Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PANCASILA

ISU SOSIAL DAN BERHUBUNGAN DENGAN PANCASILA

OLEH :
AYUNINGTYAS NOVITASARI
I MADE ARY HARDANA YASA
I KOMANG SADYA

PROGRAM STUDI TEOLOGI


FAKULTAS BRAHMA WIDYA
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR
2018
A. Pendahuluan

Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis


khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia
yang terdiri dari 17.504 pulau, nama alternatif yang biasa dipakai adalah
Nusantara. Indonesia memiliki jumlah populasi lebih dari 250 juta jiwa pada
tahun 2013. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan
negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta
jiwa. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.
Sedangkan dasar negaranya seperti yang kita akan bahasa yaitu Pancasila.

Segala sesuatu yang dimiliki Indonesia tidaklah berjumlah kecil. Pulau


yang dimiliki berjumlah 17.504 yang tersebar diseluruh Indonesia. Setiap pulau
memiliki kebudayaan, kepercayaan, suku, dan ras yang berbeda. Hal ini membuat
pemerintah maupun kita sebagai masyarakat sulit untuk mempersatukan
perbedaan tersebut dalam suatu keutuhan. Namun ketika dasar negara kita
terbentuk yakni Pancasila yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia pada dasarnya mampu mempersatukan rakyat-rakyat Indonesia dengan
kelima sila yang ia miliki.

Namun seiring perjalanan waktu sebagai sebuah negara, Indonesia


semakin digeluti dengan permasalahan bangsa. Permasalahan ini tidak hanya
mengarah kepada kesejahteraan masyarakat namun juga meliputi pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan oleh aparat pemerintahan. Pada kesempatan kali ini,
penulis akan memaparkan 10 permasalahan yang terjadi di Indonesia, meskipun
kita semua menyadari bahwasannya permasalahannya di Indonesia bisa saja lebih
dari 10 masalahh. Adapun 10 permasalahan itu ialah sebagai berikut; Kemiskinan,
korupsi, penegakan hukum yang lemah, kualitas pendidikan yang lemah,
pengelolaan sumber daya alam yang buruk, kasus SARA yang merajalela,
kesenjangan sosial, kemacetan, pengangguran, dan banyak daerah yang kurang
diperhatikan.
Adapun tujuan dari penulis mengangkat tema ini ialah ingin memberikan
informasi kepada masyarakat Indonesia dan membuka pemikiran kita semua
tentang satu diantara manfaat dan kegunaan dasar negara bagi suatu bangsanya
sendiri. Bangsa Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negaranya pada
dasarnya dapat melindungi kesejahteraan kita sebagai rakyat dan menjadi
landasan pengambilan keputusan bagi pemerintah untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan negera ini. Selain itu Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara
melainkan kelima silanya dapat berperan sebagai solusi atas 10 permasalahan
Indonesia yang akan dibahas kali ini. Pancasila merupakan solusi atau jalan keluar
dari semua permasalahan negeri ini.

Pada dasarnya, kelima nilai-nilai Pancasila mencerminkan manusia-


manusia Indonesia yang saat ini seharusnya sesuai dengan kelima nilai-nilai luhur
tersebut. Namun, ketika Indonesia menjadi sebuah negara dan memulai
penyelenggaraannya muncullah berbagai problem. Lantas bagaimana Pancasila
sebagai ideologi bangsa dapat menyelesaikan 10 permasalahan di negera
Indonesia ? Pertanyaan ini tidak sering kita jumpai karena masyarakat Indonesia
melupakan dasar negaranya.

Sebetulnya antara 10 permasalahan yang telah disebutkan dengan


Pancasila memiliki hubungan atau interaksi yang kuat. Lemahnya atau rendahnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Pancasila dan diikuti
pula dengan tidak adanya pengamalan Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini akan mengakibatkan timbulnya permaslahan-permasalahan yang bisa jadi
lebih dari 10 masalah negara yang merupakan bentuk penyimpangan dari sila-sila
luhur kita yaitu Pancasila.
B. Pembahasan

Pancasila sebagai dasar Negara yang dijadikan pemersatu, yang


menyatukan seluruh suku, bangsa, budaya, dan agama sehingga pancasila
dijadikan tonggak dasar bagi Negara Indonesia. Pancasila yang lebih kita kenal
sebagai ideologi dan dasar negara. Dimana di dalam butir-butir pancasila terdapat
nilai-nilai yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Namun Nilai-
nilai yang terkandung di dalam Pancasila dinilai belum diimplementasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. sehingga di era reformasi ini masih banyak
rakyat Indonesia yang belum dapat merasakan makna Pancasila yang sebenarnya,
yaitu menjunjung tinggi rasa keadilan, persatuan, kesatuan dan mensejahterakan
rakyat.

Pancasila lebih sering kita dengar di dalam upacara bendera, dan dijadikan
syarat pokok yang tidak boleh terlupakan didalam pelaksanaan upacara bendera.
Kita dapat menyadari bahwa Pancasila tersebut mengandung nilai-nilai penting,
yang apabila diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
mewujudkan sebuah negara yang berdaulat dan bermatabat, yaitu negara yang
menjunjung tinggi rasa keadilan, persatuan dan kesatuan.

Banyak kasus-kasus pada saat ini yang menyimpang dengan nilai-nilai


yang terkandung di dalam pancasila seperti kasus mpok minah yang divonis 1,5
bulan kurungan dengan masa percobaan 3 bulan akibat mencuri tiga buah kakao.
Melihat dari kasus Mpok Minah tersebut teringat oleh kita salah satu butir
pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Butir Pancasila
tersebut mengandung makna bahwa setiap warga negara mendapatkan perlakuan
yang sama di depan hukum.

.Tetapi, bandingkan dengan kasus Sesmenpora yang menjerat bendahara


umum partai Demokrat Nazarudin yang telah melakukan penyuapan dalam
pembanggunan Wisma Atlet SEA games di Palembang, saya merasa hukum lebih
kebal terhadap Nazarudin, penegak hukum tidak sanggup untuk memulangkan
Nazarudin ke Indonesia. Dan seolah-olah membiarkan Nazarudin bebas berobat
dan berkeliaran di Singapura sampai berhari-hari dan berminggu-minggu. Apakah
itu yang disebut adil? Hukum di Negara kita sudah jauh melenceng dari garis
kebenaran, serta pengadilan hukum yang menyalah artikan keadilan.

Pancasila menjadi jalan keluar dalam menuntaskan permasalahan Bangsa dan


Negara. Pancasila terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Secara garis besar mengandung
makna bahwa negara melindungi setiap pemeluk agama-agama yang diakui di
Indonesia untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya. Tanpa
ada paksaan dari siapa pun untuk memeluk agama, bukan mendirikan suatu
agama. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. Dan
bertoleransi dalam beragama, yakni saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung makna


bahwa setiap warga negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum,
karena Indonesia berdasarkan atas negara hukum. Mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan
manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan. Bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku
di masyarakat.

Sila Ketiga : Persatuan Indonesia. Mengandung makna bahwa seluruh


penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan
saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau
kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta
terhadap bangsa dan tanah air. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Rela berkorban demi bangsa dan negara. Menumbuhkan rasa senasib dan
sepenanggungan.

Sila Keempat : Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Mengandung maksud bahwa setiap
pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk
mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya
hanya akan menimbulkan anarkisme. Tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain. Melakukan musyawarah, artinya mengusahakan putusan bersama secara
bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Mengutamakan kepentingan
negara dan masyarakat.

Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia. Mengandung


makna bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan kehhidupan yang
layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. mengandung
arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang
lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan
isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing.
Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.
Penghidupan disini tidak hanya hak untuk hidup, akan tetapi juga kesetaraan
dalam hal mengenyam pendidikan.

Pada dasarnya Indonesia sebagai pemilik Pancasila sangatlah beruntung


karena Pancasila memiliki kekuatan yang besar dalam menjaga keutuhan
bangsa. Indonesia termasuk negara berkembang, sehingga masih banyak
permasalahan yang terjadi baik di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Jika kita
perhatikan negara maju saja masih memiliki beberapa permasalahan apalagi
dibandingkan dengan negara yang berkembang dan Indonesia adalah satu diantara
negara berkembang.

Masalah yang terjadi di Indonesia saling berkaitan satu sama lain. Sudah
semestinya pemerintah dan masyarakat menjalin hubungan kerja sama dengan
baik. Pemerintah harus memulai hubungan yang baik dengan rakyat tidak hanya
menjalin hubungan yang erat dan baik kepada sesama negara. Sebaliknya
masyarakat juga harus berbenah diri karena dukungan dan partisipasi masyarakat
sangat diperlukan untuk mempercepat penyelesaian segala permasalahan yang
ada.

Berikut adalah masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dan peran


Pancasila sebagai solusi dari setiap masalah yakni sebagai berikut :
1. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah utama yang melanda Indonesia. Hampir


di setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada sekitar 30 juta rakyat
Indonesia yang hidup sangat miskin. Penyebab utama kemiskinan adalah ledakan
penduduk yang tidak disertai dengan peningkatan kualitas penduduk tersebut
ditambah lagi dengan kebutuhan hidup yang makin kompleks dan mahal. Masalah
ini dapat diatasi dengan menerapkan kesemua sila Pancasila terutama sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama islam apabila kita
mendekatkan diri kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya dan Insya Allah akan memberikan kemudahan dalam memperoleh
rezeki yang halal dan dalam jumlah yang banyak. Namun perlu kita sadari bahwa
rezeki yang dikasi kepada kita bukan hanya seputar uang melainkan kehidupan
kekeluargaan yang harmonis, kesehatan, kebahagiaan, mendapatkan teman atau
tetangga yang baik dan lain-lainnya. Negara Indonesia seperti yang kita ketahui
mayoritas rakyatnya beragama islam. Apabila rakyat muslim Indonesia memiliki
iman yang kuat dan tidak goyah oleh godaan apapun dan tidak melupakan sang
Penciptanya maka negara ini memperoleh banyak rezeki dan akan terhindar dari
kemiskinan.

2. Korupsi

Korupsi sangat merugikan negara. Mereka adalah pencuri berdasi yang


mengambil bukan haknya melainkan hak rakyat dan pencurian uang itu tidak
berjumlah sedikit miliaran bahkan triliunan. Negara kita pada dasarnya memiliki
kekayaan atau dana yang cukup untuk mensejahterkan rakyatnya namun
dikarenakan negara ini dikerumi oleh para koruptor sehingga uang negara
terbuang sia-sia dan mengakibatkan kesengsaraan bagi rakayt. Kurangnya efek
jera menjadi penyebab utama korupsi ini. Negara lain sudah menerapkan
hukuman berat bagi pelaku korupsi. Seperti di Arab Saudi yang dihukum potong
tangan. Bahkan Tiongkok menerapkan hukuman mati. Hukuman-hukuman diatas
tidak dapat diberlakukan di Indonesia dikarenakan adanya HAM. Mereka para
koruptor yang terbukti bersalah dihukum potong tangan ataupu hukuman mati
dianggap melangar HAM. Pertanyaannya apakah mereka yang mencuri uang
rakyat dalam jumlah yang besar bukan suatu pelanggaran HAM ? Permasalahan
ini dapat diatasi oleh sila pertama. Dalam hukum agama Islam orang yang
mencuri atau mengambil hak orang lain akan mendapatkan hukuman potong
tangan agar tidak ada yang mengikuti jejak orang tersebut ini adalah hukuman
yang dapat memberikan efek jera. Para koruptor tentu ada yang beragama Islam
dalam KTP-nya nah hal ini dapat diberlakukan hukuman potong tangan. Namun
hal ini perlu pembuktian yang konkrit dan dalam proses yang benar agar tidak
terjadi kesalahan dalam menerapkan hukum.

3. Penegakan Hukum yang Lemah

Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi kenapa hanya rakyat kecil
yang dihukum? Penyebabnya karena hukum di Indonesia masih bisa
dipermainkan. Orang kaya masih bisa terbebas dari jeratan hukum. Jangan dulu
melihat kasus-kasus hukum yang besar, kita masih bisa melihat di sekitar kita.
Terutama saat ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu saja menyuap
polisi tersebut. Kalau terus saja dibiarkan begini, hancurlah Indonesia. Hal ini
dapat diatasi dengan mengamalkan Pancasila terutama sila kedua Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Hukum yang tertulis maupun tidak tertulis telah dibuat
dengan banyak pertimbangan dengan hasil berupa peraturan yang tegas namun
dalam pelaksanaanya yang dilaksanakan oleh manusia sebagai pelaku tidak sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu sebelum menjalankan aturan
negara sebaiknya berbenah diri dahulu. Agar tindakan kita sesuai dengan
peraturan yang telah dibuat.

4. Kualitas Pendidikan yang Rendah

Sistem pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat buruk. Biaya


sekolah yang semakin mahal tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Memang siswa selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi angka tersebut hanya
diatas kertas. Buktinya kualitas penduduk Indonesia masih sangat rendah
dibandingkan di negara lain. Tak heran kita selalu mendatangkan tenaga ahli dari
luar negeri sementara kita selalu mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai
buruh atau pembantu. Kualitas pendidikan dinegara Indonesia memang tergolong
rendah hal ini disebabkan tingkat kepedulian yang lemah antara sesama
masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dikendalikan oleh penerapan sila keempat,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan. Pemerintah berperan penting dalam hal ini,
kondisi bangunan sekolah di beberapa daerah sudah tidak layak di jadikan gedung
sekolah. Daripada memberi tunjangan kepada anggota DPR lebih baik dana
tersebut dipergunakan untuk memperbaikan sekolah-sekolah beserta fasilitasnya
dan membangun jembatan menuju dari lingkungan pemukiman menuju sekolah
yang dibatasi oleh sungai. Selain itu sistem pendidikan di Indonesia yang
menekan siswanya untuk belajar dalam jangka waktu yang sangat panjang. Hal ini
sama sekali tidak efektif bagi siswa karena dalam dunia pendidikan mereka juga
dibebani dengn tugas yang banyak yang belum lagi mereka dituntut untuk
mengikuti berbagai ekstrakulikuler, organisasi dan kegiatan lainnya. Hal ini
membuat sebagian siswa merasa terbebani hingga memutuskan tidak sekolah dan
ada yang merasa stress karena terlalu banyak beban yang ditimpakan kepadanya.
Pemerintahan hanya membuat sistem dan kulikulum namun mereka tidak
merasakan betapa beratnya kebijakan tersebut.

5. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk

Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai swasembada beras. Padahal


Indonesia adalah negara agraris yang sangat luas. Namun karena kesejahteraan
petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari mereka yang menjual lahan
pertaniannya dan dialih fungsikan menjadi perumahan. Kita juga tidak pernah
menikmati hasil bumi kita yang melimpah secara utuh. Justru pihak asing yang
mengelola dan mengambil hasil pertambangan kita, sedangkan kita hanya
mendapatkan pemasukan dari pajak dan upah buruh. Hal ini juga dapat diatas
dengan sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Seharusnya
pemerintah membuat suatu program dukungan kepada petani memberikan segala
yang dibutuhkan petani agar menumbuhkan semangat mereka untuk menanam
padi di lahan negara. Hal ini jelas akan membantu perekonomian negara kita tidak
perlu lagi membeli beras dari negara lain. Seharusnya pemerintah menjaga
keutuhan negara termasuk lahan masyarakat agar pengusaha asing tidak membeli
tanah mereka. Apabila mereka menjual tanah, mereka tidak dapat merasakan
kehidupan yang makmur dalam jangka waktu yang lama sedangkan jika mereka
tidak menjual tanah dan memanfaatkan lahannya untuk bertani maka itu lebih
bermanfaat dan akan menjamin kehidupannya lebih lama.

6. Kasus SARA yang Merajalela

Indonesia adalah negara yang memiliki suku bangsa dan agama yang
beragam. Di sekitar kita mungkin kehidupan antara umat beragaman sudah rukun.
Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang menyangkut SARA. Seperti
meminta seorang pemimpin untuk turun hanya karena agamanya tidak sama
dengan agama mayoritas, perusakan tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar
suku, dan saling ejek antar agama di dunia maya. Jika masalah ini dibiarkan
terjadi, maka akan terjadi disintegrasi bangsa dan sangat berbahaya bagi
kedaulatan bangsa. Hal ini dapat dikendalikan dengan sila ketiga Persatuan
Indonesia. Negara ini kaya akan kebudayaan yang berbeda namun ini kembali
pada kita semua tugas kita sebagai sesama bangsa Indonesia yang memiliki latar
belakang dan tujuan yang sama, kita memiliki nasib yang sama. Sebagai
mahasiswa yang memiliki pendidikan tinggi dapat membantu hal ini dengan
kuliah kerja lapangan yang dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kita dapat
menyebarkan nilai-nilai Pancasila, rasa nasionalisme yang tinggi, rasa persatuan
dan kesatuan yang tinggi karena kita memiliki tujuan dan latar belakang yang
sama meskipun kita dibedakan oleh suku, ras dan agama hal itu tidak dapat
memisahkan nasib kita. Hal ini kita sebarkan kepada mereka yang jauh dari
perhatian pemerintahan. Walaupun hal ini memiliki tanggung jawab yang besar
dan resiko yang tinggi. Bisa saja dalam penyebaran kebaikan untuk memperkuat
rasa persatuan, kita harus mempertaruhkan keselamatan dan nyawa seperti halnya
di daerah pulau Papua.

7. Kesenjangan Sosial

Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana orang kaya akan tetap kaya
sampai tujuh turunan, sedangkan orang miskin tetaplah miskin walau sekeras
apapun dia bekerja. Tidak hanya itu mereka yang kaya tidak merasa puas apalagi
bersyukur akan harta yang mereka miliki. Begitu pula dengan orang-orang yang
berada di kalangan bawah merasa susah menjalankan hidup akhirnya mereka
melakukan hal-hal yang seharusnya mereka tidak lakukan yang mengakibatkan
marak kriminalitas di Indonesia. Hal ini dapat dikendalikan dengan sila kelima
yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerintah sebaiknya
mengendalikan hal ini dengan membatasi kekayaan orang-orang kaya di
Indonesia. Mereka yang memiliki uang tidak terhingga melebihi kebutuhan akan
dirinya lebih baik menyumbangkan hartanya kepada masyarakat. Pengusaha yang
kaya di undang dalam suatu perkumpulan untuk melakukan bantuan kepada
rakyat Indonesia. Namun perlu diingat sebagai orang yang memiliki keungan
yang tinggi tidaklah sepatutnya berbangga dan menyombongkan diri apalagi
merendahkan rakyat miskin.

8. Kemacetan

Di beberapa kota besar di Indonesia, kemacetan sudah menjadi hal yang


lumrah. Kemacetan disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor yang
meningkat dan banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan
bermotor ketimbang bersepeda walaupun jarak tempuhnya cukup dekat.
Contohlah Singapura dimana penduduknya setiap hari menggunakan angkutan
umum dan mau berjalan menuju tempat kerjanya. Hal ini dapat dikendalikan
dengan mengamalkan sila kedua Kemanusian yang adil dan beradab. Andai saja
kita memiliki jiwa kepedulian yang tinggi, menahan diri dari keinginan yang
membuat kita bersifat boros, berjiwa mau mengalah, kedisiplinan yang tinggi
serta keinginan untuk sehat yang tinggi maka kemacetan tidak akan dijumpai
dinegara kita. Mereka yang perduli sesama akan menolong siapapun tanpa pamrih
saat berkendara baik itu angkotan umum, maupun pribadi. Sebaiknya pemerintah
menekan angka kemacetan dengan melarang setiap warga negara Indonesia yang
mempunyai mobil lebih dari satu atau sesuai dengan kebutuhan saja tidak untuk
dikoleksi atau tidak memberikan mobil kepada anak yang dibawah umur untuk
pergi kesekolah. Biarkan anak sekolah atau mahasisa pergi ke tempat
pendidikannya menggunakan angkotan umum atau bahkan jika jaraknya tidak
terlalu jauh maka lebih baik jalan kaki atau bersepeda selain menumbuhkan rasa
displin yang tinggi karena harus bangun dan pergi pagi ke sekolah agar tidak
terlambat mereka juga akan merasakan manfaatnya bagi kesehatan.
9. Pengangguran

Angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Bahkan orang-orang


pengangguran kebanyakan sudah sarjana. Pengangguran menjadi penyebab utama
kemiskinan. Kurangnya lapangan pekerjaan menjadi salah satu penyebab
terjadinya pengangguran. Sebaiknya penganggur tersebut menjadi pengusaha.
Banyak sekali pengusaha sukses yang awalnya adalah seorang pengangguran.
Permasalahan kali ini dapat teratasi dengan mengamalkan sila keempat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan. Tindakan yang harus dilakukan oleh
pemerintahan yaitu membuka dan menciptakan lapangan kerja bagi rakyatnya
bukan menutup mata pencarian atau bahkan menggantinya dengan tenaga kerja
asing. Pemerintah juga tidak dapat menyalahkan rakyatnya sebab hal ini
merupakan tanggung jawab pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja
dengan cara apapun yang halal misalnya bekerja sama dengan pengusaha asal
negeri kita untuk membuka sebuah perusahaan yang membutuhkan banyak
karyawan pribumi. Contohnya industri rokok meskipun membahayakan kesehatan
rakyat Indonesia yang mengonsumsinya namun industri ini banyak meraup
karyawan pribumi. Selain itu tindakan yang harus dilakukan rakyat sebaiknya
tidak bermalas-malasan tetapi terus berusaha memperoleh rezeki dengan cara
yang sebaik-baiknya.

10. Banyak Daerah yang Kurang Diperhatikan

Banyak sekali terdapat daerah tertinggal di negara ini terutama di kawasan


dekat perbatasan negara dan bagian timur Indonesia. Pembangunan cenderung
berpusat di sekitar pulau Jawa, Sumatera, dan Bali saja. Mungkin karena hanya
daerah tersebut yang paling potensial. Tetapi sebaiknya pemerintah
memperhatikan daerah lain. Siapa tahu daerah yang kurang diperhatikan tersebut
sebenarnya sangat berpotensi bagi pembangunan negara. Permasalahan terakhir
ini cenderung lebih mengarah kepada sila kelima yakni Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Seharusnya pemerintah mengambil pelajaran dari setiap
kasus daerah yang ingin memisahkan diri, intropeksi diri tidak hanya dilakukan di
kalangan masyarakat namun juga pemerintah. Tentu saja daerah-daerah yang
ingin memisahkan diri memiliki alasan tersendiri salah satunya ketidakadilan
pemerintah dalam memperhatikan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Pemerintah juga tidak dapat menyalahkan rakyat dalam kasus ini sebab yang
mesti memperhatikan rakyatnya adalah pemimpin rakyat tersebut bukannya rakyat
yang mengemis meminta perhatian dari pemerintah.
C. Kesimpulan

Negara kita adalah negara yang memiliki Pancasila dengan kelima silanya
yang mengandung makna-makna dari setiap cerminan kehidupan rakyat
Indonesia. Namun seiring dengan pertumbuhan bangsa ini muncul berbagai
masalah didalamnya. Kesepuluh masalah ini tidak mencakup seluruh problem
dalam negara Indonesia sebab masih banyak lagi masalah selain kemiskinan,
korupsi, penegakan hukum yang lemah, kualitas pendidikan yang lemah,
pengelolaan sumber daya alam yang buruk, kasus SARA yang merajalela,
kesenjangan sosial, kemacetan, pengangguran, dan banyak daerah yang kurang
diperhatikan

Semua permasalahan di Indonesia adalah bentuk penyimpangan dari setiap


sila-sila Pancasila. Oleh karena itu cara untuk mengatasi 10 permasalahan tersebut
hanyalah kembali kepada Pancasila. Apabila Pancasila tidak hanya dijadikan
dasar negara dan slogan saat kita bicara melainkan menjadi sebuah pedoman
dalam kehidupan maka semua permasalahan diatas dapat diatasi bahkan dapat
dihindarkan dengan diiringi oleh doa serta izin dari sang Pencipta.

Anda mungkin juga menyukai