Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL

SEORANG IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN


RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS
KELURAHAN MANGGARAI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan


Dalam Menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:

Fiadwita Nia Ifriana 03014070


Nur Anniesa I. Imran 03014147
Vonny Indah Pratiwi 03014197

Pembimbing:
dr. Gita Handayani Tarigan, MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS &


KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 10 JUNI 2019 – 16 AGUSTUS 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO, 99% kematian ibu terjadi di negara berkembang. Kematian
ibu di negara berkembang 18 kali lebih tinggi dibandingkan negara maju. Di
Indonesia merupakan negara yang paling padat penduduknya menempati posisi
keempat dengan populasi sekitar 240 juta dan memiliki rasio kematian tinggi
yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup pada pada tahun 2013. 1 Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015 tergolong masih cukup tinggi dibandingkan
negara lain yaitu mencapai 305/100.000 kelahiran hidup, dan jauh menurun jika
dibandingkan pada tahun 2014 yaitu 359/100.000 kelahiran hidup. 2,3
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan di
mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Selama kehamilan seorang ibu rentan
mengalami gangguan penyakit yang dapat membahayakan ibu serta janinnya,
yang diakibatkan 4 Terlalu (muda, tua, sering melahirkan dan dekat jarak
kelahiran) dan 3 Terlambat (mengenali tanda bahaya dan ambil keputusan,
mencapai fasilitas kesehatan, dan penanganan). 2
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai MDGs (Millennium
Development Goals) untuk mengurangi angka kematian ibu dan merupakan
kunci dalam mencapai target. Untuk mengurangi angka kematian ibu pemerintah
1
mencanangkan penyedian pelayanan antenatal (ANC). Perawatan Ante Natal
(PAN) atau Ante Natal Care (ANC) adalah perawatan yang diberikan kepada ibu
hamil dengan tujuan menyelaraskan ibu dan janin agar terhindar dari komplikasi
dan menurunkan insiden morbiditas dan mortalitas perinatal serta maternal.
Perawatan ini terdiri atas promosi kesehatan, penilaian risiko, dan intervensi atas
keadaan ibu hamil. Perawatan Ante Natal dimulai sejak konsepsi yang berhasil
sampai dimulainya persalinan. 4
Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita yang
dilakukan oleh bidan atau dokter merupakan sebagian dari pelayanan kesehatan
yang dapat diperoleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah menjadi peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai dengan Permenkes No. 28 tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Pemeriksaan kehamilan merupakan asuhan yang diberikan saat hamil sampai
dengan melahirkan, dilakukan oleh tenaga kesehatan, guna menurunkan AKI dan
kematian bayi. Pelayanan asuhan antenatal dilaksanakan secara terpadu dan
terintegrasi pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu 270 hari (9 bulan) saat hamil
dan 730 hari (2 tahun) paska lahir. 5-7
Masih tingginya kehamilan risiko tinggi menyebabkan tenaga kesehatan
perlu bertindak cepat dalam menemukan kasus, dan memberi rujukan sebelum
mengancam ibu dan anak. Di Puskesmas Kelurahan Manggarai masih ditemukan
kehamilan risiko tinggi yang cukup banyak, perlu perencanaan terpadu tidak
hanya dari segi ANC, rujukan hingga persalinan, namun juga tindakan promotif
dan preventif di masyarakat.
BAB II
LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL

2.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. Citra
Tanggal Lahit/Umur : 9 Juli 1992 / 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gang Remaja 1 RT 014/006, Manggarai.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : JawaBetawi
Agama : IslamIslam
Status : Menikah
2.2 Hasil Pemeriksaan di Puskesmas/Bidan:
- Tanggal 18 Juli 2018 : Tidak ada. Tekanan darah: 129/86 mmHg, BB 51,
Umur kehamilan 11 minggu,LLA 23,3 cm, TFU dan letak janin belum teraba,
TT (-).
2.3 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 22 Juli 2019 pukul
09.00 WIB di Poli KIA Puskesmas Kelurahan Manggarai.
- Keluhan Utama : Mual dan Muntah
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku sedang hamil yang ± 11 minggu 4 hari, HPHT tanggal 4 Mei
2019, taksiran partus 11 Februari 2020. Usia kehamilan 11 minggu 4 hari.
ANC baru 1 kali dipuskesmas. Belum pernah di USG. Belum pernah
imunisasi. Saat ini pasien datang ke puskesmas kelurahan Manggarai untuk
karena mengeluh mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mual dan
muntah dirasakan ketika pasien mencium bau asap rokok dan kadang ketika
mau makan tetapi pasien masih bisa makan. Saat ini pasien hamil yang kedua.
Pasien mengalami abortus pada kehamilan pertama dan di kuret karena janin
tidak berkembang pada tahun 2017. Pasien mengaku sudah ANC 1 kali
sebelumnya di Puskesmas Kelurahan Manggarai. Pasien rutin mengkonsumsi
obat kalk, vitamin c, vitamin b 12 dan asam folat.
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat 1 kali abortus sebelumnya pada tahun 2017, DM (-),
Hipertensi (-), asma (-), TB (-), jantung (-), ginjal (-). Pasien menderita miopi
(-).
- Riwayat Obstetri Dahulu :
G2P0A1, pasien pernah mengalami 1 kali abortus dan dikuret saat usia
kehamilan 10 minggu. Pasien mengatakan di kuret karena janinnya tidak
berkembang. Jarak kehamilan pertama dengan pernikahan pasien sekitar 5
tahun, tanpa menunda kehamilan.
- Riwayat KB Dahulu :
Pasien belum pernah menggunakan KB sebelumnya.
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak terdapat riwayat kehamilan bermasalah di keluarga pasien, DM (-),
Hipertensi (-), asma (-), TB (-), jantung (-), ginjal (-).
- Riwayat Personal Sosial :
1. Riwayat Perkawinan :
Pasien menikah 1 kali pada tahun 2012 dan belum pernah bercerai. Saat ini
pasien sedang hamil 11 minggu 4 hari.
2. Perilaku :
Sehari-hari pasien melakukan pekerjaan rumah tangga, pasien hanya
berolahraga berupa jalan-jalan, makan 3 kali sehari dan sering diselingi
dengan jajanan, hubungan dengan keluarga pasien juga baik dan saling
membantu. Keluarga Ny. Citra sehari-hari mengkonsumsi nasi sebagai
makanan pokok dengan lauk serta sayur, makanan protein yang sering
dimakan berupa telur, ikan dan ayam, untuk daging jarang makan. Keluarga
cukup harmonis karena saling memberi dukungan.
3. Pekerjaan :
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
4. Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Pasien :
Pasien mengatakan sering menjaga kebersihan di rumah serta ada tempat
pembuangan sampah yang berada di dekat ruang keluarga, dan pasien
menjalin hubungan yang baik dengan tetangga yang ada disekitar rumahnya.
5. Psikososial :
Pasien merupakan seseorang yang ramah dan supel, pasien juga memiliki
hubungan yang dekat dengan keluarga dan juga tetangga disekitar rumahnya.
Pasien kurang aktif untuk mengikuti kegiatan sosial di RT/RW seperti arisan,
pengajian dan lainnya karena lebih sibuk mengurus urusan rumah,
2.4 Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- Tanda Vital :
1. Tekanan Darah : 122/70 mmHg
2. Suhu : 36,7ᵒC
3. Frekuensi Nafas : 20x/menit
4. Frekuensi Nadi : 80x/menit
- Status Gizi :
1. Berat Badan : 51 kg
2. Tinggi Badan : 158 cm
3. LLA : 23,3 cm
- Kulit : dalam batas normal
- Kepala : dalam batas normal
- Mata : dalam batas normal
- THT : dalam batas normal
- Leher : dalam batas normal
- Thoraks : dalam batas normal
- Abdomen : TFU belum teraba
- Ekstremitas : dalam batas normal
2.5 Pemeriksaan Penunjang
Pasien mengaku pernah melakukan pemeriksaan laboratorium selama kehamilan,
berupa cek darah lengkap, HbsAg dan urin lengkap.
2.6 Ringkasan Hasil Pemeriksaan
Berdasarkan hasil yang kami dapatkan, dapat kami ringkas bahwa Ny.Citra
berusia 27 tahun dengan G2P0A1 sudah memeriksakan ANC sebanyak 1 kali.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga maupun riwayat penyakit
sebelumnya. Pasien pernah mengalami 1 kali abortus dan dikuret saat hamil ke 1
saat usia kehamilan minggu ke-10. Pasien mengatakan di kuret karena janinnya
tidak berkembang. Jarak kehamilan pertama dengan pernikahan pasien sekitar 5
tahun, tanpa menunda kehamilan
Kebiasaan berolahraga pasien berupa jalan-jalan selama hamil, dan makan 3
kali sehari serta mengemil. Makanan yang dimakan nasi dengan sayur dan lauk
(telur, ayam dan ikan). Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, kebersihan rumah
dinilai cukup, dan hubungan dalam keluarga serta dengan tetangga baik.
Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang Hb, GDS
(gula darah sewaktu), infeksi menular seksual dan urin dalam batas normal.
2.7 Diagnosis Kerja
G2P0A1 H. 11 minggu 4 hari + KEK
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS KASUS


3.1.1 Diagnosis
Ny. Citra berusia 27 tahun dengan G2P0A1 dan sedang hamil 11
minggu 4 hari. Saat ini beliau tinggal bersama suami di Gang Remaja 1
RT 014/006, Manggarai. Pendidikan terakhir Ny. Citra adalah lulusan
SMA dan saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga. Saat ini Ny. Citra
mengeluhkan adanya mual dan muntah sejak 2 hari sebelum ke
Puskesmas. Namun Ny. Citra masih bisa makan dan beraktivitas dengan
baik, sehingga tidak perlu dilakukan rujukan.
Dalam kesehariannya, Ny. Citra adalah ibu rumah tangga. Ny. Citra
jarang berolahraga sebelum dan selama hamil. Kegiatan rumah tangga
yang dilakukan selama hamil adalah menyapu, mengepel, menjemur dan
kegiatan rumah lainnya. Kehidupan sosial pasien cukup baik, sering
berinteraksi dengan tetangga dan keluarga. Perekonomian pasien
ditanggung oleh suami yang bekerja sebagai supir ojek online.
Kebiasaan makan sehari-hari Ny. Citra kurang baik dengan kebiasaan
mengemil, akan tetapi kebiasaan tersebut tidak menyebabkan peningkatan
gula darah, tekanan darah, dan obesitas. Dengan kondisi kehamilan
berisiko tinggi, maka nutrisi harus diperhatikan agar tidak terjadi
gangguan perkembangan janin. Pada riwayat obstetrik, Ny. Citra
memiliki riwayat abortus pada kehamilan pertama dan di kuret karena
janin tidak berkembang pada tahun 2017. Jarak kehamilan pertama
dengan pernikahan pasien sekitar 5 tahun tanpa menunda kehamilan yang
merupakan infertilitas primer. Dua hal tersebut merupakan indikator
risiko tinggi dalam kehamilan. Dari hasil pemeriksaan ANC di
Puskesmas, menunjukkan hasil laboratorium baik. Pasien belum pernah
di USG dan diimunisasi.
3.1.2 Rencana Penatalaksanaan
Terapi Non Medikamentosa :
a. Edukasi mengenai ANC hingga persalinan bagi ibu hamil
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pemeriksaan ANC,
manfaatnya hingga persiapan persalinan bagi kehamilan berisiko
tinggi. Edukasi mengenai ANC ditujukan kepada pasien agar selalu
rutin pemeriksaan, dan dapat terpantau terus kondisi pasien.
Persalinan bila kehamilan risiko sangat tinggi akan diberikan rujukan
dini berencana. Pasien diajarkan mengenai pentingnya kontrol ke
rumah sakit (dengan PONEK) karena kondisi hamil risiko tinggi
untuk ibu dan anak, dan konsultasi dengan dokter obstetrik-
ginekologi untuk perencanaan persalinan.
b. Edukasi nutrisi ibu hamil untuk keluarga Ny. Citra
Mengajarkan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang tepat terutama
karena pasien memiliki lingkar lengan 23,3cm (KEK). Makanan
diperlukan tinggi protein (dari daging, ikan, ayam) guna
perkembangan janin, karbohidrat diutamakan kompleks (nasi, roti)
dan serat, serta vitamin (terutama vitamin B, D dan asam folat) dan
mineral (kalsium, zat besi). Mengurangi makanan tinggi lemak,
karbohidrat sederhana dan tidak mengkonsumsi suplemen tinggi
vitamin C dan E. Dan banyak minum untuk bantu mencegah
oligohidramnion. Serta Pemberian makanan tambahan untuk ibu
hamil dari Puskesmas.
Terapi Medikamentosa :
1. Kalk 1x1
2. Asam folat 1x1
3. Vitamin C 1x1
4. Vitamin B12 1x1
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan wawancara yang kami peroleh, dapat kami simpulkan
bahwa tatalaksana yang cocok untuk Ny. Citra sebelum dan sesudah melahirkan
adalah edukasi nutrisi untuk mencegah adanya gangguan perkembangan janin,
terutama karena pasien memiliki KEK. Selain itu perlu dilakukan edukasi
pelayanan ANC hingga persalinan, agar pasien selalu rutin kontrol dan dapat
mempersiapkan diri untuk persalinan, terutama karena pasien memiliki riwayat
abortus dan riwayat infertilitas primer. Rujukan dini berencana diperlukan untuk
pasien hingga perencanaan persalinan karena pasien memiliki kehamilan risiko
tinggi.

4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pasien / Masyarakat
Keaktifan dari pasien untuk bertanya dan berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan lebih baik ditingkatkan, terutama mengenai kehamilannya.
Pasien diharapkan lebih selektif terhadap informasi dari sumber yang tidak
jelas. Bila ditemukan rasa takut atau bimbang, lebih baik dibantu untuk
opini tambahan dari tenaga kesehatan lainnya/rujukan.
4.2.2 Bagi Institusi Pemerintah (Pemerintah Daerah / Puskesmas)
Pembekalan bagi para tenaga kesehatan lebih dimaksimalkan terutama
informed consent ANC dan KB oleh dokter dan bidan. Karena pengetahuan
yang benar dan baik untuk pasien akan membantu mengurangi mitos pada
masyarakat, dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ikhtiar M, Yasir Y. Analysis of Maternal Mortality Determinants in Gowa


District South Sulawesi Province, Indonesia. American Journal. 2015
2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2010.
3. Kemenkes RI. Profil kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.
4. Made K. Panduan penatalaksanaan kasus obstetri. Himpunan Kedokteran
Fetomaternal. Jakarta, 2012 :12-22
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 97 tahun 2014 tentangpelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
6. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 28 tahun 2014 tentangpedoman pelaksanaan program
jaminan kesehatan nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
7. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kerangka kebijakan gerakan
sadar gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). Jakarta:
Bappenas; 2012.
Lampiran 1. Kuesioner Riwayat Obstetrik Sosial

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFIK
ISTRI SUAMI
1. Nama Suyatmi Suryana
2. Tanggal Lahir/Umur 20 November 1978 22 Februari 1980
40 tahun 38 tahun
3. Status Pernikahan Menikah
4. Pernikahan ke Pertama
5. Alamat JL. Lebak Bulus RT 02/01, CilBar
6. Pendidikan Tamat SMA
7. Pekerjaan Ibu rumah tangga Karyawan Swasta
8. Agama Islam Islam
9. Aktivitas Sosial Arisan, pengajian -
10. Penghasilan rerata perbulan 3-4 juta/bulan
B. RIWAYAT OBSTETRIK
1. Gravida (hamil ke-…) 4
2. Para (riwayat lahir hidup) 1
3. Abortus (riwayat keguguran) 2
4. Riwayat lahir mati 0
5. Asuhan antenatal – frekuensi >4 kali
6. Asuhan antenatal – tempat Puskesmas, Rumah Sakit
7. Asuhan antenatal – petugas Bidan, Dokter spesialis
8. Pemeriksaan kehamilan : YA TIDAK
a. Pengukuran tinggi badan v
b. Pengukuran tekanan darah v
c. Pengukuran LLA v
d. Pengukuran tinggi rahim
v
e. Penentuan letak/presentasi janin
f. Penghitungan denyut jantung janin v
g. Imunisasi Tetanus Toxoid v
h. Pemberian tablet tambah darah v
i. Tes laboratorium v
j. Konseling v
k. Tatalakasana/pengobatan v
v
9. Penyulit kehamilan : YA TIDAK
a. Mual muntah v
b. Perdarahan kehamilan muda v
c. Demam tinggi v
d. Bengkak kaki, tangan, wajah v
e. Nyeri kepala v
f. Tekanan darah tinggi v
g. Pergerakan janin kurang
v
h. Perdarahan kehamilan tua
i. Ketuban pecah v
v

B. RIWAYAT OBSTETRIK
10. Gangguan/penyakit lain dalam kehamilan TIDAK
11. Konseling Gizi YA
12. Penyulit nifas : YA TIDAK
a. Infeksi/demam v
b. Perdarahan <24jam v
c. Perdarahan >24jam v
13. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) YA
14. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) YA
15. Konseling Kontrasepsi Pasca persalinan
16. Imunisasi Tetanus Toxoid TT1
17. Pemberian tablet tambah darah YA
18. Pemeriksaan laboratorium darah YA TIDAK
a. Golongan darah v
b. Kadar hemoglobin v
c. Infeksi menular seksual v
19. Pemeriksaan laboratorium urin YA
20. Pemeriksaan pasca-persalinan YA TIDAK
a. 1-2 minggu pasca persalinan V
b. 6 minggu pasca persalinan V
Lampiran 2. Kuesioner Risiko Kehamilan
No Faktor Risiko I : Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO Skor
1 Terlalu muda hamil (<16th) -
2 A. Terlalu lambat hamil pertama > 4 th nikah -
B. Terlalu tua hamil pertama (usia >35th) -
3 Terlalu cepat hamil lagi (<2th) -
4 Terlalu lama hamil lagi (>10th) -
5 Terlalu banyak anak (>4th) -
6 Terlalu tua (usia >35 th) 4
7 Terlalu pendek (<145 cm) 4
8 Pernah gagal hamil (riw.obstetri jelek) 4
9 Pernah melahirkan dengan A. Tarikan tang/vakum -
B. Uri dirogoh -
C. Diberi infus/transfusi -
10 Pernah operasi sesar -
Faktor Risiko II : Ada Gawat Obstetrik/AGO
1 Penyakit pada ibu hamil A. Kurang darah -
B. Malaria -
C. TBC paru -
D. Penyakit jantung -
E. Kencing manis (diabetes) -
F. Penyakit menular seksual -
2 Preeklampsia,bengkak muka tungkai tekanan darah tinggi dan albumin di -
urin
3 Hamil kembar ( perut membesar, gerakan anak ada di banyak tempat ) -
4 Hidramnion atau kembar air ( perut sangat membesar gerak anak tak terasa ) -
5 Janin mati dalam kandungan -
6 Kehamilan lebih bulan -
7 Letak sungsang atau letak melintang -
Faktor Risiko III : Ada Gawat Darurat Obstetrik/ADGO
1 Perdarahan ante partum -
2 Preeklampsia berat atau eklampsia -
TOTAL +2 14

Berdasarkan hasil diatas, pasien diketahui memiliki kehamilan risiko tinggi (≥8)
Lampiran 3. Hasil Dokumentasi

Kunjungan Tanggal 22 Juli 2019 di Poli KIA

Anda mungkin juga menyukai