Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PENGERTIAN, KONSEP PENERAPAN, DAN


LANGKAH-LANGKAH INSTALASI FRAMEWORK LARAVEL
DALAM PHP

OLEH :
I GEDE ARIKA SUBAWA (09)
NI KADEK ALDANIA PUTRI MIRANDA (24)
GILANG RAHMADIYANTI (23)

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


SMK PARIWISATA TRIATMA JAYA BADUNG
A. PENGERTIAN & KEUNGGULAN FRAMEWORK PHP LARAVEL
Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT, dibangun
dengan konsep MVC (model view controller). Laravel adalah pengembangan website
berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas
perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan,
dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan sintaks
yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.
MVC adalah sebuah pendekatan perangkat lunak yang memisahkan aplikasi logika dari
presentasi. MVC memisahkan aplikasi berdasarkan komponen-komponen aplikasi, seperti
manipulasi data, controller, dan user interface.
1. Model, Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi yang
membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke
basis data, pembaruan data dan lain-lain.
2. View, View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa dikatakan
berupa halaman web.
3. Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan view.

Beberapa fitur yang terdapat di Laravel :

 Bundles, yaitu sebuah fitur dengan sistem pengemasan modular dan tersedia
beragam di aplikasi.
 Eloquent ORM, merupakan penerapan PHP lanjutan menyediakan metode internal
dari pola “active record” yang menagatasi masalah pada hubungan objek database.
 Application Logic, merupakan bagian dari aplikasi, menggunakan controller atau
bagian Route.
 Reverse Routing, mendefinisikan relasi atau hubungan antara Link dan Route.
 Restful controllers, memisahkan logika dalam melayani HTTP GET and POST.
 Class Auto Loading, menyediakan loading otomatis untuk class PHP.
 View Composer, adalah kode unit logikal yang dapat dieksekusi ketika view sedang
loading. IoC Container, memungkin obyek baru dihasilkan dengan pembalikan
controller.
 Migration, menyediakan sistem kontrol untuk skema database.
 Unit Testing, banyak tes untuk mendeteksi dan mencegah regresi.
 Automatic Pagination, menyederhanakan tugas dari penerapan halaman.
B. LANGKAH-LANGKAH PENGINSTALAN FRAMEWORK PHP
LARAVEL
Sebelum menginstal framework php laravel pada windows, hal yang perlu dilakukan
pertama kali yakni menginstal composer, langkah-langkah menginstal composer yakni
seperti berikut :
Pengertian Composer
Composer adalah dependency manajer pada php. Dependency sendiri jika diartikan ke
dalam bahasa indonesia artinya adalah ketergantungan. Ketergantungan yang dimaksud
ialah project php yang dikerjakan memerlukan beberapa library dari luar.
Composer dibuat dan dikembangkan oleh Jordi Boggiano dan Nils Adermann. Composer
dikembangkan secara Open Source sehingga bisa digunakan oleh siapa saja. Alias gratis.
A) CARA MENGINSTAL COMPOSER DI WINDOWS
Silahkan buka link https://getcomposer.org/doc/00-intro.md untuk mendownload
composer. Klik pada menu “instalation – windows ->Using the installer”.
Setelah selesai di download. Silahkan buka installernya untuk memulai menginstall
composer seperti menginstall aplikasi pada windows seperti biasa.

Cara install composer di windows


Abaikan centang “Developer mode”. Klik next saja. Sampai selesai instalasi. Jika sudah
selesai instalasi maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Install composer di windows

Nah setelah teman-teman selesai menginstall composer, sekarang coba buka Command
Promt (CMD). Ketikkan composer.

Kegunaan Composer
Jika muncul tampilan di atas, maka tandanya kita telah berhasil menginstall composer pada
windows.

B) CARA MENGINSTAL LARAVEL


Pertama buka terminal/command prompt didalam windows, setelah itu kita akan
memulai instalasi laravel dengan mendownload laravel menggunakan composer. Kita
masuk dulu ke direktori dimana letak project laravel nya ingin kita buat, dalam contoh
ini kita akan membuat project laravel dalam folder htdocs. Jadi silahkan masuk ke
direktori htdocs sesuai dimana lokasinya masing-masing.
Jika menggunakan XAMPP, maka ketik :

Kemudian ketikkan perintah berikut untuk menginstall laravel

Dan tekan enter.


 Create-project : Perintah untuk membuat project baru.
 -prefer-dist : Untuk memerintahkan download laravel versi yang
direkomantasi atau versi yang stabil.
 Belajar_lavarel : Nama project lavarel yang ingin kita buat.

Maka setelah selesai tampilannya akan seperti berikut :


Dan sekarang kita sudah punya folder, yaitu “belajar_laravel”. Kemudian sekarang
kita masuk ke folder project kita, yaitu ”belajar_laravel”. Jadi ketik lagi perintah
berikut pada terminal/command prompt nya.

Dan ketikkan lagi

Coba perhatikan gambar di atas, pada saat kita mengetikkan php artisan serve, dan
tekan enter maka project “belajar_laravel” akan dijalankan pada http://127.0.0.1:8000.
Yang artinya server development laravel sudah dibuat dan project kita sudah bisa
diakses pada localhost dengan menggunakan port 8000. Terminal/cmd nya tidak boleh
di close dulu, sekarang coba buka web browser dan buka alamat berikut :
localhost:8000 atau 127.0.0.1:8000.
Jika melihat tampilan halaman laravel seperti berikut, maka tandanya anda telah
berhasil menginstall laravel. Dan sudah siap untuk mendeveloper atau membagun
aplikasi menggunakan laravel.

Selamat, cara instalasi laravel telah selesai. Atau karena menginstallnya menggunakan
htdocs. Anda juga bisa mengakses atau menjalankan project nya melalui htdocs
dengan mengakses alamat seperti berikut :

C. PENERAPAN MVC DALAM FRAMEWORK PHP LARAVEL


Pakar pemrograman membuat sebuah konsep untuk mempermudah proses
penyatuan antara back-end dan front-end, yaitu MVC. MVC memecah sebuah aplikasi
menjadi tiga bagian, yaitu model yang berhubungan dengan basis data, view yang
berurusan dengan tampilan, dan kontroler yang mengatur alur jalannya aplikasi.
Beberapa framework sudah
menerapkan proses MVC, satu di
antaranya adalah Laravel. Dengan
Laravel, konsep MVC sangat
dimudahkan karena terdapat
fungsi-fungsi khusus yang
memperpendek baris kode kita.
Nah pada blog kali ini, kita akan membahas penerapan MVC pada Laravel. Ada beberapa
komponen yang ada pada Laravel untuk mendukung konsep MVC di web :
1. Routes
Router merupakan bagian yang mengurusi pemetaan/mapping antara url dengan
kontroler. Fungsi tersebut dituliskan dalam file yang berada folder routes yang
bernama web.php

Tampilan script dari route


Ada beberapa model penulisan pada route, satu di antaranya adalah sebagai berikut :
 Route::method(‘link’, ‘namacontroller@methodcontroller’);

Contoh : Route::get(‘/about’,’PagesController@about’);

2. Controller
Kontroller berisi method-method yang berisi perintah yang harus dilakukan pada
suatu method. Setelah Route menghubungkan ke controller dan method mana yang
akan dituju, method suatu controller akan mengembalikan nilai atau tujuan url yang
akan dituju. Pada laravel, direktori controller berada di app > Http > Controller.
Untuk membuat controller di laravel ada
beberapa cara, di antarnya :
 Bisa langsung membuat file
[namakontroller].php pada direktori
kontrollernya langsung.
 Bisa memanfaatkan fitur yang ada di
Laravel, yaitu menuliskan perintah di
terminal berikut:php artisan make:controller [namacontroller].
3. View
View merupakan file berisi kode yang akan menampilkan desain dari web kamu.
Pada laravel, file view berada pada direktori resources>views. Format dari nama file
view adalah [namaview].blade.php.

Tampilan script dari view

Gambar di atas merupakan contoh script dari tampilan (view). Karena ekstensi file
view adalah .php, maka skrip di file tersebut ditulis dalam bahasa pemrograman
PHP. Laravel menyediakan beberapa-beberapa fungsi untuk mempermudah
pengodingan view, satu di antaranya adalah blade templating.

4. Model
Model merupakan salah satu komponen MVC yang berhubungan langsung dengan
database. Di database sendiri model dipresentasikan tabel-tabel yang nantinya diisi
dengan data. Model berisi atribut
yang nantinya atribut tersebut
menjadi kolom pada tabel
database.
Direktori model pada laravel
terletak di app>Http. Pada contoh
di samping, Aku punya tiga model
yaitu Student dan User.
Pembuatan model di laravel dapat dilakukan dengan membuat migrationnya terlebih
dahulu Setelah file migration dibuat, kita akan menuliskan tipe atribut dan nama
atribut dari model yang mau dibuat.

Setelah itu kita dapat langsung menuliskan di terminal dengan perintah : php artisan
make:model [namamodel].

Tampilan script model

Pada skrip di atas, terdapat model yang bernama Student. Model tersebut memiliki
atribut nama, nim, email, dan jurusan yang dapat diisi. Atribut tersebut akan
dijadikan header kolom pada tabel database yang nantinya data diisi sesuai kolom
yang ada perbarisnya. Berikut adalah contoh dari tabel Student dari database :
Seperti yang kamu lihat, pada tabel tersebut memiliki beberapa kolom yang tidak
kita buat dengan sengaja. Yaitu id, created_at, updated_at, dan deleted_at. Atribut
tersebut dibuatkan oleh laravel ketika kita membuatnya dengan menulis di terminal.

Atribut id merupakan atribut primary key. Primary key adalah atribut yang menjadi
pointer dari suatu baris. Dikarenakan menjadi pointer pada suatu baris, maka
primary key memiliki suatu baris tidak boleh ada yang sama dengan primary key di
baris lain. Atribut updated_at, created_at, dan deleted_at adalah atribut yang akan
diisi waktu diperbarui, dibuat, dan dihapus secara otomatis. Dengan atribut tersebut,
kita akan mengetahui waktu data tersebut diolah.

Tampilan web yang menampilkan data dari database


Gambar di atas merupakan tampilan web yang menampilkan data students dari
database ke tampilan web.

Sumber Link :

https://medium.com/@albarranaufala/penerapan-mvc-pada-framework-laravel-f4588b8dcfcb

https://www.malasngoding.com/pengertian-dan-cara-install-laravel/

https://idcloudhost.com/pengertian-dan-keunggulan-framework-laravel/

https://www.malasngoding.com/cara-install-composer/

Anda mungkin juga menyukai