Anda di halaman 1dari 4

Kondisi Pasien:

Pasien laki-laki usia 12 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan panas sejak 3 hari yang lalu.
Berdasarkan pemeriksaan fisik di dapatkan hasil Suhu badan 38,5 C. Akral pasien teraba panas,
bibir pasien kering, wajah kemerahan dan pasien tampak lemas. Keluarga pasien mengatakan
pasien sempat diajak berobat ke Puskesmas namun panas pasien tidak kunjung turun.

Diagnosa keperawatan

Hipertermi

Rencana keperawatan

1. Berikan kompres air hangat


2. Menganjurka untuk minum air putih sedikit – sedikit tetapi sering
3. Menganjurkan menggunakan pakaian yang tipis agar menyerap keringat

Tujuan
1. Agar suhu tubuh pasien menurun dan dalam batas normal
2. Agar mukosa bibir pasien lembab dan tidak pecah-pecah
3. Wajah pasien tampak segar

SP Komunikasi

Fase orientasi

Salam terapeutik

Perawat: “Selamat pagi, saya perawat Cahya, saya yang bertugas hari ini. Kalau boleh saya tahu
nama adik siapa ya?”
(mendekat ke arah pasien dan berjabat tangan)
Pasien : “Selamat pagi, nama saya Adi sus.”
(pasien menjabat tangan perawat)
Evaluasi dan Validasi

Perawat : “Apa kabar adik? Bagaimana perasaannya hari ini?”

Pasien : “Iya sus, saya merasa lemas, badan saya panas dan rasanya pahit di mulut saya.”

Kontrak

Perawat : “Ibu saya ingin mendiskusikan masalah kesehatan anak ibu, supaya kondisi anak
ibulebih baik.”
“Nanti sekitar 15 menit lagi saya kesini lagi untuk memberikan terapi agar suhu
tubuh anak ibubisa segera menurun.”
Ibu pasien: “Baik sus, terimakasih sus.”

Fase Kerja

Perawat : “Baik dik, sekarang saya mulai ya.”

Pasien : “Baik sus.”

Perawat : “Adik, permisi ya saya kompres hangat di bagian dahinya ya dik ( sembari
memberitahu pasien untuk menggunakan pakaian atau baju yang bahannya
tipis).”
Pasien : “Baik sus, kalau boleh saya tahu tujuannya untuk apa ya sus?”

Perawat : “Tujuannya untuk menyerap keringat adik, dan mempercepat terjadinya penguapan
panas dalam tubuh adik selain melakukan kompres hangat dik.”

Pasien : “Selain kompres hangat dan menggunakan pakaian tipis apa lagi yang bisa di
lakukan sus?”
Perawat : “Selain itu, adik juga harus banyak minum air putih atau air hangat , sedikit-
sedikit tapisering ya.”

Pasien : “Baik sus.”

Perawat : “Sekarang adik minum air dulu ya sedikit- sedikit agar bibirnya tidak kering dan
pecah-pecah. Nanti kalau mau minum lagi boleh ibunya yang ngambilin atau
bisa panggilsaya.”

Pasien : “Iya sus, selain di dahi dimana bisa melakukan kompres sus?”

Perawat : “Kompres hangat juga bisa dilakukan di lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak dan
paha selain di dahi dik.”

Pasien : “Iya sus. Sus apakah nanti saya dapat obat?”

Perawat : “Dapat dik, nanti ada dokter yang memberikan.”

Pasien :” Kira-kira lama tidak saya dirawat sus?”

Perawat : “Lama atau tidaknya perawatan tergantung dari kondisi adik sendiri. Kalau adik
kooperatif selama perawatan, mengikuti anjuran dan menjalankan terapi sesuai
program, dan suhu tubuh adik sudah menurun dan tidak panas lagi adik bisa
segera pulang.
Pasien : “Baik sus, saya akan mengikuti anjuran suster dan semoga saya cepat sembuh.”

Perawat : “Baik adik, semangat ya ( sambil tersenyum ke pasien)”

Pasien : “Terimakasih iya sus.”


Fase Terminasi

Evaluasi subjektif

Perawat : “Bagaimana perasaan adik sekarang?”

Pasien : “Saya sudah merasa lebih baik sus, dan tubuh saya sudah mau mengeluarkan
keringat.”

Evaluasi objektif : “menunjukkan lebih nyaman dan lebih rileks.”

Rencana Tindak Lanjut


Perawat : “Saya berharap adik bisa kooperatif selama dirawat, dan keluarga adiknya bisa
melakukan apa yang sudah saya lakukan seperti tadi yaitu mengompres air
hangatjika masih merasa panas.”
Pasien : “Baik sus.”
Ibu pasien :“Baik sus, terimakasih nanti akan saya coba jika anak saya badannya panas
lagi.”
Perawat : “Baik bu, untuk sekarang adik banyak istirahat dulu ya.”

Kontrak yang akan datang :


Perawat : “Karena saya rasa adik sudah merasa lebih baik, saya sudahi dulu nanti sekitar
20 menit lagi saya kesini lagi untuk mengecek kembali suhu
tubuh adik. Kalau adikperlu bantuan bisa panggil saya dengan
menekan bel yang ada di atas tempat tidur. Sampai jumpa dan selamat
istirahat.”
Pasien : “Baik sus, terimakasih sus.”

Anda mungkin juga menyukai