Anda di halaman 1dari 13

Lbm 4

Menggigil vs 5l
STEP 1
1. Terapi Klorokuin
Jawab: terapi atau pengobatan yang di gunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit malaria(azim)
2. Konvergen
Jawab: bersifat menuju suatu titik pertemuan (raudha)
3. Anemis
Jawab: suatu penyakit yang menyeranng suatu sel darah merah dimana kadar hb
kurang dari 11 gr%.(eka)
4. Pemeriksaan rdt
Jawab: alat untuk mendeteksi atau memeriksa penyakit malaria secar cepat.
(kristina)
5. Pemeriksaan sahli
Jawab: pemeriksaan untuk memeriksa kadar HB.(diah)
STEP 2

1. Apa kemungkinan diagnosis berdasarkan skenario terebut?


2. pengertian malaria dan anemia?
3. Apa penyebab dari anemia dan malaria?
4. Apa faktor redis posisi dari ke dua kasus tersebut?
5. Apasaja tanda dan gejala dari anemia dan malaria?
6. Apa resiko anemia dan malaria terhadap ibu dan janin?
7. Bagaimana cara mencegah anemia dan malaria?
8. Bagaimana patofiologi malaria dan anemia?
9. Bagaimana penatalaksaan dari anemia dan malaria?
10. Apa hubungan ANC tidak teratur dengan anemia dan malaria?
11. Apa hubungan ibu tidak suka sayur sayuran,obat tambah darah tidak diminum dan
berpantangan makanan yang berbau amis dengan anemia?
12. Bagaimana cara mengetahui relevansi kasus utama dan kasus penyerta?
13. Bagaimana cara mereduksi insiden dari kasus tersebut?

STEP 3

1. Apa kemungkinan diagnosis berdasarkan skenario terebut?


Jawab: Anemia dan malaria.(azim)
2. pengertian malaria dan anemia?
Jawab:
 malaria: merupakan salah satu penyakit yang mudah berkembang di daerah
tropis seperti indonesia,malaria bisa menyerang mulai dari anak anak hingga
orang tua,bahkan sekalipun ibu hamil. Ibu hamil mudah terserang malaria
karena sistem imun mudah menurun,malaria sendiri disebabkan parasit.
 Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar HB dalam sel darah berada
dibawah normal. (kristina)
 Malaria : penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yangn
masuk ke dalam tubuh manusia di tularkan anopheles betina. (anni)

3. Apa penyebab dari anemia dan malaria?


Jawab:
Penyebab malaria
 Karena gigitan nyamuk yang menularkan parasit plasmodium
Penyebab anemia
 Kadar HB kurang dari 11 gr%
 ANC tidak teratur
 Ibu tidak suka makn sayur sayur an
 Ibu pantang makanan
 Kebutuhan gizi tidak terpenuhi.(eka)
 Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk kebutuhan janin
 Pola makan ibu terganggu akibat mual muntah selama kehamilan
 Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada ibu hamil. (diah)
4. Apa faktor predisposisi dari ke dua kasus tersebut?
Jawab :
5. Apasaja tanda dan gejala dari anemia dan malaria?
Jawab:
Anemia : lemah,mengantuk,pusing,lelah,sakit kepala,nafsu makan turun,mual
muntah,kosentrasi hilang,kulit pucat,mukosa,gusi,dan kuku kuku jari
pucat,takikardi(kondisi detak jantung diatas normal , rambut dan kuku rapuh,dan
lidah licin.
Malaria : demam, anemia,spenomegali(pembesaran limfa). (raudha)
6. Apa resiko anemia dan malaria terhadap ibu dan janin?
Jawab:
 Malaria
Untuk ibu : demam,anemia,hipoglikemia,odema paru akut,gagal ginjal,kematian
Janin: abortus, persalinan prematur,BBLR dan kematian janin(diah)
 Anemia : abortus,bayi lahir prematur,persalinan lama akibat kelelahan otot
rahim saat berkontraksi,perdarahan akibat tidak ada kontraksi otot rahim.
(anni)
7. Bagaimana cara mencegah anemia dan malaria?
Jawab:
Malaria:
a) Malaria eksternal : menjaga kebersihan lingkungan,membersihkan
genangan air,menguras bak mandi secara teratur,gunakan lampu anti
serangga.
b) Malaria internal : konsumsi makanan sehat,olahraga,perbanyak sayur
dan buah buahan,meminum vitamin dan air mineral yang banyak.
Anemia :
 Berikan suplemen besi 300mg
 Sulfat perosus
 Asam folat
 Melakukan oemeriksaan hb rutin. (kristina)

Malaria :
 Memakai lotion anti nyamuk
 Pemeriksaan HB setiap kali kontrol
 Memakai klambu pada tempat tidur
 Memakai pakaian panjang saat tidur
8. Bagaimana patofiologi malaria dan anemia?
Jawab:
Anemia :
 selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hipervolemia),
 hemodilusi pada ibu hamil
Malaria:
 Malaria di tularkan ketika nyamuk yang mengandung plasmodium sehingga
terjadi perpindahan sporozoid plasmodium dan air ludah nyamuk kejaringan
kapiler darah manusia. (raudha)
9. Bagaimana penatalaksaan dari anemia dan malaria?
Jawab:
Anemia ringan : pada kehamilan dengan kadar HB masih di anggap ringan sehingga
hanya perlu diperllukan kombinasi 60mg perhari zat besi dan 500mg asam folat per
oral 1 hari sekali
Anemia sedang : preparat besi feros 600/1000 ml per hari seperti sulfat ferosus atau
glukonan ferosus
Anemia berat : preparat besi 60mg dan asam folat 400mg 6 bulan selama hamil dan
3 bulan setelah melahirkan.
Malaria :pengobatan malaria,penanganan komplikasi,penanganan proses persalinan.
(raudha)
Anemia :
 Mengatasi penyebab
 Memberikan tablet FE

Malaria
 Mengatasi penyebab
 Terapi klorokuin.(eka)

10. Apa hubungan ANC tidak teratur dengan anemia?


Jawab: ibu hamil tidak teratur mengonsumsi tablet FE dan kurang menjaga pola
nutrisi bagi kehamilannya.(kristina)
11. Apa hubungan ibu tidak suka sayur sayuran,obat tambah darah tidak diminum dan
berpantangan makanan yang berbau amis dengan anemia?
Jawab: karena apabila ibu hamil tidak tercukupi ke butuhan nutrisinya akan lebih
beresiko tinggi terkena anemia.(eka)
12. Bagaimana cara mengetahui relevansi kasus utama dan kasus penyerta?
Jawab: relevansi anemia sangat erat, ibunhamil yang mengidap malaria juga akan
terkena anemia. Anemia juga penyebab morbilitas dan mungkin mortilitas pada
penderita infeksi malaria plasmodia falaparum akut, anemia juga merupakan
komponen pada ibu hamil,terutama ibu hamil yang tinggal di daerah endemis dan
status gizi yang kurang.(raudha)
13. Bagaimana cara mereduksi insiden dari kasus tersebut?
Jawab:
anemia

Definisi s/d
penatalaksanaan
malaria

Upaya non
Upaya medis medis

reduksi
Step 7 learning issue
1. Apa kemungkinan diagnosis berdasarkan skenario terebut?
Jawab:anemia dan malaria (anni)
2. Pengertian dan klasifikasi dari malaria dan anemia?
Jawab:
 anemia : suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau HB
Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg
besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan
SI dan TIBC
Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg
dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg

 malaria :penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, di sebabkan oleh
protozoa genus plasmodium dan biasanya di tandai dengan
demam,anemia,dan splenomegali. (azim)
sumber: buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan,kepmenkes RI.2013
 Anemia: suatu kondisi ibu dengan kadar HB dibawah 11gr% pada trimester
1&3 atau kadar kurang dari 10,5gr% pada trimester ke 2
 Malaria: suatu infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang di tularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk. (diah)
Sumber: sarwono prawiroharjo 2009 buku acuan nasional pelayanan
maternal dan neonatal,jakarta pt bina pustaka.
 Anemia: suatu kondisi ibu dengan kadar HB dibawah 11gr% pada trimester
1&3 atau kadar kurang dari 10,5gr% pada trimester ke 2(diah)
 malaria :penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, di sebabkan
oleh protozoa genus plasmodium dan biasanya di tandai dengan
demam,anemia,dan splenomegali. (azim)
sumber: buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar
dan rujukan,kepmenkes RI.2013
Sumber: sarwono prawiroharjo 2009 buku acuan nasional pelayanan
maternal dan neonatal,jakarta pt bina pustaka.

3. Apa penyebab dari anemia dan malaria?


Jawab:
Anemia:
 Kurang zat besi
 Tubuh tidak bisa menyerap zat besi
 Pembentukan sel darah merah berkurang
 Umur eritrosit pendek
 Kelainan anti body
 Pecahnya pembuluh darah
 Pendarahan
 Penyakit tertentu
Malaria
 Gigitan nyamuk anopheles
 Tranfusi darah
 Jarum suntik yang di gunakan bergantian
Sumber:patrick davey 2002 ata glance medicine.EMS( Erlangga Medicial
Series)
4. Apa faktor redis posisi dari ke dua kasus tersebut?
Jawab:
Anemia:
 diet rendah zat besi,b12, dan asam folat
 kelainan gastrointestinal
 penyakit kronis
 riwayat keluarga
anemia :
 resiko abortus
 persalinan prematur
 hambatan tumbuh kembang janin dan rahim
 mudah infeksi
 ancaman dekompensasi kordis
 KTD (eka)
Sumber: prof.Dr Ida bagus Gde manuaba SPOG 200.kapita selekta
penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB.EGC
malaria
 faktor lingkungan
 kontak dengan vektor malaria (kristina)
sumber : buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan,kepmenkes RI.2013
malaria
 perilaku pencahayaan
 suhu udara
 musim
 angin
 saluran air limbah
sumber: patrick davey 2002 ata glance medicine.EMS( Erlangga Medicial
Series)

5. Apasaja tanda dan gejala dari anemia dan malaria?


Jawab:
Anemia :

Tanda Gejala
1. Wajah pucat 1. Lemah
2.kosentrasi menghilang 2. mengantuk,
3. mukosa gusi kuku kuku jari pucat 3. pusing,
4. takikhardi 4. lelah,
5. lidah licin 5. sakit kepala,
6. rambut dan kuku rapuh 6. nafsu makan turun,
7. mual
8. muntah
9. HB kurang dari 11,5 gr%
Sumber: varney helen,2002 hal 152

Malaria

tanda Gejala
1. pucat di bagian dalam kelopak 1. Demam,anemia,splenomegali
mata,mulut,llidah,dan telapak 2. sakit kepala
tangan. 3. mengigil
2. merasa mudah lelah 4. nyeri otot pada persendian
3. urine berwarna coklat 5. Kehilangan selera makan
kehitaman 6. Mual dan muntah
4. ikterik 7. Diare
5. oligoria 8. Pembesaran limfa dan hati
6.tidak dapat makan dan minum

Sumber : sarwono 2014 hal 635-636.(raudha)


Sumber : buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan,kepmenkes RI.2013 (diah)

6. Apa resiko anemia dan malaria terhadap ibu dan janin?


Jawab:
Anemia pada ibu : menikatkan frekuensi pada kehamilan dan persalianan , kematian
maternal, perdarahan pospartum dan antepartum, abortus, partus lama,kurangnya
prodiksi ASI.
Pada janin: BBLR, kematian prenatal,dismaturitas.
Malaria :
Pada ibu : menimbulkan anemia berat,resiko perdarahan pasca persalinan,kematian
ibu
Pada janin : IUFD,dismaturitas,kematian leonatal,kelainal kongenital.( ani)
Sumber : : prof.Dr Ida bagus Gde manuaba SPOG 2001.kapita selekta
penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB.EGC.
Anemia: dapat terjadi abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang
janin dalam rahim, mudah terinfeksi,ancaman denkompensi
kordis,molahidatidosa,hipertensi gravidarum, perdarahan antepartun, KPD.
Sumber: manuaba 2009.gawat darurat obstetri ginekologi dan obstetri ginekologi
sosial untuk profesi bidan. Jakarta buku kedokteran EGC.
7. Bagaimana cara mencegah anemia dan malaria?
Jawab :
Malaria :
 Pemberian obat malaria profilaksis
Pemberian klorokuin basa mg/kg BB 2 tablet sekali seminggu, tetapi untuk
daerah yang resisten klorokuin tidak dianjurkan untuk kehamilan dini, tetapi
dapat diganti dengan meflokuin
 Pemakaian klambu
Sumber: sarwono 2014. Hal 639
Anemia
 Pencegahan dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan asam folat. WHO
menganjurkan untuk memberikan 60 mg zat besi selama 6 bulan untuk
memenuhi kebituhan fisiologis selama kehamilan, namun banyak literatur
menganjurka dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada
kehamilan. Didaerah dengan prevalensi anemia yang tinggi dianjurkan untuk
memberikan suplementasi sampai 3 bualn post partum

8. Bagaimana patofiologi malaria dan anemia?


Jawab:
ANEMIA : Tinmbulnnya anemia mencerminkan adannya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduannya kegagalan sum-sum
tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor,atau
akibat penyebab yang tidak di ketahui .sel darah merah dapat hilang melalui
pendarahan atau hemolisis. Lisis sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau
dalam system retikulo endotolial, terutama dalam hati dan limpa sebagai hasil
sampngan dari proses tersebut .
Pada dasarnya gejala anemia timbul kare dua hal
1. Anoksia organ target karena berurangnnya jumlah oksigen yang dapat
dibawa darah ke jaringan
2. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap anemia.
Sumber : hardayani, wiwik , haribowo, andi sulistyo. 2008. Asuhan keperawatan
pada klien dgn gangguan system hemoglobin . Jakarta . salemba.

9. Bagaimana penatalaksaan dari anemia dan malaria?


Jawab:

Anemia
 Secara medis :
Mendiagnosa
 Penanganan: anemia ringan,sedang berat.

Malaria
 Pasien inap(merujuk)
 Pemeriksaan parasit minimal 3x berturut turut
 Pengobatan malaria
Sumber : varney

a. Tatalaksana Umum
Terapi malaria tanpa komplikasi:
Malaria falsiparum
u Untuk usia kehamilan <3 bulan, berikan kina 3x2 tablet selama 7
hari atau 3x10mg/kgBB selama 7 hari ditambah dengan Klindamisin
2x300mg atau 2x10mg/kgBB selama 7 hari. Dapat DITAMBAH
parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
u Untuk usia kehamilan > 3 bulan, berikan DHP (dihidroartemisininpiperakuin)
1 x 3 tablet (BB 41-59 kg) / 1x4 tablet (BB ≥ 60 kg) selama
3 hari ATAU artesunat 1 x 4 tablet dan amodiakuin 1 x 4 tablet selama
3 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Malaria vivaks
u Untuk usia kehamilan <3 bulan, berikan kina 3 x 2 tablet selama 7 hari
atau 3 x 10mg/kgBB selama 7 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol 1
tablet tiap 6 jam bila demam.
u Untuk usia kehamilan > 3 bulan, berikan DHP 1 x 3 tablet (BB 41-59 kg)
/ 1x4 tablet (BB ≥ 60 kg) selama 3 hariATAU artesunat 1 x 4 tablet dan
amodiakuin 1 x 4 tablet selama 3 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol
1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Anjuran untuk malaria tanpa komplikasi
u Minum obat sesudah makan atau perut tidak dalam keadaan kosong.
u Apabila memungkinkan awasi pasien secara langsung pada waktu minum
obat.
u Anjurkan pasien untuk meneruskan minum tablet zat besi dan asam
folat serta mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
u Anjurkan pasien untuk menggunakan kelambu setiap malam di rumah
atau di kebun.
u Pastikan semua obat yang diberikan dihabiskan, meskipun ibu hamil
sudah merasa mulai membaik.
u Catat informasi dalam kartu pelayanan antenatal dan rekam medis.
u Informasikan kepada pasien untuk kembali ke Puskesmas, Pustu, atau
Polindes segera jika dia merasa tidak lebih baik setelah menyelesaikan
pengobatan.
u Informasikan kepada pasien dan keluarganya untuk kembali ke
Puskesmas, Pustu, atau Polindes segara bila ada 1 atau lebih tandatanda
bahaya selama pengobatan, yaitu:
• Tidak dapat makan/minum
• Tidak sadar
• Kejang
• Muntah berulang
• Sangat lemah (tidak dapat duduk atau berdiri)
b. Tatalaksana Khusus
Tatalaksana malaria berat:
u Lakukan stabilisasi dan rujuk ibu segera jika menunjukkan gejala malaria
berat.
u Tentukan usia kehamilan ibu dan periksa tanda-tanda vital (suhu,
tekanan darah, pernapasan, nadi).
u Segera cari pertolongan tenaga kesehatan lain dan jangan biarkan ibu
sendirian.
u Lindungi ibu dari cedera, tetapi jangan secara aktif mengekangnya.
u Jika ibu tidak sadarkan diri, periksa jalan napasnya dan posisikan
ibu dalam keadaan miring kiri dengan 2 bantal menyangga bagian
punggungnya.
u Periksa adanya kaku kuduk.
u Jika ibu kejang, baringkan ibu dalam posisi miring untuk mengurangi
risiko aspirasi apabila ibu muntah dan untuk memastikan bahwa jalan
napas terbuka. Pastikan bahwa kejang tidak disebabkan oleh eklampsia.
Lakukan pemeriksaan berikut untuk menentukan penyebab kejang
u Bila menemukan ibu hamil dengan gejala malaria berat, maka lakukan
pemeriksaan laboratorium malaria (dengan mikroskop). Bila terbukti
hasilnya positif malaria, yang perlu dilakukan adalah :
• Rujuk ibu ke rumah sakit/fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
• Sebelum merujuk, berikan satu dosis artemeter IM (untuk ibu
hamil trimester II – III) atau kina hidroklorida IM (untuk ibu hamil
trimester I).
• Artemeter diberikan dengan dosis 3,2 mg/kgBB secara IM. Jika
tersedia dalam ampul yang berisi 80 mg artemeter, maka untuk ibu
dengan berat badan sekitar 50 kg berikan suntikan IM sejumlah
2 ampul.
• Kina hidroklorida IM diberikan dengan dosis 10 mg/kgBB.
u Apabila rujukan tidak memungkinkan, pengobatan dilanjutkan dengan
pemberian dosis lengkap artemeter IM.
u Pengobatan malaria berat di RS:

Untuk kehamilan trimester kedua dan ketiga, berikan:


• Artesunat (AS) diberikan dengan dosis 2,4 mg/kgbb IV sebanyak
3 kali jam ke 0, 12, 24. Selanjutnya diberikan 2,4 mg/kgBB IV
setiap 24 jam sampai penderita mampu minum obat. Pengobatan
dilanjutkan dengan regimen dihydroartemisinin-piperakuin (ACT
lainnya) + primakuin, ATAU
• Artemeter diberikan dengan dosis 3,2 mg/kgBB IM, dilanjutkan
pada hari berikutnya 1,6 mg/kgBB IM satu kali sehari sampai
penderita mampu minum obat. Bila penderita sudah dapat minum

anemia

Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
u Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan apusan
darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.
u Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan suplementasi
besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas
adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250
μg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut dapat
diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan
pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin.Apabila setelah 90 hari
pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat,
rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari
penyebab anemia.
u Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental yang
terkandung dalam berbagai jenis sediaan suplemen besi yang beredar:
b. Tatalaksana Khusus
u Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus
darah tepi.
u Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180
mg besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan
pemeriksaan SI dan TIBC.
• Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan
yang lebih spesifik
u Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola,
kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan
• Infeksi kronik
u Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg
dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg
u Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
• Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 %
• Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunangkunang,
atau takikardia (frekuensi nadi >100x per menit)
u Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan
memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG,
dan memeriksa denyut jantung janin secara berkala

10. Apa hubungan ANC tidak teratur dengan anemia dan malaria?
Jawab:
Hubungannya apabila ibu hamil tidak melakukan ANC maka tidak dapat diketahui
apakah ibu terkena penyakit atau terdeteksi terkena malaria sehingga apabila tidak
ditangani akan beresiko anemia.
Sumber :
11. Apa hubungan ibu tidak suka sayur sayuran,obat tambah darah tidak diminum dan
berpantangan makanan yang berbau amis dengan anemia?
Jawab:
Berhubungan karena didalam sayur mayur,ikan ikanan, serta tablet FE banyak
mengandung zat besi yang bisa mencegah terjadinya anemia.
Sumber :
12. Bagaimana cara mengetahui relevansi kasus utama dan kasus penyerta?
Parasit menyerang eritrosit dan menghancurkan eritrosit -> eritrosit berkurang
mengakibatkan anemia.
Sumber :
13. Bagaimana cara mereduksi insiden dari kasus tersebut?
Anemia
 Menambah makanan yang mengandung banyak zat besi
Malaria
 Memberantas nyamuk sebagai vektor malaria
 Melindungi orang yang rentan dan beresiko terinfeksi terkena malaria
 Mengurangi penderita yang mengandung gametosis yang merupakan sumber
infeksi( reserfor)
Sumber :

Anda mungkin juga menyukai