Aktifnya miofibrosis
Kontraksi miofibrosis
Luka menyusut
kontraktur
Penatalaksanaan
1. Proper positioning
Positioning penderita yang tepat dapat mencegah terjadinya kontraktur dan keadaan ini harus
dipertahankan sepanjang waktu selama penderita dirawat di tempat tidur
Proper positioning pada penderita luka bakar adalah sebagai berikut :
Leher : ekstensi /hiperekstensi
Bahu : abduksi, rolasi eksterna
Antebrakii : supinasi
Trunkus : alignment yang lurus
Lutut : lurus, jarak antara lutut kanan dan kiri 20 derajat
Sendi panggul tidak ada fleksi dan rolasi eksterna
Pergelangan kaki : dorsofleksi
2. Tindakan operatif
Tindakan ini pilihan terakhir apabila pcncegahan kontraktur dan terapi konservatif tidak
memberikan hasil yang diharapkan
An. R usia 2 tahun dibawa ke Rumah Sakit dengan
kontraktur di jari 3,4,5 di tangan kiri. Sebelumnya pasien
dirawat di RS sigli karena luka bakar di tangan kiri dan paha
kiri pada bulan agustus 2018. dirawat di rs sakit sigli selama
1, 5 bulan dan setelah itu berobat dikampung. Setelah
berobat dikampung tidak ada perubahan keluarga membawa
ke rs sigli lagi dan dirujuk ke rsudza. Setelah post op
kontraktur di rsudza Pasien selalu menangis dan mengatakan
pada ibunya bahwa tangan yang kirinya sakit.
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS : Luska post Nyeri
“anak saya sering menangis” operasi
“anak saya menyuruh meniup kontraktur
tangan yang apabila sakit
DO :
- Pasien terlihat gelisah dan lemas
- Sering menangis
- Ibu meniup pada tangan kiri an. R
post op kontraktur
- Luka ditangan kiri di tutup perban
Data Etiologi Problem
DS : Perubahan Sindrom stress
“Anak saya sering meminta pulang” lingkungan yang akibat
“pada saat bangun pagi pernah
menangis dan minta pulang”
drastis perpindahan
DO :
- An. R terlihat meminta pulang
pada ibunya
- Sangat bergantung pada ibunya
Diagnosa Keperawatan
Nyeri b/d luka post operasi kontraktur
Sindrom stress akibat perpindahan b/d
perubahan lingkungan yang drastis
Intervensi
No NOC NIC Rasional
1 Memperlihatkan 1. pemberian analgesic 1. Menggunakan agen farmakologi untuk mengurangi
pengendalian nyeri, yang atau menghilangkan nyeri
2. Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada
dibuktikan dengan 2. Manajemen nyeri
tingkat kenyamanan yang diterima pasien
indicator sbg berikut:
- Mengenai awitan nyeri 3. Manajemen sedasi 3. Memantau respon pasien dan memberikan dukungan
- Menggunakan tidakan
pencegahan 4. Libatkan keluarga dalam 4. Memampukan keluarga untuk aktif dalam perawatan
- Melaporkan nyeri dapat melakukan tindakan
dikendalikan
No NOC NIC Rasional
2
Menunjukkan koping yang 1. Penurunan ansietas 1. Menimalkan rasa khawatir,
dibuktikan oleh indikator ketakutan, prasangka atau
berikut kegelisahan
- Beradaptasi dengan 2. Promosi keterlibatan keluarga 2. Memfasilitasi keluarga dalam
hospitalisasi (mis. Tidak
perawatan
menunujukkan ansietas,
ketakutan atau marah) 3. Peningkatan rasa nyaman 3. Mengintensifkan rasa aman fisik dan
psikologis pasien
4. Peningkatan sosialisasi 4. Memfasilitasi kemampuan pasien
untuk berinteraksi dengan orang lain
Implementasi
No Hari/ Tanggal implementasi
1 Senin / 17 1. Pemberian analgesik kolaborasi dengan dokter :
Desember 2018 memberikan obat kaltropen sup
2. Mengajarkan manajemen nyeri dengan terapi
musik
3. Mengobservasikan tanda non verbal dari
ketidaknyamanan
O : - manangis
- gelisah
- luka ditangan kiri tertutup perban
A : nyeri
P : - Pemberian analgesik
- menajemen nyeri : menonton film
kartun
Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi
Rabu / 19-12-2018 Sindrom stress akibat perpindahan S : “anak saya sering meminta pulang”
b/d perubahan lingkungan yang
drastis O : - An. R bertanya pada ibunya kapan
pulang
P:
• penurunan ansietas: selalu
orientasikan terhadap lingkungan
baru
• peningkatan rasa nyaman : keluarga
selalu menemani anaknya
• Peningkatan sosialisasi : mengajak
anak untuk jalan-jalan disekitar
ruangan