1. DEFINISI
semua lapisan selaput yang menghubungkan jaringan otak dan sumsum tulang
belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa, disebabkan oleh
bakteri spesifik/non spesifik atau virus; cenderung bersifat jinak dan swasirna.
jamur yang menyebar masuk ke dalam darah dan berpindah ke dalam cairan
2. ETIOLOGI
a. Bakteri
Haemophillus influenzae
Streptococcus, grup A
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
Klebsiella
Proteus
Pseudomonas
Etiologi meningitis karena bakteri dapat dibagi menurut umur pasien yang
gram B)
- 1 bulan sampai 6 tahun: Neisseria meningitidis (meningokokus),
(pre-MMR)
semua umur. Paling sering pada anak umur 6 bulan sampai 6 tahun
b. Virus
Merupakan penyebab sering lainnya selain bakteri. Infeksi karena virus ini
Coxsacqy
Virus herpes
Arbo virus
c. Jamur
pasien HIV/AIDS dan hitungan CD< 200.Candida dan aspergilus adalah contoh
d. Protozoa
e. Lainnya
Cidera kepala
Operasi
3. MANIFESTASI KLINIS
mukosakering
h. Pernafasan : Riwayat infeksi sinus atau paru, nafas ↑, letargi dan gelisah
ataukulit, pungsi lumbal, pembedahan, fraktur cranial, anemia sel sabit, imunisasi
kronis,diabetes mellitus
4. EPIDEMIOLOGI
pada 95 % anak-anak yang lebih tua dari usia 2 bulan. Haemophilus influenzae
dengan 3 tahun, tetapi jarang pada bayi dibawah 3 bulan, yang terlindungi oleh
substansi bakteri yang didapat secara pasif dan pada anak-anak diatas 5 tahun
Infeksi Escherichia coli jarang terjadi pada anak-anak usia setelah bayi (lebih dari
1 tahun).
mengenai anak-anak pada usia antara kelahiran sampai dengan empat tahun
(dibawah lima tahun). Faktor maternal seperti ketuban pecah dini dan infeksi ibu
5. KLASIFIKASI
Sering terjadi pada musim dingin, saat terjadi infeksi saluran pernafasan.
yang sering terjadipada daerah penduduk yang padat, seperti: asrama, penjara.
Meningitis virus adalah infeksi pada meningen; cenderung jinak dan bisa
kesistem saraf pusat melalui sistem vaskuler. Terjadi pada penyakit yang
neurologic.
c. Menigitis jamur
saraf pusat pada klien dengan AIDS. Gejala klinisnya bervariasi tergantung dari
system kekebalan tubuh yang akan berefek pada respon inflamasi. Respon
inflamasi yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya sistem imun antara
lain: bisa demam/tidak, sakit kepala, mual, muntah dan menurunnya status
mental.
d. Menigitis parasit
hidup bersel tunggal) yaitu Naegleria fowleri. Jenis parasityang lain adalah
tubuh. Infeksipenyakit jenis ini bisa fatal. Walaupun begitu jenis parasit ini
e. Menigitis non-infeksi
karena infeksi dari bakteri, virus, jamur atau parasit, melainkaninfeksi terjadi
danoperasi otak. Penyakit ini tidak menular dari orang ke orang (Kusuma, 2012).
6. PENATALAKSANAAN
a. Isolasi
b. Terapi antimikroba
Terapi anti mikroba pada meningitis bakteri terdiri dari ampisilin dan
e. Mengontrol kejang
Pemberian anti epilepsy atau anti konvulsan untuk anak yang kejang-kejang.
komplikasi.
tiap 4 jam dan bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampisilin (iv) : 8-
l. Efusi subdural pada anak dikeluarkan 25-30 cc setiap hari selama 2-3 minggu,
Ellenby, Miles., Tegtmeyer, Ken., Lai, Susanna., and Braner, Dana. 2006. Lumbar
(http://content.nejm.org/cgi/reprint/355/13/e12.pdf)
2016
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi23.pdf
Suriadi, Rita Yuliani. 2006. Asuhan keperawatan pada Anak Ed.2. Jakarta :
Percetakan Penebar
(http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=503)