1. system pernafasan
Fisiologi
3. system GIT
Pada umumnya, kemampuan neonatus untuk mencernakan, mengabsorbsi, dan memetabolisir
makanan tidak berbeda dengan anak yg lebih tua, dengan 3 perkecualian :
a. Sekresi amilase pankreas pada neonatus kurang, sehingga bayi menggunakan zat tepung
kurang adekuat.
b. Absorbsi lemak dari saluran pencernaan dalam beberapa hal kurang dari anak lebih tua.
Akibatnya, susu dengan kandungan lemak yang tinggi (susu sapi) sering diabsorbsi kurang
adekuat.
c. Karena fungsi hati belum sempurna paling sedikit selama minggu pertama kehidupan,
konsentrasi glukosa darah tidak stabil dan biasanya rendah.
Neonatus secara khusus dapat mensintesis dan menyimpan protein. Ternyata dengan diet yg
adekuat, sebanyak 90% dari asam amino yg dicerna akan digunakan untuk pembentukan protein
tubuh. Persentase ini lebih tinggi dari orang dewasa.
4. system endokrin
i. Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu.
ii. Pada waktu bayi baru lahir, kadang-kadang hormone tersebut masih berfungsi,
misalnya dapat dilihat pembesaran kelenjar air susu pada bayi laki-laki ataupun
perempuan. Kadang-kadang dapat dilihat gejala ‘withdrawal’, misalnya
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid dari bayi perempuan.
iii. Kelenjar adrenal pada waktu lahir relative lebih besar bila dibandingkan dengan
orang dewasa (0,2% dari berat badan dibandingkan dengan 0,1% dari berat
badan pada orang dewasa)
iv. Kelenjar tiroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah mulai
berfungsi sejak beberapa bulan sebelum lahir.
Sumber : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Perinatologi, dalam Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 3. FKUI. Jakarta. 1985
Intrauterine ekstrauterine
Penyediaan oksigen Berasal dari ibu ke janin Berasal dari paru – paru ke
melalui plasenta pembuluh paru – paru
Perubahan system endokrin, git (pengeluaran feces), urologi (buang air kecilnya) pada bayi dari
intrauterine ke ekstrauterine
GAMBAR kondisi paru pada janin intrauterine
Fisiologis bayi 1 menit baru bisa nafas ( perubahan selang waktu antara intrauterine ke
ekstrauterine)
Proses kenapa bayi menangis kerena :
Suhu yang dipengaruhi oleh hipotalamus
Tekanan mekanik saat proses persalinan
Normal nya pemberian ASI 1 jam setelah kelahiran ( IMD , Inisiasi Menyusui Dini)
dengan cara bayi nya diletakkan di bagian dada ibu , kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu
IMD minimal berapa lama ?
Inisiasi menyusu dini atau sering disingkat dengan IMD merupakan suatu kesempatan yang
diberikan kepada bayi segera setelah lahir dengan cara meletakkan bayi di perut ibu,
kemudian dibiarkannya bayi untuk menemukan puting susu ibu dan menyusu hingga puas.
Proses ini dilakukan paling kurang 60 menit (1 jam) pertama setelah bayi lahir (Anonimous,
2009)
Bayi lahir tidak menangis curiga asfiksi tidak bisa menghisap ASI secara adekuat
pemberian ASI melalui NGT
Nilai pada 30 detik pertama bayi lahir, dinilai apakah cukup bulan, menangis kuat
tau tidak, warna kulita kemerahan atau tidak, ketuban bersih dari mekoneum atau
tidak. Jika salah satu dari ke empat tanda itu ada, baru dilakukan resusitasi
(AHA , 2006)
a. Sumbatan jalan napas : akibat lendir / darah / mekonium, atau akibat lidah yang jatuh ke
posterior.
b. Kondisi depresi pernapasan akibat obat-obatan yang diberikan kepada ibu misalnya obat
anestetik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium sulfat, dan sebagainya
c. Kerusakan neurologis
d. Kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan /
atau kelainan-kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan /
sirkulasi
e. Syok hipovolemik misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan
resusitasi lebih penting diperlukan pada menit-menit pertama kehidupan. Jika terlambat,
bisa berpengaruh buruk bagi kualitas hidup individu selanjutnya.
(www.geocities.com)
a. Memberikan lingkungan yang baik pada byi dan mengusahakan saluran nafas tetap bebas
serta merangsang timbulnya pernafasan , yaitu agar oksigenasi dan pengeluaran CO2
berjalan lancar
b. Memberikan bantuan pernafasan secara aktif pada bayi yang menunjukkan usaha
pernafasan lemah
c. Melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi
d. Menjaga agar sirkulasi darah tetap baik
a. Faktor waktu sangat penting, makin lama bayi menderita asfiksia, perubahan homeostasis
yang timbul makin berat, resusitasi akan lebih sulit dan kemungkinan timbulnya sekuele
akan meningkat
b. Kerusakan yang timbul pada bayi akibat anoksia/hipoksia antenatal tidak dapat
diperbaiki, tetapi kerusakan yang akan terjadi karena anoksia/ hipoksia pascanatal harus
dicegah dan diatasi
c. Riwayat kehamilan dan partus akan memberikan keterangan yang jelas tentang faktor
penyebab terjadinya depresi pernafasan pada bayi baru lahir
d. Penilaian bayi baru lahir perlu dikenal baik, agar resusitasi yang dilakukan dapat dipilih
dan ditentukan secara adekuat
(www.geocities.com)
7. Apa hubungan berat badan Ibu, tinggi badan Ibu , dan dilahirkan melalui sc terhadap berat
badan bayi ( lahir besar ) ?
Ibu bayi pada scenario memiliki BMI nya 31,25 saat hamil 38 minggu
Sc indikasi bayi dengan berat lahir besar
Karena di Sc tidak ada penekanan pada paru2 bayi bayi tidak menangis
Saat kelahiran pervaginam (normal) adanya cardinal movement menyebabkan stress
pada bayi hormone kortisol pada bayi meningkat meningkatkan pengeluaran
surfaktan
Ibu obesitas resistensi insulin peningkatan kadar glukosa pada bayi ikut ke aliran
darah plasenta insulinnya meningkat pada bayi glukosa pada bayi meningkat
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin
Cara interpretasi
0 1 2
Warna kulit pucat Merah, ekstremitas Seluruh tubuh
biru kemerahan
Frekuensi nadi Tidak ada <100x/mnt >100x/mnt
Rx rangsangan Tidak ada Sedikit gerakan Batuk atau bersin
Tonus oto Tidak ada Ektremitas sedikit Gerakan aktif
fleksi
pernapasan Tidak ada Lemah atau tidak Baik karna sudah ada
teratur respon menangis
Kriteria berat sedang ringannya
a. asfiksia berat ( nilai APGAR 0-3 )
memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen terkendali
karena selalu disertai asidosis maka perlu diberikan natrium bikarbonat 7,5%
dengan dosis 2,4ml/kgbb, diberikan lewat vena umbilikalis
1. “vigorous baby”. Skor apgar 7-10. bayi adianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.
2. “mild moderate asphyxia” (asfiksia sedang). Skor apgar 4-6. pada pemeriksaan fisis akan
terlihat frek jantung > 100/mnt, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks
iritabilitas tidak ada.
3. Asfiksia berat. Skor apgar 0-3. pada pemeriksaan fisis ditemukan frek jantung <100/mnt,
tonus otot buruk, sianosis berat, kadang2 pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
4. Asfikisa berat dgn henti jantung, yaitu :
a. bunyi jantung fetus menghilang tdk lebih dari 10 mnt sebelum lahir lengkap
b. bunyi jantung bayi menghilang postpartum
Dengan PF sesuai dgn asfiksia berat.