 100.59
R² = 0.9999
100
50
0
-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5
-50
LOG V (SEBANDING DENGAN LOG C)
Nilai S pada ISE adalah -59.377, dengan nilai R2 adalah 0.9999 Dengan
mengansumsikan nilai n pada kasus ini adalah 1, maka presisi dari ISE pada kasus ini
mendekati sempurna karena nilai dari slope mendekati -59.16, dan pernyataan ini
didukung dengan nilai R2 yang mendekati 1, yang berarti penyimpangan yang terjadi
pada data sangat kecil.
7. Bila Anda memiliki sampel dengan konsentrasi yang relatif tinggi, metode
penambahan mana yang Anda gunakan? Standard addition atau sample addition?
Jelaskan argumentasi Anda.
Menurut kami bila sample memiliki konsentrasi relatif tinggi, maka metode yang
paling tepat untuk digunakan adalah sample addition. Alasan utama pemilihan sample
addition disbanding standard additiom pada kondisi sample berkonsentrasi tinggi adalah
keuntungan sample addition dalam segi efektifitas dan efisensinya. Pada standard
adition, engan konsentrasi larutan sampel yang tinggi, mengakibatkan penambahan
larutan standar yang lebih sedikit hanya akan berjalan efektif (mengakibatkan perubahan
potensial sel yang signifikan) apabila larutan standar memiliki konsentrasi yang relatif
tinggi juga. Penggunaan larutan standar dengan konsentrasi yang tinggi akan menambah
biaya. Sedangkan pada sample addition, karena larutan sampel memiliki kekuataan ion
yang tinggi (karena konsentrasinya yang tinggi), maka larutan tersebut akan dengan
mudah mengubah potensial sel secara signifikan. Agar kekuatan ion larutan standar tidak
berubah, maka hanya diperlukan larutan standar dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Dengan demikian, akan menghemat biaya dan lebih efisien.
Kekurangan Standard Addition Method
Pada standard addition, langkah pertama adalah menyiapkan larutan sampel,
kemudian ditambahkan dengan larutan standar. Larutan sampel yang dibutuhkan
pada metode ini relatif lebih banyak daripada larutan sampel yang dibutuhkan pada
sample addition method. Sehingga lebih efektif dan efisien untuk menggunakan
sample addition method, karena kebutuhan akan sample yang lebih sedikit.
a. Karena telah diketahui larutan sampel memiliki konsentrasi tinggi, maka hanya
diperlukan dalam jumlah sedikti. Hal ini bersesuaian dengan prosedur sample
addition method yang memang hanya memerlukan larutan sampel yang lebih sedikit
daripada larutan standar.
b. Konsentrasi sampel yang tinggi mengakibatkan hanya diperlukan penggunaan sampel
dalam jumlah rendah, sehingga dimungkinkan pengulangan sample addition mehod
berulang kali bila memiliki sampel dalam jumlah yang cukup.
c. Memungkinkan analisis lain untuk sampel, karena sampel yang digunakan sedikit,
darah dapat digunakan kembali untuk analisis lain, misalnya analisis kandungan ion
fluorin, karbon dioksida, dan sebagainya.
d. Bila dibandingkan dengan metode lainnya, pada metode adisi tidak dilakukan
penyucian elektroda. Penggantian elektroda untuk mengukur potensial sel pada
larutan standar dan sampel menghasilkan kesalahan kalibrasi yang akhirnya
menyebabkan nilai Ej tidak konstan.
Bila sampel yang ada memiliki konsentrasi yang relatif tinggi, metode
penambahan yang digunakan adalah metode adisi sampel (sample addition). Hal ini
dapat dibuktikan melalui sebuah contoh kasus. Jika kita mengambil sebuah kasus
maka akan terbukti bahwa nilai ∆E pada sample addition lebih besar dari pada nilai
∆E pada standard addition. Semakin besar perubahan nilai potensialnya, maka hasil
perhitungan yang didapatkan semakin akurat.
Penggunaan metode adisi sampel akan membuat proses berlangsung lebih
efektif dan efisien karena :
Penggunaan sedikit sampel dapat merubah potensial sel secara signifikan.
Berbeda dengan metode standard addition, pada metode ini larutan standar
dimasukkan terlebih dahulu. Asalkan larutan standar yang dimasukkan memiliki
konsentrasi yang tidak terlalu besar, penambahan sedikit sampel dapat merubah
potensial sel secara signifikan dengan tetap mempertahankan kekuatan ion
larutan. Seperti yang telah disebutkan, larutan standar dengan konsentrasi rendah
lebih mudah diperoleh.
Memungkinkan dilakukannya multiple sample addition. Jika digunakan metode
sample addition, penambahan sedikit sampel dapat merubah potensial sel.
Akibatnya, penambahan sampel berulang kali mungkin dilakukan. Jika hal ini
dilakukan, variasi hubungan konsentrasi larutan dan potensial sel yang
didapatkan lebih besar dan dapat diperoleh data yang lebih baik.
Memungkinkan dilakukannya analisis lain pada sampel. Karena pada metode ini
hanya digunakan sedikit sampel, maka sampel dapat digunakan untuk analisis
lainnya yang mungkin diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Skoog, Douglas A., Donald M. West, dan F. James Holler. 1996. Fundamentals of Analytical
Chemistry 8th edition. Philadelphia: Saunders College Publishing.
Underwood, A.L. and R.A. Day, Jr. 1987. Quantitative Analysis 6th ed. New Jersey : Prentice
Hall.
Anonim. http://mmadou.eng.uci.edu/classes/biomems/Biomems%204.Ion%20Selective%-
20Electrode.ppt. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013 pukul 22.30
Anonim. http://www72.homepage.villanova.edu/frederick.vogt/ppt/2008/Intro_to_El-
ectroanalytical_Chemistry.ppt Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013 pukul 22.30
Anonim. http://faculty.clayton.edu/Portals/95/Imported/a-
s.clayton.edu/aagyeman/ELECTROCHEMISTRY/chapter5-4700E-Potentiometry.ppt
Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013 pukul 22.30
http://www.hach.com/SmartProbes