Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT PEMBINAAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM

GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARJO I LANTAI 5


JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO 2-4 JAKARTA 10710
TELEPON (021) 344-9230 PSW 5032; (021) 3812767 FAKSIMILE 3812767
SITUS www.perbendaharaan.qo.id

Nomor S-26I4 /PB.5/2017 10 Maret 2017


Sifat Segera
Hal Pengenaan PPh Pasal 21 atas Remunerasi
BLU

Yth. Para Pimpinan BLU Bidang Layanan Kesehatan

Sehubungan dengan pertanyaan dari beberapa Pimpinan Badan Layanan Umum (BLU)
Bidang Layanan Kesehatan terkait Pengenaan PPh Pasal 21 atas remunerasi BLU dan
memperhatikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan
dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang menjadi Beban
APBN/APBD serta hasil rapat koordinasi dengan Direktorat Peraturan Perpajakan II Ditjen
Pajak dan beberapa BLU Bidang Layanan Kesehatan pada tanggal 9 Pebruari 2017, perlu kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Remunerasi BLU yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan sudah
memperhitungkan Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) sehingga harus dipotong PPh Pasal
21 atas penghasilan tersebut sesuai ketentuan. Seluruh BLU yang telah ditetapkan
remunerasinya telah memotong PPh Pasal 21 dan tidak menanggung pajak
penghasilannya.
2. Pengenaan tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila penghasilan seorang pegawai memenuhi karakteristik antara lain sumbernya
dari APBN dan penghasilan tetap teratur yang dibayarkan setiap bulan maka
dikenakan tarif progresif.
b. Remunerasi berupa insentif kinerja flasa medis) yang dibayarkan kepada para dokter
BLU bidang layanan kesehatan memenuhi kriteria sebagaimana butir 2.a. yaitu
sumbernya dari PNBP rumah sakit yang merupakan bagian dari APBN dan
dibayarkannya secara teratur setiap bulan dengan besarannya yang tergantung pada
capaian kinerja para dokter yang bersangkutan.
c. Bagi pegawai BLU bidang layanan kesehatan yang berstatus PNS, PPh 21 atas
remunerasi yang berasal dari Rupiah Murni (RM) APBN dipotong sesuai ketentuan dan
dapat ditanggung oleh pemerintah apabila sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah
atau Peraturan Presiden.

d. Bagi pegawai BLU bidang layanan kesehatan yang berstatus PNS dan non PNS, PPh
Pasal 21 atas remunerasi yang berasal dari PNBP BLU harus dipotong sesuai
dengan ketentuan dan ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan.
3. Berkaitan dengan pembayaran remunerasi pada BLU, diminta untuk melaksanakan
pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas remunerasi yang diterima oleh pejabat,
pegawai dan dewan pengawas (PNS dan Non PNS) sesuai ketentuan.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

ndratto
11141988101001 (i

Tembusan:
\) Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan;
2. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai