TENTANG
Menimbang : a. Bahwa terwujudnya kualitas Sumber Daya Manusia yang di Tentukan oleh
tingkat Kesejahteraan Keluarga perlu dilakukan Oleh seluruh komponen bangsa
secara bersama–sama, terpadu Berencana dan berkelanjutan;
b. bahwauntukmeningkatkanpelayanankesehatanmasyarakat, Pelayanan Rujukan
Bersalin, Kehamilan, Kesakitan dan kegawat daruratan;
c. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a dan b konsideran menimbang ini,
maka dipandang perlu untuk membuat aturan pemanfaatan ambulance desa
yang dituangkan dalam Keputusan Kepala Desa.
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal1
1. Desa atau yang disebut nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh pemerintah
desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam system Pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia;
3. Pemerintahan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan
Perangkat Desa sebagai unsure penyelenggara Pemerintahan Desa;
4. Badan Permusyawaratan Desa, selanjutnya disingkat BPD, adalah Lembaga yang
merupakan perwujutan Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagi
unsure penyelenggaraanPemerintahanDesa;
5. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah Lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintahan Desa
dalam memberdayakanmasyarakat;
6. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga adalah Gerakan Nasional yang
timbul dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya
BAB II
Sumber Pembiayaan
Pasal1
Sumber biaya operasional ambulan Desa berasal dari;
a. Iuran Swadaya Masyarakat Desa Langkan
b. Pengguna Ambulance Desa diluar Desa Langkan dan tidak ikut iuran
Pasal 2
Besaran Iuran sebagaimana dimaksud pada pasal 1 huruf (a) adalah Setiap Kepala Rumah
Tangga sebesar Rp. 2.000,- (Dua Ribu rupiah)/ Bulan atau Rp. 24.000,- (Dua Puluh Empat
Ribu Rupiah) / Tahun
Pasal 3
Besaran biaya sebagaimana dimaksud pada pasal 1 huruf (b) adalah;
a. Rp. 300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah untuk antar Jenazah ke Pemakaman
b. Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah) untuk antar atau jemput Pasien ke atau dari
Puskesmas Langgam.
c. Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk antar atau jemput Pasien ke atau dari RSUD
Pelalawan dan atau Rumah Sakit Swasta di Pangkalan Kerinci
d. Rp. 750.000,- (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk antar atau jemput Pasien ke atau
dari RSUD Provinsi Riau dan atau Rumah Sakit Swasta di Pekanbaru.
Pasal 4
Biaya Operasional Ambulance Desa Meliputi :
a. Bahan Bakar dan Cuci Mobil
b. Uang makan Sopir
c. Service dan Perbaikan
d. Perpanjangan STNK dan BPKB
e. Keperluan tak terduga
BAB III
Pemanfaatan
Pasal 5
Ambulance Desa dimanfaatkan dan atau digunakan untuk dan Oleh Warga Desa Langkan
dan sekitarnya tanpa membedakan golongan, suku, ras dan agama.
Pasal 6
Penggunaan Ambulance dari Dana Desa (DD)/ Suzuki Ertiga untuk keadaan Darurat bagi
orang Sakit dan Ambulance dari Alokasi Dana Desa (ADD)/ Daihatsu Grandmax untuk
pelayanan Angkutan jenazah.
Pasal 7
Ambulan Desa dimanfaatkan hanya untuk Pelayanan disekitar Wilayah Provinsi Riau dengan
jarak tempuh maksimal 6 Jam.
BAB IV
Pengelola Ambulance Desa
Pasal 8
Pengelolaan Ambulance Desa Meliputi Operasional dan Pemeliharaan dikelola oleh
Sekretariat Desa Langkan
Pasal 9
Operasional Ambulance Desa dibawah koordinasi Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan,
Pemeliharaan dibawah Koordinasi Kaur Umum dan Perencanaan
BAB V
Pengemudi
Pasal 10
Pengemudi Ambulance adalah warga Desa Langkan yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
Kepala Desa Langkan
Pasal 11
Pengemudi wajib memenuhi Kualifikasi sebagai berikut :
a. Berani dan berpengalaman
b. Mempunyai SIM A
c. Selalu Siap saat dibutuhkan
d. Memahami Teknis Operasional Kendaraan
e. Memahami Teknis Kesehatan
Pasal 12
Pengemudi mendapatkan:
a. Uang makan sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) ke Langgam
b. Uang makan sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah) ke Pangkalan Kerinci
c. Uang makan sebesar Rp. 150.000,- (Seratus Lima puluh ribu rupiah) ke Pekanbaru
Pasal 13
Dalam Hal Supir Tetap berhalangan maka dicari Supir pengganti
Pasal 14
Supir Pengganti sebagaimana Pasal 13 berhak mendapat uang makan sebagaimana Pasal
12 dan tambahan Insentif sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah)/ setiap kali kegiatan.
BAB VI
Pertanggung jawaban
Pasal15
Pertanggung Jawaban biaya Operasional Ambulance Desa akan disampaikan setiap acara
Pembagian Insentif Aparatur Pemerintahan Desa Langkan.
BAB VII
Larangan
Pasal16
Ambulan desa dari Dana Desa (DD) tidak diperbolehkan mengambil Jenazah dari rumah
sakit selain Warga Masyarakat Desa Langkan.
BAB VIII
Sanksi
Pasal17
1. Warga Masyarakat Desa Langkan yang tidak mau membayar Iuran Operasional
ambulance harus membuat pernyataan tertulis dan dikenakan Tarif jasa pemakaian
ambulance sebagaimana tercantum dalam pasal (3) apabila memakai Ambulance.
2. Ketua RT/RW/Kadus yang tidak mengutip Iuran sejumlah iuran yang seharusnya
dihasilkan.
BAB IX
Penutup
3. Pasal18
Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
4. Ditetapkan di : LANGKAN
Pada tanggal : 08 Januari 2019
KEPALA DESA LANGKAN
ROFI‘I
NURYANTO