1. PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab
penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu, seorang perawat khususnya perawaat jiwa
harus lah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan terapi
2. TUJUAN
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang
dengan tindakan atau perilaku defensif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan
fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus, tujuannya adalah meningkatkan identitas
a. Orientasi realitas
gangguan orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat. Tujuan adalah klien mampu
eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien dapat membedakan antara lamunan
dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai realitas, klien mampu mengenal diri sendiri
dan klien mampu mengenal orang lain, waktu, dan tempat. Karakteristik klien
gangguan orientasi realita (GOR), halusinasi, waham, ilusi, dan depersonalisasi yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain, klien kooperatif, dapat berkomunikasi
b. Sosialisasi
mengekspresikan ide dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal yang
Karakteritistik klien yang kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti
kegiatan ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri, kontak sosial kurang,
harga diri rendah, gelisah, curiga, takut, dan cemas, tidak ada inisiatif memulai
orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif,
dengan gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai-nilai menarik diri dan
realita, inisiatif atau ide-ide yang negatif, kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi
d. Stimulasi sensori
e. Penyaluran energi
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase-fase dalam
a. Pre-kelompok
b. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi,
1) Orientasi.
2) Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan siapa
yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling
3) Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai menemukan
siapa dirinya.
c. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan negatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan
realistik, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok, dan
d. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
c. Sebagai fasilitator
d. Sebagai observer
Melihat gambar
2. Kriteria klien
b. Klien yang kebingungan; tak kenal dirinya; salah mengenal orang lain; tempat dan
waktu.
3. Tujuan Umum
b. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami.
4. Tujuan Khusus
5. Metode
a. Dinamika kelompok
6. Seting
a. Beberapa gambar
8. Pembagian tugas
Maghfirah, S.Kep
Fase Orientasi
Aturan main :
2) Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
3) Jika ada klien yang ingin ke kamar kecil atau meninggalkan kelompok harus memimpin
2. Tunjukkan gambar pada klien (jika besar dapat di depan saja, jika kecil diedarkan).
Fase Terminasi
1. Evaluasi
2. Tindak lanjut
a. Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, koran, majalah, album) dan