Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KONTRAKTUR PADA

PASIEN An. R DI RUANG RAUDHAH 2 RSUDZA


BANDA ACEH
Definisi
 Kontraktur adalah pemendekan jarak 2 titik anatomis
tubuh sehingga terjadi keterbatasan rentang gerak
(range of motion). Kontraktur adalah kontraksi yang
menetap dari kulit dan atau jaringan dibawahnya yang
menyebabkan deformitas dan keterbatasan gerak.
Kelainan ini disebabkan karena tarikan parut abnormal
pasca penyembuhan luka, kelainan bawaan maupun
proses degeneratif. Kontraktur yang banyak dijumpai
adalah akibat luka bakar(Perdanakusuma, 2009).
Etiologi
 Kontraktur diakibatkan karena kombinasi berbagai
faktor meliputi: posisi anggota tubuh, durasi
imobilisasi, otot, jaringan lunak, dan patologis
tulang. Individu dengan luka bakar sering
diimobilisasi, baik secara global maupun fokal
karena nyerinya, pembidaian, dan posisinya. Luka
bakar dapat meliputi jaringan lunak, otot, dan
tulang. Semua faktor ini berkontribusi terhadap
kejadian kontraktur pada luka bakar (Schneider et
al, 2006).
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi dari jaringan yang menyebabkan ketegangan, maka kontraktur dapat
diklasifikasikan menjadi :
 Kontraktur Dermatogen atau Dermogen
Kontraktur yang disebabkan karena proses terjadinya di kulit, hal tersebut dapat terjadi karena
kehilangan jaringan kulit yang luas misalnya pada luka bakar yang dalam dan luas
 Kontraktur Tendogen atau Myogen
Kontraktur yang tejadi karena pemendekan otot dan tendon-tendon. Dapat terjadi oleh
keadaan iskemia yang lama, terjadi jaringan ikat dan atropi, misalnya pada penyakit
neuromuskular, luka bakar yang luas, trauma, penyakit degenerasi dan inflamasi.
 Kontraktur Arthrogen
Kontraktur yang terjadi karena proses di dalam sendi-sendi, proses ini bahkan dapat sampai
terjadi ankylosis. Kontraktur tersebut sebagai akibat immobilisasi yang lama dan terus
menerus, sehingga terjadi gangguan pemendekan kapsul dan ligamen sendi, misalnya pada
bursitis, tendinitis, penyakit kongenital dan nyeri
Manifestasi Klinis
Gejala kontraktur bisa berupa :
 Terdapat jaringan ikat adan atropi
 Terjadi pembentukan sikatrik yang berlebih
 Mengalami gangguan mobilisasi
 Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
Patofisiologi Penyebab kontraktur

congenital didapat idiopatik

Aktifnya miofibrosis

Kontraksi miofibrosis

Luka menyusut

Diikuti dengan deposisi pada kolagen dan saling berhubungan


untuk mempertahankan kontraksi

Terbentuknya jaringan parut

kontraktur
Penatalaksanaan
1. Proper positioning
Positioning penderita yang tepat dapat mencegah terjadinya kontraktur dan keadaan ini harus
dipertahankan sepanjang waktu selama penderita dirawat di tempat tidur
Proper positioning pada penderita luka bakar adalah sebagai berikut :
 Leher : ekstensi /hiperekstensi
 Bahu : abduksi, rolasi eksterna
 Antebrakii : supinasi
 Trunkus : alignment yang lurus
 Lutut : lurus, jarak antara lutut kanan dan kiri 20 derajat
 Sendi panggul tidak ada fleksi dan rolasi eksterna
 Pergelangan kaki : dorsofleksi
2. Tindakan operatif
Tindakan ini pilihan terakhir apabila pcncegahan kontraktur dan terapi konservatif tidak
memberikan hasil yang diharapkan
An. R usia 2 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan
kontraktur di jari 3,4,5 di tangan kiri. Sebelumnya pasien
dirawat di RS sigli karena luka bakar di tangan kiri dan paha
kiri pada bulan agustus 2018. dirawat di rs sakit sigli selama
1, 5 bulan dan setelah itu berobat dikampung. Setelah
berobat dikampung tidak ada perubahan keluarga membawa
ke rs sigli lagi dan dirujuk ke rsudza. Setelah post op
kontraktur di rsudza Pasien selalu menangis dan mengatakan
pada ibunya bahwa tangan yang kirinya sakit.
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS : Luska post Nyeri
“anak saya sering menangis” operasi
“anak saya menyuruh meniup kontraktur
tangan yang apabila sakit

DO :
- Pasien terlihat gelisah dan lemas
- Sering menangis
- Ibu meniup pada tangan kiri an. R
post op kontraktur
- Luka ditangan kiri di tutup perban
Data Etiologi Problem
DS : Perubahan Sindrom stress
“Anak saya sering meminta pulang” lingkungan yang akibat
“pada saat bangun pagi pernah
menangis dan minta pulang”
drastis perpindahan
DO :
- An. R terlihat meminta pulang
pada ibunya
- Sangat bergantung pada ibunya
Diagnosa Keperawatan
 Nyeri b/d luka post operasi kontraktur
 Sindrom stress akibat perpindahan b/d
perubahan lingkungan yang drastis
Intervensi
No NOC NIC Rasional
1 Memperlihatkan 1. pemberian analgesic 1. Menggunakan agen farmakologi untuk mengurangi
pengendalian nyeri, yang atau menghilangkan nyeri
2. Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada
dibuktikan dengan 2. Manajemen nyeri
tingkat kenyamanan yang diterima pasien
indicator sbg berikut:
- Mengenai awitan nyeri 3. Manajemen sedasi 3. Memantau respon pasien dan memberikan dukungan
- Menggunakan tidakan
pencegahan 4. Libatkan keluarga dalam 4. Memampukan keluarga untuk aktif dalam perawatan
- Melaporkan nyeri dapat melakukan tindakan
dikendalikan
No NOC NIC Rasional
2
Menunjukkan koping yang 1. Penurunan ansietas 1. Menimalkan rasa khawatir,
dibuktikan oleh indikator ketakutan, prasangka atau
berikut kegelisahan
- Beradaptasi dengan 2. Promosi keterlibatan keluarga 2. Memfasilitasi keluarga dalam
hospitalisasi (mis. Tidak
perawatan
menunujukkan ansietas,
ketakutan atau marah) 3. Peningkatan rasa nyaman 3. Mengintensifkan rasa aman fisik dan
psikologis pasien
4. Peningkatan sosialisasi 4. Memfasilitasi kemampuan pasien
untuk berinteraksi dengan orang lain
Implementasi
No Hari/ Tanggal implementasi
1 Senin / 17 1. Pemberian analgesik kolaborasi dengan dokter :
Desember 2018 memberikan obat kaltropen sup
2. Mengajarkan manajemen nyeri dengan terapi
musik
3. Mengobservasikan tanda non verbal dari
ketidaknyamanan

2 Senin / 17 1. Membantu orientasikan terhadap lingkungan


desember 2018 baru
2. Mendorong keluarga untuk selalu menemani
anak
3. Meminta orangtua untuk membawa mainan
favorit anak
Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi
Selasa / 18-12-2018 Nyeri b/d luka post operasi kontraktur S : “anak saya sering menangis”
“pada saat sakit ditangan kiri anak
saya menyuruh untuk meniup
tangannya”

O : - manangis
- gelisah
- luka ditangan kiri tertutup perban

A : nyeri

P : - Pemberian analgesik
- menajemen nyeri : menonton film
kartun
Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi
Rabu / 19-12-2018 Sindrom stress akibat perpindahan S : “anak saya sering meminta pulang”
b/d perubahan lingkungan yang
drastis O : - An. R bertanya pada ibunya kapan
pulang

A : Sindrom stress akibat perpindahan

P:
• penurunan ansietas: selalu
orientasikan terhadap lingkungan
baru
• peningkatan rasa nyaman : keluarga
selalu menemani anaknya
• Peningkatan sosialisasi : mengajak
anak untuk jalan-jalan disekitar
ruangan

Anda mungkin juga menyukai