BAB
2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR
TIGA VARIABEL
1
Masalah Autentik
Persamaan
Persamaan Linear
2.1 Menyusun dan Menemukan Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Untuk mempermudah dalam memahami materi ini, perhatikan Masalah berikut :
Masalah 2.1
Ahmad membeli di sebuah Toko peralatan sekolah berupa 4 buah penggaris, 6
buah buku tulis dan 2 buah pena dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 19.000,00. Di
Toko yang sama Sulaiman berbelanja 3 buah buku tulis dan sebuah penggaris dengan
menghabiskan uang Rp 7.000,00. Jika harga sebuah penggaris adalah Rp 1.000,00 maka
berpakah harga sebuah pena?
Menurut kamu, kira-kira apa tujuan masalah ini dipecahkan? Strategi apa yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jika kamu mengalami
kesulitan silakan berdiskusi dengan teman atau bertanya kepada guru. Sebagai
arahan/petunjuk pengerjaan masalah, ikuti pertanyaanpertanyaan berikut.
1. Bagaimana kamu menggunakan variabel untuk menyatakan banyak peralatan
tulis yang digunakan untuk setiap jenisnya ?
2. Bagaimana kamu menggunakan variabel untuk menyatakan hubungan harga
setiap pjenis peralatan tulis sesuai dana yang tersedia?
3. Apa yang kamu temukan dari hubungan-hubungan tersebut? Adakah kaitannya
dengan pengetahuan yang kamu miliki dengan melakukan manipulasi aljabar?
4. Adakah kesulitan yang harus kamu diskusikan dengan teman atau bertanya
kepada guru untuk menentukan hubungan antarvariabel, melakukan manipulasi
aljabar, dan kepastian strategi yang kamu pilih?
5. Adakah variabel yang harus kamu tentukan nilainya? Bagaimana caranya,
apakah prinsip analogi (cara yang mirip) dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada sistem persamaan dua variable?
Untuk menyelesaikan kasus diatas, kita dapat menggunakan konsep sistem
persamaan tiga variabel.
Definisi 2.1
itu.Sistem persamaan
Dengan demikian,linear
dapattiga variabelbahwa:
dikatakan adalah suatu sistem persamaan linear
dengan tiga variabel.
Notasi
Perhatikan Persamaan Linear berikut :
a1 x b1 y c1 z d1 ( Persamaan 1)
a 2 x b2 y c 2 z d 2 ( Persamaan 2 )
a3 x b2 y c3 z d 3 ( Persamaan 3)
Bentuk Umum dari persamaan linear dengan tiga variabel x,y,z adalah
a1 x b1 y c1 z d1
a2 x b2 y c2 z d 2
a3 x b2 y c3 z d 3 ( Persamaan 4 )
Contoh 2.1
1 1 1
Diketahui tiga persamaan , 4, 4 p 5q r 12, dan p 5q 5 ketiga
x y z
persamaan ini tidak membentuk sistem persamaan linear tiga variabel, sebab persamaan
1 1 1 1 1 1
, 4 bukan persamaan linear. Jika persamaan , 4 diselesaikan
x y z x y z
diperoleh z ( x y ) xy 4 xyz yang tidak linear. Alasan Kedua adalah variabel-
variabelnya tidak saling terkait.
Contoh 2.2
Diketahui persamaan x 4 y; y 6; dan 2 x 3 y z 8 Ketiga persamaan linear
tesebut membentuk sistem persamaann linear tiga variabel, karena ketiga variabel
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
x 0 y 0 z 4
0 x y 0 z 6 di mana va riabel nya saling terkait
2x 3 y z 8
Selanjutnya perhatikan beberapa sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV)
berikut :
Diberikan SPLTV 2 x 3 y 7 z 0 dan 4 x 8 y 10 z 0 Sistem Persamaan linear
ini memiliki lebih dari satu penyelesaian. Misalnya, (3, –2, 0), (–3, 2, 0), dan termasuk
(0, 0, 0). Selain itu, kedua persamaan memiliki suku konstan nol dan grafik kedua
persamaan adalah berimpit. Apabila penyelesaian suatu SPLTV tidak semuanya nol,
maka SPLTV itu memiliki penyelesaian yang tidak trivial.
Alternatif Penyelesaian :
Dimisalkan bahwa :
𝑋 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑌 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎
𝑍 = 𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
Diketahui :
x y z 54 (....Persamaan 1)
x4 y (...Persamaan 2)
z 17 x (...Persamaan 3)
Ditanya :
bilangan x, y, dan z ... ?
a1 x b1 y c1 z d1 ( Persamaan 1)
a 2 x b2 y c 2 z d 2 ( Persamaan 2 )
a3 x b2 y c3 z d 3 ( Persamaan 3)
a1 x b1 y c1 z d1
a2 x b2 y c2 z d 2
a3 x b2 y c3 z d 3 ( Persamaan 4 )
Langkah 1
Eliminasi variabel x dari Persamaan (2.12) dan Persamaan (2.13) menjadi
a1a 2 x a 2 b1 y a 2 c1 z a 2 d1
a1 x b1 y c1 z d1 a 2 a1a 2 x a1b2 y a1c2 z a1d 2
a 2 x b2 y c2 z d 2 a1 ( a b a b ) y ( a c a c ) z a d a d
2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2
Dengan menggunakan cara menentukan nilai z, ditentukan nilai x dan y dengan cara
berikut :
Definisi 2.2
Himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dengan tiga variabel adalah suatu
himpunan semua triple terurut (𝑥, 𝑦, 𝑧) yang memenuhi setiap persamaan linear pada sistem
persamaan tersebut.
8a 6b 2c 14
6a 8b 14c 2
Carilah nilai dari a 2 b 2 c 2
4. Lima tahun yang alu umur seorang kakek 15 Kali umur cucunya. 7 tahun yang akan
datang umur seorang ayah dan anaknya menjadi 57 tahun. Selisih umur kakek dan
ayahnya adalah 15 tahun. Berapa umur masing-masing sekarang ?
5. Tentukan nilai x, y dan z dari persamaan berikut
2x y z 7
3x y 2 z 4
x 3 y 5z 2
Pada gambar kita misalkan masukannya adalah x = 5, maka mesin akan bekerja
dan luarannya adalah 2(5) + 5 = 15. Mesin tersebut telah diprogram untuk menunjukkan
sebuah fungsi.Jika f adalah sebuah fungsi, maka dikatakan bahwa f adalah fungsi yang
akan mengubah x menjadi 2x + 5. Contoh, fungsi f akan mengubah 2 menjadi 2(2) + 5 =
9; fungsi f akan mengubah 3 menjadi 2(3) + 5 = 11, dan lain sebagainya.
Fungsi tersebut dapat ditulis menjadi :
f : x → 2x + 5, dibaca: fungsi f memetakan x ke 2x + 5 Bentuk penyebutan lain yang
ekuivalen dengan ini adalah f(x) = 2x + 5 atau y = 2x + 5.
Jadi, f(x) adalah nilai y untuk sebuah nilai x yang diberikan, sehingga dapat
ditulis y = f(x) yang berarti bahwa y adalah fungsi dari x. Dalam hal tersebut, nilai dari y
bergantung pada nilai x, maka dapat dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x.
Perhatikan Gambar di bawah ini.
Daerah asal fungsi yang digambarkan pada Gambar diatas adalah semua bilangan real x
pada interval x ≥ 2,dapat ditulis {x : x ≥ 2} atau x∈(2, ∞). Demikian halnya untuk nilai
y, daerah hasilnya adalah semua bilangan real y pada interval y ≥ 1, dapat ditulis
{y : y ≥ 1}atau y∈(1, ∞).
Daerah asal sebuah fungsi dapat juga ditetapkan secara jelas atau tegas
(eksplisit). Misalnya, jika ditulis seperti berikut.
f ( x) 4 x 2 0 x6
Dengan demikian daerah asal fungsinya adalah semua bilangan real x yang dibatasi
dengan 0 ≤ x ≤ 6. Jika daerah asal sebuah fungsi tidak ditentukan secara tegas/jelas,
maka dengan kesepakatan bahwa daerah asal fungsi adalah himpunan semua bilangan
real x yang membuat fungsi f terdefinisi. Sebuah fungsi f dikatakan terdefinisi pada
bilangan real apabila f anggota himpunan bilangan real. Perhatikan fungsi berikut.
1
f ( x) g ( x) 4 x
x4
Fungsi f tidak terdefinisi untuk nilai x yang membuat penyebutnya bernilai 0, dalam hal
ini fungsi f tidak terdefinisi pada x = 2. Dengan demikian, domain fungsi f adalah {x : x
≠ 2, x∈ }. Fungsi g tidak terdefinisi untuk x negatif, sehingga domain fungsi g adalah {x
: x ≥ 0, x∈ }.
Contoh 3.3 :
Diketahui 𝐴 = {𝑥|−3 ≤ 𝑥 < 3, 𝑥 ∈ ℝ} dan suatu fungsi 𝑓: 𝐴 → ℝ yang
ditentukan oleh rumus 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1. Tentukan:
a. Nilai dari 𝑓(−1), 𝑓(0) dan pra-peta dari 5 !
b. Dengan melukis grafik, tentukan daerah hasil dari fungsi 𝑓 tersebut !
c. Jelaskan bahwa 𝑓 adalah suatu fungsi
Alternatif Penyelesaian :
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 sehingga nilai 𝑓(−1) = (−1)2 + 1 = 2 dan 𝑓(0) =
(0)2 + 1 = 1 Prapeta dari 5 adalah 𝑥 2 + 1 = 5 sehingga 𝑥 2 = 4 dan
didapat nilai 𝑥 = ±2.
Sehingga prapeta dari 5 adalah 2 atau −2
Definisi 3.1
Jika f suatu fungsi dengan daerah asal Df dan g suatu fungsi dengan
daerah asal Dg, maka pada operasi aljabar penjumlahan, pengurangan,
perkalian,dan pembagian dinyatakan sebagai berikut :
1. Jumlah f dan g ditulis f + g didefinisikan sebagai (f + g)(x) = f(x) + g(x)
dengan daerah asal Df + g = Df ∩Dg.
2. Selisih f dan g ditulis f – g didefinisikan sebagai (f – g)(x) = f(x) – g(x)
dengan daerah asal Df – g = Df ∩Dg.
3. Perkalian f dan g ditulis f × g didefinisikan sebagai (f × g)(x) = f(x) ×
g(x) dengan daerah asal Df × g = Df ∩Dg.
f f f ( x)
4. Pembagian f dan g ditulis didefinisikan sebagai ( x) dengan
g g g ( x)
Daerah asal D f D f D g x g ( x) 0
g
Jika fungsi 𝑓(𝑥) bijektif dan 𝑓 −1 (𝑥) merupakan fungsi inversnya, maka berlaku sifat –
sifat berikut:
1. Jika (𝑓 ∘ 𝑓 −1 )(𝑥) = (𝑓 −1 ∘ 𝑓)(𝑥) = 𝐼(𝑥) = 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 maka
𝑓 −1 (𝑥) merupakan invers dari fungsi 𝑓(𝑥)
2. Jika 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah suatu fungsi serta 𝑓 −1 (𝑥) dan 𝑔−1 (𝑥)
merupakan invers fungsi berturut – turut, maka
a. (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝑥) = (𝑓 −1 ∘ 𝑔−1 )(𝑥)
Contoh :
1
2. Jika f ( x) 2 x 2 5x dan g ( x) maka tentukan f g (x)( 2)
x
3. Jika f ( x) x 2 1 dan g ( x) 2 x 1 maka tentukan f g (x)!
Tentukan :
Apakah rumus fungsi komposisi ( g f )( x) dan ( f g )( x)
Selidiki apakah ( g f )( x) ( f g )( x)
Alternatif Penyelesaian :
Apakah rumus fungsi komposisi ( g f )( x) dan ( f g )( x)
( g f )( x) g ( f ( x))
g (6 x 3)
(6 x 3) 1
6x 2
( f g )( x) f ( g ( x))
f ( x 1)
6( x 1) 3
6x 6 3
6x 3
g 1 ( x) dan g 1 (2) ?
2𝑥+3
9. Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅dengan 𝑦: 𝑅 → 𝑅 di rumuskanj dengan 𝑓(𝑥) = ,
2𝑥