Menggigil vs 5l
STEP 1
1. Terapi Klorokuin
Jawab: terapi atau pengobatan yang di gunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit malaria(azim)
2. Konvergen
Jawab: bersifat menuju suatu titik pertemuan (raudha)
3. Anemis
Jawab: suatu penyakit yang menyeranng suatu sel darah merah dimana kadar hb
kurang dari 11 gr%.(eka)
4. Pemeriksaan rdt
Jawab: alat untuk mendeteksi atau memeriksa penyakit malaria secar cepat.
(kristina)
5. Pemeriksaan sahli
Jawab: pemeriksaan untuk memeriksa kadar HB.(diah)
STEP 2
STEP 3
Malaria :
Memakai lotion anti nyamuk
Pemeriksaan HB setiap kali kontrol
Memakai klambu pada tempat tidur
Memakai pakaian panjang saat tidur
8. Bagaimana patofiologi malaria dan anemia?
Jawab:
Anemia :
selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hipervolemia),
hemodilusi pada ibu hamil
Malaria:
Malaria di tularkan ketika nyamuk yang mengandung plasmodium sehingga
terjadi perpindahan sporozoid plasmodium dan air ludah nyamuk kejaringan
kapiler darah manusia. (raudha)
9. Bagaimana penatalaksaan dari anemia dan malaria?
Jawab:
Anemia ringan : pada kehamilan dengan kadar HB masih di anggap ringan sehingga
hanya perlu diperllukan kombinasi 60mg perhari zat besi dan 500mg asam folat per
oral 1 hari sekali
Anemia sedang : preparat besi feros 600/1000 ml per hari seperti sulfat ferosus atau
glukonan ferosus
Anemia berat : preparat besi 60mg dan asam folat 400mg 6 bulan selama hamil dan
3 bulan setelah melahirkan.
Malaria :pengobatan malaria,penanganan komplikasi,penanganan proses persalinan.
(raudha)
Anemia :
Mengatasi penyebab
Memberikan tablet FE
Malaria
Mengatasi penyebab
Terapi klorokuin.(eka)
Definisi s/d
penatalaksanaan
malaria
Upaya non
Upaya medis medis
reduksi
Step 7 learning issue
1. Apa kemungkinan diagnosis berdasarkan skenario terebut?
Jawab:anemia dan malaria (anni)
2. Pengertian dan klasifikasi dari malaria dan anemia?
Jawab:
anemia : suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau HB
Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180 mg
besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan pemeriksaan
SI dan TIBC
Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg
dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg
malaria :penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, di sebabkan oleh
protozoa genus plasmodium dan biasanya di tandai dengan
demam,anemia,dan splenomegali. (azim)
sumber: buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan,kepmenkes RI.2013
Anemia: suatu kondisi ibu dengan kadar HB dibawah 11gr% pada trimester
1&3 atau kadar kurang dari 10,5gr% pada trimester ke 2
Malaria: suatu infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang di tularkan ke manusia melalui
gigitan nyamuk. (diah)
Sumber: sarwono prawiroharjo 2009 buku acuan nasional pelayanan
maternal dan neonatal,jakarta pt bina pustaka.
Anemia: suatu kondisi ibu dengan kadar HB dibawah 11gr% pada trimester
1&3 atau kadar kurang dari 10,5gr% pada trimester ke 2(diah)
malaria :penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, di sebabkan
oleh protozoa genus plasmodium dan biasanya di tandai dengan
demam,anemia,dan splenomegali. (azim)
sumber: buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar
dan rujukan,kepmenkes RI.2013
Sumber: sarwono prawiroharjo 2009 buku acuan nasional pelayanan
maternal dan neonatal,jakarta pt bina pustaka.
Tanda Gejala
1. Wajah pucat 1. Lemah
2.kosentrasi menghilang 2. mengantuk,
3. mukosa gusi kuku kuku jari pucat 3. pusing,
4. takikhardi 4. lelah,
5. lidah licin 5. sakit kepala,
6. rambut dan kuku rapuh 6. nafsu makan turun,
7. mual
8. muntah
9. HB kurang dari 11,5 gr%
Sumber: varney helen,2002 hal 152
Malaria
tanda Gejala
1. pucat di bagian dalam kelopak 1. Demam,anemia,splenomegali
mata,mulut,llidah,dan telapak 2. sakit kepala
tangan. 3. mengigil
2. merasa mudah lelah 4. nyeri otot pada persendian
3. urine berwarna coklat 5. Kehilangan selera makan
kehitaman 6. Mual dan muntah
4. ikterik 7. Diare
5. oligoria 8. Pembesaran limfa dan hati
6.tidak dapat makan dan minum
Anemia
Secara medis :
Mendiagnosa
Penanganan: anemia ringan,sedang berat.
Malaria
Pasien inap(merujuk)
Pemeriksaan parasit minimal 3x berturut turut
Pengobatan malaria
Sumber : varney
a. Tatalaksana Umum
Terapi malaria tanpa komplikasi:
Malaria falsiparum
u Untuk usia kehamilan <3 bulan, berikan kina 3x2 tablet selama 7
hari atau 3x10mg/kgBB selama 7 hari ditambah dengan Klindamisin
2x300mg atau 2x10mg/kgBB selama 7 hari. Dapat DITAMBAH
parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
u Untuk usia kehamilan > 3 bulan, berikan DHP (dihidroartemisininpiperakuin)
1 x 3 tablet (BB 41-59 kg) / 1x4 tablet (BB ≥ 60 kg) selama
3 hari ATAU artesunat 1 x 4 tablet dan amodiakuin 1 x 4 tablet selama
3 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Malaria vivaks
u Untuk usia kehamilan <3 bulan, berikan kina 3 x 2 tablet selama 7 hari
atau 3 x 10mg/kgBB selama 7 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol 1
tablet tiap 6 jam bila demam.
u Untuk usia kehamilan > 3 bulan, berikan DHP 1 x 3 tablet (BB 41-59 kg)
/ 1x4 tablet (BB ≥ 60 kg) selama 3 hariATAU artesunat 1 x 4 tablet dan
amodiakuin 1 x 4 tablet selama 3 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol
1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Anjuran untuk malaria tanpa komplikasi
u Minum obat sesudah makan atau perut tidak dalam keadaan kosong.
u Apabila memungkinkan awasi pasien secara langsung pada waktu minum
obat.
u Anjurkan pasien untuk meneruskan minum tablet zat besi dan asam
folat serta mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
u Anjurkan pasien untuk menggunakan kelambu setiap malam di rumah
atau di kebun.
u Pastikan semua obat yang diberikan dihabiskan, meskipun ibu hamil
sudah merasa mulai membaik.
u Catat informasi dalam kartu pelayanan antenatal dan rekam medis.
u Informasikan kepada pasien untuk kembali ke Puskesmas, Pustu, atau
Polindes segera jika dia merasa tidak lebih baik setelah menyelesaikan
pengobatan.
u Informasikan kepada pasien dan keluarganya untuk kembali ke
Puskesmas, Pustu, atau Polindes segara bila ada 1 atau lebih tandatanda
bahaya selama pengobatan, yaitu:
• Tidak dapat makan/minum
• Tidak sadar
• Kejang
• Muntah berulang
• Sangat lemah (tidak dapat duduk atau berdiri)
b. Tatalaksana Khusus
Tatalaksana malaria berat:
u Lakukan stabilisasi dan rujuk ibu segera jika menunjukkan gejala malaria
berat.
u Tentukan usia kehamilan ibu dan periksa tanda-tanda vital (suhu,
tekanan darah, pernapasan, nadi).
u Segera cari pertolongan tenaga kesehatan lain dan jangan biarkan ibu
sendirian.
u Lindungi ibu dari cedera, tetapi jangan secara aktif mengekangnya.
u Jika ibu tidak sadarkan diri, periksa jalan napasnya dan posisikan
ibu dalam keadaan miring kiri dengan 2 bantal menyangga bagian
punggungnya.
u Periksa adanya kaku kuduk.
u Jika ibu kejang, baringkan ibu dalam posisi miring untuk mengurangi
risiko aspirasi apabila ibu muntah dan untuk memastikan bahwa jalan
napas terbuka. Pastikan bahwa kejang tidak disebabkan oleh eklampsia.
Lakukan pemeriksaan berikut untuk menentukan penyebab kejang
u Bila menemukan ibu hamil dengan gejala malaria berat, maka lakukan
pemeriksaan laboratorium malaria (dengan mikroskop). Bila terbukti
hasilnya positif malaria, yang perlu dilakukan adalah :
• Rujuk ibu ke rumah sakit/fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
• Sebelum merujuk, berikan satu dosis artemeter IM (untuk ibu
hamil trimester II – III) atau kina hidroklorida IM (untuk ibu hamil
trimester I).
• Artemeter diberikan dengan dosis 3,2 mg/kgBB secara IM. Jika
tersedia dalam ampul yang berisi 80 mg artemeter, maka untuk ibu
dengan berat badan sekitar 50 kg berikan suntikan IM sejumlah
2 ampul.
• Kina hidroklorida IM diberikan dengan dosis 10 mg/kgBB.
u Apabila rujukan tidak memungkinkan, pengobatan dilanjutkan dengan
pemberian dosis lengkap artemeter IM.
u Pengobatan malaria berat di RS:
anemia
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
u Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan apusan
darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah.
u Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia, berikan suplementasi
besi dan asam folat. Tablet yang saat ini banyak tersedia di Puskesmas
adalah tablet tambah darah yang berisi 60 mg besi elemental dan 250
μg asam folat. Pada ibu hamil dengan anemia, tablet tersebut dapat
diberikan 3 kali sehari. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan
pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin.Apabila setelah 90 hari
pemberian tablet besi dan asam folat kadar hemoglobin tidak meningkat,
rujuk pasien ke pusat pelayanan yang lebih tinggi untuk mencari
penyebab anemia.
u Berikut ini adalah tabel jumlah kandungan besi elemental yang
terkandung dalam berbagai jenis sediaan suplemen besi yang beredar:
b. Tatalaksana Khusus
u Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, tentukan penyebab
anemia berdasarkan hasil pemeriksaan darah perifer lengkap dan apus
darah tepi.
u Anemia mikrositik hipokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi besi: lakukan pemeriksaan ferritin. Apabila ditemukan
kadar ferritin < 15 ng/ml, berikan terapi besi dengan dosis setara 180
mg besi elemental per hari. Apabila kadar ferritin normal, lakukan
pemeriksaan SI dan TIBC.
• Thalassemia: Pasien dengan kecurigaan thalassemia perlu dilakukan
tatalaksana bersama dokter spesialis penyakit dalam untuk perawatan
yang lebih spesifik
u Anemia normositik normokrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Perdarahan: tanyakan riwayat dan cari tanda dan gejala aborsi, mola,
kehamilan ektopik, atau perdarahan pasca persalinan
• Infeksi kronik
u Anemia makrositik hiperkrom dapat ditemukan pada keadaan:
• Defisiensi asam folat dan vitamin B12: berikan asam folat 1 x 2 mg
dan vitamin B12 1 x 250 – 1000 μg
u Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
• Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 %
• Kadar Hb >7 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunangkunang,
atau takikardia (frekuensi nadi >100x per menit)
u Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan
memantau pertambahan tinggi fundus, melakukan pemeriksaan USG,
dan memeriksa denyut jantung janin secara berkala
10. Apa hubungan ANC tidak teratur dengan anemia dan malaria?
Jawab:
Hubungannya apabila ibu hamil tidak melakukan ANC maka tidak dapat diketahui
apakah ibu terkena penyakit atau terdeteksi terkena malaria sehingga apabila tidak
ditangani akan beresiko anemia.
Sumber :
11. Apa hubungan ibu tidak suka sayur sayuran,obat tambah darah tidak diminum dan
berpantangan makanan yang berbau amis dengan anemia?
Jawab:
Berhubungan karena didalam sayur mayur,ikan ikanan, serta tablet FE banyak
mengandung zat besi yang bisa mencegah terjadinya anemia.
Sumber :
12. Bagaimana cara mengetahui relevansi kasus utama dan kasus penyerta?
Parasit menyerang eritrosit dan menghancurkan eritrosit -> eritrosit berkurang
mengakibatkan anemia.
Sumber :
13. Bagaimana cara mereduksi insiden dari kasus tersebut?
Anemia
Menambah makanan yang mengandung banyak zat besi
Malaria
Memberantas nyamuk sebagai vektor malaria
Melindungi orang yang rentan dan beresiko terinfeksi terkena malaria
Mengurangi penderita yang mengandung gametosis yang merupakan sumber
infeksi( reserfor)
Sumber :