Anda di halaman 1dari 12

Laravel vs Codeigniter: Manakah yang

Lebih Baik?
May 9, 2019  7 min read

Bahasa pemrograman PHP memiliki banyak framework. Kebanyakan framework tersedia


bersifat open source dan memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing.

Di antara framework-framework PHP yang tersebar di internet, ada dua framework yang
cukup populer, yaitu Laravel dan CodeIgniter. Kedua framework ini sering kali
diperbandingkan karena keunggulan atau kelebihannya.

Supaya Anda tidak terlalu bingung lagi. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai
framework, sekilas tentang Laravel dan Code Igniter, serta kelebihan dan perbedaan dari
kedua framework itu.

Daftar isi  tutup 
1 Apa itu Framework?
2 Apa itu Laravel?
2.1 Fitur & Kelebihan Laravel?
3 Apa itu CodeIgniter?
3.1 Fitur & Kelebihan CodeIgniter?
4 Perbedaan Laravel vs CodeIgniter
5 Kunci Perbedaan Laravel dan CodeIgniter
6 Contoh Website Laravel dan CodeIgniter
6.1 Website yang Menggunakan Laravel
6.1.1 1. MyRank
6.1.2 2. Laravel Trick
6.1.3 3. Asgard CMS
6.1.4 4. World Walking
6.1.5 5. LaravelIO
6.2 Website yang Menggunakan CodeIgniter
6.2.1 1. Casio Computer
6.2.2 2. The Mail & Guardian
6.2.3 3. Buffer
6.2.4 4. Nissan
6.2.5 5. McClatchy
7 Penutup

Apa itu Framework?


Sebelum membahas mengenai Laravel dan CodeIgniter, sebaiknya Anda perlu tahu terlebih
dahulu apa itu Framework. Laravel dan CodeIgniter merupakan framework yang kompatibel
dengan bahasa pemrograman PHP. Apa sih framework itu?
Framework adalah sekumpulan fungsi yang memudahkan programmer atau pengembang
aplikasi web. Fungsi-fungsi yang berada di dalam framework seperti plugin dan konsep.
Konsep yang dimaksud bertujuan untuk membangun sistem supaya dapat dikembangkan
dengan rapi dan terstruktur.

Selain menyediakan fungsi, framework juga menyediakan library dan tools lain yang Anda
butuhkan ketika mengembangkan aplikasi web.

Jika mengembangkan aplikasi web menggunakan framework, Anda tidak perlu memulainya
dari awal sehingga pengembangan membutuhkan waktu yang tergolong lebih cepat daripada
menggunakan PHP Native.

Apa itu Laravel?

Laravel, framework yang cukup populer di Indonesia. Framework ini diluncurkan tahun 2011
dan sampai sekarang pengembang banyak menggunakannya untuk mengembangkan website
yang powerfull.

Sama halnya dengan framework lain, proses pengembangan Laravel bertujuan untuk
mempermudah pengembangan aplikasi web. Namun tidak hanya itu, Laravel juga membuat
proses pengembangan aplikasi web menjadi lebih elegan, menyenangkan, dan ekspresif.

Laravel dikenal sebagai framework yang dinamis –sesuatu hal yang terus berubah dan
berkembang secara aktif. Framework ini juga terkenal dengan dokumentasinya yang lengkap
dan selalu diperbarui.

MVC atau Model, View, Controller menjadi pondasi Laravel yang dilengkapi dengan tool
teks perintah (command line) yang bernama “Artisan” yang bisa digunakan untuk packaging
bundle dan instalasi bundle melalui command prompt.

Fitur & Kelebihan Laravel?

Tidak ada framework yang  sempurna. Setiap framework memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Namun dengan menggunakan framework yang lebih modern, Anda dapat
melakukan berbagai hal.
Berikut ini adalah fitur dan kelebihan dan dari framework Laravel:

 Modularity
Laravel menyediakan berbagai macam modul dan library. Kedua fitur ini dapat
membantu Anda meningkatkan dan menyempurnakan aplikasi web. Seluruh modul
yang tersedia di Laravel terintegrasi dengan Composer dependency manager yang
dapat membantu mempermudah proses update.
 Routing
Routing membantu pengembang aplikasi web dengan memberikan pendekatan yang
fleksibel untuk mendefinisikan routes di dalam aplikasi web. Routing membantu
untuk memperluas aplikasi web dengan baik dan juga meningkatkan performa dari
aplikasi web.
 Testability
Laravel memberi berbagai macam fitur dan program pembantu yang dapat membantu
Software Testers dengan berbagai macam pengecekan kasus. Fitur ini membantu
untuk memelihara source code sesuai dengan kebutuhan pengguna.
 Query Builder and ORM
Laravel menyediakan query builder yang cukup powerfull. Fitur ini membantu Anda
untuk meng-query database menggunakan berbagai macam rangkaian metode
sederhana. Laravel menyediakan Object Relational Mapper (ORM) dan implementasi
ActiveRecord yang disebut dengan Eloquent.
 Configuration Management Features
Laravel menggunakan environments dan konfigurasi yang berbeda. Jadi website yang
didesain menggunakan Laravel, berjalan dengan perubahan konfigurasi yang konstan.
Laravel memberikan pendekatan yang konsisten dan powerful untuk mengelola
konfigurasi dengan cara yang cukup efisien.
 Template Engine
Laravel menggunakan Blade Template engine, yang mana ini merupakan template
bahasa yang digunakan untuk mendesain hierarki tata letak dan blok dengan berbagai
jenis blok termasuk konten dinamis yang telah ditentukan sebelumnya.
 Schema Builder
Laravel mengelola berbagai jenis definisi database dan skema di dalam kode PHP.
Framework ini juga mendukung untuk memantau semua perubahan dengan mematuhi
proses migrasi database.
 Authentication

Proses autentikasi sudah menjadi fitur yang umum di seluruh website yang terhubung ke
internet. Laravel menyediakan pengembangan autentikasi yang di dalamnya terdapat fitur
register, pengiriman reset password, dan ‘lupa password’.

Jika Anda ingin mencoba menggunakan Laravel, silakan ikuti panduan cara install Laravel di
halaman blog kami. Sampai di sini, Anda sudah mengetahui apa itu Laravel dengan berbagai
fiturnya. Lalu bagaimana dengan CodeIgniter?

Apa itu CodeIgniter?


Sama halnya dengan Laravel, CodeIgniter adalah sebuah framework yang tersedia untuk PHP
Developers yang bersifat open source. Tingkat popularitas CodeIgniter hampir sama dengan
Laravel.

CodeIgniter juga mempercepat proses pengembangan website. Framework ini berbasis PHP
berdasarkan array library dan package yang lebih banyak. Library ini dapat dipanggil
berulang-ulang ketika proses pengembangan aplikasi web.

CodeIgniter juga menggunakan arsitektur Model-View-Controller (MVC). Selain itu,


framework ini juga menambahkan logika layer ke dalam aplikasi web Anda. Layer ini
berguna saat memparalelkan proses tertentu pada proses pengembangan aplikasi web dan
berkontribusi terhadap desain aplikasi yang lebih bersih. Inilah yang membuat aplikasi web
yang dikembangkan dengan CodeIgniter terlihat sangat responsif terhadap perubahan bisnis.

Fitur & Kelebihan CodeIgniter?

Sebagai framework yang sama populernya dengan Laravel, CodeIgniter mempunyai beberapa
fitur unggulan. Fitur-fitur ini pula yang menjadi keunggulan dari CodeIgniter.

Berikut ini adalah beberapa fitur CodeIgniter yang diambil dari dokumentasinya:

 Extremely Light Weight


CodeIgniter terkenal ringan. Sistem utama hanya membutuhkan
beberapa library kecil. Padahal di beberapa framework lain pada umumnya
membutuhkan resource yang lebih besar. Library tambahan dimuat secara dinamis
selama proses request, tergantung dari kebutuhan proses yang diberikan, ini membuat
sistem utama dari CodeIgniter sangat sederhana dan cukup cepat.
 Security and XSS Filtering

Cross Site Scripting (XSS) merupakan salah satu jenis serangan injeksi code (code injection
attack). XSS dilakukan oleh penyerang dengan cara memasukkan kode HTML atau client
script code lainnya ke suatu situs. Maka dari itu, CodeIgniter menyediakan filtering untuk
mengatasi XSS untuk keamanan aplikasi web Anda.

 Template Engine Class

Meskipun CodeIgniter mempunyai template parser sederhana yang dapat secara opsional
digunakan, itu tidak memaksa Anda untuk menggunakannya. Template engine sama sekali
tidak dapat menyamai kinerja dari PHP Native, dan sintaks yang biasa digunakan untuk
menggunakan template engine biasanya lebih mudah dipelajari daripada mempelajari dasar
dari PHP.

 Library Gambar
Terdapat library yang dapat digunakan untuk melakukan resizing, cropping, rotating,
dan lain sebagainya. Selain itu, CodeIginiter juga mendukung penggunaan GD,
NetPBM dan Image Magick.
 Menyediakan Class Email
CodeIgniter mendukung beberapa fitur email seperti Attachments, HTML/Text
emails, multiple protocols like SMTP, POP dan masih banyak lainnya..
 Flexible URI Routing
URI Routing merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memetakan URL ke
dalam resource tertentu dengan memberikan nama lain dari resource tersebut. Ada
beberapa kegunaan URI Routing di dalam pengembangan aplikasi web; memberikan
penamaan routing dan resource dan membuatkan alamat baru ke URL alias sehingga
menjadi lebih mudah dibaca oleh orang lain.

Selain fitur di atas, CodeIgniter juga mempunyai beberapa fitur lain seperti Form and Data
Validation, Session Management, FTP Class, Data Encryption, Benchmarking, Full Page
Caching, XML-RPC Library , Search-engine Friendly URLs, dan lain sebagainya.

Perbedaan Laravel vs CodeIgniter


Laravel dan CodeIgniter memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di bawah ini merupakan
tabel perbandingan antara Laravel dan CodeIgniter.

Dasar
Perbandingan
Laravel CodeIgniter
Antara Laravel Vs
CodeIgniter

CodeIgniter merupakan framework


Laravel merupakan open source PHP
PHP yang juga open source.
Framework, menggunakan MVC, yang mana
Framework ini dibuat untuk
framework ini termasuk powerfull dan mudah
Definisi pengembang yang ingin membuat
untuk dipelajari. Cocok untuk pengembang
aplikasi web sederhana namun
yang ingin membuat aplikasi web yang canggih
mempunyai fitur yang sangat
dengan fitur yang elegan dan modern.
lengkap dan elegan.
Database Model Object Oriented Relational-Object Oriented

Programming Laravel adalah Object Oriented Event Driven


Component Oriented
Paradigm Functional

Mendukung Baik Explicit Routing


Routing Explicit Routing
maupun Implicit Routing

Tidak mendukung fitur built-in


Mengizinkan programmer/pengembang untuk
modules, ini membutuhkan
membantu project ke dalam modul-modul kecil
pengembang untuk membuat
Built-in Modules melalui bundle, dan dapat menggunakan
sendiri dan mengelolanya
kembali modul di dalam berbagai macam
menggunakan tambahan Modular
project yang berbeda.
Extension.

Mengizinkan pengembang untuk menentukan


Tidak mendukung penuh
kustom HTTPS Routes. Pengembang juga
penggunaan HTTPS route.
mempunyai wewenang untuk membuat URL
Pengembang harus mengelola URL
HTTPS Support yang spesifik untuk masing-masing routes.
Helper untuk membuat transmisi
Laravel lebih jauh menjamin keamanan data
data aman dengan pengembangan
yang ditransmisikan dengan menambahkan
pats.
https:// sebelum URL secara otomatis.

Kunci Perbedaan Laravel dan CodeIgniter


Sejauh ini baik Laravel maupun CodeIgniter merupakan dua framework yang sama-sama
populer dan andal. Supaya lebih mengenal lebih jauh perbedaan Laravel dan CodeIginiter,
pada bagian ini akan membahas diskusi mengenai perbedaan utama antara Laravel dan
CodeIgniter.

 Dukungan ORM

CodeIgniter tidak mendukung ORM sedangkan Laravel mengizinkan pengembang untuk


mengambil keuntungan dari Eloquent object-relational mapping ORM. Anda dapat
menggunakan sistem ORM untuk bekerja dengan berbagai macam jenis database supaya
lebih efisien menggunakan Activer Record Implementation.

Eloquent Object Relational Mapping lebih lanjut mengizinkan pengembang untuk


berinteraksi dengan database secara langsung melalui model tabel database individu yang
spesifik. Pengembang bahkan dapat menggunakan model untuk menjalankan tugas secara
bersama-sama seperti menambahkan records baru dan menjalankan query database secara
bersamaan.

 Pemrosesan Database
Dibandingkan dengan Laravel, CodeIgniter lebih unggul dalam pemrosesan database.
Saat kedua framework mendukung MySQL, Microsoft Bi, PostgreySQL dan
MongoDB, CodeIgniter. Tidak hanya itu, CodeIgniter mendukung database lain,
seperti ORACLE, Microsoft SQL Server oriented, IBM DB2, dan JDBC.
 Pengelolaan Modul
CodeIgniter membutuhkan pengembang untuk mengelola modul-modul dengan
menggunakan tambahan Modular Extension. Bagaimana dengan Laravel? Laravel
didesain dengan dukungan built-in modularity. Built-in modularity memungkinkan
pengembang untuk memisahkan project yang besar ke dalam modul-modul kecil
melalui sebuah bundle. Anda dapat menggunakan modul tersebut di dalam beberapa
project lain.

 Migrasi Database
CodeIgniter tidak menyediakan fitur yang spesifik untuk menyederhanakan migrasi
skema database. Untuk melakukan proses migrasi database membutuhkan cukup
banyak usaha.

Sedangkan Laravel membuat proses ini menjadi lebih mudah dengan fitur database
agnostic migration yang mereka sediakan. Fitur ini membuat pengembang dengan
mudah memodifikasi dan membagikan skema database dari aplikasi tanpa harus
menuliskan baris kode yang cukup kompleks untuk menjalankan proses ini.

Pada proses pengembangan lebih lanjut, Anda dapat mengembangkan skema database
dari aplikasi dengan mudah dengan mengombinasikan database agnostic migration
dengan schema builder yang tersedia di Laravel.
 CodeIgniter tidak menyediakan built-in template engine. Pengembang harus
melakukan integrasi framework dengan template engines yang cukup sulit seperti
Smarty untuk melakukan beberapa tugas dan menaikan performa dari aplikasi web.

Berbeda dengan CodeIgniter, Laravel menyediakan menyediakan template engine


Blade bawaan. Template engine ini memungkinkan PHP Developers untuk
mengoptimasi performa aplikasi web dengan memperbesar dan memanipulasi dari
berbagai macam sudut pandang.

 REST APIs
CodeIgniter tidak menyediakan fitur untuk mengembangkan REST APIs.
Pengembang harus menulis secara manual baris kode untuk membuat REST APIs
secara kustom.

Pada kasus Laravel, RESTful Controllers tersedia bagi pengembang yang ingin
mengaktifkannya untuk membangun REST APIs tanpa menambah waktu tambahan
dan usaha. Anda dapat dengan mudah mengatur $restful property dengan nilai ‘true’
di dalam RESTful Controller untuk membuat REST APIs tanpa harus membuat baris
kode tambahan.

Contoh Website Laravel dan CodeIgniter


Membandingkan Laravel dengan CodeIgniter tidak lengkap rasanya jika tidak melihat
langsung hasilnya. Meskipun hasilnya sama saja, Anda dapat langsung mengunjungi masing-
masing website untuk membandingkan performa dan bagaimana website tersebut bekerja.

Website yang Menggunakan Laravel


Berikut ini contoh website yang menggunakan framework Laravel:

1. MyRank

MyRank merupakan website untuk belajar online orang-orang di India. Website ini
menunjukkan bagaimana serbaguna Laravel dapat digunakan.

2. Laravel Trick

Laravel Trick dibangun menggunakan Laravel. Desain yang sederhana dengan beberapa opsi
panel yang ditempatkan dengan baik.

3. Asgard CMS
Asgard merupakan Platform CMS yang dibangun menggunakan Laravel. Anda dapat
mengunjungi langsung websitenya untuk menikmati pengalaman menggunakan website
Laravel atau bahkan mencoba membangunnya sendiri menggunakan CMS.

4. World Walking

World Walking merupakan website yang bertujuan untuk membuat orang bersemangat
berjalan. Ada yang tidak suka berjalan?

Website ini menawarkan banyak sekali fitur di dalam aplikasi smartphone, jadi cukup
menjanjikan untuk mencobanya langsung untuk meningkatkan skill berjalan Anda. Selain itu,
tampilan website cukup menarik dan mempunyai beberapa fitur unik.

5. LaravelIO
Laravel mempunyai beberapa komunitas dan forum secara online. LaravelIO merupakan
salah satu website yang digunakan untuk komunitas pengguna Laravel bertukar informasi.

Modul sign up di dalam website ini sudah terintegrasi dengan GitHub, sesuatu yang cukup
penting untuk Anda ketahui ketika ingin membangun aplikasi sendiri.

Website yang Menggunakan CodeIgniter

Website Laravel sudah, berikutnya kami akan menunjukkan kepada beberapa website yang
dibangun menggunakan framework CodeIginiter.

1. Casio Computer

Casio merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan CodeIgniter sebagai framework
untuk membangun website mereka. Casio merupakan perusahaan multinasional yang
menyediakan berbagai macam peralatan elektronik seperti jam tangan, kamera digital, dan
masih banyak lainnya.
2. The Mail & Guardian

The Mail & Guardian merupakan website berita yang terbit setiap minggu. Website ini terbit
mingguan karena tidak mempunyai biaya untuk menerbitkan berita setiap hari. The Mail &
Guardian dibangun oleh M&G Media di Afrika Selatan.

3. Buffer

Buffer merupakan platform manajemen media sosial. Platform ini membantu Anda untuk
menaikan trafik dan meningkatkan interaksi dengan pengunjung atau customer. Buffer
menyediakan beberapa tim yang terbesar di berbagai tempat yang bertujuan untuk
mendapatkan apa yang customer mereka butuhkan.

4. Nissan

Nissan menggunakan website –yang dikembangkan menggunakan CodeIgniter– untuk


mempromosikan website mereka.
5. McClatchy

McClatchy merupakan perubahan penerbit yang berpusat di California. Perusahaan ini sudah
beroperasi dengan lebih dari 29 media di lebih dari 14 negara bagian.

Penutup
Seperti yang sudah dibahas, jika dibandingkan Laravel vs CodeIgniter masing-masing
mempunyai kelebihan. Hanya saja Laravel lebih mempunyai fitur lebih banyak dibandingkan
dengan CodeIgniter. Berbagai fitur ini dapat Anda gunakan untuk membangun aplikasi web
Anda sendiri.

Namun, jika aplikasi yang ingin Anda kembangkan mempunyai banyak interaksi dengan
database, akan lebih baik jika menggunakan CodeIgniter.

Anda mungkin juga menyukai