Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL


A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunana
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi denngan orang lain di sekitarnya.
Klien mungkin merasa ditolak,tidak diterima,kesepian,dan tidak mampu membina
hubungan yang berate dengan orang lain.
Isolasisosial merupakan upaya klien untuk menghindari interkasi dengan orang
lain,menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain
maupun komunikasi dengan orang lain.
Isoslasi sosial adlah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akubat
adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptive
yang mengganggu fungsi seseorang dalan hubungan sosial.
2. Penyebab isolasi sosial
Terjadinya ganggua ini dipengaruhi oleh factor pesdiposisi diantara perkembangan
dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri,tidak
percaya pada oranglain,ragu,tkut salah,pesimis,putus asa terhadap orang lain tidak
mampu merumuskan keinginan,dan merasa tertekan.
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia 2017,penyebab isolasi social
diantaranya:
a. Keterlambatan perkembangan
b. Ketidakmampuan menjalin hubungan yan memuaskan
c. Ketidak sesuaian minat dengan tahap perkembangan
d. Ketidak sesuain nilai-nilai dan norma
e. Ketidak sesuaian perilaku social dengan norma
f. Perubahan pempilan fisik
g. Perubahan status mental
h. Ketidakadekuatan sumber daya personal.
3. Pohon masalah
Berikut adalah pohon masalah diagnosa isolasi sosial
Risiko Perilaku Kekerasan
swsf (effect)

Isolasi Sosial core

Harga Diri Rendah Situsional Harga diri rendah


situsional

4. Tanda dan Gejala


Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,2017 :
a. Data subjektif
Berdasarka data subjektif,klien dengan isolasi sosial mengatakan bahwa klien :
1) Subjektif mayor :
- Merasa ingin sendiri
- Merasa tidak aman ditempat umum
2) Subjektif minor :
- Merasa berbeda dengan orang lain
- Merasa asik denan pemikirannya sendiri
- Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
b. Data objektif
Berdasarka data objektif klien dengan isolasi sosial mengatakan bahwa klien :
1) Objektif mayor :
- Menarik diri
- tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain atau lingkungan
2) Objektif Minor :
- afek datar
- Afek sedih
- Riwayat ditolak
- Menunjukkan permusuhan
- Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
- kondisi difabel
5. Gejala Klinis
1. Kondisi yang menyebabkan gangguan mobilitas
2. Depresi mayor dan svhizophrenia
3. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
4. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik atau meyalahkan diri sendiri.)
5. Gangguan hubunga sosial (menarik diri)
6. Percaya diri kurang ( sukar mengambil keputusan
7. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah diserati harapan yang suram, mungkin
klien akan mengakhiri hidupnya)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
A. MASALAH UTAMA
Risiko Perilaku Kekerasan
B. DEFINISI
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang brtujuan untuk melukai seseorang
secara fisik maupun psikologi. Berdasarkn definisinyabtersebut maka perilaku kekerasan
dapat dilakukan secara verbal,diarahkan pada diri sendiri , orang lain dan lingkungan.
Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu sedang berlangsung kekerasan
atau perilaku kekerasan terdahulu (riwayat perilaku kekerasan)
Perlaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik,baik kepada diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan
yang dirasakan sebagimana ancaman (Kaerika Sari,2015 :137)
C. PENYEBAB
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
2. Stimulus lingkungan
3. Konflik interpersonal
4. Perubahan status mental
5. Putus obat
6. Penyalagunaan zat/alcohol
D. POHON MASALAH

Risiko Mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan

Risiko Perilaku kekerasan

Perilaku kekerasan
E. TANDA DAN GEJALA
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,2017 :
1. Data subjektif :
Berdasarka data subjektif,klien dengan perilaku kekerasan mengatakan bahwa
klien :
Subjektif mayor :
- Mengancam
- Mengumpat dengan katakata kasar
- Suara keras
- Bicara ketus
Berdasarka data subjektif,klien dengan perilaku kekerasan mengatakan bahwa
klien :
Subjektif minor :
- Tidak tersedia
2. Data Objektif
Berdasarka data objektif klien dengan perilaku kekerasan mengatakan bahwa
klien :
Objektif mayor :
- Menyerang orang lain
- Melukai diri sendiri/orang lain
- Merusak lingkungan
- perilaku agresif/amuk
Objektif Minor
- mata melotot atau pandangan tajam
- tangan mengepal
- rahang mengatup
- wajah memerah
- potsur tubuh kaku
F. KONDISI KLINIS TERKAIT
1. Attention deficit/paractivity disorder(ADHD)
2. Gangguan perilaku
3. Oppositusional defiant disorder
4. Gangguan Tourette
5. Delirium
6. Demesia
7. Gangguan amnestic
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. MASALAH UTAMA
Defisit Perawatan Diri
B. DEFINISI
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,kesehatan,dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannnya,klien dinayataka terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Dermawan & Rusdi,2013)
Deficit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakain/berhias,makan,dan BAB/BAK
(toileteling) (fitria,2012)
Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawat diri
C. PENYEBAB
1. Gangguan musculoskeletal
2. Gangguan neuromuskuler
3. Kelemahan
4. Gangguan psikologis dan psikotik
5. Penurunan motivasi/minat

D. POHON MASALAH

Gangguan pemeliharaan kesehatan

Defisit perawatan diri

Kehilangan fungsi tubuh , kurang motivasi


E. TANDA DAN GEJALA
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia,2017 :
1. Data subjektif
a. Data sunjektif Mayor :
Berdasarka data subjektif,klien dengan deficit perawatan diri mengatakan bahwa
klien :
- Menolak melakuka perawatan diri
b. Data subjektif minor :
Berdasarkan data subjektif dengan deficit perawatan diri mengatakan bahwa klien
:
- Tidak tersedia
2. Data objektif
a. Data objektif mayor
- Tidak mampu mandi/mengenakan pakaia/makan/ke toilet/berhias secara
mandiri
- Minat melakukan perawatan diri kurang
b. Data objektif minor
Todak tersedia
F. KONDISI KLINIS YANG TERKAIT
1. STOKE
2. CEDERA MEDULA SPINALIS
3. DEPRESI
4. ARTHIRISTIS REUMATOID
5. RETARDASI MENTAL
6. DELIRIUM
7. DAMESIA
8. GANGGUAN ASMETIK
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

A. MASALAH KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah
B. DEFINISI
Salah satu perkembangan psikologis yang dialami oleh remaja adalah
perkembangan sosio-emosional yang salah satunya adalah harga diri, yang merupakan
keseluruhan cara yang digunakan untuk mengevaluasi diri kita,dmana harga diri
merupakan pertimbangan antara ideal-self dengan real-self(santrovk,2012)
C. PENYEBAB
1. Gangguan Psikiatrik
2. Kegagalan berulang
3. Ketidak sesuain budaya
4. Ketidak sesuain spiritual
5. Kurang mendapat kasih sayang
D. POHON MASALAH

HARGA DIRI RENDAH

GANGGUAN CITRA TUBUH

ANSIETAS

KOPING INDIVIDU

PERUBAHAN FISIK/OPERASI/STRESSOR FISIK


KURANG PENGETAHUAN
E. KONDISI KLINIS YANG TERKAIT
1. Penyakit kronis
2. Penyakit degenerative
3. Gangguan perilaku
4. Gangguan perkemangan
5. Gangguan mental
6. penyalahgunaan zat
7. gangguan mood
8. trauma
9. pasca pembedahan
10. kehilangan fungsi tubu

Anda mungkin juga menyukai