Anda di halaman 1dari 9

EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK

INDOENSIA SERTA PEMAHAMANNYA PADA ERA


GLOBALISASI/MILENIAL

PAPER

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

disusun guna memenuhi tugas take home uas pendidikan pancasila

Oleh
Rizal Bahroni
NPP 29.0989
B6
24

JURUSAN STUDI KEBIJAKAN PUBLIK


FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
2019
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pancasila sebagai dasar Negara memiliki akar sejarah yang panjang dalam sejarah
Indonesia, nilai-nilai yang melekat di dalamnya melampaui sekat-sekat subyetifitas dari sebuah
peradaban dan waktu, oleh karena itu kelahiran pancasila pada tanggal 1 juni 1945 bukan
sebatas konsep idiologis akan tetapi juga ia sebagai konsep etis karena sesungguhnya tidak ada
bangsa yang besar yang tidak bertumpu pada idiologi yang mengakar pada nurani rakyatnya,
karena idiologi adalah penuntun arah sebuah bangsa dalam meraih kebesarannya.
Akan tetapi, dewasa ini banyaknya gejala sosial masyarakat, baik yang bersifat
ekslusifitas, intoleransi, ekstrimitas serta gerakan-gerakan yang lain yang merupakan bagian
dinamika sosial masyarakat kita saat ini adalah sebuah keniscayaan sosial yang tidak dapat
dipisahkan dari proses transfomasi secara global. Dalam konteks sosial hal tersebut sangat
bertolak belakang dengan ide-ide yang terdapat dalam Pancasila cita-cita luhur bangsa untuk
menggapai kemakmuran bersama secara utuh dan menyeluruh baik secara material maupun
spiritual. Pancasila kehilangan tempat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rakyat
Indonesia merasa dalam kebimbangan dalam beridiologi Pancasila.
Oleh karena itu, dengan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini
maka penulis berinisiatif untuk memberikan penjelasan mengenai makna pancasila berserta
implementasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Harapannya di era sekarang yang
sudah memasuki era globalisasi rakyat indonesia dapat menyeleksi apapun yang dilakukan
dalam interaksi sosial sesuai dengan pemahaman ideologi pancasila.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana makna pancasila sebagai dasar negara?
2. Bagaimana makna pancasila di era globalisasi?
3. Bagaimana implementasi pancasila sebagai ideologi nasional?

1.3. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Untuk mengetahui makna pancasila sebagai dasar negara.
2. Untuk mengetahui makna pancasila di era globalisasi.
3. Untuk mengetahui implementasi pancasila sebagai ideologi nasional.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


1. Landasan Yuridis Dan Historis Pancasila Sebagai Dasar Negara
Kedudukan pokok pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebagai
dasar negara. Pernyatan demikian berdasarkan ketentuan pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan sebagai berikut : “...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaaan indonesia itu
dalam suatu undang-undang dasar negara indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan
yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia, dan kerakyatann yang
pimpin oleh hikmat kebijaksanaan/dalam permusayarawatan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial, bagi seluruh rakyat indonesia.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan yuridis formal
karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam hal ini UUD 1945 pada bagian
pembukaan alinea IV. Penegasan akan kedudukan pancasila sebagai dasar negara semakin
kuat dengan keluarnya ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang penegasan pancasila
sebagai dasar negara dan pencabutan ketetapan MPR No.II/MPR/1978 tentang P4 . pasal 1
ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagaimana dimaksud dalam
pembukaan undang-undang 1945 adalah dasar negara dari negara kesatuan republik indonesia
yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara (Winarno, 2016).

2. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar (filsafat) mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraaan bernegara. Nilai-nilai
pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya mendasar. Nilai dasar
pancasila sifatnya abstrak, normatif dan nilai itu menjadi motivtor kegiatan dalam
penyelenggaraan bernegara.
Pereduksian dan pemaknaaan atas pancasila dalam pengertian yang sempit dan politis
ini berakibat pada :
a. Pancasila dipahami sebagai sebuah mitos;
b. Pancasila dipahami secara politik ideologis untuk kepentingan kekuasaan;
c. Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang disotopia tidak sekadar otopia.
2.2 IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila adalah dasar negara dari negara kesatuan Republik Indonesia. Menurut teori
jenjang norma (stufentheorie) yang dikemukan oleh Hans Kelsen seorang ahli filsafat hukum,
dasar negara berkedudukan sebagai norma dasar (grundnorm) dari suatu negara atau disebut
norma fundamental negara (staatsfundamentalnorm). Grundnorm merupakan norma hukum
tertinggi dalam negara. Di bawah grundnorm terdapat norma-norma hukum yang tingkatannya
lebih rendah dari grundnorm tersebut. norma-norma hukum yang bertingkat-tingkat jadi
berentuk susunan hierarki yang disebut sebagai tertib hukum (Winarno, 2016).
Hans nawiasky berpendapat bahwa kelompok nama hukum negara terdiri atas 4 kelompok
besar, yaitu:
1. Staatsfundamentalnorm atau norma fundamental negara,
2. Staagrundgesetz atau aturan dasar / pokok negara,
3. Formellgesetz atau undang,
4. Verordnung dan autonomesatzung atau aturan pelaksana atau aturan otonom.
Apabila dikaitkan dengan teori dari hans kelsen dan hans nawiasky untuk norma hukum
di indonesia maka jelas bahwa pancasila berkedudukan sebagai grundnorm menurut hans
kelsen atau Staatsfundamentalnorm menurut nas nawiasky. Dibawah grundnorm atau
Staatsfundamentalnorm terdapat Staagrundgesetz atau aturan dasar negara. Aturan dasar
negara disebut juga dengan aturan dasar atau konstitusi negara. Dengan demikian, dasar negara
menjadi tempat bergantung atau sumber dari dasar konstitusi negara. Pancasila sebagai dasar
negara indonesia menjadi sumber norma bagi UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Pancasila sebagai cita hukum memiliki dua fumgsi, yaitu :
a. Fungsi regulatif, artinya hukum menguji apakah hukum yang dibuat adil atau tidak
bagi masyarakat.
b. Fungsi konstitutif, artinya fungsi yang menentukan bahwa tanpa dasar cita hukum
maka hukum yang dibuat akan kehilangan maknanya sebagai hukum.
Indonesia, norma tertinggi ini, adalah pancasila sebagai mana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. Jadi, pancasila sebagai dasar negara dapat disebut sebagai :
1. Norma dasar
2. Staatsfundamentalnorm
3. Norma pertama
4. Pokok kaidah negara yang fundamental
5. Cita hukum
Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan tentang peraturan
perundangan-undangan menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
sebagai berikut.
a. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang
c. Peraturan pemerintah
d. Peraturan presiden
e. Peraturan daerah
Berdasarkan hal-hal diatas, dapat dinyatakan bahwa pancasila sebagai dasar negara
berkedudukan sebagai norma dasar bernegara yang menjadi sumber, dasar, landasan norma,
serta memberi fungsi konstitutif dan regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara
memberi fungsi konstitutif dan regulatif bagi penyusunan hukum-hukum negara.

2.3 MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL


1. Pengertian Ideologi
Secara harfiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide. Dalam pengertian
sehari-sehari, idea disamakan artinya denagn “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar ,
pandangan/paham.
Hubungan manusia dengan cita-citanya disebut ideologi. Ideologi berisio seperangkat nilai,
dimana nilai-nilai itu menjadi cita-citanya atau manusia bekerja dan bertindak untuk mendapat
nilai-nilainya.
Ada dua fungsi utama ideologi dalam masyarakat. Pertama, sebagai tujuan dan cita-cita
yang hendak dicapai secar bersama oleh suatu masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu
masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.
Dalam kaitannya dengan yang pertama, nilai dalam ideologi itu menjadi cita-cita atau tujuan
dari masyarakat. Tujuan hidup bermasyarakat adalah untuk mencapai terwujudnya nilai-nilai
dalam ideologi itu. Adapun dalam kaitannya yang kedua, nilai dalam ideologi itu merupakan
nilai yang disepakati bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat itu, serta nilai
bersama tersebut djadikan acuan bagi penyelesaian suatu masalah yang mungkin timbul dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan (Ramlan Surbakti, 1999).
1. Landasan dan makna Pancasila Sebagi Ideologi bangsa
Ketetapan bangsa indonesia banhwa pancasila adlah ideologi bagi negara dan bangsa
oindonesia adalah sebagaimana tertuang dalam ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang
pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (Eka prasetya pancakarsa) dan penetapan
tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara. Pada pasal 1 ketetapan tersebut dinyatakan
bahwa pancasila sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 adalah
dasar negara dan negara kesatuan republik indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisiten
dalam kehidupan bernegara.
Adapun makna pancasila sebagai ideologi nasional menurut ketetapan tersebut adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita normatif
penyelenggaraan bernegara. Secara luas dapat diartikan bahwa visi dan arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia adalah terwujudnya kehidupan
yang berketuhanan, yang ber-kemanusiaan, yang ber-persatuan, yang ber-kerakyatan dan yang
berkeadilan.
Sesungguhnya pancasila dimaksudkan pula oleh Ir. Soekarno pada waktu itu sebagai asas
bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di negara indonesia dapat bersatu
dan menerima asas tersebut.

2.4 Tantangan Undang-undang di Era Globalisasi (Sumber : Power Point)


Negara kesatuan republik indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut dengan pancasila. Pancasila terdapat pada
pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Sehinnga, tujuan pendidikan bangsa dan karakter
bangsa adalah mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik yaitu warga
negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.5 IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL


Dalam ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 dinyatakan bahwa pancasila perlu diamalkan
dalam bentuk pelaksanaan yang konsisiten dalam kehidupan bernegara.
1. Perwujudan ideologi pancasila sebagai cita-cita bernegara
Perwujudan ideologi sebagai ideologi nasional yang berarti menjadi cita-cita
penyelenggaraan bernegara terwujud melalui ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang visi
masa depan. Dalam ketetapan tersebut diyatakan bahwa visi indonesia masa depan terdiri dari
3 visi yaitu :
1) Visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD negara
republik indonesia tahun 1945 yaitu pada aline kedua dan keempat
2) Visi antara, yaitu visi indonesia 2020 yang berlaku sampai denagn tahun 2020
3) Visi tahunan, sebagaimana termakstub dalam garis-garis besar haluan negara.
4) Perwujudan Pancasila sebagai kesepakatan atau nilai integratif bangsa
Pancasila sebagai nilai intergratif, sebagi saran pemersau dan prosedur penyelesaian
konflik perlu pula dijabarkan dalam praktik kehidupan bernegara. Itulah yang terkandung
dalam nilai integratif pancasila menjadi semacam sosial ethics dalam masyarakat yang
heterogen.
Nilai dalam etika sosial memainkan peranan fungsional dalam negara dan berupaya
membatasi diri pada tindakan fungsional. Jadi, dengan etika sosial negara bertindak sebagi
penengah di antara kelompok masyarakatnya, negara tidak perlu memaksakan kebenaran suatu
nilai, negara tidak mengurusi soal benar atu tidaknya suatu agama dengan agama lain
melainkan yang menjadi urusannya adalah bagimana konflik dalam masyarakat, misal, soal,
kriteria kebenaran dapat didamaikan dan diintegrasi antar kelompok dapat tercipta.

2.6 PENGAMALAN PANCASILA


Pada ketetapan MPR NO. XVII/MPR/1998 dinyatakan bahwa pancasila sebagaimana
dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari negara
kesatuan republik indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan
bernegara. Dalam GBHN terakhir 1999-2004 disebutkan pula bahwa misi pertama
penyelenggaran bernegara adalah pengamalan pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengamalan pancasila dalan kehidupan bernegara dapat dlakukan dengan cara :
a) Pengamalan secara objektif Adalah dengan melaksanakan dan menaati peraturan
perundang-undangan sebagai norma hukum negara yang berlandaskan pada
pancasiala.
b) Pengamalan secara subjektif Adalah dengan menjalankan nilai-nilai pancasila yang
berwujud norma etik secara pribadi atau kelompok dalam bersikap dan bertingkah
laku pada kehidupan berbangsa dan beernegara.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar (filsafat) mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraaan bernegara.
Kondisi Pancasila di era globalisasi sangatlah terkontaminasi dari adanya berbagai macam
aspek yang membuat Pancasila tersebut menjadi tidak seperti yang seharusnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwasanya eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat
tergantung dari nilai-nilai masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang,
maka Pancasila juga akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran,
besar kemungkinan Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu
menggeser nilai-nilai di masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka besar
kemungkinan Eksistensi pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus sebagai benteng
diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sumariyadi, I Nyoman . 2017. Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila, Tantangan Pancasila dan


Undang-Undang Dasar 1945 di Era Globalisasi. Jakarta
Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widya Pustaka Utama.
Winarno. 2016. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakarta : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai