Anda di halaman 1dari 7

KEPALA RUANGAN

A. Pengertian Kepala Ruangan

Kepala ruangan adalah manajer tingkat pemula yang fokus utama

kegiatannya berada di unit kerja. Kepala ruangan, dalam melakukan

kegiatannya dibantu oleh orang-orang yang bekerja di tingkat manajer pemula

antara lain wakil kepala ruangan dan ketua tim serta perawat pelaksana.

Depkes (2000) dalam Kurniadi (2013) mendefinisikan kepala ruangan adalah

seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam

mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat.

Sedangkan Kurniadi (2013) mendefinisikan kepala ruangann atau seorang

perawat manajer pemula adalah seorang perawat yang bertugas sebagai kepala

di unit pelayanan perawatan terdepan yang langsung berhadapan dengan

pasien, dimana dalam melaksanakan tugasnya menggunakan gaya

kepemimpinan dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen keperawatan agar

menghasilkan mutu pelayanan keperawatan yang tinggi.

B. Fungsi Kepala Ruangan

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai

berikut:

1. Perencanaan

Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan

peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk

mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya - biaya untuk

setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan.

2. Pengorganisasian
Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan,

menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang

paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta

melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power

serta wewenang dengan tepat.

3. Ketenagaan

Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari,

orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi

staf, dan sosialisasi staf.

4. Pengarahan

Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia

seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian,

komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi.

5. Pengawasan

Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika

aspek legal, dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam

mengerjakan kelima fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam

berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, personalia dan lain - lain.

C. Tanggung jawab kepala ruangan

Dalam melaksanakan tugasnya kepala ruangan bertanggung jawab

kepada kepala instalansi terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan

2. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan

3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan


4. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru

5. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan

6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan

keperawatan

7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat

8. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa

institusi pendidikan keperawatan (Potter & Perry, 2005).

D. Wewenang Kepala Ruangan

Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang

sebagai berikut:

1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan

2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan

3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga

keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang perawatan

4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang

Kepala Ruangan

5. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instansi/Kasi/Kepala Rumah

Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan

E. Kepala Ruangan Sebagai Manager Keperawatan

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut

Depkes (1994) adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi:

a. Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai

kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan

c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan Keperawatan yang

akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:

a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang

rawat.

b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain

sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku

(Bulanan,Mingguan, harian).

c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau

tenaga lain yang bekerja di ruang rawat.

d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk

melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standart.

e. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama

dengan pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.

f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan

pengadaan sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.

g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain

yang diperlukan di ruang rawat.

h. Pelindung dan advocat klien

Perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi

klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan

dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari

suatu tindakan diagnostik atau pengobatan.Dalam menjalankan perannya


sebagai advocath, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan

secara hukutn, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya

dibutuhkan.

i. Manajer kasus

Perawat mengoordinasikan aktivitas anggota tim kesehatan lain,

misalnya ahli gizi dan ahli terafi fisik, ketika mengatur kelompok yang

memberikan perawatan pada klien, Selain itu perawat juga mengatur

waktu kerja dan sumber yang tersedia di tempat kerja.

j. Rehabilitator

Merupakan proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi

maksimal setelah sakit,kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan

ketidak berdayaan lainnya, sering kali klien mengalami gangguan fisik

dan emosi yang mengubah kehidupan mereka dan perawat membantu

klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.

k. Pemberi kenyamanan.

Merawat klien sebagai seorang manusia, merupakan peran

tradisional dan historis dalam keperawatan dan telah berkembang sebagai

sesuatu peran yang penting dimana perawat melakukan peran baru.

Selama melakukan tindakan keperawatan, perawat dapat memberikan

kenyamanan dengan mendemonstrasikan perawatan kepada klien sebagai

invidu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.

l. Komunikator

Peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran

perawat yang lain, Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan


keluarga, antara sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber

informasi dan komunikasi

m. Penyuluhan

Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan

data - data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti

aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang

dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.

n. Peran karier

Sejumlah peran dan fungsi di bebankan pada perawat di berbagai

lingkungan kerja. Berkarier, merupakan kebalikan dari semuanya,

dimana perawat ditempatkan posisi jabatan tertentu. Karena kesempatan

bekerja bagi perawat meningkat, perkembangan perawat sebagai profesi

dan meningkatnya perhatian pada keahlian dalam pekerjaan, maka

profesi perawat menawarkan peran tambahan dan kesempatan dan

kesempatan berkarier yang lebih luas.

o. Perawat pendidik

Perawat pendidik bekerja terutama di sekolah keperawatan,

departemen pengembangan staf dari suatu lembaga perawatan kesehatan,

dan departemen pendidikan klien.


DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M, Pembelajaran model praktek keperawatan profesional pendekatan

modifikasi keperawatan primer, PSIK FK UMY, diakses pada 2 April

2011,

Arwani & Supriyatno, H 2006, Manejemen bangsal keperawatan, Jakarta: EGC.

Nursalam, 2007, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan

profesional, ed.2, Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, 2011, Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan

profesional, ed.3, Jakarta: Salemba Medika.

Rusdi, I 2008, Model pemberian asuhan keperawatan (nursing care delivery

models), diakses 2 April 2011,

< http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/model-pemberian-asuhan-

keperawatan/ >

Sain, I, Model praktik keperawatan professional, diakses pada,Somantri,

I, Konsep model asuhan keperawatan profesional, FIK-UNPAD, diakses

pada 25 Maret 2011,

Wahyuni, S 2007, Analisis kompetensi kepala ruang dalam pelaksanaan standar

manajemen pelayanan keperawatan dan pengaruhnya terhadap kinerja

perawat dalam mengimplementasikan model praktik keperawatan

profesional di instalasi rawat inap BRSUD Banjarnegara, Pasca Sarjana

UNDIP, diakses 25 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai