Anda di halaman 1dari 12

Kegiatan di Musim Semi

Salju mencair, bunga bermekaran tampak cantik dan berwarna-warni, dedaunan kembali
menghijau, langit biru dan matahari bersinar menghangatkan bumi. Musim semi telah tiba!
Musim semi di Jerman berlangsung antara bulan Maret sampai Mei. Musim semi ini ditandai
dengan mulai meningkatnya suhu udara berkisar antara 10 sampai 20an derajat celsius,
matahari di musim semi juga mulai bersinar lebih lama, menjadikan siang hari terasa lebih
panjang dari musim sebelumnya, musim dingin.
Cuaca yang bagus dan hangatnya matahari di musim semi ini tentu saja tidak akan disia-
siakan oleh orang-orang di Jerman. Pada musim ini biasanya orang-orang di Jerman banyak
menghabiskan waktu di luar rumah, di antaranya; bersama teman-teman di akhir pekan pergi
ke Biergarten (tempat minum bir yang berada di tempat terbuka seperti taman), menikmati
secangkir kopi atau teh di teras cafe, atau sekedar bersepeda atau berjalan-jalan di taman
yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran. Bahkan ada kalanya, berjalan-jalan di
pantai juga dapat dijadikan pilihan ketika musim semi tiba.

Bagi yang gemar berkebun musim inilah saat yang tepat untuk menanam berbagai macam
bunga serta tanaman lainnya. Selain itu, grillen atau barbeque-an juga menjadi salah satu
kegiatan favorit yang dilakukan orang-orang di Jerman ketika musim semi. Kegiatan ini
biasanya dilakukan di taman kota ataupun teras rumah bersama keluarga maupun kerabat
lainnya.
Di saat musim semi suhu udara memang menghangat, namun ada baiknya kita tidak terlena
dengan peningkatan suhu udara ini karena bisa saja suhu kembali turun atau tiba-tiba turun
hujan yang menyebabkan suhu merendah. Jadi, ada baiknya untuk selalu menyiapkan jaket
atau baju hangat dan jangan lupa untuk selalu melihat perkiraan cuaca di Jerman karena tentu
saja kita tidak mau salah kostum kan? Keluar rumah dengan pakaian tipis, ternyata beberapa
jam kemudian turun hujan dan baju yang kita pakai tidak cukup tebal untuk menghangatkan
tubuh.
Siap untuk menikmati keindahan musim semi? Yuk tinggalkan sepatu bot dan jaket tebal dan
sambut musim semi dengan penuh keceriaan!
Musim semi melambangkan mulainya hal-hal baru dan kelahiran kembali. Cuaca yang hangat
dapat merevitalisasi tanaman, yang dapat menambahkan warna pada area luar ruangan.
Berpakaianlah sesuai musim dengan menambahkan warna dan semangat kembali ke lemari
pakaian Anda. Mulailah dengan mengeluarkan pakaian dengan material lembut yang dapat
menjaga Anda tetap sejuk ketika cuaca menghangat.

Menemukan mode musim semi


1. Pilih warna dan pola yang cerah untuk memberikan kesan gaya pada pakaian
Anda. Warna cerah memberikan kesan ceria, senang, dan segar pada mode musim semi.
Warna gelap cenderung terasa seperti musim dingin. Singkirkan pakaian dengan warna hitam
dan biru gelap, kemudian pilihlah sesuatu dengan warna kuning, biru, atau hijau.
 Warna-warna pastel selalu cocok sebagai warna mode musim semi. Hijau buih
laut, lilac, dan kuning pucat menambahkan keceriaan pada pakaian apa pun.
 Bayangkan menggunakan warna-warna tersebut pada saat piknik, atau ketika
berjalan-jalan di taman, dan tanyakan pada diri Anda sendiri apakah warna tersebut cocok
dengan pemandangan sekitar.

2. Sediakan warna-warna netral. Musim semi selalu berhubungan dengan warna, namun
Anda perlu memiliki beberapa pakaian dengan warna netral agar dapat dicocokkan dengan
warna lainnya. Pakaian atasan dengan warna netral juga cocok untuk digunakan pada musim
lainnya, sehingga pakaian dengan warna netral dapat dijadikan sebagai investasi yang baik.
 Warna netral antara lain tan, abu-abu, biru gelap, putih, dan coklat.
 Gunakan warna putih untuk penampilan musim semi yang elegan. Anda dapat
menerapkannya pada sweter dan aksesoris, atau menggunakannya sebagai pakaian kasual
yang tidak mencolok.

3. Gunakan pakaian yang berlapis. Musim semi digambarkan sebagai musim dengan
perubahan temperatur yang cepat, jadi bersiaplah ketika terjadi perubahan cuaca. Bawalah
selalu sweter, cardigan, jaket tipis, atau legging – karena akan lebih mudah untuk melepaskan
lapisan pakaian ketika Anda mulai merasa panas

4. Pilihlah bahan pakaian yang tipis. Meningkatnya panas berarti Anda perlu
menyingkirkan pakaian-pakaian musim dingin yang tebal untuk diganti dengan sesuatu yang
lebih nyaman. Meskipun bahan katun selalu populer, Anda juga memiliki beberapa pilihan
bahan pakaian lain untuk mode musim semi.
 Wol tropis
 Sifon
 Linen
 Rami

5. Pahami bahwa pola-pola flora selalu menjadi corak mode selama musim semi. Ketika
bunga-bunga mulai bermekaran, orang-orang akan senang melihat lebih banyak
bunga. Dress, kemeja, dan bahkan celana dengan pola flora yang besar akan selalu menjadi
mode menjelang bulan Maret di mana pun Anda tinggal.
6. Tampilkan lebih kulit Anda. Ketika cuaca semakin stabil, semakin banyak orang mulai
meninggalkan pakaian berlapis. Mode musim semi mengambil keuntungan ini dengan
pakaian yang memperlihatkan pundak, celana pendek dan rok, dan pakaian dengan punggung
terbuka atau leher V. Pakaian ini tidak hanya membuat Anda tetap merasa sejuk, tetapi juga
terlihat mencolok pada saat berjalan.
7. Siapkan jas hujan. Musim semi merupakan musim dengan curah hujan paling tinggi dan
basah sepanjang tahun karena hujan pada saat musim semi akan mencairkan salju dari musim
dingin sebelumnya. Sediakan payung, jas hujan tipis, dan simpan beberapa sepatu bot hujan
di depan pintu rumah Anda. Bahkan pakaian orang dengan mode terbaik musim semi dapat
rusak karena hujan yang tiba-tiba pada bulan April.

Atasan untuk wanita musim semi


1. Gunakan blus yang terbuat dari bahan kain yang tipis. Katun tipis cocok untuk
digunakan pada sebagian besar acara. Bahan yang lebih baik seperti sifon cocok untuk
digunakan pada acara yang lebih formal, sedangkan linen tipis dapat menjadi pilihan yang
baik untuk digunakan sebagai pakaian sehari-hari
2. Perhatikan “aliran” potongan. Blus yang longgar dan berkesan "lembut" mengarah pada
cuaca yang lebih hangat, membantu Anda terlihat lebih bergaya dan merasa nyaman. Namun,
pakaian dengan kesan longgar tersebut tidak berarti kebesaran.
3. Carilah pakaian atasan dengan corak printing. Printing flora yang lembut terlihat
sangat bagus dan sesuai dengan bunga-bunga yang bermekaran di area luar ruangan. Banyak
corak printing lain yang juga dapat Anda gunakan. Corak lain tersebut antara lain
polkadot, paisley, dan setrip biru gelap
4. Cobalah menggunakan maxi-dress. Jika cuaca mulai menghangat, maxi-dress dapat
membantu mengatur temperatur tubuh Anda. Potongan dan desain yang lembut menghindari
Anda dari kepanasan, sedangkan panjang dari roknya juga dapat mencegah kaki Anda dari
kedinginan.
5. Gunakan dress sepanjang lutut. Dress sepanjang lutut berkesan klasik dan memperindah
hampir semua bentuk tubuh. Panjang roknya juga membantu Anda agar tetap sejuk ketika
cuaca benar-benar mulai menjadi hangat
6. Pilihlah warna-warna dan pola-pola yang cerah. Salah satu contohnya yaitu pola flora
dan warna-warna pastel seperti kuning buttercup atau biru langit.

Pria
1. Pertimbangkan untuk menggunakan kemeja polo berbahan dasar katun. Pilihlah
kemeja polo lengan pendek dengan warna yang cerah. Kemeja polo merupakan pilihan yang
tepat untuk pakaian semi-profesional dan acara lain yang membutuhkan struktur yang lebih
pada penampilan Anda.

2. Mulailah menyediakan tank top. Anda dapat melapisinya dengan pakaian lain ketika
cuaca masih dingin, dan dapat melepaskan lapisan tersebut setelah temperatur mulai
meningkat.
3. Miliki persediaan t-shirt lengan pendek. T-shirt merupakan jenis pakaian yang
serbaguna. Gunakan t-shirt ketika Anda ingin berpenampilan kasual, atau pada saat Anda
ingin tampil lebih bergaya.
4. Cobalah menggunakan kemeja tunik. Tunik merupakan pakaian yang longgar dengan
panjang hingga pertengahan paha Anda. Tunik biasanya terbuat dari katun atau bahan-bahan
tipis lainnya, sehingga membuatnya cocok untuk digunakan pada saat musim semi. Pilihlah
tunik dengan lengan pendek atau tiga per empat untuk menjaga Anda agar tetap merasa sejuk.
Jaket
1. Sediakan jaket dengan bahan yang tipis. Jaket dengan bahan yang tipis akan sangat
membantu selama satu atau dua bulan pada awal musim semi. Jaket dapat menghalangi
dinginnya angin pada awal musim semi, dan juga melindungi Anda saat gerimis. Pastikan
Anda memilih jaket yang memiliki tudung kepala.
2. Pertimbangkan untuk menggunakan mantel yang bergaya. Mantel memiliki berat
yang ringan sehingga cocok untuk cuaca musim semi. Ikat pinggang yang membalut di
sekitar pinggang mantel memperkokoh berbagai bentuk tubuh, dan mantel yang tersedia
dengan warna-warna dan pola-pola yang menyenangkan dapat memberikan kepribadian pada
pakaian luar Anda.
3. Keluarkan jas hujan Anda. Musim semi dikenal karena tingginya curah hujan. Mantel
atau jaket berbahan tipis mungkin dapat melindungi Anda dari gerimis, namun peranan jas
hujan sangat penting ketika badai.
4. Sediakan cardigan. Cardigan ringan dan pas merupakan pilihan yang baik untuk
digunakan sebagai pakaian atasan yang juga menjaga Anda tetap hangat dan nyaman. Warna
putih, krim, dan pastel mempertahankan kesan halus di musim semi.
5. Pertimbangkan untuk menggunakan denim. Carilah jaket denim yang pas tanpa sekat
pada bagian dalamnya. Material ini sudah cukup tebal untuk menjaga Anda tetap hangat
ketika cuaca dingin, dan mungkin menjadi terlalu tebal ketika cuaca mulai menghangat.
Bawahan
1. Gunakan rok. Semua rok yang Anda sembunyikan selama musim dingin akhirnya dapat
kembali ke dalam lemari pakaian Anda. Rok A-line yang menjuntai dengan pola-pola flora
dapat menjadi pilihan yang baik, namun banyak gaya lain yang juga dapat Anda gunakan.
2. Mulailah menggunakan celana capri. Pada hari-hari tertentu, cuaca dapat terasa terlalu
hangat untuk menggunakan celana panjang, namun terlalu dingin untuk menggunakan celana
pendek. Celana capri dapat menjembatani jarak tersebut dengan menutupi sebagian besar
bagian kaki Anda, tetapi juga cukup terbuka sehingga membuat Anda merasa sejuk.
3. Gunakan celana panjang yang terbuat dari bahan yang tipis. Celana cargo yang
berbahan linen merupakan pilihan yang praktis dan bergaya. Jenis celana ini biasanya lebih
banyak digunakan pada acara kasual, namun Anda mungkin menemukan beberapa orang
yang juga menggunakannya untuk acara yang lebih formal.
4. Jangan lupa menggunakan celana jin Anda. Celana jin dapat menjadi gaya pokok untuk
musim apa pun. Gunakan jin dengan warna terang dan sedang untuk memberikan kesan segar
pada saat musim semi, atau Anda juga dapat menggunakan jin gelap favorit Anda.
5. Carilah celana pendek yang nyaman. Ketika sudah mencapai akhir musim semi, cuaca
akan menjadi terlalu panas untuk menggunakan celana capri. Celana pendek menjadi pilihan
yang sangat berguna pada hari-hari seperti ini. Pertimbangkan untuk memilih celana pendek
seperti Bermuda, yang memiliki panjang selutut.
Alas Kaki
1. Sediakan sepatu datar. Sepatu datar dapat bercorak dekoratif atau sederhana, dan cocok
dengan pakaian kasual maupun semi-formal. Sepatu flat juga memperlihatkan bagian atas
kaki Anda, menjaga kaki Anda tetap sejuk tanpa memperlihatkan jari kaki Anda.
2. Keluarkan sepatu sandal Anda. Untuk acara tertentu, pertimbangkan untuk
menggunakan sepasang sepatu sandal yang telah Anda simpan selama musim dingin.
Temperatur yang mulai menghangat menjadikan sandal kembali menjadi mode.
3. Gunakan sepasang sandal. Sepasang sandal kulit cocok untuk digunakan sehari-hari dan
menjaga kaki Anda tetap sejuk.
4. Gunakan sepasang sneaker kasual berwarna putih. Pilihlah sepatu dengan gaya slip-
on atau tali sederhana. Sepatu ini cocok digunakan sehari-hari dan ketika menjalankan tugas.
Warna putih, sebagai kebalikan dari hitam, biru gelap, atau warna-warna gelap sangat cocok
digunakan ketika musim semi.
5. Cobalah menggunakan sepatu hak tinggi dengan bagian depan yang
terbuka. Meskipun tidak sebebas ketika menggunakan sepatu sandal, sepatu hak tinggi
dengan bagian depan yang terbuka juga cocok untuk menyambut cuaca hangat dengan
memperlihatkan salah satu bagian dari kaki yang Anda tutupi selama musim dingin.
6. Pertimbangkan untuk menggunakan sepatu karet atau sepatu bot hujan
lainnya. Anda dapat menggunakan hampir semua jenis alas kaki apa pun ketika gerimis,
namun Anda mungkin menginginkan sesuatu yang lebih tahan terhadap air ketika hujan lebat.
Aksesoris
1. Belilah payung yang lucu. Tidak ada seorang pun yang mengatakan jika Anda harus
membawa payung dengan corak dan bentuk membosankan ketika hari hujan. Anggaplah
payung Anda sebagai salah satu aksesoris dengan membelinya dengan corak yang
menyenangkan atau bentuk yang tidak biasa.
2. Siapkan kacamata hitam Anda. Setelah bulan penghujan telah berlalu, siapkan diri Anda
akan matahari. Kacamata yang trendi membuat Anda terlihat bergaya dan melindungi mata
Anda dari sinar matahari yang menyengat.
3. Balutkan ikat pinggang di sekitar pinggang Anda. Jika Anda banyak menyimpan tunik
dan blus longgar lainnya di lemari pakaian Anda, tambahkan struktur yang dapat
memperindah bentuk tubuh dengan membalutkan selendang atau ikat pinggang kulit di
sekitar pinggang Anda.
4. Carilah topi ringan yang terlihat keren. Pertimbangkan topi ringan yang terbuat dari
katun dan jerami. Carilah topi lucu dengan pinggir yang lebar sehingga dapat menghalangi
sinar matahari.
5. Gunakan perhiasan yang berwarna-warni. Tunjukkan nuansa warna musim semi pada
pakaian dengan menggunakan kalung, gelang, anting-anting, dan cincin dengan warna yang
cerah.
6. Belilah beberapa perhiasan yang terinspirasi dari alam. Carilah liontin dan jimat
berbentuk bunga, daun, dan bulu. Musim semi adalah musim ketika alam mulai kembali
hidup. Akui fakta ini dengan memilih perhiasan dengan tema alam.
7. Simpan legging untuk hari dengan cuaca dingin. Pada hari yang dingin selama awal
musim semi, Anda dapat menggunakan legging di bawah rok A-line atau dress untuk
mencegah agar kaki Anda tidak kedinginan. Legging juga cocok digunakan bersamaan
dengan kemeja tunik yang lebih panjang.

Tips
 Gunakan pakaian sesuai dengan cuaca. Jika temperatur masih dingin, gunakan lengan
panjang atau lapisi pakaian lengan pendek Anda dengan sweter dan jaket. Jika temperatur
menjadi lebih cepat panas, jangan merasa takut untuk menggunakan pakaian musim panas
lebih awal. Fleksibilitas mode musim semi merupakan salah satu nilai tambah dari musim ini.

 Ikat kepala merupakan aksesoris manis yang digunakan untuk mencegah rambut Anda
menjadi keriting atau basah karena keringat.

Hal yang Anda Butuhkan

 Blus

 Tunik

 T-shirt
 Tank top
 Jaket

 Sweter

 Celana capri
 Celana pendek

 Celana panjang

 Rok

 Dress
 Topi

 Legging
 Perhiasan

 Ikat pinggang

 Payung

 Kacamata

 Sepatu bot hujan

Posts Tagged With: musim semi di Jerman


Memaknai Pergantian Musim
Posted on April 17, 2011 by vevehitipeuwjohns

Wild and beautiful flower at our balcony-Picture taken by Elvin Johns

By: Veve Hitipeuw Johns

Kalau di post sebelumnya (3 bulan yang lalu-ujian & kuliah jadi alasan kemalasan saya
menulis) saya menulis tentang satu hari Sabtu yang cerah di bulan Januari, yang sebetulnya
masih musim dingin, maka sekarang saya menulis untuk mengabadikan pergantian musim
dingin ke musim semi.

Memang, ini adalah pertama kalinya saya “tinggal” di luar Indonesia dan merasakan apa yang
namanya pergantian musim. Maka sekarang ini saya pun belajar memaknai setiap
pergantian musim. Maklumlah, di Indonesia kita ga betul-betul melihat perbedaan yang
signifikan untuk cuaca dan udara, kita hanya mengenal musim hujan dan musim kemarau.
Dulu mama saya selalu ngajarin kalau bulan yang akhiranya -ber seperti September dan
Oktober dan ditambah sampai habis waktu cap go meh, maka berarti kita ada di musim
hujan. Dan selain itu disebut musim kemarau.

Tapi saya pikir sekarang ini sudah sulit membedakan kedua musim tersebut karena misalnya
bulan September bisa panas sekali, dan bulan April, bisa hujan deras. Namun, pada intinya
kita ga terlalu drastis saat mengalami pergantian musim, karena misalnya saat musim hujan
tidak berarti temperatur udara akan turun jadi minus. Ini membuat kita hanya menyiapkan
diri dengan payung saat keluar rumah atau bisa juga meyiapkan uang kecil untuk bayar ojek
payung. Selain itu mama juga mewanti-wanti agar saya tidak lupa minum vitamin karena
saat pergantian cuaca biasanya badan lebih rentan sama penyakit, terutama flu.
Bagaimanapun, di Indonesia kita tidak perlu memilah-milah pakaian musim hujan dari
pakaian musim kemarau.

Beda dengan di sini (Jerman), orang biasanya membedakan pakaian bahkan kaus kaki sesuai
dengan musimnya, karena memang temperatur udaranya berbeda cukup banyak. Satu hari
teman saya menulis di status FB nya bahwa dia sedang membereskan kaus kaki musim
dinginnya karena sekarang sudah masuk musim semi. Lucu memang kalau dipikir-pikir, kaus
kaki saja dibeda-bedakan. Tapi betul juga teman saya itu, karena ga enak juga pakai kaus
kaki tebal musim dingin saat udara sudah mulai hangat seperti di musim semi kali ini.
Begitu juga dengan jaket atau mantel, pastilah kita ga mau kepanasan pakai mantel musim
dingin saat matahari sudah mulai terik dengan suhu sekitar 20 derajat celcius.
Let’s walk together-Picture taken by Elvin Johns

Pada tahap ini, saya teringat satu ayat Alkitab yang cukup populer: “Untuk segala sesuatu ada
waktunya”. Ada waktu untuk memakai kaus kaki tebal dan ada waktu untuk memakai kaus
kaki yang lebih tipis atau bahkan cukup pakai sandal jepit. Ada saatnya kita menggigil dan
tulang-tulang pun serasa linu karena dingin yang menggigit, namun ada saatnya kita mulai
bisa berjalan tegak dan tersenyum manis saat matahari menemani langkah kita di pagi hari
dan bahkan masih bersinar saat waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Musim gugur dan musim dingin seringkali juga dijadikan simbol untuk masa tua atau juga
masa-masa menyedihkan dan kesendirian. Memang langit yang cepat sekali menjadi gelap
membuat hari rasanya cepat sekali berlalu dan saya sendiri merasakan secara psikologis
badan lebih cepat lelah, ga bersemangat sama sekali. Tetapi di sisi lain, suasana Natal dengan
salju juga membawa kesan tersendiri. Maklum mungkin saya termasuk korban doktrin
“White Christmas”-nya film-film Hollywood. Jadi saat melihat salju turun yang membentuk
hamparan putih di teras saat hari Natal, maka hati pun rasanya senang sekali. Sejenak saya
lupa dengan gelapnya langit saat musim dingin.

Sedangkan ketika mulai memasuki musim semi memang semuanya serasa bersemi. Bukan
hanya bunga-bunga yang mulai merekah dan daun-daun mulai hijau, tetapi hati pun ikut
berbunga-bunga. Setiap keluar rumah rasanya semangat sekali. Mungkin bunga yang
berwarna-warni, daun yang hijau segar dan langit yang biru cerah memberikan spirit yang
luar biasa. Bayangkan saja, setelah beberapa bulan melihat warna putih polos dan langit
kelam, tiba-tiba semua menjadi cerah, tentu orang-orang pun jadi sumringah. Jarang sekali
orang masih memakai jaket tebal atau mantel dengan warna-warna gelap, sebagian besar
sudah mulai pakai jaket tipis atau cardigan warna-warni.

Satu hal yang juga unik adalah ketika masuk musim semi, sebagai penanda resmi maka
waktu pun ikut berubah. Kalau saat masuk musim gugur di Jerman menggunakan Winter
Time, di mana waktu diperlambat satu jam, maka saat masuk musim semi
menggunakan Summer Time, di mana waktu dimajukan satu jam (kembali ke awal seperti
sebelum Winter time). Di sini saya belajar, ganti musim ganti waktu juga. Empat musim
dengan dua sistem waktu.

Happily Riding-Picture taken by Elvin Johns

Selain itu, barang-barang yang dijual di toko pun disesuaikan dengan musim. Saat musim
gugur dan musim dingin barang-barang yang dijual sesuai dengan kebutuhan di musim
tersebut, misalnya alat pengeruk salju atau selimut-selimut, kaus kaki dan mantel tebal.
Sementara untuk musim semi, di mana-mana dijual bibit-bibit bunga, alat-alat berkebun, alat
pemanggang, perlengkapan bersepeda, sendal jepit dan barang lainnya yang mendukung
aktifitas orang di luar rumah. Memang, musim semi ini dan nantinya musim panas sangat
identik dengan aktifitas di alam bebas. Taman-taman dikunjungi, orang-orang berpiknik dan
berjemur. Tapi satu hal yang harus kita teladani, setelah berpiknik di taman orang-orang
tidak lupa membersihkan sampah masing-masing. Ada juga yang nakal dan buang sampah
sembarang, tetapi mereka justru minoritas.

Entahlah, mungkin orang bilang saya berlebihan, tidak masalah. Yang penting, saya ingin
menikmati musim semi ini dengan kebahagian dan keceriaan bersama suami dan teman-
teman saya di sini. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Walaupun tentu rasa
rindu terhadap keluarga & makanan kampung halaman di Palembang dan keributan serta
kemacetan kota Jakarta tetap ada
PakaiandanMusim
Filed under Sosial | Keseharian
Aturan berpakaian di Jerman tidak sekaku di Indonesia. Kita bisa memakai apa saja yang kita
mau dan suka selama pakaian itu bersih dan tidak robek atau bolong. Pegawai-pegawai di
Jerman seperti pegawai bank atau pegawai isntasi pemerintah Jerman sendiri biasa
menggunakan celana Jeans dan tshirt ke kantor. Kecuali tentunya untuk acara resmi, yang
mengharuskan pakaian resmi dan sopan.
Berpakaian di Jerman juga harus disesuaikan dengan musim. Musim panas tidak jauh
berbeda dengan keseharian kita di Indonesia, kecuali mungkin perlu ditambah dengan
kelengkapan topi dan kacamata hitam. Matahari pada musim panas sangat menyilaukan, dan
demi alasan kesehatan dan kenyamanan, sebaiknya anda mempersiapkannya untuk musim
panas.

Musim semi (sekitar Maret – Juni) dan gugur (sekitar September akhir – November),
walaupun tidak ada salju dan suhu udara agak nyaman, kadang kala masih dibutuhkan jaket
yang tidak terlalu tebal. Angin pada kedua musim ini terutama musim gugur sangat kencang
bertiup.

Pada musim dingin (November akhir – Februari) selain mantel dan jaket, kita juga
membutuhkan sarung tangan, syal dan topi hangat. Suhu minus selain membuat dingin beku
tangan, juga akan membuat kita mudah jatuh sakit jika tidak menggunakan pakaian hangat
selengkapnya. Sebaiknya kita memakai pakaian yang tepat untuk musimnya sesuai dengan
ketahanan tubuh. Walaupun memakai baju berlapis-lapis sampai tebalmembuat kita terlihat
tambah beberapa kilo berat badan. Pakailah yang semestinya demi alasan kesehatan. Karena
memang ada beberapa orang yang agak tahan dingin, sehingga pada musim dingin tidak
mengenakan sarung tangan atau syal.

Anda mungkin juga menyukai