LAPORAN PRAKTIKUM
Analisis Data Kategorik
Modul 2 : Analisis Tabel Kontingensi
Tanda Tangan
Nama Praktikan Nomor Mahasiswa Tanggal Kumpul Praktikan
Tanda tangan
Nama Penilai Tanggal Koreksi Nilai
Asisten Dosen
Gifa Delyani Nursyafitri
Indah Kurnianda Ramadhani
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
Daftar Isi
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Daftar Gambar ......................................................................................................... 3
1 Pendahuluan .................................................................................................... 4
1.1 Pengertian Tabel Kontingensi .................................................................. 4
1.2 Pengertian Uji Independensi (Chi Square) ............................................... 4
2 Deskripsi Kerja................................................................................................ 6
2.1 Studi Kasus ............................................................................................... 6
2.2 Langkah Kerja .......................................................................................... 6
3 Pembahasan ................................................................................................... 11
4 Penutup.......................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
5 Daftar Pustaka ............................................................................................... 17
2
Daftar Gambar
3
1 Pendahuluan
Sekumpulan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu
terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, maka dapat dibuat suatu
tabel kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan
kolom. (statistik, 2011)
Chi Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu
jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala
data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan
skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus
digunakan uji pada derajat yang terendah). Uji chi square merupakan uji non
parametris yang paling banyak digunakan.
4
Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau
sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square dapat
digunakan yaitu:
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected
count (“Fh”) kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
(hidayat, 2012)
5
2 Deskripsi Kerja
1. Langkah pertama, buka SPSS terlebih dahulu dengan cari shortcut SPSS pada
layar dekstop, atau masuk lewat tombol start, lalu pilih All programs, kemudian
pilih SPSS for windows. Berikut tampilan awalnya.
6
Gambar 2.2. Input data studi kasus di SPSS
3. Selanjutnya, klik menu Data > Weight Cases… Berikut tampilannya pada
Gambar 2.3.
4. Kemudian akan muncul tampilan jendela seperti berikut. klik kolom weight
cases by dan isi variabel frekuensi pada kolom frequency variable. Berikut
tampilan syntaksnya pada Gambar 2.4.
7
Gambar 2.4. Jendela weight cases
5. Klik OK dan akan muncul output seperti berikut pada Gambar 2.5.
6. Setelah ini praktikan akan melakukan statistika deskriptif dan uji independensi.
Klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs… .Berikut tampilannya pada
Gambar 2.6.
7. Akan muncul jendela crosstabs. kolom Rows diisi dengan ukuran, kolom
Column diisi dengan Makanan_utama, dan layer 1 of 2 diisi dengan Sex, layer
2 of 2 diisi dengan Danau. Berikut tampilannya pada Gambar 2.7.
8
Gambar 2.7. Jendela Crosstabs
8. Masih pada jendela crosstabs, klik menu statistics dan akan muncul jendela
baru. Pada jendela ini beri centang kolom Chi-Square lalu klik Continue Berikut
tampilannya.
9
Gambar 2.10. output crosstabulation
10
3 Pembahasan
Pada bab ini, praktikan akan menjelaskan lebih rinci dari langkah-langkah
kerja yang sudah dilakukan serta menjelaskan output yang telah didapatkan dari
SPSS.
Sesuai dengan studi kasus praktikan akan melakukan uji independensi (chi-
square) terhadap data yang ada. Berikut uji independensi yang pertama yaitu untuk
danau hancock berdasarkan output yang didapatkan dari SPSS :
1. Uji Hipotesis untuk Danau Hancock.
Hipotesis :
H0: Makanan utama independen dengan ukuran pada Danau Hancock dan
pada masing-masing sex
H1: Makanan utama tidak independen dengan ukuran pada Danau Hancock
dan pada masing-masing sex
Tingkat signifikansi
Daerah kritis
Statistik Uji
11
Keputusan
Karena nilai Asymp Sig.> α/2 yaitu jantan = 0.470 > 0.025 dan betina =
0.268 > 0.025 maka gagal tolak H0.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dengan tingkat kepercayaan sebesar
95%, maka dapat disimpulkan bahwa makanan utama independen dengan
ukuran pada Danau Hancock dan pada masing-masing sex.
H0: Makanan utama independen dengan ukuran pada Danau Oklawa dan
pada masing-masing sex
H1: Makanan utama tidak independen dengan ukuran pada Danau Oklawa
dan pada masing-masing sex
Tingkat signifikansi
Daerah kritis
Statistik Uji
12
Keputusan
Karena nilai Asymp Sig. > α/2 yaitu jantan = 0.083 > 0.025 dan betina =
0.080 > 0.025 maka gagal tolak H0.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dengan tingkat kepercayaan sebesar
95%, maka dapat disimpulkan bahwa makanan utama independen dengan
ukuran pada Danau Oklawa dan pada masing-masing sex.
H0: Makanan utama independen dengan ukuran pada Danau Trafford dan
pada masing-masing sex
H1: Makanan utama tidak independen dengan ukuran pada Danau Trafford
dan pada masing-masing sex
Tingkat signifikansi
Daerah kritis
Statistik Uji
13
Keputusan
Karena nilai Asymp Sig. > α/2 yaitu jantan = 0.186 > 0.025 dan betina =
0.785 > 0.025 maka gagal tolak H0.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dengan tingkat kepercayaan sebesar
95%, maka dapat disimpulkan bahwa makanan utama independen dengan
ukuran pada Danau Trafford dan pada masing-masing sex.
H0: Makanan utama independen dengan ukuran pada Danau George dan
pada masing-masing sex
H1: Makanan utama tidak independen dengan ukuran pada Danau George
dan pada masing-masing sex
Tingkat signifikansi
Daerah kritis
Statistik Uji
14
Keputusan
Karena nilai Asymp Sig. > α/2 yaitu jantan = 0.102 > 0.025 dan betina =
0.026 > 0.025 maka gagal tolak H0.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dengan tingkat kepercayaan sebesar
95%, maka dapat disimpulkan bahwa makanan utama independen dengan
ukuran pada Danau Trafford dan pada masing-masing sex.
15
4 Penutup
4.1 Kesimpulan
16
5 Daftar Pustaka
17