Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN PAYUDARA DAN LAKTASI”

DOSEN : YULIANI BUDIARTI.Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh:

HERMAN FRANISHA
KELAS A
NPM : 1814201210034

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENIS
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan pada ibu Nifas


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara & Laktasi
Sasaran : Ibu Nifas
Waktu : 10.00-10.30 ( 30 Menit )
Hari/Tanggal Tempat : Senin 11 Februari 2019 di Ruang Nifas

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan klien
mengetahui tentang perawatan payudara & laktasi.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan klien
mampu:
1. Menyebutkan kandungan dan komposisi ASI
2. Menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI
3. Menyebutkan pengertian perawatan payudara
4. Menyebutkan manfaat perawatan payudara
5. Menyebutkan alat yang digunakan untuk perawatan payudara
6. Menjelaskan cara perawatan payudara
7. Menyebutkan manfaat menyusui
8. Mengaplikasikan cara menyusui yang benar

3. Materi
a. Kandungan dan komposisi ASI
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeluaran ASI
c. Pengertian perawatan payudara post partum
d. Manfaat perawatan payudara
e. Alat yang digunakan untuk perawatan payudara
f. Cara perawatan payudara
g. Manfaat menyusui
h. Cara menyusui yang benar

4. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Demonstrasi
5. Media
 Leaflet
 LCD

6. Kegiatan penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 3 Menit Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri 1. Menjawab salam dan
2. Menjelaskan tujuan dari mendengarkan
penyuluhan. 2. Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu. 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan diberikan
5. Menjelaskan tujuan dari
Penyuluhan
2 15 Menit Pelaksanaan :
1. Appersepsi Materi 1. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tentang : memperhatikan
Pengertian ASI, Kandungan dan penjelasan Penyuluh
komposisi ASI, Faktor- faktor 2. Mengajukan
yang mempengaruhi pertanyaan
pengeluaran ASI, Pengertian
perawatan payudara, Manfaat
perawatan payudara , Alat yang
digunakan untuk perawatan
payudara, Cara perawatan
payudara , manfaat menyusui,
cara menyusui yang benar
3. Memberi kesempatan pada ibu
bertanya.
3 10 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali mengenai 1. Menjawab Pertanyaan
semua materi yang telah di 2. Mendengarkan
berikan kepada klien (feed
Back)
2. Memberikan reward kepada
klien atas jawaban
4 2 Menit Teriminasi :
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Mendengarkan dan
peran serta klien & keluarga mendengarkan
2. Mengucapkan Salam penutup Menjawab salam

7. Kriteria Evaluasi

Evaluasi Struktur
Kesiapan memberikan materi penyuluhan
Media dan alat memadai
Setting sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan sesuai jadwal
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh
pada saat evaluasi.
Butir-butir pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian perawatan payudara ?
b. Sebutkan alat apa saja yang digunakan dalam perawatan payudara?
c. Jelaskan cara perawatan payudara?
d. Bagaimana cara menyusui yang benar ?
JAWABAN :
a. Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara
agar air susu keluar dengan lancar.
b. Alat-alat yang digunakan :
- Handuk
- Kapas
- Minyak kelapa/baby oil
- Waslap
- Baskom 2 buah berisi air hangat dan dingin
c. Cara perawatan Payudara
Cara pertama
a) Basahi kedua telapak tangan dengan Baby Oil atau minyak kelapa
b) Tempatkan tangan pada Payudara kemudian lakukan gerakan memutar
mengelilingi payudara ke arah luar
c) Ketika tangan kiri berada dibawah payudara dan kemudian angkat payudara
sebentar dan lepaskan secara perlahan. Lakukan gerakan 25 s/d 30 kali.
cara Kedua
a) Tangan kanan membentuk kepalan tangan dengan buku-buku jari
b) Lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung atau kearah putting susu dan
merata keseluruh payudara
c) Lakukan secara bergantian untuk payudara yang lain. Lakukan gerakan 25
s/d 30 kali
cara Ketiga
a) Lanjutkan dengan sisi tanghan dan lakukan pengurutan dari pangkal ke
ujung atau ke arah putting susu
b) Lakuakan secara bergantian untuk payudara yang lain. Lakukan gerakan
25 s/d 30 kali
cara Keempat
a) Cara yang lain dapat dilakukan dengan kedua tangan ke arah putting susu
b) Kedua Ibu jari di atas payudara dan jari-jari yang lain menopang
payudara
c) Lakukan massage/memijat berulang-ulang 25 s/d 30 kali
d. Ibu duduk atau berbaring dengan santai dan nyaman.
Untuk menjaga bayi, gunakan bantal dan selimut.
Bagaimana posisi duduk yang benar
- Gendong bayi setinggi payudara, gunakan punggung dan lengan bayi
- Ibu mengatur posisi bayi sehingga tubuh bayi miring menghadap Ibu, serta
perut bayi menempel perut Ibu.
- Siku dan lengan bawah Ibu menyangga kepala dan leher, punggung bayi.
Tangan ibu memegang bokong atau paha atas bayi.
- Lengan bayi yang lebih dekat ke Ibu, diusahakan melingkari tubuh Ibu agar
tidak menghalangi mulut bayi ketika menghisap puting.

8. Pengorganisasian
2. Moderator
3. Pemateri
4. Observer
5. Fasilitator
Job Description
1. Penyaji
a. Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang perawatan payudara &
laktasi
b. Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-hal
tentang isi, makna dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mengatur waktu penyaji sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
a. Membantu kelancaran acara penyuluhan
b. Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
c. Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
4. Observer dan Notulen
a. Mengamati proses kegiatan penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan dari peserta
c. Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PAYUDARA &
MANAJEMEN LAKTASI

A. ASI
1. Definisi
Asi adalah makanan alamiah dengan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang lengkap dan seimbang seerta sesuai untuk memenuhi kebutuhan
tubuh bayi.
a. Kandungan dan komposisi ASI adalah :
1) Antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi terhadap infeksi.
2) Laktoferin yang mengendalikan pertumbuhan bakteri di saluran cerna
sehingga mencegah diare
3) Ig A yang melindungi bayi dari alergi
4) Zat-zat gizi seperti lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan
mineral,seperti kalsium yang merupakan factor pertumbuhan, hormon,
enzim, sel darah putih dan sebagainya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI
1) Pengaruh hormonal yaitu hormon-hormon hipofisis prolaktin dan
oksitosin
2) Struktur anatomi payudara, seperti keadaan kelenjar-kelenjar air susu serta
kondisi puting
3) Isapan bayi, pergerakan susu dari alveoli ke mulut bayi dipengaruhi
isapan bayi. Isapan bayi merangsang kelenjar hipofisis posterior untuk
mensekresikan hormon oksitosin (refleks let-down). Sel-sel di sekitar
alveoli berkontraksi, mengeluarkan susu melalui duktus ke mulut bayi.
4) Emosi Ibu, komitmen ibu untuk menyusui akan mempengaruhi usaha
pengeluaran air susu ibu sera meningkatkan hubungan emosional ibu dan
bayi.
5) Nutrisi Ibu, Ibu harus mendapatkan nutrisi yang cukup sebagai pengganti
energi yang dikeluarkan selama proses menyusui.
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk
membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Usaha ini
dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu pada masa kehamilan (antenatal),
sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit (perinatal), dan pada
masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun (postnatal)
(Perinasia, 2007, p.1).
Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah dan
keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui (Prasetyono, 2009, p.61).
Dan ruang lingkup manajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah
persalinan, dan masa menyusui bayi
B. Perawatan Payudara
1. Defenisi
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara
agar air susu keluar dengan lancar.

2. Manfaat

a) Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar terhindar


dari infeksi
b) Melunakkan serta memperbaiki bentuk putting susu sehingga bayi dapat
menyusui dengan baik
c) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi asi lancar
d) Melancarkan sirkulasi dipayudara
e) Mencegah pembengkakan payudara
Persiapan alat
Alat-alat yang digunakan :
- Handuk
- Kapas
- Minyak kelapa/baby oil
- Waslap
- Baskom 2 buah berisi air hangat dan dingin
C. Cara perawatan Payudara
1. Cara pertama
a) Basahi kedua telapak tangan dengan Baby Oil atau minyak kelapa
b) Tempatkan tangan pada Payudara kemudian lakukan gerakan memutar
mengelilingi payudara ke arah luar
c) Ketika tangan kiri berada dibawah payudara dan kemudian angkat payudara
sebentar dan lepaskan secara perlahan. Lakukan gerakan 25 s/d 30 kali.
2. Cara Kedua
d) Tangan kanan membentuk kepalan tangan dengan buku-buku jari
e) Lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung atau kearah putting susu dan
merata keseluruh payudara
f) Lakukan secara bergantian untuk payudara yang lain. Lakukan gerakan 25 s/d
30 kali
3. Cara Ketiga
c) Lanjutkan dengan sisi tanghan dan lakukan pengurutan dari pangkal ke ujung
atau ke arah putting susu
d) Lakuakan secara bergantian untuk payudara yang lain. Lakukan gerakan 25
s/d 30 kali
4. Cara Keempat
d) Cara yang lain dapat dilakukan dengan kedua tangan ke arah putting susu
e) Kedua Ibu jari di atas payudara dan jari-jari yang lain menopang payudara
f) Lakukan massage/memijat berulang-ulang 25 s/d 30 kali
5. Perawatan Terakhir
a) Terakhir lakukan gerakan memelintir putting susu sampai putting susu Elastis
dan kenyal
b) Kemudian cuci payudara dengan air hangat dan kompres payudara dengan
handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air hangat secara bergantian pada
payudara yang lain selama 5 menit
c) Kemudian lanjutkan dengan kompres dingin dan diakhiri dengan air dingin
d) Ulangi secara bergantian sebanyak 3 kali pada setiap payudara
e) Kemudian lakukan pengeluaran ASI dan keringkan
D. Hubungan Perawatan Payudara dengan Produksi ASI
Tindakan pemijatan payudara dapat melancarkan sirkulasi ASI dengan memijat
daerah sekitar puting untuk mengeluarkan ASI. Jika produksi ASI lancar, maka tidak
akan terjadi pembengkakan dan nyeri pada payudara.
Produksi ASI dikatakan baik jika mengandung kualitas dan kuantitas yang baik.
Kualitas ASI yang baik adalah ASI yang mengandung komponen makro dan mikro
nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan
mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir 90%nya terdiri dari air.
Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan
bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui
(kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat
gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang
diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.
ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa). ASI yang
berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan (prematur) mengandung tinggi
lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding ASI yang berasal dari ibu yang
melahirkan bayi cukup bulan. Pada saat penyapihan kadar lemak dan protein meningkat
seiring bertambah banyaknya kelenjar payudara. Walaupun kadar protein, laktosa, dan
nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui, tetapi kadar lemak
meningkat.
Jumlah total produksi ASI dan asupan ke bayi bervariasi untuk setiap waktu
menyusui dengan jumlah berkisar antara 450 -1200 ml dengan rerata antara 750-850 ml
per hari. Banyaknya ASI yang berasal dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat
menurun sampai jumlah hanya 100-200 ml per hari (Hendarto, 2009).
Pijatan payudara dapat melunakkan serta memperbaiki bentuk puting susu ibu
sehingga bayi dapat menyusui dengan baik. Jika bayi dapat menyusui dengan baik, maka
produksi ASI akan meningkat. Hal ini disebabkan stimulus isapan bayi mengirim pesan
ke hipotalamus yang merangsang hipofisis anterior untuk melepas prolaktin yang
merupakan hormon laktogenik yang meningkatkan produksi susu oleh sel-sel alveolar
kelenjar payudara. Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi
berkaitan dengan besarnya stimulus isapan, yaitu frekuensi, intensitas dan lama bayi
mengisap. Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan ereksi. Refleks ereksi
puting susu ini membantu produksi susu melalui sinus laktiferus (areola mamae) ke pori-
pori puting susu (Bobak, 2004).
E. Manfaat Menyusui
ASI merupakan makanan utama dan alami yang sangat bermanfaat bagi bayi, yang
akan membantunya tumbuh kembang optimal selain itu dengan pemberian ASI juga
akan memberi manfaat pada ibu dan keluarganya.
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu
aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologist,
ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.
1. Aspek gizi
Manfaat Kolostrum:
a. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi
dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
b. Jumlah kolostrum yang diproduksi berfariasi tergantung dari hisapan bayi
pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan
pada bayi.
c. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan karbohidrat dan
lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari
pertama kelahiran.
d. Membantu mengeluarkan meconium yaitu kotoran bayi yang pertama
berwarna hitam kehijauan.
Komposisi ASI
a. ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai juga
mengandung enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam
ASI tersebut.
b. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi.
c. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki parbandingan antara
whey dan casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dan casein merupakan
salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi, ASI
mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan
protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan susu sapi mempunyai
perbandingan whey:casein adalah 20:80 sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
a. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang
berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses
maturitas sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi
taurine akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
b. Decosahexanoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA) adalah asam lemak
tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk
pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI
sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari
subtansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari omega 3
(Asam Linolenat) dan omega 6 (asam linoleat).
2. Aspek imunologik
a. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
b. Immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum ASI kadarnya cukup tinggi.
Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E.
coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
c. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan
yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
d. Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan
salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak
daripada susu sapi.
e. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per
mil. Teridiri dari 3 macam yaitu: bronchus-asociated lymphocyte tissue
(BALT) antibody pernafasan, gut associated lymphocyte tissue (GALT)
antibody saluran pernafasan, dan mammry associated lymphocyte tissue
(MALL) antibody jaringan payudara ibu.
f. Factor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang
pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini mejaga keasaman
flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang
merugikan.
3. Aspek psikologi
a. Rasa pecaya diri ibu untuk menyusui bahwa ibu mampu menyusui dengan
produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh
emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi
hormone terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan
produksi ASI.
b. Interaksi ibu dan bayi: pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi
tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
c. Pengaruh kontak langsung ibu-bayi: ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi
karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact).
Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh
ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih
dalam rahim.
4. Aspek kecerdasan
a. Interaksi ibu dan bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan
untuk perkembangan system saraf otak yang dapat meningkatkan
kecerdasan bayi.
b. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ
4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3
tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan bayi
yang tidak diberi ASI.
5. Aspek neurologist
Dengan menghisap payudara, koordinasi saraf menelan, menghisap dan
bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.
6. Aspek ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
makan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan mengehamat
pnegeluaran rumah tangga unuk membeli susu formula dan peralatannya.
7. Aspek penundaan kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan,
sehingga dapt digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum
dikenal sebagai Metode Amenore Laktasi (MAL).
F. Cara menyusui yang benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
a. Pembentukan dan persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada
kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yan dirasakan tegang dan sakit.
Beramaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk
memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, putting susu makin
menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mammae makin
menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:
1) Membersihkan putting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel
yang lepas tidak menumpuk.
2) Puting susu ditarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk dapat
memakai pompa susu.
3) Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pomp susu.
b. Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.

POSISI YANG BENAR KETIKA MENYUSUI

· Bagaimana posisi ibu saat menyusui


- Ibu duduk atau berbaring dengan santai dan nyaman.
- Untuk menjaga bayi, gunakan bantal dan selimut.
Bagaimana posisi duduk yang benar
- Gendong bayi setinggi payudara, gunakan punggung dan lengan bayi
- Ibu mengatur posisi bayi sehingga tubuh bayi miring menghadap Ibu, serta perut
bayi menempel perut Ibu.
- Siku dan lengan bawah Ibu menyangga kepala dan leher, punggung bayi. Tangan
ibu memegang bokong atau paha atas bayi.
- Lengan bayi yang lebih dekat ke Ibu, diusahakan melingkari tubuh Ibu agar tidak
menghalangi mulut bayi ketika menghisap puting.

BAGAIMANA CARA MEMEGANG PAYUDARA ?

 Pegang payudara dengan ibu jari dan ke empat jari tangan membentuk huruf C, caranya:
- Letakkan ke empat jari tangan di bagian bawah payudara untuk mengangga
payudara.
- Selanjutnya posisi ibu jari tangan di bagian atas payudara.
 Cara memegang payudara seperti tersebut dapat mencegah puting susu keluar dan mulut
bayi serta menekan dagu bayi.
 Untuk mencegah lecet pada puting, maka pada waktu bayi menghisap payudara, selain
itu sebagian besar aerola payudara harus masuk dalam.

BAGAIMANA CARA MEMBERIKAN ASI DENGAN POSISI BERBARING

MIRING?

- Ibu berbaring miring dengan nyaman.


- Letakkan satu/dua bantal di belakang punggung Ibu.
- Letakkan bantal lain atau lipatan selimut di bawah lutut kaki.
- Baringkan bayi dengan posisi miring kiri ke arah payudara Ibu, mulut bayi sejajar
dengan putting susu.
- Gunakan tangan Ibu untuk mengatur posisi bayi agar tetap miring atau sisipkan
gulungan selimut di belakang punggung bayi.
- Gunakan tangan Ibu yang bebas untuk memegang payudara yang paling dekat dengan
bayi, kemudian susui bayi Ibu.
- Apabila ingin menyusui bayi dengan payudara yang satunya, maka balikkan badan Ibu
kesisi dengan posisi berbaring

Menyusui bayi dengan posisi berbaring miring sangat sesuai bagi Ibu :
- Ibu setelah operasi sectio caesarea.
- Duduk terasa nyeri yang biasanya dialami oleh Ibu setelah melahirkan atau ada jahitaan
jalan lahir.
- Putting susu lecet, mengubah-ubah posisi menyusui akan mengurangi lecet.

Merangsang bayi membuka mulut


- Mulut gigi terbuka lebar
- Bibir bawah
- Posisi dahi tegak
- Posisi bayi telungkup
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberian M-ASI. Jakarta: Depkes RI
Soediatama, J. A. 2005. Ilmu Gizi II. Jakarta: Dian Rakyat
Soediatama, J. A. 2005. Faktor Gizi (terjemahan). Jakarta: Brahta Jaya
Hendarto, A. 2009. Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. Dibuka pada http://www.idai.or.id/asi.asp
pada 22 Oktober 2009
http://kperawatan-gun.blogspot.com/2007/07/sap-perawatan-payudara.html

Anda mungkin juga menyukai