PENDAHULUAN
prevalensi global penderita DM pada tahun 2012 sebesar 8,4 % dari populasi
penduduk dunia, dan mengalami peningkatan menjadi 382 kasus pada tahun
mengubah kesehatan dan kualitas hidup) dan mortalitas (kematian) dini terjadi
pada kasus yang tidak terdeteksi ini. Uji diagnostik DM dilakukan pada
usia ≥ 45 tahun dan usia lebih muda yang disertai dengan faktor risiko seperti
kebiasaan tidak aktif (tidak banyak bergerak), turunan pertama dari orang tua
dengan DM, riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau
trigliserida ≥ 250 mg/dL, menderita keadaan klinis lain yang terkait dengan
sekitar 347 juta orang di seluruh dunia menderita DM, dan diperkirakan
bahwa kematian akibat DM akan meningkat dua pertiga kali antara tahun
2008 dan 2030. Data yang diterbitkan oleh International Diabetes Federation
terbanyak dengan jumlah 7,6 juta orang. Bahkan diprediksi pada tahun 2030,
Indonesia akan masuk top five sebagai negara penderita DM di dunia (WHO,
2012).
secara rutin, patuh dalam diit rendah gula, pemeriksaan rutin gula darah,
latihan jasmani, konsumsi obat anti diabetik, dan perawatan kaki diabetik yang
2
berdasarkan jenis kelamin di Indonesia pada tahun 2013 juga menunjukkan
pedesaan (1%).
(PTM) di Jawa Tengah yaitu sebanyak 95.342 (14,96%) jiwa dari jumlah
yaitu sebesar 10,23% sebanyak 1594 penduduk yang terdiri dari laki-laki
Banyumas, 2014).
berdampak besar terhadap sosial ekonomi dan kualitas hidup pasien DM. Bila
dibandingkan dengan orang sehat. Hal ini tentunya terkait dengan kejadian
komplikasi diabetik pada pasien DM. Selain itu, status sosioekonomi yang
kualitas hidup sedang yaitu sebanyak 59,6% (53 orang). Kualitas hidup baik
sebanyak 27,0% (24 orang) dan kualitas hidup buruk sebanyak 13,3% (12
orang).
hidup yang baik dengan mean diatas 50% dan 28 responden (75.7%) kualitas
hidupnya buruk dengan mean dibawah 50%. Penyakit DM ini akan menyertai
yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Oleh karena itu, tujuan umum
pengobatan pada diabetes melitus adalah mengendalikan kadar gula darah dan
dibutuhkan, jadwal makanan yang harus diikuti, dan jenis makanan yang harus
mencapai kadar gula darah yang normal. Dalam usaha untuk mencapai kadar
gula darah yang normal dibutuhkan tenaga, motivasi, waktu, pengetahuan dan
biaya serta kerjasama pengidap dengan tim dokternya. Selain itu, pengaturan
(Asdie, 2012).
DM agar pasien dapat hidup secara normal dan apabila pasien patuh akan diet
5
dengan baik maka dapat mempertahankan kondisi agar tidak terjadi
melaksanakan dietnya dengan benar maka kadar gula darah tidak dapat
dan penyakit serius lainnya seperti jantung, stroke dan gagal ginjal. Kepatuhan
akan diet disini harus dilakukan seumur hidup secara terus menerus dan rutin
kepatuhan diet pada penderita DM. Hasil penelitian yang diperoleh, dapat
diketahui bahwa sebagian besar diabetisi tidak patuh terhadap program diet
dapat memacu peningkatan insulin. Diet merupakan terapi utama yang dapat
anti agresi maupun antibiotika yang diberikan pada pasien DM. Diet yang
tepat dapat membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.
6
olahraga, edukasi, kepatuhan pengobatan, dan juga diet (Putri & Isfandiari,
2013).
pasien, sehingga perilaku patuh tersebut akan berdampak pada kualitas hidup
yang baik dibandingkan dengan pasien DM yang kurang patuh. Kualitas hidup
penderita diabetes mellitus secara umum adalah perasaan puas dan bahagia
salah satu tujuan perawatan merupakan kualitas hidup, karena kualitas hidup
merupakan salah satu tujuan utama perawatan. Diabetes melitus penyakit yang
7
B. Rumusan Masalah
yang dalam hal ini perawat untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang
sehingga dapat menjadi arah atau patokan dalam menentukan intervensi yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
8
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penderita DM
pola diet yang harus mereka jalani untuk menurunkan kadar gula darah,
penderita DM.
diet.
dengan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus dan dapat dijadikan
9
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
E. Penelitian Terkait
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah penderita patuh
terhadap dietnya, namun kualitas hidupnya dalam kategori buruk hal ini
dukungan keluarga dan gaya hidup yang sesuai dengan penyakit diabetes
data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square
3. Waqas Sami, Tahir Ansari, Nadeem Shafique Butt, dan Mohd Rashid Ab
Pekauman Banjarmasin.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Diabetes Mellitus
a. Pengertian
b. Klasifikasi
Mellitus)
komplikasi.
15
3) Diabetes Mellitus Tipe Lain
genetik lain.
16
4) Diabetes Mellitus Gestasional
setelah melahirkan.
c. Etiologi
1) Kelainan genetika
2) Usia
17
3) Pola hidup dan pola makan
4) Obesitas
Jika terjadi infeksi atau peradangan pada pancreas maka hal itu
Suddarth, 2010)
1) Obesitas (kegemukan)
2) Hipertensi
darah perifer.
menderita DM.
4) Dislipedimia
5) Umur
d. Manifestasi Klinis
rasa haus.
kerusakan.
penderita DM.
e. Patofisiologi
vaskuler.
dapat menyebabkan:
a) Hiperglikemia
22
b) Hiperosmolaritas
c) Starvasi selluler
f. Komplikasi
panjang (kronis):
1) Komplikasi akut
a) Ketoasidosis diabetic
24
pada darah yang turut berkurang akibat sering buang air
kecil (poliuria).
b) Hipoglikemia
Syndrome)
2) Komplikasi kronis
diabetic)
f) Kaki diabetik.
26
g. Penatalaksanaan
akut.
1) Diet
(1) Protein
sebesar 10 - 20%.
(2) Lemak.
dari lemak jenuh, tidak lebih dari 30% energi dari lemak
(3) Karbohidrat
(4) Serat
(5) Natrium
(6) Alkohol
darah terkontrol.
28
Pasien DM diperlukan jadwal makan yang teratur,
2500 kalori.
penderita DM yaitu:
DM adalah:
29
(b) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam
kacangan.
b) Mencegah kegemukan.
Lipoprotein).
3) Edukasi / Penyuluhan
untuk penyuluhan.
31
dapat dibedakan menjadi 3 golongan berdasarkan cara kerjanya
yaitu:
32
memepengaruhi kadar glukosa pada saat makan dan tidak
malam.
5) Monitoring
adalah :
sasaran terapi.
b) Pemeriksaan HbA1C
terapi.
35
d) Glycated Albumin (GA)
dalam monitoring.
36
2. Kepatuhan
a. Pengertian
merupakan hal yang utama karena mengikuti anjuran dari ahli medis
2009).
2010).
RI., 2011).
37
Kepatuhan diet merupakan salah satu kunci keberhasilan
1) Jumlah Makanan
juga telah menetapkan standar jumlah gizi pada diet DM, dimana
2) Jenis Makanan
labu air, labu siam, lobak, sawi, rebung, selada, toge, terong dan
tomat .
digantikannya.
3) Jadwal Makan
jadwal yang tepat maka kadar glukosa darah akan tetap stabil
gizi.
40
2) Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya
1) Pendidikan
jasmani.
2010) :
(Knowledge).
41
b) Sikap atau tanggapan terhadap materi pendidikan yang
diberikan.
2) Akomodasi
pengobatan.
pasien.
kepercayaan pasien.
diantaranya :
1) Faktor Intrinsik
rangsangan dari luar, yang berasal dari diri sendiri, yang terdiri
dari :
a) Motivasi
untuk berprilaku.
43
ego yang lemah dan yang kehidupan socialnya lebih
pengobatan.
c) Pendidikan
2) Faktor Ekstrinsik
a) Dukungan sosial
c) Kualitas Interaksi
menentukan kepatuhan.
dilakukan
1) Faktor pasien
terapi.
2) Faktor komunikasi
46
b) Kurang penjelasan yang lengkap, tepat, dan jelas.
sekali.
3) Faktor perilaku
1) Segi Penderita
yaitu:
47
b) Meningkatkan efikasi diri.
pasien.
atau benar.
d) Pendekatan perilaku.
3. Kualitas Hidup
a. Pengertian
(Brooker, 2009).
standar dan minat. Definisi ini merupakan konsep yang sangat luas,
lingkungannya.
1) Fungsi Fisik
berat.
51
b) Aktifitas sedang, seperti menggeser meja, mendorong mesin
2) Keterbatasan Fisik
fisik seperti:
52
3) Rasa Sakit
tangga).
lain, saya sama sehatnya dengan setiap orang yang saya kenal,
5) Vitalitas
6) Fungsi Sosial
53
masalah emosional yang mengganggu aktifitas secara normal
7) Keterbatasan Emosional
8) Kesehatan Mental
54
Penelitian ini akan menggunakan kuesioner WHOQOL-
55
c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup
1) Usia
2) Jenis kelamin
et al 2009).
3) Status pernikahan
4) Lama menderita DM
5) Tingkat pendidikan
(Gautama et al 2009).
57
B. Kerangka Teori
dan meningkakan kualitas hidup penderita DM. Salah satu caranya dengan
pengaturan diet .
Kepatuhan
Penderita DM
Diet
58
C. Kerangka Konsep
antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti)
(Nursalam, 2013).
Kualitas Hidup
Kepatuhan Diet
Penderita DM
D. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
peneltian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman peneliti pada
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya di observasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
1. Waktu Penelitian
Desember 2019.
60
2. Tempat Penelitian
Banyumas.
1. Populasi
2. Sampel
kriteria inklusi dan eksklusi, dimana kriteria itu menentukan dapat atau
61
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan sampel itu. Apa yang
populasi itu sendiri. Sampel yang diambil dari populasi harus betul
a. Besar Sampel
N
𝑛=
1 + (𝑑2 )
Keterangan :
N = besar populasi
b. Kriteria Sampel
62
n = 110
1 + 0,05
= 110
1,05
= 104
1) Kriteria inklusi
2) Kriteria Ekslusi
63
b) Responden yang tiba-tiba menolak menjadi responden saat
3. Teknik Sampling
1. Variabel Penelitian
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok
64
a. Variabel bebas (Independent)
penderita DM.
2011).
65
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Definisi
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Kepatuhan Ketaatan pasien DM Kuesioner 1. Tidak Patuh Ordinal
Diet dalam penatalaksanaan Ketaatan pasien Jika skor 32 - 80
diet dalam: jenis 2. Patuh
makanan, Jika skor >80 - 128
jadwal
Persepsi pasien DM waktu, jumlah
tentang standar dan kalori
harapan hidup yang 1. Buruk Ordinal
2. Kualitas meliputi dimensi fisik, Kuesioner Jika skor 26 - 61
Hidup dimensi, psikologis, 2. Sedang
Penderita dimensi hubungan sosial WHOQOL– Jika skor > 61 - 96
DM dan dimensi lingkungan BREF 3. Baik
Jika skor > 96 -
130
E. Instrumen Penelitian
(Arikunto, 2010).
pertanyaan yang akan disajikan dalam dua arah yaitu positif (+) dan
negatif (-). Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh Likert,
yang sering disebut skala Likert. Skala dalam pertanyaan ini mempunyai
66
empat tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi
pernyataan itu.
5,6,7,8 11,12,13
Tepat Jenis Makanan 11
9,10 14,15
Kebutuhan Diet
16,17,18
19,20,21
22,23,24
Tepat Jumlah Kalori 32 17
25,26,27
28,29,30
31
dua arah yaitu positif (+) dan negatif (-). Hal ini sesuai dengan pola yang
dikembangkan oleh Likert, yang sering disebut skala Likert. Skala dalam
67
yang memihak objek penelitian, sedangkan pernyataan negatif
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
ingatan.
68
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
penelitian kualitatif.
1. Pengolahan Data
1) Penyuntingan (Editing),
69
data cheks list yang di isi bila terjadi kekurangan atau
3) Skor (Scoring)
a) Kepatuhan diet
Nilai minimum = 1 x 32 = 32
70
Banyaknya kriteria “kepatuhan diet” ada 2 yaitu tidak patuh,
dan patuh.
= 96 : 2
= 48
b) Kualitas Hidup
Nilai minimum = 1 x 26 = 26
dan baik.
= 104 : 3
= 34,67 ≈ 35
71
Didapatkan interval 35 dan nilai minimum adalah 26, maka
4) Tabulasi (Tabulating)
sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian dan si pemilik data.
1) Uji Validitas
instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Sugiyono, 2011).
Keterangan :
x = Pertanyaan
y = Skor total
n = Jumlah populasi
2) Reliabilitas
73
Keterangan :
σ1 2 : Varians total
Kriteria pengujian :
2. Analisis Data
berikut:
a. Analisa Univariat
terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini pada umumnya
74
b. Analisa Bivariat
ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti dan
H1 diterima, apabila p value > α = 0,05 maka tidak ada hubungan yang
6)
75
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
I. Etika Penelitian
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Penelitian ilmu keperawatan,
karena hampir 90% subjek yang dipergunakan adalah manusia, maka peneliti
76
Peneliti akan melakukan penelitian ini dengan pendekatan etika sebagai
berikut:
dan manfaat penelitian ini. Setelah calon responden setuju untuk menjadi
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
responden pada proses penelitian ini. Data ini hanya akan dipublikasikan
dalam penelitian ini, diharapkan tidak akan terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan diluar batas kemampuan peneliti. Pada penelitian ini tidak akan
agresifitas responden.
77
5. Respect of Person (Menghormati)
dan peneliti akan mencari responden lain yang sesuai dengan kriteria
78
DAFTAR PUSTAKA
Cramer & Spilker (2008). Medication compliance and persisten: terminology and
definitions. Value Health.
Dinkes Jateng (2014). Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas
Kesehatan Jawa Tengah
Hasdianah (2012). Mengenal Diabetes Mellitus pada Orang Dewasa Dan Anak-
Anak Dengan Solusi Herbal. Jakarta: Nuha Medika
Kemenkes, RI. (2013). Waspada Diabetes Mellitus Eat Well Live Well. Situasi
dan Analisa Diabetes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kiadaliri, A. (2013). Quality of Life in People With Diabetes: A Systematic
Review of Studies in Iran (Online)
Phitri, H.E. & Widiyaningsih. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Diabetes Mellitus
Di Rsud Am. Parikesit Kalimantan Timur. Jurnal Keperawatan Medikal
Bedah .1 (1), 58-74.
Potter, P., A., dan Perry, A., G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC
Smeltzer, C.S. & Bare, G.B. (2013). Bukur Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed.
8 Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC
WHO, 2009). Diabetes Programme: Country And Regional Data. Diakses dari
http://who.int/media centre/fact sheet/fs312/en/.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Usia : ..........................................................................................
2. Jenis Kelamin : .......................................................................................…
3. Pendidikan : .......................................................................................…
4. Pekerjaan : .......................................................................................…
5. Lama DM : .......................................................................................…
Bagian 4
Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal
berikut ini dalam 4 minggu terakhir.
Keterangan:
SP : Sepenuhnya Dialami SR : Sering SD : Sedang S : Sedikit
TS : Tidak Sama Sekali
Skala
No. Pernyataan
SP SR SD S TS
10. Apakah anda memiliki cukup energi
untuk beraktivitas seharihari?
11. Apakah anda dapat menerima
penampilan tubuh anda ?
12. Apakah anda memiliki cukup uang untuk
memenuhi kebutuhan anda?
13. Seberapa jauh ketersediaan informasi
bagi kehidupan anda dari hari ke hari?
14. Seberapa sering anda memiliki
kesempatan untuk bersenang-senang/
rekreasi?
Bagian 5
Keterangan:
SB : Sangat Baik B : Baik BS : Biasa Saja BR : Buruk
SBR : Sangat Buruk
Skala
No. Pernyataan
SB B BS BR SBR
15. Seberapa baik kemampuan anda dalam
bergaul ?
16. Seberapa puaskah anda dengan tidur
anda?
17. Seberapa puaskah anda dengan
kemampuan anda untuk menampilkan
aktivitas kehidupan anda sehari-hari ?
18. Seberapa puaskah anda dengan
kemampuan anda dalam bekerja ?
19. Seberapa puaskah anda terhadap diri
anda?
20. Seberapa puaskah anda terhadap
hubungan personal/sosial anda?
21. Seberapa puaskah anda dengan
kehidupan seksual anda?
22. Seberapa puaskah anda dengan
dukungan yang anda peroleh dari teman
anda ?
23. Seberapa puaskah anda dengan kondisi
tempat anda tinggal saat ini ?
24. Seberapa puaskah anda dengan akses
anda terhadap pelayanan kesehatan ?
25. Seberapa puaskah anda dengan
transportasi yang harus anda jalani ?
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau
mengalami hal-hal berikut dalam 4 minggu terakhir.
Bagian 6
Keterangan:
SL : Selalu SR : Sering CS : Cukup Sering JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
Skala
No. Pernyataan
SL SR CS JR TP
26. Seberapa sering anda memiliki perasaan
negatif seperti ‘feeling blue’ (kesepian),
putus asa, cemas, dan depresi?