1046 3422 1 PB PDF
1046 3422 1 PB PDF
ABSTRAK
910
secara luas belum dilakukan secara diGampongCot Tufah Kecamatan
optimal. Namun demikian, ketersediaan Gandapura Kabupaten Bireuen. Dari hasil
rumbia di GampongCot Tufahjuga belum observasi awal kesalahsatu usaha
sepenuhnya mencukupi bahan baku untuk pengrajin tirai dari kulit pelepah rumbia
kerajinan di Gampong tersebut, diGampongCot Tufah yaitu Bapak Anwar
dikarenakan semakin bermunculannya yang telah menjalankan usahanya tersebut
usaha kerajinan yang memanfaatkan kurang lebih selama 10 tahun, diperoleh
bahan baku rumbia, salah satunya usaha informasi bahwa umumnya pengrajin tirai
kerajinan tirai. Tirai dari kulit pelepah dari kulit pelepah rumbia diGampongCot
rumbia yang dibuat ini sudah tentu Tufah menjual tirai hasil olahannya
menambah penghasilan melalui perantara agen, namun ada juga
masyarakatGampongCot Tufah. Hal ini pembeli yang datang langsung ke
dikarenakan permintaan tirai dari kulit tempatnya. Oleh karena demikian,
pelepah rumbia selain dari dalam daerah pengrajin tirai dari kulit pelepah
juga banyak pesanan-pesanan dari luar rumbiadiGampongCot Tufah perlu
daerah, sehingga pengusaha tirai dari kulit memahami masalah pemasaran dengan
pelepah rumbia harus menyesuaikan benar karena apabila pemasaran dilakukan
jumlah produksi dengan banyaknya dengan baik dan benar dengan terus
permintaan serta melakukan pemasaran mempelajari situasi dan harga pasar,
dengan benar. pengrajin tirai dari kulit pelepah rumbia
Pemasaran produk adalah dapat terus mempertahankan usahanya
satukomponen pasca produksi yang serta mendapatkan keuntungan yang
perlumendapatkan perhatian lebih maksimal.
karenapemasaran merupakan salah satu Adapun rincian jumlah produksi
kunci dalampengembangan usaha. tirai Bapak Anwar dalam lima tahun
Demikian pula halnya masalah terakhir dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
pemasarantirai dari kulit pelepah rumbia
Tabel 1. Produksi Tirai Bapak Anwar 5 Tahun Terakhir
No Tahun Jumlah Produksi (Unit) Pertumbuhan (%)
1 2012 180 -
2 2013 240 33,33
3 2014 300 25,00
4 2015 420 40,00
5 2016 600 42,86
Rata-rata 348 35,30
Sumber: Pemilik Usaha Tirai Dari Kulit Pelepah Rumbia(2017)
Berdasarkan data jumlah demikian, dalam menjalankan usahanya
produksitirai Bapak Anwar 5 tahun tersebut Bapak Anwarjuga
terakhir terlihat bahwa setiap tahunnya menghadapisejumlah permasalahan
jumlah produksi selalu meningkat, dari seperti tidak tersedianya sentra pemasaran
2012-2016 rata-rata peningkatannya hasil kerajinan sebagai tempat jual produk
sebanyak 348unit tirai pertahunnya atau dansumber informasi, yang
rata-rata persentase pertumbuhannya menyebabkanpendekatan sentra penjual
sebesar 35,30% pertahunnya.Namun dan pembeli secara langsung masih sedikit
911
dan sangat terbatas. Belum adanya pelepah rumbia. Penelitian iniakan
dukungan pemerintah setempat dalam dilaksanakan pada bulan September 2017.
mendukung potensi kerajinan yang ada di Metode yang dilakukan dalam
GampongCot Tufah seperti membuka penelitian ini adalah metode kualitatif
akses pemasaran keluar daerah, agar deskriptif untuk memberikan gambaran
pelaku usaha kerajinan tirai dari kulit umum tentang data yang diperoleh.
pelepah rumbia di GampongCot Metode analisis data yang digunakan
Tufahmemiliki jaringan pembeli yang dalam penelitian ini adalah analisis
berasal dari luar daerah, sehingga wilayah SWOT, dengan tujuan untuk mengetahui
pemasaran dapat diperluas. kekuatan, kelemahan, peluang dan
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ancaman pada pemasaran tirai dari kulit
menyimpulkan bahwa pemasaran pelepah rumbia di daerah penelitian.
merupakan faktor yang sangat penting Analisis ini didasarkan pada logika untuk
dalam dunia usaha. Oleh karena itu dapat memaksimalkan kekuatan
penulis tertarik untuk melakukan (strenghts) dan peluang (Oppourtunities),
penelitian dengan judul “Strategi namun secara bersamaan dapat
Pemasaran Tirai Dari Kulit Pelepah meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
Rumbia di Gampong Cot Tufah dan ancaman (Theats) (Rangkuti, 2006).
Kecamatan Gandapura Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bireuen”.
1. Identifikasi Kondisi Internal dan
METODE PENELITIAN Eksternal
Penelitian ini dilaksanakan di Berdasarkan analisis deskriptif
Gampong Cot Tufah Kecamatan indentifikasi kondisi internal dan eksternal
Gandapura Kabupaten Bireuen. Penentuan dalam strategi pemasaran kerajinan tirai
lokasi ini penelitian dilakukan secara dari kulit pelepah rumbia di Gampong Cot
sengaja (purposive) dengan pertimbangan Tufah berdasarkan data primer (kuesioner)
bahwa Gampong Cot Tufah Kecamatan diperoleh beberapa hal yangakan
Gandapura Kabupaten Bireuen merupakan dipaparkan pada Tabelberikut :
salah satu sentra produksi tirai dari kulit
Tabel 3. Indentifikasi Kondisi Faktor Internal dan Eksternal
Faktor Internal
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
S1 Produk berkualitas W1 Kegiatan promosi belum optimal
S2 Semangat pekerja tinggi W2 Belum ada label produk
S3 Produksi kontinyu W3 Keterbatasan modal usaha
Faktor Eksternal
Peluang(Opportunity) Ancaman (Threat)
O1 Akses transportasi mudah dijangkau T1 Cuaca tidak mendukung
O2 Adanya kemitraan usaha T2 Berdirinya usaha yang sejenis
O3 Luasnya potensi pasar T3 Terbatasnya bahan baku
912
Pada Tabel 3di atas dapat dilihat Kecamatan Gandapura Kabupaten
bahwa ada 3 poin pada tiap-tiap faktor. Bireuen, maka tahap selanjutnya adalah
Faktor tersebut diperoleh dari hasil melakukan analisa terhadap faktor-faktor
identifikasi awal terhadap usaha kerajinan yang sudah diidentifikasikan tersebut.
tirai dari kulit pelepah rumbiadi Gampong
Cot Tufah. Proses identifikasi tersebut 2. Analisa Faktor Kekuatan Internal
dilakukan dengan memberikan questioner dan Eksternal
kepada responden, guna memperoleh data Untuk menentukan suatu faktor
yang dibutuhkan secara akurat. kekuatan internal dan eksternal dapat
Setelah mengetahui dan dilakukan dengan analisa faktor kekuatan
memahami apasaja yang menjadi kondisi internal dan eksternal. Bobot masing-
faktor internal dan eksternaldalam strategi masing faktor internal dapat dilihat pada
pemasaran Kerajinan tirai dari kulit Tabel berikut.
pelepah rumbiadi Gampong Cot Tufah
913
masing faktor Eksternal dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 5. Matrik Urgensi Faktor Eksternal
Faktor Yang Lebih
Urgen Total Bobot
No Faktor Eksternal Rangking
NU (%)
A B C D E F
Akses transportasi mudah
A X A C D A F 2 13,3 *3
dijangkau
B Adanya kemitraan usaha A X B D B F 2 13,3 *3
C Luasnya potensi pasar C B X C E F 2 13,3 *3
D Cuaca tidak mendukung D D C X E F 2 13,3 *3
E Berdirinya usaha yang sejenis A B E E X E 3 20,0 *2
F Terbatasnya bahan baku F F F F E X 4 26,7 *1
15 100
Sumber: Data Primer (diolah), 2017
T4,61 O 2,81
- 1,79
IV III
W 2,90
Gambar 2. Peta Kekuatan Internal–Eksternal Usaha Kerajinan Tirai Dari Kulit Pelepah
Rumbia
Berdasarkan peta di atas diketahui perusahaan yang masih memiliki kekuatan
bahwa posisi perusahaan berada pada dari segi internal, meskipun menghadapi
kuadran II yaitu menandakan sebuah berbagai ancaman eksternal.Rekomendasi
914
strategi yang disarankan adalah ditindak lanjuti dengan cara menganalisis
menggunakan kekuatan untuk faktor-faktor keberhasilan dari analisis
memanfaatkan peluang jangka panjang SWOT seperti pada Tabel berikut:
dengan cara strategi diversifikasi.
4. Analisis Matriks SWOT
Setelah ditentukan faktor-faktor
keberhasilan yang paling dominan untuk
Tabel 6. Matrik SWOT PemasaranKerajinan Tirai Dari Kulit Pelepah Rumbia
Faktor Internal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
S1 Produk berkualitas W1Keterbatasan modalusaha
S2 Produksi kontinyu W2 Kegiatan promosi belum
S3Semangat pekerja tinggi optimal
Faktor Eksternal W2 Belum ada label produk
Peluang (Opportunity) Strategi (SO) Strategi (WO)
O1Akses 1. Menarik pelanggan dengan 1. Meminimalisir kebutuhan
transportasi menjaga kualitas produk serta modal untuk pemasaran karena
mudah memanfaatkan akses transportasi akses transportasi mudah
dijangkau mudah dijangkau dijangkau
O2 Adanya 2. Menjaga kekontinyunitas produk 2. Mengoptimalkan kegiatan
kemitraan dengan adanya mitra usaha promosi dengan memanfaatkan
usaha 3. Meningkatkan jumlah produksi kemitraan usaha
O2 Luasnya dengan adanya pekerja yang aktif 3. Menempelkan label produk
potensi pasar untuk memperluas pemasaran untuk lebih meyakinkan
konsumen serta perluasan
wilayah pemasaran
Ancaman Strategi (ST) Strategi (WT)
(Threat)
T1 Terbatasnya 1. Mempertahankan 1. Menjalin kerja sama dengan petani
bahan baku kualitasprodukwalaupun disaat pemasok bahan baku untuk
T2 Berdirinya terbatasnya bahan baku mengatasi keterbatasan bahan
usaha yang 2. Menjaga kekontinyunitas baku dan modal
sejenis produk untuk menyaingi 2. Meningkatkan kegiatan promosi
T2 Cuaca yang produk dari usaha sejenis agar produk lebih dikenal
tidak 3. Memanfaatkan semangat pekerja sehinggadapat menyaingi produk
mendukung untuk meminimalisir masalah dari usaha sejenis
cuaca dengan menggunakan alat 3. Mensiasati masalah label dengan
pengering memaksimalkan penjagaan
kualitas produk disaat cuaca tidak
mendukung
Sumber: Data Primer (diolah), 2017
Dari hasil analisis SWOT diatas perusahaan berada pada kuadran II yaitu
dapat dilihat alternatif strategi yang sesuai kondisiperusahaan yang memiliki
untuk meningkatkan pemasaran Kerajinan kekuatan dari segi internal, meskipun
Tirai Dari Kulit Pelepah Rumbia di menghadapi berbagai ancaman sehingga
Gampong Cot Tufah, dimana posisi strategi yang harus diterapkan adalah
915
menggunakan kekuatan untuk menjalankan suatu usaha, demikian
memanfaatkan peluang jangka panjang pula halnya dalam usaha kerajinan
dengan cara strategi diversifikasiyaitu tirai dari kulit pelepah rumbia. Hal ini
dengan cara memaksimalkan kekuatan dikarenakanproduksi yang kontinu
yang ada pada usahakerajinan tirai Bapak merupakan sebuah langkah untuk
Anwaruntuk menghindari ancaman memajukan usaha. Tanpa adanya
melalui kegiatan pemasaran untuk produk yang kontinyu usaha tidak
memperoleh keuntungan demi akan berjalan dengan baik, malah
keberlangsunganusahakerajinan tirai dari akan tersaingi oleh produk dari usaha
kulit pelepah rumbiadi Gampong Cot sejenis lainnya. Dengan demikian
Tufah Kecamatan Gandapura Kabupaten untuk menjaga permintaan konsumen
Bireuen. agar selalu kontinyu dan tidak beralih
Strategi diversifikasi tentunya keproduk dari pesaing, maka
harus dilakukan dengan menggunakan pengusaha harus terus berusaha
strategi strenght-treats(Strategi ST). melakukan produksi secara
Strategi ini dilakukan dengan cara kontinyu(terus menerus dan
memaksimalkan kekuatan internal untuk berkesinambungan).
menghindari ancamaneksternal. Strategi 3. Memanfaatkan semangat pekerja untuk
pemasaran Kerajinan Tirai Dari Kulit meminimalisir masalah cuaca dengan
Pelepah Rumbia di Gampong Cot menggunakan alat pengering (S3,T3)
TufahKecamatan Gandapura Kabupaten Pekerja dengan semangat yang tinggi
Bireuen dengan menggunakan seluruh merupakan salah satu modal besar
kekuatan untukmenghindari ancaman untuk mewujudkan tujuan dan sasaran
yang ada dapat dilakukan dengan cara: suatu perusahaan, demikian pula
1. Mempertahankankualitasproduk halnya pada usaha Kerajinan Tirai
walaupun disaat terbatasnya bahan Bapak Anwar. Dengan tingginya
baku(S1,T1). semangat pekerja diharapkan masalah
Strategi mempertahankanserta kualitas bahan baku kulit rumbia
memperbaiki kualitas produk disaat musim hujan dapat diatasi
merupakan hal yang sangat penting dengan sendirinya, salah satunya
dalam menjalankan, mempertahankan dengan berusaha mencari solusi
dan mengembangkan serta menggunakan alat pengering manual.
memperbesar jangkauan pemasaran Sehingga produk tirai yang dihasilkan
hasil produksi suatu usaha. Apapun dapat terus terjamin kualitasnya sesuai
alasannya kualitasproduk harus dengan keinginan konsumen.
menjadi prioritas utamawalaupun
bahan baku pelepah rumbia terbatas. 5.Strategi Bauran Pemasaran
Sehingga dengan kualitas produk Setelah strategi dirumuskan di
yang terjagadiharapkan permintaan matriks SWOT kemudian dikelompokkan
konsumen akan terus kontinyu, ke dalam strategi bauran pemasaran yang
dikarenakanminat konsumen terhadap terdiri dari:
produk yang ditawarkan semakin 1. Produk (product)
meningkat. a. Terus melakukan peningkatan
2. Menjaga kekontinyunitas produk kualitas produk untuk dapat
untuk menyaingi produk dari usaha menunjang produksi yang
sejenis (S2,T2) berkelanjutan dan dapat menarik
Kekontinyunitas produk merupakan minat dari konsumen..
hal yang sangat penting dalam b. Meningkatkan pengetahuan
tentang produk agar semakin
916
inovatif sehingga memudahkan lebih mudah untuk mengenali
efektivitas dan kinerja divisi produk yang dipasarkan.
pemasaran 4. Tempat (Place)
2. Harga (Price) a. Membawa tirai ke pasar-pasar dan
a. Mempertahankan harga yang kerumah-rumah penduduk.
sesuai dengan kualitas dan ukuran b. Memperluas jaringan pemasaran
produk. dengan memanfaatkan
b. Melakukan diskriminasi harga perkembangan teknologi
berdasarkan segmen yang informasi agar produk bisa
berbeda, jumlah pembelian, lokasi disebar luaskan ke berbagai
pembelian dan masa pembayaran daerah
yang tidak mempengaruhi
stabilitas usaha. 6. Faktor Kunci Keberhasilan
3. Promosi (Promotion) Meskipun kegiatan telah
a. Melakukan promosi melalui iklan direncanakan dengan rinci dalam
online seperti menggunakan pelaksanaannyaselalu terdapat kesulitan,
What’sApp (WA), Facebook (FB) hal ini terutama karena dimasa yang akan
dan lain sebagainya. datang selalu mengandung ketidakpastian,
b. Melakukan promosi melalui perlu diwaspadai kesulitan yang akan
komunikasi pemasaran dengan terjadi dan ditentukan strategi yang cocok
masyarakat sehingga konsumen untuk menanggulanginya
917
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dijabarkan Heyne, K. 2012. Tumbuhan Berguna
sebelumnya maka kesimpulan yang dapat Indonesia I, Badan LitBang
diambil antara lain: Dep.Kehutanan, Yayasan Sarana
1. Berdasarkan hasil analisis faktor Wana Jaya, Jakarta.
internal dapat diidentifikasi bahwa Kotler dan Keller. 2007. Manajemen
kekuatan utamanya adalahproduk Pemasaran. Jilid 2. Penerbit PT.
berkualitas dan kelemahannya Indeks. Jakarta.
utamanya adalah keterbatasan modal Kotler, Philip. 2002. Manajemen
usaha.Sedangkan dari hasil analisis Pemasaran. Jakarta. Prehalindo
faktor eksternal, dapat Lupiyoadi. 2006. Manajemen Pemasaran
diindentifikasikan peluang utamanya Jasa (Edisi 2). Penerbit Salemba
adalah akses transportasi mudah Empat. Jakarta.
dijangkaudan ancamannya utamanya Mahardhika. 2014. Strategi Pemasaran
adalah terbatasnya bahan baku. Produk Kerajinan Anyaman Enceng
2. Berdasarkan hasil analisis SWOT Gondok Di Kecamatan Amuntai
alternatif strategi yang sesuai untuk Selatan Kabupaten Hulu Sungai
meningkatkan pemasaran Kerajinan Utara. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
Tirai Dari Kulit Pelepah Rumbiadi Pertanian Amuntai. Malang.
Gampong Cot TufahKecamatan Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT
Gandapura Kabupaten Bireuen adalah Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
dengan menggunakan strategi Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
diversifikasi yaitu dengan cara Salam, W.A, 2008. Sagu Tanaman
mempertahankan kualitasproduk Alternatif untuk Memanfaatkan
walaupun disaat terbatasnya bahan Lahan Rawa Pasang Surut Sebagai
baku, menjaga kekontinyunitas produk Lumbung Pangan. Buletin Pertanian
untuk menyaingi produk dari usaha Th IV (19).
sejenis, serta memanfaatkan semangat Stanton. 2007. Prinsip Pemasaran.
pekerja untuk meminimalisir masalah Erlangga. Jakarta.
cuaca dengan menggunakan alat Supranto dan Nandan. 2007. Statistika
pengering. Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi
Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Swatha dan Handoko. 2008. Manajemen
Astiko, A. 20011. Managemen Strategi. Pemasaran Modern. Liberty.
Malang. UNMER-Malang. Yogyakarta.
Chandra, Gregorius. 20011. Pemasaran Tjiptono. 2008. Manajemen Pelayanan
Global. Yogyakarta. Jasa. Penerbit Andi. Yogykarta.
Darmayani. 2014. Strategi Pemasaran Yudoseputro, Wiyoso. 2010. Seni
Kerajinan Buah Kering Untuk Kerajinan Indonesia, Direktorat
Meningkatkan Nilai Ekspor Pada Ud. Pendidikan Menengah Kejuruan,
Indo Nature, Lombok–NTB”. Dirjen P&K.
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
Fatriani, 2010. Analisis Pendapatan dan
Pemasaran Atap Rumbia (Metroxylon
sagu Rottb) di Desa Jambu Hulu
Kecamatan Padang Batung
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kalimantan Selatan. Jurnal Sekolah
Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai
Tidore.
918