Anda di halaman 1dari 23

NAMA : SRIYANI

NPM : 2017 8420 2014


TUGAS : MATEMATIKA SMA
TANGGAL : 02 OKTOBER 2019
DOSEN : ETRIANA MEIRISTA S.Pd.,M.Si

BAB
2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR
TIGA VARIABEL
1

Berikut disajikan Peta Konsep Pada Sub-bab Materi Sebagai berikut :

Masalah Autentik

Persamaan

Persamaan Linear

Sistem Persamaan Linear

Sistem Persamaan Linear Tiga


Variabel(SPLTV)
Mencari Himpunan Penyelesaian(HP)

Eliminasi Subtitusi Eliminasi dan Subtitusi

Himpunan Penyelesaian SPLTV

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 1


B. Materi Pembelajaran

2.1 Menyusun dan Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Untuk mempermudah dalam memahami materi ini, perhatikan Masalah berikut :

Masalah 2.1
Ahmad membeli di sebuah Toko peralatan sekolah berupa 4 buah penggaris, 6
buah buku tulis dan 2 buah pena dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 19.000,00. Di
Toko yang sama Sulaiman berbelanja 3 buah buku tulis dan sebuah penggaris dengan
menghabiskan uang Rp 7.000,00. Jika harga sebuah penggaris adalah Rp 1.000,00 maka
berpakah harga sebuah pena?
Menurut kamu, kira-kira apa tujuan masalah ini dipecahkan? Strategi apa yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jika kamu mengalami
kesulitan silakan berdiskusi dengan teman atau bertanya kepada guru. Sebagai
arahan/petunjuk pengerjaan masalah, ikuti pertanyaanpertanyaan berikut.
1. Bagaimana kamu menggunakan variabel untuk menyatakan banyak peralatan
tulis yang digunakan untuk setiap jenisnya ?
2. Bagaimana kamu menggunakan variabel untuk menyatakan hubungan harga
setiap pjenis peralatan tulis sesuai dana yang tersedia?
3. Apa yang kamu temukan dari hubungan-hubungan tersebut? Adakah kaitannya
dengan pengetahuan yang kamu miliki dengan melakukan manipulasi aljabar?
4. Adakah kesulitan yang harus kamu diskusikan dengan teman atau bertanya
kepada guru untuk menentukan hubungan antarvariabel, melakukan manipulasi
aljabar, dan kepastian strategi yang kamu pilih?
5. Adakah variabel yang harus kamu tentukan nilainya? Bagaimana caranya,
apakah prinsip analogi (cara yang mirip) dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada sistem persamaan dua variable?
Untuk menyelesaikan kasus diatas, kita dapat menggunakan konsep sistem
persamaan tiga variabel.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 2


Alternatif Penyelesaian :
Dimisalkan bahwa :

𝑋 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠


𝑌 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑘𝑢
𝑍 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑢𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑎
Diketahui :
4 x  6 y  2 z  19.000 (....Persamaan 1)
3y  x  7.000 (...Persamaan 2)
x  1.000 (...Persamaan 3)
Ditanya :
z  ... ?
Jawaban :
Langkah 1
Kita selesaikan terlebih dahulu persamaan (2) dengan bantuan persamaan (3),
untuk mengetahui nilai Y (harga sebuah buku).

3y  x  7.000 (dengan x  1.000)


3 y  1.000  7.000
3y  7.000  1.000
6.000
y
3
y  2.000 ( Persamaan 4)
Langkah 2
Kita lanjutkan untuk menyelesaikan persamaan (1) dengan bantuan persamaan
(3) dan persamaan (4) yang dihasilkan dari penghitungan di atas untuk mencari nilai Z
(harga sebuah pena).
Kita sudah memiliki nilai :

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 3


Y  2.000 dan X  1.000
Maka
4x  6 y  2z  19.000
4(1.000)  6(2.000)  2 z  19.000
4.000  12.000  2 z  19.000
16.000  2 z  19.000
2 z  19.000  16.000
3.000
z
2
z  1.500
Sudah terjawab masing – masing nilai X, Y dan Z sebagai berikut :
X  2.000
Y  1.000
Z  1.500
Jadi, harga sebuah pena adalah 𝑅𝑝 1.500,00

Definisi 2.1

itu.Sistem persamaan
Dengan demikian,linear
dapattiga variabelbahwa:
dikatakan adalah suatu sistem persamaan linear
dengan tiga variabel.

Notasi
Perhatikan Persamaan Linear berikut :

a1 x  b1 y  c1 z  d1 ( Persamaan 1)
a 2 x  b2 y  c 2 z  d 2 ( Persamaan 2 )
a3 x  b2 y  c3 z  d 3 ( Persamaan 3)
Bentuk Umum dari persamaan linear dengan tiga variabel x,y,z adalah

 a1 x  b1 y  c1 z  d1

 a2 x  b2 y  c2 z  d 2

 a3 x  b2 y  c3 z  d 3 ( Persamaan 4 )

Dengan a1 , a 2 , a3 , b1 , b2 , b3 , c1 , c 2 , c3 , d1 , d 2 , d 3 , x, y, dan z  R dan a1 , b1 , c1

tidak sekaligus ketiganya 0 dan a 2 , b2 , dan c2 tidak sekaligus ketiganya


0 dan a 3 , b3 , dan c3 tidak sekaligus ketiganya 0.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 4


Dimana :
x, y, dan z adalah va riabel
a1 , a 2 , a 3 adalah koefisien va riabel x
b , b2 , b3 adalah koefisien va riabel y
c1 , c 2 , c 3 adalah koefisien va riabel z
d 1 , d 2 , d 3 adalah kons tan ta persamaan
Untuk lebih memahami definisi di atas, pahami contoh dan bukan contoh berikut
ini. Berikan alasan, apakah sistem persamaan yang diberikan termasuk contoh atau
bukan contoh sistem persamaan linear dua variabel atau tiga variabel?

Contoh 2.1
1 1 1
Diketahui tiga persamaan  ,  4, 4 p  5q  r  12, dan p  5q  5 ketiga
x y z
persamaan ini tidak membentuk sistem persamaan linear tiga variabel, sebab persamaan
1 1 1 1 1 1
 ,  4 bukan persamaan linear. Jika persamaan  ,  4 diselesaikan
x y z x y z
diperoleh z ( x  y )  xy  4 xyz yang tidak linear. Alasan Kedua adalah variabel-
variabelnya tidak saling terkait.

Contoh 2.2
Diketahui persamaan x  4 y; y  6; dan 2 x  3 y  z  8 Ketiga persamaan linear
tesebut membentuk sistem persamaann linear tiga variabel, karena ketiga variabel
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
x  0 y  0 z  4

0 x  y  0 z  6 di mana va riabel nya saling terkait
2x  3 y  z  8 

Selanjutnya perhatikan beberapa sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)
berikut :
Diberikan SPLTV 2 x  3 y  7 z  0 dan 4 x  8 y  10 z  0 Sistem Persamaan linear
ini memiliki lebih dari satu penyelesaian. Misalnya, (3, –2, 0), (–3, 2, 0), dan termasuk
(0, 0, 0). Selain itu, kedua persamaan memiliki suku konstan nol dan grafik kedua
persamaan adalah berimpit. Apabila penyelesaian suatu SPLTV tidak semuanya nol,
maka SPLTV itu memiliki penyelesaian yang tidak trivial.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 5


Sistem persamaan linear tiga variabel tersebut di atas merupakan sistem persamaan
linear tiga variabel. Sebuah SPLTV dengan semua konstanta sama dengan nol disebut
SPLTV homogen. Bila salah satu konstantanya tidak nol, maka SPLTVtersebut tidak
homogen. SPLTV yang homogen memiliki dua kemungkinan, yaitu hanya memiliki
penyelesaian yang trivial atau memiliki penyelesaian nontrivial selain penyelesaian
trivial.

2.2 Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Perbedaan antara sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan sistem
persamaan linear tiga variabel (SPLTV) terletak pada banyak persamaan dan variabel
yang digunakan. Oleh karena itu, penentuan himpunan penyelesaian SPLTV dilakukan
dengan cara atau metode yang sama dengan penentuan penyelesaian SPLDV, kecuali
dengan metode grafik.
Umumnya penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel diselesaikan
dengan metode eliminasi dan substitusi. Berikut akan disajikan contoh menyelesaikan
sistem persamaan linear tiga variabel dengan metode campuran eliminasi dan substitusi.
Contoh 2.3
Jumlah tiga bilangan sama dengan 54. Bilangan pertama ditambah 4 sama
dengan bilangan kedua, dan bilangan ketiga dikurangi 17 sama dengan bilangan
pertama. Tentukan masing-masing bilangan tersebut.

Alternatif Penyelesaian :
Dimisalkan bahwa :

𝑋 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑌 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎
𝑍 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎

Diketahui :
x  y  z  54 (....Persamaan 1)
x4 y (...Persamaan 2)
z  17  x (...Persamaan 3)
Ditanya :
bilangan x, y, dan z  ... ?

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 6


Jawab :
Kamu dapat melakukan proses eliminasi pada persamaan (1) dan (2), sehingga
diperoleh :
x  y  z  54
x  y  4
 ....(Persamaan 4)
2 x  z  50
Lakukan proses eliminasi pada persamaan (3) dan (4), sehingga diperoleh :
x  z  17
2 x  z  50

3 x  33
33
x
3
x  11
Lakukan proses substitusi nilai x = 11 ke persamaan (2) diperoleh
x4 y
11  4 y
y  15
Lakukan proses substitusi nilai x = 11 ke persamaan (3) diperoleh
z  17  x
z  17  11
z  11  17
z  28
Dengan demikian diperoleh bilangan 𝑥 = 11 , 𝑦 = 15, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 = 28
Sekarang kita akan menemukan penyelesaian SPLTV dengan metode lain. Kita
menententukan himpunan penyelesaian SPLTV secara umum berdasarkan konsep dan
bentuk umum SPLTV yang telah ditemukan dengan mengikuti langkah penyelesaian
metode eliminasi di atas untuk menemukan cara baru.
Perhatikan bentuk umum sistem persamaan linear dengan tiga variabel x, y, dan
z adalah sebagai berikut.

a1 x  b1 y  c1 z  d1 ( Persamaan 1)
a 2 x  b2 y  c 2 z  d 2 ( Persamaan 2 )
a3 x  b2 y  c3 z  d 3 ( Persamaan 3)

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 7


Bentuk Umum dari persamaan linear dengan tiga variabel x,y,z adalah

 a1 x  b1 y  c1 z  d1

 a2 x  b2 y  c2 z  d 2

 a3 x  b2 y  c3 z  d 3 ( Persamaan 4 )

Dengan a1 , a 2 , a3 , b1 , b2 , b3 , c1 , c 2 , c3 , d1 , d 2 , d 3 , x, y, dan z  R dan a1 , b1 , c1

tidak sekaligus ketiganya 0 dan a 2 , b2 , dan c2 tidak sekaligus ketiganya


0 dan a 3 , b3 , dan c3 tidak sekaligus ketiganya 0.

Langkah 1
Eliminasi variabel x dari Persamaan (2.12) dan Persamaan (2.13) menjadi

a1a 2 x  a 2 b1 y  a 2 c1 z  a 2 d1
a1 x  b1 y  c1 z  d1  a 2  a1a 2 x  a1b2 y  a1c2 z  a1d 2

a 2 x  b2 y  c2 z  d 2  a1 ( a b  a b ) y  ( a c  a c ) z  a d  a d
2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2

( a 2 b1  a1b2 ) y  ( a 2 c1  a1c 2 ) z  a 2 d1  a1d 2 .....( Persamaan 4 )


Langkah 2
Eliminasi variabel 𝑥 dari persamaan (1) dan Persamaan (3) menjadi

a1a3 x  a3b1 y  a3c1 z  a3 d1


a1 x  b1 y  c1 z  d1  a a1a3 x  a1b3 y  a1c3 z  a1d 3
3
 
a3 x  b3 y  c3 z  d 3  a1 ( a b  a b ) y  ( a c  a c ) z  a d  a d
3 1 1 3 3 1 1 3 3 1 1 3

( a3b1  a1b3 ) y  ( a3 c1  a1c3 ) z  a3 d1  a1d 3 .....( Persamaan 5 )


Langkah 3
Eliminasi Variabel 𝑦 dari persamaan (4) dan (5) Menjadi
(a 2 b1  a1b2 ) y  (a 2 c1  a1 c 2 ) z  a 2 d 1  a1 d 2  (a 3 b1  a1b3
(a 3 b1  a1b3 ) y  (a 3 c1  a1 c 3 ) z  a 3 d 1  a1 d 3  (a 2 b1  a1b2

Dari Hasil perkalian koefisien variabel 𝑦 dan 𝑥 maka di peroleh :

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 8


Lakukan kegiatan matematisasi (mengkoordinasi pengetahuan dan keterampilan
yang telah dimiliki siswa sebelumnya untuk menemukan aturan-aturan, hubungan-
hubungan, dan struktur-struktur yang belum diketahui).
Nilai variabel z di atas dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian
koefisienkoefisien variabel x, y, dan konstanta pada sistem persamaan linear yang
diketahui.

Dengan menggunakan cara menentukan nilai z, ditentukan nilai x dan y dengan cara
berikut :

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 9


Dari Penjelasan diatas, diperoleh definisi berikut :

Definisi 2.2

Himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan tiga variabel adalah suatu
himpunan semua triple terurut (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang memenuhi setiap persamaan linear pada sistem
persamaan tersebut.

UJI KOMPETENSI MATERI SPLTV

1. Apakah persamaan-persamaan berikut ini membentuk sistem persamaan linear tiga


variabel? Berikan alasan atas jawabanmu.
a. 2 x  6 y  4 z  8 dan 2 x  4 y  3z  2
b. x  4 y  3z  0 ; y  1 dan x  6 z  8
2. Keliling suatu segitiga adalah 21 cm. Jika panjang sisi terpanjang adalah dua kali
panjang sisi terpendek dan kurang 3 cm dari jumlah sisi lainnya. Tentukan panjang
setiap sisi-sisi segitiga tersebut.
3. Diketahui sistem persamaan sebagai berikut.

 8a  6b  2c  14

6a  8b  14c  2
Carilah nilai dari a 2  b 2  c 2
4. Lima tahun yang alu umur seorang kakek 15 Kali umur cucunya. 7 tahun yang akan
datang umur seorang ayah dan anaknya menjadi 57 tahun. Selisih umur kakek dan
ayahnya adalah 15 tahun. Berapa umur masing-masing sekarang ?
5. Tentukan nilai x, y dan z dari persamaan berikut
2x  y  z  7
3x  y  2 z  4
x  3 y  5z  2

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 10


FUNGSI

Berikut disajikan Peta Konsep Pada Sub-bab Materi Sebagai berikut :

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 11


B. Materi Pembelajaran

3.1 Memahami Notasi, Domain, Range, dan Grafik Suatu Fungsi


Ingat kembali pelajaran relasi dan fungsi waktu saat kamu belajar di SMP.
Ilustrasi tentang bagaimana sebuah mesin bekerja, mulai dari masukan (input) kemudian
diproses dan menghasilkan luaran (output) adalah salah satu contoh bagaimana fungsi
dalam matematika bekerja.

Pada gambar kita misalkan masukannya adalah x = 5, maka mesin akan bekerja
dan luarannya adalah 2(5) + 5 = 15. Mesin tersebut telah diprogram untuk menunjukkan
sebuah fungsi.Jika f adalah sebuah fungsi, maka dikatakan bahwa f adalah fungsi yang
akan mengubah x menjadi 2x + 5. Contoh, fungsi f akan mengubah 2 menjadi 2(2) + 5 =
9; fungsi f akan mengubah 3 menjadi 2(3) + 5 = 11, dan lain sebagainya.
Fungsi tersebut dapat ditulis menjadi :
f : x → 2x + 5, dibaca: fungsi f memetakan x ke 2x + 5 Bentuk penyebutan lain yang
ekuivalen dengan ini adalah f(x) = 2x + 5 atau y = 2x + 5.
Jadi, f(x) adalah nilai y untuk sebuah nilai x yang diberikan, sehingga dapat
ditulis y = f(x) yang berarti bahwa y adalah fungsi dari x. Dalam hal tersebut, nilai dari y
bergantung pada nilai x, maka dapat dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x.
Perhatikan Gambar di bawah ini.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 12


Berdasarkan Gambar diperoleh beberapa hal berikut.
1) Semua nilai x ≥ –2 memenuhi, sehingga daerah asalnya adalah {x : x ≥ –2} atau
x∈(–2, ∞).
2) Semua nilai y ≥ –6 memenuhi, sehingga daerah hasilnya adalah {y : y ≥ –6} atau
y∈(–6, ∞).
Berdasarkan Gambar dibawah ini diperoleh beberapa hal berikut.

1. Semua nilai x, sehingga daerah asalnya adalah {x : x adalah bilangan real}


2. Nilai y yang memenuhi adalah y ≤ 1 atau dengan kata lain, y tidak mungkin
bernilai lebih dari satu, sehingga daerah hasilnya adalah {y : y ≤ 1, y∈ } atau
y∈(–∞, 1).
Berdasarkan Gambar dibawah ini diperoleh beberapa hal sebagai berikut.

a. Semua nilai x memenuhi kecuali x = 2, sehingga daerah asalnya adalah


{x : x ≠ 2}.
b. Semua nilai y memenuhi kecuali y = 1, sehingga daerah asalnya adalah
{y : y ≠ 1}.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 13


Daerah asal dan daerah hasil sebuah fungsi sebaiknya digambarkan dengan
menggunakan interval fungsi.
Contoh 3.1 :

Daerah asal fungsi yang digambarkan pada Gambar diatas adalah semua bilangan real x
pada interval x ≥ 2,dapat ditulis {x : x ≥ 2} atau x∈(2, ∞). Demikian halnya untuk nilai
y, daerah hasilnya adalah semua bilangan real y pada interval y ≥ 1, dapat ditulis
{y : y ≥ 1}atau y∈(1, ∞).
Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau tegas
(eksplisit). Misalnya, jika ditulis seperti berikut.
f ( x)  4 x 2 0 x6
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan real x yang dibatasi
dengan 0 ≤ x ≤ 6. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak ditentukan secara tegas/jelas,
maka dengan kesepakatan bahwa daerah asal fungsi adalah himpunan semua bilangan
real x yang membuat fungsi f terdefinisi. Sebuah fungsi f dikatakan terdefinisi pada
bilangan real apabila f anggota himpunan bilangan real. Perhatikan fungsi berikut.
1
f ( x)  g ( x)  4 x
x4
Fungsi f tidak terdefinisi untuk nilai x yang membuat penyebutnya bernilai 0, dalam hal
ini fungsi f tidak terdefinisi pada x = 2. Dengan demikian, domain fungsi f adalah {x : x
≠ 2, x∈ }. Fungsi g tidak terdefinisi untuk x negatif, sehingga domain fungsi g adalah {x
: x ≥ 0, x∈ }.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 14


Contoh 3.2 :
Dalam sebuah wahana permainan di taman hiburan terdapat daftar harga
tiket yang harus dibayar bila ingin menyaksikan menaikinya. Harga tiket untuk
sekali naik adalah Rp. 15.000 per orang. Bila dalam satu kelompok pengunjung
masih memiliki hubungan keluarga maka harga akan berubah mengikuti tabel
berikut ini:
Jumlah Harga tiket
Pembelian (dalam Rupiah)
1 15.000
2 25.000
3 35.000
4 45.000
5 55.000
6 65.000
7 75.000
8 85.000
9 95.000
10 105.000
Tabel 1. Tabel antara Jumlah pengunjung dan harga Tiket
Dari tabel diatas, domain merupakan daftar jumlah tiket yang akan dibeli
dan range atau daerah hasil adalah harga tiket yang harus dibayar. Jika jumlah
pembelian lebih dari 10 perlu suatu formula untuk membantu menghitung
jumlah. Dan fungsi yang digunakan untuk menghitung jumlah pembelian
tersebut adalah 𝑦 = 10.000𝑥 + 5.000 dan selanjutnya akan ditulis dengan
𝑓(𝑥) = 10000𝑥 + 5000.

Contoh 3.3 :
Diketahui 𝐴 = {𝑥|−3 ≤ 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ ℝ} dan suatu fungsi 𝑓: 𝐴 → ℝ yang
ditentukan oleh rumus 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1. Tentukan:
a. Nilai dari 𝑓(−1), 𝑓(0) dan pra-peta dari 5 !
b. Dengan melukis grafik, tentukan daerah hasil dari fungsi 𝑓 tersebut !
c. Jelaskan bahwa 𝑓 adalah suatu fungsi
Alternatif Penyelesaian :
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 sehingga nilai 𝑓(−1) = (−1)2 + 1 = 2 dan 𝑓(0) =
(0)2 + 1 = 1 Prapeta dari 5 adalah 𝑥 2 + 1 = 5 sehingga 𝑥 2 = 4 dan
didapat nilai 𝑥 = ±2.
Sehingga prapeta dari 5 adalah 2 atau −2

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 15


b. bila digambar dalam suatu grafik

nilai 𝑓(−3) = (−3)2 + 1 = 10


𝑓 (3) = (3)2 + 1 = 10 dengan Titik baliknya (0,1)
Jadi daerah hasil fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 dengan daerah asal 𝐴=
{𝑥|−3 ≤ 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ ℝ} adalah 𝐵 = {𝑦|1 ≤ 𝑦 ≤ 10, 𝑦 ∈ ℝ} karena nilai 𝑓(𝑥) = 𝑦
terletak pada interval tersebut sebagaimana terlihat pada sumbu 𝑌
c. Karena 𝑓 suatu relasi dimana setiap elemen pada domain 𝐴 (sumbu 𝑋)
dipasangkan secara tunggal maka 𝑓 merupakan suatu fungsi.

3.2 Operasi Aljabar pada Fungsi


Untuk Lebih memahaminya mari kita simak masalah berikut ini :
Masalah 3.1
Seorang Foto Preweding dapat menghasilkan gambar yang bagus melalui dua
tahap, yaitu tahap pemotretan dan tahap editing. Biaya yang diperlukan pada tahap
pemotretan adalah (B1)adalah Rp500,00 per gambar, mengikuti fungsi:
B1(g) = 600g + 3.500 dan biaya pada tahap editing(B2)adalah Rp200,00 per gambar,
mengikuti fungsi B2(g) = 100g + 500, dengan g adalah banyak gambar yang dihasilkan.
a) Berapakah total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas yang bagus?
b) Tentukanlah selisih antara biaya pada tahap pemotretan dengan biaya pada tahap
editing untuk 5 gambar.
Alternatif Penyelesaian :
Fungsi biaya pemotretan: B1(g) = 600g + 3.500
Fungsi biaya editing B2(g) = 100g + 500

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 16


a) Gambar yang bagus dapat diperoleh melalui 2 tahap proses yaitu
pemotretan dan editing, sehingga fungsi biaya yang dihasilkan adalah
B1(g)+ B2(g) = (600g + 3.500) + (100g + 500)
= 700g + 4.000
Total biaya untuk menghasilkan 10 gambar (g = 10) adalah
B1(g)+ B2(g) = 700g + 4.000
B1(10)+ B2(10) = (700 × 10) + 4.000
= 11.000
Jadi, total biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 10 gambar dengan
kualitas yang bagus adalah Rp11.000,00.
b) Selisih biaya tahap pemotretan dengan tahap editing adalah
B1(g) – B2(g) = (600g + 3.500) – (100g + 500) = 500g + 3.000
Selisih biaya pemotretan dengan biaya editing untuk 5 gambar (g = 5) adalah
B1(g) – B2(g) = 500g + 3.000
B1(5) – B2(5) = (500 × 5) + 2.000 = 4.500
Jadi, selisih biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 5 gambar dengan
kualitas yang bagus adalah Rp4.500,00.
Operasi aljabar pada fungsi didefinisikan sebagai berikut :

Definisi 3.1
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan
daerah asal Dg, maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan,
perkalian,dan pembagian dinyatakan sebagai berikut :
1. Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f + g)(x) = f(x) + g(x)
dengan daerah asal Df + g = Df ∩Dg.
2. Selisih f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai (f – g)(x) = f(x) – g(x)
dengan daerah asal Df – g = Df ∩Dg.
3. Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f × g)(x) = f(x) ×
g(x) dengan daerah asal Df × g = Df ∩Dg.
f f f ( x)
4. Pembagian f dan g ditulis didefinisikan sebagai ( x)  dengan
g g g ( x)

Daerah asal D f  D f  D g  x g ( x)  0
g

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 17


Contoh 3.4 :
Diberikan suatu fungsi 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 7, tentukan invers fungsi tersebut..
Penyelesaian :
Karena grafik fungsi 𝑓 adalah garis dengan kemiringan 4, kita dapat melihat
(dengan menerapkan Uji garis Horizontal) dan 𝑓 adalah fungsi bijektif. Hal ini
menyiratkan bahwa 𝑓 −1 juga merupakan fungsi bijektif. Karena 𝑓 −1 adalah invers dari
fungsi 𝑓 maka 𝑥 merupakan peta dari 𝑦 oleh fungsi 𝑓 −1 sehingga diperoleh
persamaan:
𝑥 = 𝑓 −1 (𝑦)
𝑓 −1 = {(𝑥, 𝑦)|𝑥 = 4𝑦 − 7}
Dengan menyelesaikan persamaan 𝑥 = 4𝑦 − 7 sehingga didapat
4𝑦 = 𝑥 − 7
1 7
𝑦= 𝑥+
4 4
sehingga akan diperoleh sebuah penjelasan bahwa 𝑓 −1 :
1 7
𝑓 −1 (𝑥) = 𝑥+
4 4
Bila diterjemahkan dalam sebuah grafik antara fungsi 𝑓(𝑥) dan 𝑓 −1 (𝑥) saling simetris
terhadap sumbu 𝑦 = 𝑥

Jika fungsi 𝑓(𝑥) bijektif dan 𝑓 −1 (𝑥) merupakan fungsi inversnya, maka berlaku sifat –
sifat berikut:
1. Jika (𝑓 ∘ 𝑓 −1 )(𝑥) = (𝑓 −1 ∘ 𝑓)(𝑥) = 𝐼(𝑥) = 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 maka
𝑓 −1 (𝑥) merupakan invers dari fungsi 𝑓(𝑥)
2. Jika 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah suatu fungsi serta 𝑓 −1 (𝑥) dan 𝑔−1 (𝑥)
merupakan invers fungsi berturut – turut, maka
a. (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝑥) = (𝑓 −1 ∘ 𝑔−1 )(𝑥)

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 18


b. (𝑓 ∘ 𝑔)−1 (𝑥) = (𝑔−1 ∘ 𝑓 −1 )(𝑥)

3.3 Menemukan Konsep Fungsi Komposisi


Perhatikan definisi berikut :

Contoh :

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 19


Latihan 3.1 :
15
1. Diketahui f ( x)  x  2 untuk x  0 dan g ( x)  untuk x  0 . Tentukan
x
1
f  g 1 ( x)  1

1
2. Jika f ( x)  2 x 2  5x dan g ( x)  maka tentukan f  g (x)( 2)
x
3. Jika f ( x)  x 2  1 dan g ( x)  2 x  1 maka tentukan f  g (x)!

3.4 Sifat-Sifat Operasi Fungsi Komposisi


sifat komutatif pada operasi fungsi komposisi tidak berlaku, yaitu g  f  f  g

Diketahui f :RR dengan f ( x)  6 x  3 dan fungsi g:RR dengan


g ( x)  x  1

Tentukan :
 Apakah rumus fungsi komposisi ( g  f )( x) dan ( f  g )( x)
 Selidiki apakah ( g  f )( x)  ( f  g )( x)
Alternatif Penyelesaian :
 Apakah rumus fungsi komposisi ( g  f )( x) dan ( f  g )( x)
( g  f )( x)  g ( f ( x))
 g (6 x  3)
 (6 x  3)  1
 6x  2
( f  g )( x)  f ( g ( x))
 f ( x  1)
 6( x  1)  3
 6x  6  3
 6x  3

Dengan demikian ( g  f )( x)  6 x  2 dan ( f  g )( x)  6 x  3


 Selidiki apakah ( g  f )( x)  ( f  g )( x)

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 20


Untuk ( g  f )( x)  6 x  2 dan ( f  g )( x)  6 x  3 jika x  2 maka
( g  f )( x)  6 x  2
 6( 2)  2
 14
( f  g )( x)  6 x  3
 6(2)  3
9

Dengan demikian Terlihat bahwa ( g  f )( x)  ( f  g )( x)

3.5 Fungsi Invers


fungsi invers f atau f -1 memetakan y∈B ke x∈A. Jika fungsi invers f dinyatakan ke
dalam pasangan terurut, maka dapat ditulis f -1 = {(y, x) | y∈B dan x∈A}. Pasangan
terurut (y, x) merupakan unsur dari fungsi invers f.

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 21


3.6 Menentukan Rumus Fungsi Invers

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 22


UJI KOMPETENSI MATERI FUNGSI
x2 1
1. Jika f ( x  2)  maka tentukan f ( x)
x 1
2. Jika ( f  g )( x)  4 x 2  8x  3 dan g ( x)  2 x  4 maka tentukan f 1 ( x)
1
3. Jika f ( x)  x  1 dan g ( x)  2 x  4 maka tentukan ( g  f ) 1 (10)
2
x 1 3 x
4. Jika f 1 ( x)  dan g 1 ( x)  maka tentukan ( f  g ) 1 (6)
5 2
2𝑥+3
5. Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅dengan 𝑦: 𝑅 → 𝑅 di rumuskan dengan 𝑓(𝑥) = ,
𝑥

untuk 𝑥 ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 6. Tentukan(𝑔°𝑓)−1 (𝑥)?


6. Diketahui f ( x)  2 3 x1 . Tentukanlah rumus fungsi f-1(x) dan tentukan juga f-
1
(32)?
7. Fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅 .ditentukan dengan rumus f ( x)  x  4 dan
g ( x)  6 x . Tentukanlah rumus fungsi komposisi (𝑓°𝑔)−1 (𝑥) dan (𝑔°𝑓)−1 (𝑥)?
8. Diketahui fungsi f ( x)  x  1 dan ( f  g )( x)  4 x  1. tentukanlah

g 1 ( x) dan g 1 (2) ?
2𝑥+3
9. Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅dengan 𝑦: 𝑅 → 𝑅 di rumuskanj dengan 𝑓(𝑥) = ,
2𝑥

untuk 𝑥 ≠ 0 dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 3. Tentukan(𝑔°𝑓)−1 (𝑥)?


10. Fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅 .ditentukan dengan rumus f ( x)  2 x  3 dan
g ( x)  4 x . Tentukanlah rumus fungsi komposisi (𝑓°𝑔)−1 (𝑥) dan (𝑔°𝑓)−1 (𝑥)?

LKS Matematika Kelas 10 SMA/SMK/MA | 23

Anda mungkin juga menyukai