Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

FARMASI KLINIS / PRAKTIS

TENTANG SWAMEDIKASI DAN SKRINNING RESEP

DISUSUN OLEH :

Vicka Nadilla

61608100816062

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MITRA BUNDA PERSADA

BATAM

2019
1. Resep No 1

2. Pengkajian Resep
a. Persyaratan administratif
Nama dokter : dr. Ulul Azmiyah
SIP : tidak ada
Alamat praktik : ada
Paraf dokter : tidak ada
Nama Pasien : ada
Alamat pasien : tidak ada
Umur pasien : tidak ada
No.telepon : tidak ada
Jenis kelamin : tidak ada
BB pasien : tidak ada
Cara pakai : ada
Informasi lain : tanggal resep ada
b. Kesesuaian Farmasetik
Bentuk sediaan obat : tidak lengkap
Dosis obat : ada
Potensi obat : ada
Stabilitas obat :-
Inkompabilitas :-
Cara pemberian obat :-
c. Pertimbangan klinis
Alergi :-
Kesesuaian :
1.) Paratusin tab
Dosis : -
Durasi : Dewasa (3 kali sehari 1 tablet. Anak (6-12 tahun) 3-4 kali sehari 0,25 –
0,5 tablet
Jumlah obat: 10 tablet
Indikasi : Batuk, pilek, demam, bronchitis, sakit kepala, nyeri otot
Aturan Pakai : Obat diminum sesudah makan
K.I : Hipertiroidisme, hipertensi, PJK, terapi dengan MAOI nefropati
I.O : -
E.S : Kerusakan hati jika melebihi dosis yang dianjurkan, mual, muntah, pada
penggunaan dosis yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya pendarahan
lambung

2.) Dextamine tab


Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER
Durasi :Dewasa (1 tablet 3 kali perhari, anak-anak 0,5 tablet 3 kali perhari)
Jumlah obat : 10 tablet
Indikasi : Rhinitis alergi, vasomotor rhinitis, alergi konjugtivitis, kortikosteroid
Dosis lazim : Diawali dengan dosis sebesar 4-48 mg/hari (kemudian bertahap
dikurangi sampai dosis terendah yang efektif untuk pemeliharaan)
K.I : Hipersensitif
I.O : Aminoglutetthimide menurunkan kadar dexametason melalui induksi
enzim microsomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
E.S : Retensi natrium dan cairan, gangguan penyembuhan luka, gangguan
metabolism karbohidrat, kelemahan otot, peningkatan tekanan dalam mata dan
dalam tengkorak, osteoporosis.

3.) Becom C 500 mg


Dosis : 500 mg
Durasi :
Jumlah obat :
Indikasi : Untuk pembentukan gigi dan tulang, untuk pencegahan dan pengobatan
pasien yang kekurangan vitamin B kompleks dan vitamin c
Dosis lazim : Anak-anak 1 kaplet sehari, dewasa 1-2 kaplet sehari
K.I : Becom-C relative aman dan tidak ada kontraindikasi khusus. Kecuali bagi
mereka yang alergi terhadap salah saty atau beberapa komponen dalam suplemen
ini.
I.O : -
E.S : -

3. Resep No 2
4. Pengkajian Resep
a. Persyaratan administratif
Nama dokter : dr. Ulul Azmiyah
SIP : tidak ada
Alamat praktik : ada
Paraf dokter : tidak ada
Nama Pasien : ada
Alamat pasien : tidak ada
Umur pasien : tidak ada
No.telepon : tidak ada
Jenis kelamin : tidak ada
BB pasien : tidak ada
Cara pakai : ada
Informasi lain : tanggal resep ada
b. Kesesuaian Farmasetik
Bentuk sediaan obat : tidak lengkap
Dosis obat : ada
Potensi obat : ada
Stabilitas obat :-
Inkompabilitas :-
Cara pemberian obat :-
c. Pertimbangan klinis
Alergi :-
Kesesuaian :
1. Alergine
Dosis : 10 mg
Durasi : -
Jumlah obat: 10 tablet
Indikasi : alergi (Rhinitis perennial, rhinitis alergi musiman dan kronis atau
urtikaria idiopatik)
Aturan Pakai : Sebelum atau sesudah makan
K.I : Hipersensitif
I.O : Efek samping pada sistem saraf pusat meningkat jika diberikan bersamaan
dengan obat-obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang)
E.S : insomnia, kelelahan, pusing, sakit kepala, faringitis, batuk,diare,
mual,muntah, epistaksis.

2. Nizora Cream
Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER
Jumlah obat : 1 tube
Indikasi : Kurap, infeksi dermatofita, infeksi jamur, panu
Dosis lazim : -
K.I : Hipersensitif
I.O : jangan menggunakan ketoconazole untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif padaobat tersebut
E.S : mual, muntah, sakit kepala, ruam, alopesia

3. Betason N Cream
Dosis : 5 gram
Durasi : -
Jumlah obat : -
Indikasi : Dermatitis, eksim, psoriasis, mikosis fungoides, pemphigus.
Dosis lazim : -
K.I : -
I.O : -
E.S : Iritasi kulit, penipisan kulit, hipertrikosis, hipopigmentasi

5. KASUS SWAMEDIKASI DIARE

Kasus Diare
Bayi, 8 bulan, mengalami diare setelah diberi susu instan. Sebelumnya bayi hanya
mendapatkan ASI, karena ibu bekerja maka diganti dengan susu instan. Diare dengan BAB
cair, berlemak, tanpa lendir dan darah, kadang disertai muntah ,dengan mata cekung, sangat
haus , mulut kering dan merengek bila menangis. Berdasarkan gejala diare di atas maka
diberikan terapi sebagai berikut:
 Etologi : setelah diberi susu formula
 Patofisiologi : pada kasus intoleransi laktosa
o Air susu ibu merupakan makanan bayi diteruskan, pemberian dengan cara menyusukan
secara teratur.
o Pada kasus intoleransi laktosa mungkin diperlukan pengurangan jumlah masukan
laktosa dengan pemberian susu formula rendah laktosa atau dengan cara mengencerkan
susu formula semula serta menambah kebutuhan nutrient dengan menambah makanan
padat. Formula makanan padat diusahakan memenuhi kebutuhan kalori dan protein
serta menghidari malabsorpsi disesuaikan dengan pendapatan kandungan sisa nutrien
dalam tinja serta menghidari kandungan tinggi serat, diberikan sebagai bubur susu
rendah laktosa, bubur sereal tanpa susu, bubur beras atau nasi tim rendah serat.
o Terapi rehidrasi oral 5 ml/kg. Larutan rehodrasi oral dibuat dengan melarutkan 1 sendok
makan garam dan 8 sendok makan gula dalam 1 liter air. Diminum 1 gelas kecil (200cc)
setiap setelah BAB.

Anda mungkin juga menyukai