PENDAHULUAN
Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa
nyeri, atau sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa seperti
emosi, ketegangan, kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu
juga diperbaiki cara hidup yang salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang
melelahkan sebelum tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air
panas, minum susu hangat sebelum tidur, ternyata dapat
mempermudah dan memperdalam tidur yang normal. Obat-obat tertentu, kualitas
kasur yang dan bantal yang buruk, ruangan yang berisik, cahaya yang terang
benderang, ventilasi yang jelek, serta suhu kamar yang tidak menunjang juga
dapat menyulitkan tidur.
Oleh karena itu, melalui makalah ini kami menggangkat masalah tentang
dumolid atau nitradiazepam baik itu pengertian, macam obatnya, kandungan
senyawa di dalam obat - obat tersebut, manfaat dan efek sampingnya, dan lain-
lain. Diharapkan melalui makalah ini pembaca dapat menambah wawasan tentang
masalah dumolid dan dapat mengetahui cara-cara yang baik untuk mengatasinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kasus mengenai obat dumolid ?
2. Apa pengertian obat dumolid ?
3. Bagaimana mekanisme kerja obat dumolid ?
4. Bagaimana interaksi obat dumolid dengan obat lain ?
5. Apa efek samping dari obat dumolid ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kasus mengenai obat dumolid
2. Mengetahui pengertian obat dumolid
3. Mengetahui mekanisme kerja obat dumolid
4. Mengetahui interaksi obat dumolid dengan obat lain
5. Mengetahui efek samping dari obat dumolid
2
BAB II
PEMBAHASAN
Efek penggunaan obat ini, (pasien) ngantuk, tapi kalau dipakai tanpa resep
dokter dan jangka waktu lama misal 3-4 tahun, efeknya bisa terbalik. Bukan
ngantuk tapi semangat
3
2.3 Efek Samping
2.3.1 Efek Samping Yang Umum
Efek samping yang umum antara lain depresi sistem saraf pusat, seperti
rasa kantuk, pusing, depresi, kelelahan, ataksia, sakit kepala, vertigo,
gangguan memori, dan gangguan fungsi motorik. Mimpi buruk dan insomnia
pantulan juga dilaporkan terjadi.
Efek samping yang jarang antara lain hipotensi, pingsan, palpitasi, ruam
atau pruritus, gangguan pencernaan, dan perubahan libido. Efek samping yang
sangat jarang terjadi antara lain reaksi paradoks, seperti, kegembiraan,
stimulasi, halusinasi, hiperaktif, dan insomnia. Telah dilaporkan juga
nitrazepam memiliki efek samping depresi, disorientasi, sedasi, amnesia
retrograd, sakit kepala, hipotermia, dan delirium tremens. Toksisitas hati yang
parah juga dilaporkan telah terjadi.
4
2.5 Kontraindikasi
Untuk tujuan terapi tertentu, seperti pemberian anestesi, Nitrazepam bisa saja
dikombinasikan dengan obat lain untuk memberikan efek yang lebih baik.
Namun, penggunaan nitrazepam bersama obat/zat-zat berikut dapat menyebabkan
efek penekanan sistem saraf pusat/depresi yang berlebihan:
5
Alcohol
analgetik opioid
antikonvulsan
golongan fenotiazin
antihistamin
antihipertensi
antidepresan trisiklik
Selain itu, dapat juga terjadi interaksi farmakokinetik dengan obat lain,
seperti:
1. peningkatan kadar dan efek nitrazepam bila diberikan bersamaan dengan
probenesid (salah satu obat untuk meningkatkan pengeluaran asam urat
dari tubuh)
2. penurunan kadar dan efek nitrazepam bila diberikan bersamaan dengan
rifampisin (salah satu obat antituberkulosis)
6
2.8 Farmakokinetik
Sebagian besar dari nitrazepam terikat pada protein plasma. Obat kelas
benzodiazepin merupakan obat yang larut dalam lemak dan dapat terserap di otak
dengan baik. Waktu yang diperlukan nitrazepam untuk mencapai konsentrasi
puncak pada plasma setelah pemberian oral adalah sekitar 2 jam (0,5-5 jam).
Waktu paruh nitrazepam antara 16,5 hingga 48,3 jam. Pada pemuda, nitrazepam
memiliki waktu paruh sekitar 29 jam. Sedangkan pada lansia, waktu paruhnya
sekitar 40 jam. Pada dosis rendah (5 mg) dan dosis tinggi (10 mg) nitrazepam
dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan pada manusia secara signifikan.
Waktu paruh Nitrazepam dalam cairan serebrospinal adalah 68 jam. Hal ini
menunjukkan bahwa nitrazepam dieliminasi secara lambat dari cairan
serebrospinal. Konsumsi obat bersamaan dengan makanan tidak berpengaruh
terhadap absorbsi nitrazepam atau terhadap bioavailabilitas. Oleh karena itu,
nitrazepam dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
2.9 Farmakologi
7
dan alanin dalam otak tikus. Penurunan mungkin disebabkan karena aktivasi
reseptor benzodiazepin. Pada dosis tinggi, nitrazepam mengurangi sulih histamin
sebagai akibat dari aksi nitrazepam di kompleks reseptor benzodiazepin-GABA di
otak tikus.
Cara kerja obat ini sendiri akan membuat orang merasa mengantuk dan baru
akan merasakan efeknya setelah terbangun dari tidur. Namun, bahayanya, efek
samping dari penggunaan obat ini biasanya mengakibatkan kecanduan dan
ketergantung pada obat. Orang yang sudah terbiasa menggunakan obat ini akan
menjadi sulit untuk tidur jika tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.
2.11 Sintesis
8
BAB III
PENGENALAN KASUS
Penghargaan
Film
Tragedi (2000)
Arisan! (2003)
Banyu Biru (2004)
Janji Jon (2005)
Ekspedisi Madewa (2006)
Nagabonar Jadi 2 (2007)
9
Quickie Express (2007)
D Bijis (2007)
Otomatis Romantis (2008)
Laskar Pelangi (2008)
Tri Mas Getir (2008)
Namaku Dick (2008)
Cinlok (2008)
Krazy Crazy (2009)
Wakil Rakyat (2009)
Preman In Love (2009)
Benci Disko (2009)
Mafia Insyaf (2010)
Roman Picisan (2010)
The God Babe (2010)
Arisan! 2 (2011)
Perempuan-Perempuan Liar (2011)
Kita Versus Korupsi (2012)
Test Pack Boss (2012)
Rumah dan Musim Hujan (2012)
Get M4rried (2013)
Setelah 15 tahun (2013)
Malam Seribu (2013)
Slank Nggak Ada Matinya (2013)
Princess, Bajak Laut dan Alien (2014)
Kacaunya Dunia Persilatan (2015)
Lamaran (2015)
The Wedding & Bebek Betutu (2015)
3 Dara (2015)
Juara (2016)
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)
10
3.2.Kronologi Kejadian
Jakarta - Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Tora Sudiro
terkait dengan kepemilikan Dumolid di rumahnya yang terletak di Tangerang
Selatan pada Kamis, 3 Agustus, lalu. Polisi juga mengamankan istri Tora, Mieke
Amalia.
"Polres Jaksel yang menangkap," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya
Kombes Nico Afinta saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/8/2017) lalu. Dari
rumahnya di Perumahan Bali View, Tangerang Selatan, polisi menyita barang
bukti berupa 30 butir Dumolid. Penangkapan Tora dilakukan polisi dari hasil
pengembangan kasus 3 minggu sebelumnya.
"Itu Dumolid 30 butir, jadi 3 strip. Ini pengembangan dari kita nangkap 3
minggu yang lalu, pengembangan saja," kata Kasat Narkoba Polres Jaksel
Kompol Vivick Tjangkung saat dimintai konfirmasi Kamis (3/8).
Polisi kemudian langsung melakukan tes urine kepada Tora dan istrinya,
Mieke. Hasilnya menunjukkan keduanya positif menggunakan obat keras. "Tes
urine benzo. Benzo menggunakan obat keras. Positif," sebut Vivick. Setelah
diketahui positif, polisi langsung melakukan pemeriksaan intensif terhadap Tora
dan Mieke di Polres Metro Jakarta Selatan. "Iya (Mieke juga diamankan). Kami
lakukan pemeriksaan, diperiksa," tutur Vivick.
"Dengan barang bukti tersebut, kita sesuai UU Psikotropika Tahun 1997 kami
kenakan pasal 62 dan kami lakukan proses sebagaimana UU Psikoptropika.
Dengan ancaman penjara 5 tahun," jelas Vivick saat jumpa pers di kantornya,
Jumat (4/8).
11
Dalam pemeriksaan, Tora dan istrinya mengaku sudah setahun mengonsumsi
Dumolid. Kepada polisi, Tora mengaku sudah setahun mengonsumsi obat
tersebut. Obat itu dikonsumsi saat ia kesulitan tidur.
Sementara itu, status Mieke tidak dinaikkan menjadi tersangka. Hal ini karena
polisi melihat Mieke hanya pemakai Dumolid. "Dari barang bukti yang ditemukan
TS (Tora Sudiro) adalah kepemilikannya. Sedangkan istrinya hanya menggunakan
saja," ucapnya.
"Hari ini (Jumat) kami akan pulangkan (Mieke) untuk kembali kepada
keluarganya, tentu kami sarankan pengobatan. Sedangkan TS telah kami
tandatangani surat perintah tanda tangan untuk ditahan," tambahnya.
12
"Tora ke kantor BNN untuk menjalani assessment. Assessment ini untuk
menentukan dia direhabilitasi atau tidak," kata Kabag Humas BNN Kombes
Sulistiandriatmoko saat dimintai konfirmasi Sabtu (5/8).
Senin (7/8), polisi menerima hasil assesment Tora dari BNN. Tora akan
menjalani pengobatan terkait dengan penggunaan psikotropika.
"Hasilnya kami baru terima, tapi kita terus melakukan koordinasi karena dari
hasil yang kami terima untuk diarahkan untuk melakukan pengobatan," ucap
Vivick di Mapolres Jaksel, Jl Wijaya II, Kebayoran Baru, Senin (7/8).
13
BAB IV
PEMBAHASAN
14
“Dumolid ini kan sebenernya obat dari psikiatri. Dia tidak masuk dalam
narkotika. Dia obat psikotropika karena ada efek adiksinya. Jadi ada efek untuk
anti cemas, untuk supaya insomnya hilang. Tapi ada efek yang buruknya, yaitu
adiksi," ujar dr Erie Dharma Irawan di RSKO Cibubur, Jakarta Timur, Selasa.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Tora Sudiro terkait
dengan kepemilikan berupa 30 butir Dumolid di rumahnya yang terletak di
Tangerang Selatan pada Kamis, 3 Agustus 2017. Penggunaan Dumolid harus
dengan resep dokter karena termasuk kategori psikotropika. Tora Sudiro dan
Istrinya Mieke Amelia dijerat dalam kasus ini karena tidak memiliki resep
dokter. Kepada polisi, Tora mengaku sudah setahun mengonsumsi obat
tersebut. Obat itu dikonsumsi saat ia kesulitan tidur.
5.2 Saran
16