Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam

rongga dada. Jantung berperan dalam sistem sirkulasi dan berfungsi sebagai

alat pemompa darah. Kontraksi dan relaksasi yang teratur dari otot otot

jantung memungkinkan darah yang mengandung banyak oksigen dipompakan

ke dalam paru-paru pada saat bersamaan. Mekanisme ini berlangsung terus

menerus dan memungkinan jaringan tubuh kita mendapatkan asupan oksigen

dan nutrisi yang dibawa oleh darah untuk proses metabolsime tubuh ( Putri &

Wijaya, 2013). Gangguan kardiovaskuler adalah penyakit yang menyerang

jantung dan pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan perubahan

anatomi, gangguan fungsional dan hemodinamis.

Pada data WHO (2013) terdapat 17,3 juta orang meninggal akibat

gangguan kardiovaskuler, dan lebih dari 23 juta orang akan meninggal

setiap tahun dengan gangguan yang sama. Penderita gangguan

kardiovaskuler identik dengan pernafasan cepat, dangkal, dan kesulitan

mendapatkan udara yang cukup. Penderita gangguan kardiovaskuler akan

sering terbangun tengah malam karena mengalami nafas pendek yang hebat

dikarenakan perpindahan cairan dari jaringan ke dalam kompartemen

intravascular akibat posisi terlentang ketika berbaring, sehingga muncul

keluhan kesulitan untuk tidur. Gangguan kebutuhan dasar pada klien dengan

gangguan kardiovaskuler akan menimbulkan masalah keperawatan, salah

satunya adalah gangguan kebutuhan istirahat atau gangguan pola tidur atau

1
perubahan posisi tidur yang dapat menyebabkan sesak nafas. Kualitas tidur

ditentukan oleh bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidurnya pada

malam hari seperti kedalaman tidur, kemampuan, dan tanpa bantuan medis

(Smeltzer & Bare, 2013).

Standar asuhan keperawatan pasien gangguan kardiovaskuler ruang

CVCU RSUD Bangil bahwa pengaturan posisi belom spesifik dijelaskan,

intervensi keperawatan ternyata masih banyak beda pendapat dalam hal

memberikan intervensi sudut posisi tidur pada pasien gangguan

kardiovaskuler. Dimana ada yang menyatakan bahwa pasien dengan nyeri

dan sesak nafas yang penitng diberikan posisi tidur yang dengan duduk

miring senyaman mungkin, ada yang mengatakan posisi tidur yang biasa

diberikan yaitu semifolwer saja tanpa memperhatikan besaran sudut

kemiringan pada tempat tidurnnya. Berdasarkan pengamatan selama studi

pendahuluan di ruang CVCU RSUD Bangil sebagian besar pasien dengan

gangguan kardiovaskuler diposisikan tidak sama atau tidak sampai 45 derajat,

tindakan intervensi itu dilakukan tanpa mengetahui keefektfitas posisi sudut

tersebut. Keefektifan posisi tidur seharusnya sangat penting diperhatikan,

mengingat nyeri dan sesak napas pada malam hari sangat mempenagruhi

kebutuhan istrahat dan tidur pasien serta proses penyembuhan. Oleh karena

itu dalam EBP ini ingin mengetahui pengauruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚

Terhadap Kualitas Tidur Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU

RSUD Bangil Pasuruan.

2
1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui Pengaruh Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap

Kualitas Tidur pada Pasien gangguan Kardiovaskuler Di Ruang CVCU

RSUD Bangil Pasuruan .

1.3 Manfaat

a. Manfaat Umum

Hasil dari penelitian EBP ini dapat diharapkan menjadi

pertimbangan masukan pemikiran untuk perkembangan ilmu keperawatan

serta dapat menambah wawasan kajian ilmu keperawatan untuk perawat

dan tenaga kesehatan lainnya dalam memahami Posisi Tidur Semi Fowler

45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien gangguan Kardiovaskuler.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan dengan adanya mini riset dengan menggunakan konsep

EBP ini pasien dan keluarga mendapat manfaat dan dapat

mempraktikkan sendiri untuk meningkatkan kenyamanan kualitas

tidur pasien.

2) Bagi Perawat

Diharapkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya dengan adanya

hasil mini riset ini dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan

kembali untuk meningkatkan kajian ilmu dalam meningkatkan

kualitas tidur pasien dengan gangguan kardiovaskuler.

3
3) Bagi Pelayanan Rumah Sakit

Diharapkan pihak pelayanan rumah sakit dengan adanya penelitian ini

dapat jadikan bahan evaluasi untuk dapat menunggunakan teknik

Posisi Tidur Semi Fowler 45˚ Terhadap Kualitas Tidur Pasien

gangguan Kardiovaskuler.

Anda mungkin juga menyukai