Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat, karunia, dan
hidayah-NYA sehingga Laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL) PPG Dalam
Jabatan Tahap 4, dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib
ditempuh di Universitas Negeri Malang. Laporan ini disusun sebagai pelengkap Kerja
Praktik yang telah dilaksanakan kurang lebih 3 pekan, di SMK NEGERI 3 Malang.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan masukan serta saran dari
beberapa pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dra. Faizah, M.Pd., selaku Kepala SMK NEGERI 3 Malang
2. Erna Tungga Dewi, S.Pd,M.M selaku guru pamong yang telah memberikan bimbingan
penuh selama pelaksanaan KPL
3. Dr.Dra.Nunung Nurjanah, M.Kes selaku Dosen Pembimbing
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, baik dari materi
ataupun teknik penyajian, sebab kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karenanya, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan. Penulis berharap
agar laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Sekian
dan terimakasih.
Rosita Yuliana
iii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
COVER................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan Lesson Study................................................................................................ 2
C. Manfaat Leson Study ................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................ 4
A. Pengertian Lesson Study............................................................................................. 4
B. Hakekat Lesson Study ................................................................................................. 4
C. Langkah-Langkah Melaksanakan Lesson Study .......................................................... 5
1. Tahapan Perencanaan (Plan)................................................................................. 6
2. Tahapan Pelaksanaan (Do) .................................................................................... 6
3. Tahapan Refleksi (Check) ..................................................................................... 7
D. Alasan Pemilihan Lesson Study ................................................................................... 8
E. PPL Berbasis Lesson Study .......................................................................................... 9
F. Jenis Lesson Study yang Dikembangkan di Indonesia ................................................. 9
BAB III IMPLEMENTASI LESSON STUDY ................................................................... 11
BAB IV REFLEKSI IMPLEMENTASI LESSON STUDY ............................................... 12
BAB V PENUTUP .............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 20
Lesson Study (LS) II............................................................................................................ 21
JURNAL HARIAN ............................................................................................................. 22
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lesson study merupakan salah satu masalah atau topik pendidikan yang belakangan
ini menarik untuk diperbincangkan. Lesson study ini sesungguhnya bukanlah program baru
sebab sesungguhnya program kerjasama meningkatan pembelajaran ini merupakan
kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang disebut “piloting”. Lesson study merupakan
sebuah adaptasi program peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di Jepang.
Prinsip utama lesson study adalah peningkatan kualitas pembelajaran secara bertahap
dengan cara belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
Lesson study muncul sebagai salah satu alternatif yang berguna untuk mengatasi
masalah praktik pembelajaran yang selama ini dipandang kurang efektif. Sekarang ini masih
banyak praktik pembelajaran di Indonesia yang cenderung melakukan pembelajaran secara
konvensional. Praktik pembelajaran konvesional semacam ini lebih cenderung menekankan
pada bagaimana guru mengajar (teacher-centered) dari pada bagaimana siswa belajar
(student-centered), dan secara keseluruhan hasilnya tidak banyak memberikan kontribusi
bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran siswa. Dalam hal ini, Lesson
Study dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guna mendorong terjadinya perubahan
dalam praktik pembelajaran di Indonesia menuju ke arah yang jauh lebih efektif.
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) baik negeri maupun swasta
terus berlomba-lomba mencetak calon guru. LPTK selalu terus berupaya meningkatkan
mutu lulusan calon guru dengan berbagai cara. Mulai dari meningkatkan kualifikasi dosen
LPTK, memperbaiki kualitas perkuliahan melalui berbagai penelitian pendidikan dan juga
pelatihan. Keberhasilan tersebut seharusnya diindikasikan oleh semakin meningkatnya
kemampuan dan profesionalisme guru dan dosen, semakin meningkatnya kualitas proses dan
prestasi belajar siswa.
Dalam rangka mewujudkan keinginan-keinginan tersebut, khususnya upaya untuk
meningkatkan kemampuan calon guru. Universitas Negeri Malang menggagas suatu bentuk
pelaksanaan PPL yang berbasis Lesson Study bagi mahasiswanya. Dengan demikian,
penyusun melaksanakan Lesson Study di SMK Negeri 2 Malang sebagaimana ketentuan dari
Universitas.
B. Tujuan Lesson Study
Penerapan lesson study sebagai salah satu alternatif pengembangan
profesionalitas guru dalam mengajar memiliki beberapa tujuan. Tujuan utama Lesson
Study yaitu untuk: (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat
bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah
pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru
lainnya (Sudrajat:2008).
Selain itu, tujuan lesson study diantaranya:
1. Meningkatnya pengetahuan tentang pembelajaran.
2. Meningkatnya kemampuan mengobservasi aktivitas belajar.
3. Semakin kuatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan
tujuan jangka panjang (perbaikan mutu pembelajaran terus-menerus);
Meningkatnya kualitas rencana pembelajaran (termasuk kompetensi pedagogik).
4. Meningkatnya pengetahuan tentang materi pengajaran (termasuk kompetensi
profesional).
5. Semakin meningkatnya motivasi untuk selalu berkembang (termasuk kompetensi
kepribadian).
6. Semakin kuatnya hubungan rekan sekerja (termasuk kompetensi sosial).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lesson study sangat diperlukan dalam
pembelajaran untuk dapat terus meningkatkan mutu serta kualitas dari pembelajaran
saat ini.
Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam lesson study ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan lesson study di SMK Negeri 2 Malang pada saat
pelaksanaan lesson study PPL semester Ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
2. Mengetahui pola pembelajaran yang dilakukan guru model ketika melaksanakan
pembelajaran di kelas.
3. Mengetahui hasil observasi yang dilakukan observer saat pembelajaran
berlangsung.
4. Mengetahui refleksi yang muncul untuk perbaikan lesson study di SMK Negeri 2
Malang.
2
c. Meningkatkan pengetahuan tentang cara mengobservasi aktivitas belajar siswa.
d. Meningkatkan motivasi untuk senantiasa berkembang.
e. Meningkatkan kualitas rencana pembelajaran.
2. Siswa
a. Meningkatkan aktivitas belajar.
b. Meningkatkan motivasi belajar.
c. Meningkatkan hasil belajar.
3. Sekolah
Dengan adanya lesson study ini dapat berpengaruh kepada semua guru untuk
memperbaiki model pembelajarannya sehingga kesulitan dan permasalahan yang
dihadapi di sekolah pada waktu kegiatan belajar mengajar dapat diatasi.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan
sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial.
Mulyana (2007) memberikan rumusan tentang lesson study sebagai salah satu model
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar.
Bill Cerbin & Bryan Kopp mengemukakan bahwa lesson study memiliki 4 (empat)
tujuan utama, yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang dapat
dimanfaatkan oleh para guru lainnya, di luar peserta lesson study; (3) meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah
pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru
lainnya.
5
latar belakang anggota kelompok, presentasi dan diskusi data data dari hasil
observasi pembelajaran, diskusi umum, komentar dari ahli luar, ucapan terima
kasih.
Tahap 6: Merefleksikan pembelajaran dan merencanakan tahap-tahap selanjutnya. Pada
tahap ini anggota kelompok diharapkan berpikir tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Apakah berkeinginan untuk membuat peningkatan agar pembelajaran
ini menjadi lebih baik?, apakah akan mengujicobakan dikelas masing-masing?,
dan anggota kelompok sudah puas dengan tujuan-tujuan lesson study dan cara
kerja kelompok.
Untuk lebih jelasnya, dengan merujuk pada pemikiran Mulyana (2007) dan
konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA), di bawah ini akan diuraikan secara ringkas tentang
empat tahapan dalam penyelengggaraan lesson study:
6
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
b. Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan
natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program lesson
study.
c. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan
mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru
maupun siswa.
d. Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-
bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
e. Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk
mengevalusi guru.
f. Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk
keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
g. Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat
mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi
pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman
dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
7
bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai
pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh
peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh
karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang
berlangsung dalam diskusi.
8
E. PPL Berbasis Lesson Study
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah sentral di Lembaga
Pendidikan dan Tenaga kependidikan (LPTK) karena program ini merupakan jembatan
bagi mahasiswa LPTK sebelum menjadi guru yang sebenarnya. PPL merupakan ajang
latihan mahasiswa untuk menjadi guru dan merupakan ajang untuk mempertemukan
antara teori di perguruan tinggi dan praktik lapangan (yang terkadang tidak berjalan
harmonis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model proses pembimbingan dan evaluasi
PPL berbasis lesson study dapat meningkatkan profesionalisme calon guru baik yang
berkaitan dengan kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian guru dan
kelima praktikan yang menggunakan PPL lesson study menyatakan lebih siap dibanding
dengan praktikan yang tidak menggunakan lesson study.
Aspek yang dilihat dari keaktifan mahasiswa sejak merencanakan PBM,
penyusunan Rencana Pembelajaran/skenario pembelajaran, penguasaan materi dan
kelas, penggunaan media dan ketepatan evaluasi semuanya bisa terlihat ketika plan-do-
see. Dengan kehadiran dan diskusi yang dihadiri observer dan juga guru pamong, guru
model mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil PPL sekaligus mengefektifkan
sistem evaluasi.
9
b) Lesson Study Berbasis sekolah (LSBS) atau Entire School Lesson Study (ESLS),
yakni Lesson Study yang dilakukan di suatu sekolah dengan kegiatan utama
berupa open lesson atau open class oleh setiap guru secara bergiliran pada hari
tertentu. Pada saat ada salah seorang guru “membuka kelas” (Open Class) guru-
guru yang lain di sekolah tersebut bertindak sebagai observer. Setelah itu semua
guru, baik guru model atau observer malakukan diskusi refleksi untuk membahas
berbagai hal yang terkait dengan fakta atau fenomena proses belajar siswa yang
ditemukan dalam pembelajaran tersebut.
Lesson Study yang akan dilaksanakan dalam konteks sebagai basis pelaksanaan
PPL, lebih dekat dengan LSBS. Sehingga dalam Open Class atau pelaksanaan
pembelajaran oleh calon guru di kelas dapat diobservasi oleh mahasiswa lainnya, guru
pamong maupun Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang berasal dari berbagai
bidang studi, yang saat itu bertugas atau melaksanakan kegiatan disekolah tempat PPL.
10
BAB III
IMPLEMENTASI LESSON STUDY
Dalam Bab ini berisi mengenai hasil kegiatan pembelajaran berbasis Lesson
Study yang telah dilaksanakan selama PPL di SMK Negeri 3 Malang. Hasil kegiatan
pembelajaran yang kami lakukan disajikan dalam format portofolio yang berisi jurnal
kegiatan LS, lampiran RPP, lembar observasi, lembar refleksi, dan foto kegiatan lesson
study yang terdiri atas plan, do, dan see.
Kegiatan Lesson study dilakukan hanya 2 kali selama PPL namun yang lain
dilakukan pembelajaran biasa sebanyak 3 kali.
Berikut identitas kegiatan lesson study yang telah dilakukan:
No. Nama Praktikan Kelas Lampiran Kegiatan
1 Rosita Yuliana X TBG 3 Jurnal kegiatan LS
Daftar Pengamat (observer)
Lembar Observasi
Lembar Refleksi
RPP
Foto Kegiatan Lesson Study
11
BAB IV
REFLEKSI IMPLEMENTASI LESSON STUDY
Kegiatan lesson study yang dilakukan di SMK Negeri 2 Malang ini dilaksanakan
oleh tiap praktikan. Dari hasil pelaksanaan lesson study terdapat banyak pengalaman yang
didapatkan baik ketika sebagai guru model ataupun sebagai observer.
13
perencanaan Lesson Study.
Berikutnya, Guru Model menyiapkan format-format Lesson Study, Lembar
Observasi untuk Pembelajaran dalam kegiatan Lesson Study (mahasiswa pengamat), Daftar
hadir pengamat, dan lembar berita acara pelaksanaan Lesson Study, Lesson Learned
Report, serta format observasi pembelajaran dalam kegiatan Lesson Study (untuk Guru
Pamong dan Dosen Pembimbing). Seperti yang telah diajukan kepada Guru Pamong, Guru
Model menerapkan model penugasan yang disesuaikan dengan kondisi kelas X TBG 1.
Guru model menyiapkan kelengkapan pembelajaran seperti RPP, Handout materi, media
power point untuk kompetensi dasar menganalisis modal dasar pengembangan pariwisata
model pembelajaran dengan Discovery.
Langkah berikutnya yaitu pelaksanaan Lesson Study (Do). guru melaksanakan
Lesson Study sesuai dengan yang telah direncanakan dalam RPP. Dalam kegiatan ini,
dihadiri dosen pembimbing yaitu ibu Dr. Dra. Nunung Nurjanah, M.Kes dan Guru Pamong
yaitu ibu Erna Tungga Dewi, S.Pd, M.M, Observer yaitu Santi Fajarwati, Sutarjo. Lesson
Study ini menggunakan model Discovery dengan alur yaitu guru Selanjutnya penulis
menyampaikan materi tentang sumber daya pengembangan industri pariwisata. Proses
selanjutnya adalah siswa membentuk kelompok belajar, kemudian guru memberikan tema
untuk diskusi dan dianalisa dan dituliskan di lembar kerja peserta didik. Contoh sumber
daya yang dapat dijadikan sebagai media diskusi aktif antar siswa. Hal ini juga
memudahkan siswa dalam belajar karena siswa melihat langsung. Langkah selanjutnya
adalah mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Waktu presentasi, siswa
dari kelompok lain memberikan pertanyaan dan saling menanggapi sehingga menjadikan
kelas aktif belajar. Guru memantau, memfasilitasi dan memberikan penguatan dari
presentasi kelompok.
Kegiatan evaluasi siswa, guru memberikan quiz domino kepada siswa. Pada proses
evaluasi ini, siswa sangat aktif menjawab karena guru memberikan sebuah reward.
Selanjutnya dalam kegiatan akhir, guru menyimpulkan pembelajaran kerusakan makanan
dan memberikan tugas rumah kepada siswa.
Langkah berikutnya yakni refleksi yang diikuti oleh Dosen pembimbing, Guru
Pamong, 2 Observer serta Guru Model. Kegiatan ini didahului dengan refleksi dari Guru
Model, kemudian penyampaian hasil Observasi kelas oleh para Observer. Secara umum,
dari para Observer memberikan masukan berupa : pengelolaan serta pengendalian kelas
perlu diperbaiki (siswa harusnya mendapat perhatian guru), saat pelaksanaan masih
terdapat beberapa siswa yang melakukan kegiatan sendiri yang berada diluar proses
pembelajaran seperti berbicara dengan teman sendiri sehingga perlu ditegur sesering
mungkin agar kembali memperhatikan pembelajaran selanjutnya, Guru Pamong
menyampaikan hasil observasinya terhadap Lesson Study yang dilakukan oleh Guru
Model. Menurut Guru Pamong, seluruh siswa telah melakukan pembelajaran dengan baik
hanya saat praktek penguasaan kelas yang kurang merata. Terlihat kelompok 1 yang masih
14
ramai sendiri. Namun guru model berusaha mendatangi siswa yang merasa kesulitan hanya
belum merata keseluruhan. pada pelaksanaan model pembelajaran telah berjalan cukup
lancar meskipun terdapat beberapa siswa yang belajar tidak efektif meskipun tidak terlalu
menonjol namun tetap perlu ditegur agar tidak mempengaruhi yang lain. Untuk secara
umum, pembelajaran telah sesuai dengan RPP. Pemberian test menjadi strategi untuk
mendapatkan menarik motivasi siswa untuk merangkum dan mendengarkan penjelasan
guru. Saran dari Guru Pamong yakni hendaknnya ada kesesuaian antara perencanaan
kegiatan pembelajaran dan sebelum pelaksanaan pembelajaran hendaknya menyusun
perencanaan pembelajaran. Sehingga sebagai guru model, dapat mengetahui bagaimana
kelebihan dan kekurangan ketika mengajar serta dapat mengetahui bagaimana kesuksesan
hasil pembelajaran yang kita lakukan.
Selain menjadi guru model beberapa kali juga menjadi observer hal yang menjadi
kekurangan kami dalam pelaksanaan atau do Lesson Study adalah proses mengamati yang
kami rasa masih kurang spesifik terhadap tingkah laku dan antusiasme siswa yang cenderung
naik turun sesuai dengan motivasi yang terbangun dalam diri siswa. Kami kadang merasa
sulit saat harus menjelaskan keadaan siswa pada saat apakah siswa dinyatakan mengalami
motivasi dan tidak termotivasi. Karena selama pengalaman kami menjadi observer motivasi
itu tampak naik turun. Pada setiap tahap siswa akan mengalami gejolak motivasi dan
keaktifan. Sehingga saat telah dicatat siswa tersebut tidak berkonsentrasi tapi ternyata
meskipun mereka diam dan tidak berdiskusi, ternyata mereka belajar. Dari mimik dan gerak-
gerik keaktifan saja menurut kami masih kurang menunjukkan bahwa siswa benar-benar
belajar. Tetapi pendekatan yang lebih mendalam mengenai karakter cara belajar siswa dan
disesuaikan dengan kegiatan belajar siswa dalam kelas maka dapat diamati lebih baik apakah
siswa dapat belajar atau tidak. Karakter belajar siswa memiliki banyak keunikan, sehingga
saat menjadi observer ini merupakan suatu pandangan kami untuk dapat menyatakan siswa
tersebut telah belajar atau belum.
Karakter kelas yang berbeda juga menjadikan standar penilaian terhadap proses
belajar siswa menjadi bersifat flekibel dan dapat berubah. Sehingga standar penilian harus
dirubah disesuaikan dengan keadaan kelas yang diamati. Selain itu keadaan siswa yang
cenderung beranekaragam, ada yang aktif dan pasif menjadikan observer harus mencatat
secara lebih baik dan tepat mengenai perubahan yang terjadi setelah proses pembelajaran.
Sebagai observer yang kami amati adalah kegiatan siswa dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru model, mengenai konsentrasi, motivasi, perhatian, tanggung
jawab, ketepatan menjawab, keaktifan meskipun tidak berani mengutarakan pada guru
setidaknya pada teman dalam kelompok.
15
Observer adalah individu yang mengamati proses pembelajaran dalam kelas yang
dilakukan oleh guru model, secara bersama-sama dengan teman sejawat. Observer
mengamati proses pembelajaran yang terjadi terutama dari segi siswa bukan dari segi guru
model. Sehingga saat kami menjadi observer yang kami amati adalah ketepatan metode
pangajaran yang telah direncanakan oleh guru model, apakah semua siswa telah dapat belajar
dengan metode yang telah dilaksanakan tersebut. Siswa yang menjadi tanggung jawab kami,
kami amati mulai dari kegiatan awal mereka menerima pembelajaran saat apersepsi.
Pengamatan ini kami lakukan pada aspek perhatian siswa saat awal pembelajaran. Kemudian
saat masuk kedalam inti pembelajaran, kami semakin mendekati kelompok yang kami amati
sehingga dengan lebih jelas kami dapat mengamati dan memahami kesulitan belajar mereka.
Semakin banyak mereka bertanya tentang sesuatu yang tidak dipahami kepada guru model,
kami semakin memahami jika mereka sebenarnya belajar dimana mereka ingin memahami
hal yang mereka kurang paham.
Selain metode yang kami amati juga adalah ketepatan media pembelajaran mereka,
apakah sudah jelas, sudah dapat membantu siswa belajar dengan baik, sudah cukup baikkah
tatanan konsep yang akan di bangun dalam otak siswa. Saat media yang digunakan tidak
sesuai maka biasanya siswa akan cenderung merasa kesulitan dan bosan, sehingga siswa
tidak dapat belajar dengan baik. Tugas berupa mengidentifikasi menurut kami sudah cukup
untuk dilakukan oleh siswa kelas X. Sehingga soal-soal yang cenderung hanya
pengembangan C1 dan C2 ini menjadi favorit siswa. Saat jawaban soal tidak ditemukan di
buku, mereka sudah merasa tidak percaya diri tidak dapat mengerjakan soal tersebut.
Sehingga saat observasi kami biasanya memberikan masukan bahwa soal jangan hanya
analisis saja atau jangan hanya C1 dan C2 saja tetapi seharusnya merupakan
penggabungan. Diharapkan agar siswa dapat belajar dengan lebih baik lagi.
Jika jumlah yang menjadi tanggung jawab kami lebih dari 1 orang kami mengalami
kesulitan untuk dapat mengamati satu per satu siswa. Karena dalam beberapa kali menjadi
observer tidak jarang kami bertanggung jawab untuk memegang satu kelas sekaligus,
sehingga proses pengamatan tidak dapat begitu detail kami
16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Lesson study merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam satu ruangan
kelas, di mana terdapat sejumlah guru dan pakar pembelajaran. Dalam kegiatan lesson study
terdapat guru model dan observer dalam proses pembelajaran berlangsung. Terdapat 3 tahap
dalam pelaksanaan Lesson Study, yaitu perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do), dan
Refleksi (See).
Kesimpulan dari pelaksanaan Lesson Study yang telah dilaksanakan di SMK Negeri
3 Malang diantaranya:
1. Lesson Study yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Malang berlangsung dengan baik,
dimana guru model dan observer bisa bersama-sama belajar dan bisa memperbaiki
kegiatan pembelajaran dari hasil pengamatan para observer supaya untuk
pembelajaran yang berikutnya bisa lebih baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pola pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah baik, sehingga siswa bisa aktif
dalam kegiatan proses pembelajaran berlangsung.
3. Hasil observasi yang intensif dapat mengukur tingkat pemahaman siswa, begitu juga
dengan angket yang telah disebarkan pada saat Lesson Study guru bisa memahami apa
yang diinginkan siswa pada saat proses pembelajaran.
4. Refleksi yang dilakukan pada akhir Lesson Study ini sangat membangun guru model
maupun para observer yang ikut dalam kegiatan Lesson Study, dengan adanya refleksi
ini guru bisa memperbaiki cara mengajarnya dari saran dan kritik yang disampaikan
para observer.
B. Saran
Dari uraian yang dipaparkan pada Bab I sampai Bab IV serta adanya kesimpulan di
atas, maka di sini penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Mengembangkan sosialisasi Lesson Study agar lebih dikenal oleh berbagai lembaga
pendidikan.
2. Sikap membuka diri dari peserta Lesson Study untuk diobservasi dan direfleksi,
perlu dipertahankan agar proses perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran bisa
maju dan bersaing dengan negara lain.
17
DAFTAR PUSTAKA
Garfield, J. 2006. Exploring the Impact of Lesson study on Developing Effective Statistics
Curriculum. (Online), (www.stat.auckland.ac.nz/-iase/ publications/11/- Garfield.doc,
diakses tanggal 17 Nopember 2018.
Mulyana. 2007. FKIP: Jurusan PMIPA Laksanakan Pembelajaran Berbasis Lesson Study.
(Online), http://keguruan.umm.ac.id/id/umm-news-1881-fkip-jurusan-pmipa-
laksanakan-pembelajaran-berbasis-lesson-study.html,diakses 17 Nopember 2018.
Sudrajat. 2008. Lesson Study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran.
(Online),http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/ lesson-study-untuk-
meningkatkan-pembelajaran/,diakses 17 Nopember 2018.
Syamsuri, I dan Ibrohim, 2008. Studi Pembelajaran (Lesson Study): Model Pembinaan
Pendidikan Secara Kolaboratif dan Berkelanjutan, Dipetik dari Program SISTEMS
JICA di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Malang: FMIPA UM
Syamsuri, I dan Ibrohim. 2010. Workshop Leson Study untuk Mahasiswa, Guru, Dosen
FMIPA Universitas Negeri Malang Semester Genap 2010/2011 dengan Judul Lesson
Study: Sebagai Pola Alternatif untuk Meningkatkan Efektivitas Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Mahasiswa calon Guru. Malang: FMIPA UM
18
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL
MINGGU KE-1
Tanggal Deskripsi Kegiatan Produk Evaluasi Deskriptif
Senin, 30 - Hari ini Mahasiswa Jadwal mengajar - Mahasiswa PPL PPG mengikuti
September PPL PPG datang ke pengenalan lingkungan sekolah
2019 sekolah untuk SMKN 3 Malang dan mendapat
Penyerahan peserta kesempatan berinteraksi dan
PPG 2019 pihak menjalin keakraban dengan
sekolah oleh dosen civitas sekolah.
dan sekaligus - Pembagian jam mengajar dan
observasi sekolah jadwal mengajar untuk masing-
dan mengikuti masing orang berbeda,
orientasi PPL PPG menyesuaikan jadwal mengajar
di SMKN 3 Malang sekolah.
- Pulang dari sekolah - Konsultasi dengan guru pamong.
jam 15.00 WIB
Selasa, 1 - Hari ini jam 06.30 Mengumpulkan - Hari ini tidak ada kegiatan
Oktober WIB saya sudah dan membaca pembelajaran masih penyesuaian
2019 sampai di sekolah beberapa buku jadwal mengajar.
dan absen terlebih materi untuk - Konsultasi mata pelajaran
dahulu di ruang mengajar pengetahuan bahan makanan
Tata Usaha. dengan guru pengampu kelas X
- Mengikuti TBG 3.
kegiatan Upacara
Hari Kesaktian
Pancasila.
- Diskusi membuat
perangkat
pembelajaran.
- Pulang dari
sekolah jam 16.00
WIB.
Rabu, 2 - Hari ini jam 06.30 - Membuat - kegiatan piket pagi untuk
Oktober WIB saya sudah perangkat menyambut siswa di deapan
2019 sampai di sekolah pembelajaran gerbang dengan kegiatan
dan absen terlebih mata pelajaran bersalaman dengan siswa.
dahulu di ruang pengetahuan - Menurut jadwal yang saya terima
Tata Usaha. bahan makanan ruang yang akan saya gunakan
- Hari ini saya tentang topik mengajar adalah Ruang TK 1. Sa-
melaksanakan “Potongan Bahan ya mengajar dengan team teaching
jadwal piket. Makanan (Ikan & pada hari kamis tgl 3 Oktober
19
- Saya membuat Ayam) untuk 2019
perangkat persiapan - Konsultasi mata pelajaran
pembelajaran mata mengajar pada pengetahuan bahan makanan
pelajaran hari kamis dengan guru pengampu kelas X
pengetahuan tanggal 3 Oktober TBG 3 dan sesama teman.
bahan makanan 2019 di kelas X
tentang topik TBG 3.
“Potongan Bahan - Power point
Makanan (Ikan & materi yang
Ayam). diberikan kepada
- Pulang dari sekolah siswa.
jam 16.00 WIB.
Kamis, 3 - Hari ini jam 06.30 - Membuat - Miss komunikasi dengan guru
Oktober WIB saya sudah perangkat kelas, sehingga tidak jadi masuk
2019 sampai di sekolah pembelajaran kelas karena digunakan untuk
dan absen terlebih mata pelajaran Lesson Study oleh mahasiswa PKL.
dahulu di ruang keamanan - Konsultasi mata pelajaran
Tata Usaha. pangan dengan pengetahuan bahan makanan
- Tidak jadi mengajar kompetensi dengan guru pengampu kelas X
di kelas X TBG 3 dasar TBG 3.
karena kelas mengevaluasi
tersebut digunakan resiko hygiene
untuk Lesson Study. terkait
- Diskusi membuat kerusakan
perangkat makanan untuk
pembelajaran mapel persiapan
pengetahuan bahan mengajar pada
makanan hari senin
- Pulang dari sekolah tanggal 7
jam 16.00 WIB Oktober 2019.
Jumat, 4 - Hari ini jam 06.30 - Membuat - Konsultasi mata pelajaran
Oktober WIB saya sudah perangkat pengetahuan bahan makanan
2019 sampai di sekolah pembelajaran dengan guru pengampu kelas X
dan absen terlebih mata pelajaran TBG 3.
dahulu di ruang pengetahuan
Tata Usaha. bahan makanan
- Melaksanakan tentang topik
kegiatan rutin baca “Potongan Bahan
surat Yasin dan Makanan
Asmaul Husna. (Daging) untuk
- Melanjutkan diskusi persiapan
membuat perangkat mengajar pada
pembelajaran mapel hari kamis
20
pengetahuan bahan tanggal 10
makanan. Oktober 2019.
- Pulang dari sekolah
jam 16.00 WIB.
Minggu ke 2
Tanggal Deskripsi Kegiatan Produk Evaluasi Deskriptif
Senin, 7 - Hari ini jam 06.30 - Memperbaiki - Konsultasi materi dengan teman
Oktober WIB saya sudah membuat yang sudah mengajar mata
2019 sampai di sekolah perangkat pelajaran kepariwisataan.
dan absen terlebih pembelajaran - Evaluasi perangkat pembelajaran.
dahulu di ruang mata pelajara - Revisi perangkat pembelajaran.
Tata Usaha. Kepariwisataan - Konsultasi dengan teman
- Mengikuti kegiatan dengan materi sejawat,guru pamong dan guru
rutin Upacara “Modal Dasar kelas untuk membahas materi
Bendera . Pengembangan yang akan digunakan saat lesson
- Hari pertama masuk Pariwisata” study.
kelas untuk untuk persiapan - Masih belum menguasai kelas
mengajar mata mengajar pada karena baru pertama masuk kelas
pelajaran hari senin
Kepariwisataan tanggal 14
dengan materi Oktober 2019.
“Modal Dasar
Pengembangan
Pariwisata”
- Melanjutkan diskusi
membuat perangkat
pembelajaran
- Pulang dari sekolah
jam 16.00 WIB.
Selasa, 8 - Hari ini jam 06.30 - Perangkat
Oktober WIB saya sudah mengajar mulai
2019 sampai di sekolah dari KI KD,
dan absen terlebih Silabus, RPP,
dahulu di ruang Handout.
Tata Usaha. - Menggunakan
- Diskusi membuat media video dan
perangkat Powerpoint untuk
pembelajaran. memberikan
- Pulang dari sekolah materi kepada
jam 16.00 WIB. siswa.
Rabu, 9 - Hari ini jam 06.30 - Memperbaiki - Konsultasi materi dengan teman
Oktober WIB saya sudah membuat yang sudah mengajar mata
2019 sampai di sekolah perangkat pelajaran pengetahuan bahan
21
dan absen terlebih pembelajaran makanan.
dahulu di ruang mata pelajaran - Evaluasi perangkat pembelajaran.
Tata Usaha. pengetahuan - Revisi perangkat pembelajaran.
- Melanjutkan diskusi bahan makanan
membuat perangkat tentang topik
pembelajaran. daging.
- Pulang sekolah jam
16.00 WIB.
Kamis, - Hari ini jam 06.30 - Perangkat - kegiatan pembelajaran berjalan
10 saya sudah sampai mengajar mulai sesuai dengan rencanadan tepat
Oktober di sekolah dan dari KI KD, waktu.
2019 absen terlebih Silabus, RPP,
dahulu di ruang Handout.
Tata Usaha. - Menggunakan
- Hari ini saya media Power
mengajar sebagai point dan contoh
guru tunggal di beberapa
kelas X TBG 3 pada potongan bahan
jam 3-5 di ruang makanan daging
Training Kitchen 1 untuk
mata pelajaran memberikan
pengetahuan bahan materi kepada
makanan dengan siswa dan
materi potongan kegiatan
bahan makanan praktikum..
daging.
- Diskusi membuat
perangkat
pembelajaran.
- Pulang dari sekolah
jam 16.00
Jumat, - Seluruh mahasiswa
11 PPL PPG mengikuti
Oktober Conference
2019 International di
Suite Ijen Malang.
22
Minggu ke 3
Tanggal Deskripsi Kegiatan Produk Evaluasi Deskriptif
Senin, 14 - Hari ini jam - Kelengkapan - Masalah yang ditemukan ketika
Oktober 06.30WIB saya perangkat akan memulai kegiatan
2019 sudah sampai di pembelajaran dan pembelajaran mati lampu
sekolah dan absen perangkat sehingga tidak bisa
terlebih dahulu di observer. menggunakan LCD untuk
ruang Tata Usaha. kegiatan pembelajaran dan
- Mengikuti kegiatan suasan dikelas panas sehingga
rutin upacara anak-anak merasakan
bendera. panas/gerah dan kurang fokus
- Mengecek dalam pembelajaran, namun itu
perangkat mengajar semua bisa diatasi dengan
mulai dari KI KD, kegiatan diskusi yang anak bisa
Silabus, RPP, bebas menentukan posisi
Handout, kelompoknya dimana.
Powerpoint - Guru bisa mengguasai kondisi
- Hari ini Lesson kelas dengan melakukan ice
Study diruang TR breakking untuk menghidupkan
18 lantai 3 dengan suasana kelas.
guru pamong Bu - Refleksi dari guru pamong, guru
Erna Tungga Dewi, kelas, dan dari observer.
S.Pd, dosen - Siswa sangat antusias mengikuti
pembimbing Bu KBM.
Dr.Nunung
Nurjanah, M.Kes,
dan guru kelas Pak
Awan Nurzaman,
S.Pd.
Selasa, - Hari ini jam - Perangkat
15 06.30Wib saya pembelajaran
Oktober sudah sampai di kepariwisataan
2019 sekolah dan absen
terlebih dahulu di
ruang Tata Usaha.
24
18 saya sudah sampai art dan guru kelas untuk persiapan
Oktober di sekolah dan UKIN.
2019 absen terlebih
dahulu di ruang
Tata Usaha.
- Melaksanakan
kegiatan rutin baca
surat Yasin dan
Asmaul Husna.
- Diskusi untuk
membuat perangkat
pembelajaran UKin.
- Menyicil membuat
laporan PPL.
- Masuk kelas x TBG
3 jam 5-8 untuk
mengajar mata
pelajaran culinary
art dengan topik
pudding art
- Pulang dari sekolah
jam 17.00.
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
47
Lesson Study (LS) II
48
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
TANGGAL DESKRIPSI FOTO KEGIATAN
Senin, 30 Observasi di SMKN 3
September Malang dan pembagian jam
2019 mengajar
49
Selasa, 8 Membuat perangkat
Oktober pembelajaran
2019
50
Senin, 14 Menjadi guru model
dan 16 kegiatan Lesson Study yang
Oktober pertama dan kedua pada
2019 mapel Kepariwisataan
51