Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme


untuk menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur
yang baik, cukup dalam dan lama. Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas
tidur adalah penyingkatan waktu peniduran, perpanjangan masa tidur dan
pengurangan jumlah periode bangun.

Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa
nyeri, atau sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa seperti
emosi, ketegangan, kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu
juga diperbaiki cara hidup yang salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang
melelahkan sebelum tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air
panas, minum susu hangat sebelum tidur, ternyata dapat
mempermudah dan memperdalam tidur yang normal. Obat-obat tertentu, kualitas
kasur yang dan bantal yang buruk, ruangan yang berisik, cahaya yang terang
benderang, ventilasi yang jelek, serta suhu kamar yang tidak menunjang juga
dapat menyulitkan tidur.

Oleh karena itu, melalui makalah ini kami menggangkat masalah tentang
dumolid atau nitradiazepam baik itu pengertian, macam obatnya, kandungan
senyawa di dalam obat - obat tersebut, manfaat dan efek sampingnya, dan lain-
lain. Diharapkan melalui makalah ini pembaca dapat menambah wawasan tentang
masalah dumolid dan dapat mengetahui cara-cara yang baik untuk mengatasinya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kasus mengenai obat dumolid ?
2. Apa pengertian obat dumolid ?
3. Bagaimana mekanisme kerja obat dumolid ?
4. Bagaimana interaksi obat dumolid dengan obat lain ?
5. Apa efek samping dari obat dumolid ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kasus mengenai obat dumolid
2. Mengetahui pengertian obat dumolid
3. Mengetahui mekanisme kerja obat dumolid
4. Mengetahui interaksi obat dumolid dengan obat lain
5. Mengetahui efek samping dari obat dumolid

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dumolid

Dumolid termasuk obat psikotropika golongan IV dan nama (obat) generiknya


adalah nitrazepam. Nitrazepam adalah obat tidur dari kelas benzodiazepin yang
digunakan untuk meringankan serangan kecemasan dan insomnia. Obat ini hanya
boleh digunakan dalam dalam jangka waktu yang pendek. Obat ini bersifat sedatif
(menenangkan), amnestik (memicu rasa lupa), dan antikonvulsan.

Sebenarnya dumolid bukanlah jenis obat-obatan baru. Dumolid merupakan


obat yang telah lama digunakan sebagai pengobatan medis. Dokter spesialis
kejiwaan Benny Ardjil menuturkan dumolid diberikan kepada pasien yang
mengalami gangguan tidur atau insomnia. Obat tidak dijual secara bebas karena
harus melalui resep dokter. Pasalnya, jika digunakan sembarangan, obat ini akan
memiliki efek yang bertolak belakang.

Efek penggunaan obat ini, (pasien) ngantuk, tapi kalau dipakai tanpa resep
dokter dan jangka waktu lama misal 3-4 tahun, efeknya bisa terbalik. Bukan
ngantuk tapi semangat

2.2 Penggunaan Medis

Nitrazepam digunakan untuk mengobati masalah tidur (insomnia), seperti


susah tidur, sering terbangun, terbangun lebih awal, atau kombinasi.

Nitrazepam terkadang digunakan untuk mengobati epilepsi ketika obat lain


tidak memberikan hasil. Obat ini lebih efektif daripada klonazepam ketika
digunakan untuk pengobatan sindrom West. Dalam suatu studi yang tidak
terkendali, nitrazepam menunjukkan efektivitas dalam pengobatan kejang infantil
dan terkadang dijadikan pilihan saat yang lain obat anti-kejang lainnya tidak
memberikan hasil yang berarti. Namun, penggunaan nitrazepam pada jangka
panjang akan menyebabkan toleransi obat sehingga diperlukan dosis yang lebih
besar untuk memberikan efek yang sama.

3
2.3 Efek Samping
2.3.1 Efek Samping Yang Umum

Efek samping yang umum antara lain depresi sistem saraf pusat, seperti
rasa kantuk, pusing, depresi, kelelahan, ataksia, sakit kepala, vertigo,
gangguan memori, dan gangguan fungsi motorik. Mimpi buruk dan insomnia
pantulan juga dilaporkan terjadi.

Nitrazepam merupakan benzodiazepin kerja panjang dengan waktu


paruh 15-38 jam (rata-rata waktu paruh 26 jam). Efek pening setelah
pemberian nitrazepam di malam hari dapat terjadi keesokan harinya, sehingga
dapat mengganggu kemampuan mengemudi dengan aman dan meningkatkan
risiko jatuh dan patah tulang pinggul.

2.3.2 Efek Samping Yang Jarang

Efek samping yang jarang antara lain hipotensi, pingsan, palpitasi, ruam
atau pruritus, gangguan pencernaan, dan perubahan libido. Efek samping yang
sangat jarang terjadi antara lain reaksi paradoks, seperti, kegembiraan,
stimulasi, halusinasi, hiperaktif, dan insomnia. Telah dilaporkan juga
nitrazepam memiliki efek samping depresi, disorientasi, sedasi, amnesia
retrograd, sakit kepala, hipotermia, dan delirium tremens. Toksisitas hati yang
parah juga dilaporkan telah terjadi.

2.4 Dosis Dumolid Dan Cara Pemakaian

Dumolid diminum sebelum waktu tidur. Berikut dosis Dumolid yang


direkomendasikan:

 Dewasa: 5-10 mg.


 Lansia: 2,5-5 mg.
 Anak-anak 6-14 tahun: 5 mg.
 Anak-anak 1-6 tahun: 2,5-5 mg.
 Anak-anak kurang dari 1 tahun: 1,25-2,5 mg.

4
2.5 Kontraindikasi

Nitrazepam tidak boleh dikonsumsi pada pasien dengan penyakit paru


obstruktif kronik (PPOK), terutama selama eksaserbasi akut dari PPOK, karena
dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada pasien.

Seperti obat hipnotik lainnya, nitrazepam memiliki keterkaitan dengan risiko


kecelakaan lalu lintas. Penggunakan nitrazepam sebaiknya dihindari pada pasien
yang mengemudi atau mengoperasikan mesin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengguna nitrazepam akan mengalami penurunan kemampuan mengemudi
secara signifikan hingga 17 jam setelah pemberian obat, sedangkan pengguna
temazepam tidak menunjukkan penurunan kemampuan yang signifikan. Hasil ini
mencerminkan kerja panjang dari nitrazepam.

 Ketika hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obatan yang


mengandung nitrazepam seperti dumolid. Karena hal ini dapat
membahayakan. Untuk kepastiannya dan lebih jelas maka
konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu ketika hamil. Apakah
memang dianjurkan mengkonsumsi dumolid yang mengandung
nitrazepam atau tidak. Supaya ibu hamil dan juga janin tidak
mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
 Jangan pernah mengkonsumsi dumolid ketika memiliki alergi terhadap
nitrazepam. Karena kandungan yang terdapat di dalam dumolid adalah
nitrazepam. Untuk itu ketika dianjurkan mengkonsumsi dumolid maka
konsultasikan lah kepada Dokter terlebih dahulu agar segera
memberikan solusi yang terbaik.

2.6 Kontraindikasi Dengan Obat Lain

Untuk tujuan terapi tertentu, seperti pemberian anestesi, Nitrazepam bisa saja
dikombinasikan dengan obat lain untuk memberikan efek yang lebih baik.
Namun, penggunaan nitrazepam bersama obat/zat-zat berikut dapat menyebabkan
efek penekanan sistem saraf pusat/depresi yang berlebihan:

5
 Alcohol
 analgetik opioid
 antikonvulsan
 golongan fenotiazin
 antihistamin
 antihipertensi
 antidepresan trisiklik

Selain itu, dapat juga terjadi interaksi farmakokinetik dengan obat lain,
seperti:
1. peningkatan kadar dan efek nitrazepam bila diberikan bersamaan dengan
probenesid (salah satu obat untuk meningkatkan pengeluaran asam urat
dari tubuh)
2. penurunan kadar dan efek nitrazepam bila diberikan bersamaan dengan
rifampisin (salah satu obat antituberkulosis)

2.7 Interaksi Obat

Nitrazepam dapat berinteraksi dengan antibiotik eritromisin yang merupakan


inhibitor kuat CYP3A4, yang mempengaruhi waktu untuk mencapai konsentrasi
puncak. Interaksi ini tidak diyakini penting secara klinis. Namun, kecemasan,
tremor, dan depresi telah dilaporkan pada kasus pemberian nitrazepam dan
triazolam. Setelah pemberian eritromisin untuk pasien yang mendapat nitrazepam,
terjadi halusinasi dan sensasi tubuh abnormal. Pemberian bersamaan
benzodiazepin dan eritromisin dapat menyebabkan gejala psikotik, terutama pada
pasien dengan komplikasi. Kontrasepsi oral dan probenesid dapat mengurangi
klirens nitrazepam sehingga menyebabkan peningkatan kadar nitrazepam dalam
plasma. Sedangkan rifampisin meningkatkan klirens nitrazepam secara
signifikan. Simetidin memperlambat laju eliminasi dari nitrazepam, sehingga
menyebabkan peningkatan risiko akumulasi. Konsumsi alkohol bersamaan dengan
nitrazepam dapat menyebabkan peningkatan efek hipotensi dari kedua senyawa.
Benzodiazepin dapat menghambat glukuronidasi dari morfin, yang
mengakibatkan peningkatan kadar morfin pada tikus percobaan.

6
2.8 Farmakokinetik

Sebagian besar dari nitrazepam terikat pada protein plasma. Obat kelas
benzodiazepin merupakan obat yang larut dalam lemak dan dapat terserap di otak
dengan baik. Waktu yang diperlukan nitrazepam untuk mencapai konsentrasi
puncak pada plasma setelah pemberian oral adalah sekitar 2 jam (0,5-5 jam).
Waktu paruh nitrazepam antara 16,5 hingga 48,3 jam. Pada pemuda, nitrazepam
memiliki waktu paruh sekitar 29 jam. Sedangkan pada lansia, waktu paruhnya
sekitar 40 jam. Pada dosis rendah (5 mg) dan dosis tinggi (10 mg) nitrazepam
dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan pada manusia secara signifikan.

Waktu paruh Nitrazepam dalam cairan serebrospinal adalah 68 jam. Hal ini
menunjukkan bahwa nitrazepam dieliminasi secara lambat dari cairan
serebrospinal. Konsumsi obat bersamaan dengan makanan tidak berpengaruh
terhadap absorbsi nitrazepam atau terhadap bioavailabilitas. Oleh karena itu,
nitrazepam dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.

2.9 Farmakologi

Nitrazepam merupakan nitrobenzodiazepin. Obat ini memiliki nama kimia


1,3-Dihidro-7-nitro-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepin-2-on. Nitrazepam bersifat dapat
bekerja panjang, lipofilik, dan dimetabolisme di hati melalui jalur oksidatif.
Nitrazepam bekerja pada reseptor benzodiazepin pada otak yang berhubungan
dengan reseptor GABA, menyebabkan peningkatan pengikatan GABA ke reseptor
GABAA. GABA merupakan penghambat neurotransmiter di otak, yang terlibat
dalam menginduksi rasa kantuk, relaksasi otot, kejang-kejang, dan memperlambat
sistem saraf pusat. Mekanisme aksi dari nitrazepam sama seperti obat kelas
benzodiazepin lainnya. Sifat antikonvulsan dari nitrazepam dan benzodiazepin
lainnya sebagian disebabkan pengikatan obat ke kanal natrium daripada reseptor
benzodiazepin. Sifat relaksan otot dari nitrazepam disebabkan penghambatan jalur
polisinaptis di sumsum tulang belakang. Obat ini merupakan agonis penuh dari
reseptor benzodiazepin.

Sistem opioid endogen berperan dalam beberapa sifat farmakologi dari


nitrazepam pada tikus. Nitrazepam menyebabkan penurunan asam amino glisin

7
dan alanin dalam otak tikus. Penurunan mungkin disebabkan karena aktivasi
reseptor benzodiazepin. Pada dosis tinggi, nitrazepam mengurangi sulih histamin
sebagai akibat dari aksi nitrazepam di kompleks reseptor benzodiazepin-GABA di
otak tikus.

2.10 Cara Kerja Obat Dumolid

Cara kerja obat ini sendiri akan membuat orang merasa mengantuk dan baru
akan merasakan efeknya setelah terbangun dari tidur. Namun, bahayanya, efek
samping dari penggunaan obat ini biasanya mengakibatkan kecanduan dan
ketergantung pada obat. Orang yang sudah terbiasa menggunakan obat ini akan
menjadi sulit untuk tidur jika tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.

2.11 Sintesis

Reaksi antara 2-amino-5-nitrobenzofenon (1) dengan bromoasetil bromida


membentuk amida 2. Penutupan cincin oleh amonia menghasilkan nitrazepam (3).
Nitrazepam dapat dihasilkan dari diazepinon (4) yang dinitrasi di posisi C7 dengan
kalium nitrat dalam asam sulfat.

8
BAB III

PENGENALAN KASUS

3.1 Profil Tersangka

 Nama Lengkap : Tora Danang Sudiro


 Nama Keren : Tora Sudiro
 Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia
 Tanggal Lahir : 10 Mei 1973
 Pekerjaan : Aktor, Musisi
 Agama : Islam
 Pasangan (Isteri) : Angraini Kadiman Cerai,
Mieke Amalia (2009 – sekarang)
 Anak : Azzahra Nabila Sudiro, Nayara Kanahaya Sudiro
(Dari Anggaini Kadiman) Jenaka Mahila Sudiro
(Dari Mieke Amalia)

 Akun Twitter : @tora_sudiro


 Akun Instagram : @torasudiro

Penghargaan

 Pemenang FFI 2004 Kategori Aktor Terbaik (Piala Citra) Arisan


 Pemenang FFB 2007 Kategori Aktor Terpuji Nagabonar Jadi 2
 Pemenang IMA 2007 Kategori Pemeran Utama Pria Terfavorit D’Bijis

Film

 Tragedi (2000)
 Arisan! (2003)
 Banyu Biru (2004)
 Janji Jon (2005)
 Ekspedisi Madewa (2006)
 Nagabonar Jadi 2 (2007)

9
 Quickie Express (2007)
 D Bijis (2007)
 Otomatis Romantis (2008)
 Laskar Pelangi (2008)
 Tri Mas Getir (2008)
 Namaku Dick (2008)
 Cinlok (2008)
 Krazy Crazy (2009)
 Wakil Rakyat (2009)
 Preman In Love (2009)
 Benci Disko (2009)
 Mafia Insyaf (2010)
 Roman Picisan (2010)
 The God Babe (2010)
 Arisan! 2 (2011)
 Perempuan-Perempuan Liar (2011)
 Kita Versus Korupsi (2012)
 Test Pack Boss (2012)
 Rumah dan Musim Hujan (2012)
 Get M4rried (2013)
 Setelah 15 tahun (2013)
 Malam Seribu (2013)
 Slank Nggak Ada Matinya (2013)
 Princess, Bajak Laut dan Alien (2014)
 Kacaunya Dunia Persilatan (2015)
 Lamaran (2015)
 The Wedding & Bebek Betutu (2015)
 3 Dara (2015)
 Juara (2016)
 Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)

10
3.2.Kronologi Kejadian

Jakarta - Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Tora Sudiro
terkait dengan kepemilikan Dumolid di rumahnya yang terletak di Tangerang
Selatan pada Kamis, 3 Agustus, lalu. Polisi juga mengamankan istri Tora, Mieke
Amalia.

"Polres Jaksel yang menangkap," ujar Direktur Narkoba Polda Metro Jaya
Kombes Nico Afinta saat dimintai konfirmasi, Kamis (3/8/2017) lalu. Dari
rumahnya di Perumahan Bali View, Tangerang Selatan, polisi menyita barang
bukti berupa 30 butir Dumolid. Penangkapan Tora dilakukan polisi dari hasil
pengembangan kasus 3 minggu sebelumnya.

"Itu Dumolid 30 butir, jadi 3 strip. Ini pengembangan dari kita nangkap 3
minggu yang lalu, pengembangan saja," kata Kasat Narkoba Polres Jaksel
Kompol Vivick Tjangkung saat dimintai konfirmasi Kamis (3/8).

Polisi kemudian langsung melakukan tes urine kepada Tora dan istrinya,
Mieke. Hasilnya menunjukkan keduanya positif menggunakan obat keras. "Tes
urine benzo. Benzo menggunakan obat keras. Positif," sebut Vivick. Setelah
diketahui positif, polisi langsung melakukan pemeriksaan intensif terhadap Tora
dan Mieke di Polres Metro Jakarta Selatan. "Iya (Mieke juga diamankan). Kami
lakukan pemeriksaan, diperiksa," tutur Vivick.

Esoknya, Jumat (4/8), polisi menetapkan Tora sebagai tersangka. Tora


disangkakan dengan pidana Pasal 62 UU Psikotropika Nomor 5 Tahun 1997
terkait dengan kepemilikan Dumolid.

"Dengan barang bukti tersebut, kita sesuai UU Psikotropika Tahun 1997 kami
kenakan pasal 62 dan kami lakukan proses sebagaimana UU Psikoptropika.
Dengan ancaman penjara 5 tahun," jelas Vivick saat jumpa pers di kantornya,
Jumat (4/8).

11
Dalam pemeriksaan, Tora dan istrinya mengaku sudah setahun mengonsumsi
Dumolid. Kepada polisi, Tora mengaku sudah setahun mengonsumsi obat
tersebut. Obat itu dikonsumsi saat ia kesulitan tidur.

Sementara itu, status Mieke tidak dinaikkan menjadi tersangka. Hal ini karena
polisi melihat Mieke hanya pemakai Dumolid. "Dari barang bukti yang ditemukan
TS (Tora Sudiro) adalah kepemilikannya. Sedangkan istrinya hanya menggunakan
saja," ucapnya.

"Hari ini (Jumat) kami akan pulangkan (Mieke) untuk kembali kepada
keluarganya, tentu kami sarankan pengobatan. Sedangkan TS telah kami
tandatangani surat perintah tanda tangan untuk ditahan," tambahnya.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Tora harus membuktikan memiliki resep


dokter jika ingin mengajukan rehabilitasi. Undang-Undang Psikotropika sendiri
tidak mengatur rehabilitasi untuk pemakainya. "Untuk UU Psikotropika ini
memang tidak diatur dilakukan rehab. Kalaupun dari pihak Tora mengajukan
rehab, itu harus ada dari pihak medis dokter yang pernah menangani. Itu diatur
dalam Pasal 37 (UU Psikotropika). Jika ada pembuktian adanya barang bukti ini
bisa dipertanggungjawabkan secara medis, ada resep dokter, maka memang harus
dilakukan rehab," jelas Vivick.

Vivick mengatakan penggunaan Dumolid harus dengan resep dokter karena


termasuk kategori psikotropika. Tora dijerat dalam kasus ini karena tidak
memiliki resep dokter. "Karena dia digunakan tanpa resep dokter, dia melanggar
UU Psikotropika. Karena dia kepemilikan barang bukti psikotropika dan tidak
bisa membuktikan," ujarnya.

Sabtu (5/8), Tora mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional (BNN),


Cawang, Jakarta Timur, untuk menjalani proses assessment terkait dengan kasus
kepemilikan psikotropika Dumolid. Hasil assessment akan menentukan soal
rehabilitasi.

12
"Tora ke kantor BNN untuk menjalani assessment. Assessment ini untuk
menentukan dia direhabilitasi atau tidak," kata Kabag Humas BNN Kombes
Sulistiandriatmoko saat dimintai konfirmasi Sabtu (5/8).

Senin (7/8), polisi menerima hasil assesment Tora dari BNN. Tora akan
menjalani pengobatan terkait dengan penggunaan psikotropika.

"Hasilnya kami baru terima, tapi kita terus melakukan koordinasi karena dari
hasil yang kami terima untuk diarahkan untuk melakukan pengobatan," ucap
Vivick di Mapolres Jaksel, Jl Wijaya II, Kebayoran Baru, Senin (7/8).

Menurut Vivick, proses pengobatan yang diarahkan BNN akan dilakukan di


RS Ketergantungan Obat (RSKO). Tora sebelumnya mengaku sudah setahun
mengonsumsi psikotropika jenis Dumolid. "Pengobatan ini diarahkan ke RSKO
dan kami akan koordinasi lagi ke RSKO untuk kelanjutan proses ini," imbuh
Vivick.

Tora akhirnya resmi menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan


Obat Cibubur, Jakarta Timur. Tora juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan di
RSKO Cibubur pada Senin (7/8). Hal itu bisa dijalani setelah keluarnya surat
perintah pengalihan penahanan yang dikeluarkan oleh Polres Metro Jakarta
Selatan. "Suratnya itu surat perintah pengalihan penahanan berdasarkan hasil
pemeriksaan Tora Danang Sudiro mengalihkan penahanan tersangka dari rumah
tahanan Polres Jakarta Selatan ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
Timur, Jalan Lapangan Tembak No 75, Cibubur. Sejak tanggal 7 Agustus sampai
mengikuti proses hukum pada tingkat penyidikan," ujar pengacara Tora, Lydia
Wongsonegoro, saat ditemui di kawasan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Senin (7/8) malam.

13
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Fakta Hasil Visum

Hasil Test Urine

Nama Pengguna Hasil Test Urine

Tora Sudiro Positif (+)

Mieke Amelia Positif (+)

4.2.Obat Yang Dikonsumsi

NO NAMA OBAT EFEK SAMPING


 Depresi
 Gangguan emosi
 Mengantuk berlebihan

1. DUMOLID  Gangguan koordinasi dan berbicara


 Bingung atau disorientasi
 Gangguan konsentrasi dan memori
 Penurunan pada tekanan darah
 Penurunan pada frekuensi nafas

4.3.Anamnesa Kasus Obat Dumolid

Direktur utama Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, dr Erie


Dharma Irawan, Sp.KJ, MARS, mengatakan Dumolid tidak termasuk dalam jenis
narkoba, melainkan jenis obat psikotropika. Hanya saja, Dumolid memang
memiliki efek buruk bagi penggunanya, yaitu dari segi ketergantungan.

14
“Dumolid ini kan sebenernya obat dari psikiatri. Dia tidak masuk dalam
narkotika. Dia obat psikotropika karena ada efek adiksinya. Jadi ada efek untuk
anti cemas, untuk supaya insomnya hilang. Tapi ada efek yang buruknya, yaitu
adiksi," ujar dr Erie Dharma Irawan di RSKO Cibubur, Jakarta Timur, Selasa.

15
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dumolid ialah obat psikotropika golongan IV dan nama (obat) generiknya


adalah nitrazepam. Nitrazepam adalah obat tidur dari
kelas benzodiazepin yang digunakan untuk meringankan serangan kecemasan
dan insomnia dan jika digunakan sembarangan, obat ini akan memiliki efek
yang bertolak belakang.

Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Tora Sudiro terkait
dengan kepemilikan berupa 30 butir Dumolid di rumahnya yang terletak di
Tangerang Selatan pada Kamis, 3 Agustus 2017. Penggunaan Dumolid harus
dengan resep dokter karena termasuk kategori psikotropika. Tora Sudiro dan
Istrinya Mieke Amelia dijerat dalam kasus ini karena tidak memiliki resep
dokter. Kepada polisi, Tora mengaku sudah setahun mengonsumsi obat
tersebut. Obat itu dikonsumsi saat ia kesulitan tidur.

5.2 Saran

Penggunaan obat dumolid harus berdasarkan resep dari dokter karena


dumolid merupakan obat psikotropika golongan IV . Penggunaan obat ini
dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan pada penggunanya.
Jika digunakan sembarangan, obat ini akan memiliki efek yang bertolak
belakang.

16

Anda mungkin juga menyukai