Anda di halaman 1dari 10

1. Mengapa bayi setelah lahir tidak menangis spontan ?

pernafasan spontan bayi baru lahir tergantung kepada kondisi janin masa
kehamilan dan persalinan.Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan asfiksia
ringan yang bersifat sementara pada bayi.Proses ini dianggap sangat perlu untuk
merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar terjadi ‘primary gasping’ yang
kemudian akan berlanjut dengan pernafasan teratur.Sifat asfiksia ini tidak mempunyai
pengaruh buruk karena bayi dapat mengatasinya.asfiksia yang terjadi dimulai dengan
suatu periode apneu disertai dengan penurunan frekuensi jantung, selanjutnya bayi
akan memperlihatkan usaha bernafas (gasping) yang kemudian diikuti oleh
pernafasan teratur.Pada penderita asfiksia berat , usaha bernafas ini tidak tampak dan
bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua.Pada tingkat ini disamping
bradikardia ditemukan pula penurunan tekanan darah.
Gangguan pertukaran gas dan transport O2 sehingga penderita kekurangan persediaan
O2 dan kesulitan pengeluaran CO2 . Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh
dan tergantung dari berat dan lamanya asfiksia fungsi tadi dapat reversible atau
menetap, sehingga menyebabkan timbulnya komplikasi, gejala sisa, ataupun
kematian penderita. Pada tingkat permulaan , gangguan ambilan oksigen dan
pengeluaran CO2 tubuh ini mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik.
Apabila keadaan tersebut berlangsung terus, maka akan terjadi metabolisme
anaerobic berupa glikolisis glikogen tubuh. Asam organic yang terbentuk akibat
metabolisme ini menyebabkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa berupa
asidosis metabolik. Keadaan ini akan mengganggu fungsi organ tubuh, sehingga
mungkin terjadi perubahan sirkulasi kardiovaskuler yang ditandai oleh penurunan
tekanan darah dan frekwensi denyut jantung. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
penderita asfiksia akan terlihat pentahapan proses kejadian :
Menurunnya kadar Pa O2 tubuh
Meningkatnya PCO2
Menurunnya pH darah
Dipakainya sumber glikogen tubuh
Gangguan sirkulasi darah
(Sumber : buku ajar IKA jilid 3 oleh staf pengajar IKA FK UI hal 1073-1076)

2. Apa hubungan berat badan bayi 4500 g dan kejadian bayi yg tidak menangis
spontan?
Ibu bayi pada scenario memiliki BMI nya 31,25 saat hamil 38 minggu 
Sc  indikasi bayi dengan berat lahir besar
Karena di Sc  tidak ada penekanan pada paru2 bayi  bayi tidak menangis

Saat kelahiran pervaginam (normal) adanya cardinal movement  menyebabkan


stress pada bayi  hormone kortisol pada bayi meningkat  meningkatkan
pengeluaran surfaktan

Ibu hamil melebihi batas normal selama kehamilan 


Gizi dari ibu  banyak mengkonsumsi karbohidrat  BB ibu naik
Banyak mengkonsumsi protein  BB bayi yang meningkat

Ibu obesitas  resistensi insulin  peningkatan kadar glukosa pada bayi  ikut
ke aliran darah plasenta  insulinnya meningkat pada bayi  glukosa pada bayi
meningkat
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin

3. Apakah ada hubungan antara BMI ibu dan bayi besar?


Ibu bayi pada scenario memiliki BMI nya 31,25 saat hamil 38 minggu 
Sc  indikasi bayi dengan berat lahir besar
Karena di Sc  tidak ada penekanan pada paru2 bayi  bayi tidak menangis

Saat kelahiran pervaginam (normal) adanya cardinal movement  menyebabkan


stress pada bayi  hormone kortisol pada bayi meningkat  meningkatkan
pengeluaran surfaktan

Ibu hamil melebihi batas normal selama kehamilan 


Gizi dari ibu  banyak mengkonsumsi karbohidrat  BB ibu naik
Banyak mengkonsumsi protein  BB bayi yang meningkat

Ibu obesitas  resistensi insulin  peningkatan kadar glukosa pada bayi  ikut
ke aliran darah plasenta  insulinnya meningkat pada bayi  glukosa pada bayi
meningkat
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin

4. Jelaskan mengenai resusitasi dan apa saja indikasi resusitasi?


5. Bagaimana proses adaptasi intra uterine ke ekstra uterine?
1. system pernafasan
Fisiologi
o Factor yang mempengaruhi perubahan fungsi
a) maturasi  mempersiapkan fetus untuk transisi dari kehidupan intrauterine ke
ekstrauterin dan hal ini berhubungan erat dengan masa gestasi dibandingkan berat
badan lahir
b) adaptasi  diperlukan oleh neonatus untuk dapat tetap hidup dalam lingkungan
baru
c) toleransi  misalnya keadaan hipoksia, kadar gula darah rendah, perubahan pH
darah yang dratis bias ditoleransi oleh fetus
o Respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta, tapi
setelah lahir perukaran gas melalui paru-paru. Rangsangan untuk gerakan pernapasan
o Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir
o Penurunan paO2 dan kenaikan paCO2 merangsang kemoreseptor yang terletak
di sinus karotikus
o Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang permulaan gerakan napas
o Refleks deflasi Hering Breur
o Metabolisme
o Pada jam pertama  energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat
o Pada hari ke dua  energi didapatkan dari pembakaran lemak
o Lebih kurang pada hari keenam  mendapat susu sehingga energi didapat dari
lemak 60 % dan 40% dari karbondioksiida
Sumber : buku ajar IKA jilid 3 oleh staf pengajar IKA FK UI
2. system peredaran darah
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati ,
sebagian langsung keserambi kiri jantung kemudian ke bilis kiri jantung. Dari bilik
kiri darah di pompa melalui aorta keseluruh tubuh. Dari bilik kanan darah dipompa
sebagian ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta. Setelah bayi lahir
paru akan berkembang mengakibatkan tekanan arteriil pada paru menurun. Tekanan
dalam jantung kanan turun, sehingga tekanan jantung kiri lebih besar daripada
tekanan jantung kanan, yang mengakibatkan menutupnya foramen ovale secara
fungsionil. Hal ini terjadi pada jam2 pertama setelah kelahiran. Oleh karena tekanan
pada paru menurun dan tekanan pada aorta desenden naik dan pula oleh karena
rangsangan biokimia (pa O2 yang naik), duktus arteriosus berobliterasi. Hal ini terjadi
pada hari pertama. Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 liter/menit/m2
(gessner, 1965). Aliran darah sistemik pada hari pertama rendah yaitu 1,96
liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/menit/m2) karena
penutupan duktus arteriosus. Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah
darah yang melalui tranfusi plasenta dan pada jam2 pertama sedikit menurun, untuk
kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira2 85/40 mmHg.
3. system GIT
Pada umumnya, kemampuan neonatus untuk mencernakan, mengabsorbsi, dan
memetabolisir makanan tidak berbeda dengan anak yg lebih tua, dengan 3
perkecualian :
a. Sekresi amilase pankreas pada neonatus kurang, sehingga bayi menggunakan zat
tepung kurang adekuat.
b. Absorbsi lemak dari saluran pencernaan dalam beberapa hal kurang dari anak lebih
tua. Akibatnya, susu dengan kandungan lemak yang tinggi (susu sapi) sering
diabsorbsi kurang adekuat.
c. Karena fungsi hati belum sempurna paling sedikit selama minggu pertama
kehidupan, konsentrasi glukosa darah tidak stabil dan biasanya rendah.
Neonatus secara khusus dapat mensintesis dan menyimpan protein. Ternyata dengan
diet yg adekuat, sebanyak 90% dari asam amino yg dicerna akan digunakan untuk
pembentukan protein tubuh. Persentase ini lebih tinggi dari orang dewasa.
(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed-9, Guyton & Hall)
4. system endokrin
i. Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu.
ii. Pada waktu bayi baru lahir, kadang-kadang hormone tersebut masih
berfungsi, misalnya dapat dilihat pembesaran kelenjar air susu pada
bayi laki-laki ataupun perempuan. Kadang-kadang dapat dilihat gejala
‘withdrawal’, misalnya pengeluaran darah dari vagina yang
menyerupai haid dari bayi perempuan.
iii. Kelenjar adrenal pada waktu lahir relative lebih besar bila
dibandingkan dengan orang dewasa (0,2% dari berat badan
dibandingkan dengan 0,1% dari berat badan pada orang dewasa)
iv. Kelenjar tiroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah
mulai berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
Sumber : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Perinatologi, dalam Buku
Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 3. FKUI. Jakarta. 1985
Perbedaan intra uterine dan ekstra uterine
Intrauterine ekstrauterine
Lingkungan fisik Cairan Udara
Suhu luar Pada umumnya tetap Berubah - ubah
Gizi Tergantung pada zat – zat Tergantung pada tersedianya
gizi yang terdapat dalam bahan makanan dan
darah ibu kemampuan saluran cerna
Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru – paru ke
melalui plasenta pembuluh paru – paru
Pengeluaran hasil Dikeluarkan ke sistem Dikeluarkan melalui paru –
metabolisme peredaran darah ibu paru, kulit, ginjal, dan
saluran pencernaan
Stimulasi sensoris Terutama kinestetik atau Bermacam – macam stimuli
vibrasi

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak

6. Apa saja faktor resiko dan etiologi dari makrosomia ?


Ibu DM  GDS > 250mg/dL, atau GDP >125mg/dL, cenderungn melahirkan
hipoglikemi (pernafasan tdk teartur, respon menangis inadekuat, bayi makrosemia 
akibatn penumpukan lemak)
Ibu obesitas  ideal BB naik 15kg
Umur ibu tua  >30tahun
Hamil pertama dengan umur tua  preeklampsi dan DM
Paritas  riwayat melahirkan makrosemia

7. Mengapa bayi GDSnya 32 g/dL ?

8. Mengapa diberi tindakan NGT pada bayi?

9. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin?

10. Bagaimana cara menilai kecukupan gizi pada pertumbuhan dan


perkembangan janin?
11. Bagaimana kriteria dari asfiksia?

12. Jelaskan cara menentukan APGAR score dan interpretasinya?


Setelah dilakukan resusitasi, APGAR Score bayi 6-7-8
Cara interpretasi
0 1 2
Warna kulit pucat Merah, ekstremitas Seluruh tubuh
biru kemerahan
Frekuensi nadi Tidak ada <100x/mnt >100x/mnt
Rx rangsangan Tidak ada Sedikit gerakan Batuk atau bersin
Tonus oto Tidak ada Ektremitas sedikit Gerakan aktif
fleksi
pernapasan Tidak ada Lemah atau tidak Baik karna sudah
teratur ada respon
menangis

Nilai
1 – 3 : asfiksia berat
4 – 6 : asfiksia sedang
7 – 10 : asfiksia ringan

13. Bagaimana cara penilaian skor Ballard dan Dubowitz, dan evaluasi dengan
kurva Lubschenko dan Nelhause? Jelaskan, tujuan, cara, parameter yg
digunakan apa.?
14. Jelaskan hyaline membran disease dan gradingnya secara radiologi?
HMD  gg pernapasan karna imaturitas paru keadaan hipoperfusi dan
hipoventilasi  hipoksia  asidosis repiratoty atau metabolisme  vasodilatasi dan
vasokontriksi  demage di endotelia dan epitel  transudasi plasama ke alvelolar
berupa fibrim dan nekrotik 
Ada bagan
15. Apa diagnosis dan DD pada skenario?

16. Bagaimana tatalaksana dari diagnosis (Asfiksia neonatus)? --> Jelaskan


bagaimana cara?
Resusitasi  airway, breathing, circulation

Medikamentosa :
Epinefrin  dgn indikasi jantung bayi <60x/mnt, 30 detik lakukan ventilasi adekuat
dan pemijatan dada, dosis 0,01 mg – 0,03mg/kgBB, bisa IV atau endotrakeal
Bikarbonat  indikasi asidosis metabolik, disertai dgn px analisa gas darah dan
kimiawi, dosis 1-2meq/KgBB dgn di encerkan menggunaknka akuabides atau
dekstros 5% dgn IV
Terapi medikametosa
 Epinefrin :
Indikasi :
o Denyut jantung bayi < 60 x/m setelah paling tidak 30 detik dilakukan
ventilasi adekuat dan pemijatan dada.
o Asistolik.
Dosis :
0,1-0,3 ml/kg BB dalam larutan 1 : 10.000 (0,01 mg-0,03 mg/kg BB) Cara :
i.v atau endotrakeal. Dapat diulang setiap 3-5 menit bila perlu.
Volume ekspander :
Indikasi :
o Bayi baru lahir yang dilakukan resusitasi mengalami hipovolemia dan tidak
ada respon dengan resusitasi.
o Hipovolemia kemungkinan akibat adanya perdarahan atau syok. Klinis
ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/lemah, dan pada resusitasi
tidak memberikan respon yang adekuat.
Jenis cairan :
o Larutan kristaloid yang isotonis (NaCl 0,9%, Ringer Laktat)
o Transfusi darah golongan O negatif jika diduga kehilangan darah banyak.
Dosis :
 Dosis awal 10 ml/kg BB i.v pelan selama 5-10 menit. Dapat diulang
sampai menunjukkan respon klinis.
 Bikarbonat :
Indikasi :
o Asidosis metabolik, bayi-bayi baru lahir yang mendapatkan resusitasi.
Diberikan bila ventilasi dan sirkulasi sudah baik.
o Penggunaan bikarbonat pada keadaan asidosis metabolik dan hiperkalemia
harus disertai dengan pemeriksaan analisa gas darah dan kimiawi.
Dosis : 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/Kg BB (4,2%) atau 1 ml/kg bb (8,4%)
Cara :
 Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5% sama banyak diberikan
secara intravena dengan kecepatan minimal 2 menit.
Efek samping :
 Pada keadaan hiperosmolaritas dan kandungan CO2 dari bikarbonat merusak
fungsi miokardium dan otak.
 Nalokson :
Nalokson hidrochlorida adalah antagonis narkotik yang tidak menyebabkan
depresi pernafasan. Sebelum diberikan nalakson ventilasi harus adekuat dan
stabil.
Indikasi :
o Depresi pernafasan pada bayi baru lahir yang ibunya menggunakan narkotik
4 jam sebelum persalinan.
o Jangan diberikan pada bayi baru lahir yang ibunya baru dicurigai sebagai
pemakai obat narkotika sebab akan menyebabkan tanda with drawltiba-tiba
pada sebagian bayi.
Dosis : 0,1 mg/kg BB (0,4 mg/ml atau 1 mg/ml)
Cara : Intravena, endotrakeal atau bila perpusi baik diberikan i.m atau
s.c
Suportif
o Jaga kehangatan.
o Jaga saluran napas agar tetap bersih dan terbuka.
o Koreksi gangguan metabolik (cairan, glukosa darah dan elektrolit)

Anda mungkin juga menyukai