Anda di halaman 1dari 31

PENGETAHUAN DASAR BUSANA

Diposkan pada 29 Desember 2014 oleh miftakiyah

Pengetahuan Dasar Busana

1. Pengertian Busana

Busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki termasuk
pelengkap, rias wajah dan rambut.

2. Unsur-Unsur Busana

Busana memiliki beberapa unsure diantaranya adalah :

 Pakaian
 Pelengkap
 Rias wajah dan rambut

1. Tujuan Berbusana

Dalam berbusana ada beberapa tujuan yang mengakibatkan busana penting bagi makhluk tuhan
yang sempurna yaitu manusia, adalah sebagai berikut :

 Untuk kesehatan : dalam segi kesehatan busana digunakan untuk melindungi tubuh dari
panas matahari, hujan, hawa dingin, dan gigitan serangga
 Untuk kesopanan/kesusilaan : busana dalam segi ini menyangkut dengan peradaban
sekitar dimana sipemakai bertempat tinggal
 Untuk keindaha : busana bertujuan untuk memperindah penampilan sipemakai sehingga
menarik perhatian
 Untuk menutupi cacat atau kekurangan pada tubuh
 Menunjukkan jenis atau profesi yang ditekuni

 Pengaruh Busana

Busana memiliki pengaruh bagi sipemakai busana tersebut, berikut beberapa pengaruh busana :

 Fisik
 Psikis
 Umur
 Bentuk tubuh

1. Golongan Busana

Golongan-golongan busana terbagi tiga, diantaranya adalah :


 Busana pokok : busana yang berupa pakaian, celana, rok, jilabab, dan sebagainya. Jika
hanya berbusana pokok saja itu artinya belum berbusana lengkap, tetapi hanya masih
berpakaian saja.
 Pelengkap busana : pelengkap busana adalah barang-barang yang melengkapi dari
pakaian, misalnya bros, tas, sepatu/sandal, jam, dan lain-lain. Jika hanya menggunakan
pelengkap busana, belum bisa disebut busana lengkap karna tidak memiliki unsur busana
pokok.
 Rias wajah dan rambut

1. Busana pokok
2. Menurut jenisnya (pria, wanita, anak-anak, dan bayi)
3. Menurut kesempatan (kerja, kuliah, sekolah, rekreasi, olah raga, rumah, pesta, resmi,
khusus, dan lain sebagainya)
4. Waktu (pagi, siang, dan malam)
5. Fungsi (luar dan dalam)

Macam-macam busana, contohnya busana muslim, busana pesta, busana tidur, busana resmi,
busana khusus, busana rumah, dan lain sebagainya.

Busana resmi adalah busana yang digunakan pada acara-acara tertentu, misalnya acara
kenegaraan, upacara 17 agustus, pesta perkawinan (yg digunakan pengantin). Busana khusus
adalah busana yang digunakan pada acara khusus, seperti pesta topeng yang menggunakan gaun
dan topeng, hallowen yang menggunakan busana yang menyeramkan. Busana rumah adalah
busana yang dipakai didalam rumah namun pantas untuk menerima tamu.

Busana sebaiknya digunakan sesuai waktu dan warnanya, contohnya:

1. Pada waktu pagi : gunakan busana yang cerah agar terlihat semangat
2. Pada siang hari : warna lembut atau soft dapat digunakan agar terlihat tenang
3. Pada waktu malam : gunakan warna gelap atau cemerlang.

Jika tidak sempat untuk mengganti pakaian disetiap waktu maka dapat menggunakan busana
yang berwarna gelap yang netral untuk setiap waktu, seperti : hijau tua, ungu terong, merah hati,
dan lain-lain.

1. Pelengkap busana

Pelengkap busana terbagi menjadi asessoris dan milineris.

1. Asessories : sebagai hiasan (perhiasan) yang bersifat estetis. Asessories tidak bersifat
sebagai alat bantu, Contohnya :

 Kalung
 Gelang
 Cincin
 Giwang atau anting
2. Milineris : milineris sebagai hiasan dan mempunyai fungsi lain, contohnya :

 Tas dan dompet : berfungsi sebagai wadah


 Kacamata, mantel, dan topi : sebagai pelindung
 Jam tangan dan kaca mata : fungsinya adalah alat bantu
 Papan nama, dan pin : sebagai identitas

Tujuan pelengkap busana : memperindah penampilan dan membantu.

1. Tata rias wajah dan rambut


2. Tata rias sehari-hari
3. Tata rias pesta
4. Tata rias panggung atau karakter

1. Contoh busana menurut jenisnya

 Busana pria, contohnya: surjan, baju kokoh


 Busana wanita, contohnya : rok, slack, deux, gaun, dan lain-lain.
 Rok : pakaian wanita yang dipakai dari pinggang kebawah.
 Slack : celana panjang wanita yang panjangnya sampai mata kaki, contohnya seperti
lagging tetapi tidak ketat dan juga tidak gombrang/pas.
 Deux (two peace/ three peace) : two peace adalah pakaian atas dan bawah atau dua
bagian. Cirri-cirinya, yaitu warna dan tekstur bagian atas dan bawah sama. Sedangkan
three peace adalah pakaian yang terdiri dari baju dalam, balero/jaket dan rok. Cirri-
cirinya, yaitu modelnya memiliki kerah yang pada umumnya menggunakan kerah
shiller/revers, lengan licin, boleh bersaku atau tidak, rok spand, bajunya emiliki garis hias
princes atau sir line.
 Gaun : gaun terbagi menjadi dua, yaitu:
 Sift dress : gaun yang membentuk badan
 Sack dress : gaun yang tidak membentuk badan
 Suit : pakaian yang atas dan bawah kainnya sama, baik dari warna, tekstur, ataupun
motifnya. Pada umumnya suit menggunakan kain yang bermotif.
 Rok dan blus : pakaian yang atasan dan bawahannya berbeda baik dari warna, teksture
dan motifnya.
 Kaos oblong atau t-shirt
 Busana anak : busananya sama dengan orang dewasa
 Busana bayi : contohnya, popok, gurita, sarung tangan, topi, celana, baju tidur, tadah liur,
dan lain-lain.

Busana resmi wanita Indonesia, yaitu kebaya dan kain panjang. Sedangkan busana resmi pria
Indonesia adalah jas, celana panjang, sarung/songket, teluk belanga.

Macam-macam sanggul dan pasangannya :

1. Sanggul konde : untuk kebaya kuthu baru


2. Sanggul modern : untuk kebaya modern
3. Sanggul ukel tekuk : untuk kebaya kartini

1. Contoh busana menurut kesempatan


2. Kerja/sekolah/kuliah : deux piece, three peace
3. Rekreasi : jeans, kaos oblong
4. Olah raga : kaos
5. Rumah (house coat) : gaun, baju tidur
6. Pesta : gaun, kebaya
7. Resmi : wanita kebaya (kethu baru/kartini) dan kain panjang, pria : teluk belanga

 Busana menurut fungsinya

1. Busana dalam : busana yang tidak dipakai ke luar rumah dan tidak pantas untuk
menerima tamu.
2. Yang melekat langsung pada kulit linseri/lingaeri (kecil), contohnya :

 Celana dalam
 BH (buste holder)
 Singlet
 Under York, dll.

1. Dipakai di luar, tetapi tidak untu ke luar rumah (besar)

 Daster
 Piyama / baju tidur
 Kamerjas

2. Busana luar : dipakai keluar rumah

 Memilih perhiasan

1. Anting/ giwang

Anting merupakan perhiasan yang dipakai/dipasang pada bagian telinga. Anting dapat dibedakan
atas anting-anting dan giwang. Anting-anting adalah hiasan telinga yang apabila dipakai dapat
bergerak atau terayun-ayun, sedangkan giwang adalah telinga yang menempel langsung pada
telinga dan jika dipakai tidak bergerak atau berayun-ayun. pengunaan anting sebaiknya
disesuaikan dengan bentuk wajah, misalnya:

 Bentuk wajah yang lebar gunakan lah hiasan telinga yang panjang
 Bentuk wajah panjang hindari hiasan yang panjang juga karena itu akan member kesan
wajah semakin panjang
 Bentuk wajah bulat bisa menggunakan hiasan telinga yang bulat juga tetapi sebaiknya
hiasan bulat itu berupa giwang

1. Gelang
Gelang merupakan perhiasan yang di pakai pada bagian tangan atau kaki. Gelang sebaiknya
digunakan sesuai dengan ukuran tangan atau kaki, misalnya :

 Tangan kecil gunakanlah gelang yang kecil/sedang


 Tangan besar gunakan gelang yang besar juga
 Tangan pendek atau gemuk sebaiknya tidak menggunakan gelang yang banyak atau lebih
dari satu, karena akan memberik kesan tangan semakin pendek
 Tangan yang panjang atau kurus boleh menggunakan gelang yang lebih dari satu

1. Cincin

Cincin merupakan perhiasan atau aksessoris yang dipakai pada jari tangan. Menggunakan cincin
sebaiknya disesuaikan dengan ukuran jari. Cincin yang panjang akan memberi kesan jari
bertambah panjang, sedangkan cincin yang lebar atau besar jari akan terlihat bertambah gemuk.

1. Kalung

Kalung merupakan hiasan atau aksessoris yang dipakai pada bagian leher. Kalung pada
umumnya memiliki ukurannya 5 macam, yaitu:

 Chocker : terletak pada batang leher, ukuran ini akan member kesan memendekkan
 Princes : pada batas leher yang memberikan kesan memendekkan
 Matine : sampai dada ukuran ini sesuai untuk semua bentuk leher
 Opera : sampai garis perut yang berkesan meninggikan
 Tali : pada pusar yang memberi kesan meninggikan

1. Memilih busana
2. Unsur desain
3. Garis : garis luar busana, garis hias, garis hiasan
4. Betuk : bentuk detile busana ( kerung leher, kerah, lengan, rok)
5. Ukuran : ukuran detile busana ( paanjang rok, panjang lengan, panjang celana)
6. Warna : warna dasar dan kombinasinya
7. Tekstur : tebal, tipis, berkilau, kusam,polos, bermotif

Factor-faktor orang menggunakan busana yang tidak sesuai adalah sebagai berikut :

1. Ketidak mampuan : berupa biaya atau tenaga


2. Ketidak tahuan : kaya atau mampu namun tidak mengetahui tentang busana
3. Ketidak mauan : mapu dan tau tetapi tidak mau/tidak suka

Pusat perhatian (center of interest) yaitu sesuatu yang menjadi perhatian orang.

Kepribadian wanita (type), seperti : feminin, sederhana (simple), maskulin (tomboy), dll.

1. Garis Luar
2. Garis Hias
3. Garis Princess

Model pakaian dengan garis hias dari pertengahan kerung lengan lurus atau melengkung ke
bawah.

1. Garis Basque

Model pakaian yang mempunyai badan pas dari rok kerut-kerut.

1. Garis Empire

Model pakaian yang memiliki garis pinggang yang ditinggikan dan merupakan variasi dari
basque.

1. Garis A-Line

Model pakaian yang tidak mempunyai garis pinggang, sempit di atas melebar di bawah.

1. Garis Longtorso

Model pakaian yang mempunyai garis pinggang yang diturunkan.

1. Garis Sir

Model pakaian dengan garis hias dari pertengahan bahu lurus kebawah.

BENTUK DETAIL BUSANA

Bagian-bagian busana terdiri dari beberapa bentuk/dtail yang menyusun busana tersebut dan
memberi kesan serta keindahan untuk pemakai busana tersebut.berikut bagian-bagian busana
terdiri dari:

1. Dasar Garis Leher

Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas.

Bentuk garis leher banyak variasinya, yang umum di pakai yaitu bentuk leher bulat. Selain
bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga bentuk U, V dan lain-lain.
Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.

Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalah menentukan garis
tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher.

Garis leher harus disesuaikan dengan proporsi tubuh pemakai agar tampak serasi dan dapat
memperbaiki penampilan.Orang yang berleher pendek gunakan garis leher yang lebih turun dari
pangkal leher.Seperti garis leher V,persegi,heart,sweat heart.Berfungsi memberi kesan
meninggikan leher.Sedangkan untuk yang berleher tinggi agar tampak lebih proporsional jangan
gunakan garis leher yang terlalu turun karena akan memberi kesan leher tampak lebih tinggi.

Garis leher juga dibedakan saat pemakaian atau kesempatan.Seperti pada saat pesta gunakan
garis leher yang lebih menarik seperti sabrina,decollete,cowl,off shoulder,heart,sweet heart.saat
acara-acara santai atau formal gunakan garis leher yang lebih simpel dan nyaman untuk di pakai
serta serasi dengan tubuh. Seperti garis leher V,bulat ,persegi ,dan variasi garis leher
lainya.Berikut macam-macam bentuk garis leher:

M N O P

Keterangan gambar:

1. Bulat
2. Persegi
3. V
4. U
5. Bentuk Hati

Variasi dari garis leher ini antara lain sweet heart.

1. Bateau

Garis leher arah melebar,bisa disebut juga garis leher perahu.garis leher ini memberi kesan lebar
pada dada.

1. Off shoulder

Sama dengan bateau hanya saja lebih lebar,karena garis leher ini di mulai dari puncak lengan dan
membentuk seperti perahu dan terdapat variasi di sekelilingnya.

1. Camisol

Garis leher ini hanya di kaitkan oleh 2 ban bahu.

1. Halter

Garis leher yang mengunakan ban sesuai bentuk leher pemakai.

1. Cowl

Garis leher yang terjadi karena guntingan kain serong didrapirkan pada bagian depan. Bentuk
garis leher ini biasa dibuat dengan bahan yang lembut.
1. Strapless

Garis leher ini bagian atas terbuka,seperti kemben.

1. Decolete

Garis leher berbentuk V yang rendah tanpa garis bahu.

1. Segi empat.
2. Zig-zag.
3.
4.
5.

B.DASAR KERAH

Kerah adalah bagian dari sebuah pakaian, yaitu bentuk bagian terpisah untuk menyelesaikan
garis leher. Kerah sama halnya seperti garis leher hanya saja kerah berdiri sendiri mempunyai
pola tersendiri sedangkan garis leher hanya mengikuti bentuk pola badan.

Dalam pemilihan kerah perlu di perhatikan beberapa hal,antara lain model


,keserasian,kesempatan,dan jatuhnya saat di pakai.Kerah mempunyai variasi model yang
banyak,untuk menentukan keserasian dengan bentuk tubuh maka harus memilih kerah yang
tepat.Tubuh yang mempunyai leher tinggi mungkin lebih bebas saat memilih kerah dalam sebuah
model busana.Namun,orang yang mempunyai leher pendek hindari pemakaian kerah yang tinggi
seperi krah Sanghai,Hight,Turtle,dsb. Sedangkan orang yang gemuk dan pendek hindari
penggunaan kerah yang berbentuk bulat seperti Pater Pan,Bib,Lapel,dsb.Karena akan memberi
kesan lebih gemuk lagi.Gunakan saja kerah yang bersudut seperti kerah
Kemeja,Noched,Selendang.

Kerah sesuai kesempatan dapat di bedakan juga menjadi beberapa,seperti saat acara
formal,gunakan bentuk krah yang sederhana seperti krah Rever,Kemeja,Sanghai,Noched,dsb.
Dan saat acara pesta lebih bebas lagi dalam pemilihan variasi kerah ,seperti kerah
Cape,Hight,Bib,dsb.

Bentuk kerah ada bermacam-macam, menurut bentuk dasarnya terdapat 15 bentuk,yaitu:

Keterangan Gambar Kerah :

 A – Clerical, kerah yang digunting lurus sempit dan berdiri supaya dapat berdiri
dengan baik diberi lapisan pengeras.
 B – Chinese, sama dengan kerah Clerical, keduanya merupakan kerah tagak, sering
kali disebut dengan nama kerah Sanghai atau kerah Cina.
 C – Turtle neck, adalah kerah dengan bentuk tinggi seperti kerah sweater.
 D – Peterpan, merupakan kerah rebah berbentuk bulat. dari sejarahnya mula-mula dipakai
oleh Peterpan kerah ini sering dipakai untuk model pakaian anak
 E – Eton, kerah berdiri yang digunakan pada jaket pendek: awal mulanya kerah ini
dipakai oleh siswa-siswa di Perguruan Eton, Inggris.
 F – Kerah kemeja, bentuk kerah berdiri yang biasa digunakan untuk kemeja pria.
 G – Notched, kerah berdiri yang sempit, biasa digunakan untuk jas laki-laki.
 H – Selendang, kerah bentuk setali dengan badan.
 I – Kerah kelasi, kerah bagian belakang bentuknya persegi dan bagian depan
membentuk V Ciri khasnya memakai hiasan tiga ban kecil pada pinggiran kerah
 J – Lapel. disebut juga kelepak yaitu kerah yang setali dengan bagian muka atau dada.
 K – Bib .semacam pas bahu yang agak rendah dengan kerah rebah bulat.
 L – Bertha, seperti kerah cape lebar menutupi bahu dibuat dari bahan renda atau bahan
lain.
 M – Cape, pada desarnya adalah bagian yang lerpisah dari pakaian, digunting lingkaran
atau selengah lingkaran; Cape pendek dijahitkan pada leher gaun disebut kerah cape.
 N – Scarf, kerah yang dibentuk dari kain persegi panjang atau segitiga yang dililitkan
pada leher.
 O – Surplice, kerah bentuk setali dengan garis penutup melampaui tengah muka.

C.DASAR LENGAN

Lengan merupakan bagian dari busana yang berfungsi untuk melindungi tangan dari cuaca panas
maupun dingin, menutupi bagian ketiak hingga pangkal lengan, dan memperindah busana serta
memanipulasi bentuk tubuh. Bagian lengan dibuat menempel dan dijahit menyatu dengan lubang
lengan badan bagian atas. Dalam desain fashion dikenal berbagai macam bentuk lengan yang
bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

Lengan selain berfungsi untuk melindungi juga untuk memberi kesan keindahan dan
keserasian.dalam pemilihan model lengan harus di sesuaikan dengan proporsi tubuh dan acara.
Sesuai dengan proporsi maksudnya agar dalam pemakaian tubuh akan tampak lebih
proporsional.orang yang gemuk dan pendek hindari pemakaian lengan yang berkerut-kerut
seperti Poff,Strook,Balon,dsb.gunakan lengan dengan model simpel agar memberi kesan kecil
pada tubuh.

Lengan disesuaikan dengan acara atau kesempatan.Saat pesta gunakan lengan yang modelnya
terlihat lebih rumit atau mewah seperti Lengan Tulip,Pofff,Ballon,Strook,dsb. Kalaupun tidak
trkadang menggunakan Lengan Suai saja namun di beri aksen agar tampak lebih mewah.dalam
acara formal lebh baik gunakan model lengan yang simpel dan tidak terlalu ribet seperti Lengan
Licin,Kemeja,Dsb.

Lengan di kelompokkan menjadi 3 jenis,yaitu:

1.Menurut Panjangnya

 Lengan pendek

Lengan yeng panjangnya 5-6 cm di atas siku.


 Lengan setengah panjang

Lengan bisa dikatakan setengah panjang apabila panjangnya di atas siku atupun pas pada siku.

 Lengan tiga perempat

Lengan tiga per empat adalah lengan yang panjangnya dari bahu sampai dengan pertengahan
lengan bawah.

 Lengan Panjang

Lengan panjanng adalah lengan yang panjangnya dari bahu sampai batas pergelangan tangan.

2. Menurut model/bentuknya

 Lengan suai.

lengan pas tanpa kerut pada bahu disebut pula lengan licin.

 Lengan puff.

lengan pendek berkerut pada bagian bahu dan lengan bawah.

 Lengan cape.

lengan berbentuk setengah lingkaran, dipasang tanpa kerut di bagian kerungnya.

 Lengan slit

lengan dengan belahan di pertengahan lengan, memakai sehelai ban sempit pada garis lengan
bawah.

 Lengan peasant.

lengan panjang tiga perempat penuh kerutt-kerut pada bahu dan lengan bawah

 Lengan kemeja.

lengan panjang dengan sedikit kerut pada pergelangan tangan dan manset.

 Lengan bishop.

lengan licin pada bahu dan gembung pada bagian bawah. panjang sampai pergelangan tangan
dengan manset lebar.

 Lengan balon.
lengan gembung pada bagian pertengahan panjang lengan sehingga menyerupai balon.

 Lengan lancing.

lengan licin pada bahu dan mengembang

 Lengan Tulip,

lengan terdiri dari 2 bagian dan bertumpu pada puncak lengan.sehingga seperti bunga tulip.

 Lengan Kop/Kepal

Lengan yang mempunyai kepala pada bagian ujung bagian bahu .kepala dapat berupa kerut
atupun lipit sesuai selera sehingga bahu dapat terangkat.

 Lengan strook

Lengan yang trebuat dari kain lajr panjang kemudian di kerut.biasanya di sebut juga dengan
lengan kupu-kupu.

 Lengan lentera

Sama halnya dengan lengan loncengnamun bagian bawahnya di kerut dan diselesaikan dengan
rompok.

3.Menurut letaknya di badan

 Lengan Kimono

Lengan yang di gunting setali,dapat dibuat longgar dapat pula di buat suai sesuai
keinginnan.sisipan atau kikik dapat dibuat ddi bagian ketiak apabila lengan ini di buat suai atau
panjang,agar dapat bergerak bebas.

 Lengan Raglan

lengan ini mempunyal garis lengan dari kerung leher, ini merupakan ciri khas dari lengan
tersebut.

 Lengan Dolman

Lengan yang mempunyai kerung lengan agak dalam dan longgar. garis kerung lengan mulai dari
bahu sampai tujuh setengah cm di atas garis pinggang.

 Dropshoulder

Lengan yang di pasangkan di luar garis erung lengan.


D.DASAR ROK

Rok adalah bagian pakaian yang berada pada bagian bawah badan mulai dri pingang sampai
batas yang di inginkan. Rok memberikan kesan feminin terhadap pemakai.rok di bedakan
menjadi 3 jenis,antara lain:

1.Berdasarkan ukuran rok,

 rok mini,
 rok kini. rok midi,
 rok maksi dan
 longdress

2.Berdasarkan desain dasar rok

 Rok Suai/Lurus (Straight)

Model rok ini paling sederhana ,bentuknya menurut badan bagian bawah.rok ini sangat cocok
untuk tbuh yang proporsional.

 Rok Kerut (Gathered)

Terbuat dari persegi panjang ,dan dikerut pada bagian pinggang sesuai dengan besar
pinggangnya.bentuk rok ini sesuai untuk badan ramping dan tinggi atauuntuk yang mempunyai
pinggang ramping.

 Rok Lingkaran Atau Setengah Lingkaran (Flared)

Bisa di sebut rok lingkar/setengah lingkar karena bentuknya yang lingkar.pola berbentuk
lngkaran.ban pinggang dapat di buat pas ataupun dikerut.

3.BERDASARKAN PENGEMBANGAN ATAU VARIASI

 Rok Pias Empat Dan Pias Enam

Rok yang terdiri dari pias-pias.pias tergantung keinginan bisa 4 , 6 ,atau selebihnya.rok ini cocok
di gunakan untuk orang yang mempunyai bentuk panggul besar.

 Rok Draperi

Rok ini mempunyai bentuk lipatan halus atau lipatan.lipatan halus melengkung ke bagian
tertentu sesuai keinginan.model rok ini terkesan mewah sehingga banyak di gunakan untuk
kesempatan pesta .menggunakan kain yang jatuh/melangsai.

 Rok Belit/Wrap
Rok ini di gunakan dengan cara di belitkan pada panggul dan pinggang.model ini berbentuk satu
pias suai,lingkaran,atau kerut dengan penutup melampau garis tengah muka.

 Rok Lipit (Pleated)

Rok ini mempunyai lipit permanen ,dengan jalan di setrika atau diproses.sehingga lipit-lipit
tersebut tidak hilang . lipit ini dapat di buat lepas sehingga bentuk rok ini kelihatan mekar.rok
lipit macamnya ada banyak.antara lain lipit searah,lipit sungkup.lipit kipas,dan akordion.

 Rok Siluet A

Rok ini variasi dari rok suai dengan menambah beberapa centimeter pada bagian bawah sehingga
membentuk garis serong.

 Rok Akordion
 Rok Kipas
 Rok Susun

Rok ini di buat bersusun dan dikerut supaya berkesan melebar. Bentuk rok ini dapat dibuat
pendek,sedang,maupun panjang sesuai selera masing-masing.

 Rok Trumpet
 Rok godets
 Over skirt
 Fliyng Panels
 Ballon

E.DASAR BLUS DAN JAKET

Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada yang mempunyai
belahan di depan dan ada juga yang tampa belahan.blus dan jaket pada dasrnya sama di pakai
untuk menutupi badan bagian atas.namun keduanya mempunyai fungsi berbeda.jaket selain
untuk menutupi juga melindungi dan tidak selalu di gunakan.terkadang hanya untuk pelengkap
dalam berbusana.

Blus dan jaket seiting berjalanya waktu mengalami perubahan dan pengembangan dsain.yang
mana dulu hanya menggunakan model klasik/dasar saja.berikut dasar dsain dasar jaket:

 Pleasant

Blus dengan kerut-kerut pada bagian leher,pinggang maupun lengan.

 Middy

Mirip dengan busana kelasi,dengan rok lipit untuk bagian bawahnya.


 Long torso

Model blus yang panjangnya sampai panggul.

 Empire

Model blus dengan garis hias di bawah dada.

 Mess Jacket

Jaket yang terbuat dari bahan rajutan , suai di badan dan mempunyai penutup di bagian depan.

 Jerkin

Jaket yang terbuat dari kulit atau beledu ,pendek dan tanpa jaitan samping.biasanya jaket ini
dipakai oleh penunggang kuda.

 Cardigan

Jaket dari bahan rajutan,terbuka di depan tanpa garis leher.sekeliling leher di selesaikan dengan
belai serong yang di buat warna kombinasi.

 Single Breasted

Model jaket dengan penutup di depan ,dengan satu deret kacing .

 Double Breasted

Model jaket dengan penutup di depan ,melampaui tengah muka dan memiliki dua deret kancing
yang sejajar.

 Eton

Model jaket pendek,terbuka di depan dan mempunyai kerah dan di beri kain pengeras.

 Bolero

Jaket pendek sampai pinggang atau lebih pendek bagian depan terbuka dan berbentuk bulat

 Spencer

Jaket pendek sampai pinggang ,berlengan sempit dan memakai tutup di bagian depan.

 Vest

Jaket pendek tanpa lengan dan mempunyai penutup di bagian depan.


2.1 Ukuran Detail

 Measurement/Ukuran

Ukuranmerupakansalahsatuunsur yang mempengaruhidesainpakaianataupunbendalainnya.

Unsur-unsur yang dipergunakandalamsuatudesainhendaklahdiaturukurannyadenganbaik agar


desaintersebutmemperlihatkankeseimbangan.Apabilaukurannyatidaseimbang, makadesain yang
dihasilkannyaakankelihatankurangbaik. Misalnyadalammenatabusanauntukseseorang orang
yangbertubuhkecilmungilsebaiknyatidakmenggunakanaksesories yang
terlalubesarkarenaterlihattidakseimbang.

Contoh contoh alat membuat pola

Penggaris pola di kelompokan menjadi dua

1. Alat ukur pola besar

– Penggaris lengkung

Di gunkan untuk :

Sisi bagi rok ,bagian panggul , bagian bawah rok

– Penggaris siku

Di gunakan untuk :

Untuk bagian yang lurus

– Metlen

Di gunakan untuk :

Mengambil ukuran yang di perlukan

1.
2. alatukurpolakecil

alatukuruntukmembuatpolakecil di gunakan di
bukupolauntukmempermudahkitamengingatpolapola yang sudahkitapelajari

contohalatukurpolakecil

1. sekala
ukuransekal ½, ¼, 1/6, 1/8,

2.2 Ukuran Rok

Rokmerupakansalahsatubagianpakaianwanita yang amatdisukai. Definisirokmenurut KBBI


adalahbajuperempuanbagianbawah.Rokadaberbagaijenis.KalaudiliatdariUkuranrokmakarokterba
gimenjadi:

Rokmikro.Rok yang panjangnyasampaibataspangkalpaha.

Rok Mini. Rok yang panjangnyasampaipertengahanpahaataukira-kira 10 cm di ataslutut.

Rokkini.Rok yang panjangnyasampaikelutut.

Rok midi.Rok yang ukuranpanjangnyasampaipertengahanbetisataudibawahlutut.

Rokmaksiatau maxi. Rok yang panjangnyahampirsampaikemata kaki.

Rok floor.Rok yang panjangnyasampaimenyentuhlantai.

Cara mengukurrok

Keterangan:

Waist: Ukuran seputar pinggang. Ukurlah pinggang dengan pita ukuran dengan alami agar
pakaian nyaman untuk dikenakan.

Hips: Ukuran pinggul yang terlebar. Biasanya 8 ~ 9 cm dibawah pinggang

Length: Panjang rok dari bagian teratas (waistline atau garis pinggang) hingga terbawah.

 Ada 5 ukuran panjang rok, yaitu:

1. Mikro : hanya sedikit dibawah pangkal paha

Contoh : biasanya di gunakan oleh olah raga tenis

1. Mini: rok yang panjangrok yang panjang nya 10-15 cm di atas lutut.

Biasanya di gunakan untuk seragam anak TK

Contohrok mini

1. Kini : rok yang panjang nya sampai lutut


Biasanya di gunakan untuk kesempatan kerja , pesta ,rok sma

1. Midi : rok yang panjang nya 10-15 cm di bawah lutut.

E . Maxi: rong yang panjang nya di atas pergelangan kaki.

Di gunakanuntukrokdesspanjang ,roksmapanjang , seragamsekolah

1. Longdress: rok yang panjang nya sampai lantai/tumit.

Ukuranrok

Internasional AUS Pinggul(cm) Pinggang (cm)


XXS 6 89-91 61-63
XS 8 94-96 66-68
S 10 99-101 71-73
M 12 104-106 76-78
L 14 109-111 81-83
XL 16 114-116 86-88

2.3 Ukuran Celana

1. caramengukurcelana

– panjangcelana

Di ukurdaripinggangsampaipanjangcelana yang di kehendaki

 Linggkarpaha

Di ukurdarilipatancelanabagiandepansampaibelakang di kalikan 2

 Lingkarcelana

Di ukurdaripinggang pass

 Panjangmistak

Di ukurdaripinggangbagiandepankebawahteruskebelakangnaiksampaipingangbagianbelakang

 Ukuran Pants / Celana

Keterangan:
Waist: Ukuran seputar pinggang. Ukurlah pinggang dengan pita ukuran dengan alami agar
pakaian nyaman untuk dikenakan.

Hips: Ukuran pinggul yang terlebar. Biasanya 8 ~ 9 cm dibawah pinggang

Length: Panjang celana dari bagian teratas hingga terbawah.

Rise: Ukuran dari bagian waistline depan hingga belakang dengan melalui bagian tengah antara
ked

Ø “Standar Ukuran Celana Panjang Pria Dewasa”

Keterangan: Ukuran dinyatakan dalam cm, dan tidak termasuk jahitan atau lipatan pada kaki.

Ukuranlenggan

Ukuran Yang Diperlukan

1). Lingkarkerunglengan = 40cm (diukurdaripolabadan)

2). Tinggipuncaklengan = 12 cm

3). Panjanglengan = 24 cm Keteranganpolalengan

Menggambarpolalengandimulaidaititik A yang merupakanpuncaklengan.

A – B = panjanglengan.

A – C = ukurantinggipuncaklengan, buatgarissampaiketitik D dan E, setelahdiukurdarititik A ½


lingkarkerunglengan yang ukurannyabertemudengangarisdaritititk C.

Buatgarisputus-putus (garisbantu) dari A ke D dandari A ke E.

Garisbantudari A ke D dan A ke E dibagitiga. 1/3 dari A ke D

diberititik A1 dandari A ke E dinamakantitik A2.

A1 – A4 = A2 – A3 = 1,5 cm.

Titik D1 = 1/3 D – A

D ke D1 dibagiduadinamakantitik D2.

D2 – D3 = 0,5 cm.
Hubungkan A dengan A4 dengan D1, D3 dan D sepertigambar
(lingkarkerunglenganbagianmuka).

Hubungkan A dengan A3 dan E sepertigambar (lingkarkerunglenganbagianbelakang).

G – G1 = E1 – E2 = 1,5 cm.

Hubungkan E dengan E2 (sisilenganbagianbelakang), dan D dengan G sepertigambar


(sisilenganbagianmuka)

 Ukuran T-Shirt / Kaos

Keterangan:

Bust: mengukur seputar tulang belikat, bawah ketiak dan depan dada dengan cara melingkarkan
pita pengukur seputar daerah tersebut dan tambahkan sekitar 4 jari di bagian tengah dada.

Length: Panjang baju yang diukur dari kerah leher hingga bagian bawah baju

Shoulder Width: Lebar bahu dengan mengukur panjang dari bahu kanan hingga bahu kiri

Sleeve Width/ Cuff: ukuran lebar lengan.

Sleeve Length: Ukuran panjang lengan yang diukur dari bahu hingga lengan

 Ukuran Blouse & Shirt

Keterangan:

Bust: mengukur seputar tulang belikat, bawah ketiak dan depan dada dengan cara melingkarkan
pita pengukur seputar daerah tersebut dan tambahkan sekitar 4 jari di bagian tengah dada.

Length: Panjang baju yang diukur dari kerah leher hingga bagian bawah baju

Shoulder Width: Lebar bahu dengan mengukur panjang dari bahu kanan hingga bahu kiri

Sleeve Width/ Cuff: ukuran lebar lengan.

Sleeve Length: Ukuran panjang lengan yang diukur dari bahu hingga leng

 Standar Ukuran Baju Koko

– Lebar bahu : 44 cm
– Lebar dada : 54 cm
– Panjang baju : 74 cm
– Panjang lengan : Lengan panjang 54 cm / Lengan pendek 27 cm
– Perkiraan tinggi badan 145cm-170cm, berat badan 40kg-60kg

 Ukuran Kaos

Ukuran Kaos Lengan 3/4 Cewek

Spesifikasi Ukuran Lengan 3/4 :


– Lebar dada : Diukur dari bawah lengan,
membentang dari kiri ke kanan.
– Panjang badan : Diukur dari ujung kerah,
sampai ke ujung bawah.
– Panjang lengan : Diukur dari ujung kerah
ke ujung lengan
 Ukuran Dress / Gaun

Keterangan:

 Bust: mengukur seputar tulang belikat, bawah ketiak dan depan dada dengan cara
melingkarkan pita pengukur seputar daerah tersebut dan tambahkan sekitar 4 jari di
bagian tengah dada.
 Length: Panjang baju yang diukur dari kerah leher hingga bagian bawah baju
 Shoulder Width: Lebar bahu dengan mengukur panjang dari bahu kanan hingga bahu kiri
 Sleeve Width/ Cuff: ukuran lebar lengan.
 Sleeve Length: Ukuran panjang lengan yang diukur dari bahu hingga lengan
 Untuk beberapa dress menyertakan juga ukuran:
 Waist: Ukuran seputar pinggang. Ukurlah pinggang dengan pita ukuran dengan alami
agar pakaian nyaman untuk dikenakan.

WARNA

1. Pengertian Warna

Warna adalah unsur desain yang paling menonjol. Dengan adanya warna menjadikan suatu
benda dapat dilihat. Selain itu warna juga dapat mengungkapkan suasana perasaan, atau watak
benda yang dirancang. Warna dapat menunjukan sifat dan watak yang berbeda-beda, bahkan
mempunyai variasi yang sangat banyak, yaitu warna muda,warna tua,warna terang,warna
gelap,warna redup,dan warna cemerlang. Sedangkan dilihat dari sumbernya ada warna
merah,biru,kuning,hijau,orange,dan sebagainya. Tetapi jika disebut warna panas,warna dingin,
warna lembut, warna ringan, warna sedih, warna gembira, dan sebagainya ini disebut juga
dengan watak warna.

Warna-warna tua atau warna hitam dapat memberi kesan berat dan menyusutkan bentuk. Oleh
karena itu, apabila kita menata busana untuk seseorang, hendaklah disesuaikan dengan orang
tersebut. Misalnya, orang yang bertubuh gemuk hendaklah memilih warna pyang tidak terlalu
cerah atau warna redup, karena warna tersebut dapat menyusutkan bentuk tubuh yang gemuk
tersebut.

2. Apa Saja Macam-Macam Warna dan Kombinasinya ?

Ada bermacam-macam teori tentang warna, Dari bermacam-macam teori ini yang lazim
dipergunakan dalam desain busana dan mudah dalam proses pencampurannya adalah teori warna
Prang karena kesederhanaannya. Prang mengelompokkan warna menjadi lima bagian, yakni
warna primer, sekunder, intermedier, tertier, dan kuarter.

1) Warna primer, warna ini disebut juga dengan warna dasar atau pokok karena warna ini tidak
dapat diperoleh dengan pencampuran hue lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan
biru.

2) Warna sekunder, warna ini merupakan hasil pencampuran dari dua warna primer. Warna
sekunder terdiri terdiri dari orange, hijau, dan ungu.

1. a) Warna orange merupakan hasil dari pencampuran warna merah dan warna kuning.
2. b) Warna hijau merupakan pencampuran dari warna kuning dan biru.
3. c) Warna ungu adalah hasil pencampuran merah dan biru.

 Warna intermediet,warna ini dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan
mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran
warna atau dengan cara mencampurkan dua warna primer dengan perbandingan 1:2.

1. a) Kuning hijau (KH)


adalah hasil pencampuran dari kuning ditambah hijau atau dua bagian kuning ditambah
satu bagian biru (K+K+B)
2. b) Biru hijau (BH)
adalah hasil pencampuran biru ditambah hijau atau dua bagian biru di tambah satu
bagian kuning (B+B+K)
3. c) Biru ungu (BU)
adalah hasil pencampuran biru dengan ungu atau pencampuran dua bagian biru dengan
satu bagian merah (B+B+M).
4. d) Merah ungu (MU)
adalah hasil pencampuran merah dengan ungu atau pencampuran dua bagian merah dan
satu bagian biru (M+M+B)
5. e) Merah orange (MO)
adalah hasil pencampuran merah dengan orange atau pencampuran dua bagian merah dan
satu bagian kuning (M+M+K)
6. f) Kuning orange (KO)
adalah hasil pencampuran kuning dengan orange atau pencampuran dua bagian kuning
dan satu bagian merah (K+K+M)

4) Warna tertier

Warna tertier adalah warna yang terjadi apabila dua warna sekunder dicampur. Warna tertier ada
tiga, yaitu tertier biru, tertier merah, dan tertier kuning.

1. a) Tertier biru adalah hasil pencampuran ungu dengan hijau.


2. b) Tertier merah adalah hasil pencampuran orange dengan ungu.
3. c) Tertier kuning adalah hasil pencampuran hijau dengan orange.

5) Warna kwarter

Warna kwarter adalah warna yang dihasilkan oleh pencampuran dua warna tertier. Warna
kwarter ada tiga, yaitu kwarter hijau, kwarter orange, dan kwarter ungu.

1. a) Kwarter hijau terjadi karena percampuran tertier biru dengan tertier kuning.
2. b) Kwarter orange terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertier kuning.
3. c) Kwarter ungu terjadi karena percampuran tertier merah dengan tertier biru.

1. Pembagian Warna Menurut Sifatnya

Warna menurut sifatnya dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu sifat panas dan dingin atau hue dari
suatu warna, sifat terang dan gelap atau value warna, serta sifat terang dan kusam atau intensitas
dari warna.

 Sifat panas dan dingin

Sifat panas dan dingin suatu warna sangat dipengaruhi oleh huenya. Hue merupakan suatu istilah
yang dipakai untuk membedakan suatu warna dengan warna yang lainnya, seperti merah, kuning,
biru, dan lainnya. Perbedaan antara merah dan kuning ini adalah perbedaan
huenya. Hue dari suatu warna mempunyai sifat panas dan dingin. Warna-warna panas adalah

warna yang berada pada bagian kiri dalam lingkaran warna, yang termasuk dalam warna panas
ini yaitu warna yang mengandung unsur merah, kuning, dan jingga.

Warna panas ini memberi kesan berarti agresif, menyerang, membangkitkan, gembira, semangat,
dan menonjol. Sedangkan warna yang mengandung unsur hijau, biru, ungu disebut warna dingin.
Warna dingin lebih bersifat tenang, pasif, tenggelam, melankolis, serta kurang menarik
perhatian.
 Sifat terang dan gelap

Sifat terang dan gelap suatu warna disebut dengan value warna. Value warna ini terdiri atas
beberapa tingkat. Untuk mendapatkan value ke arah yang lebih tua dari warna aslinya disebut
dengan shade, dilakukan dengan penambahan warna hitam. Sedangkan untuk warna yang lebih
muda disebut dengan tint, dilakukan dengan penambahan warna putih.

 Sifat terang dan kusam

Sifat terang dan kusam suatu warna dipengaruhi oleh kekuatan warna atau intensitasnya. Warna-
warna yang mempunyai intensitas kuat akan kelihatan lebih terang, sedangkan warna yang
mempunyai intensitas lemah akan terlihat kusam.

1. Kombinasi Warna

Dari berbagai warna yang sudah ada, besar kemungkinan belum ditemui warna yang diinginkan.
Oleh sebab itu, warna ini perlu dikombinasikan. Mengkombinasikan warna berarti meletakkan
dua warna atau lebih secara berjejer atau bersebelahan. Jenis-jenis kombinasi warna dapat
dikelompokkan atas:

 Kombinasi monokromatis atau kombinasi satu warna yaitu kombinasi satu warna dengan
value yang berbeda. Misalnya merah muda dengan merah, hijau muda dengan hijau tua,
dll. seperti di bawah ini:

2) Kombinasi analogus yaitu kombinasi warna yang berdekatan letaknya dalam lingkaran warna.
Seperti merah dengan merah keorenan, hijau dengan biru kehijauan, dll.

3) Kombinasi warna komplementer yaitu kombinasi warna yang bertentangan letaknya dalam
lingkaran warna, seperti merah dengan hijau, biru dengan orange dan kuning dengan ungu.

4) Kombinasi warna split komplementer yaitu kombinasi warna yang terletak pada semua titik
yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnya kuning dengan merah keunguan dan
biru keunguan, biru dengan merah keorenan dan kuning keorenan, dan lain-lain.

5). Kombinasi warna double komplementer yaitu kombinasi sepasang warna yang berdampingan
dengan sepasang komplementernya. Misalnya kuning orange dan biru ungu.

6) Kombinasi warna segitiga yaitu kombinasi warna yang membentuk segitiga dalam lingkaran
warna. Misalnya merah, kuning dan biru. Orange, hijau, dan ungu. Kombinasi warna
monokromatis dan kombinasi warna analogus di atas disebut kombinasi warna harmonis,
sedangkan kombinasi warna komplementer, split komplementer, double komplementer dan
segitiga disebut juga kombinasi warna kontras.

Ruang : 210

Pertemuan : ke-7
Judul : Presentasi kel. 5 (tekstur busana)

Pengertian Tekstur

 Teksture merupakan keadaan permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa
yang terlihat pada permukaan benda.
 Teksture dapat diketahui dengan cara di raba atau di lihat.
 Tekstur dapat mempengaruhi penampilan suatu benda, baik secara visual (berdasarkan
penglihatan) maupun secara sensasional (berdasarkan kesan terhadap perasaan).

Unsur-unsur Tekstur Bahan Pada Bahan Tekstil

Tekstur bahan adalah sifat permukaan bahan yang dapat diketahui secara visual maupun dengan
meraba permukaan. Dari kedua cara ini dapat diketahui:

1)Bagaimana jika bahan itu digantung (hang), apakah bahan itu lemas, kaku, ringan melayang
atau berat.

2)Bagaimana rupanya (appeareance), ketika bahan itu dilihat apakah berkilau, kusam/buram,
atau tembus pandang.

3)Bagaimana bila diraba (feel), apakah bahan itu terasa halus, kasar, gemeresik, lembut, licin
atau berbulu.

Tekstur Dibedakan Menjadi Dua :

 Tekstur nyata

Adalah tekstur yang bisa diraba dan dilihat (kasar, halus, berbintil, licin, bergelombang, dan
bersengkelit).

 Tekstur semu

Adalah tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara penglihatan dan perabaan.

Jenis-Jenis Tekstur

Tekstur buatan (Artificial texture), merupakan tekstur yang sengaja dibuat atau hasil penemuan:
kertas, logam, kaca, plastic dan sebagainya.

Tekstur alami (Natural teksture), merupakan wujud rasa permukaan bahan yang sudah ada secara
alami, tanpa campur tangan manusia: hewan, tumbuhan,

Tekstur primer, yaitu tekstur yang terdapat pada bahan yang hanya terdapat dilihat dari jarak
dekat.
Tekstur sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu untuk memberikan kesan visual
yang proporsional dari jarak jauh.

Berdasarkan Visualnya, Tekstur Bahan Pakaian Dapat Dibedakan Menjadi :

 Kusam dan berkilau


 Tembus Pandang Dan Tidak Tembus Pandang
 Jarang Dan Rapat

 Bermotif Dan Polos

Pengaruh corak bahan terhadap pemakai :

Corak bahan yang besar-besar sebaiknya dihindari untuk orang yang bertubuh gemuk. Untuk
orang yang bertubuh gemuk sebaiknya memilihbahan yang bercorak tidak terlalu besar dan
warna-warnayang tidak terlalu cerah. Sesuai dengan psikologi warna,warna yang terang bersifat
melebarkan dan warna yang gelapdapat mengecilkan.

Corak yang kecil-kecil, hindari pemakaiannya bagi orang yang kurus. Pemakai yang
bertubuhkurus dapat menggunakan bahan yang bercorak tidak terlalukecil atau sedang dan
memakai warna yang lebih cerah.

Corak garis diagonal, dapat digunakan untuk menutupi kekurangan bentuk tubuh seseorang yang
berpinggul kecil, dan sebaiknya dihindari untuk sesorang yang berpinggul besar.

Corak garis vertikal sangat tepat untuk orang yang bertubuh pendek/gemuk pendek, karena akan
memberi kesan lebih tinggi.

Corak garis horisontal lebih sesuai untuk orang yang bertubuh tinggi/kurus tinggi agar kelihatan
lebih berisi.

Berdasarkan Sentuhan Kulit Dan Ujung Jari, Bahan Pakaian Dapat Dibedakan Sbb:

 bahan tebal dan tipis


 lembut, halus, dan kaku
 licin dan kasar
 bergelombang, berbulu, dan rata

Tekstur Akan Memberi Kesan Dan Pengaruh Tertentu Terhadap Bentuk Badan Sbb:

 Bahan yang teksturnya berkilau memberi kesan gemuk


 Bahan yang teksturnya lemas dan kusam memberi kesan tambah langsing
 Bahan yang teksturnya tebal, kaku, dan kasar, memberi kesan tambah gemuk
 Bahan yang polos memberi kesan lebih langsing dari pada bahan yang bercorak atau
bermotif
Jadi pemilihan bahan dan pelengkapa pakaian yang teksturnya tidak sesuai dengan bentuk badan
dapat merugikan sipemakai, karena permukaan bahan mempunyai efek terhadap tubuh.

Jenis – Jenis Kain Yang Digunakan Pada Pakaian

Demam Berbelanja baju secara Online memang sedang merajalela saat ini. selain menghemat
waktu, pembeli juga tidak perlu repot-repot bermacet-macetan atau berdesak-desakan di Mall
atau pusat perbelanjaan lainnya. Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung segala
sesuatunya mudah dijangkau. Tinggal Klik, apapun yang kita butuhkan dapat tersaji didepan
mata. Namun ketika berbelanja baju melalui media Online seringkali kita ragu dengan kualitas
kain dari baju yang dijual tersebut, terutama dengan keterbatasan pengetahuan pembeli mengenai
jenis kain, maka sulit bagi pembeli untuk mengetahui bentuk atau kualitas baju yang dijual.
Akhirnya seringkali terjadi misunderstanding antara pembeli dan penjual dikarenakan hasil
pakaian yang dibeli tidak sesuai dengan harapan pembeli. So agar Sista-sista tidak bingung
dengan jenis-jenis kain saat berbelanja Online berikut adalah jenis-jenis kain yang umum
digunakan pada pakaian.

1. Kain Katun (cotton)

Bahan katun combed terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik
memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman
dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain Combed memiliki serat benang yang
lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Ada
beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. Hal ini dibedakan berdasarkan jenis
benang yang digunakan serta setting gramasinya (gr/m2). Bahan Katun lainnya adalah katun
Caded dimana pada katun caded serat benangnya kurang halus dan rajutannya pun kurang rata.

2. Viscose

Bahan Viscose merupakan bahan yang sering dipergunakan dalam pakaian-pakaian model
busana pesta, casual wear, lingerie, underwear, sampai jaket sebab halus dan licin serta lentur.
Bahan ini terbuat dari serat kayu (Eucalyptus-sejenis pohon pinus). Ciri2 viscose :

 Terasa lembut dan dingin di kulit;


 Bahannya jatuh, tidak kaku dan warnanya mengkilat;
 Menyerap keringat;
 Bahan/ pakaian akan rusak apabila direndam dengan diterjen lebih dari 1 jam;
 Bisa dicuci atau di dry clean.

3. CVC (Cotton Viscose)

Jenis bahan kaos ini adalah campuran dari Cotton Combed dan Viscose. Kelebihan dari bahan
ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga
bersifat menyerap keringat.

4. Spandex
Jenis kain spandex muncul sejak jaman perang dunia ke-II, saat itu para ilmuwan
mengembangkan bahan alternatif pengganti karet seperti polyurethane dan nylon. Pada tahun
1962 Dupont berhasil membuat jenis kain yang lebih ringan, elastis dan fleksibel yang diberi
nama Lycra yang saat ini populer dengan nama Spandex. Katun spandex adalah jenis kain katun
yang terdiri dari campuran bahan kain katun atau kapas dengan polyurethane.

Ciri-ciri kain spandex yang paling menonjol adalah sifatnya yang lebih elastis. Kain spandex
biasanya lebih tipis tetapi lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan kain katun biasa.
Semakin tinggi persentase spandex (polyurethane) maka pakaian jenis ini akan semakin ketat.
Sehingga kain spandex ini cocok untuk pakaian olahraga seperti, pakaian renang, pakaian untuk
olahraga sepeda dan kostum tari. Tidak jarang jenis kain spandex juga digunakan sebagai bahan
pakaian dalam seperti kaos, bra, kaus kaki dan legging.Keuntungan kaos dengan bahan spandex
adalah dapat dipakai dalam berbagai situasi, terlebih untuk orang yang banyak bergerak. Karena
kain kaos spandex nyaman dipakai meskipun kita aktif bergerak. Kebebasan dalam bergerak ini
sering tidak didapati ketika kita memakai pakaian dari bahan denim atau kulit. Selain itu kaos
spandex bisa lebih bisa mempertahankan bentuk aslinya sehingga lebih tahan lama dibandingkan
kain lainnya.

5. Cashmere

Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima. Jangan heran bila embel-embel price tagnya
pun tergolong menguras kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun dengan jeans saja,
cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci, bahan ini akan semakin halus.
Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena mencucinya pun dilakukan dengan shampoo.

6. Jersey

Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh, pilih yang
bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian melekat ketat
yang tidak enak dilihat. Bahan ini biasanya dipakai pada seragam bola.

7. Denim

Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada jenis bahan satu ini. Denim alias bahan jeans,
dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari padanannya. Selain
itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan
belel.

8. Rayon

Rayon Proses pembuatan rayon mirip dengan katun, tetapi ini merupakan hasil dari selulosa yang
di regenarisasi.Bahan kain rayon ini berasal dari polimer organik. Hal itu juga yang menjadi
alasan kenapa bahan kain rayon ini disebut dengan serat yang semisintesis. Karena sifat bahan
kain rayon ini yang bukan serat alami. Banyak perusahaan tekstil Indonesia yang
memproduksi bahan kain rayon. Terdapat beberapa nama lainnya yaitu sutra buatan atau dalam
industri tekstil disebut dengan istilah viskosa. Bahan kain rayon ini sifatnya memantulkan cahaya
sehingga berkilau dan tahan kusut. Terdapat unsur yang ada dalam bahan kain rayon ini yaitu
karbon, hidrogen dan oksigen.Pemakaian bahan kain rayon ini sangat bermacam ragam untuk
berbagai keperluan. Misalnya banyak ditemui pakaian dari bahan kain rayon seperti blus, celana,
rok, pakaian dalam, kerudung, kaos kaki, daster dan lain lain.Bahan kain rayon juga dipakai
untuk berbagai alat di rumah tangga. Misalnya korden, sarung bantal dan sprei juga selimut
dari bahan kain rayon. Untuk di bidang lain misalnya rumah sakit dan industri benang ban, bahan
kain rayon merupakan salah satu unsur pembuatannya. Pemakaian Bahan kain rayon juga unsur
pembuatan popok bayi dan pembalut wanita. Dengan semakin gencarnya pemakaian batik di
Indonesia membuat produksi bahan kain rayon ini semakin tinggi. Karena batik banyak terbuat
dari bahan kain rayon.Untuk berbagai keperluan baju seragam juga banyak menggunakan bahan
kain rayon. Misalnya seragam sekolah, seragam kerja di instansi pemerintah atau swasta. Bahan
kain rayon yang tidak mudah kusut, dan tidak perlu disetrika ini yang membuat rang banyak
menyukai. Bahan kain rayon ini memang kenyataannya tidak terlalu menyerap air tidak
seperti bahan kain katun. Tetapi tidak menurunkan minak orang untuk menggunakan bahan
kain rayon untuk bahan dasar membuat baju.

9. Sifon

Jenis kain ini terbuat dari bahan dasar kapas, sutra dan serat sintetis. Jenis kain ini memiliki sifat
tipis, licin dan panas ketika digunakan untuk bahan kerudung jika tidak ada kombinasi lain
dalam desain kerudung itu sendiri, biasanya kain jenis ini dalam pemakaian nya di ikuti oleh
ciput dari bahan kaos. Meskipun demikian bahan kain ini cukup banyak di gemari oleh kaum
hawa karena sifatnya yang ringan dan nge-flow. Kain sifon juga mempunyai banyak jenis
diantaranya sifon polos (yang biasanya terbuat dari bahan polyster /minyak bumi) dan jenis sifon
cerutti (dari bahan sutra). Bahan kain ini selain di gunakan untuk bahan kerudung, kain ini juga
di gunakan untuk bahan dasar membuat pakaian wanita. Bahan ini paling sering dipergunakan
untuk membuat kerudung.

10. Hycon

Kalo sekilas di lihat kain ini tak tak terlihat berbeda dengan jenis kain sifon, sifon lebih licin
dari hycon, akan tetapi jenis kain ini memiliki sifat lebih lembut di bandingkan dengan jenis
sifon,

11. Voile

Jenis kain ini memiliki sifat hampir sama dengan bahan hycon, yaitu sama – sama memiliki sifat
halus dan lembut, kain ini sangat cocok di gunakan waktu siang hari dan penggunaan nya pun
harus menggunakan inner, meskipun demikian jenis kain ini memiliki sifat tidak lentur. Kain
jenis ini terbuat dari bahan kapas tapi ada juga yang menggunakan bahan dasar rayon, sutra
maupun polyester

12. Sutra

Kain ini dibuat dari ulat sutra. kain ini memiliki sifat tipis dan lembut sehingga kain jenis ini
tergolong cukup mahal di bandingkan dengan kain jenis lain.
13. Ceruty

Jenis kain ini memiliki tekstur yang elastis, karena dalam bahan dasarnya kain ini mengandung
bahan sutra yang lembut, sehingga kain jenis ini memberikan kesan mewah dan elegan, tekstrur
kain ini seperti kulit jeruk.

14. Wedges

Bahan Wedges bersifat agak tebal, kaku namun agak stretch (melar) sehingga sangat nyaman
digunakan untuk pakaian-pakaian seperti blazer, pakaian kerja, dan pakaian-pakaian yang
bersifat agak formal lainnya.

15. Twistcone

Bahan kain twistcone hampir mirip dengan bahan sifon, namun lebih tebal. Sama halnya dengan
sifon, twistcone tidak bersifat stretch (melar) dan tidak menyerap keringat. Walaupun begitu
bahan twistcone ini tidak mudah bau.

16. Brukat

Brukat berbeda dengan bahan lace(renda). Brukat merupakan bahan yang tergolong mewah dan
didesain khusus dengan pola gambar tertentu. Pada bahan brukat hasil tenunan dibuat sesuai
dengan bentuk pola gambar tertentu seperti bunga atau bentuk dekorasikain lainnya. Seringkali
digunakan untuk bahan pembuatan kebaya dan kombinasi baju-baju pesta lainnya

Peraduan Tekstur

Untuk bahan yang jatuhnya kaku pada tubuh, dapat diperkirakan kalau bahan yang digunakan
agak tebal atau tebal. Begitu juga dengan bahan yang berkilau. Bahan yang berkilau terlihat lebih
bercahaya pada desain. Bahan yang tipis dan lembut baik digunakan untuk model pakaian yang
mempunyai lipit-lipit kecil, lipit jarum dan lajur yang dikerut. Contoh bahannya seperti kain
chiffon, sutera, saten, dan lain sebagainya. Bahan tipis ada yang transparan atau tembus pandang
dan bersifat agak kaku. Contohnya seperti gelas-gelas kaca, organdi dan kain serat nenas. Bahan
ini cocok digunakan untuk pakaian yang kerutannya sedikit dan modelnya tidak longgar. Jika
pakaian yang dibuat longgar maka letak jatuh bahan pada tubuh terlihat kaku sehingga kesannya
kurang bagus. Bahan yang tipis sebaiknya digunakan untuk pakaian yang tidak terlalu sering
dipakai seperti pakaian
pesta. Bahan yang tipis biasanya mudah rusak dan lebih rumit dalam pemeliharaannya.
Bahan yang lembut dan ringan baik digunakan untuk model pakaian yang dikerut atau model
pakaian yang agak longgar karena jatuh bahan agak melangsai pada tubuh. Seperti untuk pakaian
rumah, pakaian sehari-hari dan pakaian santai.

Bahan yang agak tebal baik digunakan untuk pakaian berupa mantel, jas, mantel pak dan
pantalon terutama untuk jenis pakaian kerja dan pakaian pria. Sesuai dengan
sifat bahan yang tebal dan cukup kuat, maka dapat dibuat untuk pakaian yang sering digunakan.
Bahan tebal juga ada yang jatuhnya melangsai dan kaku. Untuk bahan yang agak melangsai
dapat digunakan untuk pakaian kerja pria dan wanita berupa jas atau blazer dan pantalon seperti
kain bellini, wol, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang agak kaku sering digunakan untuk
pakaian seragam sekolah seperti rok dan celana sekolah.

Bahan yang berbulu seperti beledru dapat digunakan untuk model pakaian adat daerah tertentu,
pakaian pesta, dan lain-lain. Bahan beledru ini biasanya agak tebal, ada yang lembut dan ada
juga yang kaku. Bahan beledru yang berkualitas bagus dapat digunakan untuk pakaian pesta
malam. Bahan ini tidak cocok untuk desain pakaian yang memiliki kerutan atau lipit.

Bahan crepe yaitu bahan yang ada lipatan-lipatan halus, bisa digunakan untuk beberapa model
pakaianpesta siang atau malam, tergantung warna yang dipilih.Bahan ini juga cocok untuk desain
yang memiliki kerutan-kerutan asalkan arah kerut disesuaikan dengan lipit bahan.

Bahan rajutan, cocok digunakan untuk pakaian santai, kaos kaki, sweater, pakaian bayi terutama
untuk baju dingin, dan lain-lain. Biasanya bahan rajutan diolah menggunakan mesin khusus dan
sudah berdasarkan pola pakaian tertentu.

Memilih bahan yang sesuai dengan kesempatan

Untuk pakaian-pakaian yang sering digunakan seperti pakaian kerja, pakaian rumah, pakaian
santai, pakaian sekolah dan pakaian olah raga sebaiknya menggunakan bahan yang menghisap
keringat dan umumnya dibuat dari serat alam atau campuran serat alam seperti katun, tetoron,
batik cocok digunakan.

Untuk pakaian pesta, seperti pesta siang, pesta malam, dapat dipilih bahan seperti sutera, brokat,
saten, chiffon, beledru dan lain-lain. Untuk pesta siang atau pesta malam, bahan yang digunakan
tidak sama. Begitu juga dengan jenis pesta yang dihadiri seperti pesta perkawinan, pesta ulang
tahun, pesta selamatan, dan lain-lain. Setiap kesempatan pesta, menuntut penampilan yang
berbeda pula.

Pakaian untuk pesta siang hendaklah dipilih bahan yang sedikit mewah tetapi tidak berkilau.

Sebaliknya untuk menghadiri pestamalam, dapat dipilih pakaian dari bahan yang mewah,
berkilau dan berwarna cerah.

Untuk pakaian rumah dan pakaian tidur dapat dipilih bahan yang lembut dan nyaman dipakai,
seperti katun, lenen, rayon dengan warna yang lembut atau netral. Ini dapat membuat kita
nyaman karena aktifitas di rumah banyak dan juga sebagai tempat beristirahat setelah capek
bekerja.

Untuk pakaian olahraga sebaiknya memilih bahan yang menghisap keringat dan elastis agar tidak
mengganggu pergerakan. Beberapa jenis olah raga menuntut pakaian yang elastis seperti pakaian
renang, senam, lari dan lain-lain. Tetapi untuk pakaian karate, taekwondo, pencak silat dapat
dipilih bahan yang menghisap keringat seperti kain katun yang agak tebal.
Kamus

Garis hias princes : garis hias yang dimulai dari pertengahan ketiak hingga kebawah.

Garis hias sir line : garis hias yang dimulai dari tengah bahu sampai bawah yang dikehendaki.

Sered : tepi kain

Sandalet : sepatu sandal yang bagian depan, belakang, dan sisinya terbuka

BH (buste holder) : penyangga payu darah

Pantopel : sepatu yang tidak ada haknya

Pump : sepatu yang ada haknya

Stiletto : sepatu yang tertutup bagian depan, sisi dan belakangnya kemudian memiliki hak kecil
yang tinggi (high hills)

Anda mungkin juga menyukai