Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal 03/05/2015 telah dipresentasikan portofolio oleh:

Nama Peserta : dr. Syamsiatul Ma'rifah

Dengan Judul/Topik : Susp Meningoensefalitis TB

Nama Pendamping : dr. Rini Fathiyatu Rochmin

Nama Wahana : RSUD DOMPU, NTB

No Nama Peserta Presentasi No Tanda Tangan


1 dr. Siti Fadilah 1
2 dr. Rakhmad Triharsadi 2
3 dr. Muhamad Subhy 3
4 dr. Siti Ulfa Furiani 4
5 5
6 6
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya

Pendamping

(dr. Rini Fathiyatu Rochmin)


BORANG PORTOFOLIO
Nama Peserta : dr. Syamsiatul Ma'rifah Tanggal Presentasi : 03/05/2019
Nama Wahana : RSUD DOMPU No. RM : 021403
Topik : Susp Meningoensefalitis TB Nama Pendamping : dr. Rini Fathiyatu Rochmin
Tanggal Kasus : 27/04/2019 Tempat Presentasi : RSUD DOMPU
Nama Pasien : Tn R

Objektif Presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil

Deskripsi : Tn R 26 tahun dengan keluhan sempat penurunan kesadaran saat masuk IGD. Sakit kepala (+),
sulit diajak bicara/bicara tidak nyambung (+). Demam (+), Batuk lama (+)
Tujuan : Mengetahui gejala klinis dan penegakan diagnosa MeningoencephalitiS TB

Bahan Bahasan :
 Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit

Cara Membahas :
 Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos

Data Pasien :
Nama : Tn R Nomor Registrasi : 021403
Nama Klinik : RSUD DOMPU Telp : Terdaftar : 28/04/2019

Data Utama Untuk Bahan Diskusi


No Bahan Keterangan
1. Diagnosis/Gambaran Klinis Tn R 26 tahun dengan keluhan sempat penurunan
kesadaran saat masuk IGD. Sakit kepala (+), sulit diajak
bicara/bicara tidak nyambung (+) dalam 3 hari terakhir.
Demam (+) sejak 3 hari yang lalu, Batuk lama (+)
2. Riwayat Pengobatan Riwayat konsumsi Obat 6 bulan disangkal
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Riwayat TB Paru sejak lama, namun pasien menolak
pengobatan OAT dengan alasan tidak jelas.
4. Riwayat Keluarga Riwayat keluarga dengan penyakit TB Paru disangkal
5. Riwayat Pekerjaan Petani
6. Riwayat Lingkungan sosial dan Fisik Pasien seorang kepala Rumah tangga dengan seorang
istri dan seorang anak. Hubungan dengan lingkungan
baik.
DAFTAR PUSTAKA :

1. Prasad K, Singh M.B, Ryan H. Corticosteroids for managing tuberculous meningitis. 2016 May 2;
(4): 1–64. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4916936/
2. WHO. Global Tuberculosis report 2015. Geneva; WHO; 2015
3. Harahap H. S, Munir B. Profil Penegakan Diagnosis dan Stadium Penyakit Pasien Meningitis
Tuberkulosis yang Dirawat di RS Dr. Saiful Anwar Malang. Jurnal Kedokteran UNRAM. 2016 Juni.
5(2); 15-19

HASIL PEMBELAJARAN :

1 Mengetahui definisi Meningoencehapalitis TB

2 Mengetahui gejala klinis Meningoencehalitis TB

3 Mengetahui penyebab Meningoencehapalitis TB

4 Mengetahui tatalaksana pada kasus Meningoencehapalitis TB

5 Mengetahui pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis Meningoencehapalitis TB

6 Mengetahui diagnose differential Meningoencehapalitis TB


BORANG PORTOFOLIO

SOAP KETERANGAN
Subjective Tn R 26 tahun dengan keluhan sempat penurunan kesadaran saat masuk IGD. Sakit kepala
(+), sulit diajak bicara/bicara tidak nyambung, terkadang bicara sendiri (+) dalam 3 hari
terakhir. Demam (+) sejak 3 hari yang lalu, riwayat didiagnosa TB
Penjelasan : Berdasarkan keluhan dan riwayat penyakit diatas merupakan gejala dari
Meningoencephalitis TB. Gejala tersebut adalah adanya penurunan kesadaran (+) sakit
kepala (+) Perubahan status mental (+) demam (+) riwayat didiagnosa TB.
Objective TD HR RR T SpO2 GCS :
110/70mmHg 80 x/i 18 x/i 37oC 98% E4V5M6
Mata : anemis (-), ikterik (-)
Kulit : ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP ꜛ (-) Kaku kuduk (+)
Thoraks:
 inspeksi : Simetris kiri = kanan
 palpasi : Fremitus kiri = kanan
 perkusi : sonor
 auskultasi : Ves +/+, Rh +/+
Cor:
 inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
 palpasi : Ictus Cordis teraba LMC sinistra RIC VI, cardiac trill (-)
 perkusi : Batas atas pada LMC sinistra RIC II, batas jantung kanan pada LPS sinistra RIC
III-IV, batas kiri dan bawah pada LMS sinistra RIC VI.
 auskultasi : Regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
 inspeksi : distensi (-)
 palpasi : supel, H/L tidak teraba (-), NT (+) nyeri epigastrium
 perkusi : timpani
 auskultasi : BU (+) normal
Anogenital : tidak dinilai
Ekstremitas : Laseque sign (+), Kernign sign (+)

Penjelasan : Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pada leher kaku kuduk (+) yang
merupakan tanda rangsang meningeal, selain itu juga pada pemeriksaan ekstremitas
didapatkan laseque test (+) dan kernign sign (+) yang juga merupakan tanda rangsang
meningeal. Pada pemeriksaan thorak auskutasi didapatkan rhonki pada kedua lapang paru .
Assesment  Susp. Meningoencephalitis TB grade 1
 TB Paru
BORANG PORTOFOLIO
Penjelasan : Meningitis tuberkulosis dapat diklasifikasikan menurut tingkat keparahannya.
Sistem pementasan British Medical Research Council (MRC) mengkategorikan pasien
menjadi tiga tahap (MRC 1948): tahap I (kasus ringan) untuk mereka yang tidak mengalami
perubahan kesadaran atau tanda-tanda neurologis fokal; tahap II (kasus yang cukup lanjut)
untuk mereka dengan kesadaran yang berubah yang tidak koma dan mereka yang memiliki
defisit neurologis sedang (misalnya, kelumpuhan saraf kranial tunggal, paraparesis, dan
hemiparesis); dan stadium III (kasus parah) untuk pasien koma dan pasien dengan
kelumpuhan saraf kranial multipel, dan hemiplegia atau paraplegia, atau keduanya.
TB Paru dapat ditegakan dengan cek BTA SPS dan Ro Thorax. Pada pasien ini sudah
didiagnosa TB Paru sejak lama oleh PKM. Namun Pasien menolak untuk melakukan
pengobatan selama 6 bulan tersebut.
Planning Therapy :
 IVFD RL 20 tpm
 Inj Ceftriaxon 2x1g
 Inj Dexamethasone 4x5mg
 Inj Topazole 2x40mg
 Lapibal 2x500mg
 OAT 1X3 tab

Pemeriksaan Penunjang
 DL : WBC 10,4, HGB 10,2 , PLT 552, HCT 33,8 , MCV 72 , MCH 21,7 , MCHC, 30,2
 GDS : 103
 SGOT/SGPT : 37/11
 Ro. Thorax : Kesan TB Paru
 Konsul Sp.PD : Lanjut OAT

Pemeriksaan yang disarankan


 Kultur CSF
 CT Scan Kepala
Penjelasan:
 Pengobatan : Pemberian RL bertujuan untuk kebutuhan cairan. Pemberian
Dexamethasone bertujuan untuk mengurangi peradangan pada meningens,
Injeksi ceftriaxon sebagai antibiotik bertujuan untuk mengurangi resiko
infeksi. Injeksi topazol yang berisi pantoprazol sebagai penghambat eksresi
asam lambung dan produksi asam lambung yang berlebihan. Pemberian
lapibal tablet yang berisi vit B12 yang salah satu fungsinya untuk
pembentukan sel darah merah dapat membantu beberapa jenis anemia,
pada pasien ini Hb nya sedikit turun. Dengan hasil DL kesan Anemia
BORANG PORTOFOLIO
Mikrositik.
 Edukasi : Meningitis adalah sebuah inflamasi dari membran pelindung yang menutupi
otak dan medula spinalis yang dikenal sebagai meningens. Inflamasi dari
meningen dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikroorganisme
lain dan penyebab paling jarang adalah karena obat-obatan . Meningitis
dapat mengancam jiwa dan merupakan sebuah kondisi kegawatdaruratan.
Klasifikasi meningitis dibuat berdasarkan agen penyebabnya, yaitu
meningitis bakterial, meningitis viral, meningitis jamur, meningitis parasitik
dan meningitis non infeksius.
Meningitis bakterial merupakan meningitis yang disebabkan infeksi bakteri
dan merupakan kondisi yang serius yang dapat jika tidak segera ditangani
akan menyebabkan kerusakan otak dan bahkan kematian. Meningitis yang
paling sering dijumpai adalah meningitis tuberculosis. Maka dari itu pasien
harus segera diberikan OAT. Tanpa pengobatan anti-TB, orang dengan
meningitis TB meninggal
 Konsultasi : dr. Sp.PD disarankan langsung diberikan OAT.

Anda mungkin juga menyukai