Anda di halaman 1dari 38

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. H.R. Rasuna Said Kav 6-7 Kuningan Jakarta Selatan
Telp. (021) 5253004 (8 saluran) Ext. 710, Fax (021) 5253157
Laman: www.kemenkumham.go.id

Nomor : SEK-UM.04.01-451 6 Desember 2019


Lampiran : Satu berkas
Sifat : Segera
Hal : Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan
Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019

Yth. Para Kepala Kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
di -
tempat

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia
Nasional Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 (terlampir), bersama ini kami sampaikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Tema Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 secara Nasional adalah
“Perempuan Berdaya, Indonesia Maju“, untuk itu guna menyemarakan dan
menggelorakan peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 diharapkan seluruh Kantor
Wilayah dan UPT dapat memasang spanduk sesuai tema dimaksud.
2. Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dilaksanakan secara serentak pada hari
Senin, tanggal 23 Desember 2019, pukul 08.00 waktu setempat sesuai dengan
Tata Urutan Upacara (terlampir).
3. Sebagai bentuk apresiasi kepada kaum perempuan maka Petugas Upacara
(Perwira Upacara, Komandan Upacara, Ajudan Inspektur Upacara, Pembawa Acara,
Pengibar Bendera, Pembaca Teks UUD 1945, Pembaca Sejarah Singkat Hari Ibu dan
Pembaca Doa) adalah Pejabat / Pegawai Perempuan pada Kanwil / UPT.
4. Pakaian yang digunakan pada pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Ibu
Ke-91 Tahun 2019 di tingkat Wilayah mengunakan Pakaian Batik KORPRI
(Tanda Pengenal + Papan Nama + Kopiah Hitam).
5. Sambutan Inspektur Upacara yang akan dibacakan pada pelaksanaan Upacara Bendera
Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019, akan diinfomasikan lebih lanjut.
6. Kelengkapan Upacara Bendera Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 meliputi Naskah Teks
Pembukaan UUD 1945, Teks Pancasila, Sejarah Singkat Hari Ibu dan Teks Doa
(terlampir).
Demikian Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019
kami sampaikan untuk diketahui dan dipedomani, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.

Paraf Tanggal Sekretaris Jenderal,


Sekretaris II

Sekretaris I
Bambang Rantam Sariwanto
NIP 196012151988021001

Tembusan :
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (sebagai laporan).
Lampiran Surat Sekretaris Jenderal
Nomor : SEK-UM.04.01-451
Tanggal : 6 Desember 2019

TATA URUTAN UPACARA BENDERA


PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Senin, 23 Desember 2019

1. Komandan Upacara memasuki lapangan upacara.

2. Laporan Perwira Upacara kepada Inspektur Upacara.

3. Inspektur Upacara memasuki lapangan upacara.

4. Penghormatan Umum kepada Inspektur Upacara.

5. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara.

6. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dipimpin oleh

Komandan Upacara.

7. Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Inspektur Upacara.

8. Pembacaan Teks Pancasila oleh Inspektur Upacara diikuti seluruh peserta upacara.

9. Pembacaan Pembukaan UUD 1945 dan Sejarah Singkat Hari Ibu.

10. Amanat Inspektur Upacara (Membacakan sambutan Menteri PP dan PA RI).

11. Menyanyikan Mars Hari Ibu/Mars Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

12. Pembacaan Doa.

13. Laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara.

14. Penghormatan Umum kepada Inspektur Upacara.

15. Upacara selesai Inspektur Upacara berkenan meninggalkan lapangan upacara.

16. Komandan Upacara dapat membubarkan barisan.

Sekretaris Jenderal,

Bambang Rantam Sariwanto


NIP 196012151988021001
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PERINGATAN HARI IBU KE-91
TAHUN 2019

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Jl. Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110 Telp. (021) 3860165, Fax. (021) 3446586
Telp. Sentral: 3842638, 3805563 Ext. 5011, 5022, 5009

atau

email: php.sesdep@gmail.com
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI I
KATA PENGANTAR II
SAMBUTAN MENTERI III

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PHI KE-91 TAHUN 2019


A. Latar Belakang 1
B. Makna Peringatan Hari Ibu ke-91 2
C. Dasar 2
D. Maksud dan Tujuan 3
E. Tema dan Fokus Peringatan hari Ibu ke-91 3
F. Penyelenggara Kegiatan 4

Penjelasan Rangkaian Kegiatan 4


1) Bincang Bintang 4
2) Vlog Festival Perempuan Berdaya 5
3) PP PA EDU_AKSI 5
4) SHEnergy KREASI 5
5) Perempuan Bahagia 6
6) EKSPOSE 6
7) Ziarah ke Taman Makam Pahlawan 6
8) Press Conference 7
9) Acara Puncak 7
10) Upacara Bendera 7

G. Kepanitiaan 7
H. Dana 7
I. Penutup 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Panduan Upacara 9
2. Lagu Indonesia Raya 11
3. Pancasila 12
4. Undang-undang Dasar 1945 13
5. Sejarah Singkat Hari Ibu 14
6. Hymne Hari Ibu 16
7. Mars Hari Ibu 17
8. Doa Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019 18
9. Makna Hari Ibu 19
10. Logo PHI ke-91 Tahun 2019 20
11. Logo Acara 21
12. Surat Keputusan Menteri PPPA 22

I
Pedoman PHI ke-91
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Tahun 2019 ini
kita kembali dapat memperingati Hari Ibu yang ke-91.
Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan dalam rangka mengenang
dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam merebut dan mengisi kemerdekaan. Peringatan Hari Ibu (PHI) juga
dimaksudkan untuk mempertebal semangat seluruh komponen bangsa dalam mencapai
kemajuan diberbagai bidang pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan
kesatuan.
Tahun 2019, PHI diperingati untuk ke-91 kalinya dengan mengambil tema
“Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Perempuan yang berdaya, memiliki daya ungkit
yang besar dalam peningkatan kualitas hidup perempuan sehingga harapan terwujudnya
SDM yang berkualitas dan berdaya saing dapat segera terealisasi. Hal-hal tersebut menjadi
fokus Pembangunan PPPA, sesuai dengan visi Presiden dalam mewujudkan pembangunan
SDM yang unggul.
Berbeda dengan Peringatan Hari Ibu sebelumnya, PHI tahun ini dikemas secara
berbeda namun tetap mengandung makna yang sama. Peringatan Hari Ibu dikemas secara
kreatif dan inovatif sehingga menjadi lebih kekinian. Nuansa baru tersebut diharapkan
dapat menarik perhatian kaum milenial dan para influencer terhadap isu-isu kesetaraan
gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Untuk itu, sebagai acuan untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91.
Harapan kami semoga pedoman ini dapat bermanfaat sekaligus sebagai bahan
informasi bagi semua pemangku kepentingan yang terkait, baik ditingkat Nasional,
Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri ataupun
bagi masyarakat dalam menyelenggarakan Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.

Jakarta, 18 November 2019

II
Pedoman PHI ke-91
SAMBUTAN MENTERI
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
rahmat dan karunia-Nya, pada tahun 2019 ini kita dapat memperingati kembali Hari
Ibu yang ke-91.
Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia diawali dengan Kongres
Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta telah mengukuhkan semangat dan
tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Tema sentral pembahasan
Kongres Perempuan tersebut adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan,
melawan perkawinan Anak, poligami dan pendidikan perempuan. Hakekat Peringatan
Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia,
terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum
kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak
perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan
setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional.
Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka
mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh
sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya. Begitu juga
pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam
pengasuhan anak tidak hanya orang tua namun perlu didukung oleh semua pihak. PHI
diharapkan sebagai momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna
memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai
sektor pembangunan. Dan pada akhirnya memberikan keyakinan yang besar bahwa
perempuan akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya serta mengembangkan segala
potensi dan kemampuan sebagai motor penggerak dan sekaligus agen perubahan (agent
of change).
Tema PHI ke-91 tahun 2019 ini adalah Perempuan Berdaya, Indonesia
Maju yang dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang
masih mengalami kekerasan, perlakukan diskriminatif, dan lain-lain. Kondisi tersebut
memerlukan berbagai strategi, pelibatan semua unsur masyarakat dan multistakeholder
sangat diperlukan, termasuk peran laki-laki dalam kampanye-kampanye/gerakan yang
mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for
She menjadi salah satu komitmen global yang harus digelorakan sampai akar rumput.
Saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselenggaranya PHI utamanya kepada 7 (tujuh) pimpinan organisasi perempuan yaitu
OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Dharma Pertiwi,
Bhayangkari, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI),
dan mitra kerja lainnya, provinsi Jawa Tengah dan seluruh lapisan masyarakat yang telah
berpartisipasi aktif terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu.

Harapan saya, Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dapat mendorong
terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.

Jakarta, 18 November 2019

III
Pedoman PHI ke-91
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PERINGATAN HARI IBU KE-91
TAHUN 2019

A. LATAR BELAKANG
1. Peringatan Hari Ibu (PHI) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember setiap
tahunnya, merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai
perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah berjuang dalam merebut dan
mengisi kemerdekaan.
2. Tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk mewujudkan
kemerdekaan Indonesia, dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan dan
kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan
makmur, telah dinyatakan semenjak Kongres Perempuan Indonesia yang pertama
kali pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
3. Peristiwa tersebut merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan kaum perempuan
Indonesia dan senantiasa diperingati tiap tahunnya oleh bangsa Indonesia, baik
laki-laki maupun perempuan, dimanapun berada baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
4. Pada Kongres Perempuan Indonesia ke III tahun 1938 di Bandung ditetapkan
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Kemudian oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun
1959 tentang Hari-Hari Nasional Yang Bukan Hari libur, Hari Ibu tanggal 22
Desember dijadikan hari nasional yang diperingati setiap tahun secara khidmat dan
penuh makna oleh segenap bangsa Indonesia. Tahun 2019, Hari Ibu diperingati
untuk yang Ke-91 kalinya.
5. Setiap kali penyelenggaraan PHI senantiasa menggugah ingatan dan pemikiran
bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia ternyata sangat dirasakan manfaat
dan hasilnya, terutama oleh kaum perempuan Indonesia pada khususnya dan
bangsa Indonesia pada umumnya.

6. Perempuan perlu berdaya, dalam arti peran perempuan dalam ekonomi perlu
ditingkatkan guna mendorong pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Perempuan
berdaya, akan menjadi pendorong terwujudnya peningkatan kualitas hidup
perempuan, yang kemudian akan dapat mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas sesuai dengan visi Presiden untuk mewujudkan SDM Unggul, Indonesia
Maju.

7. Perempuan sangat berperan dalam menumbuhkan keluarga dan otomatis


masyarakat. Memberdayakan ekonomi perempuan dengan membangun
kewirausahaan perempuan sebagai salah satu solusi untuk menurunkan angka
kekerasan terhadap perempuan, peningkatan peran keluarga dalam pendidikan
anak pencegahan perkawinan anak dan pencegahan pekerja anak.
8. Puncak acara PHI ke-91 akan dilaksanakan di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah,
sedangkan pelaksanaan di provinsi, kabupaten/kota dan perwakilan Indonesia di

1
Pedoman PHI ke-91
luar negeri diselenggarakan berdasarkan pedoman ini, serta disesuaikan dengan
kondisi dan situasi setempat. Keterlibatan semua pihak dalam PHI ke-91 akan
memperkuat dan mendorong tekad dan perjuangan kaum perempuan Indonesia.

B. MAKNA PERINGATAN HARI IBU KE-91


1. Peringatan Hari Ibu ke-91 menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan
Indonesia telah menempuh jalan panjang dalam mewujudkan peranan dan
kedudukan perempuan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
rangka menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram dan damai serta adil
dan makmur.

2. Sesungguhnya perjuangan meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan


Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masih panjang, namun
keberhasilan yang telah dicapai selama ini hanyalah langkah awal dalam menuju
cita-cita kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram dan damai serta adil dan
makmur.

3. Peringatan Hari Ibu ke-91 merupakan momentum untuk merenungkan peran


perempuan dalam memperjuangkan peranan dan kedudukannya yang
menggambarkan semangat nasionalisme perempuan berdaya untuk menuju
Indonesia maju.

C. DASAR
Dasar penyelenggaraan PHI Ke-91 Tahun 2019

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai


Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita.
2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga.
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Ratifikasi Konvensi Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya.
5. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Ratifikasi Konvensi Hak
Sipil dan Politik.
6. Undang-undang Nomor21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
7. Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang
bukan hari libur.
8. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.
9. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam
Pembangunan Nasional.
10. Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 196
Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Nasional
Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019.

2
Pedoman PHI ke-91
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. MAKSUD
a) Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 Tahun 2019 dimaksudkan untuk mewariskan
nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah
perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama
generasi muda, untuk mempertebal tekad dan keyakinan dalam melanjutkan
perjuangan mengisi kemerdekaan dan pembangunan serta tekad untuk
mewujudkan perdamaian yang dilandasi semangat persatuan dan kesatuan
bangsa sebagai pengamalan Pancasila.
b) Mengenang dan menyegarkan kembali ingatan kita akan pentingnya pemahaman
dan penghayatan serta arti perjuangan dan kebangkitan kaum perempuan
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kebangkitan bangsa Indonesia dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
c) Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap peran dan kedudukan kaum
perempuan Indonesia dalam upaya peningkatan keutuhan dan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat melalui peningkatan kualitas peran sertanya baik peran
pribadi, mandiri, maupun organisasinya dalam berbagai aktivitas pembangunan.

2. TUJUAN
a. Umum
Membangkitkan kepedulian masyarakat perspektif “Perempuan Berdaya” dapat
dicapai dan dilakukan oleh setiap perempuan sebagai sebuah bentuk
kesetaraan dalam peran yang bertujuan mewujudkan harmoni antara laki-laki
dan perempuan.
b. Khusus
1. Mendorong terwujudnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Mendukung penguatan karakter “Perempuan Berdaya” melalui sektor
ekonomi “Kewirausahaan Perempuan” sebagai salah satu solusi penurunan
angka kekerasan terhadap perempuan, peningkatan peran keluarga dalam
pendidikan anak, pencegahan perkawinan anak, dan pencegahan pekerja
anak.
3. Meningkatkan peran serta instansi pemerintah dan non pemerintah
mendorong kewirausahaan perempuan menjadi gerakan bersama yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Organisasi
Perempuan, Lembaga Masyarakat Pemerhati Perempuan, Akademisi, Dunia
Usaha, Media Massa serta masyarakat pada umumnya.

E. TEMA DAN FOKUS PHI KE-91 TAHUN 2019


1. Tema Utama
”Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”
2. Fokus
a. Peningkatan Pemberdayaan Perempuan melalui Kewirausahaan
b. Peningkatan Peranan Keluarga dalam Pendidikan Anak untuk melahirkan
generasi penerus yang berkualitas.
c. Perempuan Pelopor Perdamaian untuk Keadilan dan Kesetaraan.

3
Pedoman PHI ke-91
F. PENYELENGGARAAN KEGIATAN
Penyelenggaraan kegiatan Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 ini dilaksanakan
melalui gerakan nasional “Pekan Perempuan Berdaya Indonesia Maju”. Pekan
Perempuan Berdaya, Indonesia Maju adalah gerakan bersama, yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Organisasi Perempuan, Lembaga
Masyarakat Pemerhati Perempuan, Akademisi, Dunia Usaha, dan Media Masa, serta
Masyarakat pada umumnya yang merupakan rangkaian acara Peringatan Hari Ibu Ke-
91 tahun 2019.
Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju sebagai upaya untuk memberikan
ruang partisipasi, edukasi dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terhadap
pemahaman tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, dan dilaksanakan melalui
berbagai acara yang dikemas dengan menonjolkan kreativitas dan kearifan lokal yang
bertujuan untuk mensosialisasikan dukungan terhadap “Perempuan Berdaya” secara
masiv di seluruh Indonesia dan perwakilan RI di luar negeri.
Kegiatan-kegiatan utama difokuskan untuk mendorong penguatan karakter
Perempuan Berdaya, melalui kewirausahaan perempuan, yang akan dilaksanakan
melalui program kelas vokasi, mentoring dan ekshibisi. Selain itu kegiatan yang
bersifat partisipatif, edukatif dan kreatif, juga dilaksanakan dalam rangka
mensosialisasikan program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Seluruh aktifitas dalam Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju ini,
diharapkan mampu mensinergikan berbagai peran seluruh stakeholders Kemen PPPA,
dalam membangun dan mendorong terwujudnya “Perempuan Berdaya, Indonesia
Maju”. Kegiatan Pekan Perempuan Berdaya, Indonesia Maju meliputi:
1. Bincang Bintang;
2. Vlog Festival Perempuan Berdaya;
3. PPPA Edu_Aksi;
4. SHEnergy Kreasi;
5. Perempuan Bahagia (Bergerak Bagi Bangsa);
6. Ekspose (Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia);
7. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan;
8. Press Conference;
9. Acara Puncak; dan
10. Upacara Bendera.

Penjelasan Rangkaian Kegiatan

1) BINCANG BINTANG
Kegiatan dialog yang dilakukan oleh Menteri Bintang dalam rangka memberikan
semangat dan motivasi kepada para nasabah dan pendamping program Menuju
Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), untuk menumbuhkembangkan perempuan
prasejahtera pelaku usaha ultra mikro melalui pemahaman pemberdayaan
perempuan yang menitikberatkan pada perubahan pola pikir, perilaku dan
penguatan identitas perempuan berdaya, penyadaran hak-hak perempuan dan
peran perempuan dalam ketahanan keluarga, tidak hanya berfokus pada akses
permodalan saja. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian PPPA dengan
PT. Permodalan Nasional Madani, selaku pemilik program MEKAAR. Kegiatan ini

4
Pedoman PHI ke-91
dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Bincang
Bintang akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA di 3 wilayah Indonesia (Barat,
Tengah dan Timur), sedangkan di tingkat daerah dilaksanakan oleh para Ketua Tim
Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Seluruh kegiatan dipublikasikan melalui video liputan, dan dikirimkan ke Kemen
PPPA.

2) VLOG FESTIVAL PEREMPUAN BERDAYA


Dukungan terhadap perempuan untuk “Berdaya”
Point yang baik adalah dukungan terhadap perempuan tidak hanya oleh perempuan
tetapi dilakukan juga oleh laki-laki dan keluarganya.
Vlog ini bentuknya berupa: “Her Story”—perempuan menceritakan sendiri
keberhasilan mereka didukung oleh keluarga dan lingkungan.
Mengajak semua orang untuk membuat video perempuan berdaya, dengan konten
video aktivitas perempuan berdaya yang unik dan inspiratif, dengan gaya live
report berdurasi 1 menit.
Dipilih vlog yang terbaik sesuai kriteria, sebagai penghargaan diberikan hadiah. Tim
Penilai dikoordinir oleh Kemen PPPA. Goals Publikasi: Menyebarkan semangat
“Perempuan Berdaya” sebagai trending topik.

3) PP PA EDU_AKSI:
Edu_Aksi, merupakan gerakan bersama dalam rangka mensosialiasasikan isu
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan termasuk Isu Perlindungan
Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan. Kegiatan utama Edu-Aksi meliputi:
Edu_Aksi Nobar dan NGOPI (Ngobrol Penuh Inspirasi), Nobar film edukasi tentang
Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan bersama Ibu-Ibu, Tokoh Agama, Tokoh
Masyarakat, dan para Milenials. NGOPI tentang pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak, dan peran keluarga dalam pendidikan anak bersama Ibu-Ibu,
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan para Milenial. Edu_Aksi untuk Siswa
Merupakan gerakan sehari mengajar yang dilaksanakan oleh para pegawai
Kementerian PP PA dan pegawai Dinas PP PA Provinsi/Kab/Kota untuk para siswa
sekolah SD, SMP dan SMA termasuk Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah.
Materi yang akan diajarkan adalah terkait dengan Pencegahan Kekerasan terhadap
Anak dengan fokus pada: Pencegahan Perkawinan Anak dan Pencegahan Pekerja
Anak.
Materi pembelajaran disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah, kerjasama Kementerian
PPPA dengan Kementerian Kominfo/BKKBN/Kementerian Dikbud, Kongres Wanita
Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK Pusat, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
(IWAPI), Dharma Wanita Persatuan Pusat, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra
kerja lainnya. Sedangkan untuk daerah, kerjasama Dinas PP PA Provinsi/Kab/Kota
dengan Dinas Teknis terkait, Organisasi Perempuan di daerah. Seluruh kegiatan
dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.

4) SHEnergy KREASI
Adalah sharing moment dalam bentuk talkshow interaktif yang bertujuan
mempertemukan wirausaha perempuan milenial dengan wirausaha perempuan

5
Pedoman PHI ke-91
yang sudah sukses menjalankan usaha, untuk berbagi pengalaman dan memperluas
jejaring usaha di era digital, melalui mentoring class bersama GoJek, Buka lapak,
tokopedia dan lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional,
She_Nergi Kreasi, akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA, sedangkan di tingkat
daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK
Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dharma Wanita Persatuan
Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra kerja lainnya, dan
Kabupaten/Kota dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Seluruh kegiatan dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen
PPPA.

5) PEREMPUAN BAHAGIA
Gerak Jalan Sehat serentak seluruh Indonesia, yang bertujuan membangkitkan
semangat pergerakan perempuan Indonesia untuk Berdaya. Bakti sosial yang
bertujuan untuk berbagi, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing
masing daerah. Bentuk bakti sosial bisa dalam berbagai aktivitas seperti donor
darah, kunjungan ke panti jompo, panti asuhan, dll. Kegiatan ini dilaksanakan di
tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Perempuan Bahagia (Bergerak
Bagi Bangsa) akan dilaksanakan oleh Ibu Menteri PP PA, sedangkan di tingkat
daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Tim Penggerak PKK
Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dharma Wanita Persatuan
Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari, mitra kerja lainnya dan Kabupaten/Kota
dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi dan Kabupaten/Kota. Seluruh kegiatan
dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.

6) EKSPOSE
Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia seperti Pameran Wirausaha Perempuan
dilakukan selama 2 hari (21 - 22 Desember 2019) di Semarang, Jawa Tengah.
Pameran juga bisa dilakukan di provinsi/kabupaten/kota dalam kegiatan pameran
ataupun liputan video aktivitas wirausaha perempuan yang ada di daerah. Kegiatan
ini dilaksanakan di tingkat Nasional dan Daerah. Untuk Tingkat Nasional, Ekspose
(Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia), akan dilaksanakan oleh Kemen PPPA
bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah dan Tim Penggerak
PKK Kota Semarang dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi Jawa Tengah dan Kota
Semarang, sedangkan di tingkat daerah dilaksanakan oleh Kongres Wanita Indonesia
(KOWANI), Tim Penggerak PKK Provinsi, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
(IWAPI), Dharma Wanita Persatuan Provinsi, Dharma Pertiwi, Bhayangkari dan mitra
kerja lainnya dengan dukungan Dinas PP PA Provinsi dan Kabupaten/Kota. Seluruh
kegiatan dipublikasikan melalui video liputan dan dikirimkan ke Kemen PPPA.

7) ZIARAH KE TAMAN MAKAM PAHLAWAN


Diawali dengan upacara dan Kegiatan ini bermaksud untuk penghormatan kepada
Arwah Pahlawan, dengan mengheningkan cipta. Dilanjutkan dengan peletakan
karangan bunga dan diakhiri dengan penghormatan terakhir.

6
Pedoman PHI ke-91
8) PRESS CONFERENCE
Akan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2019 berlokasi di Kota Semarang.
Adapun narasumber dalam Konferensi Pers antara lain Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI, Gubernur Jawa Tengah, dan Walikota Semarang.

9) ACARA PUNCAK
Dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2019 di Kota Semarang dengan susunan
acara sebagai berikut:
- Sambutan Menteri PP PA RI;
- Amanat Presiden RI;
- Pagelaran Tari Perempuan Warga Binaan dari Dirjen Lembaga Pemasyarakatan;
- Deklarasi Perempuan Berdaya, Indonesia Maju (Perempuan Milenials,
Perempuan Perdamaian, Perempuan Penyintas);
- Penandatanganan MoU.

10) UPACARA BENDERA


Panduan terkait upacara Peringatan hari Ibu dapat dilihat pada lampiran 1.

G. KEPANITIAAN
1. Pusat
Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di Pusat dilaksanakan oleh Panitia
Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.

2. Daerah
Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di provinsi, dan kabupaten/kota
dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan
Gubernur dan di Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan Bupati/Walikota.

3. Luar Negeri
Penyelenggaraan PHI ke-91 Tahun 2019 di luar negeri dilaksanakan oleh Panitia
Pelaksana yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Perwakilan RI di negara
masing-masing.

H. DANA
Dana untuk pelaksanaan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019 masing-masing adalah
sebagai berikut:

1. Pusat
a. APBN
b. Swadaya masyarakat
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

2. Daerah
a. APBD
b. Swadaya masyarakat
c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat

7
Pedoman PHI ke-91
I. PENUTUP
1. Pedoman ini merupakan arahan umum dan pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan di daerah dan perwakilan Republik Indonesia di luar
negeri yang bersangkutan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini dapat diatur oleh penanggung
jawab masing-masing memperhatikan pedoman ini.
3. Setelah Peringatan Hari Ibu diselenggarakan segera melaporkan secara tertulis
kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaku
Penanggung Jawab Umum Penyelenggaraan Peringatan Nasional Hari Ibu ke-91
Tahun 2019 dengan melampirkan foto dokumentasi dan dikirim kepada:

Sekretariat Panitia Nasional


Peringatan Hari Ibu Ke-91 Tahun 2019
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
Jl. Medan Merdeka Barat No. 15, Jakarta 10110
Telp. (021) 3860165, Fax. (021) 3446586
Telp. Sentral: 3842638, 3805563 Ext. 5011, 5022, 5009

8
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 1

PANDUAN UPACARA

Upacara Bendera di Lapangan


• Tanggal upacara: Hari Senin, 23 Desember 2019.
• Tempat upacara: di Lapangan upacara/halaman kantor instansi pemerintah/swasta
baik di tingkat pusat, daerah maupun perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
• Peserta: pejabat pemerintah, swasta dan anggota organisasi kemasyarakatan dan
masyarakat.

Urutan acara:
1. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan upacara.
2. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara siap dimulai.
3. Pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih, diiringi dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh peserta.
4. Mengheningkan cipta, dipimpin oleh inspektur upacara.
5. Pembacaan naskah Pancasila diikuti oleh peserta upacara.
6. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
7. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
8. Menyanyikan hymne Hari Ibu.
9. Amanat inspektur upacara, searah dengan tema/fokus dan disesuaikan dengan ruang
lingkup organisasi kemasyarakatan terkait.
10. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
11. Pembacaan doa.
12. Laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, bahwa upacara telah selesai.
13. Penghormatan umum kepada inspektur upacara, dipimpin oleh komandan upacara.
14. Upacara selesai.

Upacara di dalam Gedung


• Disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat, upacara peringatan dapat dilakukan
di dalam gedung/ruangan pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh panitia
penyelenggara.

• Peserta
Pejabat pemerintah, anggota TNI, karyawan/karyawati instansi pemerintah, swasta,
anggota organisasi kemasyarakatan, Organisasi Perempuan, lembaga swadaya
masyarakat, dan masyarakat umum serta perwakilan negara asing di Indonesia sebagai
undangan.

• Urutan acara:
1. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

9
Pedoman PHI ke-91
2. Mengheningkan cipta.
3. Pembacaan naskah Pancasila.
4. Pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945.
5. Pembacaan sejarah singkat Hari Ibu.
6. Menyanyikan Hymne Hari Ibu.
7. Amanat inspektur upacara.
8. Menyanyikan Mars Hari Ibu.
9. Pembacaan doa.

Setelah upacara usai dapat ditambah dengan acara-acara lain seperti pemberian
penghargaan, pertunjukan kesenian atau hiburan, pasar murah dan lain-lain, sesuai
dengan kondisi dan situasi setempat.

Catatan:

a. Bendera Sang Saka Merah Putih dan lambang Hari Ibu telah terpasang di ruangan
upacara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Lambang organisasi wanita tidak terpasang di dalam ruang upacara.
c. Setiap kegiatan peringatan Hari Ibu baik di gedung maupun di lapangan, hendaknya
diupayakan selalu ditampilkan dan dinyanyikan Mars Hari Ibu dan Hymne Hari Ibu.

10
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 2

LAGU INDONESIA RAYA

11
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 3

PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN


DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

12
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 4

UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang


berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan berkebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

13
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 5

SEJARAH SINGKAT HARI IBU

Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28
Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia menggugah semangat para
pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan
wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari
organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada


tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama
kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi
yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Melalui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk
secara bersama-sama kaum Laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan
untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang
maju.

Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti


nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Pada tahun 1935 diadakan
Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongres tersebut disamping berhasil
membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, juga menetapkan fungsi utama
Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik
generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938 Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa
tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan
Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari
Libur tertanggal 16 Desember 1959, yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember
merupakan hari nasional dan bukan hari libur. Tahun 1946 Badan ini menjadi Kongres
Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi
dan tuntutan zaman. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut
kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari
Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan
sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan
istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha
Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan nasional.

Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyat


Indonesia terutama generasi muda, akan makna Hari Ibu sebagai Hari kebangkitan dan
persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari
kebangkitan perjuangan bangsa. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juang guna

14
Pedoman PHI ke-91
senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional menuju
terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut sebagaimana tercermin


dalam lambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya, yang
menggambarkan:

1. kasih sayang kodrati antara ibu dan anak;


2. kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak; dan
3. kesadaran wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan bakti dalam
pembangunan bangsa dan negara.

Semboyan pada lambang Hari Ibu Merdeka Melaksanakan Dharma mengandung arti
bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan antara kaum
perempuan dan kaum laki-laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan,
kemajuan dan kedamaian bangsa Indonesia.

Jakarta, 22 Desember 2019

15
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 6

HYMNE HARI IBU

16
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 7

MARS HARI IBU

17
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 8

DOA PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019


22 Desember 2019

Bismillahirrahmannirrahim
Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin
Allahumma Sholli ‘ala Muhammad wa’alaa Aalihii washahbihi Ajma’iin

Ya Allah Ya Tuhan Kami


Rasa syukur kami kepada-Mu Ya Allah, Tak putus Asa kami mengadu dan meminta,
Rahmat ampun-Mu senantiasa kami harap dan kami damba, dengan ridho-Mu
semoga negara dan bangsa Indonesia tetap jaya.

Ya Allah Ya Rahman Yang Maha Pengasih


Pada hari ini kami berkumpul di sini dalam rangka mengikuti acara Peringatan Hari
Ibu yang ke-91 Tahun 2019. Kiranya acara ini menjadi acara yang Engkau ridhoi
sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat demi terwujudnya negara
Indonesia yang Hebat, Kuat dan Damai.

Ya Allah Yaa Qowi Yang Maha Kuat


Kami menyadari masih banyak persoalan yang dihadapi oleh bangsa kami terkait
perempuan dan anak. Masih tingginya kekerasan terhadap perempuan dan anak,
masih maraknya perdagangan manusia, masih adanya kesenjangan akses bagi
perempuan di bidang ekonomi. Oleh karenanya Ya Allah, berikanlah kami kekuatan
untuk dapat meningkatkan peranan dan kedudukan kaum perempuan Indonesia
dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya
kesejahteraan perempuan dan anak di negeri kami tercinta ini.

Ya Allah Yaa Jaami’ Yang Maha Menyatukan


Satukanlah hati kami, padukanlah langkah kami, ikatlah kami dalam kasih sayang-
Mu. Berikanlah kemampuan kepada Perempuan dan Ibu di Indonesia untuk dapat
berperan dalam menciptakan dan menggerakkan perdamaian dalam keluarga dan
masyarakat yang pada akhirnya dapat meneguhkan nilai kebangsaan dan
mewujudkan Perdamaian Dunia.

Ya Allah Ya Ghofuur Yang Maha Pengampun.


Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, dosa dan kesalahan orang tua kami,
dosa dan kesalahan orang-orang yang kami sayangi dan kami cintai, baik mereka
yang masih hidup apalagi yang sudah wafat.

Hanya kepada Engkaulah kami berharap dan hanya kepada Engkaulah kami
mengadu. Engkau Maha Mendengar dan mengabulkan. Kabulkanlah doa kami ini.

Rabbana Atina Fiddunya Hasanah...


Walhamdulillah...

18
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 9

MAKNA HARI IBU

Hari Ibu adalah hari kebangkitan perempuan Indonesia dan merupakan persatuan dan
kesatuan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangkitan dan perjuangan
bangsa.
Kaum perempuan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna hasil pembangunan,
namun juga ikut berperan melaksanakan dan berpartisipasi di segenap aspek pembangunan
nasional. Peran politik berarti ikut serta dalam proses pengambilan keputusan dalam
upaya membentuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Perempuan mempunyai posisi yang lebih dekat dengan keluarga dan telah
menggunakan sebagian besar waktunya untuk keluarga, anak dan orang tua. Oleh karena
itu kebutuhan spesifik kaum perempuan akan lebih terdukung apabila perempuan
memperoleh akses, dan manfaat dapat berpartisipasi serta melakukan kontrol di segenap
aspek pembangunan nasional.
Perempuan memiliki hak asasi yang sama dan integral dengan hak asasi manusia.
Oleh karena itu perlu dipelihara kodrat, harkat dan martabatnya sebagai Ibu Bangsa yang
berhasil membina keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Perjuangan perempuan agar bebas dari segala bentuk tindak kekerasan, diwujudkan
dalam bentuk kesetaraan dan keadilan dalam segenap aspek kehidupan. Hal ini perlu
diupayakan setiap waktu. Kelanjutan perjuangan persatuan kaum perempuan Indonesia
selalu diperingati pada setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

19
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 10

LOGO PHI KE-91 TAHUN 2019

Arti Logo Hari Ibu


Setangkai Bunga Melati
• Kuntum menggambarkan :
1. kasih sayang kodrati antara ibu dan anak;
2. kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak;
3. kesadaran perempuan untuk menggalang kesatuan persatuan, keikhlasan bakti
dalam pembangunan bangsa dan negara.

• Angka 91
Sembilan puluh satu tahun sudah para perempuan Indonesia yang tergabung dalam
berbagai organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, baik secara kelompok maupun
individu, turut berpartisipasi aktif membangun bangsa di berbagai sektor.

• Warna birulaut pada angka 91


Melambangkan semangat bangsa Indonesia dalam memajukan kemaritiman.

• Merah Putih Berkibar


Melambangkan bahwa bendera telah dikibarkan oleh para perempuan Indonesia,
berarti perjuangan perempuan pantang menyerah mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

20
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 11

LOGO ACARA

FILOSOFI LOGO

WARNA DASAR MERAH DAN PUTIH SEBAGAI


PENGGAMBARAN SEMANGAT
NASIONALISME PEREMPUAN BERDAYA
UNTUK MENUJU INDONESIA MAJU

Bentuk Bunga Representasi dari cara


berpikir Perempuan Berdaya
• Cerdas intelektual (ilmu), cerdas
emosional (ikhlas/tabah), dan cerdas
spiritual (iman);
• Menebarkan pemikiran positif seperti
bunga yang menebarkan aroma harum;
• Karakter perempuan, seperti bunga yang
menjadi simbolik kelembutan dan
keindahan;
• Warna merah penggambaran semangat,
warna putih penggambaran ketulusan.
Bentuk Siluet dan Wajah Perempuan
representasi sikap dan tindakan perempuan
berdaya
• Tegas, namun lembut penuh cinta;
• Menatap kedepan penuh percaya diri;
• Tangguh, mampu menjalankan peran
dalam berbagai aspek kehidupan secara
seimbang dalam kesetaraan.

Logo font
Memberi kesan kuat dalam kesetaraan
gender dan semangat mandiri dalam
berbagai profesi.

21
Pedoman PHI ke-91
Lampiran 12

KEPUTUSAN
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 196 TAHUN 2019

TENTANG
PENYELENGGARAAN DAN PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN
HARI IBU KE-91 TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK


REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Peringatan Hari Ibu (PHI) yang diperingati pada tanggal
22 Desember setiap tahunnya di dalam maupun di luar negeri,
merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan
menghargai perjuangan kaum perempuan dalam pergerakan
merebut kemerdekaan dan perannya baik sebagai ibu ataupun
anggota masyarakat;

b. bahwa untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum


perempuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka
diselenggarakan PHI Ke-91 Tahun 2019;

c. bahwa PHI sebagaimana dimaksud pada huruf a,


diselenggarakan secara partisipatif, edukatif dan memerlukan
dukungan seluruh lapisan masyarakat Indonesia di tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri;

d. bahwa dalam penyelenggaraan PHI diperlukan kerjasama yang


baik antara berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah,
seluruh unsur masyarakat, organisasi perempuan, organisasi
kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan lainnya, lembaga swadaya
masyarakat serta dunia usaha; dan

22
Pedoman PHI ke-91
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu
menetapkan Keputusan Menteri tentang Penyelenggaraan dan
Pembentukan Panitia Nasional Peringatan Hari Ibu Ke-91
Tahun 2019.

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2015


tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia;

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959


tentang Hari Ibu menjadi hari nasional yang bukan hari libur;
dan

3. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan


Anak Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK TENTANG PENYELENGGARAAN DAN
PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL PERINGATAN HARI IBU KE-
91 TAHUN 2019.

KESATU : Melaksanakan dan menyelenggarakan PHI Ke-91 Tahun 2019


dengan Tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.

KEDUA : Membentuk dan menetapkan nama-nama Panitia Nasional PHI Ke-


91 Tahun 2019 yang terdiri atas Panitia Pengarah dan Panitia
Penyelenggara, dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KETIGA : Penyelenggaraan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019 sebagaimana


dimaksud pada diktum KESATU melalui Pekan Perempuan
Berdaya, Indonesia Maju terdiri dari rangkaian kegiatan yang
meliputi: Bincang Bintang, Vlog Festival Perempuan Berdaya,
PPPA Edu_Aksi, She-nergi Kreasi, Perempuan Bahagia (Bergerak
Bagi Bangsa), Ziarah ke TMP, Ekspose (Ekshibisi Karya
Perempuan Se-Indonesia), Press Conference, dan Acara Puncak
PHI ke-91.

KEEMPAT : Panitia sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA bertugas:


1. Panitia Pengarah
Memberikan arahan untuk keberhasilan dan kesuksesan
penyelenggaraan kegiatan PHI Ke-91 Tahun 2019;

2. Panitia Penyelenggara
a. membuat pedoman penyelenggaraan PHI Ke-91 Tahun 2019
bagi penyelenggaraan peringatan di seluruh wilayah
Indonesia dan di seluruh Perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri;

23
Pedoman PHI ke-91
b. melaksanakan PHI Ke-91 Tahun 2019 dengan Tema
“Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”;
c. masing-masing ketua bidang menetapkan rencana, jadwal
pelaksanaan, pembagian tugas dan menyampaikan laporan
perkembangan, persiapan dan pelaksanaan kegiatan di
bidang masing-masing pada setiap rapat pleno; dan
d. masing-masing ketua bidang membuat laporan pelaksanaan
kegiatan dan menyampaikannya kepada Ketua Umum
Panitia Penyelenggara PHI Ke-91 Tahun 2019.

KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Nasional PHI Ke-91 Tahun


2019 sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA bertanggung
jawab kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia selaku Penanggungjawab
PHI Ke-91 Tahun 2019.

KEENAM : Segala biaya yang ditimbulkan akibat diterbitkannya Keputusan


Menteri ini, bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
c. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 November 2019

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:

1. Presiden Republik Indonesia;


2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Para Menteri Kabinet Kerja;
4. Para Gubernur Provinsi seluruh Indonesia; dan
5. Pimpinan organisasi perempuan dan organisasi kemasyarakatan lain yang
terkait.

24
Pedoman PHI ke-91
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 196 TAHUN 2019

TENTANG PENYELENGGARAAN DAN


PEMBENTUKAN PANITIA NASIONAL
PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-91 TAHUN
2019.

SUSUNAN PANITIA NASIONAL


PERINGATAN HARI IBU KE-91 TAHUN 2019

Penangung Jawab : I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Menteri PP dan PA)

Pengarah : 1. Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah)


2. Pribudiarta Nur Sitepu (Sesmen Kemen-PPPA)
3. Hendrar Prihadi (Walikota Semarang)
4. Ghafur Akbar Dharma Putra (Deputi Perlindungan
Perempuan dan Anak Kemenko PMK)
5. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi
dan Aparatur (Kemenko Polhukam)
6. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo (Ketua Umum OASE)
7. Giwo Rubianto Wiyogo (KOWANI)
8. Tri Suswati Tito Karnavian (Koordinator Umum Tim
Penggerak PKK)
9. Nanny Hadi Tjahjanto (Koordinator Umum Dharma
Pertiwi)
10. Fitri Idham Aziz (Koordinator Umum Bhayangkari)
11. Wien Ritola Tasmaya (Koordinator Umum Dharma
Wanita Persatuan)

Panitia Penyelenggara

Ketua Umum : Vennetia R. Danes (KemenPPPA)

Wakil Ketua Umum : Rini Handayani (KemenPPPA)

Sekretaris Umum : 1. Prijadi Santoso (KemenPPPA)


2. Aresi Armynuksmono (KemenPPPA)
3. Widati (KemenPPPA)
4. Marni (KemenPPPA)

25
Pedoman PHI ke-91
Sekretariat : 1. Fivi Diawati (KemenPPPA)
2. Dinno Ardiana (KemenPPPA)
3. Roswinawaty Sitompul (KemenPPPA)
4. Eka Prasetyawati (KemenPPPA)
5. Supriyanto (KemenPPPA)
6. Dwi Ratna Anugrah (KemenPPPA)
7. Andi Lele Ellung Pangerang (KemenPPPA)
8. Sunarti (KemenPPPA)
9. Nuranah (KemenPPPA)
10. Imiarti (KemenPPPA)

Bendahara Umum : Hartini (KemenPPPA)

Bendahara : 1. Maria Mutia Rini (KemenPPPA)


2. Siti Wulandari (KemenPPPA)

Rangkaian Pekan Perempuan Berdaya Indonesia Maju PHI 2019

1. Bincang Bintang
Koordinator : Agustina Erni (Deputi Bidang Kesetaraan Gender
KemenPPPA)

Wakil : Arief Mulyadi (Direktur Utama PNM Mekaar)


Koordinator Fakih Usman (KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Koordinator Bidang Pendidikan KOWANI
3. Aniek Anani TP PKK PUSAT
4. Elly Suntana (Bhayangkari)
5. Eni Tri Stephanus (Dharma Pertiwi)
6. Susana Binsasi Sarumaha (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Destri Handayani (KemenPPPA)
8. Rafail Walangitan (KemenPPPA)

2. Vlog Festival Perempuan berdaya


Koordinator : Nahar (Deputi Bidang Perlindungan Anak
KemenPPPA)

Wakil : 1. Margareth Robin Korwa (Plt. Karo Hukum dan


Koordinator Humas, KemenPPPA)
2. Didik Agus Setiawan (Kepala Bagian
Perencanaan, Data dan Pelaporan KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Kabid Sosial dan Kesejahteraan Keluarga
KOWANI
3. Sri Sunarti TP PKK PUSAT
4. Niken Arief (Bhayangkari)

26
Pedoman PHI ke-91
5. Yanti Asep Dian (Dharma Pertiwi)
6. Dyah Pitaloka Fidiansjah (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Jurika Fratiwi (IWAPI)
8. Nur Handayani (KemenPPPA)
9. Murdiani Riniartha (KemenPPPA)

3. PPPA Edu_Aksi
Koordinator : Indra Gunawan (Deputi Bidang Partisipasi
Masyarakat KemenPPPA)

Koordinator Edu : Entos (Sekretaris Deputi Partisipasi


Aksi Nobar & Masyarakat KemenPPPA)
Ngopi

Koordinator Edu : Eko Novi Ariyanti (Sekretaris Deputi Tumbuh


Aksi untuk Siswa Kembang Anak KemenPPPA)

Wakil : Heni Yuli Hartati TP PKK PUSAT


Koordinator
Anggota : 1. OASE
2. Kabid Ekonomi dan Koperasi KOWANI
3. Winny Agung Budi (Bhayangkari)
4. Keke Bambang S. (Dharma Pertiwi)
5. Novreuni Ferrianto (Dharma Wanita Persatuan)
6. Fatahillah (KemenPPPA)
7. Lies Rosdianty (KemenPPPA)
8. Elita Gafar (KemenPPPA)
9. Dian Rahma (KemenPPPA)
10. Suhaeni (KemenPPPA)
11. Agung (KemenPPPA)
12. Dodi Hidayat (KemenPPPA)

4. SHEnergi Kreasi
Koordinator : Fitri Idham Aziz ( Koordinator Umum Bhayangkari )

Wakil : Dewi Respatiningsih (Sekretaris Deputi Bidang


Koordinator Kesetaraan Gender KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Wakil Sekjen KOWANI
3. Heni Yuli Hartati TP PKK PUSAT
4. Dewi Refdi (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Ambar Bambang Hendroyono (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Kabid Kemitraan IWAPI

27
Pedoman PHI ke-91
8. Sri Prihartini Wijayanti L (Asdep LPDU,
KemenPPPA)
9. Nani Dwi Wahyuni (KemenPPPA)
10. Franky Tielung (KemenPPPA)

5. Gerak Jalan Indonesia Sehat


Koordinator : Tri Suswati Tito Karnavian (Koordinator Umum Tim
Penggerak PKK)

Wakil : 1. Ratna Susianawati (Staf Ahli Komunikasi


Koordinator Pembangunan, Kemen PPPA)
2. Ambarwati (Karo Umum dan SDM KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Kabid Organisasi dan Keanggotaan KOWANI
3. Mamiek Mindari TP PKK PUSAT
4. Niken Arief (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Lia Khairullah (Dharma Wanita Persatuan)
7. Suhaeni (KemenPPPA)
8. Siti Murtinah (KemenPPPA)
9. Tri Hadianto Wibowo (KemenPPPA)

6. Ziarah ke TMP
Koordinator : Nanny Hadi Tjahjanto (Koordinator Umum Dharma
Pertiwi)

Wakil : 1. Atik Eko (Pangdam Jayakarta)


Koordinator 2. Maydian Werdiastuti (Asdep Partisipasi,
Organisasi Keagamaan dan Masyarakat, Kemen
PPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Kabid Organisasi dan Keanggotaan KOWANI
3. Mamiek Mindari TP PKK PUSAT
4. Tutik Gatot Edi (Bhayangkari)
5. Etta Suhartono (Dharma Pertiwi)
6. Titin Matinah Suharyanto (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Agus Wiryanto (KemenPPPA)
8. Franky Tielung (Kabag Rumah Tangga
KemenPPPA)
9. Dianawati Lasmindar (KemenPPPA)
10. Nurul Khakimah (KemenPPPA)

28
Pedoman PHI ke-91
7. Ekspose (Ekshibisi Karya Perempuan Se-Indonesia)
Koordinator : Lenny N. Rosalin (Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Anak Kemen PPPA)

Wakil : 1. Laksmi Widyastuti TP PKK Pusat


Koordinator 2. Nyimas Aliah (Asdep PHP dalam Situasi Darurat
dan Kondisi Khusus, KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Wakil Sekjen KOWANI
3. Sri Sunarti TP PKK PUSAT
4. Elly Suntana (Bhayangkari)
5. Aan Rudi Yulianto (Dharma Pertiwi)
6. Farikhah Nizar (Dharma Wanita Persatuan)
7. Kabid Kemitraan IWAPI
8. Muhammad Ihsan (KemenPPPA)
9. Hendra Jamal’s (Asdep Pemenuhan Hak Anak
atas Kesehatan dan Kesejahteraan, Kemen PPPA)
10. Ema Rachmawati (Kepala Dinas Koperasi dan
UKM Provinsi Jawa Tengah)
11. Roswinawaty Sitompul (Kemen PPPA)
12. Fivi Diawati (KemenPPPA)

8. Hubungan Luar Negeri


Koordinator : Yuli Sumarsono (Dharma Wanita Persatuan)

Wakil : 1. Tina Nani (Dharma Wanita Persatuan di Kemlu)


Koordinator 2. Rafail Walangitan (Asdep PHP dalam
Ketenagakerjaan, Kemen PPPA)

Anggota : 1. Nani Dwi Wahyuni (KemenPPPA)


2. Fitra Andika Sugiyono

9. Acara Puncak
Koordinator : Vennetia R. Danes (KemenPPPA)

Wakil : 1. Deputi V KSP


Koordinator 2. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan
Pembangunan Manusia dan Pemerataan
Pembangunan Sekretariat Negara
3. Asdep Bidang Penanggulangan Kemiskinan,
Perlindungan Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
dan Perlindungan Anak Sekretariat Kabinet
4. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

29
Pedoman PHI ke-91
5. Herru Setiadhie (Pj. Sekretaris Daerah Prov Jawa
Tengah)
6. Hevearita Gunaryanti Rahayu (Wakil Walikota
Semarang)
7. Prijadi Santoso (KemenPPPA)
8. Rafail Walangitan (KemenPPPA)

Anggota : 1. OASE
2. Koordinator Bidang Humas KOWANI
3. Nurhaiti TP PKK PUSAT
4. Ningrum Rycko A. Dahniel (Bhayangkari)
5. Sandra Georgi E. Supit (Dharma Pertiwi)
6. Priyanti Tjepi F. Aloewi (Dharma Wanita
Persatuan)
7. Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua TP PKK Provinsi
Jawa Tengah)
8. Krisseptiana Hendrar Prihadi (Ketua TP PKK Kota
Semarang)
9. Paspampres
10. Destri Handayani (KemenPPPA)
11. Nyimas Aliah (KemenPPPA)
12. Ali Khasan (KemenPPPA)
13. Aresi Armynuksmono (KemenPPPA)
14. Roswinawaty (KemenPPPA)
15. Hendarmi (KemenPPPA)
16. Widati (KemenPPPA)
17. Dinno Ardiana (KemenPPPA)
18. Budi Prabowo (KemenPPPA)
19. Davip Aryabima (KemenPPPA)
20. Eka Prasetyawati (KemenPPPA)
21. Fivi Diawati (KemenPPPA)
22. Sarwa Pramana (Asisten I Pemerintahan dan
Kesra Prov. Jawa Tengah)
23. Iswar Aminuddin (Sekretaris Daerah Kota
Semarang)
24. Retno Sudewi (Kepala Dinas P3AP2KB Prov. Jawa
Tengah)
25. Edy Supriyanto (Kepala Biro Umum Setda Prov.
Jawa Tengah)
26. Mukhamad Khadhik (Kepala Dinas PPPA Kota
Semarang)

30
Pedoman PHI ke-91
10. Keamanan dan Kesehatan
Koordinator : 1. Ani Elia (Bhayangkari)
2. Rycko Amelza Dahniel (Polda Jawa Tengah)
3. Mochamad Effendi (Pangdam IV Diponegoro)
4. Yulianto Prabowo (Kepala Dinas Kesehatan Prov.
Jawa Tengah)
5. Musyafak (Kepala Pusdokes Polri)
6. Umar Shahab (Polda Metrojaya)
7. Atiek Eko (Persit Jayakarta)

Wakil : 1. Tri Yuwono Putra (Kadokkes Polda Jawa Tengah)


Koordinator 2. Mochammad Tufiq Zega (Kodim 0733 Kota
Semarang)
3. Muhamad Abdul Hakam (Kepala Dinas
Kesehatan Kota Semarang)

Anggota : 1. Herry Kurniawan (Polres Metro Jakarta)


2. Abioso Seno Aji (Polres Kota Semarang)
3. Ratna Oeni Cholifah (KemenPPPA)
4. Ameetha Drupadi (KemenPPPA)

11. Press Conference


Koordinator : Destri Handayani (Asdep PHP dari Tindak Pidana
Perdagangan Orang Kemen PPPA)

Wakil : 1. Margareth Robin Korwa (KemenPPPA)


Koordinator 2. Riena Retnaningrum (Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Tengah)

Anggota : 1. Budi Hartono (KemenPPPA)


2. Ratna Oeni Cholifah (KemenPPPA)
3. Sarjono (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
4. Lida Noor Meitania (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
5. Bambang Pramusinto (Kepala Dinas Komunikasi,
Informasi, Persandian dan Statistik Kota
Semarang)

12. Publikasi dan Dokumentasi


Koordinator : Margareth Robin Korwa (KemenPPPA)

Wakil : Wiryanta (Kementerian Komunikasi dan Informatika)


Koordinator

31
Pedoman PHI ke-91
Anggota : 1. Budi Hartono (KemenPPPA)
2. Ratna Oeni (KemenPPPA)
3. Sarjono (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
4. Lida Noor Meitania (Kementerian Komunikasi dan
Informatika)
5. Riena Retnaningrum (Kepala Dinas Komunikasi
dan Informasi Pemprov Jawa Tengah)
6. Bambang Pramusinto (Kepala Dinas Komunikasi,
Informasi, Persandian dan Statistik Kota
Semarang)

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 November 2019

32
Pedoman PHI ke-91

Anda mungkin juga menyukai