Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OBAT DIAZEPAM

Dosen Pengampu : Dina Ratna Juwita, S.Farm, M.Farm.Klin., Ap

Disusun Oleh :
Alex Hakim Barts (2011020045)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah, rahmat, dan
hidayah yang dilimpahkan-Nya, saya dapat menyusun dan menylesaikan makalah yang berjudul
“Obat Diazepam”
Makalah ini ditulis untuk memperbaiki nilai kuis mata kuliah IDK II pada topik 12.
Dengan segala keterbatasan, penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan maupun tata bahasanya atau cara
penulisannya.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak khususnya Ibu Dina Ratna Juwita, S.Farm, M.Farm.Klin., Ap
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Akhir kata penulis mengaharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
A. Bentuk sediaan, penggolongan obat, keamanan dalam kehamilan
B. Karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamik
C. Efek samping dan interaksi obat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. Latar Belakang
Diazepam adalah obat esensial golongan benzodiazepin yang penggunaannya diawasi
secara nasional dan internasional. Formularium Nasional menyebutkan bahwa, sediaan obat
diazepam harus tersedia fasilitas pelayanan kesehatan primer dan rujukan. Oleh karena itu,
ketersediaan diazepam untuk pelayanan kesehatan harus dapat terpenuhi.
Diazepam adalah salah satu contoh obat penenang yang digunakan untuk mengatasi
kejang dan gangguan kecemasan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka
panjang. Diazepam bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak sehingga
memberikan efek menenangkan selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah
dikonsumsi.
Beberapa efek samping yang umum diantaranya mengantuk dan kesulitan koordinasi.
Efek samping serius jarang terjadi. Beberapa diantaranya bunuh diri, penurunan pernapasan,
dan kemungkinan meningkatnya risiko sindrom jika digunakan berlebihan. Penggunaan
jangka panjang dapat menyebabkan toleransi, ketergantungan, dan munculnya gejala kembali
jika dosis dikurangi. Penghentian tiba-tiba setelah pemakaian lama juga berpotensial bahaya.
Setelah berhenti, masalah kognitif dapat muncul selama 6 bulan atau lebih. Tidak
direkomendasikan untuk ibu hamil atau menyusui.
Diazepam pertama kali disintesis oleh Leo Sternbach, dan diproduksi pertama kali oleh
Hoffmann-La Roche. Obat ini menjadi salah satu obat paling banyak diresepkan di dunia
semenjak kemunculannya tahun 1963. Tahun 1985 patennya berakhir, dan saat ini tersedia
lebih dari 500 merek di pasar. Diazepam masuk dalam Daftar Obat Esensial Organisasi
Kesehatan Dunia, daftar obat paling penting yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan dasar.

B. Rumusan Masalah

1. Bentuk sediaan, penggolongan obat, keamanan dalam kehamilan


2. Karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamik
3. Efek samping dan interaksi obat.

C. Tujuan Pembahasan
Pembahasan kali ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sediaan, karakteristik,
efek samping dari obat Diazepam yang digunakan untuk pengobatan kecemasan, sindrom
putus alkohol, sindrom putus benzodiazepin, spasmofili, epilepsi, sulit tidur, dan sindrom
kaki resah. Obat ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan memori selagi prosedur
pengobatan tertentu
BAB II
A. Bentuk sediaan, penggolongan obat, keamanan dalam kehamilan
Diazepam merupakan obat golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara
menyeimbangkan senyawa kimia di otak pada pasien yang mengalami gangguan kecemasan.
Diazepam di Indonesia tersedia dalam bentuk oral, parenteral, dan rektal. Bentuk oral
tersedia dalam 3 sediaan, yaitu tablet 2 mg dan 5 mg, serta sirup 2 mg/5 ml. Sediaan
parenteral berupa injeksi 5 mg/mL yang dapat diberikan intravena atau intramuskular.
Sedangkan diazepam untuk pemberian per rektal tersedia dalam larutan rektal dengan 3
dosis, yaitu 4 mg/mL, 5 mg/2,5 mL, dan 10 mg/2,5 mL.
Benzodiazepine adalah golongan obat penenang atau sedatif yang dapat digunakan
dalam pengobatan gangguan kecemasan, serangan panik, kaku otot, insomnia, kejang, status
epileptikus, atau sindrom putus alkohol. Obat ini juga sering digunakan sebagai obat
penenang sebelum operasi. Benzodiazepine bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas
gamma-aminobutyric acid (GABA). GABA merupakan neurotransmitter yang berfungsi
untuk mengurangi keaktifan dari sel saraf yang ada di otak, sehingga menimbulkan efek lebih
tenang. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus dengan pengawasan dokter
karena berisiko menyebabkan ketergantungan obat.
Diazepam memiliki beberapa kontraindikasi pada beberapa kelompok populasi. Salah
satunya ialah bagi mereka yang sedang hamil. Pemberian diazepam, bukannya tanpa risiko
sama sekali. Diazepam dikatakan oleh beberapa literatur memiliki risiko menimbulkan
kecacatan janin, meskipun kondisi ini tidak selalu terbukti. Pada akhir kehamilan,
penggunaan diazepam juga harus diawasi dengan ketat karena dapat berisiko membuat bayi
yang baru lahir ikut "tidur" dan tidak bernapas. Namun demikian, pemberian diazepam pada
ibu hamil, biasanya akan selalu mempertimbangkan baik dan buruknya pemberian tersebut.
Bila sisi positif dari pemberian diazepam tersebut lebih tinggi daripada sisi negatifnya, maka
tidak ada alasan bagi dokter untuk tidak memberikan diazepam jika memang diperlukan.

B. Karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamik


Farmakologi diazepam bekerja dengan cara berikatan pada reseptor gamma-
aminobutyric acid (GABA), dan meningkatkan kemampuan inhibisi dari GABA.
Farmakodinamik GABA (gamma-aminobutyric acid) merupakan neurotransmitter
inhibisi utama pada sistem saraf pusat. GABA berperan pada aktivitas tidur, kontrol
hipnosis, memori, ansietas, epilepsi, dan eksitabilitas neuron. Ikatan diazepam pada
reseptor GABA di sistem limbik dan hipotalamus akan meningkatkan laju ion klorida ke
dalam neuron. Kemudian menimbulkan hiperpolarisasi dari membran sehingga
menurunkan eksitabilitas saraf.
Farmakokinetik dari diazepam dibahas dari aspek absorpsi, distribusi,
metabolisme, eliminasi. Diazepam dimetabolisme di hati kemudian diekskresikan melalui
urine. Konsentrasi puncak lebih cepat tercapai pada pemberian intravena dibandingkan
dengan oral atau intramuskular pada dosis yang sama.

C. Efek samping dan interaksi obat diazepam


Efek samping dari pemberian diazepam merupakan efek sekunder dari
peningkatan aktivitas GABA pada sistem saraf pusat. Efek paradox dapat terjadi pada
pemberian diazepam dengan manifestasi perilaku agresif, iritabel, hingga halusinasi.
Penggunaan diazepam yang tidak dikontrol berpotensi menimbulkan penyalahgunaan dan
ketergantungan. Interaksi diazepam dengan obat lain terjadi akibat manipulasi pada
sitokrom P450 dengan menginhibisi maupun menginduksi metabolisme.
Tidak semua efek samping memerlukan penangan professional, misalnya
konstipasi, penurunan/peningkatan gairah seksual, pandangan kabur, hipersalivasi, atau
sulit menelan. Hal tersebut diakibatkan oleh penyesuaian tubuh terhadap diazepam dan
umumnya akan menghilang sendiri.[2,4]
Efek samping yang paling berat dari diazepam adalah penyalahgunaan obat yang
menimbulkan ketergantungan, habituasi, dan gejala putus obat ketika penggunaan
diazepam dihentikan. Toleransi terhadap diazepam umumnya terjadi dalam 6−12 bulan
setelah memulai terapi, dan menyebabkan hilangnya efek antikonvulsan. Gejala putus
obat tidak langsung muncul karena waktu paruh diazepam yang panjang dan metabolit
aktif yang ada. Untuk meminimalkan kemungkinan gejala putus obat maka penurunan
dosis diazepam harus secara berkala.
Interaksi Obat, Sebagai obat yang dimetabolisme oleh sitokrom P450 di hati,
terdapat obat-obat atau agen lain yang dapat mengubah metabolisme diazepam, baik
dengan menginduksi maupun menginhibisi sitokrom P450. Berikut adalah table interaksi
obat dengan diazepam.
Interaksi obat Nama obat
Menginhibisi metabolisme diazepam Cimetidine, kontrasepsi oral, disulfiram,
eritromisin, isoniazid, propranolol,
fluvoxamine, imipramine, fluoxetine,
ciprofloxacin, ketoconazole, omeprazole,
kloramfenikol
Menginduksi metabolisme diazepam Rifampin, prednisone, fenitoin,
carbamazepine, fenobarbital, topiramate,
St. John’s wort, barbiturate
Meningkatkan efek depresi sistem saraf Alkohol, hipnotik-sedatif non
pusat benzodiazepine, barbiturate, obat dengan
efek antikolinergik (antihistamin,
antidepresan trisiklik), opioid, antipsikotik
Menurunkan efek obat lain Levodopa, kokain, strychnine
BAB III

A. Kesimpulan

Diazepam adalah salah satu contoh obat penenang yang digunakan untuk
mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan
dalam jangka panjang. Diazepam juga merupakan obat esensial golongan benzodiazepin
yang penggunaannya diawasi secara nasional dan internasional. Pada penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan toleransi, ketergantungan, dan munculnya gejala kembali
jika dosis dikurangi. Penghentian tiba-tiba setelah pemakaian lama juga berpotensial
bahaya. Setelah berhenti, masalah kognitif dapat muncul selama 6 bulan atau lebih. Obat
ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil atau menyusui.

B. Saran

Selalu pertimbangkan sisi positif dan negative pemberian diazepam. Bila sisi positif
dari pemberian diazepam tersebut lebih tinggi daripada sisi negatifnya, maka tidak ada alasan
untuk tidak memberikan diazepam jika memang diperlukan
C. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/127804

https://id.wikipedia.org/wiki/Diazepam

https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-
antikonvulsi/benzodiazepin/diazepam/formulasi#:~:text=Formulasi%20diazepam%20dapat%
20ditemukan%20dalam,jenis%20sediaan%20tersedia%20di%20Indonesia.&text=Diazepam
%20digunakan%20melalui%20tiga%20cara,oral%2C%20parenteral%2C%20dan%20rektal.

https://www.guesehat.com/info-obat/diazepam

https://www.alodokter.com/benzodiazepine

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/valisanbe-amankah-untuk-ibu-hamil

https://www.alomedika.com/obat/anestetik/obat-untuk-prosedur-pre-
operatif/diazepam/farmakologi

https://www.alomedika.com/obat/antiepilepsi-antikonvulsi/benzodiazepin/diazepam/efek-
samping#:~:text=Interaksi%20diazepam%20dengan%20obat%20lain,dengan%20menginhibi
si%20maupun%20menginduksi%20metabolisme.&text=Efek%20samping%20yang%20pern
ah%20dilaporkan,nyeri%20kepala%2C%20vertigo%2C%20amnesia%20anterograde

Anda mungkin juga menyukai