Anda di halaman 1dari 12

Step 1

1. Metode Kramer : metode pemeriksaan untuk menilai kadar bilirubun, ada beberapa derajat .
Caranya  Jari telunjuk ditekankan pd tempat tulang menonjol pada bayi , spt tulang hidung ,
tulang dada, nt warna bisa tampak pucat atau tampak kuning

2. Letargi : keadaan mengantuk, lemas


Bayi  lemes, mau minum ga kuat
Dewasa pemeriksaan dg GCS
Letargi  kondisi patologis  penurunan kesadaran

3. Fototerapi : terapi penyinaran yang berfungsi untuk mengubah bilirubin indirek  direk sehingga
mudah diabsorbsi
Penggunaan sinar UV  menurunkan bilirubin berlebih  mengubah seny bilirubin indirek di
plasma dan lebih mudah diekresi oleh hati ke dalam empedu  bertambahnya penegluaran cairan
empedu ke dalam usus  peristaltik usus meningkat  bilirubin cepat meninggalkan usus

1. Mengapa bayi tampak kuning dari wajah sampai dada , demam, dan malas minum setelah
partus ?

2. Apa saja macam – macam ikterus ?


1 Ikterus fisiologis
Ikterus fisiologis memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Timbul pada hari kedua-ketiga.
b. Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak) tidak melewati 12 mg/dL
pada neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada kurang bulan.
c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dL per hari.
d. Kadar bilirubin direk (larut dalam air) kurang dari 1mg/dL.
e. Gejala ikterus akan hilang pada sepuluh hari pertama kehidupan.
f. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis tertentu.
2.2.2 Ikterus patologis
Ikterus patologis memiliki karakteristik seperti berikut:
a) Ikterus yang terjadi pada 24 jam pertama kehidupan.
b) Ikterus dengan kadar bilirubin melebihi 12mg/dL pada neonatus cukup
bulan dan 10mg/dL pada neonates lahir kurang bulan/premature.
c) Ikterus dengan peningkatan bilirubun lebih dari 5mg/dL per hari.
d) Ikterus yang menetap sesudah 2 minggu pertama.
Universitas Sumatera Utara
e) Ikterus yang mempunyai hubungan dengan proses hemolitik, infeksi atau
keadaan patologis lain yang telah diketahui.
f) Kadar bilirubin direk melebihi 1mg/dL.
3. Bagaimana proses metabolisme bilirubin ?

4. Apa intepretasi dari pemeriksaan metode kramer dan laboratorium ?

DAERAH Luas Ikterus KADAR BILIRUBIN


(mg%)
1 Kepala dan leher 5
2 Daerah 1
(+) 9
Bagian badan atas
3 Daerah 1,2
(+) 11
Badan bagian bawah dan tungkai
4 Daerah 1,2,3
(+) 12
Lengan dan kaki di bawah
dengkul
5 Daerah 1,2,3,4
(+)
Tangan dan kaki

5. Apa saja faktor resiko yang bisa menyebabkan ikterus neonatorum ?


Faktor risiko untuk timbulnya ikterus neonatorum:

a. Faktor Maternal

Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native American,Yunani)


Komplikasi kehamilan (DM, inkompatibilitas ABO dan Rh)
Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik.
ASI

b. Faktor Perinatal

Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis)


Infeksi (bakteri, virus, protozoa)

c. Faktor Neonatus

Prematuritas
Faktor genetik
Polisitemia
Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol)
Rendahnya asupan ASI
Hipoglikemia
Hipoalbuminemia
6. Apa etiologi ikterus pada neonatus ?Apa hubungan demam pada ibu sebelum melahirkan
dengan kondisi bayi tersebut ?
Peningkatan kadar bilirubin umum terjadi pada setiap bayi baru lahir, karena:

Hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak dan berumur lebih
pendek.
Fungsi hepar yang belum sempurna (jumlah dan fungsi enzim glukuronil transferase,
UDPG/T dan ligand dalam protein belum adekuat) -> penurunan ambilan bilirubin oleh
hepatosit dan konjugasi.
Sirkulus enterohepatikus meningkat karena masih berfungsinya enzim -> glukuronidase di
usus dan belum ada nutrien.

Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan (ikterus nonfisiologis) dapat disebabkan oleh
faktor/keadaan:

Hemolisis akibat inkompatibilitas ABO atau isoimunisasi Rhesus, defisiensi G6PD,


sferositosis herediter dan pengaruh obat.
Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi saluran kemih, infeksi intra uterin.
Polisitemia.
Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom, kontusio, trauma lahir.
Ibu diabetes.
Asidosis.
Hipoksia/asfiksia.
Sumbatan traktus digestif yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi enterohepatik.
7. Apa hubungan cairan ketuban keruh dan berbau khas dengan kondisi bayi ?
8. Apa indikasi dan kontraindikasi dilakukannya fototerapi ?
Komplikasi yang mungkin timbul selama terapi sinar antara lain:
a. Peningkatan ”insensible water loss” pada bayi.
Hal ini terutama akan terlihat pada bayi kurang bulan.
b. Frekuensi defekasi yang meningkat.
Hal ini dikarenakan meningkatnya peristaltik usus akibat efek sekunder dari pembentukan
enzim laktase karena meningkatnya bilirubin indirek pada usus.
c. Timbulnya kelainan kulit yang sering disebut ”flea bite rash” di daerah muka, badan, dan
ekstremitas. Kelainan akan segera hilang setelah terapi dihentikan.
d. Gangguan retina.
Kelainan ini hanya ditemukan pada binatang percobaan. Penelitian Dobson et al (1975) tidak
dapat membuktikan adanya perubahan pada fungsi retina demikian pula fungsi mata pada
umumnya.
e. Kenaikan suhu.
Beberapa penderita yang mendapatkan terapi mungkin memperlihatkan kenaikan suhu. Bila
hal ini terjadi, terapi dapat terus dilanjutkan dengan mematikan sebagian lampu yang
digunakan.
9. Apa Diagnosis dan DD ?
10. Bagaimana pencegahan hiperbilirubinemia ?
11. Bagaimana penatalaksanaan untuk skenario ?

12. Apa saja komplikasi dari keadaan bayi ?

Anda mungkin juga menyukai