PROPOSAL
EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF INDONESIA
SURAT KETERANGAN TERDAFTAR KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI NO : 01-00-00/207/IV/2018
TERDAFTAR PADA ALPEKSI KTA NO. 030132 - SERTIFIKAT NO. AA030132.028
Alamat : Perkantoran Wisma Arie Yani Jl. Buaran Raya No.9A, Lt.II Duren Sawit - Jakarta Timur. Telp/Fax : 021-86616250 E-Mail: new_puskulatif@yahoo.co.id
TENTANG :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan ramat Nya yang
telah memberikan kelancaran serta kemudahan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Proposal Kegiatan Bimbingan Teknis “Penyusunan dan Penguatan Program PKK Desa
dalam APBDes Bagi Pengurus TP PKK Kabupaten, Pengurus TP PKK Kecamatan,
Ketua TP PKK dan Sekretaris TP PKK Desa”
Proposal ini disusun untuk memberikan informasi dan gambaran umum tentang
berbagai kegiatan serta rencana yang akan dilaksanakan
Kami menyadari masih banyak terdapat keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan
maupun penyampaian proposal, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun serta
dukungan dari berbagai pihak berupa material maupun non material sangat kami sambut dengan
tangan terbuka demi perbaikan di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga dengan tersampaikannya proposal ini dapat menggugah hati
berbagai pihak untuk bekerja sama demi upaya meningkatkan kinerja lembaga pemberdayaan
dan kesejahteraan keluarga.
.
Hormat kami,
Pusat Study Pengembangan
Eksekutif Dan Legislatif Indonesia
I. PENDAHULUAN
Masalah pemberdayaan perempuan erat kaitanya dengan masalah ketenagakerjaan, hal ini
terlihat ketika mencari nafkah bukan hanya masalah kaum laki-laki akan tetapi perempuan juga
memiliki andil didalamnya. Seperti dalam bidang pertanian, kaum perempuan mempunyai
kontribusi yang cukup signifikan yaitu dari penanaman kembali, pembenihan, pemupukan,
panen, pasca panen, pengepakan dan pemasaran. Oleh sebab itu perempuan mempunyai peran
penting dalam menggerakan roda perekonomian baik di keluarga, masyarakat maupun dalam
skala nasional. Berbagai pendapat menyatakan bahwa kegiatan produktif dan reproduktif
perempuan pedesaan disatukan ke dalam pendapatan nasional bisa memberikan kontribusi
sebesar 30%-40% dari pendapatan kotor nasional
Pemerintah pada akhir-akhir ini gencar untuk melakukan pembangunan baik di perkotaan
maupun pedesaan. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan desa.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengembangkan organisasi-organisasi kemasyarakatan melalui
pembinaan kelompok-kelompok. Contohnya Program Pengembangan Kecamatan (PPK), dan
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Dalam hal ini, kaum perempuan juga punya bagian
untuk terlibat dalam sebuah organisasi tertentu. Mereka juga dapat ikut berpartisipasi dalam
pembangunan desa dengan menggerakan partisipasi masyarakat desa.
Salah satu wadah organisasi perempuan dimasyarakat Kabupaten/Kota, desa dan kelurahan
adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). PKK adalah sebuah organisasi
kemasyarakatan desa yang mampu mengerakan partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan, juga berperan dalam kegiatan pertumbuhan desa. PKK sebagai gerakan yang
tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak dalam membangun, membina, dan
membentuk keluarga guna mewujudkan kesejahteraan keluarga sebagai unit kelompok terkecil
dalam masyarakat. Organisasi PKK sudah melembaga baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten,
kecamatan maupun desa dan kelurahan.
Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit
terkescil masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan dalam
mendukung program-program pemerintah. Dari keluarga yang sejahtera ini maka tata kehidupan
berbangsa dan bernegara akan dapat melahirkan ketentraman, keamanan, keharmonisan dan
kedamaian. Dengan demikian, kesejahteraan keluarga menjadi salah satu tolak ukur dan
barometer dalam pembangunan dengan program-program pemerintah dengan mendata
beberapa aspek yang diperlukan seperti data warga, ibu hamil, bayi dan balita, kelahiran,
kematian sampai kegiatan masyarakat.
PKK yang merekrut anggota sampai lapisan bawah dengan cara mengajak ibu rumah tangga
yang ingin bergabung dan menjadi pengurus organisasi PKK. Masyarakat diharapkan mampu
membawa pada kondisi keluarga yang sejahtera, yaitu keluarga yang mampu memenuhi
kebutuhan dasar manusia baik secara material, sosial, mental dan spiritual serta keluarga yang
hidup sejahtera, maju dan mandiri. Melalui PKK diharapkan perempuan-perempuan desa dapat
meningkatkan kemampuan dan perannya sebagai wanita bisa terlaksana dengan baik.
Tidak dapat dipungkiri memasuki era globalisasi dihadapkan pada persaingan yang makin ketat
dan kompetitif dalam berbagai bidang kehidupan. Bukan hanya dalam aspek
pengetahuan, teknologi dan industri, melainkan juga dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,
politik, hukum melainkan juga terjadi pada aspek ideologi serta pertahanan keamanan. Semakin
ketatnya persaingan telah menyadarkan kita betapa pentingnya meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia (SDM) yang handal dalam rangka mencapai kemenangan dalam percaturan
yang sedang dihadapi.
Sebuah tantangan yang harus disikapi dengan positif mengingat potensi sumberdaya manusia
(SDM) belum tergali secara optimal, adapun salah satu cara dalam rangka meningkatkan serta
menumbuhkan kreatifitas penduduk adalah melalui pemberdayaan keluarga tanpa mengurangi
peran keluarga itu sendiri sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Setidaknya ada delapan fungsi keluarga yang dapat harus diwujudkan dalam rangka
pemberdayaan, yaitu :
1. Fungsi agama : merupakan fungsi yang mendorong keluarga agar dapat menjadi wahana
pembinaan kehidupan beragama yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi sosial budaya : Merupakan fungsi agar keluarga dapat menjadi wahana pembinaan
dan persemaian nilai-nilai yang luhur dari budaya tersebut, sehingga nilai luhur yang selama
ini sudah menjadi panutan dalam kehidupan berbangsa tetap dapat dipertahankan dan
dipelihara.
3. Fungsi cinta kasih : Merupakan fungsi yang mendorong keluarga agar dapat menciptakan
suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
4. Fungsi perlindungan : Merupakan fungsi yang mendorong keluarga agar dapat menciptakan
suasana aman, nyaman, damai, dan adil bagi seluruh anggota keluarganya
5. Fungsi reproduksi : Merupakan fungsi yang mendorong setiap keluarga dapat menerapkan
cara hidup sehat, mengerti tentang kesehatan reproduksinya.
6. Fungsi Pendidikan : Merupakan fungsi yang menempatkan keluarga bukan hanya
berhubungan dengan kecerdasan, melainkan juga termasuk pendidikan emosional dan juga
pendidikan spiritualnya.
7. Fungsi ekonomi : Merupakan fungsi yang dapat mendorong keluarga agar dapat membina
kualitas kehidupan ekonomi keluarga, sekaligus dapat bersikap realistis serta bertanggung
jawab terhadap kesejahteraan keluarga
8. Fungsi lingkungan : Merupakan fungsi yang dapat mendorong keluarga dapat menciptakan
kehidupan yang harmonis dengan lingkungan masyarakat sekitar dan alam.
Pertanyaannya, cara apa yang paling efektif dapat diterapkan dalam rangka membangun
keluarga yang mandiri dan sejahtera? Bagaimanakah langkah-langkahnya?
Jawabnya yang pertama adalah melalui pemberdayaan ekonomi keluarga, paling tidak ada dua
alasan mendasar yang dapat dikemukakan, yaitu:
1. Keluarga yang mandiri dan sejahtera harus didahului oleh kemampuan keluarga dalam
melaksanakan fungsi ke-7 yaitu fungsi ekonomi sehingga semua anggota keluarga
mampu mengembangkan telenta atau kemampuannya secara mandiri. Logikanya, bagaimana
mungkin sebuah keluarga dengan penghasilan yang mungkin dibawah standar mampu
menyediakan biaya hidup yang layak dan mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang
lainnya, menyekolahkan anak atau berderma sebagai wujud pelaksanaan fungsi pendidikan
dan keagamaan dalam keluarga. Hal ini menunjukkan sebagaimana mestinya pembangunan
dalam aspek ekonomi dilingkungan keluarga menjadi tuntutan mutlak agar sebuah keluarga
dapat hidup mandiri dan sejahtera.
2. Keberdayaan ekonomi keluarga menjadi suatu cerminan keberdayaan ekonomi masyarakat
maupun bangsa. Keluarga dengan kemampuan ekonomi yang kuat akan memberi dukungan
yang kuat pula terhadap kemampuan ekonomi masyarakat dan negara.
Artinya kemampuan ekonomi keluarga menjadi tolak ukur seberapa besar keluarga tersebut
mampu menopang ekonomi masyarakat, bangsa dan negara agar dapat hidup mandiri dan
sejahtera.
Pembangunan aspek ekonomi dalam keluarga, dengan kedua alasan tersebut, menjadi
sesuatu yang sangat penting diupayakan agar keluarga dapat membangun dirinya menjadi
keluarga yang mandiri secara ekonomi. Hal tersebut karena sebuah keluarga baru akan dapat
melaksanakan 8 fungsi keluarga secara utuh mulai dari fungsi k-eagamaan, sosial budaya,
cinta kasih, melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi
hingga fungsi pembinaan lingkungan, manakala keluarga tersebut telah ditopang oleh landasan
ekonomi yang kuat sehingga akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan aspek-aspek lain
dalam keluarga.
Kemudian menjawab pertanyaan apa langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan terkait
dengan pemberdayaan ekonomi keluarga dalam rangka membangun keluarga yang mandiri dan
sejahtera, secara praktis dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Keluarga sasaran harus dikondisikan dalam suasana yang kondusif untuk mampu
berusaha tanpa hambatan dari sisi mental dan spiritual. Artinya jiwa berwirausaha harus
dibangun dan dimantapkan terlebih dahulu, agar setiap anggota keluarga, memiliki sikap
mental yang memadai sebagai seorang wirausahawan yang mandiri.Sikap mental yang
dimaksud adalah dengan menjadi pribadi yang tekun, disiplin, jujur, pantang menyerah, tidak
mudah berputus asa, tidak melakukan perbuatan yang merugikan usaha keluarga seperti suka
berjudi, boros, dan sukamenghambur-hamburkan uang. Untuk upaya pertama ini,
pembinaan pada keluarga yang efektif menjadi kunci keberhasilan untuk membawa keluarga-
keluarga menjadi keluarga yang slap untuk memberdayakan diri dalam aspek ekonomi.
2. Keluarga yang secara mental dan spiritual siap untuk berwira usaha dididik ketrampilan dan
kemampuan berwirausaha sesuai dengan minat dan bakatnya. Hal ini mengingat, tidak semua
keluarga memiliki minat maupun potensi yang sama dalam berusaha.
3. Variasi minat dan kemampuan harus diperhatikan, jangan sampai sebuah keluarga dididik atau
diberi ketrampilan yang bukan minat dan bakatnya, karena hasilnya itu sendiri sudah jelas
akan mengecewakan. Agar hasilnya lebih efektif dan efisien, keluarga dengan minat dan bakat
yang sama dididik secara bersamaan.
4. Bila langkah pertama hingga ketiga telah dapat dilaksanakan dengan baik, maka pemberian
modal usaha baru dapat diberikan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas produksinya.
1.2.5 NARASUMBER
1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
3. Ketua 1 – 4 TP PKK Pusat
4. Sekretaris PKK Pusat
5. Ketua TP.PKK Desa dari Kab Bogor
1.2.7 PENDANAAN
Pendanaan pelaksanaan Bimtek dapat bersumber dari APBD/APBDesa/ADD Kabupaten serta
sumber pembiayaan lainnya yang dianggap Sah.
1.3 PENUTUP
Demikian Proposal bimtek ini dibuat sebagai bahan acuan dalam melaksanakan kegiatan
dengan harapan semoga apa yang akan dilaksanakan dapat membantu Pemerintah,
Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dalam upaya menciptakan masyarakat yang
sejahtera, adil dan makmur.
Hormat kami,
Pusat Study Pengembangan
Eksekutif Dan Legislatif Indonesia
Dengan Hormat,
Dalam Rangka upaya untuk meningkatkan kualitas gerakan PKK dalam ikut serta melaksanakan
pembangunan nasional, diperlukan kemantapan pengelolaan gerakan PKK dengan memanfaatkan sumber
daya yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Untuk membangun persamaan persepsi dan keterpaduan
dalam melaksanakan tertib administrasi dan pelaksanaan 10 program pokok PKK.
Menindaklanjuti hal tersebut diatas, maka Pusat Study Pengembangan Eksekutif dan Legislatif
Indonesia (PUSKULATIF) bersama dukungan narasumber ahli dari Kementerian terkait, Praktisi dan
Akademisi yang ahli dibidangnya ingin mengundang para Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (TP PKK) Provinsi/Kabupaten, Kota dan Desa, untuk hadir pada pelaksanaan Bimbingan Teknis
dengan tema :
“Penyusunan dan Penguatan Program PKK Desa dalam APBDes
Bagi Pengurus TP PKK Kabupaten, Pengurus TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK
dan Sekretaris TP PKK Desa”
yang akan dilaksanakan pada :
Hormat kami,
Pusat Study Pengembangan
Eksekutif Dan Legislatif Indonesia
13.00 – 14.30 Best Practise PKK Desa ( Ketua PKK Desa) Ketua TP.PKK Desa
14.30 – 14.45 Rehat Kopi / Coffe Break Manajemen Hotel/Panitia
14.45 – 16.30 Best Practise PKK Desa ( Ketua PKK Desa) Ketua TP.PKK Desa
16.30 – 18.00 RKTL/Penutupan /Pembagian Sertifikat Panitia
18.00 – 21.30 MC/ Closing/Makan Malam dan Istirahat Panitia
HARI KEEMPAT
06.00 – 09.00 Sarapan Pagi Manajemen Hotel/Panitia
09.00 – 12.00 Acara Bebas Peserta
12.00 Check Out Hotel Reception Hotel
Catatan : Untuk Waktu, Tempat dan Materi Bimteknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan