Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

D DENGAN
GANGGUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI
DI RUANGCENDRRAWASIH (ASRAMA I) BRSPDM DHARMA GUNA
BENGKULU

I. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. D
Tanggal pengkajian : 10 Maret 2020
Umur : 32 tahun
No. RM : 07.76.81
Informan : Rekam medis dan klien

II. ALASAN MASUK


Klien mengalami perubahan perilaku semenjak bercerai dengan suaminya dan
diberhentikan dari tempat kerja. Klien menarik diri dari lingkungan dan mengurung
diri di kamar karena malu sudah tidak bekerja lagi. Klien juga sering bicara sendiri,
tertawa sendiri, menangis tanpa sebab, dan suka berjalan tak tentu arah.

III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya ± 3 tahun yang lalu dan
di rawat di RSJ yang pertama pada tahun2017,dikarenakan klien apatis, diam di 
kamar (mengurung diri), menolak berhubungan dengan orang lain.
2. Klien tidak minum obat secara teratur sehingga pengobatan kurang berhasil
3. Klien pernah mengalami penganiayaan fisik, tidak pernah mengalami
penganiayaan seksual dan tindakan kriminal
dan klien tidak pernah melakukan penganiayaan.
4. Ibu mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien.
5. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
Yaitu KDRT (Kekerasan dalan Rumah Tangga) hingga akhinya memutuskan
untuk bercerai dengan suaminya.
Masalah keperawatan : “ Koping Individu Tidak efektif”

IV. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda- tanda vital
TD : 110/ 70 mmHg
N : 80 X/ mnt
S : 36,4° C
P : 20 X/ mnt
b. Ukur
TB : 154 cm
BB : 65 kg

c. Keluhan fisik
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya
dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik
lainnya

V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

b. Konsep diri
 Gambaran Diri
Klien menganggap tidak ada masalah dengan dirinya. Klien menganggap
dirinya baik-baik saja. Klien tidak memiliki masalah dengan bagian tubuhnya
dan sudah bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT. Saat ditanya
bagian tubuh yang paling disukai adalah hidungnya.
 Identitas  diri
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya (nama, alamat, hobi). Klien
juga mengatakan dia anak ke-tiga dari empat bersaudara.
 Peran Diri
Klien mengatakan didalam keluarganya atau dirumahnya berperan sebagai anak.
 Ideal diri
Klien mengatakan: ingin segera pulang dan berkumpul dengan
keluarganya seperti dulu. Klien juga mengatakan sangat rindu dengan
Ibunya.
 Harga diri
Klien mengatakan  malu berhadapan langsung dengan orang lain. Klien merasa
tidak pantas jika berada diantara orang lain. Kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : “Harga Diri rendah”

c. Hubungan sosial
 Orang yang berarti bagi klien adalah kedua orang tuanya terutama ibunya.
 Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien tidak mau bergaul karena malu. Klien tampak sering menyendiri.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
 Klien malu berkomunikasi dengan orang lain dan lebih sering menyendiri.
Masalah Keperawatan : “Isolasi Sosial”

d. Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan yakin adanya ALLAH, klien pasrah dengan
keadaannya mungkin sudah ditakdirkan ole allah.

 Kegiatan  ibadah
Klien mengatakan: selama berada di BRSPDM jarang menjalankan
ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan.

VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan dan cara berpakaian rapi dan sesuai, postur tubuh sedang, rambut hitam
sebahu, ekspresi wajah kadang serius saat bercerita, cara berjalan agak pelan. Klien
saat duduk bersama teman-temannya terkadang hanya melamun.
Masalah Keperawatan ; “Isolasi sosial”

2. Pembicaraan
Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.
Masalah Keperawatan : “Isolasi Sosial”.

3. Aktivitas motorik
Klien mau melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri.

4. Alam perasaan
Klien mengatakan bosan disini, ingin cepat sembuh dan pulang. Klien mengatakn
rindu dengan orang tuanya terutama ibunya.

5. Afek
Afek klien tumpul. Klien hanya bereaksi bila ada stimulus.
Masalah keperawatan : “Isolasi Sosial”

6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif ketika diajak wawancara dengan perawat. Saat wawancara, kontak
mata kurang, dan klien sering menundukkan kepalanya.
Masalah keperawatan : “Isolasi sosial”.

7. Persepsi halusinasi
Tidak ditemukan halusinasi pada saat pengkajian.

8. Proses pikir
Proses pikir klien sirkumtansial, yaitu pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai
pada tujuan pembicaraan. Ketika menjawab pertanyaan, klien kadang harus di
tuntun dulu agar sampai ke tujuan pembicaraan.

9. Isi pikir
Tidak ada wahan.

10. Tingkat kesadaran
Klien sadar sepenuhnya ditandai klien tidak tampak bingung  klien bisa
menyebutkan namanya dengan benar, juga bisa membedakan waktu pagi,
siang dan malam serta dapat menyebutkan tempat di mana klien berada

11. Memori
Klien mampu mengingat dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka
pendek dan kejadian saat ini.
a. Jangka panjang
Klien mampu mengingat bulan masuk ke RSPDM Dharma Guna Bengkulu.
b. Jangka pendek
Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini.
c. Memori saat ini
Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan interaksi.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka,
klien juga mampu menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang ringan misalnya klien memilih
mandi dulu sebelum makan

14. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSPDM Dharma Guna Bengkulu.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Klien makan 3X sehari, mampu menghabiskan 1 porsi makan dengan
menu seimbang yang sudah disiapkan dari dapur
(nasi, lauk, sayuran), klien makanpagi pukul 08.00 WIB, makan siang pukul
12.00 WIB, makan sore  jam pukul 17.00 WIB. Setelah makan klien
merapikannya sendiri.

b. BAB/ BAK
Bila klien ingin BAB/ BAK pergi ke WC tanpa bantuan orang lain, BAK ±
3X sehari dan BAB ± 1X sehari.

c. Mandi
Klien mandi di kamar mandi 2X sehari tanpa bantuan orang lain dan tidak
lupa menggosok gigi, mencuci rambut setiap hari. Kebersihan tubuh baik.

d. Berpakaian/ berhias
Klien mengganti pakaian 1X sehari dilakukan sendiri walaupun kurang
rapi, baju klien terlihat bersih.

e. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang pukul 13.00- 16.30 WIB dan tidur malam pukul 19.30-
06.00 WIB, aktivitas sebelum tidur klien adalah melamun dan diam , tapi
tidak lupa untuk membaca doa sebelum tidur. Setelah bangun klien
langsung cuci muka dan mandi.

f. Penggunaan obat
Klien mengatakan: minum obat 2X sehari dengan bantuan dari perawat,
setelah minum obat merasa ngantuk.

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien masih perlu perawatan karena klien masih suka menyendiri. Adapun
sistem pendukung yang dimiliki klien adalah keluarga.

h. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan: ketika di rumah klien tidak suka melakukan kegiatan
apapun,seperti kegiatan rumah tangga sehari- hari.Klien tidak ikut dalam
mengatur keuangan untuk kebutuhan seharinya.

i. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan:jarang keluar rumah, tidak suka berbelanja atau
melakukan perjalanan.

VIII. MEKANISME KOPING
Klien lambat berespon saat berbicara dengan orang lain. Klien mengatakan saat ada
masalah klien tidak mau menceritakan pada orang lain. Klien lebih banyak berdiam diri
dan jarang beraktifitas diluar kamar.
Masalah Keperawatan : “ Koping Individu Tidak Efektif”

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien hanya melakukan kegiatan kelompok yang sudah direncanakan oleh petugas.
Diluar kegiatan itu, klien hanya menghabiskan waktu dikamar dan tiduran atau
hanya duduk
2. Masalah dengan kesehatan ; Tidak ada masalah
3. Masalah dengan pendidikan
Klien pernah menempuh pendidikan sampai kelas 4 SD. Klien putus sekolah karena
tidak mempunyai biaya.
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien pernah bekerja di warung bakso dan warung manisan. Klien tidak bekerja lagi
karena diberhentikan oleh Bosnya.
5. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien tidak banyak melakukan komunikasi dengan lingkungan.
6. Masalah dengan perumahan
Klien tinggal dengan orang tua dan adiknya.
7. Masalah dengan ekonomi
Kebutuhan klien dipenuhi oleh ayahnya.
Masalah Keperawatan : “Koping Individu Tidak efektif”

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien tidak tahu ia sakit apa. Klien mengatakan ia dibawa ke BRSPDM Dharma Guna
Bengkulu ini untuk berobat agar segera sembuh.
Masalah keperawatan : “Koping Individu Tidak Efektif”
XI. ASPEK MEDIK
- Diagnosa medik : ‘Skizofrenia Paranoid”
- Terapi Medik :
Risperidone 2x3mg
HDL 2x1,5mg
MD 2x2mg
Merlopam 1x0,5mg

XII. ANALISA DATA

No Data Masalah

1. Ds : Isolasi sosial: menarik diri
- Klien mengatakan malu berkomunikasi dengan
orang lain

Do :
- Klien tampak sering menyendiri
- Klien lebih banyak menghabiskan waktunya
ditempat tidur
- Afek klien tumpul
- Kontak mata kurang dan sering menundukkan
2. Ds :kepala. Harga diri rendah
- Klien mengatakan malu berhadapan langsung
dengan orang lain
- Klien merasakan tidak pantas jika berada diantara
orang lain

Do :
- Klien berbicara lambat
- Afek klien tumpul
- Kontak mata kurang dan sering menundukkan
kepalanya
3. Ds : Koping individu tidak efektif
- Klien mengatakan saat ada masalah klien tidak
menceritakannya pada orang lain

Do :
- Klien lebih sering berdiam diri
- Klien tidak banyak melakukan komunikasi
dengan lingkungan

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Isolasi sosial; menarik diri
2. Harga diri rendah
3. Koping individu tidak efektif

XIV. POHON MASALAH

Isolasi social; Menarik diri Efek

Harga Diri Rendah Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif Cause/Penyebab

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harda diri rendah
2. Gangguan konsep diri:HDR berhubungan dengan koping individu tidak efektif
memanfaatkan memanfaatkan pada keluarga tentang cara
sistem pendukung sistem pendukung merawat klien dengan harga
yang ada yang ada di diri rendah
keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan
dukungan selama klien di
rawat
6.3.Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah
sosial Pasien Keluarga

SP I p SP I k
1.Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan masalah
isolasi sosial pasien yang dirasakan keluarga
2. Mengidentifikasi keuntungan dalam merawat pasien
berinteraksi dengan orang 2. Menjelaskan pengertian,
lain tanda/ gejala isolasi sosial
3. Mengidentifikasi kerugian yang dialami pasien beserta
tidak berinteraksi dengan proses terjadinya
orang lain 3. Menjelaskan cara- cara
4. Melatih pasien berkenalan merawat pasien isolasi
dengan 1 orang sosial
5. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP II k
kegiatan harian 1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara
SP II p merawat pasien dengan
1. Memvalidasi masalah dan isolasi sosial
latihan sebelumnya 2. Melatih keluarga melakukan
2. Melatih pasien berkenalan cara merawat langsung
dengan 2 orang atau lebih kepada pasien isolasi sosial
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP III k
kegiatan harian 1. Membantu kelu

SP III p
1. Memvalidasi masalah dan
latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berinteraksi
dalam kelompok
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai