PEMBAHASAN
Realisasi dari hasil kunjungan (Praktek Kerja Lapangan) ini adalah kami dapat
gambaran secara langsung yang ada di Rumah Sakit khususnya sebagai Apoteker. Kami
dapat melihat bagaimana yang harus di lakukan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian yang lain.
Adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat bebas dikenal juga
dengan sebutan obat OTC (Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Adalah obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa
resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya obat anti mabuk
(antimo).
Adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus
luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya
terdapat huruf “K” yang menyentuh garis tepi.
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
5.2.6 Pengertian Obat High Alert
Adalah obat yang perlu di awasi, karena sering menyebabkan kesalahan serius bila
kurang tepat dan dapat menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan.
Adalah Obat yang jika di salah gunakan atau berlebihan bisa menjadi narkotika.
Adalah obat yang memiliki kemasan yang terlihat mirip / obat yang memiliki nama
yang terdengar mirip namun isi kandungannya berbeda.
5.3.1 Pengertian R/
Adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi dan dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku kepada apoteker
pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat
kepada pasien.
Adalah salinan yang di buat apoteker, selain memuat semua keterangan yang terdapat
dalam resep asli harus memuat pula : nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan
atau paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne detur untuk obat yang
belum diserahkan, nomor resep, dan tanggal pembuatan.
5.4 Mendeskripsikan penggunaan etiket/label dengan bentuk obat yang dibuat
Adalah penandaan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan yang biasanya
ditempel didepan obat atau alat kesehatan yang berguna untuk memberikan informasi
penggunaan kepada para pemakai obat atau alat kesehatan tersebut.
Adalah keterangan yang melengkapi suau kemasan barang yang berisi tentang bahan-
bahan yang digunakan untuk membuat barang tersebut, cara penggunaan, efek samping dan
sebagainya.
Adalah instrumen, aparatus, mesin atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan membentuk struktur
memperbaiki fungsi tubuh.
a. Mengetahui jenis dan jumlah obat yang tepat sesuai dengan kebutuhkan
b. Menghindari terjadinya penggunaan obat rasional
c. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
a. Obat yang di terima baik jenis atau jumblahnya sesuai dengan data yang tertulis.
b. Kebenaran pada identitas produk.
c. Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan produk.
d. Tidak di temukan kebocoran pada produk.
e. Tidak di temukan tube, kapsul, atau ampul yang kosong atau pecah.
f. Jangka waktu kadaluarsa yang memadai.
Penerimaan yang di lakukan setiap barang datang dengan melakukan
pengecekan obat dan jumblah obat yang di pesan melalui PBF sesuai dengan
surat pesanan dan juga mendatatangani faktur dari PBF tersebut.
5.6.4 Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan.
5.6.6 Pemusnahan
5.6.6.2 Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai
a. Obat kadaluarsa atau rusak harus di musnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk
sediaan.
b. Pemusnahan obat kaadaluarsa atau rusak yang mengandung narkotik dan
psikotropik di lakukan oleh apoteker dan di saksikan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota.
c. Disaksikan juga oleh tenaga teknis kefarmasian lain yang memiliki surat izin
praktek atau surat izin kerja.
d. Pemusnahan di buktikan dengan berita acara pemusnahan.